bab iii metode penelitian a. tempat dan waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan...

12
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA’RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2016, pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu pukul 15.30 sampai dengan 17.00 WIB. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Jenis kegiatan Bulan Sep- 15 Okt- 15 Nov- 15 Des- 15 Jan- 16 Feb- 16 Mar- 16 Apr- 16 Mei- 16 Jun- 16 PERSIAPAN Pengajuan judul Penyusunan proposal Persiapan program latihan PELAKSANAAN Seminar proposal tesis Pengumpulan data penelitian & pelaksanaan eksperimen PENYUSUNAN LAPORAN Analisis data Menyusun tesis Ujian dan revisi Pengumpulan laporan

Upload: ngokhuong

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU

AL MA’RUF KUDUS.

Waktu

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2016,

pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu pukul 15.30 sampai dengan 17.00 WIB.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.

Jenis kegiatan

Bulan

Sep-15

Okt-15

Nov-15

Des-15

Jan-16

Feb-16

Mar-16

Apr-16

Mei-16

Jun-16

PERSIAPAN Pengajuan judul Penyusunan proposal Persiapan program latihan

PELAKSANAAN Seminar proposal tesis Pengumpulan data penelitian & pelaksanaan eksperimen PENYUSUNAN

LAPORAN

Analisis data Menyusun tesis Ujian dan revisi Pengumpulan laporan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:113) eksperimen faktorial adalah yaitu dengan

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi

perlakuan (variable independent) terhadap hasil (variable dependent). Desain

faktorial dua atau lebih variabel dimanipulasi secara simultan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing terhadap variabel terikat. Sebuah faktor dikombinasikan

atau disilangkan dengan semua taraf yang ada dalam eksperimen. Secara skematis

rancangan penelitian tersebut dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Rancangan Penelitian Faktorial 2x3

Metode

Latihan

(A)

Variabel Atributif Body Mass Index

(B)

Variabel Manipulatif

Underweight

(b1)

Normalweight

(b2)

Overweight

(b3)

Beban Eksternal(a1) a1b1 a1b2 a1b3

Beban Internal (a2) a2b1 a2b2 a2b3

Kelincahan

Tabel 3. Keterangan Rancangan Penelitian Faktorial 2x3

a1b1 1. latihan melalui beban eksternal pada body mass index underweight.

2. latihan melalui beban eksternal pada body mass index underweight.

a1b2 1. latihan melalui beban eksternal pada body mass index normalweight.

2. latihan melalui beban eksternal pada body mass index normalweight.

a1b3 1. latihan melalui beban eksternal pada body mass index overweight.

2. latihan melalui beban eksternal pada body mass index overweight.

a2b1 1. latihan melalui beban internal pada body mass index underweight.

2. latihan melalui beban internal pada body mass index underweight.

a2b2 1. Latihan melalui beban internal pada body mass index normalweight.

2. Latihan melalui beban internal pada body mass index normalweight.

a2b3 1. Latihan melalui beban internal pada body mass index overweight.

2. Latihan melalui beban internal pada body mass index overweight.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2002:108).

Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk/individu yang sedikit mempunyai

sifat yang sama. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa populasi adalah

seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian dan keseluruhan dari

individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.

Penelitian ini subjek yang akan digunakan sebagai populasi adalah

seluruh atlet bulutangkis di Ekstrakurikuler Bulutangkis SMA NU AL

MA’RUF KUDUS berjumlah 75 Siswa.

Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002:108). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, sampel adalah

sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi (2000:182).

Dari pengertian tersebut , yang dimaksud sampel adalah sebagian individu

yang mempunyai sifat yang sama untuk diselidiki dan dapat mewakili seluruh

populasi. Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi,

kenyataan-kenyataan yang diperoleh menggambarkan dalam populasi.

Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil

sampel (Praktiknyo, 2008:46). Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunkan adalah dengan teknik purposive random sampling, dimana dalam

pemilian sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang

memiliki hubungan yang erat dengan penelitian dan mempunyai syarat atau

kriteria yang ditentukan.

Syarat atau kriteria untuk menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah:

1. Merupakan pemain bulutangkis.

2. Berjenis kelamin laki laki.

3. Memenuhi kriteria Body Mass Index underweight, normalweight, dan

overweight.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

Variabel Penelitian

Variabel yang dikaji pada penelitian ini terdiri dari dua variable

independent (bebas) dan satu variable dependent (terikat). Variable independent

yang dikaji terdiri variabel-variabel manipulatif berupa menggunakan beban

eksternal dan menggunakan beban internal serta variabel atribiutif yang berupa

normalweight, underweight, overweight body mass index, sedangkan variable

dependent yaitu peningkatan kelincahan footwork bulutangkis. Rincian variabel

penelitiannya adalah:

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel

penyebab. Dalam penelitian terdiri dari:

1). Variabel manipulatif dalam penelitian ini adalah metode latihan beban

yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu:

a. Metode latihan beban eksternal

b. Metode latihan beban internal

2). Variabel atributif dalam penelitian ini adalah Body Mass Index, yaitu:

a. Normalweight

b. Underweight

c. Overweight

Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Disebut juga variabel

tergantung atau variabel akibat. Dalam penelitian ini yaitu peningkatan

kelincahan footwork bulutangkis.

