bab iii pasar keuangan internasional 3.2. motif ...€¦ · dewi cahyani pangestuti manajemen...
TRANSCRIPT
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
1
BAB III
PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL
3.1 Pendahuluan
Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat mengetahui motif menggunakan
pasar keuangan internasional, mengetahui apa itu pasar uang internasional, pasar kredit
internasional, pasar obligasi internasional dan pasar modal internasional
3.2. Motif Menggunakan Pasar Keuangan Internasional
Beberapa Batasan menghalangi pasar aset rill atau aset keuangan berinteraksi secara
sempurna, Batasan ini mencakup perbedaan pajak, bea masuk, kuota, sulit berpidahnya tenaga
kerja, perbedaan budaya, perbedaan pelaporan keuangan, dan biaya komunikasi informasi yang
cukup tinggi antarnegara. Meskipun demikian, batasan ini juga menciptakan peluag yang khas
pada pasar geografis tententu yang dapat menarik kreditor dan investor asing.
a. Motif melakukan investasi pada pasar asing
Investor melakukan investasi pada pasar asing karena suatu atau beberapa motif
berikut :
1) Kondisi Ekonomi
Investor mengharapkan perusahaan pada suatu negara tertentu dapat
mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan di negara asal
investor. Misalnya, dikuranginya Batasan di negara-negara Eropa Timur
menciptakan kondisi ekonomi yang menguntungkan disana. Kondisi tersebut
menarik investor dan kreditor asing.
2) Taksiran Kurs Mata Uang
Beberapa investor membeli sekuritas keuangan dalam satuan mata uang yang
diharapkan akan menguat terhadap mata uang asal mereka. Kinerja investasi
tersebut sangat bergantung pada pergerakan nilai tukar sepanjang periode investasi.
3) Diversifikasi Internasional
Investor dapat memperoleh manfaat dengan mendiversfikasikan asset
portofolionya secara internasional. Jika seluruh portofolio investor tidak hanya
bergantung pada perekonomian suatu negara tertentu, perbedaan kondisi
perekonomian antarnegara dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko.
Portofolio saham yang mewakili perusahaan pada beberapa negara Eropa memiliki
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
2
risiko lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham yang mewakili
perusahaan pada satu negara eropa. Selain itu, akses masuk ke pasar asing
memungkinkan para investor untuk menanamkan dana mereka ke berbagai
kelompok industry yang tersedia pada suatu negara tertentu. Hal ini terutama
berlaku untuk investor yang berasal dari negara dimana perusahaan yang ada
terpusat dalam sejumlah kecil jenis industry.
b. Motif untuk memberikan kredit dalam pasar asing
Kreditor memiliki satu atau beberapa motif berikut dalam memberikan kredit untuk
pasar asing:
1) Tingginya tingkat suku bunga asing
Beberapa negara mengalami kekurangan dana pinjaman sehingga
menyebabkan tingkat bunga pasar menjadi relative tinggi, bahkan setelah
memperhitungkan risiko gagal bayar. Kreditor asing yang berusaha memanfaatkan
suku bunga tinggi ini akan memberikan dana pada pasar di luar negeri. Namun
sering kali, tingkat suku bunga yang tinggi dianggap mencerminka prediksi inflasi
yang relative tinggi di negara tersebut. Karena inflasi dapat menyebabkan mata
uang local terdepresiasi terhadap mata uang lain, tingkat bunga tinggi pada negara
tersebut dapat diimbangi dengan melemahnya mata uang negara tersebut sepanjang
suatu periode tertentu. Namun, hubungan antara taksiran inflasi suatu negara
dengan pergerakan mata uang local tidak selalu tepat, karena terdapat beberapa
faktor yang juga dapat memengaruhi pergerakan kurs mata uang. Karenanya
beberapa kreditor beranggapan bahwa manfaat tingkat bunga pada suatu negara
tidak dapat diimbangi dengan depresiasi mata uang lokal selama periode tertentu.
2) Taksiran kurs mata uang
Kreditor mungkin mempertimbangkan akan memasukkan modal pada negara
di mana mata uangnya diharapkan akan menguat terhadap mata uang kredit
tersebut. Kreditor akan memperoleh manfaat saat mata uang utang menguat
terhadap mata uang negara asal kreditor, tanpa memerhatikan apakah transaksi
berupa pembelian obligasi atau pemberian pinjaman.
3) Diversifikasi internasional
Kreditor memperoleh manfaat diversifikasi internasional, yang dapat
mengurangi kemungkinan kebangkrutan para peminjam secara bersamaan.
Efektivitas strategi tersebut tergantung dari korelasi antara kondisi perekonomian
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
3
antarnegara. Jika negara-negara yang sedang dipertimbangka cenderung memiliki
siklus usaha yang serupa, maka diversifikasi pada negara-negara tersebut akan
kurang efektif.
c. Motif Meminjam dari Pasar Asing
Motif peminjaman yang meminjam dana dari pasar asing adalah satu atau beberapa
hal berikut :
1) Tingkat suku bunga rendah
Beberapa negara memiliki pasokan dana tersedia yang cukup besar
dibandingkan permintaan atas dana tersebut, sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga yang relative rendah. Peminjaman akan berusaha meminjamkan dana dari
kreditor pada negara tersebut karena suku bunga yang lebih rendah. Negara dengan
suku bunga relative rendah sering kali dinggap akan memiliki tingkat inflasi yang
relative rendah, yang aka menekan peningkatan nilai mata uang asing dan
menghapus keuntungan tingkat bunga rendah. Namun, hubungan antara perubahan
taksiran inflasi dengan pergerakan mata uang tidak pasti, sehingga beberapa
peminjam tetap memilih untuk meminjam dari pasar yang tingkat bunga
nominalnya rendah, karena mereka tidak beranggapan bahwa pergerakan nilai mata
uang tidak akan sepenuhnya mengurangi keuntungan dari suku bunga rendah
tersebut.
2) Taksiran kurs mata uang
Ketika anak perusahaan MNC AS memberikan dana pada induk perusahaan
di AS, dana tersebut harus dikonversi menjadi dolar dan terkena risiko nilai tukar.
MNC akan dirugikan jika mata uang asing terdepresiasi saat konversi tersebut. Jika
MNC mengharapkan mata uang asing akan terdepresiasi terhadap dolar, maka
MNC dapat mengurangi risiko nilai tukar jika anak perusahaannya meminjam dana
local untuk menjalankan usahanya. Anak perusahaab akan mengirim lebih sedikit
dana ke induknya karena harus membayar bunga atas pinjaman local sebelum
mengirim dana. Maka, jumlah dana yang dikonversi menjadi dolar akan lebih kecil,
dan menghasilkan lebih sedikit eksposur terhadap risiko nilai tukar.
d. Pasar Nilai Tukar Internasional
Ketika MNC atau pihak lain melakukan investasi atau meminjam dari pasar asing,
mereka umumnya bergantung pada pasar nilai tukar internasional untuk memeperoleh
mata uang yang dibutuhkan. Karenanya, tindakan investasi atau peminjaman
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
4
internasional umumnya membutuhkan pasar nilai tukar internasional. Dengan
memudahkan pertukaran mata uang pasar nilai tukar internasional (foreign exchange
market) memfasilitasi perdagangan dan transaksi keuangan internasional.
1) Sejarah nilai tukar uang
a) Standar emas
Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar
emas (gold standard). Tiap mata uang dikonversi menjadi emas dengan
tingkat tertentu. Karenanya, kurs nilai tukar antara dua mata uang ditentukan
oleh tingkat konversi mata uang tersebut relative terhadap emas. Tiap negara
menggunakan emas untuk menyokong mata uangnya.
