bab iii pembahasan · sedjarah hidup k.h.a. wahid hasjim dan karangan tersiar (kementerian agama,...
TRANSCRIPT
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Kementerian Agama adalah kementerian yang bertugas menyelenggarakan
pemerintahan dalam bidang agama. Usulan pembentukan Kementerian Agama
pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar (Sidang)
Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
tanggal 11 Juli 1945. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin mengusulkan perlu
diadakannya kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama.
Menurut Yamin, "Tidak cukuplah jaminan kepada agama Islam dengan
Mahkamah Tinggi saja, melainkan harus kita wujudkan menurut kepentingan agama
Islam sendiri. Pendek kata menurut kehendak rakyat, bahwa urusan agama Islam yang
berhubungan dengan pendirian Islam, wakaf dan masjid dan penyiaran harus diurus
oleh kementerian yang istimewa, yaitu yang kita namai Kementerian Agama”.
Namun demikian, realitas politik menjelang dan masa awal kemerdekaan
menunjukkan bahwa pembentukan Kementerian Agama memerlukan perjuangan
tersendiri. Pada waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
melangsungkan sidang hari Ahad, 19 Agustus 1945 untuk membicarakan
pembentukan kementerian/departemen, usulan tentang Kementerian Agama tidak
disepakati oleh anggota PPKI. Salah satu anggota PPKI yang menolak pembentukan
Kementerian Agama ialah Mr. Johannes Latuharhary.
28
Keputusan untuk tidak membentuk Kementerian Agama dalam kabinet
Indonesia yang pertama, menurut B.J. Boland, telah meningkatkan kekecewaan orang-
orang Islam yang sebelumnya telah dikecewakan oleh keputusan yang berkenaan
dengan dasar negara, yaitu Pancasila, dan bukannya Islam atau Piagam Jakarta.
Diungkapkan oleh K.H.A. Wahid Hasjim sebagaimana dimuat dalam buku
Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama,
1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus
dipisahkan dari negara. Pikiran orang pada waktu itu, di dalam susunan pemerintahan
tidak usah diadakan kementerian tersendiri yang mengurusi soal-soal agama. Begitu
di dalam teorinya. Tetapi di dalam prakteknya berlainan."
Lebih lanjut Wahid Hasjim menulis, "Setelah berjalan dari Agustus hingga
November tahun itu juga, terasa sekali bahwa soal-soal agama yang di dalam
prakteknya bercampur dengan soal-soal lain di dalam beberapa tangan (departemen)
tidak dapat dibiarkan begitu saja. Dan terasa perlu sekali berpusatnya soal-soal
keagamaan itu di dalam satu tangan (departemen) agar soal-soal demikian itu dapat
dipisahkan (dibedakan) dari soal-soal lainnya. Oleh karena itu, maka pada
pembentukan Kabinet Parlementer yang pertama, diadakan Kementerian Agama.
Model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori
memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara."
1. Tugas Kementerian Agama
Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
29
2. Visi Kementerian Agama
Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas,
dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong (Keputusan Menteri
Agama Nomor 39 Tahun 2015)
3. Misi Kementerian Agama
a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
b. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
c. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.
d. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keaga-
maan.
e. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel.
f. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.
g. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntable, dan terpercaya.
30
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
Gambar III. 1 Struktur Organisasi Kemenag
Fungsi :
1. Menteri agama sebagai penanggung jawab semua organisasi di Kemenag.
2. Inspektur Jenderal membantu menteri agama dalam mengawasi organisasi yang
lain.
3. Sekretaris Jenderal membantu inspektur jenderal dalam menjalankan tugasnya.
4. Dirjen Pendidikan Islam mengurusi pendidikan agama islam.
5. Dirjen Phu berfungsi merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardi
sasi teknis di bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
6. Dirjen bimas islam perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang
bimbingan masyarakat islam.
7. Dirjen bimas kristen perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang
bimbingan masyarakat kristen.
31
8. Dirjen bimas katolik perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang
bimbingan masyarakat katolik.
9. Dirjen bimas hindu perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang
bimbingan masyarakat hindu.
10. Dirjen bimas buddha perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang
bimbingan masyarakat buddha.
11. Dirjen badan litbang dan diklat melaksanakan penelitian dan pengembangan
bidang agama dan keagamaan, sekaligus melaksanakan pendidikan dan pelatihan
pegawai departemen agama.
