bab iii isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi...
TRANSCRIPT
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-32-
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
PELAYANAN OPD
Sebagaimana dijelaskan pada Bab sebelumnya, perubahan lingkungan
strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Disporabudpar Kabupaten Sampang. Berikut beberapa isu strategis yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Disporabudpar Kabupaten
Sampang.
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
OPD
Terdapat beberapa faktor internal yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi Disporabudpar Kabupaten Sampang. Sumber daya
Disporabudpar Kabupaten Sampang yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM),
anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor
penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika
perubahan lingkungan strategis. Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan
secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi,misi
dan tujuannya. Beberapa masalah yang dihadapi harus segera diatasi agar potensi-
potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Sumber daya manusia pada
Disporabudpar Kabupaten Sampang berpendidikan sangat memadai sebagaimana
tersebut dalam tabel 1 dan tabel 2, dengan SDM yang berpendidikan tinggi,
diharapkan dapat melaksanakan tugas- tugas Disporabudpar Kabupaten Sampang
secara lebih baik. Disamping potensi tersebut, Disporabudpar Kabupaten
Sampang juga dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu jumlah
SDM yang terbatas, dimana SDM tersebut belum sepenuhnya diarahkan pada
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga belum optimal. Selain
permasalahan sumber daya manusia, Disporabudpar Kabupaten Sampang
dihadapkan pada beberapa permasalahan lainnya antara lain masalah kelembagaan
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-33-
(kurangnya pemahaman terhadap tupoksi), belum optimalnya sistem pengelolaan
database, belum optimalnya monitoring dan evaluasi program perencanaan
pembangunan. Selain faktor internal diatas, beberapa faktor ekternal juga
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Disporabudpar Kabupaten
Sampang. Faktor-faktor dimaksud antara lain :
1) Globalisasi
Globalisasi yang merupakan faktor lingkungan eksternal/internasional
semakin berpengaruh dalam proses pembangunan di Indonesia, seperti arus
pandangan (value) demokrasi, perdagangan bebas (WTO, CAFTA) dan
perkembangan teknologi (IT)
2) Peraturan Perundang - Undangan
Penyusunan rencana pembangunan daerah, sebagai bagian dari Sistem
manajemen Pembangunan tidak terlepas dari landasan /acuan hukum yang
berlaku baik berupa UU, PP, Perpres / Kepres, Permen / Kepmen terkait,
Perda dan peraturan-peraturan lainnya. Dengan berubahnya landasan /acuan
hukum yang mendasari, disadari bahwa seluruh peraturan perundang-
undangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga
dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah.
3) Jumlah Penduduk yang terus bertambah
Salah satu dampak meningkatnya jumlah penduduk adalah semakin
merosotnya mutu lingkungan dan sumber daya alam.
4) Terbatasnya SDM di bidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi Disporabudpar Kabupaten Sampang
tidak makimal berjalan
5) Disamping empat permasalahan diatas, juga terdapat masalah lain yaitu
terbatasnya sumber daya manusia di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang yang memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan
pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan
akuntabel dalam bidang Pemuda, Olahraga. Kebudayaan dan Pariwisata.
Selain itu, kualitas SDM yang kurang mumpuni di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sampang dapat mengakibatkan dalam proses pelaksanaan rencana
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-34-
menimbulkan perilaku melanggar (shortcutting). Dari sisi kuantitas, sumber
daya manusia yang tersedia memang sudah cukup memadai untuk
melaksanakan tugas-tugas secara prosedural, namun untuk menghasilkan
rencana pembangunan yang lebih berkualitas, sumberdaya manusia yang
berkualitas masih belum dapt terpenuhi secara memadai. Dari uraian diatas
dapat di simpulkan dalam tabel berikut :
Tabel T-IV.C.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi
Disporabudpar Kabupaten Sampang
Aspek Kajian Capaian/ Kondisi
Saat ini
Standar
yang
Digunakan
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan
OPD Internal
(Kewenangan OPD)
Eksternal (Diluar
Kewenangan
OPD)
1 2 3 4 5 6
SDM jumlah SDM
masih terbatas
Perbub No.
