bab iii metode penelitian a. jenis penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/bab iii.pdfdiukur dengan...

13
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif dengan pendekatan studi survei menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kesadaran wajib pajak, pemahaman perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak UMKM sektor industri pengolahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang beromzet < 4,8 Milyar per tahun. Berdasarkan data Departemen Koperasi dan UKM Jawa Timur ditemukan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Sidoarjo berjumlah 171.000, untuk sektor industri pengolahan berjumlah 9.008. Menurut Sugiyono (2010:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling (acak), yaitu pengambilan sampel secara acak yang tidak sengaja ditemukan sesuai dengan kriteria sampel yang telah diinginkan. Hal ini dikarenakan populasi pada penelitian ini bersifat homogen (Riduwan & Akdon, 2015:241).

Upload: vodan

Post on 07-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif dengan pendekatan

studi survei menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2010:11) penelitian

asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan

untuk menguji hubungan antara kesadaran wajib pajak, pemahaman

perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan

wajib pajak.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak UMKM sektor

industri pengolahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang beromzet < 4,8

Milyar per tahun. Berdasarkan data Departemen Koperasi dan UKM Jawa

Timur ditemukan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Sidoarjo berjumlah

171.000, untuk sektor industri pengolahan berjumlah 9.008. Menurut Sugiyono

(2010:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

accidental sampling (acak), yaitu pengambilan sampel secara acak yang tidak

sengaja ditemukan sesuai dengan kriteria sampel yang telah diinginkan. Hal ini

dikarenakan populasi pada penelitian ini bersifat homogen (Riduwan & Akdon,

2015:241).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

27

Besarnya sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus sovlin yaitu

:

n = N

1+Nxe2

n = ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir (10%)

Karena populasinya sebesar 9008 UMKM maka :

n = 𝑁

1+𝑁𝑥𝑒2

n = 9008

1+9008(0,1)2

n = 98,9

Jadi besarnya sampel padaa penelitian ini dibulatkan menjadi 99 sampel atau

reponden. Dengan sampel sebanyak 99 dari UMKM sektor industri pengolahan

yang ada di Sidoarjo, peneliti membatasi bidang industri pengolahan yang akan

dijadikan sampel meliputi industri pengolahan di bidang makanan dan

minuman, bidang tekstil dan pakaian jadi, serta bidang pengolahan kayu dan

batu.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen:

Kepatuhan Pelaporan Pajak: Kepatuhan Wajib Pajak adalah

ketika Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

28

melaksanakan hak perpajakannya. Dalam penelitian ini pengukuran

kepatuhan pelaporan pajak menilai sebesarapa besar pengaruh variabel-

variabel yang telah ditentukan di atas. Adapun indikator kepatuhan wajib

pajak yang diadaptasi dari Rahayu (2009) :

1. Kepatuhan Mendaftarkan diri.

2. Kepatuhan untuk melaporkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT).

3. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang.

4. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan pajak.

5. Bersedia memberikan informasi tentang pajak apabila petugas

pajak memerlukannya.

Kelima indikator tersebut digunakan untuk mengukur kepatuhan wajib

pajak. Indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala likert 1-4

untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan sangat

tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.

2. Variabel Independen

Kesadaran Wajib Pajak (X1) merupakan kesiapan secara sukarela

wajib pajak dalam membayar kewajiban pajak terutang terhadap negara.

item-item kesadaran wajib pajak yaitu :

1. Pajak adalah kewajiban warga negara.

2. Pajak telah ditetapkan dalam peraturan dan Undang-Undang.

3. Pajak berguna untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara dan

sebagai bentuk partisipasi dalam menunjang pembagunan negara.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

29

4. Memanipulasi beban pajak dan tidak membayar pajak dapat

merugikan negara.

Keempat indikator tersebut digunakan untuk mengukur pengaruh

kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Indikator tersebut

diukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban

dari responden yang berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak setuju,

setuju, dan sangat setuju.

Pemahaman perpajakan (X2) yaitu kewajiban wajib pajak untuk

mengetahui dan memahami segala peraturan dan mekanisme perpajakan

sesuai perundang-undangan. Item-item pemahaman perpajakan yang

diadaptai dari Rusnawanti dan Wardani (2015), yaitu :

1. Wajib pajak harus mempunyai pengetahuan mengenai peraturan

perpajakan.

2. Wajib pajak sebagai menghitung jumlah pajak terutang.

3. Menggunkan tarif pajak yang sesuai dengan peraturan pajak yang

berlaku.

4. Wajib pajak harus mengetahui informasi terbaru tentang pajak.

Keempat indikator tersebut digunakan untuk mengukur pengaruh

pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Indikator

tersebut diukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur

jawaban dari responden yang berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak

setuju, setuju, dan sangat setuju.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

30

Kualitas Pelayanan Fiskus (X3) adalah pelayanan yang diberikan

fiskus atau aparat pajak di KPP dalam hal kesiapan membantu keperluan

wajib pajak secara baik dan adil. Item-item kualitas pelayanan fiskus yang

diadaptasi dari Oktaviyanto dan Wardani (2015) :

1. Pelayanan fiskus dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak.

2. Penyuluhan yang dilakukan fiskus dapat membantu pemahaman

mengenai hak dan kewajiban wajib pajak. Kualitas dalam

memberikan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan.