12. Kepala badan pjph sebagai penyelenggaraan jaminan produk halal di kemenag
13. Kepala pkub merumuskan kebijakan, rencana, program dan anggaran di bidang
kerukunan umat beragama.
14. Kepala pusat bimbingan dan pendidikan konghucu sebagai pelaksanaan
bimbingan masyarakat dan pendidikan konghucu.
32
3.2. Analisa Jaringan
3.2.1. Blok Jaringan
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
Gambar III. 2 Blok Diagram Jaringan
Pada blok diagram jaringan Kementerian Agama dibagi menjadi 5 ruangan di lantai
3. Pada Kementerian Agama menggunakan tipe jaringan yaitu client-server yaitu
jaringan komputer dengan komputer yang bertugas sebagai server. Untuk media
transmisi jaringan nya menggunakan kabel UTP dengan tipe CAT 5e.
Berikut ini penulis akan menjelaskan perangkat komputer dan juga jaringan
komputer yang berada di Kementerian Agama yang terdiri dari 5 ruangan :
Lantai 3 terbagi dalam 5 ruangan dengan jumlah 10 PC Client yang terhubung
dengan transmisi kabel UTP :
INTERNET
MODEM
ROUTER
SWITCH
PC PC PC PC PC PC PC
SWITCH PC
SERVER
DATABASE PC PC
33
1. Ruangan Server terdapat 1 buah PC sebagai server
2. Ruangan bagian biro data dan informasi terdapat 7 buah PC Client
3. Ruangan Inspektur Jenderal terdapat 1 buah PC Client
4. Ruangan Sekjen terdapat 1 buah PC Client
5. Ruangan Menteri terdapat 1 buah PC Client
6. 1 unit modem
7. 1 unit router
8. 1 unit switch
3.2.2. Skema Jaringan
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
Gambar III. 3 Skema Jaringan Kementerian Agama
34
Berdasarkan skema jaringan diatas jaringan yang terdapat pada Kementerian
Agama sebagai berikut :
1. Topologi Jaringan pada kementerian Agama berdasarkan skema jaringan
menggunakan topologi star.
2. Internet Service Provider atau (ISP) menggunakan jaringan dari Indihome dengan
kecepatan upload dan download sebesar 50Mbps.
3. Media transmisi jaringan menggunakan kabel UTP dengan tipe CAT5e dengan
konektor RJ-45.
Dibawah ini akan dijelaskan pembagian IP address yang digunakan pada
Kementerian Agama yang terdiri dari kelas IP, Net ID, Host ID, dan juga subnet.
Tabel III.1 IP Address
NO Perangkat Keras IP Address Subnet
LANTAI 3
3. 1 PC Server 10.10.10.5 255.255.240.0
4. 10 PC client 10.3.1.2 – 10.3.1.11 255.255.240.0
5. Router 192.168.2.1 255.255.255.0
6. Modem 192.168.1.1 255.255.255.0
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
Range IP Address PC Server dan PC client 10.3.1.2 – 10.10.3.31 yang terdapat
pada Kementerian Agama dengan subnetmask 255.255.240.0. IP tersebut tergolong
dalam IP kelas A. IP address yang digunakan mengalami subnetting yang bertujuan
untuk mengetahui Net ID dan Host ID yang akan dijelaskan sebagai berikut :
35
Tabel III.2 IP Address pada Kementerian Agama
IP Address
10 3 1 2
Subnetting
255 240 0 0
Subnetting dalam Bit
1111 1111 1111 0000 00000000 00000000
Berdasarkan hasil tabel diatas penulis ingin menghitung untuk range Net ID dan
Host ID yang digunakan di Kementerian Agama, sebagai berikut :
1. Untuk menghitung banyaknya Net ID pada segmen Subnetting yang digu
nakan dengan cara :
2n
N = jumlah bit angka 1 yang diselubungkan pada byte terakhir
24 = 32
Jadi 32 Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan pada Kementerian
Agama
2. Untuk mengetahui range Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan
pada Kementerian Agama, adalah :
256 – A
A = Angka desimal yang diselubungkan pada subnet mask
256 – 240 = 16
Jadi range Net ID yang digunakan pada Kementerian Agama adalah 16.
