bab iii penyajian dan analisis data a. 1
TRANSCRIPT
41
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
1. Data Informan
Dalam penelitian kualitatif terdapat informan atau responden.
Informan atau responden ini adalah pihak yang akan dimintai pendapat atau
keterangan selama proses wawancara akan berlangsung. Peneliti melakukan
penelitian di beberapa desa kecamatan Siman kabupaten Ponorogo karena
kecamatan Siman merupakan salah satu kecamatan di Ponorogo yang sudah
menerapkan penggunaan aplikasi SIKS-NG. Maka dari itu peneliti ingin
menggali data bagaimana efektifitas penerapan aplikasi SIKS-NG untuk
pengolahan data kemiskinan di Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tabel data informan
No Nama Jenis
Kelamin Pekerjaan Alamat
1 Try Ratna
Purnamasari P
SLRT/Pendamping
Program SIKS-NG
Kecamatan Siman
Ponorogo
2 Nicola Jerry
Ellianjena A.Md L
Operator SIKS-NG
Kelurahan Ronowijayan
Ponorogo
3 Amrulloh L Perangkat desa/ Operator
SIKS-NG Mangunsuman
Ponorogo
4. Ahmad Khafit
Jalaludin L
Operator SIKS-NG Desa
Demangan
Ponorogo
42
5 Khoirudin Anwar L Operator SIKS-NG Desa
Patihan Kidul
Ponorogo
6 Sulastri P Operator SIKS-NG Desa
Brahu
Ponorogo
7 Sutrisno L Perangkat Desa/Operator
SIKS-NG Desa Beton
Ponorogo
2. Data Wawancara
Kecamatan Siman terletak di wilayah Kabupaten Ponorogo yang
berjarak 4 KM dari pusat kota dengan luas wilayah 37,95 KM2 dan jumlah
penduduk sebanyak 47.923 jiwa. Untuk mengetahui efektifitas penerapan
aplikasi SIKS-NG di Kecamatan Siman peneliti melakukan penelitian di 2
Kelurahan dan 4 Desa yaitu :
Untuk mengetahui efektifitas diukur dengan beberapa indikator.
Dalam penelitian ini digunakan indikator pengukuran efektifitas menurut
Duncan adalah 1) Integrasi, 2) Adaptasi, 3) Pencapaian Tujuan. Hal-hal
tersebut akan dianalisis berdasarkan hasil wawancara peneliti sebagaimana
diuraikan lebih lanjut dibawah ini :
a. Integrasi
Integrasi merupakan pengukuran terhadap tingkat kemampuan
suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi tentang pemahaman
prosedur. Sosialisasi program SIKS-NG menjadi langkah awal untuk
menentukan keberhasilan program dalam mencapai tujuannya. Sosialisasi
program harus dilaksanakan dengan cara yang terencana dan sistematis
43
dengan memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi
agar tujuan yang telah direncanakan tercapai dengan baik.
Sosialisasi dilakuan dalam hal ini oleh Kementerian Sosial
Republik Indonesia melalui Dinas Sosial Kabupaten atau Kota untuk
memberikan informasi dan dampingan terkait aplikasi SIKS-NG ke desa
atau kelurahan. Sosialisasi di Kecamatan Siman sudah dilakukan 2 kali
yaitu awal tahun 2020 dan pertengahan 2020 yang wajib diikuti oleh
perwakilan desa dan kelurahan yang ditunjuk untuk menjadi operator.
Hasil wawancara dengan Ibu Try Ratna Purnamasari selaku
pendamping program aplikasi SIKS-NG Kecamatan Siman, beliau
menjelaskan bahwa
“SIKS-NG adalah sistem informasi yang mendukung proses pengelolaan
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikembangkan oleh
kementrian sosial. Fungsi dari aplikasi ini adalah untuk menyediakan
data kemiskinan yang akurat dan terbaru agar penerima manfaat /
penerima bantuan sosial tepat sasaran. SIKS-NG Offline dapat
digunakan dari tingkat kabupaten hingga ke desa. Di kecamatan Siman
sendiri sampai saat ini sudah melakukan 2 kali bimtek/bimbingan
teknologi terkait dengan teknis cara menjalankan aplikasi. Yang pertama
pada awal tahun 2020 dan yang kedua pada pertengahan tahun 2020. Di
luar itu biasanya operator desa menghubungi saya jika ada yang kurang
paham.” (Wawancara pada tanggal 24 Juni 2021 via whatsapp)
44
Gambar 3.1
Halaman Login Aplikasi SIKS-NG Offline
Sumber : Buku Pandua SIKS-NG Offline
Untuk akses login aplikasi SIKS-NG offline dengan emnggunakan
nama pengguna dan kata kunci yang telah diberikan oleh Kemnterian
Sosial Republik Indonesia yang berupa kombinasi huruf dan angka. Saat
pertama dijalankan dibutuhkan pengisian tanggal lahir operator yang
berguna apabila terjadi lupa password.