3. Fiskus senantiasa memperhatikan keberatan wajib pajak atas pajak

yang dikenakan.

4. Kualitas pelayanan fiskus untuk memberikan kemudahan

menyampaikan SPT.

5. Kualitas pelayanan fiskus untuk memberikan kemudahan membayar

dan melunasi pajak.

Kelima indikator tersebut digunakan untuk mengukur pengaruh

kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak. Indikator

tersebut diukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur

jawaban dari responden yang berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak

setuju, setuju, dan sangat setuju.

Sanksi Pajak (X4) yaitu hukuman atau konsekuensi yang ditanggung

wajib pajak karena melakukan hal-hal yang dilarang sesuai aturan

perundang-undangan yang berupa sanksi denda administrasi maupun

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

31

pidana. Item-item sanksi pajak yang diadaptasi dari Ngadiman dan Huslin

(2015) :

1. Sanksi pajak dibentuk untuk menciptakan kedisiplinan pajak.

2. Sanksi dibuat untuk dilaksanakan jika ada yang melanggar.

3. Sanksi yang diberikan kepada Wajib Pajak harus sesuai dengan besar

kecilnya kesalahan wajib pajak.

4. Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Siapapun yang melangar akan dikenakan sanksi

6. Pemberian sanksi pajak dapat menumbuhkan efek jera bagi Wajib

Pajak yang tidak patuh.

Keenam indikator tersebut digunakan untuk mengukur pengaruh

sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Indikator tersebut diukur

dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari

responden yang berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak setuju,

setuju, dan sangat setuju.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data hasil

kuesioner yang diukur dengan skala likert dengan skala 1 sampai 4 dan diisi

langsung oleh responden. Penelitian ini menggunakan sumber data primer.

Sumber data primer dikumpulkan dari sumber pertamanya dengan cara

mendistribusikan kuesioner kepada responden yang merupakan wajib pajak

UMKM sektor industri pengolahan di Kabupaten Sidoarjo.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

32

E. Teknik Perolehan Data

Teknik perolehan data primer dikumpulkan dari sumber pertamanya

dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada responden yang merupakan

pemilik UMKM sektor industri pengolahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo

yang mempunyai NPWP. Selain itu peneliti juga menitipkan kuesioner, jika

pemilik tidak ada di tempat secara langsung, dan akan diambil setelah 2 hari

dari tanggal pemberian.

F. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Data di analisis dengan cara menggunakan perhitungan 4 poin skala

Likert, 1 untuk STS hingga 4 untuk SS dalam kuesioner yang diisi setiap

responden, kemudian dihitung dan diolah dengan menggunakan program

Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 untuk

menghasilkan perhitungan yang menunjukan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Adapun metode-metode yang digunakan dalam

mengolah data adalah uji statistik deskriptif, uji kualitas data, dan uji hipotesis

(Ghozali, 2016:19).

1. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Deskriptif

a. Uji Validitas

Uji validitas kuesioner dilakukan dengan tujuan mengetahui sah

atau valid tidaknya kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Kuesioner dapat dikatakan valid jika r hitung lebih

besar dari r tabel dan bernilai positif (Ghozali, 2016:52-53).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

33

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui konsistensi

derajat ketergantungan daan stabilitas dari alat ukur. Satu konstruk atau

variabel pada kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

Cronbach Alpha> 0,70 (Ghozali, 2016:48).

c. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan karakteristik umum dari sampel

yang digunakan dalam penelitian ini dengan lebih rinci sehingga dapat

diketahui nlai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar

deviasi dari masing-masing variable yaitu kesadaran wajib pajak,

pemahaman perpajakan,kualitas pelayanan fiskus, sanksi pajak, dan

kepatuhan wajib pajak.

2. Transformasi Skala Ordinal ke Interval

Mengubah data dengan skala ordinal menjadi skala interval

dinamakan transformasi dengan menggunakan Metode Suksesiv Interval

(MSI) (Riduwan & Akdon, 2015:53). Penggunaan skala interval bagi

kepentingan statistik parametrik, selain merupakan suatu kelaziman, juga

untuk mengubah data agar memiliki sebaran normal. Berikut merupakan

tahapan transformasi data ordinal ke data interval (Riduwan & Akdon,

2015:53):

a. Menghitung Frekuensi

Frekuensi merupakan banyaknya tanggapan responden dalam

memilih skala ordinal 1 s/d 4 dengan jumlah responden 68.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

34

b. Menghitung Proporsi

Proporsi dihitung dengan membagi setiap frekuensi dengan jumlah

responden dikali total item pertanyaan dari masing-masing variabel.

c. Menghitung Proprosi Kumulatif (PK)

Proporsi kumulatif dihitung dengan menjumlahkan proporsi secara

berurutan untuk setiap nilai.