36
3. Untuk Mengetahui banyaknya Host ID yang ada didalam Net ID, adalah :
2n – 2
N = jumlah bit angka 0 yang diselubungkan
24 – 2 = 30
Jadi dapat disimpulkan dari perhitungan yang dilakukan berdasarkan
pengetahuan untuk menganalisa IP Address yang digunakan pada
Kementerian Agama sebagai berikut :
Tabel III.3 IP Address yang digunakan Kementerian Agama
Lantai 3
IP Address 10.3.1.2 – 10.15.255.254
Net ID 10.0.0.0
Alamat Broadcast 10.15.255.255
3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer
Keamanan jaringan yang ada pada Kementerian Agama menggunakan sistem
keamanan jaringan seperti berikut :
1. Pada komputer server kementerian Agama menggunakan firewall yang sudah
dikoneksikan dengan mikrotik router untuk menjaga keamanan jaringan supaya
kondisi jaringan dalam keadaan baik.
2. Komputer client pada Kementerian Agama menggunakan antivirus McAfee yang
bisa memberikan perlindungan firewall dan keamanan web.
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan pada Kementerian Agama adalah sebagai
berikut :
37
1. Komputer Server
Tabel III.4 Spesifikasi Komputer Server
Processor
2 X Intel E5-2660 v3
Memori 16 GB
Kapasitas
Penyimpanan
1 TB SATA HDD / 1 TB SSD
Grafis Intergrated Matrox ag200eH2 video standard with
16MB VRAM
Interfaces Serial Port : 1, Micro SD slot : 1, USB 3.0 support
with Up to 5, 2 rear, 2 internal (secure)
Power Supply Redundant platinum Power Supplies
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
2. Komputer Client
Tabel III.5 Spesifikasi Komputer Client atau Workstation
No Jenis Spesifikasi
1 Prosessor Intel(R) Core(TM) i7-4785T CPU @2.20GHz 2.20
GHz
2 Memory 4.00 GB
3 System Type 64-bit Operating System, x64 -bassed processor
4 Operating System Windows 10 Professional 64-bit
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
38
3. Router
Tabel III.6 Spesifikasi Router Mikrotik
No. Spesifikasi Detail
1. Model / Tipe MikroTik RB1100AHX2
2. CPU Freescale P2020 1066MHz Dual Core
3. RAM 1.5GB
4. LAN Ports 13
5. Serial Port DB9/RS232
6. Sistem Operasi RouterOS
7. Lisensi RouterOS Level 6 Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
4. Switch
Tabel III.7 Spesifikasi Switch
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model D-Link DGS-1024D
2. Ports 24 10/100/1000 Gigabit Ports
3. Network
Cables
10 BASE-T:
UTP CAT 3/4/5/5e (100m max.)
EIA/TIA-586 100-ohm STP (100m max.)
100-BASE-TX, 1000 BASE-T:
UTP CAT 5/5e (100m max.)
EIA/TIA-568 100-ohm STP (100m max.)
4 Dimensions 280 x 180 x 44 mm Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
39
5. Modem
Tabel III.8 Spesifikasi Modem
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model Huawei HG8245A
2. USB USB 1.1/USB 2.0
3. Wi-Fi IEEE 802.11n
4. Frequency 2.4 GHz, 5 GHz
5. Dimension 195 mm x 174 mm x 34 mm
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak
1. Perangkat Lunak Server
Tabel III.9 Spesifikasi Perangkat Lunak Server
No Perangkat Lunak Jenis
1 Sistem Operasi Microsoft Windows Server 2003, Linux Centos7
2 Browser Google Chrome dan Mozilla Firefox
3 Aplikasi Microsoft Office 2010
4 Database Program MySQL
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
2. Perangkat Lunak Client
Tabel III.10 Spesifikasi Perangkat Lunak Client
NO Perangkat Lunak Jenis
1 Sistem Operasi Windows 10
40
2 Browser Google Chrome dan Mozilla Firefox
3 Pengolahan Data Microsoft Office 2010
Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia
3.3. Permasalahan Pokok
Berdasarkan analisa yang saya lakukan di Kementerian Agama permasalahan
jaringan yang terdapat pada kementerian Agama antara lain :
1. Jaringan sering terputus bisa terjadi 1 bulan 2 kali di karenakan terjadinya kabel
yang terlepas dari port konektornya atau kurang pas dengan port konektor.
2. Pemanfaatan bandwidth pada bagian biro data dan informasi yang teletak
dilantai 3 mempunyai bandwitdh sebesar 20Mbps dengan jumlah pc sebanyak
7 PC Client tidak mendapatkan pembagian bandwitdh secara merata sehingga
jika salah satu client menggunakan kapasitas bandwitdh secara berlebihan pc
yang lain tidak mendapatkan kapasitas bandwitdh dengan baik.