Saat dimulainya perang dunia I pada tahun 1914, standar emas
dihentikan. Beberapa negara kembali menggunakan standar emas pada tahun
1920 tetapi dihentikan karena adanya beberapa negara berusaha untuk
menetapkan nilai mata uang mereka terhadap dolar AS atau pound inggris,
namun seringkali terjadi revisi. Sebagai akibat ketidalstabilan pasar kurs
mata uang asing dan Batasan ketat dalam perdagangan internasonal selalu
periode tersebut, maka volume perdagangan internasional menurun.
b) perjanjian tingkat kurs tetap
Pada tahun 1944, suatu perjanjian internasional (yang dikenal dengan
Perjanjian Bretton Woods) menghasilkan kurs nilai tukar tetap antara mata
uang. Perjanjian ini berlaku hingga 1971. Selama periode ini, pemerintah
akan terlibat untuk menghindari pergerakan kurs melebihi satu persen di atas
atau di bawah tingkat yang telah ditetapkan.
Pada tahun 1971, dolar AS dinilai terlalu tinggi, permintaan asing
terhadap AS jauh lebih rendah dibandingkan pasokan dolar untuk dijual
(untuk ditukar dengan mata uang asing). Perwakilan dari negara-negara
utama kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas dilema tersebut.
Hasil konferensi ini, yang akan mengarah pada Perjanjian Mithsonian, adalah
devaluasi dolar AS relative terhadap mata uang negara-negara utama
tersebut. Tingkat devaluasi dolar berbeda untuk tiap mata uang asing. Nilai
dolar tidak hanya dihitung ulang, namun fluktuasi kurs juga dapat berada
pada kisaran 2,5% diatas atau dibawah harapan baru. Ini merupakan langkah
awal untuk memungkinkan kekuatan pasar (permintaan dan penawaran)
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
5
menentukan harga mata uang yang layak. Meskipun masih terdapat Batasan
kurs nilai tukar, Batasan ini diperluas, sehingga nilai mata uang dapat
bergerak lebih bebas ke tingkat yang lebih layak.
c) Sistem kurs mengambang
Meskipun telah dilakukan Perjanjian Smithsonian, beberapa
pemerintah tetap kesulitan mempertahankan nilai tukar dalam batasan yang
telah ditetapkan. Pada bulan Maret 1973, mata uang yang diperdagangkan
dengan luas dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar, dan batasan
resmi telah dihapuskan.
2) Transaksi Pertukaran Mata Uang Asing
Istilah “pasar nilai tukar asing” tidak seharusnya dikaitkan dengan bangunan
atau lokasi tertentu di mana berbagai pihak menukar mata uang. Perusahaan
biasanya menukar mata uang menjadi mata uang lain melalui bank komersial
dalam suatu jaringan telekomunikasi.
a) Pasar Spot
Pasar spot adalah bentuk transaksi pertukaran mata uang yang paling
umum adalah pertukaran segera yang disebut kurs tunai (spot rate). Pasar di
mana transaksi ini dilakukan dikenal sebagai pasar spot (Spot Market). Rata-
rata transaksi pertukaran mata uang per hari oleh bank di seluruh dunia saat
ini melebihi $1,5 trilliun. Rata-rata perdagangan mata uang asing di AS
sendiri mencapai lebih dari $200 miliar.
(1) Penggunaan Dolar di Pasar Spot
Beberapa transaksi asing tidak membutuhkan pertukaran mata
uang tetapi mengharuskan sejumlah mata uang tertentu digunakan di
luar negeri. Misalnya, dolar AS telah diterima sebagai sarana
pertukaran oleh pedagang di beberapa negara, terutama negara Bolivia,
Brasil, Cina, Kuba, Indonesia, Rusia, dan Vietnam dimana mata uang
lokal negara tersebut melemah atau terkena batasan nilai tukar.
Beberapa pedagang menerima dolar AS karena dolar tersebut dapat
digunakan untuk membeli barang dari negara lain. Dolar AS
merupakan mata uang resmi di Ekuador, Liberia, dan Panama.
(2) Struktur Pasar Spot
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
6
Ratusan bank memfasilitasi transaksi pertukaran mata uang
asing, tetapi 20 bank terbesar yang menguasai 50% transaksi. Deutsche
Bank (Jerman), Citibank (Anak perusahaan Citigroup, AS), dan J.P.
Morgan Chase merupakan pedagang mata uang terbesar. Beberapa
bank dan institusi keuangan lain telah membentuk aliansi (misalnya FX
Alliance LLC) dan menawarkan transaksi mata uang melalui internet.
(3) Likuiditas Pasar Spot
Pasar spot untuk tiap mata uang dapat digambarkan melalui
likuiditasnya, yang mencerminkan tingkat aktivitas perdagangan.
Semakin banyak pembeli dan penjual, pasar menjadi semakin likuid.
Pasar spot yang banyak memperdagangkan mata uang seperti euro,
pound Inggris, dan yen jepang akan sangat likuid. Sebaliknya pasar
spot untuk mata uang negara-negara berkembang kurang likuid.
Likuiditas mata uang mempengaruhi kemudahan MNC untuk
memperoleh atau menjual mata uang tersebut. Jika suatu mata uang
tidak likuid, maka jumlah pembeli dan penjualnya terbatas, dan MNC
mungkin tidak dapat dengan cepat membeli atau menjual mata uang
tersebut pada kurs yang wajar.
b). Transaksi Berjangka
Selain pasar spot, pasar berjangka mata uang juga memungkinkan
MNC untuk menetapkan atau mengunci kurs nilai tukar, yang disebut kurs
berjangka (forward rate) yang akan digunakan untuk membeli atau menjual
mata uang. Kontrak berjangka, selanjutnya akan disebut kontrak forward,
menentukan jumlah mata uang tertentu yang dibeli atau dijual oleh MNC
pada suatu saat tertentu di masa depan dan dengan kurs tertentu. Bank
komersial memenuhi keinginan MNC untuk mendapatkan kontrak forward.
MNC biasanya menggunakan kontrak forward sebagai lindung nilai dari
pembayaran masa depan yang akan dilakukan terkait pembelian atau
penerimaan mata uang asing. Dengan cara lain, MNC tidak terlalu khawatir
mengenai fluktuasi kurs spot hingga saat pembayaran masa depan dilakukan.
Likuiditas pasar berjangka berbeda untuk tiap mata uang. Pasar berjangka
euro sangat likuid karena beberapa MNC melakukan kontrak forward untuk
melindungi pembayaran masa depannya dalam bentuk euro. Sebaliknya,
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
7
pasar berjangka untuk mata uang negara Amerika Latin dan Eropa Timur
kurang likuid karena perdagangan internasional negara tersebut lebih sedikit
dan karenanya hanya sedikit MNC yang terlibat dalam kontrak forward.
Pasar berjangka tidak tersedia untuk beberapa mata uang tertentu.
Karakteristik Bank yang Menyediakan Pertukaran Mata Uang
(1) Persaingan Kurs. Pengehematan sebesar $0,01 per unit pada
pemesanan satu juta unit mata uang bernilai $10.000.
(2) Hubungan istimewa dengan bank. Bank dapat menawarkan jasa
manajemen kas atau menawarkan untuk melakukan usaha khusus
untuk memperoleh mata uang asing yang sulit diperoleh.
(3) Kecepatan pertukaran. Bank mungkin memiliki efisiensi berbeda saat
memenuhi suatu pesanan. Perusahaan yang membutuhkan mata uang
asing akan lebih menyukai bank yang melakukan transaksi dengan
vepat dan menangani administrasinya dengan tepat.
(4) Nasihat mengenai kondisi pasar terkini. Beberapa bank menyediakan
penilaian ekonomi dan aktivitas ekonomi asing yang relevan pada
lingkungan keuangan internasional, yang berkaitan dengan nasabah
korporat.
(5) Nasihat peramalan. Beberapa bank menyediakan ramalan kondisi
ekonomi asing di masa depan, tingkat nilai tukar di masa depan, dan
seterusnya.
e. Selisih Kurs Beli atau Jual Bank
Bank komersial mengenakan biaya atas transaksi pertukaran mata uang. Pada suatu
waktu tertentu, kurs beli (bid) atas suatu mata uang asing akan lebih rendah dibandingkan
dengan kurs jual (ask). Selisih kurs beli/jual (bid/ask spread) mencerminkan perbedaan
antara kurs beli dan kurs jual, dan ditujukan untuk menutupi biaya yang terkait untuk
memenuhi permintaan pertukaran mata uang. Selisih kurs beli/jual biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari kurs jual.