Definisi Oprasional Variabel

Definisi operasional variabel dari masing-masing variabel penelitian perlu

dijelaskan agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda:

1. Latihan dengan menggunakan metode latihan beban eksternal diartikan

latihan menggunakan bantuan beban dari luar tubuh seperti latihan

dumbbell calf raises dan dumbbell lunges.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

2. Latihan dengan menggunakan metode latihan beban internal diartikan

latihan menggunakan beban berasal dari tubuh sendiri seperti latihan

calf raises dan split squad.

3. Peningkatan kelincahan footwork atlet bulutangkis diartikan yaitu

peningkatan kemampuan kelincahan atlet bulutangkis menjangkau

seluruh sudut lapangan dengan cepat dan kembali ke tengah lapangan

secara cepat dan efektif.

4. Body mass index yang dibedakan normalweight, underweight,dan

overweight merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketika

melakukan suatu kelincahan. Tes body mass index dilakukan dengan

cara pengukuran tinggi badan dan berat badan tubuh atlet.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik tes dan pengukuran.

Tes yang dilakukan untuk pengambilan data penelitian ini ada dua tes yaitu pada

tes pengelompokan kelompok variable atributif yaitu menggunakan tes body mass

index dan pada tes untuk variabel dependen yaitu dengan menggunakan tes

kelincahan footwork. Berikut tes untuk pengelompokan data pada penelitian ini:

1. Tes Untuk Penyiapan Pengelompokan

a. Data Body Mass Index

BMI digunakan untuk menentukan status berat badan seseorang

apakah seseorang memiliki badan yang kurus ideal (normalweight),

(underweight), atau terlalu gemuk (overweight) BMI membantu menilai

status berat badan seseorang terhadap resiko masalah kesehatan akibat

kekurangan atau kelebihan berat badan. Untuk menghitung BMI seseorang

harus diketahui dahulu berat badan (dalam satuan kilogram) dan tinggi

badan (dalam satuan meter) orang tersebut.

Untuk mendapat data tinggi badan dan berat badan siswa,

dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan siswa. Agar mendapat

pengukuran yang valid, untuk mengukur berat badan, siswa di anjurkan

untuk memakai pakaian seminim mungkin, sehingga untuk mengantisipasi

tindakan yang dianggap melanggar norma sosial maka dilaksanakan di

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

ruang yang tertutup dari orang yang tidak berkepentingan. Sedangkan

untuk mendapat data tinggi badan siswa dilakukan pengukuran tinggi

badan siswa dengan menggunakan microtoise dan ditempatkan ditempat

yang memungkinkan untuk dilakukan pengukuran. Kemudian untuk

mendapat data body mass index, data tinggi dalam sentimeter dan berat

badan dalam kilogram dimasukkan dalam rumus body mass index.

Rumus untuk menghitung BMI yaitu :

Contoh cara menghitung BMI

Berat badan = 76 kg

Tinggi badan = 167 cm = 1,67 m

BMI 27,25 termasuk kelebihan berat badan

Interpretasi BMI untuk menentukan status berat badan

Berikut status berat badan berdasarkan angka BMI

Sumber: Depkes RI(2011:2)

Data Kelincahan Footwork Bulutangkis

Data kelincahan footwork dapat didapatkan dengan cara melakukan

footwork test

Footwork test

Tes ini dikemukakan oleh Tohar (1992: 202-203) tes ini

mempunyai validitas sebesar 0,98 dan reliabilitas sebesar 0,93. Berikut

cara pelaksanaan tes rangkaian olah kaki :

1. Tujuan : untuk mengukur kelincahan gerak footwork dalam

permainan bulutangkis

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

2. Alat dan Perlengkapan :

a. Stopwatch dan peluit

b. Kapur, meteran, kayu reng untuk sebagai penggaris

c. Blangko dan alat tulis

3. Testor:

Testor berjumlah 3 orang dengan tugas (1) memanggil testi,

(2) mencatat hasil, serta (3) memberi aba-aba dan timer

4. Pelaksanaan:

a. Testi dikumpulkan dan diberi penjelasan tentang pelaksanaan tes

pengukuran kelincahan

b. Sebelum melakukan tes, testi diberi contoh pelaksanaan tes kelincahan

terlebih dahulu

c. Kemudian testi berada di dalam kotak segi empat yang berada ditenganh

lapangan untuk melakukan posisi siap

d. Pada saat aba-aba: siap..”ya” maka testi bergerak melangkahkan kaki, dan

salah satu kaki harus masuk kotak persegi empat yang terletak di sebelah kanan

(nomor 1)

e. Setelah testi menginjakkan kaki ke depan kanan maka testi bergerak

kembali ke tengah seperti posisi awal, selanjutya testee bergerak kembali dengan

melangkahkan kaki ke depan kiri (nomor 2)