60 tahun
2017
jumlah SDM yang
terbatas
arus globalisasi
yang semakin
meningkat
Hasil capaian
kinerja kurang
maksimal
karena jumlah dan minimmya
kemampuan
SDM
Tupoksi tupoksi belum
dapat dijalankan
secara maksimal
Masalah
kelembagaan
(kurangnya pemahaman terhadap
tupoksi)
Peraturan
Perundang -
Undangan
Peraturan
perundangan
kurang bisa diterapkan
secara
maksimal
Database bidang kerja
Disporabudpar
pengumpulan database bidang
masih belum
memenuhi target
Belum optimalnya sistem pengelolaan
database
Pendanaan mengenai data
based tidak
disetujui
Hasil kinerja
kegiatan
Belum optimalnya
monitoring dan
evaluasi program perencanaan
pembangunan
Terbatasnya SDM
di bidang
perencanaan pembangunan
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-35-
Tabel.T-IV.C.1
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No
Isu Strategis
Dinamika
Internasional Dinamika Nasional
DinamikaRegional/
Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 krisis keuangan yang
dialami Amerika dan
negara–negara Uni
Eropa akan
memengaruhi nilai
transaksi
perdagangan dunia
Kebijakan pemerintah
dalam penetapan harga
bahan bakar minyak
(BBM) dan tarif dasar
listrik cenderung fluktuatif
akibat dari konsumsi energi
nasional yang masih
didominasi penggunaan
BBM dan realitas negara
kita sekarang berstatus
sebagai net importer oil.
berfungsinya
Jembatan Suramadu
memberi peluang
bagi Pemerintah
Kabupaten Sampang
untuk melakukan
percepatan
pembangunan
kewilayahan,
khususnya di bagian
selatan-barat wilayah
kabupaten sebagai
pusat pertumbuhan
baru
2 Pemberlakuan
perdagangan bebas
Asean pada tahun
2014 (AFTA) pada
satu sisi merupakan
perluasan peluang
pasar bagi produk-
produk unggulan
Kabupaten Sampang
Pengarus utama gender
dalam pemerintahan dan
pembangunan, serta
perlindungan pekerja
migrant wanita.
3 Pencapaian target
pembangunan
milenium (MDG’s)
relative menjadi hal
dilematis bagi
Pemerintah
Kabupaten Sampang
Implementasi kebijakan
pemerintah dalam
memfasilitasi
pengembangan Madura
sebagai satuan wilayah
pengembangan kawasan di
Jawa Timur
4
Tuntutan kenaikan upah
pekerja dan penghapusan
pekerja alih daya
(outsourcing)
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-36-
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Berdasarkan visi pembangunan Kabupaten Sampang yang tertuang dalam
RPJMD periode 2013-2018 yaitu “Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat
kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang
yang Bermartabat”. Sektor Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
berkait pada misi ke 4 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan misi ke 5 : Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan .
Mengacu pada visi pembangunan dan khususnya misi ke 4 dan misi ke 5
serta mempertimbangkan hasil analisis situasi dan kondisi internal serta eksternal,
maka dapat diuraikan faktor penghambat dan pendorong keberhasilan pelayanan
Disporabudpar Kabupaten Sampang sebagaimana tabel berikut :
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-37-
Tabel.T-IV.C.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Disporabudpar Kabupaten Sampang
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang bermartabat
No Misi dan Program
Buapati Dan Wakil Bupati Terpilih Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik dan professional
Program…………
2 Misi 2 Meningkatkan pelayanan dasar yang
berkualitas dan terjangkau
Program…………
3 Misi 3 Mengoptimalkan pemanfaatan potensi
wilayah sesuai daya dukung lingkungan.
