bab iii pkn ain
TRANSCRIPT
BAB III
URAIAN KEGIATAN
1.1 Profil Perusahaan
1.1.1Gambaran umum Perusahaan
CV Duta Bangsa Divisi Beton didirikan pada tahun 2002 dimana
seluruh saham dimiliki oleh H. Moechamad Roeslan sebaga pemeilik
perusahaan. Perusahaan ini merupakan perusahaan swata nasional
dibidang Ready nix, stone crusher, Concrete Block dan pagar Beton
Precast.
Dalam perjalanannya CV Duta Bangsa Divisi Beton sangat
mengedepankan mutu, pelayanan, serta kwalitas produk yang dihasilkan
sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen. Duta Bangsa Group
merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang Ready
mix, Stone Crusher, Concrete Block, Pagar Beton Precast Banoncon dan
Bata Hitam.
Lain dari itu, perkembangan selama beberapa tahun terahir Duta
Bangsa Group telah memiliki tiga cabang yang beroperasi di Jawa Timur
yang antara lain adalah Pasuruan, Jember dan Situbondo.
Dalam bisnis beton ini, kami juga memiliki beberapa stone crusher di
setiap plant untuk mendukung proses produksi.
Mengenai SDM, kami juga memiliki tenaga-tenaga ahli dan
professional, berpengalaman dibidangnya yang dapat membackup seluruh
produk yang kami hasilkan.
Dalam bisnis Ready mix, Stone Crusher, Concrete Block, Pagar
Beton Precast Banoncon dan Bata Hitamt, kami telah mensuplay
beratusribu meter kubik beton dari proyek yang paling kecil hingga proyek
besar meliputi seluruh segmen pasar Jawa Timur, Indonesia.
Disamping itu, kita juga mengakomodir permintaan proyek on site
batching plant untuk mensukseskan pekerjaan proyek-proyek tertentu yang
memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam proses pekerjaan.
44
Selain itu CV Duta Bangsa Divisi Beton memiliki 3 (tiga) cabang
perusahaan yang beroprasi di jawa timur diantaranya:
1. CV Duta Bangsa Pasuruan di Jln. Raya Bromo Rejo Salam- Pasrepan
2. CV Duta Bangsa Jember di Jln. Erlangga – Rowotamtu-Rambipuji
3. CV Duta Bangsa Situbondodi Desa Sumber Anyar-kecamatan Banyu
Putih
Lokasi perusahaan tersebut terdapat dilampiran
1.1.2Kegiatan usaha
CV Duta Bangsa Devisi Beton merupakan perusahaan penghasilan
Ready mix,Stone Crusher,Concrete Block,dan Pagar Beton,Precast Diman
hasil tersebut telah mensuplay beratus ribu meter kubik beton dari proyek
besar meliputi seluruh segmen pasar jawa timur.Disamping itu,CV Duta
bangsa Devisi beton juga mengkomodir permintaan proyek on site
batching plant untuk mensukseskan pekerjaan proyek-proyek tertentu yang
memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam prosese berkerja
Saat ini CV Duta Bangsa Devisi Beton memiliki 3 batching plant
ready mix concrete yang beroperasi di jawa timur meliputi pasuruan 2 unit
batching plant kapasitas 100 m/jam,cabang jember 1 unit batching plant
kapasitas 50/jam ,dan cabang situbondo 1 unit batching plant kapasitas
50/jam.
1.1.3Tujuan usaha
a. Visi
1)Senantiasa berusha untuk menjadi yang terbaik dalam industri
ready mix di Indonesia
2)Tturut membangun Indonesia dan menyediakan beton berkualitas
tinggi.
b. Misi
45
1) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang
berkualitas tinggi serta mengembangkan karyawan yang
berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang
baikuntuk mendukung terciptanya kepuasan pelanggan atau
customer.
.
2)Memperkuat kolaborasi antara kantor pusat,kantor-kantor cabang
dan supplier-supplier melalui komunikasi dan kerjasama yang
baik.
c. Nilai
1) Intergritas.
2) Kerjasama tim.
3) Pelaksannan semua aktivitas dengan cara yang benar.
4) Layanan pelanggan yang diberikan kepada pelanggan.
5) Orientasi kepada tindakan dan hasil.
a. Budaya perusahaan
Perbaikan dan peningkatan secara terus menerus di semua bidang Ready
mix, Stone Crusher, Concrete Block, dan Pagar Beton Precast untuk semua
cabang CV Duta Bangsa Divisi Beton.