3. Proses transmisi data dari server ke pc client lambat.
3.4. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah jaringan Local Area Network pada Kementerian Agama
dapat dilakukan tindakan sebagai berikut :
1. Untuk masalah jaringan yang sering terputus dapat dilakukan dengan
memperbaiki terminasi kabel UTP dengan meng crimping ulang atau bisa juga
dengan melakukan proses restart atau reboot modem .
2. Untuk Masalah pemanfaatan bandwitdh pada biro data dan informasi dapat
dilakukan pengelolaan manajemen bandwitdh di setiap PC Client yang ada di
biro data dan informasi dengan cara membatasi kapasitas download dan upload
41
dengan metode simple queue agar setiap PC client mendapatkan akses
bandwitdh dengan baik.
3. Melakukan upgrade pada server dan juga perangkat keras jaringan.
3.5. Analisa Usulan
3.5.1. Skema Usulan
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 4 Skema Jaringan Usulan
Tabel III.11 Spesifikasi Switch Manageable
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model D-Link DGS-1100-08
2. Ports 8x 10/100/1000 Gigabit Ports
3. Switching Capasity 16Gbps
4 Dimensions 171 x 98 x 28 mm Sumber : Hasil Penelitian 2019
42
Switch Distribusi berfungsi untuk mengalihkan setiap switch yang berada ditiap
lantai agar tidak langsung terhubung ke router pusat sehingga tidak membebani router
secara langsung, dan juga dari segi keamanan client tidak dapat terhubung langsung
ke router pusat. Tipe switch manageable penulis sarankan agar switch tersebut dapat
melakukan beberapa tugas sederhana yang ada di router.
3.5.2. Konfigurasi Usulan
1. Buka winbox dan conect kan dengan ip router yang ada pada winbox
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 5 Masuk Winbox
2. Setelah connect akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu pilih blok queue
43
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 6 Blok Queue
3. Setelah masuk ke blok queque masuk ke blok simple queue lalu klik simbol “+”
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 7 Simple Queue
4. Setelah klik simbol “+” lalu konfigurasi manajemen bandwitdh nya, lakukan
konfigurasi di setiap PC Client pada setiap bagian yang ada di Kementerian
Agama dari lantai 1 sampe lantai 3.
44
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 8 Pembagian Bandwitdh
Berdasarkan gambar pembagian bandwitdh, banwitdh di Kementerian
Agama sebesar 50Mbps.
Di lantai3 mendapatkan bandwitdh sebesar 20Mbps yang terbagi ke 10PC
dari 5 ruangan :
1. ruangan bagian server terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan
upload max limit sebesar 5m dan download max limit sebesar 5m.
2. ruangan bagian biro data dan informasi terdapat 7 buah PC di setiap pc
mendapatkan upload max limit sebesar 768k dan download max limit
sebesar 768k.
3. ruangan bagian Inspektur Jenderal terdapat 1 buah PC di setiap pc
mendapatkan upload max limit sebesar 2m dan download max limit
sebesar 2m.
4. ruangan bagian Sekjen terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan
upload max limit sebesar 2m dan download max limit sebesar 2m.
5. ruangan bagian Menteri terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan
upload max limit sebesar 2m dan download max limit sebesar 2m.
45
5. Setelah dibuat konfigurasinya, uji coba konfurasi dengan melihat trafik
kecepatan internetnya. Sebelum penulis akan membuat tabel penguji
berdasarkan besar pembagian bandwidth tersebut.
Tabel III.12 Pengujian Bandwidth
Nama Client Target Limit Limit At
Upload Download Upload Download
PC Biro Data 768Kbps 768Mbps 512Kbps 512Kbps
PC Inspektur Jenderal 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps
PC Sekjen 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps
PC Menteri 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps
PC Server 5Mbps 5Mbps 3Mbps 3Mbps
6. Setelah itu lihat hasil setelah selesai di limit untuk target upload dan target
download
Sumber : Hasil Penelitian 2019
Gambar III. 9 Hasil setelah dilimit
46
3.5.3. Analisa Biaya
Tabel III.13 Analisa Biaya
NO Nama Perangkat Type Harga Tahun
1. Switch Distribusi Manageable
1100-08
D-Link Rp.668.000 2019
Sumber : tokopedia.com