bab iii metode penelitian a. lokasi penelitianeprints.umm.ac.id/40434/4/bab iii.pdf · analisis...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua kegiatan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini akan dilakukan di
Surabaya dengan sasaran pengunjung store Zara sebagai respondennya.
Penelitian ini akan dilakukan pada pelanggan produk Zara di store Zara yang ada
di Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza Surabaya.
B. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) metode survei yaitu penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel
yang diambil dari populasi serta menggunakan kuisioner sebagai alat pokok
dalam hal pengumpulan data. Metode survey digunakan untuk mendapatkan
data dari mengedarkan kuisioner.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei yang termasuk
dalam metode kuantitatif, dimana metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode yang sistematis terhadap bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya, metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan guna untuk mengetahui informasi tentang pengaruh harga dan
20
21
citra merek terhadap niat pembelian ulang pada pelanggan produk Zara di
Surabaya.
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2008:117). Populasi pada penelitian ini adalah pelanggan yang pernah membeli
produk Zara lebih dari dua kali selama sebulan di Store Zara Tunjungan Plaza
Surabaya.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Jumlah
pengambilan sampel dalam penelitan ini adalah 30 sampai 500. Oleh sebab
itu penelitian ini ditetapkan jumlah sampel sebanyak 120 orang.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan non
probability sampling, dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
pemilihan sampel dilakukan berdasarkan penilaian atau pandangan dari
peneliti berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti, atau peneliti
memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu (Hartono : 2004).
22
Adapun kriteria yang dimaksud adalah:
a. Responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian lebih dari
dua kali di Zara dalam sebulan terakhir.
b. Responden berusia diatas 18 tahun dengan artian pada usia tersebut
responden sudah cukup dewasa dalam menjawabkuisioner penelitian dengan
baik.
E. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel dependenyaitu
niat pembelian ulang dan variabel independen yaitu harga dan citra merek.
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat diketahui definisi
operasional variabel, dimensi, indikator dan pengukurannya pada tabel berikut.
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator Sumber
Niat
Pembelian
Ulang
(Y)
Niat pembelian
ulang adalah
perilaku
pelanggan dimana
pelanggan berniat
untuk melakukan
pembelian ulang
terhadap produk
Zara.
1. Melakukan
pembelian ulang
terhadap produk Zara
2. Menyarakan Zara
kepada orang lain
3. Menjadikan pilihan
utama
4. Mencari informasi
(Hurriyati,
2010)
Harga
(X1)
Kewajaran nilai
uang yang di
korbankan
pelanggan untuk
memperoleh
produk Zara.
1. Keterjangkauan
Harga
2. Daya saing harga
3. Kesesuaian harga
dengan kualitas
4. Kesesuaian harga
dengan manfaat
(Rosvita,
2010)
23
Variabel Definisi
Operasional Indikator Sumber
Citra
Merek
(X2)
Persepsi dan
memori Zara yang
melekat pada
benak pelanggan.
1. Logo Zara mudah
dikenali
2. Zara memiliki citra
yang baik
3. Zara memiliki daya
tarik
4. Zara memilikiciri
khas
(Aris
Ananda,
2010)
F. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini digunakan kuisioner untuk mengukur setiap
variabel. Dalam kuisioner tersebut akan menggunakan metode skala likert. Skala
likert adalah skala yang digunakan secara luas yang mengharuskan responden
untuk menunjukkan derajat setuju atau tidak setuju kepada setiap pernyataan
yang berkaitan dengan objek yang dinilai (Widayat, 2004). Skala likert pada
penelitian ini menggunakan 5 jenjang yang terdiri dari sangat setuju sampai
sangat tidak setuju. Pembobotan skala likert dilihat berdasarkan tabel 2.
Tabel 3.2. Skala Likert
Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Sumber : Sugiyono (2010)
24
Skala likert dipilih karena mudah dibuat dan diukur. Mudah dipahami
responden dan mengukur pada tingkat skala ordinal (Widayat, 2004). Oleh
karena itu skala likert dipilih karena dianggap paling tepat untuk penelitian.
G. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.
Menurut Sugiyono (2008) sumber data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer
dikumpulkan secara khusus oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang dikumpulkan dengan metode kuesioner. Pengumpulan data
primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, sumber
data yang akan diperoleh yaitu mengenai pendapat-pendapat responden
tentang pengaruh harga dan citra merek terhadap niat pembelian ulang produk
Zara di Surabaya.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuesioner (angket) yang merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden dengan harapan
dapat memberi keterangan-keterangan yang dibutuhkan dan memperoleh
informasi yang relevan dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2010) kuesioner
(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
25
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa apa yang bisa
diharapkan dari responden. Kuisioner dibagikan kepada konsumen Zara di
Surabaya dengan cara kuisioner dibagikan melalui media offline maupun online
dengan mengirimkan link kuisioner kepada konsumen yang pernah melakukan
pembelian lebih dari dua kali di Zara Surabaya dalam setahun terakhir.
I. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk menunjukkan
ketepatan derajat antara data yang terdapat di lapangan dengan data yang
dilaporkan peneliti (Sugiyono, 2010). Kuisioner dikatakan valid jika mengukur
apa yang seharusnya diukur dengan butir-butir pertanyaan yang mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang
dirumuskan sebagai berikut (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015).
