bab iii metode penelitian -...

14
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan bernagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara kolaboratif yaitu dengan cara bekerjasama dengan guru PKn kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Untuk pengamatan dilakukan oleh guru PKn dan teman sejawat. Penelitian ini akan menciptakan kerjasama antara peneliti dengan guru PKn dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian sejak perencanaan, guru selalu terlibat. Selanjutnya guru mengobservasi dan mencatat, sedangkan peneliti yang melaksanakan pembelajaran di kelas. Sehingga penelitian ini akan menciptakan kolaborasi atau partisipasi antara peneliti dan guru PKn. 3.2 Setting dan Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2013 dengan jadwal sebagai berikut : a) Pelaksanaan observasi dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2013. b) Siklus I dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2014. c) Siklus II dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari 2014.

Upload: vudan

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian

tindakan kelas sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas

melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan

cara melakukan bernagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Penelitian dilakukan dengan cara kolaboratif yaitu dengan cara

bekerjasama dengan guru PKn kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Untuk pengamatan dilakukan oleh guru PKn

dan teman sejawat. Penelitian ini akan menciptakan kerjasama antara peneliti

dengan guru PKn dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian

sejak perencanaan, guru selalu terlibat. Selanjutnya guru mengobservasi dan

mencatat, sedangkan peneliti yang melaksanakan pembelajaran di kelas.

Sehingga penelitian ini akan menciptakan kolaborasi atau partisipasi antara

peneliti dan guru PKn.

3.2 Setting dan Subjek Penelitian

3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini

dilakukan mulai bulan September 2013 dengan jadwal sebagai berikut :

a) Pelaksanaan observasi dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2013.

b) Siklus I dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2014.

c) Siklus II dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari 2014.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

30

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A SMP Negeri 3

Tuntang yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12

siswa perempuan serta guru atau pengajar PKn dikelas VII A SMP Negeri 3

Tuntang.

3.2.3 Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah stategi pembelajaran yang digunakan

dan hasil belajar siswa yang akan dicapai.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Punjabi (2012 : 208), pengambilan data dalam penelitian

sangat besar peranannya. Pengumpulan data ini menuturkan bagaimana data

penelitian itu diperoleh. Kualitas data sangat ditentukan atau bergantung pada

kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Jika alatnya reliabel dan

valid, maka data yang diambil (dikumpulkan) juga akan reliabel dan valid.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, tes dan dokumentasi :

a) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat

observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Wina Sanjaya,

2011: 86). Dalam PTK observasi bisa dilakukan untuk memantau guru dan

untuk memantau siswa. Sebagai alat pemantau guru, observasi digunakan

untuk mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan masalah

PTK itu sendiri. Sedangkan berhubungan dengan kegiatan siswa, observasi

dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku-perilaku

siswa sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan guru.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

31

b) Tes

Tes adalah instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi

pembelajaran. Tes di sini dilakukan untuk memperoleh data tentang

peningkatan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan di akhir kegiatan

setiap siklus dengan memberi sejumlah soal kepada subjek penelitian yaitu

kepada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Semester III Tahun Pelajaran 2013/2014.

c) Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

Dokumen ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam berbagai

persoalan. Dokumentasi penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-

data yang diperlukan dalam melakukan penelitian, seperti : jumlah siswa,

daftar nama siswa, daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran

2013/2014 serta media yang digunakan dalam penelitian.

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Trianto (2011 : 54) instrumen pengumpulan data yaitu alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes yang telah

diuji validitas dan reabilitasnya.

3.3.3 Uji Instrumen Tes

3.3.3.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010 : 211). Suatu

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

32

instrumen yang valid atau sahih mempunyai taraf validitas tinggi.Uji validitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal tes pada Siklus I

dan Siklus II.Validitas butir soal berfungsi untuk menguji setiap butir soal tes

yang telah dibuat.

Taraf validitas setiap item soal dinyatakan dalam koefisien yang disebut

koefisien validitas tiap item soal ( Rpbis). Setelah diperoleh harga Rpbis kemudian

dikonsultasikan dengan harga kritik r hasil korelasi product moment. Apabila

harga r Rpbis > r kritis pada tabel, maka item soal dinyatakan valid, jika harga r

Rpbis < r kritis pada tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan (Suharsimi

Arikunto, 2012:93).

Taraf koefisien validitas :

0,91-1,00 : Sangat tinggi

0,71-0,90 : Tinggi

0,41-0,70 : Cukup

0,21-0,40 : Rendah

Negatif-0,20 : Sangat rendah

a. Data Validitas Instrument Siklus 1

Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0 dari 40

soal yang diuji terdapat 26 soal yang valid. Data validitas instrument pada tiap

butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

33

Tabel 3.1 Data Validitas Instrument Siklus I

Validitas Butir soal Jumlah

Valid 1,2,3,8,9,12,13,16,17,18,19,20,21,

22,24,25,26,27,28,29,34,35,36,37,

38,40

26

Tidak valid 4,5,6,7,10,11,14,15,23,30,31,32,3

3,39

14

Jumlah 40

b. Data Validitas Instrument Siklus 2

Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0

dari 40 soal yang diuji terdapat 29 soal yang valid. Data validitas instrument

pada tiap butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Data Validitas Instrument Siklus II

Validitas Butir soal Jumlah

Valid 1,2,3,4,7,8,9,10,12,13,17,19,20,21,22,

23,25,26,27,28,29,30,31,32,34,35,36,3

7,38,40

30

Tidak valid 5,6,11,14,15,16,18,24,33,39 10

Jumlah 40

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

34

2.3.3.2 Reliabilitas

Dalam penelitian ini rumus untuk mengukur reliabilitas adalah rumus

yang diperkenalkan oleh Kurder dan Richardson. Hal ini disebabkan oleh alat

evaluasi yang digunakan berbentuk tes obyektif, pilihan ganda. Arikunto (2010

: 213 ) menyatakan bahwa rumus K-R20 ini cenderung memberikan hasil yang

lebih tinggi dibandingkan dengan rumus yang lain.

Menurut Arikunto (2010 : 213) klasifikasi koefisien reliabilitas adalah:

0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 = Tinggi

0,41 – 0,70 = Cukup

0,00 – 0,40 = Rendah

Negatif = tidak memenuhi uji reliabilitas

a. Reliabilitas Siklus 1

Hasil uji reliabilitas siklus Idapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3 Reability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,695 26

Dari hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan SPSS 20

diperoleh reliabilitas sebesar 0,695. Hal ini menunjukkan koefisien

reliabilitas yang cukup.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

35

b. Reliabilitas Siklus 2

Hasil uji reliabilitas siklus Idapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.4 Reability Statistics

Dari hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan SPSS 20

diperoleh reliabilitas sebesar 0,802. Hal ini menunjukkan koefisien reliabilitas

yang tinggi.

3.4 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, data tersebut perlu diolah atau dianalisis.

Data yang terkumpul berupa data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar

siswa. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik diskriptif

dengan teknik analisis yang digunakan adalah persentase dengan skor minimal

dan skor maksimal pada tiap akhir siklus kemudian dibandingkan dengan nilai

KKM untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil perhitungan prosentase kemampuan siswa dari ketiga tes tersebut

(Pra Siklus, Sikus I dan Siklus II) kemudian dibandingkan.

3.5 Indikator Kinerja

Pada penelitian tindakan kelas ini, indikator kinerja pada siklus II

diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan

strategi pembelajaran Problem solving (pemecahan masalah) dalam

ReliabilityStatistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,802 30

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

36

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk hasil belajar diberi patokan

85 % dari jumlah keseluruhan siswa yang mendapat nilai ≥ 75 (nilai KKM).

Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

P : Prosentase ketuntasan belajar

∑ : Jumlah

3.6 Prosedur Penelitian

1. Pra Siklus

Dalam rangka melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, terlebih

dahulu peneliti melakukan identifikasi masalah, menyusun rencana pembelajaran

dan mempersiapkan instrumen yang akan digunakan.

a. Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi kegiatan

pembelajaran di kelas yang akan diteliti. Dari hasil observasi tersebut diketahui

bahwa tujuan pembelajaran yang diinginkan itu belum tercapai yaitu kurangnya

penerimaan materi oleh sebagian besar siswanya sehingga menyebabkan hasil

belajar siswa itu rendah. Menurut informasi yang diperoleh dari guru PKn kelas

VIIA Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 75, dari 25 siswa yang mencapai

nilai ≤ 75 sebanyak 17 orang atau 68% persen dan yang mendapat nilai ≥ 75

sebanyak 8 orang atau 32%.

Berdasarkan identifikasi tersebut faktor penyebab masih banyaknya

siswa yang belum mencapai hasil belajar sesuai KKM dalam proses

pembelajaran karena guru masih menggunakan cara konvensional yaitu

ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, selain itu guru kurang

memberikan inovasi metode pembelajaran kepada siswa untuk memotivasi

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

37

siswa dalam belajarnya serta kurangnya pengawasan guru pada waktu siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain faktor dari guru, faktor

siswa itu sendiri juga mempengaruhi rendahnya hasil belajar karena pada waktu

pembelajaran berlangsung siswa sering bermain sendiri di dalam kelas, keluar

kelas tanpa seijin guru serta kurang memiliki keberanian untuk bertanya kepada

guru maupun kepada sesama teman.

Berdasarkan masalah-masalah yang muncul tersebut, maka peneliti akan

menggunakan strategi pembelajaran aktif problem solving (pemecahan

masalah) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas

VIIA semester II SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2013/2014.

b.Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran.

c. Menyiapkan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan berupa soal tes, lembar observasi mengajar

guru, lembar aktifitas siswa dalam pembelajaran, lembar observasi keaktifan

siswa dalam diskusi serta angket tentang respon siswa terhadap penggunaan

strategi pembelajaran aktif problem solving (pemecahan masalah) dalam mata

pelajaran PKn.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

Desain yang digunakan adalah desain penelitian yang dikembangkan

oleh Kurt Lewin (dalam Wijaya Kusuma, 2012: 27) yaitu tiap-tiap siklus terdiri

dari perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan

refleksi (reflection). Dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan untuk

setiap siklus dilakukan 2 x tatap muka atau pertemuan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

38

Bagan desain PTK menurut Kurt Lewin

1. Rencana Siklus I

a) Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan penelitian sebagai berikut :

1) Persiapan dengan minta ijin kepada kepala sekolah dan guru PKn

kelas VII A untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2) Membuat RPP dengan materi pokok Kasus pelanggaran dan Upaya

penegakkan HAM, RPP ini digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan proses pembelajaran PKn di kelas VII A bersama

dengan guru PKn.

3) Pembuatan lembar soal, berupa soal post test. Soal digunakan untuk

mengetahui kemampuan siswa untuk memahami materi sesudah

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

Problem solving (pemecahan masalah), dengan kata lain post test

ini digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa kelas

VII A.

4) Pembuatan lembar observasi, digunakan untuk

mengobservasi/mengamati kegiatan pembelajaran PKn dan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

39

penggunaan strategi pembelajaran Problem Solving atau pemecaha

masalah.

b) Pelaksanaan (Acting)

Tindakan ini dilakukan tidak hanya cukup satu kali pertemuan. Apabila

dalam pra siklus belum tuntas yaitu peningkatan hasil belajar siswa belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Maka dalam sklus I ini

dilakukan tindakan dengan manggunakan strategi pembelajaran Problem

solving (pemecahan masalah) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

mencapai KKM.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Guru meminta siswa melakukan curah ide untuk memperoleh daftar

tayangan televisi yang berhubungan dengan pelajaran, dan meminta

siswa menjelasakan mengapa mereka memilih tayangan tersebut.

2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

3. Guru meminta setiap kelompok untuk memilih salah satu masalah

yang telah disebutkan.