Contoh :
Untuk memahami bagaimana pengaruh selisih kurs beli/jual, asumsikan bahwa anda
memiliki $1.000 dan merencanakan perjalanan dari AS ke inggris. Asumsikan lagi bhawa
kurs beli pound inggris di bank adalah $1,52 dan kurs jual adalah $1,60. Sebelum
melakukan perjalanan, anda pergi ke bank untuk menukar dolar menjadi pound. Uang
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
8
anda sebesar $1.000 akan dikonversi menjadi 625 pound (£), dengan perhitungan berikut
:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑙𝑎𝑟 𝐴𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑜𝑢𝑛𝑑
=$1.000 / $1,60 = £625
Diasumsikan bahwa karena suatu hal, Anda tidak jadi melakukan perjalanan, dan anda
mengkonversi kembali £625 menjadi dolar, segera setelah membeli pound. Jika kurs
tidak berubah, Anda akan menerima :
£625 𝑥 (𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑘 $1,52 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑜𝑢𝑛𝑑) = $950
Karena selisih kurs beli/jual, uang yang anda miliki berkurang $50 dibandingkan
sebelumnya.
1) Perbandingkan Selisih Kurs Antarmata Uang
Selisih antara kurs beli dan kurs jual akan terlihat lebih kecil bagi mata uang yang
nilainya rendah. Selisih ini dapat distandardisasi dengan mengukurnya dalam
persentase dari kurs spot mata uang tersebut.
Cara umum menghitung kurs jual/beli :
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐾𝑢𝑟𝑠 = 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐽𝑢𝑎𝑙−𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑖
𝐾𝑢𝑟𝑠 jual
Contoh :
Kurs beli Charlotte Bank atas yen adalah $0.007 dan kurs jual adalah $0.0074.
Untuk kasus ini selisih nominal kurs beli/jual adalah $0.0074 - $0.007. atau hanya
empat per seratus. Namun, selisih beli/jual yang dinyatakan dalam persentase
sebenarnya sedikit lebih tinggi pada mata uang yen dibandingkan dengan pound
sterling di atas. Untuk membuktikan hal ini, asumsikan seorang seorang wisatawan
yang menukar $1.000 menjadi yen sesuai kurs jual bank seharga $0,0074.
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
9
Tabel 1 Perbandingan Selisih Kurs Antarmata Uang
Mata dana Kurs beli Kurs jual Kurs jual – kurs beli
Kurs jual
= selisih
kurs
Pound
Sterling
Inggris
$1,52 $1,60 $1,60−$1,52
$1,60
= 0,05
𝑎𝑡𝑎𝑢 5%
Yen
Jepang
$0,0070 $0,0074 $0,0074−$0,0070
$0,0074
= 0,54
𝑎𝑡𝑎𝑢 5,4%
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Selisih Kurs
a) Biaya Pesanan. Biaya pesanan merupakan biaya pemrosesan pesanan,
termasuk biaya penjaminan dan biaya pencatatan transaksi.
b) Biaya Persediaan. Biaya penyimpanan persediaan mata uang tertentu.
c) Persaingan. Semakin ketat persaingan, semakin kecil selisih kurs yang
ditetapkan perantara.
d) Volume. Semakin likuid suatu mata uang semakin kecil kemungkinan
adanya perubahan harga yang mendadak.
e) Risiko Mata Uang. Beberapa mata uang memperlihatkan fluktuasi yang
lebih tinggi dibandingkan mata uang lainnya karena kondisi ekonomi atau
politik yang menyebabkan permintaan dan penawaran mata uang tersebut
berubah drastis.
f. Mengartikan Kurs Mata Uang
Kurs nilai tukar untuk mata uang yang diperdagangkan secara luas disajikan setiap
hari pada The Street Journal dan pada bagian bisinis di beberapa surat kabar. Setiap
negara memiliki mata uang sendiri, dengan beberapa pengecualian. Pada tahun 1999,
beberapa negara Eropa (termasuk Jerman, Prancis, dan Italia) menggunakan euro sebagai
mata uang baru untuk transaksi komersial, menggantikan mata uang mereka sendiri.
Mata uang mereka sendiri tidak beredar lagi sejak tahun 2002.
1) Kurs Forward
Terdapat beberapa kurs nilai tukar berjangka termasuk kurs forward untuk
sejumlah besar mata uang yang diperdagangkan. Kurs forward tidak disajikan pada
surat kabar bisnis namun diberikan oleh bank yang menawarkan kontrak forward
untuk berbagai mata uang.
2) Asing Kurs Langsung dan Tidak Langsung
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
10
Kurs nilai tukar mata uang umumnya mencerminkan kurs jual untuk
transaksi besar. Karena kurs nilai tukar berubah sepanjang hari, kurs yang disajikan
pada surat kabar hanay mencerminkan kurs pada suatu waktu tertentu pada hari
tersebut. Kurs yang mencerminkan nilai mata uang asing dalam dolar (jumlah dolar
per mata uang asing) dinamakan kurs langsung (direct quotation). Sebaliknya kurs
yang dinyatakan dalam jumlah mata uang asing per dolar disebut kurs tidak
langsung (indirect quotation). Kurs tidak langsung berbanding terbalik dengan kurs
langsungnya.
Contoh :
Kurs spot atau euro pada pagi ini adalah $1,031. Ini merupakan kurs langsung,
karena mencerminkan nilai mata uang asing dalam dolar. Kurs tidak langsung euro
adalah kebalikan dari kurs langsungnya.
𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔= 1
𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
= 1 / $0,31= 0,97 𝐸𝑢𝑟𝑜= $1
Jika awalnya anda memperoleh kurs tidak langsung, anda dapat menggunakan
kebalikannya untuk mendapatan kurs langsun. Dengan mengunakan kurs tidak
langsung euro sebesar $0,97, kurs langsungnya adalah :
𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 = 1
𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
=1 / $0,97 = $1,031
3.3 Pasar Uang Internasional
Pasar keuangan internasional merupakan pertemuan antara pembeli dan penjual yang
subjeknya adalah antarnegara yang bersangkutan, untuk memperdagangkan produk keuangan
dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan
pembeli (over-the-counter). Pasar keuangan dapat ditemukan pada setiap Negara untuk
memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien pada pihak yang memliki kelebihan
(penabung) pada pihak yang memerlukan pinjaman (peminjam). Pasar ini diatur oleh berbagai
badan pengatur yang berusaha untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi pasar. Institusi
keuangan yang melayani pasar keuangan ini didirikan hanya untuk menyediakan informasi dan
tenaga ahli. Peningkatan bisnis Internasional menghasilkan perkembangan pada pasar uang
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
11
internasional. Institusi keuangan pada pasar ini melayani MNC dengan menerima deposito dan
menawarkan pinjaman dalam berbagai mata uang. Seaca umum, pasar internasional berbeda
dengan pasar yang domestic dalam hal jenis transaksi yang terjadi antara institusi keuangan
dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang, dan dalam
jumlah yang cukup besar.
a. Asal Usul dan Perkembangan Pasar Uang Internasional
Pasar uang Internasional mencakup bank-bank besar pada Negara di sekuruh dunia.
Institusi keuangan besar di AS seperti Citigroup dan J.P. Morgan Chase merupakan
partisipan utama. Dua elemen penting dalam pasar uang internasional adalah pasar uang
Eropa dan pasar uang Asia.
