bab iii metode penelitian 3.1 objek...
TRANSCRIPT
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan
dilakasanakan. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan faktor
yang mempengaruhinya adalah minat belajar, fasilitas belajar dan motivasi.
Sedangkan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
yang ada diSMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
explanatory. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 :4), survey explanatory
adalah “Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan
untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.”
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:117), “Populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung yang berjumlah 219.
37
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah se-kota Bandung
Tahun ajaran 2011/2012
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SMA Muhammadiyah 1 Bandung 53
2. SMA Muhammadiyah 2 Bandung 30
3. SMA Muhammadiyah 3 Bandung 32
4. SMA Muhammadiyah 4 Bandung 104
Jumlah Siswa 219
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006: 117) “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”.
Dalam penentuan jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus Slavin sebagai berikut:
( (Riduwan, 2008:65)
Keterangan :
n = ukuran sampel keseluruhan
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan
Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa sebagai berikut :
21 Ne
Nn
)05,0(2191
219
21 Ne
Nn
38
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
=)0025,0(2191
219
= 141,51 142
Dari perhitungan diatas, diperoleh ukuran sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 142 orang. Dengan menggunakan teknik sample random
sampling.
ni
Keterangan:
N = ukuran sampel
Ni = ukuran populasi stratum ke 1
N = ukuran sampel keseluruhan
ni = ukuran sampel
Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sampel Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung
Nama Sekolah Jumlah Siswa Sampel Siswa
SMA Muhammadiyah 1 53 53/219x142 =34
SMA Muhammadiyah 2 30 30/219x142=19
SMA Muhammadiyah 3 32 32/219x142 =21
SMA Muhammadiyah 4 104 104/219x142 =67
Jumlah 219 142
39
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep
teoritis, empiris dan analitis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang
bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan
terjabar dari konsep teoritis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep teoritis
dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Epiris Konsep Analitis Skala
Minat Belajar
(X1)
minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa adan
yang menyuruh.
(Slameto, 2010:180)
Secara konseptual minat
siswa dikategorikan
menjadi tiga dimensi:
1. Minat personal
Skor-skor minat belajar yang
diperoleh dari aspek:
1) Ketertarikan siswa pada
mata pelajaran ekonomi
2) Kemamauan keras untuk
belajar ekonomi
3) Selalu mengerjakan tugas
mata pelajaran ekonomi
4) Keingintahuan mengenai
berita perkembangan
ekonomi
5) Memiliki buku paket
ekonomi
6) Bertanya pada guru atau
siapapun yang paham
mengenai masalah ekonomi
Ordinal
2. Minat situasional 1) Siswa mampu mempelajari
pelajaran ekonomi
tergantung kepada suasana
kelas
2) Ketertarikan siswa terhadap
mata pelajaran guru dilihat
dari cara guru mengajar
3) Adanya dorongan dari
keluarga dalam berbagai
bentuk sehingga siswa
memiliki rasa senang
terhadap mata pelajaran
ekonomi
3. Minat psikologikal 1) Siswa memiliki penilaian
yang tinggi atas mata
40
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran ekonomi
2) Siswa terus menerus
menggali informasi yang
berkaitan dengan mata
pelajaran ekonomi dari
berbagai sumber
3) Adanya keingintahuan yang
besar terhadap mata
pelajaran ekonomi
khususnya dan terhadap hal-
hal lain yang berkaitan
dengan perekonomian
umunya
4) Selalu ingin mendapatkan
contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari ketika
mempelajari mata pelajaran
ekonomi
5) Memiliki ketertarikan untuk
mengoleksi berbagai buku
pelajaran dan buku-buku
yang berkaitan dengan
ekonomi
Fasilitas
Belajar Siswa
(X2)
Fasilitas belajar adalah
segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan
suatu usaha.
(Suharsimi Arikunto,
2006:37)
Berdasarkan tempat
aktivitas belajar
dilaksanakan, maka
fasilitas belajar dapat
dikelompokkan:
1. Fasilitas belajar di
sekolah merupakan
kelengkapan
sarana/fasilitas
sekolah untuk proses
kegiatan belajar
mengajar
Skor tentang fasilitas belajar
mengenai:
1) Fasilitas belajar di sekolah
a. Kondisi ruang belajar,
penerangan didalam
kelas, kondisi meja dan
kursi untuk belajar di
sekolah
b. Kondisi papan tulis,
kapur, spidol di sekolah
c. OHP/LCD
d. Kondisi ruang
perpustakaan dan buku-
buku yang ada di
perpustakaan
Ordinal
2. Fasilitas belajar di
rumah merupakan
kelengkapan
sarana/fasilitas yang
dapat digunakan
siswa untuk belajar di
rumah.
