bab iii metodologi penelitian a. tempat dan waktu...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Bekasi yang berlokasi
di Wibawa mukti komp. Perwira Tinggi, Kav. Pati TNI AU, Jatisari, Jatiasih,
Kota Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini berlangsung pada semester genap tahun
ajaran 2018/2019 dengan pengambilan data dilakukan dari tanggal 1 maret sampai
16 maret 2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen
(Quasi Experimental Design). Metode penelitian dengan desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Metode ini
digunakan untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh media CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok
eksperimen kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control
group design untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
diperlakukan pembelajaran dengan menggunakan CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI. Pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
tidak dipilih secara acak.2 Kedua kelompok yang digunakan sebagai sampel akan
diterapkan perlakuan yang berbeda dan dipilih atas dasar pertimbangan tertentu
agar tingkat homogenitas antar kelompok relatif sama. Kelompok pertama
diberikan perlakuan dengan media pembelajaran CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelompok kedua
dijadikan kelompok kontrol dengan pendekatan pembelajaran konvensional sesuai
dengan yang biasa digunakan guru disekolah tempat penelitian berlangsung.
1 Sugiyono. Metode penelitian kombinasi. 2016.(Bandung: Alfabeta). h. 116
2 Ibid. h. 118
24
Kedua kelompok tersebut akan diberikan tes awal (Pretest) sebelum dilakukan
perlakuan dan tes akhir (Posttest) setelah dilakukan perlakuan dan hasil dari
kedua kelompok tersebut dibandingkan oleh peneliti. Desain penelitian ini dapat
dilihat dalam rancangan sebagai berikut:3
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
X1 : Pembelajaran berdasarkan CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI
X2 : Pembelajaran konvensional
O1 : Test awal (Pretest) sebelum diberikan perlakuan
O2 : Test akhir (Posttest) sesudah diberikan perlakuan
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahap prosedur penelitian yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari penelitian. Tahapan ini
meliputi studi pendahuluan berupa wawancara guru; merumuskan masalah yang
akan diteliti; penyusunan RPP; menganalisis beberapa sumber referensi;
pembuatan media CD pembelajaran; pembuatan instrumen tes dan instrumen
nontes berupa angket respon siswa terhadap CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI yang diterapkan selama penelitian. Kemudian media
pembelajaran CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI dan instrumen tes
yang telah disusun divalidasi oleh beberapa ahli dan siswa untuk menguji
kelayakan agar dapat diterapkan pada penelitian dan instrumen digunakan untuk
Pretest dan Posttest sebagai tes pengukuran variabel yang akan dicapai.
3 Ibid. h. 118
25
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau tahap pengambilan data dimulai dengan memberikan
pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui
kemampuan awal siswa terhadap konsep fisika yang akan dipelajari. Kemudian,
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pembelajaran kepada kelompok
eksperimen menggunakan media pembelajaran CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran
konvensional. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diberikan Posttest untuk
mengetahui adanya pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep gejala
pemanasan global. Angket dibagikan kepada siswa untuk mengetahui respon
terhadap CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI yang telah diterapkan
selama proses pembelajaran.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir merupakan tahapan analisis dan pelaporan. Pada tahap ini,
peneliti akan melakukan pengolahan dan menganalisis data yang diperoleh selama
pelaksanaan pembelajaran. Kemudian, peneliti akan menguji hipotesis penelitian
hingga penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.
26
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yaitu suatu atribut yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (Independent) dan
variabel terikat (Dependent). Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian
ini adalah:
a. Variabel Bebas (Independent) yaitu CD pembelajaran Berbasis Pendekatan
SAVI.
b. Variabel Terikat (Dependent) yaitu Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gejala
Pemanasan Global.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI di SMAN 11 Bekasi tahun ajaran 2018/2019.
4 Sugiyono. op. cit., h.64
5 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006). h. 130.
