bab iii metode penelitian 3.1 lokasi, populasi, dana...
TRANSCRIPT
29
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian
yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:
3.1 Lokasi, Populasi, dana Sampel Penelitian
3.1.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1
Pacet yang beralamatkan di Jalan Hanjawar-Pacet No.25 Desa.Cibodas Kec.
Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat.
3.1.2 Populasi
Sugiyono (2005, hlm. 55) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Akomodasi
Perhotelan (AP) di SMK Negeri 1 Pacet yang berjumlah 60 orang.
3.1.3 Sampel
Sutedi (2011, hlm. 179) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari
populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik
purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang didasarkan atas
pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud dan tujuan tertentu yang
bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dengan teknik penyampelan ini
peneliti menunjuk langsung siapa yang akan dijadikan sampel penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memilih kelas yang akan
dijadikan sampel penelitian ini adalah kelas XII Akomodasi Perhotelan 2
yang berjumlah 30 orang siswa. Pemilihan kelas ini didasarkan kepada
asumsi bahwa penggunaan kosakata kepariwisataan sangat dibutuhkan untuk
30
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjang proses komunikasi dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas
Akomodasi Perhotelan. Selanjutnya pemelihan kelas XII Akomodasi
perhotelan 2 dengan alasan siswa di kelas ini telah melakukan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) selama 3 bulan sehingga memungkinkan mereka untuk
mengetahui lebih banyak kosakata yang dipergunakan di bidang
kepariwisataan khususnya industri perhotelan, serta untuk saat ini
pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 ini berada
pada blok produktif dimana pembelajaran bahasa Jepang sedang dilaksanakan.
Pada dasarnya penelitian ini harus segera dilakukan dikarenakan
pembelajaran dengan menggunakan sistem bloking ini hanya berkisar 3 bulan
yang dimulai dari awal Agustus-Oktober, dimana bulan Oktober akan
dilaksanakan kegiatan Ujian Akhir Sekolah (UAS), kemudian setelah itu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2
ini akan memasuki blok normatif dan adaftif dimana pembelajaran bahasa
Jepang tidak dilaksanakan.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Arifin (dalam Erawati dkk, 2013 ) adalah kerangka
kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pre-test post-test design yang
berarti penulis hanya menggunakan satu kelas penelitian tanpa adanya kelas
pembanding atau kelas kontrol untuk diberikan perlakuan (treatment) dalam
jangka waktu tertentu. Dengan melakukan pengukuran melalui tes pada saat
sebelum dan setelah perlakuan tersebut diberikan, serta pengaruh perlakuan
diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre-test) dan pengukuran akhir
(post test). Perlakuan yang dimaksud yaitu berupa penerapan teknik mind
mapping pada pembelajaran kosakata untuk meningkatkan penguasaan senmon
yougo kepariwisataan.
Adapun desain yang digunakan yaitu:
31
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pre-test Treatment Post-test
Y X Y
Keterangan:
Y : Pemberian pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum
perlakuan dilakukan (pre-test)
X : Pemberian perlakuan eksperimen kepada subjek penelitian
(Variabel X)
Y : Pemberian tes kembali untuk mengukur variabel terikat setelah
perlakuan diberikan (post-test)
3.3 Metode Penlitian
Sugiyono (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa secara umum “Metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”. Menurut Shiddiq (2013, hlm. 51) “Metode penelitian
merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara
terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat
memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan”.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Hipotesis yang penulis buat yaitu untuk
mengetahui ada-tidaknya pengaruh yang muncul setelah menggunakan teknik
mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa Jepang yang memfokuskan
pengajaran pada kosakata dasar yang digunakan di bidang kepariwisataan
terutama pada industri perhotelan terhadap siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan
(AP) SMK Negeri 1 Pacet.
32
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra-
eksperimen. Pra-eksperimen merupakan eksperimen yang dilakukan dengan tanpa
melakukan pengendalian terhadap variabel-variabel yang berpengaruh. Dengan
kata lain dalam penelitian ini yang diutamakan yaitu pemberian perlakuan
terhadap kelas eksperimen, dengan tanpa adanya kelas kontrol.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30), variabel merupakan
objek penelitian atau hal-hal yang menjadi pusat dari satu penelitian. Selanjutnya,
Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30) juga menjelaskan bahwa karena
adanya pengaruh satu treatment, variabel dalam penelitian dapat dibagi menjadi
dua, yaitu variabel yang bersifat berpengaruh dan variabel akibat. Variabel yang
berpengaruh disebut juga variabel penyebab, variabel bebas, atau independent
variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut juga variabel terikat atau
dependent variabel.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, variabel bebas (X) dari penelitian ini
adalah teknik mind mapping. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian ini teknik
mind mapping merupakan variabel yang dapat memberikan pengaruh pada
variabel yang lainnya. Sedangkan, variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu
hasil belajar siswa setelah menggunakan teknik mind mapping.