Program…………
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-38-
4 Misi 4 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas
Program KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
1. Program pengembangan nilai budaya
2. Program pengelolaan kekayaan budaya
3. Program pengembangan destinasi pariwisata
4. Program pengembangan pemasaran pariwisata
5. Program pengembangan kemitraan
Kurangnya informasi / data data yang
akurat tentang sejarah dan nilai tradisional
Kurang tersedianya data jenis-jenis
Kesenian Tradisional Kabupaten
Sampang yang hampir punah secara valid
Masih rendahnya "Kebutuhan" pelaku
seni untuk untuk berkreasi dan
mengaktualisasikan kesenian mereka.
Belum tergarapnya kesenian lokal
Kabupaten Sampang yang mempunyai
nilai jual sebagai pendukung pariwisata
Kurang tersedianya exsibisi budaya dan
pariwisata, baik ditingkat lokal , regional,
maupun nasional
Masih rendahnya kegiatan Pameran di
Bidang Pariwisata baik di dalam daerah
maupun di luar daerah
Perijinan usaha kepariwisataan belum
Belum tergalinya nilai-nilai
Budaya, sejarah dari orang-orang
yang mempunyai pengetahuan
tentang budaya, sejarah di
Kabupaten Sampang
Terdapat beberapa tokoh Agama
dan tokoh masyarakat yang
mempunyai keinginan untuk
dihargai lebih tinggi dari yang lain
Masih adanya kesulitan untuk
mengumpulkan pelaku-pelaku seni
tradisional yang hampir punah
Masih terdapat egosentris
kelompok-kelompok dan pelaku
seni
Kurang intensifnya penggalian
kesenian tradional Kabupaten
Sampang
Masih terdapat beberapa orang
yang memahami tokoh-tokoh
yang mempunyai peranan penting
di Kabupaten Sampang
Masih dapat dirasakan adanya
bagian-bagian kearifan lokal yang
nasih hidup di masyarakat
Masih terdapat beberapa orang
pelaku kesenian tradional yang
terancam punah
Masih terdapat SDM kesenian
yang peduli dan mempunyai
keinginan untuk pengembangan
seni di Kabupaten Sampang
Adanya sejumlah kecil pelaku seni
budaya yang hampir punah,
terbentuknya juru informasi wisata
Adanya sejumlah pelaku kerajinan,
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-39-
efektif
Belum tertatanya pelaku usaha pariwisata
dan penumbuhan kesadaran tentang
pariwisata
Masih adanya kesulitan untuk
mengumpulkan pelaku-pelaku seni
budaya (khususnya seni-budaya
yang hampir punah) dan pariwisata
khususnya Duta Wisata
Sering terlaksananya kegiatan
Pameran yang sifatnya
Overlapping (Tumpang Tindih)
dengan OPD lain
Belum adanya aturan daerah
mengenai syarat, prosedur, sangsi
dsb. Perijinan usaha
kepariwisataan; sementara ini
hanya mengacu pada Undang-
undang nomor 10 tahun 2009
Masih minimnya pengetahuan
SDM dibddang pelayanan wisata
Rendahnya perhatian pelaku usaha
wisata
Masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk mendukung
pengembangan keperiwisataan di
Kab.Sampang
industri, souvenir, dan kuliner
yang punya nilai jual tinggi untuk
dipamerkan
Sudah ada kementrian Pariwisata
dan Ekonomi kreatif
Tumbuh kembangnya usaha
kepariwisataan (hotel, penginapan,
restoran, depot, warung kuliner,
agen kepariwisataan, dsb) di
Kabupaten Sampang.
Telah terbentuk beberapa
kelompok sadar wisata sebagai
pioner pelayanan wisatawan
Telah terdaftar izin usaha
kepariwisataan
Adanya keterbukaan masyarakat
Sampang untuk menerima dan
memberikan masukan terkait
dengan pengembangan
kepariwisataan
Banyak destinasi wisata yang
sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan di sekolah ( TK, SD,
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-40-
Kurang tersedianya waktu yang
memadai untuk melakukan
kunjungan wisata pada jam
pelajaran di sekolah sehingga perlu
dilaksanakan di luar jam sekolah
(ekstra kurikuler) dan hari libur
sekolah (sesuai dengan kalender
pendidikan)
Keberadaan status tanah di
masing-masing potensi destinasi
pariwisata
Masih rendahnya koordinasi antar
OPD terkait dengan
pengembangan kepariwisataan
Belum dimasukkannya
pembangunan pariwisata sebagai
prioritas program.