Tahap Awal
•Studi pendahuluan (wawancara)
•Merumuskan masalah
•Menyusun RPP, pembuatan media CD pembelajaran, instrumen tes, dan nontes
•Menyelesaikan perizinan uji instrumen dan penelitian
•Menguji kelayakan Media dan instrumen penelitian
•Menganalisis data hasil uji kelayakan instrumen
Tahap Pelaksanaan
•Pretest
•pembelajaran menggunakan CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI
•Posttest
Tahap Akhir
•Menganalisis data hasil penelitian
•Menguji Hipotesis
•Penarikan kesimpulan penelitian
27
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6 Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 3 sebagai kelompok eksperimen dan XI
MIA 4 sebagai kelompok kontrol. Teknik pemilihan sampel yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penarikan sampel yang
dilakukan dengan pertimbangan tertentu.7 Pengambilan sampel melihat dari hasil
studi pendahuluan dengan mempertimbangkan kelas yang memiliki tingkat
kemampuan yang relatif sama. Hasil pemilihan sampel, kelas XI MIA 3 sebagai
kelompok eksperimen dan kelas XI MIA 4 sebagai kelompok kontrol.
F. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat tiga tahapan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini
yaitu tahap pertama dengan melakukan wawancara pada beberapa guru fisika di
Kota Bekasi untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan dan hasil
belajar siswa. Pada tahap kedua ketika berlangsungnya pembelajaran dengan
memberikan tes pada kelompok eksperimen dan kontrol. Tes adalah kumpulan
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan maupun bakat yang dimiliki oleh seseorang.8
Tes yang digunakan berupa pretest yang diberikan sebelum perlakuan dan
posttest yang diberikan setelah diterapkan CD pembelajaran berbasis Pendekatan
SAVI pada kelompok eksperimen dan pendekatan pembelajaran konvensional
pada kelompok kontrol. Kemudian tahap ketiga yaitu setelah pembelajaran
menggunakan teknik pengumpulan data berupa non-tes (bukan tes) dengan
metode angket yang bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI pada kelompok
eksperimen.
6 Ibid. h. 131
7 Sugiyono. op. cit., h.126
8 Suharsimi Arikunto. Op.cit., h. 193
28
G. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.9
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes dan
instrumen non tes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa soal uraian yang bertujuan untuk
mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yaitu mengingat (C1),
memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri atas 10 soal dan
diberikan kepada siswa kelas XI SMAN 11 Kota Bekasi.
Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
Uraian Materi Indikator Aspek kognitif
∑ Soal C1 C2 C3 C4
Pengertian
Pemanasan
Global
Memberikan
contoh persoalan
gejala pemanasan
global dalam
kehidupan sehari-
hari
1* 1
Menjelaskan
pengertian gejala
pemanasan global
4*
5*
2
Mendeskripsikan
proses terjadinya
pemanasan global
7* 1
9 Sugiyono, op. cit., h. 148
29
Penyebab
Pemanasan
Global
Mendeskripsikan
faktor-faktor yang
menyebabkan
terjadinya gejala
pemanasan global
6*
8*
2
Dampak
Pemanasan
Global
Menganalisis
dampak gejala
pemanasan global
2*
3*
2
Upaya
Penanggulangan
Pemanasan
Global
Menganalisis
upaya untuk
mengurangi
dampak
pemanasan global
10* 9* 2
Jumlah 4 1 0 5 10
Keterangan: (*) = Butir soal yang valid
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan berupa angket. Angket merupakan teknik
pengumpulan data secara tidak langsung berisi sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab oleh responden.10
Pada penelitian ini, angket digunakan untuk
mengetahui respon siswa terhadap CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI.
Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket diisi dengan cara
memberikan tanda Checklist (√) pada lembar jawaban. Siswa dapat memberi
respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban yaitu: SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berikut adalah Tabel 3.3 kisi-kisi instrument angket:11
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2011,
(Bandung:Alfabeta), h. 142 11
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Penula.
