bab iii routing sheet print

6
BAB III ROUTING SHEET Untuk membuat peta proses operasi membutuhkan sutau dokumen utama yang dikenal dengan nama Master Route Sheet atau Routing Sheet. Yang merupakan tahap awal yang harus di!akukan sebe!um kegiatan produksi dimulai adalah mengidentifikasi ataupun menentukan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi yang sesuai dengan kebutuhan dan efisiensi. Digunakan untuk mengetahui jalannya proses produksi dari komponen- komponen kursi kita dapat menggunakan pola peta proses produksi. Hasi identifkasi ataupun penentuan ini biasanya disajikan dalarn bentuk apa yang dinamakan dengan Routing Sheet. Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap kegiatan produk tersebut. Pada umumnya, selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah kebutuhan bahan/mesin/peralatan. Sehingga untuk keperluan perhitungan kebutuhan bahan, mesin ataupun peralatan, routing sheet ini dapat dipergunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Routing sheet adalah sebagal berikut :

Upload: widia-pitriani

Post on 02-Dec-2015

194 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Routing Sheet Print

BAB III

ROUTING SHEET

Untuk membuat peta proses operasi membutuhkan sutau dokumen utama yang

dikenal dengan nama Master Route Sheet atau Routing Sheet. Yang merupakan tahap awal

yang harus di!akukan sebe!um kegiatan produksi dimulai adalah mengidentifikasi ataupun

menentukan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi yang sesuai dengan kebutuhan

dan efisiensi. Digunakan untuk mengetahui jalannya proses produksi dari komponen-

komponen kursi kita dapat menggunakan pola peta proses produksi. Hasi identifkasi ataupun

penentuan ini biasanya disajikan dalarn bentuk apa yang dinamakan dengan Routing Sheet.

Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan produksi,

karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa lama waktu yang

diperlukan untuk mengerjakan setiap kegiatan produk tersebut.

Pada umumnya, selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi,

routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah

kebutuhan bahan/mesin/peralatan. Sehingga untuk keperluan perhitungan kebutuhan bahan,

mesin ataupun peralatan, routing sheet ini dapat dipergunakan. Hal-hal yang harus

diperhatikan sebelum membuat Routing sheet adalah sebagal berikut :

1. Bahan/material yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.

2. Banyaknya satuan unit produk yang akan dibuat.

3. Urut-urutan kegiatan yang sifatnya tetap.

4. Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

5. Komponen- komponen untuk assembling setelah diprcduksi.

Cara Pengisian routing Sheet

1. Kolom nomor operasi, deskripsi, mesin.alat, produksi mesin/jam dan % scrapt didapat

dari OPC

2. Kolom bahan diminta diperoleh KPT max (produk akhir/jam) pengisiannya dari

bawah ke atas dengan melihat urutan-urutan di OPC

Page 2: Bab III Routing Sheet Print

3. Kolom bahan disiapkan diperoleh dari bahan diminta dibagi dengan 1 - % scrapt,

pengisian berurut dari bawah ke atas.

4. Efisiensi mesin = bahan disiapkan / X%, disini X% sebesar 80%

5. Kebutuhan mesin teoritis = Efisiensi mesin dibagi dengan produksi mesin perjam

6. Kebutuhan mesin aktual diperoleh dari pembulatan keburukan mesin teoritis.

Adapun rumus atau cara untuk membuat rauting sheet sebagai berikut :

1. Barang disiapkan

X = Y (1 - % scrapt)

Dimana :

X = barang jadi yang disiapkan (DS)

Y = Barang yang diminta (DM)

2. Efisiensi mesin =

3. Kebutuhan mesin teoritis =

4. Kebutuhan mesin aktual = pembuatan keatas dari kebutuhan mesin teoritis (Round

up)

Langkah selanjutnya dalam merencanakan tata letak pabrik adalah pembuatan routing sheet.

Routing sheet ini digunakan untuk :

1. Menghitung jumlah mesin yang diperlukan2. Menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah

produk jadi yang diinginkan

Kolom 1 – 5 : Diisi dari OPC

Komlom 6 : Produk akhir per jam

Kolom 7 :

Kolom 8 :

Kolom 9 : Pembulatan dari kolom 8

Page 3: Bab III Routing Sheet Print
Page 4: Bab III Routing Sheet Print

ROUTING SHEET PEMBUATAN KERIPIK TALAS

No. Proses AlatWaktu (Menit)

Kapasitas Mesin

% Scrape Jumlah

Barang Jadi

Jumlah Barang

Disiapkan

Mesin Teoritis

Mesin Aktual

 

1 Pengemasan Mesin Perekat 60 5000 unit/jam

10% 3000 unit 3300 unit 0,6 1

2 Penimbangan Timbangan 5 5000 unit/jam

5% 825 kg 866.25 kg 0,17 2

3 Pencampuran bumbu dengan keripik

Seasoning mixer 10 140 kg/jam 10% 866.25 kg 952.875 kg 6,80 7

4 Pendinginan keripik (keripiktanpabumbu)

Saringan 5 240 kg/jam 5% 857.67 kg 900.55 kg 3,74 4

5 Penggorengan Deep fryer 30 270 kg/jam 10% 900.55 kg 990.56 kg 3,67 4

6 Pencucian Talas Dish washer 10 1000 kg/jam 5% 990.56 kg 1040 kg 1,04 1

7 Perendaman   Wadah Penampung 30 290 kg/jam 2% 1040 kg 1060,8 kg 3,65 4

8 Pengirisan Mesin pengiris 20 1000 kg/jam 2% 1060.8 kg 1082kg 1,.08 1

9 Pencucian bumbuDish washer 5 60 kg/jam

Bawang putih 5% 8 kg 8,40 kg 0,14 110 Penimbangan bumbu

Bawang Putih Timbangan 5 50 kg/jam 2% 8,40 kg 8,56 kg 0,17Garam 2% 8 kg 8,16 kg 0,16

1Flavour 2% 8,5kg 8,67kg 0,17

11 Pengupasan Talas Pisau 45 95 kg/jam 10% 853,77 939,14 kg 9,88 10

12 Pengupasan bawang putih

Pisau 30 5 kg/jam 10% 8,40 kg 9,24 kg 1,84 2

13 Sortasi Talas Sorter belt and roller 20 2000 kg/hr 15% 939,14 kg 1080,01 kg 0,54 1

Asumsi 1 unit :250 g

Page 5: Bab III Routing Sheet Print