1) Pasar Uang Eropa
Pasar uang eropa berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an yang
ditelusuri pada pasar Eurocurrency. Saat kebanyakan MNC memperluas usaha
pada periode tersebut, perantara keuangan internasional didirikan untuk memenuhi
kebutuhan dari MNC tersebut. Karena dolar Amerika Serikat (AS) digunakan
secara luas bahkan sebagai sarana perdagangan internasional, maka selalu terdapat
kebutuhan akan dolar di Eropa dan tempat-tempat lainnya. Untuk melakukan
perdagangan internasional dengan Negara Eropa, maka perusahaan AS menyimpan
dolar AS di bank-bank Eropa. Simpanan dolar di bank-bank Eropa (dan juga tempat
lain) dikenal dengan nama Eurodollar, dan pasar untuk Eurodollar dinamakan pasar
Eurocurrency (Eurocurrency market).
Pertumbuhan pasar Eurocurrency didukung oleh perubahan peraturan di
Amerika Serikat. Misalnya, saat Amerika Serikat membatasi pinjaman asing yang
dilakukan bank AS pada tahun 1968, anak perusahaan asing MNC AS dapat
memperoleh dolar AS dari bank Eropa melalui pasar Eurocurrency. Juga saat
diberlakukan batas tertinggi suku bunga atas deposito dalam dolar di AS, MNC
mengirim dana mereka ke bank Eropa, yang tidak terkena aturan batas tertinggi
tersebut.
Semakin pentingnya organisasi Negara pengekspor minyak (Organization of
Petroleum Exporting Countries-OPEC) juga memberikan kontribusi pada
pertumbuhan pasar Eurocurrency.
2) Pasar Uang Asia
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
12
Pasar uang Asia berawal dari pasar yang melibatkan sebagian besar deposito
dalam dolar, maka dari itu awalnya dikenal dengan istilah pasar uang Asia (Asian
dollar market). Pasar ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha yang
menggunakan dolar AS dan juga beberapa mata uang asing lainnya, sebagai sarana
pertukaran perdagangan internasional. Usaha tersebut tidak dapat mengandalkan
bank-bank Eropa karena perbedaan jarak yang terlampau jauh dan perbedaan zona
waktu. Kini, pasar uang Asia berpusat di Hongkong dan Singapura, di mana bank-
bank besar menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam berbagai jenis
mata uang.
b. Jenis-jenis Pasar Keuangan Internasional
1) Pasar Eurocurency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang
berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai perantara:
menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian
memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka pendek juga.
Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”, dengan nilai
transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah
perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency dalam
suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis
internasional dalam area
2) Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutana
dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih
dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama
antara kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu
kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency
sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar Eurocredit. Perusahaan dan
pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan
pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering terjadi
mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk kinerja bank
tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena mereka mungkin telah
meminjam Eurocredit padahal suku bunga deposito yang harus dibayar cenderung
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
13
meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak Eurobank sekarang menggunakan
suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit (floating-rate Eurocredit
loan). Suku bunga mengambang ini sejalan dengan pergerakan suku bunga di
beberapa pasar uang, seperti LIBOR (London inter bank offer rate), yaitu suku
bunga yang umumnya dikenakan bagi keamanan antar bank di Eropa. Sebagai
contoh, suatu pinjaman Eurocredit bisa saja memiliki suku bunga yang disesuaikan
setiap enam bulan sekali adan dipatok pada harga “LIBOR ditambah 1%”. Satu
persen dalam contoh ini merupakan premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan
besar kecilnya tergantung dari resiko kredit si peminjam.
3) Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang
kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar
Eurobondmengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat
diberikan oleh pasar Eurocurrency dan Eueocredit. Beberapa bank komersial
berpartisipasi dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai
investasi. Tugas utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah
dalam memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan Eurobond
bersama lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bond
mutual funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak persamaan
bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS pada tahun
1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar negeri. Akibatnya
peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat berharga kepada
investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya pasar
Eurobond.
4) Pasar Modal Internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam
wujud investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan yang mengesankan
dalam transaksi saham internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya
international mutual funds. Yang terakhir ini, selain memiliki lebih banyak
informasi mengenai perusahaan-perusahaan asing, juga mempunyai akses yang
lebih mudah ke pasar internasional dibandingkan investor individu. Dengan
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
14
demikian, mereka dapat mengumpulkan dana dari investor individu untuk
menciptakan suatu portofolio saham internasional.
5) Curency, Swap, Futures, Options, dan Forward.
Transfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali
menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risiko valas,
risiko suku bunga, ataupun risiko suku bunga. Risiko ini, dalam praktik, dapat
diminalisasi melalui pasar currency swap, futures, options, dan forward. Para
pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar ini untuk melakukan spekulasi dan
berjaga-jaga (hedge). Bank-bank komersial dan perusahaan sekuritas merupakan
perantara utama dalam pasar swap. Perusahaan sekuritas menangani transaksi
future dan option.
c. Fungsi Pasar Uang Internasional
Fungsi utama bank dalam pasar uang internasional adalah untuk menghubungkan
dana dari deposan ke peminjam. Misalnya, smber utama deposito pada pasar uang Asia
adalah MNC yang memiliki kelebihan kas dan badan pemerintah. Produsen merupakan
peminjam utama pada pasar ini. Fungsi lain adalah peminjam antarbank. Bank yang
memiliki pemohon pinjaman berkualitas yang tidak dapat dipenuhi menggunakan pasar
antarbak untuk memperoleh dan tambahan. Bank pada pasar uang Asia umumnya
meminjam atau membrikan pinjaman kepada bank di pasar Eropa.
d. Standarisasi Aturan Bank Global
Perkembangan standarisasi peraturan di seluruh dunia telah memberikan kontribusi
pada trend kearah globalisasi industriperbankan. Tiga peraturan yang paling signifikan
memberikan kontribusi untuk mewujudkan arena persaingan global adalah :
1) Undang – Undang Satu Eropa
Salah satu peristiwa penting yang mempengaruhi perbankan internasioanl
adlah Undang-undang Eropa (Single Europian Act), yang dikeluarkan tahun 1992
dan berlaku di Negara-negara Uni Wropa. Berikut ini adalah bagian dari Undang-
undang Satu Eropa yang relevan untuk industry perbankan :
a) Modal dapat mengalir dengan bebas diseluruh Eropa.
b) Bank dapat menawarkan berbagai jenis pinjaman, sewa guna usaha
(leasing), dan sekuritas di seluruh Uni Eropa.
c) Peraturan terkait persaingan, merger dan pajak akan serupa di seluruh
Uni Eropa.
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
15
d) Suatu bank yang didirikan pada salah satu Negara Uni Eropa memliliki
hak untuk melakukan perluasan di Negara Uni Eropa lainnya.
Sebagai akibat dari undang-undang ini, bank-bank melakukan perluasan di
seluruh Negara Eropa. Efisiensi pasar perbankan Eropa meningkat, kaena bank
dapat dengan mudah melintasi Negara tanpa mempertimbangkan peraturan khusus
Negara yang diberlakukan pada masa silam.
Salah satu aturan dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa bank
yang memasuki Eropa memiliki kekuatan perbankan yang sama denga bank yang
telah ada. Aturan ini juga berlaku untuk bank non-AS yang memasuki kawasan AS.
2) Kesepakatan Basel
Sebelum 1997, standar modal yang harus dipenuhi bank berbeda antar Negara
sehingga memungkinkan bank untuk memperoleh keunggulan persaingan global
dari bank lain. Misalnya, anggaplah bahwa bank di AS diharuskan untuk memiliki
lebih banyak modal dibandingkan bank asing. Bank asing akan tumbuh dengan
lebih mudah karena hanya memerlukan jumlah modal yang relatif lebih kecil untuk
memperoleh kenaikan aktivanya. Meskipun memiliki modal kecil, bank tersebut
tidak berarti lebih beresiko karena pemerintah pada Negara tersebut mungkin
menyokong bank yang memiliki masalah keuangan. Karenanya, beberapa bank
non-AS memiliki keunggulan persaingan global atas bank AS tanpa harus
menanggung resiko berlebih.
