bab iii pembahasan...24 bab iii pembahasan 3.1. tinjauan umum perusahaan 3.1.1. sejarah dan...

25
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerak dibidang perdagangan produk elektronik modern di Indonesia yang didirikan pada tanggal 01 November 2001. Toko Electronic City merupakan perusahaan terbesar berkonsep berdiri sendiri (standalone) sekaligus toko pertama di Sudirman Central Business District (SCBD) melalui PT Graha Sudirman Center, kemudian memperluas jaringan toko pada tahun 2004 di luar Jabodetabek dengan membuka toko pertama di Denpasar, Bali melalui PT Graha Bali Center. Guna memperluas usahanya serta mendapatkan banyak keuntungan dimasa yang akan datang PT Electronic City Indonesia melakukan penggabungan (merger) dengan PT Graha Sudirman Center, PT Graha Artha Sentosa Sejati, PT Graha Bali Center dan PT Graha Puri Center sebagai perusahaan yang mengambil alih hasil penggabungan. Untuk mewujudkan visi PT Electronic City Indonesia sebagai pelopor dan pemimpin pasar, manajemen menerapkan strategi dual-branding melalui dua jenis toko yang tidak dimiliki oleh pesaing, yaitu Electronic City Store dan Electronic City Outlet dengan 3 format sekaligus yaitu Standalone/toko yang berdiri sendiri, dalam

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel yang

bergerak dibidang perdagangan produk elektronik modern di Indonesia yang

didirikan pada tanggal 01 November 2001. Toko Electronic City merupakan

perusahaan terbesar berkonsep berdiri sendiri (standalone) sekaligus toko pertama di

Sudirman Central Business District (SCBD) melalui PT Graha Sudirman Center,

kemudian memperluas jaringan toko pada tahun 2004 di luar Jabodetabek dengan

membuka toko pertama di Denpasar, Bali melalui PT Graha Bali Center. Guna

memperluas usahanya serta mendapatkan banyak keuntungan dimasa yang akan

datang PT Electronic City Indonesia melakukan penggabungan (merger) dengan PT

Graha Sudirman Center, PT Graha Artha Sentosa Sejati, PT Graha Bali Center dan

PT Graha Puri Center sebagai perusahaan yang mengambil alih hasil penggabungan.

Untuk mewujudkan visi PT Electronic City Indonesia sebagai pelopor dan

pemimpin pasar, manajemen menerapkan strategi dual-branding melalui dua jenis

toko yang tidak dimiliki oleh pesaing, yaitu Electronic City Store dan Electronic City

Outlet dengan 3 format sekaligus yaitu Standalone/toko yang berdiri sendiri, dalam

Page 2: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

25

mal dan ruko. Dari kedua jenis toko yang dimiliki mempunyai perbedaan dari sisi

segmen pemasaran, jumlah toko dan tampilan. Target utama toko Electronic City

adalah konsumen kelas menengah keatas dengan mengoperasikan 51 toko yang salah

satunya berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.

untuk tampilan toko serta penyajian produk menggunakan konsep bernuansa biru,

sedangkan Electronic City outlet memiliki target konsumen tingkat pemula dan

menengah dengan menyajikan produk-produk yang lebih terjangkau. Dan telah

mengoperasikan 16 toko Electronic City outlet dengan tampilan toko menggunakan

konsep bernuansa merah, walaupun berbeda segmen PT Electronic City Indonesia

tetap menyediakan produk dan layanan yang sama untuk kedua jenis tokonya.