SMP, dan SMA ) seperti : IPA,
BIOLOGI, AGAMA, dan
SEJARAH / BUDAYA
Kemauan Pemkab. Sampang untuk
mendukung pengembangan
Destinasi Pariwisata
Akses jalan utama/poros ke
masing-masing destinasi cukup
memadai
Letak kabupaten Sampang yang
berada di tengah-tengah pulau
Madura yang sangat strategis.
5 Misi 5 Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan
Program KEPEMUDAAN
1. Program pengembangan dan keserasian
Kurangnya penanganan permasalahan
Adanya tumpang tindih tupoksi
Mengirimkan beberapa pemuda
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-41-
kebijakan pemuda
2. Program peningkatan peran serta kepemudaan
Program OLAHRAGA
1. Program pengembangan kebijakan dan
manajemen olahraga
2. Program pembinaan dan pemasyarakatan
olahraga
3. Program peningkatan sarana dan prasarana
olahraga
kepemudaan. Seperti : Pengangguran dan
kenakalan remaja
Belum terlaksananya pembinaan bagi
pemuda / organisasi kepemudaan secara
optimal.
Dalam rangka pemassalan olahraga bagi
masyarakat, khususnya di kegiatan senam
masih kurang berminat.
Dalam penyeelenggaraaan kompetisi
olahraga pelajar, mahasiswa dan
masyarakat masih belum optimal
sehingga memmpengaruhi pada
pencapaian presrasi di bidang olahraga
Rendahnya minat pembina/pelatih dan
pelaku olahraga untuk terus meningkatkan
prestasi dan prestasinya
Belum terdatanya sarana dan prasarana
secara keseluruhan
dengan OPD lain perihal
kepemudaan
Belum dilibatkannya pemuda
dibidang pembangunan politik dan
hukum
Rendahnya kepedulian Pemuda
dibidang sosial kemasyarakatan
dan budaya daerah
Belum meratanya kesadaran
masyarakat membiasakan
berolahraga .
Belum memadainya dan
pemerataan sarana olahraga yang
ada di kecamatan
Rendahnya SDM bagi pembina/
pelatih / pelaku dan pelaku
olahraga.
Banyaknya sarana dan prasarana
olahraga yang sifatnya tidak
permanen
Terbatasnya tenaga yang memadai
untuk mengikuti pelatihan di
tingkat propinsi mengingat minat
pemuda untuk berwirausaha cukup
tinggi
Koordinasi dengan instansi terkait
berjalan lancar
Dalam kegiatan tertentu diadakan
kegiatan senam massal selain
diprogramkan untuk tiap jum’at
minggu pertama diadakan senam
bersama.
Memaksimalkan sarana dan
parasarana yang ada.
Adanya pembina pelatih yang
berpengalaman dan berlesensi
Melaksanakan lomaba dan
pertandingan secara rutin dan
terprogram
Pelatihan secara bertahap diadakan
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-42-
Belum terdatanaya secara keseluruhan
klub di 14 kecamatan
Kurangnya kegiatan pengkajian dan
Evaluasi sarana dan prasarana olahraga
untuk kegiatan sarana dan
prasarana olahraga
pelatihan untuk peningkatan mutu
bagi para pembina / pelatih dan
pelaku olahraga
Minat masyarakat yang tinggi
terhadap olahraga
Banyaknya klub-klub baru yang
bermunculan di Kecamatan
Antusiasme masyarakat yang ada
di kecamatan terhadap keberadaan
sarana dan prasarana olahraga
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-43-
3.3 Telaahan Renstra OPD Provinsi
Berikut akan disampaikan faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor
pendorong dari pelayanan Disporabudpar Kabupaten Sampang serta faktor faktor
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari sasaran jangka
menengah Rencana strategis OPD Provinsi Jawa Timur yang terkait dengan
Disporabudpar Kabupaten Sampang diantaranya Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur seta
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, yang tidak jauh berbeda
sasarannya dengan lembaga-lembaga yang ada di Kabupaten Sampang ini baik
lembaga yang dikelola oleh Pemerintah Daerah atau lembaga negera maupun
lembaga yang dikelola oleh masyarakat atau lembaga swasta. Identifikasi faktor
tersebut dapat disusun pada tabel berikut:
Tabel.T-IV.C.1
Permasalahan Pelayanan Disporabudpar Kabupaten Sampang
Berdasarkan Sasaran Renstra OPD Provinsi beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra OPD
Provinsi
Permasalahan
Pelayanan Disporabudpar
Kabupaten Sampang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatnya
partisipasi dan peran
aktif pemuda di
berbagai bidang
pembangunan
Kurangnya
penanganan
permasalahan
kepemudaan .