3.5 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang digunakan. Agar maksud dari
penelitian ini dapat dimengerti oleh pembaca serta untuk menghindari kesalahan
dalam menginterpretasikan istilah yang digunakan, berikut adalah definisi judul
secara operasional:
3.5.1 Penerapan
Istilah penerapan dalam penelitian ini yaitu mempraktekan teknik
mind mapping pada pembelajaran kosakata sebagai upaya dalam
meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan.
33
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.2 Teknik Mind Mapping
Sudjianto (2010, hlm.98) menyatakan bahwa tenik adalah daya upaya,
usaha-usaha, atau cara-cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan
langsung dalam pelaksanaan pengajaran pada waktu itu.
Buzan (2013, hlm.4) berpendapat mind mapping adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran
seseorang. Dalam penelitian ini teknik mind mapping yang dimaksud yaitu
mind mapping yang perlakukan sebagai cara atau upaya yang dipergunakan
guru dalam pembelajaran kosakata untuk mencapai tujuan meningkatkan
penguasaan senmon yougo kepariwisataan pada siswa SMK Negeri 1 Pacet
yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan Akomodasi
Perhotelan.
3.5.3 Pembelajaran
Gagne (dalam Pribadi, 2010, hlm.9) mendefinisikan istilah
pembelajaran sebagai serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan
maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.
Pembelajaran dalam penelitian ini yaitu pembelajaran bahasa Jepang
yang memfokuskan pada materi pembelajaran kosakata khususnya kosakata
yang dipergunakan pada bidang kepariwisataan.
3.5.4 Kosakata
Kosakata dalam penelitian ini yaitu kosakata yang digunakan di
bidang kepariwisataan khususnya industri perhotelan yang dipelajari oleh
siswa yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan
Akomodasi perhotelan SMK Negeri 1 Pacet.
3.5.5 Penguasaan
Penguasaan dalam penelitian ini dimaksudkan pada kemampuan siswa
untuk mengetahui serta mampu menuliskan (tidak terkait pada penggunaan
huruf yang dipakai) kosakata dasar kepariwisataan khususnya yang umum
digunakan pada industri perhotelan dengan tepat, dan dapat membuat peta
34
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep (peta kosakata) berdasarkan pada kosakata dasar kepariwisataan yang
telah diajarkan sebelumnya.
3.5.6 Senmon Yougo
Secara harfiah senmon yougo terdiri dari dua kata yaitu “senmon” dan
“yougo”. Menurut data yang terdapat dalam kamus 日本語―インドネシア
語辞典 (Matsura, 1994, hlm.885 & 1178) “senmon” memiliki arti keahlian,
spesialis, sedangkan “yougo” memiliki arti istilah, kata yang digunakan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa “senmon yougo”
merupakan istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukan kosakata
atau istilah yang dipakai pada bidang tertentu. Dalam penelitian ini senmon
yougo yang dimaksudkan terbatas pada kosakata yang digunakan pada
bidang kepariwisataan.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi empat tahap yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, pengolahan data, dan kesimpulan penelitian. Tahapan selengkapnya
adalah sebagai berikut:
3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah
membuat rancangan penelitian yang mencakup:
Menentukan masalah yang akan diteliti.
Mencari informasi yang diperlukan dengan melakukan observasi
terlebih dahulu pada subjek penelitian.
Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran bahasa Jepang yang
bersangkutan untuk menentukan waktu, kelas, standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
penelitian.
Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Menyusun kisi-kisi instrumen.
35
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menyusun instrumen penelitian.
3.6.2 Tahap pelaksanaan penelitian
Melakukan ujicoba instrumen untuk mengetahui validitas, realibilitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Melakukan penelitian
3.6.3 Pengolahan data penelitian
Melakukan scoring
Mengubah skor menjadi nilai
3.6.4. Kesimpulan penelitian
Membuat interpretasi hasil penelitian
Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari informasi serta data
pendukung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknik-teknik
pembelajaran.