Seiring meningkatnya pendapatan dan juga perkembangan teknologi di

Indonesia, konsumen mulai mencari dan membeli barang-barang yang dianggap

dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Salah satu nya adalah barang

elektronik dan perlengkapan rumah tangga. Di samping itu guna memudahkan

konsumen dalam berbelanja PT Electronic City meluncurkan platform E-Commerce

melalui situs resmi perseroan dalam upaya menjaring konsumen yang lebih memilih

untuk membeli secara online. Tujuan utama dari e-commerce ini adalah untuk

memperkuat citra perseroan, ,memberikan informasi secara online yang lebih lengkap

serta menjaring pangsa pasar konsumen yang suka memilih dan membeli produk

secara online.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Finance & Accounting

Tax & Accounting

Finance Analyst

Treasury

President Director

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Board of Commissioners

Finance & Accounting

Tax & Accounting

Finance Analyst

Treasury

Hrd & GA

Human Resources

General Affairs

Operations

Chasier

Customer Service

President Director

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Operations

Chasier

Customer Service

Page 4: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

27

Dalam rangka mencapai efesiensi dan efektivitas usaha diatur pembagian

tugas masing-masing fungsi pelaksanaan penanggungjawab secara tertulis yaitu

sebagai berikut :

Tata Kerja Organisasi

1. Board of Commissioners

a. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas kebijakan/kegiatan

pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh direksi.

b. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan baik mengenai usaha

Perseroan maupun usaha Perseroan.

c. Memberikan pelaporan tentang tugas dan pengawasan yang telah dilakukan

selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang saham

(RUPS) disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh jika

Perseroan menunjukkan gejala kemunduran.

d. Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan

mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui

segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

e. Mendapat penjelasan dari Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan

diperlukan oleh Dewan Komisaris.

f. Memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila

anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau

perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan

Perseroan atau melalaikan kewajibannya.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

28

2. President Director

a. Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran sesuai dengan maksud dan

tujuan, visi misi, serta rencana jangka panjang Perseroan

b. Mengawasi jalannya kegiatan operasi, melakukan koordinasi dengan Direksi

dan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan kepengurusan yang

dilakukan Direksi kepada RUPS.

c. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap manajemen keuangan Perseroan

dalam hal keseimbangan arus kas, penggunaan dana, investasi, pengadaan dana

serta pengelolaan asset.

d. Bertanggung jawab atas keberlangsungan pertumbuhan pendapatan Perseroan

melalui kegiatan operasional komersial, membuat perencanaan jangka pendek

dan jangka panjang.

3. Finance dan Accounting

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan

untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara

akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran

kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai

dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan dan mengoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan

(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang sehingga memastikan

ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi

keuangan.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

29

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan

semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta

mengurangi risiko keuangan.

e. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk

dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan

dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi,

operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

f. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk

memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

4. Hrd & GA

a. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses

pengadaan seluruh peralatan kerja (seperti ATK, komputer, meja/kursi, Ac,

dst) maupun sarana atau fasilitas penunjang lain

b. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

berdasarkan pertumbuhan dan kebutuhan organisasi.

c. Bertanggung jawab atas sumber daya fisik dan pengelolaan masalah umum

berdasarkan kebijakan dan peraturan perusahaan.

d. Bertugas dalam pengembangan dan mengatur staff

e. Melakukan perencanaan, mengembangkan dan implementasi strategi pada

bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM seperti merekrut karyawan,

kebijakan, kontrak kerja, konsultasi, penggajian, peraturan, pelatihan,

membangun motivasi, evaluasi dan lain sebagainya.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

30

5. Vp of Operations

a. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

operasional bidang penjualan , pemasaran serta bagian-bagian operasional

lainnya

b. Mengembangkan program efisiensi dan manajemen mutu serta memastikan

dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit-unit bagaian.

c. Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk

komisaris.

3.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

PT Electronic City Indonesia Tbk merupakan salah satu dari pelopor

perusahaan ritel produk elektonik modern di Indonesia. Electronic City resmi menjadi

perusahaan terbuka pada tanggal 3 Juli 2014 dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia

(kode saham ECII). Electronic City melepas 333.333.000 saham atau sebanyak 25%

dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga

penawaran Rp 4.050 per saham.