2) Fasilitas belajar di rumah
a. Kondisi ruang belajar
dan penerangan di rumah
b. Buku pelajaran, LKS,
alat tulis (pensil, pulpen,
penggaris, penghapus,
dll)
c. Mesin tik/komputer dan
kalkulator
Motivasi
Belajar (Z)
Motivasi adalah perubahan
energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai
Motivasi belajar ada dua
bagian yaitu:
Skor tentang motivasi belajar
meliputi:
Ordinal
41
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
(Hamalik, 2002:158)
1. Motivasi instrinsik
merupakan daya
dorong dari dalam
diri seseorang untuk
melakukan sesuatu
untuk mencapai
tujuan yang
diinginkan
2. Motivasi ekstrinsik
merupakan dorongan
dari luar diri seorang
siswa, berhubungan
dengan kegiatan
belajarnya sendiri.
1) Motivasi instrinsik
a. Waktu yang digunakan
untuk belajar
b. Mengikuti pelajaran
dengan perhatian
c. Melaksanakan jadwal
pelajaran yang telah
direncakan
d. Berusaha mempelajari
materi yang tidak
dimengerti
e. Berusaha membeli buku
pelajaran
f. Mengikuti bimbingan
belajar di luar sekolah
g. Tujuan/cita-cita
h. Kepuasan terhadap apa
yang telah diraih
i. Berusaha belajar dengan
keras untuk dapat
bersaing dan
memperoleh nilai yang
tinggi
j. Mempunyai kelompok
belajar
k. Berusaha menghindari
hal-hal yang dapat
menghambat
keberhasilan belajar
2) Motivasi ekstrinsik
a. Membangkitkan
dorongan dan semangat
kepada anak didik untuk
belajar
b. Membantu kesulitan
belajar anak didik
secara individual
maupun kelompok
c. Menggunakan metode
yang bervariasi
d. Menggunakan media
yang baik dan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
e. Menciptakan suasana
belajar yang
menyenangkan,
komunikatif, dan
interaktif.
Hasil Belajar
(Y)
Hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru
tindak engajar diakhiri
Hasil belajar sebagai
gambaran keberhasilan
seseorang dalam upaya
mengoptimalkan
kemampuan yang
Data diperoleh dari pihak
sekolah yaitu nilai Ujian Akhir
Semester siswa kelas X pada
mata pelajaran ekonomi.
Interval
42
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi
siswa hasil belajar
merupakan berakhirnya
atau puncak proses belajar.
Hasil belajar bagi sebagian
adalah berkat tindakan
guru, suatu pencapaian
tujuan pengajaran. Pada
bagian lain merupakan
peningkatan kemampuan
mental siswa.
Dimyati (2009:3)
dimiliki melalui kegiatan
yang diikuti. Yang terdiri
dari:
Kemampuan
Kognitif
Kemampuan
Afektif
Kemampuan
Psikomotor
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:
1. Angket (kuesioner)
Sugiyono (2009: 142) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”
2. Studi dokumentasi
Millan & Schumacher (Sugiyono 2009: 164) menjelaskan ”Studi
dokumentasi merupakan literatur yang berhubungan/bersangkutan
secara langsung terhadap masalah, penelitian sebelumnya yang
menyelidiki variabel yang sama, dan ujian empiris dari teori dan
praktek.”