Gambar 3.2
Buku Panduan SIKS-NG Offline
Sumber : Buku Pandua SIKS-NG Offline
45
Buku petunjuk ini disusun bertujuan untuk mempermudah kepada
para operator dan petugas pendataan di setiap desa atau kelurahan dalam
menjalankan aplikasi ini. Melalui buku panduan ini diharapkan semua hal
yang terkait dengan teknis aplikasi dapat dipahami dan di mengerti dan
mempermudah para petugas operator.
Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial SIKS-NG offline
mempunyai 4 Platform utama yaitu :
1) Perbaikan Data BDT dan BSP
Gambar 3.3
Contoh Tampilan Menu Perbaikan Data BDT dan BSP
Sumber : Buku Panduan SIKS-NG Offline
Perbaikan data BDT berfungsi untuk melengkapi data rumah
tangga yang akan di input sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan untuk fakir miskin dan tidak mampu. Sehinga akan
diketahui rumah tangga yang layak dan tidak layak sesuai dengan
ketentuan.
Perbaikan data BSP digunakan untuk kelengkapan data dari
KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan dapat digunakan untuk
menonaktifkan KPM yang tidak tepat sasaran.
46
2) Pengusulan Baru Kepesertaan BDT dan BSP
Gambar 3.4
Contoh Tampilan Menu Pengusulan Data Baru
Sumber : Buku Panduan SIKS-NG Offline
Pengusulan Data Baru BDT befungsi untuk memasukkan data
baru rumah tangga yang memenuhi kriteria untuk di daftarkan untuk
menerima bantuan sosial. Pengusulan Data Baru (BSP) juga
menampilkan data rumah tangga yang telah terdaftar di dalam Basis
Data Terpadu tetapi belum menerima program bantuan sosial.
3) Ekspor Data
Gambar 3.5
Contoh Tampilan Menu Ekspor Data
Sumber : Buku Panduan SIKS-NG Offline
47
Terdapat 2 menu pilihan di dalamnya. Menu ekspor baru untuk
data hasil perbaikan atau pengusulan pertama kali. Menu ekspor ulang
untuk mengganti data yang pernah di ekspor sebelumnya.
4) Berita Acara Musyawarah Desa atau Kelurahan
Gambar 3.6
Tampilan Berita Acara Musdes atau Muskel
Sumber : Dokumen Pribadi 2021
Tahapan pelaksanaan pengecekan dan persetujuan data harus
melalui Musyawarah Desa atau Kelurahan untuk memutuskan dari
hasil konfirmasi dan persetujuan informasi di lapangan. Kemudian
keputusan dari musyawarah tersebut dituangkan dalam berita acara
yang disahkan oleh pihak terkait, kemudian di scan dalam bentuk
gambar format jpg.
48
Hasil wawancara dengan para operator SIKS-NG Desa dan Kelurahan
terkait sosialisasi aplikasi SIKS-NG di Kecamatan Siman
1) Bapak Sutrisno selaku operator SIKS-NG desa Beton, beliau
mengatakan bahwa :
“Sosialiasi pernah ada mas, tahun 2019 akhir atau 2020 awal saya
lupa pastinya, kalau pelatihan saat ini kelihatannya belum ada, Cuma
bimbingan teknis (BIMTEK) yang di lakukan di Kecamatan itu hanya
2 kali terus ada corona ini.” (Wawancara pada tanggal 16 Juni
2021)
2) Bapak Amrulloh selaku operator SIKS-NG di Kelurahan
Mangunsuman beliau mengatakan :
“SIKS-NG itu pertengahan 2019, saya masuk 2019 pertengahan itu
ada aplikasi, Cuma aplikasi tok, 2020 itu ada sosialiasasi di
Kecamatan. Para operator itu ada grupnya untuk koordinasi mas, ada
satu pendamping dari dinsos disitu.” (Wawancara pada tanggal 17
Juni 2021)
3) Ahmad Khafit Jalaludin selaku operator SIKS-NG di Desa Demangan
beliau mengatakan :
“Untuk pelatihan ada mas, dilakukan di Kecamatan serentak seluruh
desa yang ada di Siman, itu kalau nggak salah sudah dilakukan 2 kali.