Smapai dengan Juni 2014, PT Electronic City telah mengoperasikan 63 toko yang

tersebar di beberapa kota besar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimatan, dan

Sulawesi. PT Electronic City dalam kegiatan usahanya menawarkan produk yang

beragam dalam empat kategori utama yaitu audio-video, peralatan rumah tangga,

Handphone sampai dengan perlengkapan kantor.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

31

Dalam menjalankan kegiatan, Electronic City menawarkan jangkauan produk-

produk elektronik yang paling lengkap. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa produk

yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Audio-Video

Produk yang ditawarkan seperti televisi, DVD player, speakers, MP3 players

dan home theatre system.

2. Peralatan rumah tangga

Produk yang ditawarkan seperti lemari pendingin, freezer, mesin cuci, mesin

pengering, pendingin ruangan, penghisap debu, pemanggang roti , kipas angin

dan setrika elektrik.

3. Telepon selular dan perangkat IT

Produk yang ditawarkan seperti telepon selular, smartphone, aksesoris telepon

selular.

4. Kamera dan perlengkapan kantor

Produk yang ditawarkan seperti kamera digital, kamera video dan aksesoris

fotografi, desktop notebook, netbook dan komputer tablet , printer, mesin

faximile, proyektor dan aksesoris computer.

Untuk menciptakan serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik

pelanggan baru , maka PT Electronic City harus mampu memberikan layanan yang

memiliki nilai tambah demi terciptanya kepuasan pelanggan. Untuk itu perusahaan

terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan dengan

menyediakan dan mengembangkan layanan purnajual seperti:

Page 9: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

32

1. Home Delivery Service

Untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, PT Electronic City Tbk

menyediakan home delivery service yang akan mengantarkan produk-produk

elektronik yang telah dibeli pelanggan langsung ke tempat yang ditunjuk oleh

pelanggan.

2. Instalasi, perawatan dan perbaikan

PT Electronic City Tbk menyediakan jasa instalasi, perawatan dan perbaikan atas

produk-produk tetentu bagi pelanggan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa

perbaikan bagi konsumen yang membeli produk di luar jaringan toko. Hal ini

diyakini dapat member peluang bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru.

3. Perpanjangan garansi

Pada umumnya garansi atas produk dari pabrikan hanya berlaku selama 1 atau 2

tahun. Untuk itu, PT Electronic City Tbk menawarkan opsi kepada pelanggan untuk

membeli tambahan garansi atas produk yang dibeli di toko yang dapat diperpanjang

untuk tambahan 1 tahun dengan biaya 4% dari harga penjualan produk.

4. Asuransi

PT Electronic City Tbk menyediakan asuransi gratis selama 1 tahun untuk

perlindungan kerusakan produk karena kebakaran, banjir dan petir yang dapat

diperpanjang untuk tambahan 1 tahun dengan biaya 4% dari harga penjualan produk.

5. Skema tukar tambah

Skema tukar tambah ditawarkan untuk produk-produk audio-video dan peralatan

rumah tangga, dengan mekanisme di mana untuk setiap produk-produk lama yang

ditukar oleh pelanggan akan memperoleh Voucher yang dapat digunakan untuk

Page 10: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

33

membeli produk-produk baru di semua toko electronic city. Upaya ini dilakukan oleh

perusahaan guna menarik pelanggan baru.

Untuk mmberikan kemudahan bagi pelanggan, PT Electronic City menawarkan

alternatif pembiayaan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian seperti:

a. Kartu Kredit

PT Electronic City telah membuat perjanjian dengan beberapa bank

terkemuka di Indonesia antara lain BRI, BCA, BNI, Citibank, Bank

Danamon, dan Bank HSBC sebagai alternatif pembayaran untuk membeli

produk di toko dengan sistem cicilan bulanan tanpa bunga.

b. Pembiayaan dari pihak ketiga

PT Electronic City telah menjalin kerjasama dengan perusahaan

pembiayaan pihak ketiga yaitu kredit plus, AEON, dan Spektra (perusahaan

pembiayaan). Melalui perusahaan pembiayaan, pelanggan perusahaan

tersebut mempunyai alternatif pembayaran cicilan dengan bunga yang

menarik.