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang
43
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Dalam uji
validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh
Pearson dengan rumus sebagai berikut :
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
(Sugiyono, 2009:255)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi butir
∑X = jumlah skor tiap item
∑Y = jumlah skor total item
∑X2 = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
∑Y2 = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
∑XY = jumlah perkalian X dan Y
N = jumlah sampel
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga
kriterianya adalah :
rxy < : validitas sangat rendah
0,20 – 0,399 : validitas rendah
0,40 – 0,699 : validitas sedang/cukup
0,70 – 0,899 : validitas tinggi
0,90 – 1,00 : validitas sangat tinggi
Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan
tersebut kemudian dibandingkan ke dalam tabel harga product moment dengan
taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus
disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :
44
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
2t
r
nr
(Riduwan, 2008: 137)
keterangan :
t = uji signifikansi korelasi
n = jumlah sampel
r = nilai koefisien korelasi
Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga distribusi
ttabel dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 yang artinya peluang membuat
kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung> ttabel dengan taraf
kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian
item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data
tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau
konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu
walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menghitung uji
reliabilitas penulis menggunakan teknik alpha dengan rumus :
2
2
11 11 t
b
k
kr
(Suharsimi Arikunto, 2006: 171)
Keterangan:
11r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan 2
i = jumlah varians butir
45
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
t = varians total
Untuk mengetahui interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi,
menurut Suharsimi Arikunto (2006: 245) interpretasi besarnya koefisien korelasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
Antara 0,800 – 1,000 Reliabilitas sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Reliabilitas tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Reliabilitas cukup
Antara 0,200 – 0,400 Reliabilitas rendah
Antara 0,000 – 0,200 Reliabilitas sangat rendah
Sedangkan untuk mencari nilai varians per-item digunakan rumus varians
sebagai berikut :
N
N
XX
2
2
2
(SuharsimiArikunto, 2006:110)
Jika ri > r 0,05 → reliabel
Sebaliknya jika ri ≤ r 0,05 → tidak reliabel
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis
jalur (path analysis).Teknik analisis jalur (path analysis) ini digunakan untuk
46
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menguji besarnya koefisisen jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal
antar variabel X1 dan X2 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z.
Sebagai salah satu syarat dilakukannya analisis jalur, data ordinal terlebih
dahulu harus diubah menjadi interval dengan menggunakan Methode of Succesive
Interval (MSI).
3.7.1 Methode of Succesive Interval (MSI)
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan
pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam
penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data yang berjenis
ordinal maka data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of
Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval
(MSI) dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal
ke interval. Adapun langkah kerja MSI sebagai berikut:
a) Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.
b) Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan
(menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.
c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
d) Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
47
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f) Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.
g) Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut:
( ) ( )
( )( )
h) Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan
rumus:
Y = SV + [1+(SVMin)]
Dimana K = 1+ [SVMin]
Selanjutnya data ordinal yang telah ditransformasikan menjadi data
interval dapat langsung diolah dengan menggunakan teknik uji analisis jalur (Path
Analysis). Secara matematis, hubungan diantara variabel yang menjadi fokus
penelitian ini dapat diformulasikan ke dalam model persamaan strukturalnya
sebagai berikut:
Z = F (X1, X2)
Y = F (X1, X2, Z)
Persamaan struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk diagram
jalur sebagai berikut:
Z = Pzx1X1 + Pzx2X2 + e1
Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + PyzZ + e2
Keterangan :
Y = Hasil belajar siswa
P = Koefisien jalur
X1 = Minat belajar
48
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X2 = Fasilitas belajar
Z = Motivasi belajar siswa
Bentuk diagram jalur untuk model struktural sebagai berikut:
Gambar 3.1
Diagram analisis jalur X1, X2, Z dan Y
Pada Gambar 3.1 menunjukkan diagram jalur yang memiliki variabel
endogen (dependen) yaitu Y dan Z serta dua variabel eksogen (independen) yaitu
X1, X2. Sesuai dengan model persamaan strukturalnya, diagram jalur tersebut
dapat diidentifikasi menjadi dua buah sub-struktur yaitu sub-struktur 1 dan sub-
struktur 2. Jika digambarkan secara terpisah maka bentuk diagran jalur untuk
model sub-struktur 1 adalah sebagai berikut:
X1
Z
X2
Y
2
1
yx1
yx2
zx1
zx2
yz
49
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Diagram analisis jalur untuk model sub-struktur 1
Pada Gambar 3.2 menunjukkan digram jalur untuk model sub-struktur 1
yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2 ke Z.
Gambar 3.3
Diagram analisis jalur untuk model sub-struktur 2
Pada Gambar 3.3 menunjukkan digram jalur untuk model sub-struktur 2
yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2, dan Z ke Y.