Pada Juli 1988, melalui kesepakatan Basel (Basel Accord), menyepakati
pedoman standar, dimana dalam pedoman tersebut bank harus memiliki modal
yang setara dengan minimal 4% dari asetnya. Untuk tujuan perhitungan modal
tersebut, asset harus diberi bobot berdasarkan resikonya. Pada akhirnya hal ini akan
menghasilkan modal yang lebih tinggi untuk asset yang lebih berisiko. Pos-pos
yang tidak dicakup pada neraca juga diperlihatkan sehingga bank tidak dapat
menghindari persyaratan kecukupan modal dengan melakukan jasa yang tidak
secara eksplisit diperlihatkan sebagai aktiva dalam neraca.
3.3 Pasar Kredit Internasional
Perusahaan multinasional dan perusahaan domestik terkadang memperoleh pendanaan
jangka menegah melalui pinjaman berjangka dari institusi keuangan lokal atau melalui
penjualan wesel (obligasi berjangka menengah) pada pasar lokal mereka. Namun, MNC juga
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
16
memiliki akses untuk memperoleh pendanaan jangka menegah melalui bank yang berlokasi di
pasar asing. Pinjaman selama satu tahun atau lebih yang diberikan oleh bank untuk MNC atau
badan pemerintahan di Eropa dinamakan Eurocredit atau pinjaman Eurocredit (Eurocredit
Loan). Pinjaman ini diperoleh pada pasar Eurocredit (Eurocredit Market). Pinjaman ini dapat
diberikan dalam dollar atau mata uang lain dan umumnya jatuh tempo dalam lima tahun.
Karena bank menerima deposito atau simpnan jangka pendek dan memberikan pinjaman
jangka panjang, maka jatuh tempo aktivanya aka berbeda dengan kewajibannya. Hal ini dapat
berdampak buruk pada kinerja bank pada saat suku bunga meningkat, karena bank telah
terpaku pada suku bunga tetap atas pinjaman jangka panjangnya sementara suku bunga yang
dibayar bank atas deposito jangka pendeknya terus meningkat.
Untuk menghindari resiko ini, umumnya bank menggunakan pinjaman dengan suku
bunga mengambang. Tingkat suku bunga berubah sesuai dengan pergerakan pada beberapa
suku bunga pasar, seperti London Interbank Offer Rate (LIBOR), yang merupakan suku bunga
pinjaman antarbank. Misalnya, pinjaman Eurocredit memiliki tingkat bunga yang disesuaikan
setiap enam bulan sebesar “3 persen di atas suku bunga LIBOR”. Premi yang dibayar di atas
LIBOR ditetapkan berdasarkan resiko kredit peminjam. Suku bunga LIBOR berbeda untuk
setiap mata uang karena permintaan dan penawaran dana dalam pasar berbeda untuk setiap
mata uang.
Pasar kredit internasional telah berkembang baik di Asia dan sedang berkembang di
Amerika Utara. Pada saat-saat tertentu, beberapa Negara terkena dampak krisis ekonomi yang
meningkatkan resiko kredit mereka. Institusi keuangan berupaya mengurangi partisipasi
mereka pada pasar di mana terjadnya peningkatan resiko kredit. Karenanya, meskipun
pendanaan tersedia di beberapa pasar, dana tersebut cenderung bergerak ke pasar yang kondisi
ekonominya kuat dan resiko kreditnya dapat ditoleransi.
a. Pinjaman Sindikasi
Kadang kala satu bank tertentu tidak dapat atau tidak bersedia meminjamkan
sejumlah uang yang dibutuhkan perusahaan atau badan pemerintahan tertentu. Dalam hal
ini, dapat dibentuk suatu sindikasi (syndicate) dari beberapa bank. Tiap bank dalam
sindikasi tersebut berpartisipasi memberikan pinjaman. Bank utama bertanggung jawab
untuk melakukan negoisasi dengan peminjam, kemudian bank utama mengumpulkan
beberapa bank untuk memberikan pinjaman. Sindikasi bank ini umumnya dibentuk
selama enam minggu, atau kurang jika peminjam cukup terkenal karena evaluasi kredit
dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
17
Peminjam yang menerima pinjaman sindikasi mengeluarkan berbagai biaya selain
biaya bunga. Biaya manajemen awal (front-end management fee) merupakan biaya yang
dibayarkan untuk melunasi biaya membentuk sindikasi dan menjamin pinjaman. Selain
itu biaya komitmen sebear 0.25% atau 0.50% dubebankan tiap tahun atas bagian dari
pinjaman sindikasi tersedia yang belum digunakan.
Pinjaman sindikasi dapat menggunakan beberapa mata uang. Suku bunga
tergantung dari mata uang pinjaman, jatuh tempo pinjaman, dan kelayakan kredit si
peminjam. Suku bunga pinjaman sindikasi biasanya disesuaikan dengan pergerakan suku
bunga pinjaman antarbank, dan penyesuaian dapat dilakukan setiap enam bulan atau
setiap tahun. Pinjaman sindikasi tidak hanya menyebarkan risiko gagal bayar suatu
pinjaman besar pada bank-bank yang berpartisipasi, tetapi juga memberikan insentif
tambahan bagi peminjam untuk melunasi pinjamannya. Jika suatu pemeritahan gagal
melunasi pinjaman sindikasinya, maka kegagalan tersebut akan tersebar luas pada
antarbank, dan pemerintah tersebut mungkin akan kesulitan memperoleh pinjaman lagi
di masa yang akan datang, karena peminjam sangat dianjurkan untuk melunasi pinjaman
sindikasi tepat waktu. Dari sudut pandang bank, pinjaman sindikasi meningkatkan
kemungkinan pelunasan tepat waktu.
3.4. Pasar Obligasi Internasional
Meskipun MNC, seperti perusahaan domestic, dapat memperoleh pinjaman jangka
panjang dengan menjual obligasi di pasar local, MNC juga dapat mengakses dana jangka
panjang di pasar asing. Terdapat tiga alasan mengapa MNC memilih untuk menjual obligasi di
pasar obligasi internasional yaitu ;
a. Para penjual obligasi mengetahui bahwa mereka dapat menarik permintaan tinggi
dengan menjual obligasi dinegara asing tertentu dibandingkan dengan menjual di
negara asal mereka
b. MNC lebih suka mendanai proyek asing tertentu dengan mata uang tertentu dan
karenanya berusaha memperoleh dana dalam mata uang yang banyak digunakan.
c. Pendanaan di negara asing dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah
memungkinkan MNC mengurangi biaya pendanaan, meskipun MNC mungkin
terkena risiko nilai tukar (seperti akan dijelaskan pada bab berikutnya).
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
18
Beberapa investor institusi lebih suka melakukan investasi pada pasar obligasi
internasional karena mereka mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas obligasi
dalam mata uang asing dibandingkan dengan investasi dipasar modal.
Obligasi internasional umumnya diklasifikasikan sebagai obligasi asing atau obligasi
Eropa. Obligasi asing (foreign bond) dijual oleh peminjam asing ke negara dimana obligasi
ditempatkan. Misalnya, perusahaan AS dapat mengeluarkan obligasi dalam yen Jepang, yang
akan dijual untuk investor di Jepang. Pada beberapa kasus, suatu perusahaan dapat menjual
berbagai jenis obligasi diberbagai negara. Mata uang obligasi akan tergantung pada dinegara
mana obligasi tersebut dijual. Obligasi asing ini kadang disebut obligasi pararel (Parallel
Bond).
a. Pasar Obligasi Eropa
Eurobond adalah obligasi yang dijual dinegara selain Negara asal mata uang yang
digunakan dalam obligasi tersebut. Berdirinya pasar Eurobond sebagian disebabkan oleh
digunakan Interest Equalization (IET) yang dikenakan pemerintah AS pada tahun 1963
untuk menghalangi investor AS berinvestasi dinegara asing. Karenanya peminjaman
non-AS yang dahulu telah menjual sekuritas asing untuk investor AS mulai mencari
pendanaan di tempat lain. Factor lain yang mendukung pertumbuhan pasar terjadi tahun
1984 ketika pemerintah AS menghapsukan pajak penghasilan yang dulunya dikenakan
pada investor non-AS dan mengizinan perusahaan AS untuk menjual obligasi langsung
ke investor non-AS.