Pelatihan atau sosialiasi itu dilakukan langsung dari dinsos
kabupaten, selain di kecamatan biasanya kalau ada kendala kita
hubungi langsung pendamping Siks-ng kecamatan atau lewat grup
Whatsapp.” (Wawancara pada tanggal 6 Juli 2021)
4) Khairudin Anwar selaku operator SIKS-NG di Desa Patihan Kidul
beliau mengatakan :
“Sebelum penerapan aplikasi SIKS-NG ini kan ada tahapan to mas,
yang pertama itu Bimtek, Bimteknya itu nggak hanya sekali dua kali,
soalnya untuk orang yang mohon maaf usianya menengah keatas atau
sepuh, kalo disuruh mengoperasikan ini rodok kangelan mas, lumayan
49
ribet soale, kalo semisal ada kesulitan dalam pengoperasian itu kita
koordinasi langsung dengan orang dinsos” (Wawancara pada
tanggal 6 Juli 2021)
5) Nicola Jerry Ellianjena selaku Operator SIKS-NG Kelurahan
Ronowijayan, beliau mengatakan :
“perwakilan semua desa kelurahan. Untuk bimtek kalau gak
Sosialisasi biasanya dilakukan dikecamatan itu dihadiri salah sudah 2
kali dilakukan, untuk pelatihan sendiri ada, pelatihan itu langsung
dari Dinsos. Pelatihan itu bisa di kecamatan atau di desa langsung,
tapi kan selarang kan lagi pandemi seperti ini, kita kana da grup WA
nya kan mas, jadi jika ada pembaharuan atau pelajaran-pelajaran
atau update nanti ada pdf yang dishare di grup”(wawancara pada
tanggal 8 Juli 2021)
6) Ibu Sulastri selaku operator SIKS-NG Desa Brahu, beliau mengatakan
bahwa :
“Sosialisasi itu biasanya dilakukan di Kecamatan, ada perwakilan
yang hadir tiap masing-masing desa. Sampai saat ini sosialisasi
sudah diadakan 2 kali, kalau saya menemui kendala dalam input data
biasanya saya menghubungi langsung atau chat via whatsapp dengan
pendamping kecamatan” (Wawancara pada tanggal 9 Juli 2021)
b. Adaptasi
Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri yang dilakukan untuk
menyelaraskan suatu individu terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Adaptasi terdiri dari peningkatan kemampuan dan sarana
prasarana. Penyesuaian diri yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
petugas atau operator desa dapat menggunakan aplikasi SIKS-NG ini
sesuai dengan prosedur. SIKS-NG adalah suatu sistem untuk
pengumpulan, pengolahan, penyajian serta perbaikan data masyarakat
50
kurang mampu yang berhak mendapat bantuan sosial dari pemerintah
dengan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi yang
dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan dari tingkat desa atau
kelurahan sampai dengan tingkat nasional. Maka dari itu diperlukan
kemampuan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang memadai.