3.7.2 Tes
Sutedi (2011, hlm. 157) berpendapat bahwa tes merupakan alat ukur
yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai
satu satuan program pengajaran tertentu.
Tes dalam penelitian ini terbagi kedalam 2 bagian yaitu tes awal (pre-
test) dan tes akhir (post-test). Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dikenakan perlakuan dengan menerapkan teknik mind
mapping . Sedangkan post test dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah dikenakan perlakuan dengan menerapkan teknik mind mapping.
36
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan perbandingan tes yang dapat diandalkan, pre-test dan
post-test di laksanakan dengan menggunakan perangkat tes yang sama.
3.8 Instrumen Penelitian
Menurut Subana dan Sudrajat (dalam Shiddiq, 2013, hlm. 53) instrumen
penelitian merupakan alat bantu pengumpulan data dan pengolahan data tentang
variabel-variabel yang diteliti. Peranan instrumen penelitian sangat dibutuhkan
dalam penelitian ini untuk menunjang tercapainya tujuan yang ingin diharapkan.
Instrumen penelitian harus dibuat dan disusun dengan sebaik-baiknya agar bisa
mendapatkan hasil data yang objektif.
Karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menambah kosakata bahasa Jepang, maka dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tes tertulis dengan membuat instrumen berupa tes essay sebanyak 6
soal dengan rincian 50 isian/item soal. Soal yang digunakan berupa kosakata dasar
yang umum digunakan di bidang kepariwisataan khusnya industri perhotelan.
Perintah-perintah yang digunakan mengacu pada pengetahuan siswa tentang
kosakata bahasa Jepang yang umum digunakan di bidang kepariwisataan
khushnya industri perhotelan.
Instrumen penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah berikut ini:
Membuat desain pembelajaran untuk penelitian sesuai dengan materi yang
akan diajarkan dengan target yang ingin dicapai dalam penelitian pada siswa
kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 di SMK Negeri 1 Pacet.
Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek
soal dan jumlah item soal.
Menyusun instrumen penelitian berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat.
Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing dan guru bidang
studi bahasa Jepang kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP).
Melakukan uji coba instrumen.
Melakukan analisis berupa uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya pembeda pada setiap item soal.
37
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah instrumen yang diuji cobakan valid dan reliabel maka instrumen
tersebut digunaan pada saat pre-test dan post-test.
3.9 Uji Instrumen
3.9.1 Uji Validitas Instrumen
Untuk mengetahui instrumen yang baik maka instrumen tersebut harus
memiliki validitas dan reliabilitas. Sebuah instrumen dapat diatakan valid jika
mampu mengukur apa yang akan diukur dengan baik. Pada penelitian ini, uji
validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment,
berdasarkan pada skor asli.
(Dedi,Sutedi, 2009, hlm.220)
Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan indeks validitas
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tafsiran indeks validitas
Besarnya nilai r Tafsiran
antara 0,81 sampai dengan 1,00
antara 0,61 sampai dengan 0,80
antara 0,41 sampai dengan 0,60
antara 0,21 sampai dengan 0,40
antara 0,00 sampai dengan 0,20
Sangat Kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sutedi (2009, hlm. 220) “Perangkat tes dikatakan memiliki
reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berali-kali tes
𝑟𝑥𝑦 =𝑁∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 ∑𝑦
𝑁∑𝑋2 − ∑𝑋2 𝑁∑𝑌2 − ∑𝑌2
38
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan watu yang tidak terlalu
lama, akan menghasilan data yang sama pula”.
Untuk mengetahui reliabilitas, tes dalam penelitian ini menggunakan
rumus KR 20 dan KR 21.