Eurobond telah dikenal sebagai sarana penarik dana, sebagian mungkin disebabkan
karena mereka tidak memberlakukan persyaratan pendaftaran. MNC AS seperti Mc-
Donald’s dan Walt Disney telah menjual Eurobond sebagai sumber dana.
Pada tahun-tahun terakhir, pemerintah dan perusahaan dari pasar yang sedang
berkembang seperti, kroasia, ukraina, Rumania, dan hongaria telah beberapa kali
menggunakan pasar Eurobond. Perusahaan baru yang telah didirikan pada pasar yang
sedang berkembang mengandalkan pasar Eurobond untuk mendanai pertumbuhannya.
Perusahaan tersebut harus membayar premi risiko paling tidak sebesar 3 poin presentase
pertahun diatas suku bunga obligasi pemerintah AS untuk Eurobond dalam mata uang
dolar.
1) Fitur Eurobond
Eurobond memiliki beberapa fitur khusus. Obligasi ini biasanya dijual atas
nama pemilik (bearer bond) dan membayar bunga tiap tahun. Beberapa obligasi
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
19
memiliki kemungkinan dikonversi, sehingga dapat dikonversi menjadi sejumlah
saham biasa tertentu. Keuntungan bagi penjual obligasi adalah Eurobond umumnya
mengharuskan sejumlah kecil jaminan atau bahkan tidak sama sekali. Selain itu
obligasi jangka pendekpun mencakup kemungkinan ditarik kembali. Beberapa
Eurobond yang disebut floating rate notes (FRN), memiliki suku bunga beragam
yang menyesuaikan tingkat suku bunga sepanjang tahun dengan tingkat bunga
pasar saat itu.
2) Mata Uang yang Digunakan
Eurobond umumnya menggunakan beberapa mata uang. Meskipun dolar AS
paling sering gunakan yaitu sekitar 70-75 persen dari keseluruhan Eurobond, euro
mungkin juga akan semakin banyak digunakan di masa depan. Baru-baru ini
beberapa perusahaan mengeluarkan utang dalam mata uang yen jepang untuk
memanfaatkan suku bunga jepang yang sangat rendah. Karena suku bunga untuk
tiap mata uang dan kondisi kredit selalu berubah. Mata uang yang sering digunakan
pada pasar Eurobond juga berubah sepanjang waktu.
3) Proses Penjaminan
Penjualan Eurobond dijamin (under written) oleh sindikasi multinasional
yang terdiri atas bank-bank investasi dan secara simultas disebabkan ke beberapa
Negara, sehingga memberikan dana yang lebih luas. Proses penjaminan
berlangsung ke dalam beberapa tahap. Pengelola sindikasi multinasional menjual
obligasi pada badan penjaminan besar. Pada beberapa kasus dilakukan distribusi
khusus pada penjamin regional sebelum obligasi mencapai pembelinya. Satu
masalah dalam metode distribusi ini adalah bahawa penjamin pada tahap kedua dan
ketiga tidak selalu menepati janji mereka untuk menjual obligasi. Pengelola
sindikasi terpaksa mendistribusikan ulang obligasi yang tidak terjual atau
menjualnya secara langsung, yang menimbulkan masalah “penyerapan” dipasar
dan menambah biaya distribusi. Untuk meghindari masalah tersebut, obligasi
sering kali didistribusikan dalam volume yang lebih besar untuk menjamin yang
menepati komitmennya dimasa lalu dengan mengurangi distribusi pada penjamin
yang tidak tepat. Proses ini membantu pasar Eurobond mempertahankan pesona
sebagi pusat penjualan obligasi.
4) Pasar Sekunder
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
20
Eurobond juga memiliki pasar sekunder. Karena pembuat pasar ini ada
beberapa kasus adalah penjamin yang menjamin penjualan obligasi pertama kali.
Kemajuan teknologi yang dikenal sebagai euro-clear membantu memberikan
informasi untuk pedagang mengenai obligasi yang akan dijual, sehingga
menciptakan pasar sekunder aktif perantara pada pasar sekunder berlokasi di 10
negara berbeda, dimana pasar yang berlokasi di inggris mendominasi transaksi.
Perantara tersebut tidak hanya bertindak sebagai pialang namun juga sebagai
pedagang yang memiliki persediaan Eurobond. Beberapa perantara ini, seperti
Bank of America International, Salomon Smith Barney, dan Citicorp International,
merupakan anak perusahaan AS.
Sebelum digunakannya euro disebagian besar eropa, MNC dinegara eropa
umumnya lebih suka menjual obligasi dalam mata uang mereka sendiri. Pasar
obligasi untuk tiap mata uang dulunya terbatas. Sekarang, dengan digunakannya
euro, MNC dari berbagai negara berbeda dapat menjual obligasi dalam euro, yang
memungkinkan pasar yang lebih besar dan lebih likuid. MNC mendapatkan
manfaat karena mereka lebih mudah memeperoleh pinjaman, karena investor
mengetahui bahwa terdapat likuiditas yang cukup layak pada pasar sekunder.
c. Perkembangan Pasar Obligasi Lainnya
Pasar obligasi juga berkembang di Asia dan Amerika Selatan. Badan pemerintah
dan MNC dinegara tersebut menggunakan pasar obligasi internasional untuk menjual
obligasi saat mereka yakin bahwa biaya pendanaan mereka dapat dikurang. Investor-
investor pada beberapa negara menggunakan pasar uang internasional karena
mengharapkan mata uang mereka akan melemah dimasa depan dan lebih suka
berinvestasi dalam obligasi dalam satuan mata uang asing yang kuat. Pasar uang Amerika
Selatan mengalami pertumbuhan yang terbatas, karena tingkat bunga dibeberapa negara
sangat tinggi. MNC dan badan pemerintah dinegara tersebut tidak bersedia menjual
obligasi ketika tingkat bunga yang sangat tinggi, sehingga mereka sangat mengandalkan
pendanaan jangka pendek.
Membandingkan Suku Bunga Antar Mata Uang
Suku bunga sangat penting di pasar utang karena mempengaruhi biaya pendanaan
dimensi. Karena suku bunga antar mata uang sangat beragam, biaya pendanaan local atas
proyek asing akan berbeda antar negara. Suku bunga instrument utang dalam mata uang
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
21
tertentu ditentukan oleh permintaan dana dalam mata uang tersebut serta penawaran dana
yang tersedia didalam mata uang tersebut.
3.5. Pasar Modal Internasional
MNC dan perusahaan domestic biasanya memperoleh dana jangka panjang dengan
mengeluarkan saham dinegaranya. Namun MNC juga dapat menarik dana dari investor asing
dengan menjual saham di pasar internasional. Saham yang ditawarkan lebih mudah terjual jika
ditawarkan dibeberapa pasar. Selain itu, pengeluaran saham dinegara asing dapat
meningkatkan reputasi perusahaan dan pengakuan nama perusahaan dinegara asing tersebut.
Konversi terbaru yang dilakukan beberapa negara Eropa untuk meggunakan mata uang
tunggal atau euro telah menghasilkan lebih banyak lagi penawaran saham di Eropa oleh MNC
AS maupun MNC Eropa. Sebelumnya, MNC memerlukan mata uang berbeda disetiap negara
dimana MNC tersebut berusaha dan karenanya meminjam mata uang local diberbagai bank
local dinegara tersebut. Sekarang, MNC dapat menggunakan euro untuk mendanai operasinya
diberbagai negara Eropa dan tetap dapat memperoleh pendanaan yang diperlukan hanya
dengan satu kali penawaran saham dalam satuan euro. Kemudian MNC dapat menyisihkan
sebagian pendapatannya (dalam Euro) untuk membayar deviden pada pemegang saham.
a. Penjualan Saham Asing di AS
Perusahaan non-AS atau pemerintahan negara lain yang memerlukan sejumlah
besar dana dapat menjual saham di AS (penjualan ini disebut penawaran saham Yankee
- Yankee Stock Offering) karena tingginya likuiditas pasar untuk saham baru. Atau
dengan kata lain, perusahaan atau pemerintah asing memiliki kemungkinan lebih besar
untuk dapat menjual seluruh sahamnya di pasar AS, sementara dipasar lain yang lebih
kecil, mungkin tidak seluruh saham dapat terjual.
Jika suatu perusahaan non-AS menjual saham di negara asalnya, basis pemegang
saham akan terbatas, karena sejumlah kecil investor institusi mungkin menjadi pemilik
sebagian besar saham. Dengan menjual saham di AS, perusahaan dapat mendiversifikasi
basis pemegang sahamnya, yang dapat mengurangi volatilitas harga saham yang
disebabkan jika investor besar menjual sahamnya.
Bank investasi di AS biasanya bertindak sebagai penjamin saham yang akan dijual
dipasar AS dan menerima komisi peminjaman sebesar kira-kira 7% dan nilai saham yang
terjual. Karena beberapa institusi keuangan di AS membeli investasi berupa saham
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
22
perusahaan non-AS, perusahaan tersebut dapat menjual seluruh saham yang ditawarkan
di AS.
Perusahaan yang menjual saham di AS biasanya diharuskan untuk memenuhi
aturan pengungkapan yang ketat mengenai kondisi keuangannya. Namun, perusahaan
dapat terbebas dari aturan ini, jika memenuhi syarat dari pedoman komisi bursa saham
(Securities and Exchange Commission, Rule 144a) yaitu, jika menjual saham langsung
pada investor institusional.
Beberapa penawaran saham perusahaan non-AS di AS baru-baru ini terjadi karena
program privatisasi di America Latin dan Eropa. Sebagai akibatnya, perusahaan yang
tadinya dimiliki oleh pemerintah dijual untuk pemegang saham AS. Karena ukuran
perusahaan yang relative besar, menyebabkan pasar saham domestic tidak mampu untuk
menyerap saham yang ditawarkan. Karenanya, investor AS saat ini memberikan
pendanaan pada beberapa perusahaan swasta di luar negeri.
b. American Depository Receipt
Perusahaan non-AS juga dapat memperoleh pendanaan sekuritas dengan
menggunakan American Depository Receipet (ADR), yang berupa sertifikat yang
mencerminkan sejumlah saham. Pengguna ADR menghindari beberapa persyaratan
pengungkapan yang dikenakan atas saham yang ditawarkan di AS, namun
memungkinkan perusahaan non-AS untuk memperoleh dana dari pasar AS. Pasar ADR
berekmbang setelah banyak perusahaan melakukan privatisasi di awal tahaun 1990-an,
dan beberapa perusahaan menggunakan ADR untuk memperoleh pendanaan.
Karena saham ADR dapat diperdagangkan seperti saham lainnya, harga ADR
berubah setiap hari sesui dengan konsidi permintaan dan pernawaran. Namun seiring
berjalannya waktu, nilai ADR akan bergerak sesuai dengan nilai saham terkait yang
dijual pada bursa saham asing, setelah disesuaikan dengan dampak kurs nilai tukar.
Rumus untuk menghitung harga ADR adalah :
PADR =Pfs X S
Dimana PADR mencerminkan harga ADR, Pfs merupakan harga saham asing yang
diukur ddalam satuan mata uang asing, dan S merupakan kurs spot mata uang asing.
Contoh :
Satu lembar ADR saham Pari, perusahaan Perancis mencerminkan satu lembar saham
yang diperdagangkan pada bursa saham Perancis. Harga saham Pari adalah 2 euro pada
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
23
saat penutupan bursa prancis. Ketika bursa saham AS dibuka, euro bernilai $1,05,
perhitungan harga ADR adalah:
PADR = Pfs X S = 20 X $1.05 = $21
Jika terdapat perbedaan antara harga ADR dan harga saham asing (setelah disesuaikan
dengan kurs nilai tukar), investor dapat menggunakan arbitase untuk memanfaatkan
perbedaan harga kedua asset tersebut. Tindakan arbitase ini harus sesui dengan harga
yang terjadi.
Contoh :
Asumsikan tidak ada biaya transaksi. Jika PADR < (Pfs X S), maka saham ADR akan
mengalir kembali ke prancis. Saham ini akan dikonversi menjadi sejumlah saham di
prancis dan akan diperdagangkan di bursa Perancis. Investor yang melakukan arbitase
akan membeli saham ADR di AS dan dikonversi menadi sejumlah saham dibursa
Perancis dan dijual di bursa Peprancis dimana atas dari tindakan arbitase ini akan
mengurangi penawaran jumlah ADR pada bursa AS, karenanya menaikan harga ADR,
dan menambah penawaran saham yang dijual pada bursa saham prancis, sehingga
menurunkan harga saham diprancis. Arbitase akan berlangsung terus hingga perbedaan
harga menghilang.
Contoh tersebut mengasusikan bahwa tingkat konversi satu saham ADR adalah satu
lembar saham. Beberapa ADR dapat dikonversikan menjadi lebih dari satu saham terikat.
Berdasarkan kondisi ini, arbitase terjadi apabila :
Harga saham tersebut tercatat.
PADR = Conv X Pfs X S
Dimana Conv mencerminkan jumlah lembar saham asing yang dapat diperoleh untuk
setiap ADR.
Contoh :
Jika ADR pari dari contoh sebelumnya dapat dikonversi menjadi dua lembar saham,
maka harga ADR seharusnya adalah :
PADR = 2 X 20 X $1,05 = $ 42
Pada Kasus ini, saham ADR akan dikonversi menjadi saham biasa jika ADR
berharga kurang dari $42.
Jadi, dalam kenyatannya, terdapat biaya transaksi untuk mengkonversi ADR
menjadi saham asing. Karenanyam arbitase hanya akan terjadi jika potensi keuntungan
arbitase hanya akan terjadi jika potensi keuntungan arbitase melebihi biaya transksi.
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
24
c. Penjualan Saham AS di Pasar Luar Negeri
Meskipun pasar AS memberikan keuntungan untuk penjualan saham baru karena
ukurannya, persyaratan pencatatan kadang kala menyebabkan penundaan penjualan
saham baru. Karena alasan tersebut, akhir-akhir ini beberapa perusahaan AS menjual
saham baru dipasar luar negeri. Perusahaan AS lain menjual saham diluar negeri hanya
untuk memperkuar kesan globlnya. Keberadaan berbagai pasar untuk saham baru
memberikan pilihan bagi perusahaan yang membutuhkan ekuitas. Tingkat persaingan
diantara berbagai pasar saham baru akan meningkatkan efisiensi penjualan saham baru.