1) Bapak Sutrisno selaku operator SIKS-NG desa Beton, beliau
mengatakan bahwa :
“Desa itu punya aplikasi SIKS-NG yang berisi DTKS (Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial) data itu kan sudah database mas, data itu kita
kirim ke Dinas Sosial, nanti kalau sudah masuk kesana data miskin
tadi yang berwenang untuk apa ya sana, desa itu hanya menyediakan
data mereka yang menyeleksi, yang masuk DTKS tadi tidak semua
mendapat bantuan sosial, awal – awal kita masih kesulitan untuk
memasukkan data – datanya.Untuk komputer dan laptop saya kira
tidak ada masalah disini” (Wawancara pada tanggal 16 Juni 2021)
2) Bapak Amrulloh selaku operator SIKS-NG di Kelurahan
Mangunsuman beliau mengatakan bahwa :
“Kesulitannya adaptasi ya itu yang harus diisi disitu kan banyak
sekali mas, mulai jenis dinding, kloset, jumlah ternak dan lain-laiN,
kita sebagai operator diawal cukup merasa kebingungan, kalau ada
kesulitan biasanya kita menghubungi pendamping kecamatan mas,
kendala lainnya kita itu tidak tau di dalam data siapa saja yang
berhak menerima bantuan, soalnya kelurahan kan hanya sebagai
kepanjangannya saja, mutlak keputusan dari Dinsos. Kalau untuk
yang dapat ya itu masalahnya kami tidak tau, kalau jumlahnya ada
tapi kan ada yang valid dan ndak validnya susahnya kan itu”
(Wawancara pada tanggal 17 Juni 2021)
51
3) Ahmad Khafit Jalaludin selaku operator SIKS-NG di Desa Demangan
beliau mengatakan :
“Saya baru ditunjuk dan diberi tugas pak lurah untuk jadi operator
Siks-ng ini, disini soalnya keterbatasan kemampuan personil. Dulu
pendataan masih manual mas jadi gak perlu belajar komputer bisa.
untuk pelatihan operator tetap ada yang dilakukan di Kecamatan,
untuk kendala Alhamdulillah tidak terlalu ada sejauh ini.komputer
yang digunakan biasanya minimal winowd 7 lah mas” (Wawancara
pada tanggal 6 Juli 2021)
4) Bapak Khairudin Anwar selaku operator SIKS-NG di Desa Patihan
Kidul beliau mengatakan :
“Dulu sebelum ada aplikasi ini kita mendata warga itu secara manual
mas, sekarang pakai komputer jadi lebih enak dan efisien.Untuk
adaptasi dengan aplikasi sejauh ini belum nemu kesulitan yang
berarti, kalau adapun itu biasanya dari masyarakat contoh mas
pengen pengajuan bantuan kadang tidak kooperatif atau tidak jujur
lah, misal punya kendaraan 3 tapi ngakunya Cuma 1.” (Wawancara
pada tanggal 6 Juli 2021)
5) Nicola Jerry Ellianjena selaku Operator SIKS-NG Kelurahan
Ronowijayan, beliau mengatakan :
“Memang sedikit sulit dan membingungkan data- data yang harus di
input ke siks-ng ini. Untuk petugas yang mohon maaf sudah berusia
lanjut mungkin akan kesulitan dalam pengoperasiannya. Kalau saya
sendiri sih tidak menemui kendala yang cukup sulit. Kalaupun ada
nanti saya akan menghubungi langsung petugas dari Dinsos
langsung. Kendala mungkin datang ari masyarakat sendiri yang
kurang paham tentang mekanisme bantuan sosial, kadang ada warga
yang protes tahun kemarin dapat tahun ini kok tidak dapat. Siks-ng itu
aplikasi basis data, maka cukup memerlukan komputer yang cukup
tinggi spesifikasi, minimal winwos 7 dan paling penting harus instal
Javascript mas” (wawancara pada tanggal 8 Juli 2021)
52
6) Ibu Sulastri selaku operator SIKS-NG Desa Brahu, beliau mengatakan
bahwa :
“Untuk awalnya cukup bingung juga cara pengoperasiannya karena
banyak data yang harus diisi, mulai dari nama kepala keluarga, harta
benda dan lain-lain. Kalau menemui kesulitan biasanya saya
menghubungi pendamping kecamatan untuk minta bantuan”
(Wawancara pada tanggal 9 Juli 2021)
c. Pencapaian Tujuan
Pencapaian tujuan merupakan kesesuaian hasil pelaksana program
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Program SIKS-NG di
Kecamatan Siman ini ditujukan kepada setiap desa atau kelurahan untuk
pendataan serta pengolahan data kesejahteraan sosial supaya lebih mudah
dan efisien. Sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 10 Tahun
2016 tentang mekanisme pengggunaan Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin serta Permensos Nomor 28 Tahun 2017
mengatur berbagai hal terkait verifikasi dan validasi Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin (DT PPFM) diantaranya : organisasi
dan mekanisme pelaksanaan.