PT Electronic City Tbk selalu mengutamakan untuk memberikan suatu

pengalamam belanja dalam suasana yang nyaman dan pelayanan yang professional

bagi para pelanggan. Dalam pemilihan lokasi, perusahaan memfokuskan pada lokasi-

lokasi yang strategis di daerah yang kepadatan penduduknya relative tinggi dan

mudah diakses oleh pelanggan. Di bawah ini adalah suasana toko electronic city

dalam kegiatan operasionalnya.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

34

Gambar III.2 Bagian Customer Care dan Chasier Electronic City

Gambar III.3 Suasana toko Electronic City Indonesia Tbk.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

35

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Data Variabel X

1. Current Ratio (CR)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa

banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek

yang segera jatuh tempo. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara

membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu data untuk menghitung

rasio lancar dilihat dari laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

terhitung tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. Berikut hasil perhitungan rasio

lancar disajikan dalam tabel di bawah ini:

Rumus Current Ratio : Aktiva Lancar (Current Assets)

Hutang Lancar (Current Liabilities)

2. Quick Ratio (QR)

Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang

jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan

(inventory). Artinya nilai persediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari

nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap

Page 13: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

36

memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan

membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan

aktiva lancar lainnya. Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) dapat

digunakan sebagai berikut:

Rumus Quick Ratio : Aktiva Lancar – Persediaan

Hutang Lancar

Tabel III.1

Data Perhitungan Rasio Lancar PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR%

2008 Rp 81.534.000.000 Rp102.375.000.000 79,64

2009 Rp117.863.000.000 Rp119.442.000.000 98,68

2010 Rp166.825.000.000 Rp157.909.000.000 105,65

2011 Rp198.196.000.000 Rp185.632.000.000 106,77

2012 Rp327.987.000.000 Rp180.906.000.000 181,3

2013 Rp1.558.212.714.687 Rp280.420.823.413 555,66

2014 Rp1.439.419.926.955 Rp167.393.940.053 859,89

2015

Per triwulan

Rp1.378.580.421.209 Rp116.085.625.633 1.187,55

Rp1.429.586.356.105 Rp163.234.020.586 875,78

Rp1.366.168.480.268 Rp117.693.476.848 1.160,78Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

Page 14: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

37

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 rasio

lancar (current ratio) berada diangka 79,64% , kemudian pada tahun 2009 mengalami

kenaikan sebesar 98,68%. Ditahun 2010 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar

105,65%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 106,77%, tahun 2012 mengalami

kenaikan sebesar 181,3%, tahun 2013 mengalami kenaikan yang drastis dengan

angka 555,66%, tahun 2014 juga mengalami kenaikan sebesar 859,89% dan ditahun

2015 pada triwulan pertama dibulan Maret mengalami kenaikan sebesar 1.187,55%

namun ditahun 2015 pada triwulan kedua yaitu bulan Juni tingkat rasio lancar

mengalami penurunan angka yaitu sebesar 875,78% dan tahun 2015 pada triwulan

ketiga yaitu bulan September kembali mengalami kenaikan lagi sebesar 1.160,78.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam

membiayai dan memenuhi kewjiban/utang pada saat ditagih atau sudah jatu tempo.

Hanya mengalami tingkat penurunan ditahun 2015 pada triwulan kedua namun tidak

mengurangi nilai tingkat likuiditas karena perusahaan mampu meningkatkan kembali

nilai rasio lancar pada tahun 2015 pada triwulan ketiga. Ini dapat dikatakan bahwa

perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik dengan nilai aktiva yang cukup.