X1
Z
X2
1
zx1
zx2
X1
Z
X2
Y
2
1
yx1
yx2
yz
50
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menghitung koefisien jalur dapat didasarkan pada koefisien regresi,
koefisien korelasi, atau koefisien determinasi multipel. Berikut dijelaskan
perhitungan koefisien atas dasar koefisien regresi, yaitu:
1. Gambarkan diagram jalur dan persamaan struktural yang sesuai dengan
hipotesis.
2. Menghitung koefisisen jalur terlebih dahulu dihitung persamaan regresi
multipel Z atas X1, X2 dan:
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + e1
Serta persamaan regresi multipel Y atas Z, yaitu:
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + β3Z + e2
Dari persamaan tersebut dapat diketahui standar masing-masing variabel,
sehingga bisa diketahui besarnya koefisien jalur, yaitu:
Pyxk = ( )
Keterangan:
Pyxk = Koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel endogen yang
terdapat dalam sub-struktur yang dianalisis
Sk = Standar deviasi variabel eksogen (independen)
Sy = Standar deviasi endogen (dependen)
bk = Koefisien regresi variabel independen Xk yang terdapat dalam regresi
51
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung pengaruh langsung, tak langsung dan koefisien determinasi
total:
a. Besarnya pengaruh langsung (DE) variabel eksogen k terhadap
variabel endogen I dinyatakan oleh persamaan :
DEik = (Pik)(Pik) = (Pik)2
Besarnya DE variabel X1 terhadap Z adalah (PZX1)2
b. Pengaruh tak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap
variabel endogen dapat terjadi melalui dua kemungkinan.
1) Melalui hubungan korelatif dengan variabel eksogen lain
IEik = (Pik)(rkk)(Pik)
Keterangan :
rkk = Koefisien antara variabel eksogen
Besarnya IE variabel X1 terhadap Z adalah (Pzx1)(r12)(Pzx2)
Maka besarnya pengaruh total (TF) variabel eksogen k terhadap
variabel i adalah
TEk = DEik + IEik = [(Pik)(rkk)(Pik)]
2) Melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam model, dihitung
melalui persamaan : IEike = (Pik)(Pyk)
Besarnya IE variabel eksogen X1 terhadap variabel endogen Y melalui
variabel Z adalah (PzI)(Pzz)
3) Koefisien determinasi total (R2ik) menunjukkan besarnya pengaruh
secara bersamaan variabel eksogen Xk terhadap variabel endogen i.
R2ik dihitung dengan rumus :
52
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R2ik = ∑(pik)(ryk)
(Kusnendi, 2008:17)
Keterangan :
Ryk = Koefisisen korelasi antara variabel eksogen k dengan variabel
endogen I.
4) Pengaruh variabel residu PXk.ei menunjukkan besarnya pengaruh
variabel residu atau variabel lain yang tidak diteliti, dengan rumus:
PXk.ei = √
3.8 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variable bebas
dengan variable terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka dalam
suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian
hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui:
3.8.1 Uji F
Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-
variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Nilai F dapat
diperoleh melalui rumus:
F = ( )
( )
(Kusnendi, 2008:155)
53
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kriteria uji Ho ditolak jika nilai F hitung lebih besar atau sama dengan F
tabel, untuk tingkat kesalahan α = 0,05 atau jika nilai ρ (tingkat probabilitas
membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05.
3.8.2 Uji t
Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing
variabel bebas dalam mempengaruhi variable terikat. pengujian t statistik ini
merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut:
tk =
; (df = n-k-1
Keterangan :
ρk = koefisien jalur yang akan diuji
tk = nilai t hitung untuk setiap koefisien jalur variable Xk
k = jumlah variable eksogen yang terdapat alam sub-struktur yang sedang
diuji
n = jumlah pengamatan
Sepk = standar error koefisien jalur yang bersesuaian
Df = derajat kebebasan
kriteria juji Ho ditolak jika nilai t hitung lebih besar atau sama dengan
nilai t tabel untuk derajat kebebasan (df = n-k-1) dan α = 0,05 atau nilai ρ (tingkat
probabilitas membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05.
3.9 Menguji koefisien determinasi
Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara
bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural
yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
54
Arum Mulia Sari, 2014 Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= ∑( )( )
Keterangan :
= besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen
terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang
dianalisis
= koefisien korelasi (zero order correlation)
K = variabel eksogen
Y = variabel endogen
Nilai ( ) berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut
dapat dinilai baik
b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik.