bab iii metodologi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2557/4/t1_162008040_bab...
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:239) penelitian korelasional
adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan
dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan
tersebut. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang
berlokasi di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, lebih tepatnya di Program
Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Menurut Sugiyono (2011:61) variabel independen atau
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran.
Menurut Sugiyono (2011:62) variabel dependen atau variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar
Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-2009.
D. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FKIP-PE
UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-2009 Semester 1I tahun ajaran 2011-2012
yang berjumlah 124 orang yang terdiri dari Mahasiswa FKIP-PE angkatan tahun
2008 yang berjumlah 53 orang, sedangkan Mahasiswa FKIP-PE angkatan tahun
2009 yang berjumlah 71 orang. Data dengan jumlah 124 mahasiswa ini
didapatkan dari BARA UKSW Salatiga Bagian Kemahasiswaan dalam bentuk
laporan data jumlah Mahasiswa UKSW Salatiga Semester 1I tahun ajaran 2011-
2012. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono (2011:120) dalam penelitian ini pengambilan sampel
menggunakan tekhnik probability sampling karena memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jumlah sampel diambil 25% dari jumlah populasi Mahasiswa FKIP-PE angkatan
tahun 2008-2009 yang berjumlah 124 orang, sehingga diperoleh sampel sebanyak
31 mahasiswa. Tekhnik pengambilan sampel dilakukan secara random
proposional berlapis atau stratified propotionate random sampling, caranya
sebagai berikut :
Tabel 3.1
stratified propotionate random sampling technik
Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-2009
No Strata Jumlah
Anggota
Banyaknya Sampel
1 Mahasiswa
PE 2008
53 x 53 = 13,25
2 Mahasiswa
PE 2009
71 x 71 = 17,75
Jumlah 124 31
E. Tekhnik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011:193) tekhnik pengumpulan data adalah cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut W. Gulo (2002:110)
pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian.
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
dokumentasi dan angket.
1. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:206) tekhnik pengumpulan data dengan
dokumentasi adalah mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebagainya.
Tekhnik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan saat akan
mencari jumlah data Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-
2009 Semester 1I tahun ajaran 2011-2012 yang masih aktif mengikuti kegiatan
perkuliahan. Data diperoleh dari Gedung Administrasi Pusat atau BARA Bagian
Kemahasiswaan.
2. Angket
Menurut W. Gulo (2002: 122) tekhnik pengumpulan data dengan angket
adalah tekhnik yang dilakukan dengan memberi pertanyaan disusun dalam bentuk
pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia.
Peneliti menyusun daftar pernyataan, selanjutnya akan diserahkan ke
responden yang merupakan mahasiswa FKIP-PE UKSW angkatan tahun 2008-
2009. Angket diisi sesuai dengan data kenyataan yang ada pada diri responden.
Setelah selesai diisi oleh responden, peneliti mengumpulkan kembali angket
sesuai dengan jumlah sampel yang selanjutnya akan dianalisis.
F. Definisi Operasional
1. Menurut Gerlach (dalam bukunya Wina Sanjaya, (2010:204) penggunaan
media pembelajaran adalah mendayagunakan bahan, peralatan, atau kegiatan
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
2. Kemandirian belajar (dalam scribd.com) adalah kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dengan tidak tergantung pada
orang lain serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam
menyelesaikan tugasnya. Jadi, mahasiswa berperan aktif sebagai pelaku
dalam merencanakan kegiatan belajarnya.
a) Kemandirian belajar adalah perbandingan antara kegiatan belajar individu
dan kelompok dengan tuntutan jumlah mata kuliah yang disyaratkan oleh
UKSW Salatiga.
MPS =
Keterangan :
kbo = kegiatan belajar yang teramati
mt = mata kuliah yang harus diambil mahasiswa yang dinyatakan
dalam perbandingan jumlah
Variabel ini diukur pada skala ordinal dan dinyatakan dalam perbandingan
jumlah, mulai dari 0 ke atas.
b) Keberanian mengajukan pendapat yaitu kemampuan mahasiswa dalam
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran saat berorganisasi atau
berkelompok. Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1
sampai dengan 5.
c) Kegiatan berdiskusi dengan teman adalah cara yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan bertanya kepada teman lain apabila menemui kesulitan.
Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
d) Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan adalah kewajiban
mahasiswa untuk selalu menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh
pengajar. Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai
dengan 5.
e) Keberanian bertanya adalah kemampuan mahasiswa untuk bertanya
kepada pengajar saat ada materi yang belum sepenuhnya dimengerti.
Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
f) Sistem pengerjaan tugas adalah cara yang dilakukan oleh setiap mahasiswa
dalam mengerjakan tugas dengan mengerjakan sendiri atau mengerjakan
bersama teman. Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1
sampai dengan 5.
g) Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar adalah
Mahasiswa melakukan hal-hal yang dapat mendukung proses belajar
seperti mengerjakan tugas, membaca, menulis, dan mendengarkan.
Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
h) Menemukan penyelesaian masalah adalah mahasiswa dapat memecahkan
suatu masalah sampai akhir tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
i) Pemahaman isi materi ajar adalah tingkat kemampuan mahasiswa dalam
memahami isi materi ajar yang telah disampaikan oleh pengajar saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Variabel ini diukur pada skala
ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
j) Kemampuan menjawab pertanyaan adalah mahasiswa dapat menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh pengajar maupun
teman lain dengan berbekal persiapan belajar yang telah dilakukan di
rumah sebelumnya. Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking
1 sampai dengan 5.
k) Menghindarkan perilaku yang tidak sesuai dengan proses belajar seperti
bermain handphone, menggangu teman lain, mengobrol, dan melamun.
Variabel ini diukur pada skala ordinal dengan ranking 1 sampai dengan 5.
G. Tekhnik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Menurut W. Gulo (2002:140) analisis data deskriptif bertujuan untuk
mengetahui karakteristik setiap variabel pada sampel penenelitian melalui analisis
statistika deskriptif.
Proses analisis data deskriptif menggunakan bantuan program SPSS release
16.0 for windows. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval pada
kedua variabel. Alat analisis yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
1.1 Tabel distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi yang digunakan adalah distribusi frekuensi
kategorik karena variabel diklasifikasikan menurut kategori.
1.2 Diagram statistik
Diagram statistik yang digunakan untuk memperjelas hasil yang ada di
dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan diagram batang atau
histogram.
1.2 Ukuran tendensi pusat
Ukuran tendensi pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota di
dalam kelompok sampel. Ukuran tendensi pusat dwakili oleh nilai yang
terbanyak atau modus.
1.3 Ukuran dispersi
Ukuran dispersi menunjukkan variasi di dalam kelompok sampel.
ukuran dispersi ditunjukkan dengan IVK (Indeks Variabel Kumulatif).
1.4 Estimasi Parameter
Modus adalah statistik karena merupakan salah satu ukuran pada sampel.
Estimasi parameter ditunjukkan dengan proporsi (ϸ ).
2 Analisis Data Korelasional
Tekhnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik
non parametris yaitu tekhnik uji korelasi Spearman atau tata jenjang dengan
bantuan program SPSS release 16.0 for windows. Menurut Suharsimi Arikunto
(2002:247) uji korelasi Spearman atau korelasi tata jenjang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua gejala ordinal.
Menurut Guilford Emperical Rules (dalam bukunnya Sambas Ali Muhidin
dan Maman Abdurrahman (2007:128)) untuk menentukan keeratan hubungan atau
korelasi antar variabel, dapat ditunjukkan dengan nilai dari koefisien korelasi
sebagai pedoman. Nilai-nilai koefisien korelasi tersebut antara lain :
Tabel 3.2
Tingkat keeratan hubungan antar variabel
No Interval Nilai Kekuatan hubungan
1 0,00 - < 0,20 Sangat lemah
2 0,20 - < 0,40 Rendah
3 0,40 - < 0,70 Sedang atau cukup
4 0,70 - < 0,90 Kuat atau tinggi
5 0,90 - 1,00 Sangat kuat atau sangat tinggi
Pengujian hipotesis dengan menentukan nilai kritis z tabel (z /2 ) untuk
dibandingkan dengan nilai z hitung (z0). Pengujian hipotesis menggunakan uji
distribusi z karena sampel penelitian > 30.
Menurut Iqbal Hasan (2004:97) kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
H0 diterima (Ha ditolak), apabila z0 za
H0 ditolak (Ha diterima), apabila z0 > za
H. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:148) instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati.
Instrumen penelitian ini disusun dari konsep kerangka berpikir, berdasarkan
teori penggunaan media pembelajaran yang tepat, sehingga dapat memunculkan
kemandirian belajar dalam diri mahasiswa yang sudah dijelaskan di Bab II.
Instrumen penelitian berguna untuk menetapkan isi pernyataan yang nantinya
akan ditanyakan penulis kepada responden di dalam angket penelitan.
Untuk menganalisis data menggunakan satu angket yaitu angket hubungan
penggunaan media pembelajaran dengan kemandirian belajar Mahasiswa FKIP-
PE UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-2009. Sistem penilaian untuk angket ini
dibuat dalam bentuk Skala Likert dengan lima jawaban alternatif yang dapat
dipilih oleh responden antara lain sangat setuju yang diberi skor 5, setuju yang
diberi skor 4, cukup setuju yang diberi skor 3, kurang setuju yang diberi skor 2,
dan tidak setuju yang diberi skor 1.
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel penggunaan
media pembelajaran sebagai variabel independen yang dinyatakan dengan X dan
variabel kemandirian belajar sebagai variabel dependen yang dinyatakan dengan
Y. Skala pengukuran untuk masing-masing variabel menggunakan skala ordinal
dan ordinal.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
N
o
Variabel Definisi
Operasional
Sub
Variabel
Indikator Pernyataan No
Butir
Pernyata
an
1
Penggunaan
media
pembelajaran
Mendayagun
akan bahan,
peralatan,
atau kegiatan
yang
memungkink
an siswa
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan
dan sikap.
Prinsip
pemilihan
media
pembelaja
ran
Tujuan
pembelajaran
Tujuan proses
pembelajaran
tercapai baik
kognitif, afektif
dan psikomotorik
1, 2, 3
Konsep
pembelajaran
Penggunaan
media ditujukan
untuk membantu
proses belajar
4
Karakteristik
mahasiswa
Perbedaan
penggunaan jenis
media yang
digunakan oleh
masing-masing
mahasiswa
5
Gaya belajar
mahasiswa
serta gaya
dan
kemampuan
pengajar
Penggunaan
media yang
disesuaikan
dengan cara
belajar yang
diterapkan
mahasiswa
meliputi sistem
belajar dan
pembagian
waktu belajar,
serta cara yang
digunakan
pengajar untuk
menyampaikan
materi agar
mahasiswa dapat
menangkap isi
materi dengan
6, 7, 8
mudah
Kebutuhan
pembelajaran
Penggunaan
media yang
sesuai dengan
kondisi
lingkungan
sekitar, fasilitas
yang tersedia,
dan waktu yang
disediakan dalam
kegiatan
perkuliahan
9, 10,
11
Pertimban
gan media
pembelaja
ran
Acces
Media
pembelajaran
yang tersedia
memberikan
kemudahan
mahasiswa untuk
menggunakannya
12
Cost
Harga akan
semakin mahal
apabila ingin
mendapatkan
media yang
canggih, akan
tetapi tetap
diimbangi
dengan aspek
manfaat yang
akan diperoleh
13
Technology
Penggunaan
media yang
hanya dapat
dilakukan
dengan adanya
bantuan dari
tekhnologi lain
14
Interactivity
Penggunaan
media yang dapat
memunculkan
komunikasi dua
arah yang aktif
antara pengajar
dengan
mahasiswa
dalam proses
15
pembelajaran
Organization
Dukungan dari
organisasi atau
lingkungan
sekitar dengan
cara
menyediakan
sarana fisik
seperti tempat
belajar, bahan,
alat dan personal
seperti pengajar,
petugas
perpustakaan,
dan ahli media
16, 17
Novelty Media
pembelajaran
yang digunakan
mahasiswa
tergolong baru
dan canggih
18
2
Kemandirian
belajar
kegiatan
belajar yang
dilakukan
oleh siswa
atas
kemauannya
sendiri
dengan tidak
tergantung
pada orang
lain serta
mempunyai
rasa percaya
diri yang
tinggi dalam
menyelesaika
n tugasnya
Kegiatan
belajar
Bertanggung
jawab
terhadap
tugas
Kewajiban
mahasiswa untuk
selalu
menyelesaikan
tugas yang telah
diberikan oleh
pengajar
19
Menemukan
penyelesaian
masalah
Mahasiswa dapat
memecahkan
suatu masalah
sampai akhir
tanpa
membutuhkan
bantuan orang
lain
20
Pemahaman
isi materi ajar
Tingkat
kemampuan
mahasiswa
dalam
memahami isi
materi ajar yang
telah
disampaikan oleh
pengajar saat
kegiatan belajar
mengajar
berlangsung
21
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
Mahasiswa dapat
menjawab setiap
pertanyaan yang
diajukan secara
langsung oleh
pengajar maupun
teman lain
dengan berbekal
persiapan belajar
yang telah
dilakukan di
rumah
sebelumnya
22
Menghindark
an perilaku
yang tidak
sesuai dengan
proses belajar
Kegiatan tersebut
seperti bermain
handphone,
menggangu
teman lain,
mengobrol, dan
melamun
23
Melakukan
kegiatan yang
berhubungan
dengan
proses belajar
Mahasiswa
melakukan hal-
hal yang dapat
mendukung
proses belajar
seperti
mengerkan tugas,
membaca,
menulis, dan
mendengarkan
24
Sistem
pengerjaan
Cara yang
dilakukan oleh
setiap mahasiswa
dalam
25
tugas mengerjakan
tugas dengan
mengerjakan
sendiri atau
mengerjakan
bersama teman
Keberanian
bertanya
Kemampuan
mahasiswa untuk
bertanya kepada
pengajar saat ada
materi yang
belum
sepenuhnya
dimengerti
26
Keberanian
mengajukan
pendapat
kemampuan
mahasiswa
dalam
menyampaikan
apa yang ada di
dalam pikiran
saat
berorganisasi
atau
berkelompok
27
Kegiatan
berdiskusi
Cara yang
dilakukan oleh
mahasiswa
dengan bertanya
kepada teman
lain apabila
menemui
kesulitan
28
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono
(2011:173) instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang sama.
Instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya apabila digunakan
untuk penelitian akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya
1. Uji Validitas instrumen penelitian
Untuk mengukur suatu instrumen valid atau tidak valid dengan
menguji validitas setiap butir, caranya adalah mengkorelasikan skor tiap
butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan
bantuan program SPSS release 16.0 for windows.
Menurut Masrun (dalam bukunya Sugiyono, (2011:188))
menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif (+) dengan
kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item
tersebut mempunyai validitas yang tinggi.
Syarat minimum yang dianggap dapat memenuhi syarat adalah
kalau r = 0,3. Jika korelasi antara butir dengan skor total < 0,3 maka butir
dalam instrumen dinyatakan tidak valid. Sebaliknya, jika korelasi antara
butir dengan skor total > 0,3 maka butir dalam instrumen dinyatakan valid.
2. Reliabilitas instrumen penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:155) untuk mengukur
realibilitas suatu instrument, dalam penelitian ini menggunakan realibilitas
internal yaitu cara menganalisis data dengan satu kali hasil pengetesan.
Mencari realibilitas instrumen penelitian menggunakan rumus
Alpha dengan bantuan program SPSS release 16.0 for windows.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:171) rumus Alpha digunakan
untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
melainkan dalam bentuk angket atau soal bentuk uraian.
Menurut George & Marley (dalam bukunya Azwar, (2005))
pedoman yang digunakan untuk menafsirkan koefisien reliabilitas
instrumen penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.4
Pedoman menafsirkan koefisien reliabilitas instrumen penelitian
J. Uji Normalitas Data
Menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2007:73) pengujian
normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal
ini penting untuk diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik
yang akan digunakan.
Menurut Atang Somantri dan Sambas Ali Muhidin (dalam bukunya Sambas
Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, (2007:83)) kriteria uji, apabila nilai r
(probability value/ critical value) lebih kecil (<) atau sama dengan (=) dari tingkat
(0,05) yang ditentukan maka H0 ditolak. Dalam hal lainnya H0 diterima.
Mencari normalitas data dalam penelitian menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS release 16.0 for
windows.
0,90 = Sangat bagus
0,80 0,90 = Bagus
0,70 0,80 = Dapat diterima
0,60 0,70 = Meragukan
0,50 0,60 = Buruk
0,50 = Tidak dapat diterima