Tabel III.2

Data Perhitungan Rasio Cepat PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR

2008 Rp 81.534.000.000 Rp 61.610.000.000 Rp 102.375.000.000 19,46

2009 Rp 117.863.000.000 Rp 45.766.000.000 Rp 119.442.000.000 60,36

Page 15: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

38

2010 Rp 166.825.000.000 Rp 75.905.000.000 Rp 157.909.000.000 57,57

2011 Rp 198.196.000.000 Rp 86.027.000.000 Rp 185.632.000.000 60,425

2012 Rp 327.987.000.000 Rp 165.111.000.000 Rp 180.906.000.000 90,03

2013 Rp 1.558.212.714.687 Rp 445.138.671.136 Rp 280.420.823.413 396,93

2014 Rp 1.439.419.926.955 Rp 489.219.839.168 Rp 167.393.940.053 567,64

2015Per

triwulan

Rp 1.378.580.421.209 Rp 378.350.548.518 Rp 116.085.625.633 861,63

Rp 1.429.586.356.105 Rp 412.969.362.303 Rp 163.234.020.586 622,80

Rp 1.366.168.480.268 Rp 3.367.362.342.512 Rp 117.693.476.848 874,67Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 nilai rasio

lancar perusahaan sebesar 19,46% dan ditahun 2009 mengalami kenaikan yaitu

menjadi 60,36% namun ditahun 2010 nilai rasio lancar menurun menjadi 57,57%.

Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 60,425%, tahun 2012 pun sama

mengalami kenaikan sebesar 90,03%, tahun 2013 kembali mengalami kenaikan yang

cukup baik yaitu sebesar 396,93%, tahun 2015 triwulan pertama bulan Maret

mengalami kenaikan lagi sebesar 861,63%, tahun 2015 triwulan kedua bulan Juni

mengalami penurunan menjadi 622,80%, dan ditahun 2015 triwulan ketiga bulan

September nilai rasio lancar perusahaan naik menjadi 874,67%. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan sangat baik. Kondisi ini menunjukkan

bahwa perusahaan tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi utang

lancarnya, karena mempunyai cukup harta lancar. Bila memang harus melunasi

hutang dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

39

3.2.2. Data Variabel Y

Variabel dependent atau variabel terikat pada penelitian ini adalah laporan

keuangan yaitu neraca, data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder

yang dilihat dari laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk yang

perhitungannya dilihat dari total aktiva pada neraca ditambah dengan total hutang

pada neraca. Data yang digunakan untuk penelitian terhitung dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2015. Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting

bagi perusahaan, neraca biasanya disusun pada periode tertentu misalnya satu tahun.

Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta),

kewajiban (utang) dan modal perusahaan (ekuitas). Neraca dapat dibuat untuk

megetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan. Berikut di

bawah ini perhitungan neraca dari total aktiva ditambah dengan total hutang adalah:

Tabel III.3

Data Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Total Aktiva LN

2008 Rp123.172.000.000 25,54

2009 Rp140.577.000.000 25,67

2010 Rp198.993.000.000 26,02

2011 Rp255.610.000.000 26,27

2012 Rp468.638.000.000 26,87

2013 Rp2.022.577.449.788 28,34

Page 17: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

40

2014 Rp2.003.535.430.422 28,33

2015Per Triwulan

Rp1.974.373.142.807 28,31

Rp2.031.970.562.292 28,34

Rp1.961.805.337.275 28,3Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk.

3.2.3. Tabel Penolong

Berdasarkan kedua data di atas maka penulis menyusun tabel penolong untuk

memudahkan perhitungan. Tabel penolong adalah tabel yang berisikan kumpulan

angka-angaka yang disusun menurut kategori-kategori sehingga memudahkan dalam

pembuatan analisis data. Di bawah ini merupakan tabel yang digunakan dalam

penelitian adalah:

Tabel III.4

Tabel Penolong

RasioLikuiditas

(X)

Neraca(y) .