4. Guru meminta tiapa kelompok untuk mendiskusikan mengenai solusi-

solusi yang memungkinkan untuk memcahkan masalah tersebut.

5. Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.

6. Guru memberikan kesimpulan.

c) Pengamatan (Observing) dan Evaluasi (Evaluation)

Observasi merupakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

sesuai dengan perencanaan. Pengamatan ini dilakukan observer untuk

mengamati dan menilai proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajarn

Problem solving (pemecahan masalah) yang dilakukan oleh guru dan peneliti

ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini digunakan

pedoman pengamatan atau observasi yang berisi aktvitas guru dan siswa sesuai

urutan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Problem

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

40

solving (pemecahan masalah). Setelah observasi dilakukan guru melakukan

evaluasi dalam bentuk post test yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa setelah diajar melalui strategi pembelajaran problem solving

(pemecahan masalah).

d) Refleksi (Reflection)

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan

yang dilakukan setelah pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap

temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan atau kekurangan selama

pembelajaran. Kelebihan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan

diperbaiki pada siklus II.

2. Rencana Siklus II

Pada tahap siklus II ini diawali dengan identifikasi masalah

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Masalah-masalah yang timbul pada

siklus I kemudian ditetapkan alternatif pemecahan masalahnya dengan

harapan tidak terulang lagi pada siklus II.

a) Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan penelitian sebagai berikut :

1) Persiapan dengan minta ijin kepada kepala sekolah dan guru PKn

kelas VII A untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2) Membuat RPP dengan materi pokok Menghargai upaya

perlindungan HAM, RPP ini digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan proses pembelajaran PKn di kelas VII A bersama

dengan guru PKn.

3) Pembuatan lembar soal, berupa soal post test. Soal digunakan untuk

mengetahui kemampuan siswa untuk memahami materi sesudah

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

Problem solving (pemecahan masalah), dengan kata lain post test

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

41

ini digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa kelas

VII A.

4) Pembuatan lembar observasi, digunakan untuk

mengobservasi/mengamati kegiatan pembelajaran PKn dan

penggunaan strategi pembelajaran Problem solving (pemecahan

masalah).

b) Pelaksanaan (Acting)

Apabila dalam siklus I belum tercapai yaitu peningkatan hasil belajar

siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Tindakan

perbaikan dilakukan dilakukan pada siklus II dengan menggunakan strategi

pembelajaran Problem solving (pemecahan masalah).

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Guru meminta siswa melakukan curah ide untuk memperoleh daftar

tayangan televisi yang berhubungan dengan pelajaran, dan meminta

siswa menjelasakan mengapa mereka memilih tayangan tersebut.

2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

3. Guru meminta setiap kelompok untuk memilih salah satu masalah yang

telah disebutkan.

4. Guru meminta tiapa kelompok untuk mendiskusikan mengenai solusi-

solusi yang memungkinkan untuk memcahkan masalah tersebut.

5. Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.

6. Guru memberikan kesimpulan.

c) Pengamatan (Observing) dan Evaluasi (Evaluation)

Observasi ini merupakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

sesuai dengan perencanaan, sedangkan pengamatan ini dilakukan observer

untuk mengamati dan menilai proses pembelajaran menggunakan strategi

pembelajarn Problem solving (pemecahan masalah) yang dilakukan oleh guru

dan peneliti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5592/4/T1_172009007_BAB III... · ... daftar nilai siswa kelas VII A SMP Negeri 3 ... Hasil

42

digunakan pedoman pengamatan atau observasi yang berisi aktvitas guru dan

siswa sesuai urutan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran

Problem solving (pemecahan masalah). Setelah observasi dilakukan guru

melakukan evaluasi dalam bentuk post test yang bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar melalui strategi pembelajaran

problem solving (pemecahan masalah).

d) Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatau

yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang

dilakukan setelah pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap

temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan atau kekurangan selama

pembelajaran berlangsung. Kelebihan tetap dipertahankan, sedangkan

kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya jika masih diperlukan.