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 88
30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Nontes
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Penggunaan CD pembelajaran
Berbasis pendekatan
pembelajaran SAVI
2 Hasil Belajar Siswa
3 Penyampaian Konsep Materi
H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen digunakan untuk mengetahui kualitasi dan kelayakan
instrumen yang digunakan. Kalibrasi instrumen ini dilakukan pada instrumen tes
dan nontes.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan pada sampel, terlebih dahulu diuji cobakan
pada siswa yang sudah mempelajari konsep gejala pemanasan global. Uji coba ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas dari setiap butir soal. Berikut uji coba yang
dilakukan peneliti dengan bantuan Software anates A4.
a. Uji Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur.12
Pada uji validitas dilakukan melalui dua tahap yaitu validitas
konstruk dan validitas lapangan.
1) Validitas Konstruk
Validasi konstruk pada penelitian ini menggunakan pendapat ahli (Judgement
expert) untuk menilai kesesuaian antara instrumen dengan aspek yang diukur.
Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang sesuai dengan lingkup
yang diteliti. Validitas konstruk ini memiliki dua aspek yang dapat diukur, yaitu
aspek materi meliputi kesesuaian isi materi fisika dalam soal dengan materi fisika
12
Ibid., h. 97
31
yang digunakan dalam penelitian yaitu gejala pemanasan global dan aspek
pendidikan meliputi kesesuaian indikator soal dengan ranah kognitif dan indikator
pembelajaran yang tercantum pada RPP.
2) Validitas Lapangan
Validitas lapangan dilakukan setelah pengujian konstruk oleh ahli dengan uji
coba instrumen. Instrumen tersebut di uji cobakan pada sampel darimana populasi
diambil dengan jumlah sampel yang digunakan 36 siswa pada kelas XII MIA 3
SMAN 11 Kota Bekasi. Hasil validitas lapangan dapat dihitung menggunakan
rumus Product moment (rxy) dari persen yang dinyatakan secara matematis
sebagai berikut.13
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ (3.1)
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah responden
X = Skor item
Y = Skor total
Untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir soal (item), maka rxy
hitung dibandingkan dengan rxy tabel Product moment. Kategori validitas dapat dilihat
pada Tabel 3.4 berikut:14
13
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara,2006), h. 72 14
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.
257
32
Tabel 3.4 kategori Validitas
Interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:15
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi
Berikut hasil uji validitas instrument tes pada Tabel 3.6:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 10
Jumlah Siswa 32
Nomor Soal yang Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Jumlah Soal yang Valid 10
Presentase Soal yang Valid 100%
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui keajegan instrumen dalam
tes yang diukur. Artinya jika hasil tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap
15
Zainal Arifin, Ibid., h. 257
Ketentuan nilai rtabel Kategori
rxy ≥ rtabel Valid
rxy ˂ rtabel Tidak Valid
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,81 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ˂ rxy ≤ 0,60 Cukup
0,21 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
33
maka tes tersebut dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi.16
Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas, rumus
yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas tes uraian menggunakan
rumus Alpha, yaitu:17
(
) ( ∑
) (3.2)
Keterangan:
r = Jumlah butir soal
= Varians butir soal
= Varians skor total
Kriteria penafsiran indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:18
Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ˂ rxy ≤ 0.60 Cukup
0,20 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah (Tidak Valid)
Pengujian relabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software
Anates A4 untuk menguji reliabilitas, kemudian output indeks koefisien
reliabilitas ditafsirkan dalam kriteria reliabilitas di atas. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 3.8 berikut:
16
Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 86 17
Ibid., h. 109 18
Ibid., h. 89
34
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
Statistik Reliabilitas
r11 0,96
Kesimpulan Sangat tinggi
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.19
Soal yang dibuat terlalu mudah merangsang siswa untuk meningkatkan
kemampuan berpikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sukar membuat siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
terlalu jauh dari jangkauan kemampuan berpikirnya. Adapun persamaan untuk
menentukan tingkat kesukaran:
(3.3)
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
Js = Jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran dapat
dilihat pada tabel 3.9 berikut:20
Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran
No Rentang Nilai Kriteria
1 0,00 – 0,30 Sukar
2 0,30 – 0,70 Sedang
3 0,70 – 1,00 Mudah
19
Ibid., h. 223 20
Ibid., h. 225
35
Berikut kriteria tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 10
soal yang diuji cobakan, diperoleh hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada
tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 1 10%
Sedang 7 70%
Sukar 1 10%
Sangat Sukar 1 10%
Jumlah 10 100%
Pengujian ini menggunakan bantuan Software Anates A4 untuk menguji taraf
kesukaran soal, kemudian output indeks kesukaran ditafsirkan dalam kategori
indeks kesukaran seperti pada tabel 3.9. Berdasarkan tabel 3.10 diatas, diketahui
bahwa terdapat 1 soal dengan tingkat kesukaran mudah, 7 soal dengan tingkat
kesukaran sedang, 1 soal dengan tingkat kesukaran sukar, dan 1 soal dengan
tingkat kesukaran sangat sukar.