d. Mencari Nilai Z

Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normla baku (critical Value of

Z) dari setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

e. Menghitung Densitas F

Densitas F diperoleh dari tabel koordinat kurve normal baku dari

setiap nilai Z yang diperoleh.

f. Menghitung Scale Value (Skala Nilai)

Scale Value (SV) merupakan interval rata-rata untuk setiap kategori,

dengan menggunakan rumus :

SV = (Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area under upper limit) – (Area under lower limit)

Keterangan : Nilai Density diambil dari nilai Densitas Area diambil dari

nilai proporsi kumulatif

g. Menghitung Nilai Hasil Penskalaan

Nilai hasil penskalaan ini merupakan nilai hasil transformasi data

yang kemudian dianalis dalam penelitian ini menggantikan skor skala

likert 1-4. Dihitung dengan menggunakan rumus :

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

35

Y = SV + (1+SVmin)

Keterangan : SVmin diambil dari nilai Scale Value terendah (minimum).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik menurut Imam Ghozali (2016: 105-166) :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki

distribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data, pada penelitian

ini akan dilakukan Uji normalitas data dilakukan dengan One sample

Kolmogrov-smirnov Test, dengan syarat apabila nilai signifikan lebih

besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Dan

dilengkapi dengan test Normalitas P-Plot yaitu dengan cara melihat

sebaran titik-titik dari garis miring.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui tidak adanya

korelasi yang sempurna antar variabel independen (Sanusi, 2011:135).

Model regresi yang baik adalah model regresi dengan tidak adanya

korelasi antar variabel independen. Pendeteksian terhadap

multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Tolerance

Value dan lawannya Variance Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis

regresi menggunakan alat bantu SPSS. Nilai yang umum dipakai untuk

mengetahui adanya multikolinearitas adalah jika TP < 0,1 dan VIF >

10.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

36

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan residual antara satu pengamatan

dengan pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Apabila variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas sedangkan jika variance dari residual antara

pengamatan satu dengan lainnya berbeda disebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016). Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas.

Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara

menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas

menggunakan alat bantu SPSS (Sanusi, 2011:135). Apabila masing-

masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut

residual (tingkat kepercayaan α = 5%), atau variabel bebas nilai

propabilitasnya di atas α = 5%, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.

Regresi linier adalah analisis yang dilakukan untuk mengukur hubungan

(asosiasi) beberapa variabel bebas (X) terhadap satu variabel terikat (Y).

Pada penelitian ini regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh beberapa variabel bebas yang terdiri dari kesadaran wajib pajak

(X1), pemahaman perpajakan (X2), kualitas pelayanan fiskus (X3), dan

sanksi pajak (X4) terhadap kepatuhan (Y). Regresi linier berganda dapat

dinyatakan dalam rumus berikut (Sanusi, 2011:135) :

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

37

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏1𝑋2 + 𝑏1𝑋3 + 𝑏1𝑋4 + e

Keterangan :

Y : Kepatuhan

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

X1 : kesadaran wajib pajak

X2 : pemahaman perpajakan

X3 : kualitas pelayanan fiskus

X4 : sanksi pajak

e : variabel pengganggu (error)

Uji hpotesis dilakukan melalui beberapa uji berikut :

a. Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Koefisien determinasi sering disebut sebagai koefisien

determinasi majemuk (Sanusi, 2011:136). Pengujian koefisien

determinasi menyatakan besarnya persentase total variasi dari variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model

(Halena, 2012). Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur

sebesarapa besar presentase variasi variabel bebas (independen) pada

model regresi linier berganda dalam menjelaskan variasi variabel

terikat (dependen) (Priyatno, 2008). Koefisien determinasi dilakukan

untuk mendeteksi ketepatan atau besaran persentase dalam analisis

regresi ini, yaitu dengan membandingkan besarnya nilai koefisien

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38895/4/BAB III.pdfdiukur dengan menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan

38

determinan (R2), semakin mendekati 1 (satu) maka model semakin

tepat.

b. Uji Statistik f

Uji F adalah pengujian yang digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel bebas (independen) mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen) (Kuncoro,

2001:98). Pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai probabilitas

(sig.) dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5% yang tersedia dalam

tabel anova yang dihitung menggunakan alat SPSS. Jika nilai

probabilitas < dari 0,05 maka 𝐻𝑎 diterima yang berarti masing-masing

variabel independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama

terhadap variabel dependen.

c. Uji Statistik t

Uji T adalah pengujian yang digunakan untuk menunjukkan

signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) secara

parsial terhadap variabel terikat (Y) (Sanusi, 2011:138). Uji ini

bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh setiap variabel

independen terhadap variabel dependen dengan melihat kolom sig atau

significance yang terlihat pada bagian akhir output. Adapun kriteria

pengujian ini adalah pada tingkat kepercayaan 97,5% dan tingkat

sigifikansi 2,5% (α = 0,025). Jika nilai sig pada tabel < 0,025 dan positif

maka hasilnya signifikan.