𝑟𝑥𝑦 =Ν∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋)2][𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2]
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara butir dengan jumlah skor
X = Skor butir
Y = Jumlah skor
N = Banyaknya sampel.
26
Untuk perhitungan ini menggunakan bantukan program SPSS. Kreteria
pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel 0.1793 dan alpha 5% maka dapat
dinyatakan bahwa data tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu indikator yang dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas dilakukan untuk
menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang sama meskipun dilakukan pada
waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunaka metode rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut
R = (k
k − 1) (
∑ σb2
σt2 )
Keterangan:
R = Indeks reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
∑ σb2 = Jumlah varians butir
σt2 = Varians total
Kreteria pengujiannya adalah apabila nilai reliabilitas instrumen diatas 0,6
maka terdapat data yang reliabel.
J. Teknik Analisis Data
a. Analisis Indeks Jawaban
Teknik analisis yang dilakukan adalah menggunakan metode statistik
deskriptif. Melalui metode tersebut diharapkan penarika kesimpulan dapat
dilakukan secara induktif. Metode statistik deskriptif yang digunakan adalah
27
teknik distribusi frekuensi dan nilai indeks persepsional. Skala jawaban yang
digunakan 1 sampai dengan 10, rumus perhitungan nilai indeks persepsional
adalah
𝑁𝐼 =∑ (%FiXSi)5
1=1
5
Yang mana NI adalah nilai indeks, % Fi adalah persentase frekuensi
responden yang memilih skala jawaban ke-i, Si adalah skala jawaban ke-i
yang dipilih responden dan ke-i adalah alternatif pilihan jawaban responden
yang berkisar antara angka 1 sampai dengan 5, maka perhitungan indeks
jawaban responden dengan rumus berikut :
Keterangan :
F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yangdigunakandalam
daftar pertanyaan kuisioner.
F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam
daftar pertanyaan kuisioner.
F3 = Frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuisioner.
F4 = Frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yangdigunakan dalam
daftar pertanyaan kuisioner.
F5 = Frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam
daftar pertanyaan kuisioner.
Total nilai indeks adalah 100 dengan menggunakan kriteria 3 kotak (three-
box method), maka rentang 100 (10-100) akan menghasilkan rentang sebesar
28
30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan
3 kotak (three-box method) terbagi sebagai berikut (Ferdinand, 2006):
10,00 – 40,00 =Rendah
40,01 – 70,00 =Sedang
70,01 – 100 =Tinggi
b. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda. Analisis regresi berganda pada dasarnya merupakan
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel
bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.
Seperti dalam penelitian ini, terdiri lebih dari satu variabel bebas, maka
penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda. Teknik
analisis regresi linear berganda menentukan hubungan antara variabel
independen yaitu harga (X1) dan citra merek (X2) terhadap variabel
dependen niat pembelian ulang (Y) dengan model yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Niat pembelian ulang
a = Konstanta
b1 b2 = Koefisien regresi
X1 = Harga
X2 = Citra merek
29
e = Error term (residual)
K. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat dicapai bila memenuhi uji asumsi
klasik (uji prasyarat analisis) yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data variabel penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan
Kolmogorov Smirnov, jika signifikan diatas 0,5 maka data distribusi normal
(Ghozali, 2011).
b. Uji Multikorelasi
Uji Multikorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji
Multikorelasi dengan cara melihat nilai VIF (Variance-Inflating Factor)
masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan data bebas dari gejala multikorelasi (Ghozali, 2011).
c. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varience dan residual satu pengamatan ke pengamatan
lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastistas dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan uji heteroskedastistas yaitu dengan menggunakan uji glejser.
Gejala heteroskedastistas terjadi apabila nilai signifikannya kurang dari 0.05.
30
d. Uji Autokorelasi
Sugiyono (2010) menyatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang
diurutkan menurut waktu (data time series). Untuk menguji atau mendeteksi
ada tidaknya gejala autokorelasi digunakan Uji Durbin - Watson. Nilai
Durbin – Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d −tabel. Hasil
perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:
1. jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif.
2. jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif.
3. jika du< d < (4 – dl), berarti tidak terdapat autokorelasi.
4. jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.
L. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Uji t
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji signifikansi parameter
individual (uji-t). Ghozali (2017:98) menyatakan uji statistik t pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
(independen) secara individualdalam menerangkan variasi variabel terikat
(dependen). Pengujian dilakukan dengan signifikansi level 5% (α=0,05).
31
Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian
sebagai berikut :
a. Apabila thitung > ttabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka variabel
bebas (independen) secara individual berpengaruh terhadap variabel
terikat (dependen).
b. Apabila thitung < ttabel dan apabila tingkat signifikansi ≥ α (0,05), maka
variabel bebas (independen) secara individual tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat (dependen).
b. Uji F
Uji statistik F (simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
bersama-sama terhadap variabel terikat (Sari,2014). Pengujian F pada
penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > Ftabel = maka Ho ditolak dan Ha diterima
2) Jika Fhitung< Ftabel = maka Ho ditolak dan Ha di tolak