1.1.4Struktur Organisasi dan Pembagian tugas
Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
46
a.Stuktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang
pembagian tugas serta tanggung jawab dan hubungan antar bagian yang
terdapat dalam satu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dengan adanya susunan struktur organisasi maka tugas dari
masing-masing karyawan dapat diperinci sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi CV Duta
Bangsa Divisi Beton terdapat pada lampiran 2.
b. Pembagian Tugas
Adapun tugas, wewenang dan jawab masing-masing jabatan
adalah sebagai berikut :
1) President Director
President director meruoakan pimpinan tertinggi dalam struktur
organisasi CV Duta Bangsa Divisi Beton. President Director
mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut :
(a) Memimpin dan mengendalikan segala kerja perusahaan.
(b) Merencanakan dan menetapkan program kerja perusahaan.
(c) Mengambil keputusan atau persetujuan dan menetapkan
kebijakan untuk segala aktivitas.
47
2) General Manager
(a) Bertanggung jawab bahwa produk yang dibuat sesuai spesikasi
CV Duta Bangsa Divisi Beton dan memenuhi persyaratan
customer.
(b) Bertanggung jawab untuk mengklarifikasi semua complain
yang terjadi pada pelanggan.
(c) Bertanggung jawab untuk pengembangan produk Ready mix,
Stone Crusher, Concrete Block, dan Pagar Beton Precast.
(d) Bertanggung jawab dalam proses rekrutmen, pelatihan dan
pelaksanaan peraturan perusahaan.
(e) Merealisasikan setiap permintaan customer untuk produk yang
diinginkan melalui marketing CV Duta Bangsa Divisi Beton.
(f) Menjaga hubungan yang harmonis antara karyawan dengan
menegemen.
(g) Bersama dengan serikat kerja pekerja memonitor pelaksannan
peraturan perusahaan.
3) Marketing/sales
(a) Mempromosikan, menjual dan mendistribusi produk
menawarkan dan menetapkan harga jual.
(b) Melaksanakan perhitungan HPP ( Harga Pokok Produksi).
(c) Menghadle dan mengurusi semua masalah yang berhubungan
dengan supplier.
(d) Bertanggung jawab atas semua customer.
48
4) Accounting
(a) Menyelenggarakan penyusunan dan perencanaan anggaran
pendapatan perusahaan.
5) Laboratorium Beton
(a) Menyediakan dan melakukan pengoreksian bahan beton
(b) Melihat kondisi pelaksanaan pembuatan benda uji serta.
(c) Membandingkan dengan kondisi benda uji didalam
Laboratorium Teknologi Beton CV Duta Beton Pasrepan
Pasuruan.
(d) Kordinasi teknisi pelaksana pengecoran dan pengauditan hasil
kerja.
1.2 Perencanaan dan Pengendalian Mutu Beton
1.2.1PENCAMPURAN BETON
Berat volume beton tergantung pada berat volume bahan campuran,
berarti juga tergantung pada jenis bahan campuran. Berat volume pasir sangat
menentukan berat volume beton yang akan dibuat dengan tingkat kekuatan
yang diinginkan Sebelum pencampuran, bahan-bahan pembuat beton
ditimbang sesuai dengan mixdesign. Kemudian bahan-bahan tersebut
dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan sebagai berikut :
1. Memasukan air kurang lebih 10 % air campuran.
2. Memasukan agregat kasar.
3. Memasukan agregat halus.
4. Memasukan semen.
5. Memasukan air sisa yang kurang lebih 10 % air campuran, karena pada
waktu
6. memasukan bahan-bahan kering air dimasukkan sedikit demi sedikit.
49
7. Bahan additive dimasukkan di lokasi pembangunan.
1.2.2 PENGANGKUTAN BETON
Pengangkutan dikerjakan dengan menggunakan truk mixer dan selama
dalam perjalanan mixer diputar dengan RPM 400. Lama perjalanan dari
pabrik ke lokasi pembangunan kurang lebih 20 menit sedangkan adukan beton
harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai, jadi
untuk lamanya pengangkutan memenuhi ketentuan dari PBI’71. Untuk
menghindari panas yang tinggi dan penguapan maka pengangkutan
dilaksanakan pada malam hari.