99,1 25,54 2531,014 9820,81 652,2916159,04 25,67 4082,5568 25293,7216 658,9489163,22 26,02 4246,9844 26640,7684 677,0404

167,195 26,27 4392,21265 27954,16803 690,1129271,33 26,87 7290,6371 73619,9689 721,9969952,59 28,34 26996,4006 907427,7081 803,1556

1427,53 28,33 40441,9249 2037841,901 802,58892049,18 28,31 58012,2858 4199138,672 801,45611498,58 28,34 42469,7572 2245742,016 803,15562035,45 28,3 57603,235 4143056,703 800,89

8823,215 271,99 248067,0085 13696536,44 7411,637

Page 18: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

41

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan tabel penolong di atas, maka

dibawah ini akan dijelaskan perhitungan secara manual untuk mencari nilai b dan

nilai a, serta menghitung nilai koefisien korelasi. Berikut perhitungan manual yang

diperoleh adalah:

1. Menentukan persamaan regresi

a. Menghitung Koefisien regresi (nilai b)

= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= 10.248067,0085 − (8823,215)(271,99)10.13696536,44 − 8823, 215= 2480670,085 − 2399826,248136965364,4 − 77849122,94= 80843,83759116241,46 = 0,00136754/0,00

b. Menghitung Koefisien regresi (nilai a)

= ∑ − ∑= 271,9910 − 0,00136754 8823,21510= 27,199 − 1,206609944= 25,99239006/25,99

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan di atas, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = + , Ŷ = 25,99 + 0,00 x

Page 19: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

42

2. Menentukan koefisien korelasi

= ∑ − ∑ ∑{ (∑ ) − (∑ ) }{ (∑ ) − (∑ ) }= 10.248067,0085 − 8823,215. 271,99{10. (13696536,44) − (8823,215) }{10. (7411,637) − (271,99) }= 2480670,085 − 2399826,248{1369565364,4 − 77849122,94}{74116,37 − 73978,56}= 2480670,085 − 2399826,24859116241,46 . 137,81= 80843,83759116241,46 . √137,81= 80843,8377688,708699 . 11,739= 80843,83790257,75142= 0,895699657 = 0,896

Pada hasil perhitungan di atas, dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel

rasio likuiditas (X) dengan neraca (Y) sebesar 0,896. Koefisien korelasi tersebut,

apabila kita lihat tabel II.1 tingkat korelasi dan kekuatan hubungan, ada pada

kategori hubungan kuat/tinggi, karena terletak antara nilai 0,70-0,90. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan variabel rasio likuiditas

dengan variabel neraca adalah kuat. Hubungan bersifat positif artinya terjadi

hubungan searah antara variabel x dengan variabel y.

Page 20: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

43

3. Menentukan Koefisien Determinasi

KD = x 100%

=0,895699657 x 100%

= 0,802277876 x 100%

= 80,3

Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan (kontribusi) yang diberikan variabel x terhadap perubahan variabel y,

apabila rasio likuiditas perusahaan tinggi, dapat dikatakan bahwa perusahaan

mempunyai modal untuk membayar kewajibannya serta mendapat kepercayaan

dari kreditor untuk mendapatkan pinjaman kembali. Jadi dengan nilai koefisien

sebesar 80,3% itu berarti rasio likuiditas mempengaruhi neraca perusahaan

sebesar 80,3% sedangkan 19,7% disebabkan oleh variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

3.3. Analisa Variabel X Terhadap Variabel Y

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Besar kecilnya koefisien korelasi serta kuat lemahnya tingkat keeratan

hubungan antara variabel X dan variabel Y, tidak memiliki arti apapun apabila belum

dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung/diperoleh.

Dengan demikian, pengujian koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui berarti

tidaknya hubhungan antara variabel-variabel yang diteliti hubungannya. Berikut

rumusan hipotesis statistik sesuai dengan hipotesis penelitian adalah:

Page 21: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

44

Ho1: r=0 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

Ha1: r≠0 artinya ada hubungan yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

Pengujian keberartian koefesien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi

Program SPSS. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari nilai a

tertentu maka Ho1 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang berarti antara

variabel X dengan variabel Y. Sebaliknya apabila nilai r lebih kecil dari nilai a

tertentu maka Ha1 ditolak, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variabel X

dan variabel Y.

Berikut adalah tabel koefisien korelasi hasil perhitungan menggunakan

aplikasi SPSS:

Tabel III.5

Tabel Korelasi

Correlations

Neraca Likuiditas

Pearson CorrelationNeraca 1,000 ,896

Likuiditas ,896 1,000

Sig. (1-tailed)Neraca . ,000

Likuiditas ,000 .