d. Daya Pembeda
Daya Pembeda merupakan pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum
menguasai kompetensi.21
Untuk menghitung daya pembeda dapat ditentukan
dengan persamaan berikut.22
21
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Cet.3, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2011,
h. 273 22
Ibid., h. 228
36
D =
(3.4)
Keterangan:
D = Indeks daya pemeda
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Proporsi peserta kelompok atas
JB = Proporsi peserta kelompok bawah
Adapun kriteria daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada klasifikasi
yang dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini:23
Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
Negative Drop
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Berikut kriteria daya pembeda berdasarkan hasil analisis pada 10 soal yang
diujicobakan dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda
Kriteria Daya
Pembeda
Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Drop - 0%
Buruk - 0%
Cukup 1 10%
23
Ibid., h. 232
37
Baik 9 90%
Sangat Baik - -
Jumlah 10 100%
Peneliti menggunakan software Anates A4 dalam penelitian untuk menguji daya
pembeda, kemudian output day pembeda ditafsirkan dalam sebuah klasifikasi
seperti tabel 3.11. Hasil uji daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.12 di atas.
Dapat ddilihat bahwa hasil uji daya pembeda terdapat 1 soal dengan kriteria daya
pembeda cukup dan 9 soal dengan kriteria daya pembeda baik.
2. Kalibrasi Instrumen Nontes
Pengujian instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli yang
berhubungan dengan validitas isi. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.13 di bawah ini:
Tabel 3.13 Uji Validitas Instrumen Nontes
No Aspek yang diuji Kriteria
Baik Cukup Kurang
1 Keterwakilan pernyataan dari
indikator yang dikembangkan
2 Penskoran pada tiap-tiap pernyataan
3 Pemilihan kalimat pernyataan dari
indikator yang dikembangkan
4 Kejelasan dan keefektifan bahasa
yang digunakan
Saran:
38
I. Teknik Analisis Data
Data yang nantinya diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya akan
diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan
penelitian dan menguji hipotesis.24
Analisis data dalam penelitian ini meliputi
analisis data tes dan analisis data nontes.
1. Analisis Data Tes
Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS untuk menguji
normalitas, homogenitas, dan hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian terhadap normal tidaknya kebenaran data
yang akan dianalisis.25
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji
Shapiro Wilk dengan bantuan Software Product and Service Solution (SPSS),
dengan persamaan sebagai berikut:26
∑
∑
Keterangan:
W = Statistik uji
nilai yang tercantum pada tabel koefisien Shapiro Wilk
angka ke i pada data yang ke-i
rata-rata data
Uji Normalitas dengan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:27
Tetapkan hipotesis statistik.
H0 = Data berasal dari populasi berdistribusi normal
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RnD, (Bandung:
Alfabeta,2011), h.147 25
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,2002), h. 466-467 26
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 55 27
Joko Sulistyo, 6 Hari jago SPSS 17, (Yogyakarta: Cakrawala,2011), h. 51
39
H1 = Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Gunakan taraf signifikan α = 5%.
Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukan oleh
significance (sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis
yang akan dipilih.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
a. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas merupakan pengujian terhadap sebuah objek (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) yang bertujuan untuk mengetahui apakah objek
tersebut memiliki varian data yang sama (homogen) atau tidak28
. Uji homogenitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada software SPSS dengan
persamaan sebagai berikut:29
∑
∑ ∑
( )
Keterangan:
W = statistik uji
= rerata (mean) group ke-i
= Rerata (mean) keseluruhan data
Dimana dapat memiliki salah satu dari tiga definisi berikut:
a) | | dimana = rerata (mean) dari subgroup ke-i
b) | |dimana = median dari subgroup ke-1
c) | | dimana = 10% trimmed mean dari subgroup ke-i
28
Ibid,. h. 52 29
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta:
Deepublish), 2017,h. 63
40
Uji Levene menggunakan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:30
Tetapkan hipotesis statistik.
H0 = Varian pada setiap kelompok data adalah sama (homogen)
H1 = Varian pada setiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen)
α = 0,05.
H0 ditolak jika p value (Sig. < 0,05.
P value (Sig.) = 0,377
Karena p value (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa variansi pada tiap kelompok data adalah sama (homogen)
c. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh pada penggunaan media CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan
SoftwareProduct and Service Solution (SPSS). Uji hipotesis yang digunakan
dalam tahap ini harus sesuai dengan asumsi-asumsi statistik (uji normalitas dan uji
homogenitas) yang telah dilakukan. Berikut ini kondisi asumsi beserta uji
hipotesis yang digunakan.
1) Data Terdistribusi Normal dan Varians Sama (Homogen)
Jika data terdistribusi normal dan variansnya sama (homogen) maka pengujian
menggunakan statistik parametric yaitu uji t dengan persamaan berikut:31
√
dengan nilai Sgab sebagai berikut:
30
Joko Sulistyo, Op.Cit., h. 54 31
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 239
41
√
Keterangan:
t = harga t hitung
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
= nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
= varians data kelompok eksperimen
= varians data kelompok kontrol
Sgab = simpangan baku kedua kelompok
n1 = jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa pada kelompok kontrol
Uji t dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:32
Tetapkan hipotesis statistik.
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Gunakan taraf signifikan α = 5%.
Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukan oleh sig.
(2-tailed) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis yang akan
dipilih.
Kriteria pengujian:
a. Jika Sign (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika Sign (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
32
Joko Sulistyo, Op.Cit., h. 87
42
2) Data Tidak Terdistribusi Normal
Jika data tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan
analisis tes statistik non parametrik. Uji ststistik non parametrik yang digunakan
adalah uji U dengan persamaan sebagai berikut:33
∑
∑
Keterangan:
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
ΣR1 = Jumlah rangking pada sampel 1
ΣR2 = Jumlah rangking pada sampel 2
Kriteria pengujian uji adalah sebagai berikut:
a) Uhitung < Utabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b) Uhitung > Utabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
d. Uji Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:34
H0 : η1 = η2
H1 : η1 ≠ η2
Keterangan:
H0 = Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI terhadap hasil belajar siswa
pada konsep gejala pemanasan global.
33
Tedjo N. Reksoatmodjo. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 154-155 34
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, ( Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 321
43
H1 = Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI terhadap hasil belajar siswa
pada konsep gejala pemanasan global.
η1 = Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen yang diberi
perlakuan pembelajaran dengan CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI
η2 = Nilai rata-rata siswa kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional
2. Analisis Data Nontes
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa
terhadap CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI yang diberikan pada kelas
eksperimen. Data hasil perolehan skor lembar angket diolah secara manual
menggunakan Microsoft Excel dengan persamaan berikut.35
Hasil angket dihitung dengan menggunakan pendekatan skala likert seperti
pada tabel 3.14 berikut.
Tabel 3.14 Skala Penilaian Angket36
Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Netral (N) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1
35
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Penula.
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 89 36
Ibid., h. 87
44
Presentase yang didapat selanjutnya diinterpretasikan pada kategori dalam
tabel 3.15 berikut.
Tabel 3.15 Interpretasi Presentase Angket37
Nilai Keterangan
0 - 20% Sangat Lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat Kuat
37
Ibid., h. 89