1.2.3 PENGADUKAN BETON
Pengadukan dikerjakan dengan memakai mixer dan lamanya
pengadukan tergantung dari kapasitas mixer.
a) Semen
Semen disimpan dengan memakai alas yang terbuat dari papan, sehingga
semen tidak berhubungan langsung dengan lantai.
b) Air
Proses penyerapan air dalam beton sangat berpengaruh terhadap waktu
beton mengeras. Masing-masing bahan campuran beton mempunyai
tingkat resapan yang barbeda tergantung jumlah rongga udara yang terjadi.
Air yang digunakan pada pembuatan beton ialah yang dapat diminum.
Yang dimaksud di sini adalah air yang tidak mengandung minyak, lumpur
dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Sebelum
digunakan air terlebih dahulu diperiksa di laboratorium baru kemudian
bisa digunakan.
c) Agregat
Agregat Halus
50
Gradasi agregat halus dapat dibedakan menjadi tiga, yang menerus,
seragam dan sela. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik kadang-
kadang harus mencampur beberapa jenis agregat. Untuk itu pengujian
agregat dalam pembuatan campuran beton itu penting. Dalam pekerjaan
beton banyak dipakai pekerjaan adalah agregat normal dengan gradasi
yang harus standar, dengan modulus halus butir 1.5 sampai 3.8 (SII.0052)
namun untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun
berat.
Gradasi agregat halus juga sangat mempengaruhi pada kemudahan
pengerjaan beton. SK SNI -15 -1990 -03 (yang mengadopsi peraturan
British Standart) kekerasan pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok
menurut gradasinya, yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar, dan kasar.
Gradasi agregat halus yang baik untuk beton adalah agregat dengan variasi
yang tidak lebih dari 0,2. Bagian yang lolos dari suatu ayakan tidak boleh
lebih dari 45%dari yang tertahan pada ayakan berikutnya.
Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar
kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi
dibandingkan dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi
yang baik adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat
halus tidak boleh mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan
lebih besar dari 45% dan tertanam pada ayakan berikutnya.
Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang
akan dibuat terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat
beton muda maupun beton yang sudah mengeras
Agregat Kasar
Kerikil untuk bahan bangunan campuran beton sangat mempunyai tekstur
yang tajam dan keras. Jenis macam agregat kasar (batu apung, batuan
ringan, dll).
Kerikil yang digunakan untuk campuran beton berukuran antara 2
sampai 3 cm. Berat jenis batu apung berbeda dengan berat jenis batu kali
51
yang diolah menjadi batu pecah, untuk itu berat jenis agregat kasar sangat
berpengaruh terhadap kekuatan beton.
1. Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron (0,074 mm)
maks. 1%.
2. Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan batang tembaga maks 5%.
3. Kekekalan jika diuji dengan natrium sulfat bagian yang hancur maks.
12%, dan jika dipaki magnesium sulfat, maksimum 18%.
4. Tidak bersifat reaktif terhapad alkali jika kadar alkali dalam semen sebagai
Na2O lebih besar dari 0,6%
Berat jenis agregat digunakan untuk menentukan volume yang diisi
oleh agregat. Berat jenis agregat pada akhirnya akan menentukan berat jenis
dari beton sehingga secara langsung menentukan banyaknya campuran agregat
dalam campuran beton. Hubungan antara berat jenis dengan kekuatan beton
adalah semakin besar berat jenis agregat maka akan semakin besar kekuatan
beton karena agregat memiliki kepadatan partikel yang tinggi.
d) Penambahan Additive
Additive yang digunakan adalah Rheobuild 716 dan penambahan
additive dikerjakan di lokasi. Banyaknya additive sesuai dengan mix design
yaitu 2.3 l/ . Setelah additive dimasukkan, mixer diputar kembali dengan RPM
2300 selama kurang lebih 1.5 menit karena syarat pengadukan menurut
PBI’71 paling sedikit 1.5 menit.
e) Pengujian Slump
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan beton, pada adukan beton
dilakukan terlebih dahulu pengujian slump. Ini dilakukan untuk menjamin
agar nilai air-semen tetap sesuai rencana. Nilai slump yang diambil adalah 14
cm – 16 cm. Setelah diukur dan nilai slump memenuhi untuk kemudian dibuat
benda ujikubus beton.