f. Kemudian testi kembali ke tengah lagi dan melangkahkan kaki ke samping

kanan sampai salah satu kaki masuk ke kotak samping kanan (nomor 3)

g. Selanjutnya kembali bergerak ke posisi tengah, kemudian bergerak

kembali ke kotak persegi empat yang ada di sebelah kiri (nomor 4)

h. Setelah menginjakkan salah satu kaki, maka bergerak kembali ke tengah

dan melangkahkan kaki ke sebelah kanan belakang ke kotak (nomor 5)

i. Kemudian bergerak kembali ke tengah, selanjutnya melangkahkan kaki ke

sebelah kiri belakang ke kotak (nomor 6)

j. Setelah itu testee kembali ke posisi tengah dan bergerak terus menuju ke

kotak-kotak sesuai urutan nomor. Pelaksanaan tes ini selama 30 detik dan nilai

yang didapat berdasarkan jumlah keseluruhan dari kemampuan menginjakkan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

kaki ke kotak.

Teknik Analisis Data

Sesuai dengan judul penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan

pretest-postest design, karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dasar

penggunaan rancangan ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan (treatment) kepada subjek yang diakhiri dengan suatu

bentuk test untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Untuk

menganalisis perolehan data tentang bentuk latihan menggunakan beban eksternal

dan menggunakan beban internal terhadap kelincahan footwork ditinjau dari body

mass index adalah menggunakan uji Analysis varians (ANAVA) dengan

rancangan 2x3. Untuk memenuhi asumsi dalam teknik ANAVA, maka dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas varians. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari,

2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05. Jika tidak ada

perbedaan yang signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji rentang

Newman-keuls (Sudjana, 2002: 36). Untuk memenuhi asumsi dalam teknik

ANAVA , maka dilakukan uji normalitas (uji liliefors) dan uji homogenitas

Gambar 1. Bidang Sasaran Tes Rangkaian Olah Kaki

Tohar, (1992:202)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

varians (dengan uji barlett) (Sudjana, 2005: 261). Urutan langkah-langkah analisis

data penelitian ini adalah :

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (Uji Liliefors) dan uji

homogenitas varians (dengan uji Bartlett) dilakukan sebelum analisis data.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

dalam penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji

homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi pada tiap-tiap

kelompok homogen atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini menggunakan metode Liliefors

(Sudjana, 2005: 466). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Pengamatan x1, x2, ……., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ……., zn

dengan menggunakan rumus:

Keterangan : = Rata-rata

= Nilai variabel

s = Simpangan baku

2) Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi).

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ……., zn yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi), maka

4) Hitung selisih F(zi) - S(zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Harga terbesar ini merupakan Lhitung.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut :

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok

sampel; dk (n-1); 1/dk; Si2, dan (dk) log Si

2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel dan harga satuan B,

dengan rumus:

(∑

∑ )

1) Menghitung χ2, dengan rumus:

{ ∑ }

dengan = 2,3026

Hasilnya (χ2

hitung) kemudian dibandingkan dengan χ2

tabel, pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1).

2) Apabila χ2

hitung < χ2

tabel, maka Ho diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya

apabila χ2

hitung > χ2

tabel, maka Ho ditolak, artinya varians sampel bersifat

tidak homogen.

Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians, maka

pemanfaatan ANAVA dalam analisis data sudah bisa dilakukan. Data

hasil tes terakhir yaitu tes headspring dan Handspring dinalisis dengan

statistika ANAVA dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan

uji F pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun pengujian ANAVA sesuai

dengan disain faktorial 2X3.

1. Kireteria Pengujian Hipotesis

Jika F ≥ F (1 – α) (V1 – V2), maka hipotesis nol ditolak.

Jika F ≤ F (1 – α) (V1 – V2), maka hipotesis nol diterima.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05

Dengan: dk pembilang V1 (k – 1) dan dk penyebut V2 – (n1 +

nk – k), α taraf signifikansi untuk pengujian hipotesis.

Analisis Setelah ANAVA dengan Uji Rentang Newman-Keuls

Menurut Sudjana (2002: 36-37) langkah-langkah untuk

melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang

paling kecil sampai kepada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan

rumus:

RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf signifikansi α, lalu gunakan daftar rentang student.

Untuk uji Newman-Keuls, di ambil v = dk dari RJK (kekeliruan)

dan p = 2,3...,k. Harga-harga yang di dapat dari badan daftar

sebanyak (k-1) untuk v dan p supaya di catat.

5) Kalikan harga-harga yang didapat di titik (...) di atas masing-

masing dengan Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang

dinamakan rentang signifikan terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-

k selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST

untuk p= (k-1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan

selisih rata-rata terbesar kedua rata-rata terkecil dengan RST untuk

p = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua dan rata-rata terkecil

kedua dengan RST untuk p = (k-2), dan seterusnya. Dengan jalan

begini, semuanya akan ada ½ k (k-1) pasangan yang harus

dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari

pada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikansi di antara rata-rata perlakuan.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. · adalah teknik analisis varians dua jalan (two-way ANAVA) (Siswandari, 2009:113), dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05