NNeraca 10 10

Likuiditas 10 10

Sumber: IBM SPSS Statistics 22

Page 22: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

45

Berdarsarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r

lebih kecil dari pada tingkat a yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000 < 0,050,

sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara rasio likuiditas dengan laporan keuangan neraca. Nilai R sebesar 0,896 dapat

diartikan bahwa tingkat keeratan hubungan rasio likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca kuat dan searah karena bernilai positif yang artinya apabila rasio

likuiditas naik maka neraca juga akan naik.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan

pengaruh variable dependen terhadap variable independen yang diketahui dari

besarnya nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi yang dikuadratkan ( )

yang nilainya berada diantara nol dan satu. Berikut rumusan hipotesis statistik sesuai

dengan hipotesis penelitian adalah:

Ho2: r=0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk.

Ha2: r≠0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk.

Kriteria keputusan dalam menentukan nilai signifikan koefisien

determinasi adalah jika sig > 0,050 maka Ho2 diterima sedangkan Jika sig < 0,050

maka Ha2 ditolak. Berikut tabel Model Summary hasil pengujian data menggunakan

SPSS versi 21 adalah :

Page 23: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

46

Tabel III.6

Tabel Model Summary

Model Summary

Model RR

Square

AdjustedR

Square

Std. Errorof the

Estimate

Change Statistics

RSquareChange

FChange df1

df2

Sig. FChange

1 .896a .803 .779 .58262 .803 32,655 1 8 .000

a. Predictors: (Constant), Likuiditas

Berdasarkan tabel Model Summary di atas dapat diketahui nilai signifikan

adalah 0,000<0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yang artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dan diketahui nilai R Square sebesar 0,803% atau 80,3%

artinya Neraca dipengaruhi oleh Rasio Likuiditas sebesar 80,3% sedangkan sisanya

19,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Pengujian persamaan regresi dapat diketahui melalui aplikasi program

SPSS. Model regresi hubungan antara Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan

neraca PT Electronic City Indonesia Tbk dapat dilihat dari hasil output SPSS

dibawah ini :

Page 24: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

47

Ho3: Persamaan Regresi yang terbentuk antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk tidak signifikan.

Ha3: Persamaan Regresi yang terbentuk antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk signifikan.

Jika sig > 0,050 maka H0 diterima sedangkan Jika sig < 0,050 maka H0 ditolak

Untuk mengetahui apakah regresi yang terbentuk signifikan dapat dilihat dari

tabel di bawah ini :

Tabel III.7

Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11,085 1 11,085 32,655 ,000b

Residual 2,716 8 ,339

Total13,800 9

a. Dependent Variable: Neraca

b. Predictors: (Constant), Likuiditas

Dari hasil tabel Anova tersebut dapat diambil keputusan untuk menjawab

persamaan di atas, maka:

Secara simultan nilai signifikan adalah 0,000<0,05 maka Ho3 ditolak dan Ha3

diterima yang artinya regresi yang terbentuk signifikan. Dan untuk mengetahui

nilai konstanta dan angka koefisien regresi yang terbentuk dapat dilihat dari tabel

koefisien di bawah ini.

Page 25: BAB III PEMBAHASAN...24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel

48

Tabel III.8

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 25,990 ,280 92,676 ,000

Likuiditas ,001 ,000 ,896 5,714 ,000

a. Dependent Variable: Neraca

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear sebagai beriku:

Ŷ = + , Ŷ = 25,990 + 0,000 x yang dapat diartikan bahwa nilai konstanta

sebesar 25,990. Angka ini berupa angka konstanta yang mempunyai arti besarnya

neraca saat X (Rasio Likuiditas) sama dengan 0. Dan koefisien regresi sebesar

0,001, angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 Rasio

Likuiditas, maka akan mengakibatkan neraca naik sebesar 0,001%.