Control Chart Untuk Slump Test
52
Upper Control Limit = 160 mm
Lower Control Limit = 140 mm
Target Value = (160 + 140) : 2 = 150 mm
Upper Warning Limit = 160 – ( 160 x 5 %) =152 mm
Lower Warning Limit = 140 + (140 x 5 %) =147 mm
f) PENGECORAN
Pengecoran ini dilaksanakan pada malam hari. Karena kalau pada
siang hari suhu cukup tinggi dan dikhawatirkan terjadi keretakan akibat dari
penguapan dan pengerasan yang terlalu cepat. Dari truk mixer spesi beton
dituangkan dahulu dalam bucked untuk selanjutnya diangkat dengan
menggunakan crane ke tempat yang akan dicor.
Pada waktu penuangan beton ini diusahakan sedekat mungkin dengan
tempat yang akan dicor untuk menghindari tinggi jatuh yang terlalu jauh yang
akan menyebabkan segregasi spesi beton. Ini disebabkan karena bahan-bahan
yang terberat dan terbesar akan jatuh ke bawah lebih dahulu, selanjutnya
kerikil dan kemudian pasir dan akhirnya pasta semen yang akan jatuh dalam
cetakan. Pencampuran sebelumnya yang baik akan terpengaruh dan kualitas
beton akan berkurang bahkan buruk sekali.
g) PEMADATAN
Untuk menghilangkan udara yang terdapat antara dinding dan spesi
beton juga di dalam campuran beton itu sendiri dilakukan pemadatan. Karena
kalau tidak dilakukan maka udara akan membentuk ruang kosong dalam
beton. Ruang kosong itu sangat merugikan bagi kualitas beton, selain
kekuatannya berkurang hasil cornya akan buruk dan berongga.
Metode pemadatan yang dilakukan adalah dengan tangan dan jarum
penggetar. Metode pemadatan dengan tangan yaitu dengan cara menusuk-
nusuk dengan sepotong kayu atau batang lain. Sedangkan metoda dengan
53
jarum getar yaitu pemadatan dengan menggunakan alat mekanis yang disebut
jarum penggetar atau vibrator.
Para pekerja yang melakukan pekerjaan ini dibekali cara-cara praktis
untuk mengetahui cukup tidaknya pemadatan. Pengambilan keputusan apakah
telah atau belum cukup pemadatan yang dilakukan ialah dengan menggunakan
indera penglihatan dan pendengaran. Untuk indera penglihatan dapat dilihat
keluarnya gelembung-gelembung udara yang besar kemudian disertai
gelembung-gelembung yang kecil. Juga dapat dilihat pada permukaan beton
akan mulai bersinar akibat cukupnya air akibat bleeding.
Pada indera pendengaran digunakan untuk memeriksa frekuensi dari
alat penggetar. Alat penggetar yang berada di luar beton akan mengeluarkan
suara yang nyaring berfrekuensi tinggi, tetapi begitu dimasukkan dalam
campuran beton maka suaranya menjadi rendah dan frekuensinya rendah pula,
kemudian lambat laun suaranya akan meninggi dan mencapai frekuensi yang
konstan, bila hal ini terjadi maka pemadatan sudah cukup.
h) PERAWATAN BETON
Untuk menjaga supaya permukaan beton tidak retak maka sewaktu
beton mengeras perlu perawatan. Tindakan ini diambil setelah penuangan,
agar mendapat situasi pengerasan yang optimal sehingga menghasilkan mutu
beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi utama dari perawatan ini
adalah :
1. Menghindarkan kehilangan zat cair yang banyak ketika pengerasan beton
pada jam-jam awal.
2. Menghindarkan kebanyakan penguapan air dari beton pada pengerasan
beton pada suhu yang tinggi.
3. Menghindarkan perbedaan temperature dalam beton yang mengakibatkan
rengatrengat atau retakan pada beton. Tindakan-tindakan yang diambil
oleh
54
pelaksana untuk menanggulangi kehilangan zat cair (air) persis setelah
penuangan adalah dengan menyemprot/memerciki dengan air pada permukaan
beton atau bila suhu sangat tinggi ditutupi dengan goni basah.
1.2 Kondisi Tempat Prakerin
Laboratorium Teknologi Beton CV Duta Beton Mandiri Pasrepan
Pasuruan, bertempat dibelakang berdekatan dengan tempat pengecoran atau
bisa juga disebut “Batching plant”, sebagaimana sebelum pelaksanaan
pengecoran atau pembuatan adukan beton dlam skala besar (truk mix) teknisi
Laboratorium bertugas menganalisa mutu bahan terlebih dahulu dengan
spesifikasi sesuai dengan AASTHO dan ASTM sebagai mana terlampir.