Lokasi usaha MNC dapat mempengaruhi keputusan mengenai dimana perusahaan
akan menjual saham, karena MNC mungkin menyukai negara dimana MNC dapat
menghasilkan arus kas masa depan yang cukup banyak untuk menutupi pembayaran
dividennya. Saham beberapa MNC AS diperdagangkan di berbagai bursa saham
diseluruh dunia. Misalnya, coca-cola Co., IBM, dan beberapa MNC AS menjual saham
diberbagai bursa saham diluar negeri. Jika saham suatu MNC dijual pada bursa saham
asing, maka saham tersebut dengan mudah dapat diperdagangkan oleh investor asing
yang memiliki akses ke bursa tersebut.
d. Dampak Euro
Digunakannya euro oleh beberapa negara eropa telah mendorong MNC eropa
untuk menjual sahamnya. Para investor dieropa lebih suka berinvestasi pada saham yang
membuat mereka tidak perlu khawatir terhadap dampak kurs nilai tukar. Misalnya
perusahaan asuransi Jerman lebih tertarik untuk membeli saham yang dijual perusahaan
Portugal karena kedua negara tersebut saat ini menggunakan mata uang yang sama. Pasar
sekunder untuk saham dengan satuan mata uang euro menjadi lebih likuid dengan adanya
partisipasi investor dari berbagai negara yang menggunakan euro.
e. Perbandingan Pasar Modal
Beberapa bursa saham asing lebih kecil dibandingkan bursa AS karena perusahaan
di negara tersebut lebih mengandalkan pendanaan utang dibandingkan pendanaan ekuitas
di masa lalu. Meskipun demikian , akhir-akhir ini perusahaan di luar AS lebih sering
menjual saham, sehingga menghasilkan pertumbuhan bursa saham non-AS. Persentase
kepemilikan saham individu dibandingkan dengan kepemilikan institusi berbeda-beda di
berbagai bursa. Institusi keuangan dan perusahaan lain memiliki proporsi saham di luar
AS yang besar, sementara investor individu memiliki proporsi kepemilikan saham yang
relatif sedikit. MNC besar mulai menjual saham baru secara simultan di berbagai negara.
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
25
Bank investasi menjamin penjualan saham melalui satu atau beberapa sindikasi di
berbagai negara. Distribusi saham global dapat mencapai pasar yang lebih besr, sehingga
lebih banyak kuantitas saham yang dapat dijual dengan harga tertentu.
f. Informasi Perdagangan Bursa Saham
Informasi mengenai kapitalisasi pasar, volume perdagangan saham, dan perputaran
tiap bursa saham. Pada tahun 2000, bursa saham Amsterdam, Brussels, dan Paris
bergabung membentuk bursa Euronext. Tidak lama kemudian, bursa saham di Lisbon
turut bergabung. Pada tahun 2004, terdapat 1.500 perusahaan yang tercatat pada bursa
Euronext, di mana 300 perusahaan berasal dari negara lain. Kebanyakan perusahaan
besar Eropa menjual sahamnya di bursa Euronext. Pasar ini mungkin akan berkembang
seiring waktu dengan ikut bergabungnya bursa-bursa lain. Bursa saham tunggal Eropa
dengan peraturan serupa untuk seluruh saham tanpa memerhatikan negara asalnya akan
mempermudah investor yang ingin melakukan seluruh transaksi mereka di satu bursa.
Pada tahun-tahun terakhir, beberapa bursa saham baru telah berkembang. Bursa
yang baru berkembang ini memungkinkan perusahaan asing untuk memperoleh sejumlah
besar modal dengan menjual saham. Pasar ini memungkinkan perusahaan AS yang
berusaha di negara berkembang untuk memperoleh dana dengan menjual saham di bursa
saham lokal. Karakteristik bursa seperti jumlah perdagangan relatif terhadap kapitalisasi
pasar dan tarif pajak yang berlaku dapat berbeda antara bursa yang sedang berkembang
ini.
Tabel 2 Perdagangan Bursa Saham
Negara
Jumlah
Kapitalisasi Bursa
Saham (dalam
jutaan $)
Negara
Jumlah
Kapitalisasi Bursa
Saham (dalam
jutaan $)
Argentina $ 192.499 Belanda $ 640.456
Australia $ 372.974 Selandia Baru $ 18.613
Austria $ 29.935 Nigeria $ 5.404
Belgia $ 182.481 Norwegia $ 65.034
Brasil $ 186.238 Pakistan $ 4.944
Cile $ 56.310 Peru $ 11.134
Finlandia $ 293.635 Filipina $ 41.523
Prancis $ 1.146.634 Polandia $ 26.017
Jerman $ 1.270.243 Portugis $ 60.681
Yunani $ 86.538 Afrika Utara $ 139.750
Hongaria $ 10.637 Spanyol $ 504.219
India $ 110.396 Swedia $ 328.339
Indonesia $ 23.006 Swiss $ 792.316
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
26
Irlandia $ 81.882 Thailand $ 36.340
Israel $ 55.964 Turki $ 47.150
Italia $ 768.367 Inggris $ 2.576
Jepang $ 3.157.222 Amerika
Serikat
$ 15.104.037
Luksemburg $ 34.016 Yugoslavia $ 10.817
Malaysia $ 120.007 Zimbabwe $ 7.972
Meksiko $ 121.403 Sumber: International Bank For Reconstruction and Development
g. Perbandingan Pasar Keuangan Internasional
Tabel 2 memperlihatkan pergerakan arus kas asing dari suatu MNC. Arus kas ini
dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi perusahaan yang seluruhnya memerlukan
pasar nilai tukar asing. Pasar spot, pasar berjangka, pasar mata uang berjangka, dan pasar
opsi mata uang seluruhnya dianggap pasar nilai tukar asing.
Fungsi pertama adalah perdagangan asing dengan klien bisnis. Ekspor akan
menghasilkan arus masuk kas asing, sementara impor membutuhkan arus keluar kas.
Fungsi kedua adalah investasi asing langsung, atau akuisisi aset riil asing. Fungsi ini
membutuhkan arus kas keluar namun menghasilkan arus masuk kas di masa depan dalam
bentuk pembayaran dividen untuk induk perusahaan MNC atau penjualan aset asing
tersebut. Fungsi ketiga adalah investas jangka pendek atau pendanaan dalam bentuk
sekuritas asing. Fungsi keempat adalah pendanaan jangka panjang dalam bentuk obligasi
internasional atau bursa saham asing.
h. Bagaimana Pasar Keuangan Mempengaruhi Nilai MNC
Karena suku bunga tiap negara biasanya berbeda, induk perusahaan MNC dapat
menggunakan pasar uang atau obligasi internasional untuk memperoleh dana dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan dana domestik. Dengan melakukan hal
tersebut, MNC dapat mengurangi biaya utang dan karenanya mengurangi rata-rata
tertimbang biaya modal, sehingga menghasilkan penilaian yang lebih tinggi.
Induk perusahaan MNC dapat memperoleh rata-rata tertimbang biaya modal yang
lebih rendah dengan menjual ekuitas di beberapa bursa saham asing dibandingkan
dengan menjual ekuitas di bursa negara asalnya. Jika MNC memperoleh biaya modal
yang lebih rendah, MNC dapat mencapai penilaian yang lebih tinggi.
3.6. Kesimpulan
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pasar keuangan internasional sangatlah
penting untuk segala transaksi yang dilakukan baik itu sekuritas ataupun lainnya. Karena pada
Dewi Cahyani Pangestuti
Manajemen Keuangan Internasional
27
masa sekarang banyak kerjasama yang dilakukan dan melibatkan negara lain yang artinya pasar
keuangan internasional sangatlah penting.
Dengan hal itu, setiap negara mata uangnya memiliki nilai, dan nilainya berbeda-beda
tergantung dari currency negara mana yang akan dipakai. Nilai uang yang dimiliki oleh setiap
negara mempengaruhi investor untuk menginvestasikan uangnya kenegara yang akan dituju.
Selain itu, dengan adanya pasar keuangan internasional kita dapat menilai seberapa kuat uang
yang dimiliki negara itu dibandingkan dengan uang yang berlaku dinegara lain yang menjadi
acuannya.
3.7. Evaluasi
a. Sebutkan sejumlah karakterisktik penting dari jasa – jasa valuta asing sebuah bank
yang harus dipertimbangkan perusahaan – perusahaan multinasional?
b. Bagaimana suatu kontrak forward bisa merugikan perusahaan MNC?
c. Asumsikan bahwa kurs beli sebuah bank untuk dollar Kanada adalah $0,7938,
sementara kurs jualnya $0,81. Berapa persentase bid ask spreadnya?
d. Mengapa suku bunga bervariasi antarnegara?
e. Jelaskan mengapa perusahaan – perusahaan ingin menerbitkan saham di bursa –
bursa luar negeri?