Seperti :
Pengangguran dan
kenakalan remaja
Adanya tumpang
tindih tupoksi
dengan OPD lain
perihal
kepemudaan
Mengirimkan
beberapa pemuda
untuk mengikuti
pelatihan di
tingkat propinsi
mengingat minat
pemuda untuk
berwirausaha
cukup tinggi
2 Meningkatnya
kapasitas pengelolaan
organisasi
Kepemudaan
Belum terlaksananya
pembinaan bagi
pemuda / organisasi
kepemudaan secara
optimal
Belum
dilibatkannya
pemuda dibidang
pembangunan
politik dan hukum
Banyaknya jumlah
organisasi
kepemudaan
namun belum
berbadan hukum
sehingga belum
bisa di optimalkan
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-44-
3 Meningkatnya
kapasitas dan potensi
kepeloporan pemuda
4 Meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam kegiatan
olahraga
Dalam rangka
pemassalan olahraga
bagi masyarakat,
khususnya di kegiatan
senam masih kurang
berminat
Belum meratanya
kesadaran
masyarakat
membiasakan
berolahraga
Dalam kegiatan
tertentu diadakan
kegiatan senam
massal selain
diprogramkan
untuk tiap jum at
minggu pertama
diadakan senam
bersama.
5 Meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam kegiatan
olahraga dan prestasi
olahraga di tingkat
regional dan
internasional
Dalam
penyeelenggaraaan
kompetisi olahraga
pelajar, mahasiswa dan
masyarakat masih
belum optimal
sehingga
memmpengaruhi pada
pencapaian prestasi di
bidang olahraga
Rendahnya minat
pembina/pelatih dan
pelaku olahraga untuk
terus meningkatkan
prestasi dan
prestasinya
Belum
memadainya dan
pemerataan
sarana olahraga
yang ada di
kecamatan
Memaksimalkan
sarana dan
parasarana yang
ada
6 Meningkatnya
fasilitasi
pengembangan produk
industri olahraga
7 Meningkatnya
pembinaan olahraga
prestasi
8 Meningkatnya
internalisasi,
revitalisasi, dan
reaktualisasi nilai-nilai
budaya yang
mendukung
pembangunan karakter
dan pekerti bangsa.
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap
peninggalan
kepurbakalaan dan
pembalajaran tentang
kepurbakalaan di
tingkat Sekolah Dasar
sampai Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas
kurang ada rasa
kepedulian /kurang
Belum adanya
sosialisasi tentang
aktualisasi nilai
nilai sejarah dan
budaya secara
terpadu
Keberadaan situs
mulai tergarap
pemeliharaan
/pelestariannya
bisa menjadi
pendorong
berkembangnya
industri wisata
budaya untuk
kesejahteraan
ekonomi
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-45-
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS maka ditemukan banyak faktor
pendukung serta penghambat terhadap pembuatan rencana tata ruang wilayah
mendapatkan
perhatian.
masyarakat di
sekitar kawasan
9 Meningkatnya
inventarisasi,
revitalisasi, dan
reaktualisasi nilai-nilai
tradisi
Belum tergalinya
kearifan Budaya lokal
di Kabupaten
Sampang
Mindset
masyarakat yang
mudah mengikuti
isu trendseter
terbaru.