Dengan perhitungan yang telah disesuaiakan dengan mutu beton
pemesananan dan jumlah serta fungsi atau guna beton tersebut.
Pengetesan bahan dilakukan apabila ada pasokan bahan dari
toko/suplayer baru karena dihawatirkan berbeda dengan sebelum-sebelumnya
dan dilakukan pengujian bahan setiap satu bulan sekali, dikarenakan
penempatan bahan tersebut berada diluar kamar/dialam terbuka.
Selain pengecekan suplai bahan dan pemenuhan standart mutu bahan
Beton, pihak LAB juga mengadakan pengujian-pengujian aplikasi keilmuan
beton dengan berbagai upaya demi mutu dan kwalitas beton.
Penegcekan kulitas bahan dan benda uji tersebut juga sering dujikan
menggunakan mesin tekan di berbagai kampus-kampus ternama di wilayah
malang maupun surbaya sehingga terjamin pula dan terbukti bahwa kualitas
beton di DUTA BETON Pasrepan terjag dan terjamin.
55
(Sumber:form pengujian LAB Beton DUTA)
Setelah mendapatkan perhitungan Mix desain Beton secara lab, diolah
menjadi ukuran atau komposisi yang lebih besar di sesuaikan dengan kebutuhan
pemesan. Pengolahan Beton Mix ini dilakukan di Blantcing Plan dibelakang
Laboratorium beton.
Sebelum pembuatan pada skala besar diadakan pula pengecekan dalam
trial hingga berulang-ulang demi menjaga mutu beton yang dapat diunggulkan
dan sesuai dengan kebutuhan pemesanan, kondisi pencapaian ter sebut terkadang
dimintai oleh pemesan sebagai bukti bahwa kualitas beton Ready Mix tetap dapat
56
diunggulkan dan sesuai dengan peraturan yang telah di tulis SNI dan juga
standarisasi dari Amerika serikat (ASTM).
(Sumber:Blantcing Plan Duta Beton)
Pencampuran dan pengolahan Beton diawali dengan memompa tabung-
tabung silo dengan mengguakan alat atau mesin digital yang vberfungsi juga
menimbang secara otomatis seperti yang ada didalam jobsite.
(Sumber: LAB Duta Bantcing Plan Duta Beton)
Penimbangan Bahan Beton sekaligus pengontrolan kinerja silo dan
pencatatan suran kerja pengolahan untuk laporan pengiriman disesuaikan dengan
prosedur pengiriman pemesanan sebagai bukti tertulis sebuah pekerjaan.
57
Selanjutnya bahan di pompakan masuk kedalam mobil Mixer yang mampu
menampun 6-7 m3 dlam satu kali muatan.
(Sumber :LAB Duta Pencampuran bahan beton di Bantcing Plan)
Pengangkutan bahan diusahakan mobil Mixer tetap memutar dengan
putaran sedang dan telah disesuaikan dengan setting time serta jarak tempuh dari
tempat pemngolahan dan pembuatan beton ke tempat pemesanan.
Berdasarkan dalam peraturan pembuatan Beton didalam
ASTM,pembuatan dimulai dengan menggunakan benda uji, yang disesuaikan
dengan pemesanan terkadang pihak pemesan menghendaki mengetehui komposisi
serta mutu dari sample yang diambil pada saat dilapangan dan telah memenuhi
atau tidak standart mutu beton yang telah ada.
(pembuatan benda uji dilapangan kubus serta pengetesannya umur 7 hari)
58
(Sumber :LAB Duta pemberian kepping pada benda uji silinder (belerang)
perataan lapisan yang hendak di ujikan)
(Sumber :LAB Duta Beton pengetesan benda uji dari lapangan dan pengentrian
jadwal teknisi)
Setelah pengetesan data hasil dicatat dan disesuaikan serta ditela’ah
hasilnya sesuai atau tidak dengan prosedur dan perencanaan.
Terkait dengan tanggu jawab kinerja dalam pemrosesan di Laboratorium
hingga ke lapangan maka di adkan pula pengabsenan dan pembagian job kerja
dalam hal ini pula mempengaruhi pendapat upah atau gaji.
59