1) Bapak Sutrisno selaku operator SIKS-NG desa Beton, beliau
mengatakan bahwa :
“Desa cukup terbantu dengan aplikasi ini terutama dalam mendata
warga-warga yang menerima bantuan sosial” (Wawancara pada
tanggal 16 Juni 2021)
2) Bapak Amrulloh selaku operator SIKS-NG di Kelurahan
Mangunsuman beliau mengatakan bahwa :
53
“Kelurahan merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini karena
memudahkan dalam pendataan warga yang mendapat bantuan, tidak
perlu repot-repot dengan cara manual” (Wawancara pada tanggal
17 Juni 2021)
3) Ahmad Khafit Jalaludin selaku operator SIKS-NG di Desa Demangan
beliau mengatakan :
”Tentunya desa sangat terbantu mas, karena memudahkan untuk
pendataan warga miskin” (Wawancara pada tanggal 6 Juli 2021)
4) Sulastri selaku operator SIKS-NG Desa Brahu, beliau mengatakan
bahwa :
“Aplikasi ini memudahkan dalam pendataan warga miskin mas, desa
terbantu sekali dengan kehadiran aplikasi ini, meskipun diawal agak
kesulitan.” (Wawancara pada tanggal 9 Juli 2021)
5) Nicola Jerry Ellianjena selaku Operator SIKS-NG Kelurahan
Ronowijayan, beliau mengatakan :
“Sangat terbantu sekali mas dengan aplikasi ini, siks-ng ini program
satu pintu, jadi semua yang berhubungan dengan kesejahteraan
masyarakat lewat siks-ng ini.” (Wawancara pada tanggal 8 Juli
2021)
6) wawancara dengan Ibu Try Ratna Purnamasari selaku pendamping
SIKS-NG Kecamatan Siman, beliau mengatakan bahwa :
“Penggunaan aplikasi SIKS-NG di kecamatan siman sejauh ini masih
belum maksimal. Karena sebagian operator di desa terkendala SDM
dan merangkapnya pekerjaan dengan perangkat desa membuat tugas
menjadi operator SIKS-NG menjadi terbengkalai. Tetapi tentu ada
perkembangan yang lebih baik, contohnya mengganti operator
dengan yang baru yang lebih mumpuni dan hal itu mulai di lakukan di
beberapa desa di kecamatan siman.” (Wawancara pada tanggal 24
Juni 2021 via whatsapp)
54
B. ANALISIS DATA
Penerapan aplikasi SIKS – NG di Kecamatan Siman dalam mengelola
data kemiskinan dimaksudkan untuk membantu program pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan. Sosialisasi dilakukan agar kehadiran aplikasi ini
dapat berjalan dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan
peraturan dan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh aplikasi SIKS-NG offline di Kecamatan Siman mulai di
sosialisasikan kepada setiap desa – desa mulai tahun 2019.
SIKS-NG offline dapat diakses oleh pemerintah Kabupaten hingga
tingkat desa. Bimbingan Teknis dilakukan oleh pendamping Kecamatan yang
berasal dari Dinas Sosial, pelaksanaan bimbingan terkait dengan cara – cara
pengoperasian aplikasi, mulai dari cara penginstalan, Pendaftaran, Login
Operator dan Tahap – tahap pengisian data masyarakat miskin. Di Kecamatan
Siman sampai saat ini telah dilaksanakan bimbingan teknis sebanyak 2 kali di
awal 2020 dan di pertengahan 2020. Setiap desa mengirimkan satu orang
perwakilan untuk menjadi operator. Operator SIKS-NG desa bertugas
menginput data – data masyarakat miskin yang sebelumnya sudah ditentukan
melalui musyawarah desa dan bertanggungjawab sepenuhnya kepada aplikasi
ini.
Tahapan sosialisasi dirasa masih belum optimal dikarenakan pada saat
sosialisasi tidak disediakan kertas pemandu, buku panduan yang diberikan
hanya berupa file pdf. Hal ini akan menyebabkan beberapa petugas operator
sulit untuk memahami. Kendala terbesar dari perubahan penggunaan sistem
55
manual ke sistem komputerisasi adalah pemahaman indivudu tentang teknologi
informasi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat di era modern
saat ini terkadang menyebabkan manusia tidak sempat untuk melakukan
adaptasi dengan perkembangan tersebut. Orang – orang yang ditugaskan untuk
menjadi operator SIKS-NG rata- rata sudah berusia separuh baya dan tak
sedikit juga merangkap jabatan sebagai perangkat desa. yang belum terlalu
memahami dalam penggunaan komputer. Rata – rata dari mereka kurang dalam
hal pengetahuan tentang informasi teknologi yang menyebabkan tugas operator
menjadi terbengkalai. Pendataan bukan pekerjaan yang mudah membutuhkan
ketelitian dan ketepatan dalam penginputan data. Sistem Informasi
Kesejahteraan Sosial adalah suatu aplikasi yang membutuhkan update setiap
waktu, pemberian pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
Sumber Daya Manusia supaya tidak tertinggal oleh teknologi.