Banyaknya nilai
kearifan lokal yang
masih hanya
dipertahankan oleh
kelompok
masyarakat tertentu
10 Meningkatnya kualitas
perlindungan,
pemeliharaan,
pengembangan, dan
pemanfaatan
peninggalan bawah air
penggalian Benda
Cagar Budaya/Situs/
Kawasan Cagar
Budaya tradisonal
Kabupaten Sampang
masih kurang intensif
Tidak ada tenaga
ahli dibidang
anthropologi dan
arkheologi
Banyaknya jumlah
benda cagar
budaya yang baru
ditemukan tetapi
belum dipugar dan
diteliti
11 Meningkatnya
destinasi pariwisata
yang berdaya saing
tinggi di pasar global
Temuan kawasan atau
objek wisata di
Sampang rata rata
masih berupa potensi
wisata dan belum
tergarap sepenuhnya
Kurangnya
sinergitas OPD
yang terlibat
Keinginan
menambah daya
jual potensi wisata
di Kabupaten
Sampang
12 Meningkatnya
kesadaran dan
keterlibatan
masyarakat dalam
pembangunan
kepariwisataan
Masih kuatnya
pengaruh tokoh agama
yang memberikan
asumsi bahwa kegiatan
wisata sebagian besar
mengarah pada
kegiatan pelanggaran
norma agama
Pemahaman
masyarakat lokal
tentang
kepariwisataan
masih minim
Peningkatan
kesejahteraan dan
taraf hidup
masyarakat
13 Berkembangnya usaha,
industri dan investasi
pariwisata
Minimnya investor
yang mau
menanamkan modal di
Kab. Sampang
Kompetensi
keahlian SDM
lokal yang masih
minim terutama di
bidang Pariwisata
Banyak potensi
wisata yang belum
terolah
14 Meningkatnya jumlah
wisatawan
mancanegara dan
wisatawan nusantara
Rendahnya jumlah
kunjungan wisata dari
wisatawan lokal
maupun manca Negara
Belum
terpenuhinya
sarana prasarana
wisata yang
memadai
Kekayaan potensi
wisata alam,
budaya, kuliner
dsb yang potensial
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-46-
terkait tugas adan fungsi Disporabudpar Kabupaten Sampang, maka sebagai
penjabarannya kami simpulkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel.T-IV.C.1 Permasalahan Pelayanan Disporabudpar Kabupaten Sampang
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi
Disporabudpar Kabupaten
Sampang
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Zoning wisata I
Zona I ini berada di pusat
Kota Sampang, yang terdiri
atas beberapa objek wisata
yaitu: Situs Trunojoyo, Goa
Lebar, Situs Ratu Ebu, Situs
Sumur Daksan, Sumber
Welirang, Agrowisata garam
dan tempat berlangsungnya
event-event budaya.
Belum adanya pola
perjalanan wisata yang
ada di Kabupaten
Sampang, hal ini terjadi
karena sebagian besar
objek wisata yang ada di
Kabupaten Sampang
masih belum
dikembangkan secara
optimal, perkembangan
sektor pariwisata
cenderung apa adanya.
Sarana
prasarana
pendukung
pariwisata
belum
terpenuhi
Banyaknya
jumlah
wisatawan
yang
berkunjung
ke daerah
lain dan
melalui jalur
Kabupaten
Sampang
2 Zoning wisata II
Terdiri dari objek-objek
wisata yang berada dalam
satu kawasan, dan lokasinya
berada di sekitar Kecamatan
Camplong, objek wisata
tersebut adalah wisata Pantai
Camplong, Sumber Oto,
Camplong agro wisata
jambu air, merupakan
tempat kerajinan/
cinderamata seperti kerang-
kerangan, tempat
berlangsungnya event
budaya seperti Rokat Tase
dan Semalam di Camplong.