Rumus untuk mencari nilai KR 20
Rumus untuk mencari nilai KR 21
Keterangan: r : koefisien reliabilitas tes
k : jumlah butir soal
p : proporsi jawaban benar (𝚺B: sampel)
q : proporsi jawaban salah (1-p)
St2
: varians total
M : mean (nilai rata-rata)
(Dedi Sutedi, 2009, hlm.223)
3.9.3 Uji Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran dari masing-masing butir soal
digunaan rumus:
Keterangan: TK : tingkat kesukaran
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas
BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : jumlah sampel kelompok atas dan kelompok
bawah
𝑟 =𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝑀 𝑘 −𝑀
𝑘. 𝑠𝑡2
𝑇𝐾 =𝐵𝐴 + 𝐵𝐵
𝑁
𝑟 =𝑘
𝑘 − 1 𝑠𝑡2 − ∑𝑝𝑞
𝑠𝑡2
39
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indeks kesukaran (TK) diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi indeks kesukaran
Rentan Nilai Tafsiran
Antara 0,00 sampai dengan 0,25
Antara 0,26 sampai dengan 0,75
Antara 0,76 sampai dengan 1,00
Soal Sukar
Soal Sedang
Soal Mudah
(Dedi Sutedi, 2009, hlm. 214)
3.9.4 Daya Pembeda
Soal tes yang baik yaitu soal yang dapat membedakan kelompok atas
dan kelompok bawah. Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data
hasil uji coba instrumen penelitian dalam tingkat perbedaan setiap item soal,
dalam penelitian ini digunakan rumus:
Keterangan: DP : daya pembeda
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas
BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
n : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok
bawah
𝐷𝑃 =𝐵𝐴 − 𝐵𝐵
𝑁
40
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun klasifikasi daya pembeda soal dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi indeks daya pembeda
3.10 Teknik Pengolahan Data Tes
Sutedi (2009, hlm: 228) berpendapat bahwa untuk mengolah data
penelitian, difokuskan pada penerapan teknik komparansional, teknik korelasi,
dan persamaan regresi linier sederhana, khususnya dalam penelitian pendidikan
bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, digunakan teknik komparansional dengan
alasan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara
dua variabel (atau lebih).
Menghitung thitung
Rumus thitung digunakan untuk menghitung ada tidak-nya pengaruh
penggunaan teknik mind mapping terhadap pembelajaran kosakata bahasa
Jepang khususnya kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan.
Rentan Nilai Tafsiran
0,00 sampai dengan 0,20
0,21 sampai dengan 0,40
0,41 sampai dengan 0,70
0,71 sampai dengan 1,00
Jelek
Cukup
Bagus
Sangat Bagus
41
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum melakukan penghitungan, peneliti perlu membuat tabel persiapan
untuk menilai thitung.
Tabel 3.5
Tabel persiapan
No
Sampel
Nama
Sampel L/P
Pre-test
(X)
Post-Test
(Y) D Xd (Xd)
2
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
∑
Md
Keterangan:
No Sampel : diisi dengan nomor urut sampel sesuai dengan jumlah sampel
Pre-test (X) : diisi dengan skor hasil uji sebelum treatment yang diperoleh tiap
sampel penelitian
Post-test (Y) : diisi dengan skor hasil uji sesudah traetment yang diperoleh tiap
sampel penelitian
D : selisih nilai post-test dan pre –test
Xd : selisih antara d dengan rata-ratanya (Xd = d- Md)
Md : rata-rata dari 𝑑 𝑀𝑑 =∑𝑑
𝑛
42
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Xd)2
: kuadrat deviasi
(Sibrani, 2012, hlm: 58 )
Mencari mean kedua variabel
Keterangan:
Mx : mean hasil pre-test
My : mean hasil post test
∑x : jumlah seluruh nilai pre-test
∑y : jumlah seluruh nilai post-test
n : Jumlah sampel
Mencari nilai gain (d) antara post-test dan pre-test
Gain = Post-test – pre-test
Mencari mean gain (Md)
Keterangan:
Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test
∑d : jumlah gain keseluruhan
𝑀𝑥 =∑𝑥
𝑛 𝑀𝑦 =
∑𝑦
𝑛
𝑀𝑑 =∑𝑑
𝑛
43
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n : jumlah sampel
Mencari nilai thitung dengan rumus:
Keterangan:
t : nilai thitung
Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test
∑(xd2) : jumlah kuadrat deviasi
n : jumlah sampel
Memberi interpretasi terhadap thitung
Membandingkan nilai thitung dan ttabel guna menguji hipotesis dengan
keterangan sebagai berikut:
Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan anatara variabel X dan variabel Y
Hk: ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y
Menguji kebenaran hipotesis untuk melihat signifikansi kedua variabel
dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dan menetapkan derajat
kebebasan (db) terlebih dahulu dengan rumus:
Db= (n-1)
Keterangan:
𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑀𝑑
∑ 𝑥𝑑2 𝑛 𝑛 − 1
44
Cica Taptiani, 2014 Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
db : derajat kebebasan
n : jumlah sampel
Setelah mengetahui db maka ttabel pun diketahui yang kemudian
dibandingkan dengan thitung dengan ketentuan:
Apabila thitung > ttabel maka Hk diterima sedangkan Ho ditolak
Apabila thitung < ttabel maka Hk ditolak sedangkan Ho diterima