Hambatan yang dihadapi dalam penerapan aplikasi ini di Kecamatan
Siman selain Sumber Daya Manusia, kendala terdapat juga pada ketersediaan
sarana dan prasarana berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan
observasi di lapangan masih terdapat beberapa diantaranya komputer atau
laptop yang masih berspesifikasi rendah namun hal tersebut tidak terlalu
menjadi kendala karena SIKS-NG ini merupakan aplikasi berbasis offline.
Ditemukannya identitas ganda atau perpindahan domisili yang belum
terlaporkan dapat memperlambat proses penginputan data serta pengoperasian
SIKS-NG keseluruhan. Selain itu juga masyarakat yang tidak kooperatif dan
jujur dalam mengajukan pendaftaran untuk mendapat bantuan sosial dalam
56
pengisian instrument verval atau formulir data baru juga menjadi kendala yang
dihadapi petugas untuk pendataan warga miskin.
Alur mekanisme pendaftaran dan pendataan fakir miskin ke dalam Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial di aplikasi SIKS-NG yaitu Pertama masyarakat
(fakir miskin) mendaftarkan diri ke Desa atau Kelurahan atau kepada kepala
RT setempat dengan membawa KTP dan KK. Hasil pendaftaran aktif fakir
miskin ke Desa atau Kelurahan, selanjutnya akan dilakukan Musyawarah di
tingkat Desa atau Kelurahan untuk membahas kondisi warga yang layak masuk
kedalam DTKS berdasarkan prelist awal dan usulan baru. Musyawarah Desa
atau Kelurahan akan menghasilkan Berita Acara yang ditandatangani oleh
Kepala Desa atau Lurah dan Perangkat desa lainnya yang kemudia menjadi
Prelist Akhir.
Prelist Akhir dari hasil Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan
digunakan oleh Dinas Sosial untuk melakukan verifikasi dan validasi data
dengan instrumen lengkap DTKS melalui kunjungan rumah tangga. Data yang
telah terverifikasi dan validasi kemudian di input di aplikasi SIKS-NG Offlineo
oleh Operator Desa atau Kecamatan. Setelah data masyarakat terinput semua
kemudian akan dikirimkan kepada Dinas Sosial Kabupaten. Karena aplikasi
SIKS-NG di desa adalah versi Offline maka pengiriman dilakukan melalui E-
mail ataupun Whatsapp. Data yang sudah di input di SIKS-NG Offline
kemudian di eksport berupa file extention siks. File ini kemudian dikirim ke
Dinas Sosial untuk dilakukan import data ke dalam Aplikasi SIKS-NG Online.
57
Apabila operator menemui kendala saat perbaikan dan pengusulan data
baru mereka berkooordinasi langsung dengan pendamping SIKS-NG
Kecamatan. Pendamping adalah petugas dari Dinas Sosial Kabupaten
Ponorogo yang diberi tugas menjadi koordinator di setiap Kecamatan.
Pendampingan yang dilakukan terkait dengan teknis penggunaan aplikasi,
install ulang aplikasi yang tidak dapat dibuka dan juga menginput data warga
miskin atau calon penerima bantuan.
Aplikasi ini tujukan kepada desa – desa untuk mengolah data kemiskinan
baik pendataan, perbaikan serta pemberian bantuan sosial masyarakat supaya
tepat sasaran. Dalam hal ini ada yang mejadi kekurangan yaitu desa atau
kelurahan tidak dapat mengetahui secara pasti kriteria – kriteria dan jumlah
masyarakat yang berhak mendapat bantuan sosial. Pihak desa atau keluarahan
hanya melakukan pendataan dan pengusulan data warga dan yang berhak
memverifikasi dan validasi dari Kementerian Sosial. Pemerintah desa sangat
terbantu dengan kehadiran aplikasi ini dari awalnya pendataan dilakukan
secara manual yang memerlukan banyak waktu dan biaya sehingga sekarang
dapat dilakukan dengan mudah dan efisien.