Belum adanya paket-paket
wisata yang di tawarkan
pada wisatawan.
Minimnya
jumlah
perusahaan
biro perjalanan
yang mau
memasukkan
destinasi
wisata sampan
pada paket
tour yang
mereka jual.
Jumlah
keanekaraga
man potensi
wisata serta
atraksi
wisata/
budaya di
Sampang
sudah
mempunyai
nilai jual
yang tinggi
3 Zoning wisata III
Zoning ini hanya terdiri atas
satu objek saja yaitu Pulau
Mandangin, hal ini
Belum adanya program
pengembangan sektor
yang ada di Kabupaten
Sampang secara
Minimnya
investor yang
mau
berinvestasi ke
Potensi
wisata alam
dan budaya
Sampang
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-47-
dikarenakan lokasi dari
Pulau Mandangin yang
terpisah dari yang lain.
Sehingga akan lebih efektif
lagi jika objek wisata ini
merupakan satu paket
tersendiri yang terpisah
dengan yang lain, dengan
pertimbangan optimalisasi
perkembangannya.
keseluruhan. Hal ini
terbukti dengan
keberadaan objek-objek
wisata yang masih belum
banyak dikelola secara
profesional.
Sampang mempunyai
banyak
keunggulan
dibanding 3
kabupaten
lain di Pulau
Madura.
4 Zoning wisata IV
Merupakan zoning objek
wisata yang berada dalam
satu kawasan, terletak di
bagian tengah Kabupaten
Sampang. Objek wisata
yang ada dalam zoning IV
ini adalah Wisata Waduk
Klampis dan Sumber
Omben.
5 Zoning wisata V
Zoning kawasan V ini
terletak di sebelah utara
Kabupaten Sampang, yaitu
Objek Wisata Nepa, Objek
Wisata Air Terjun Toroan,
dan Agro Wisata Jambu mete
6 Situs Pababaran Trunojoyo
di Kecamatan Sampang
7 Situs Makam Ratu Ebu
(Madegan) di Kecamatan
Sampang
8 Sumur Daksan di
Kecamatan Sampang
9 Situs Makam Pangeran
Santo Merto di Kelurahan
Karangdalam Kecamatan
Sampang
10 Situs Makam Bangsacara
dan Ragapadmi di Pulau
Mandangin, Kecamatan
Sampang
11 Situs Makam Sayyid
Ustman Bin Ali Bin
Abdullah Al-Habsyi di Desa
Tamberu Barat Kecamatan
Sokobanah.
RENSTRA DISPORABUDPAR KAB. SAMPANG 2013-2018
Bab III-48-
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis dirumuskan berdasarkan hasil analisa profil layanan Dinas
Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang terdiri dari analisis internal,
analisis eksternal dan berbagai masukan dari pemangku kepentingan Kabupaten
Sampang. Analisis internal merupakan profil yang menggambarkan kondisi
penyelenggaraan arah ruang lingkup kinerja Disporabudpar Kabupaten Sampang.
Sementara analisis eksternal meliputi analisis perkembangan pengaruh kebijakan
pemerintah yang terhadap bidang kerja Disporabudpar Kabupaten Sampang yang
meliputi : Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. Masukan dari
stakeholder diperoleh melalui serangkaian Focus Group Discussion (FGD) dengan
perwakilan stakeholders dari unsur Tokoh Kesenian, Budayawan, Pelaku industri
Pariwisata, LSM, media massa, organisasi masyarakat. Berdasarkan analisis
internal dan eksternal tersebut, dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :
Isu Strategis
Disporabudpar Kabupaten Sampang
No Rumusan Keterangan
1 Belum terciptanya kelompok pemuda yang kreatif dan
mandiri
2 Prestasi olahraga belum tercapai maksimal di semua cabang
3 Peninggalan sejarah, seni dan budaya belum tergali dan
terkelola secara optimal
4 Objek wisata belum terkelola secara maksimal
5 Rendahnya peran masyarakat dalam pengembangan
kepariwisataan