bab iii tinjauan kasus pengkajian -...
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian (dilakukan tanggal 07 Mei 2007 jam 08.00 WIB)
1. Identitas Pasien
Klien An. J berusia 10 bln dengan jenis kelamin perempuan,
alamat Gendong RT 06 / 08, Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam,
suku bangsa Jawa / Indonesia. Tanggal masuk 03 Mei 2007 dengan
nomor. register 3318374 dan Diagnosa. Medis: DADS (Diare Akut
Dehidrasi Sedang).
Biaya perawatan yang dijalani klien ditanggung oleh ayahnya yaitu
Tn. S, 24 tahun, jenis kelamin laki-laki yang beralamat di Gendong RT 06
/ 08 Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam, pekerjaan : karyawan
swasta.
2. Riwayat Kesehatan
a Keluhan utama
Menurut keterangan keluarga, yang menyebabkan klien masuk rumah
sakit adalah berak cair, panas dan muntah.
b Riwayat penyakit sekarang
Menurut keterangan keluarga, sudah 2 hari klien BAB cair lebih dari 5
kali wama kuning keputihan, tidak ada lendir, tidak ada darah dalam
tinja, muntah terutama sehabis rnakan dan minum, panas naik turun
kira - kira 3 hari yang lalu, tidak ada batuk, tidak sesak, tidak pilek.
Klien pernah diperiksakan ke Bidan Mugiyatun, dan mendapatkan
obat, tetapi tidak ada perubahan, kemudian keluarga memutuskan
untuk di bawa ke RS Dr. Kariyadi Semarang.
Keadaan umum waktu masuk rumah sakit, kesadaran compos mentis,
suhu 39,2° C, nadi 136 x /mnt, pernapasan 36 x/ mnt, tinggj badan 78
cm dan berat badan 8 kg, anak rewel dan tampak lemah.
c Riwayat penyakit dahulu.
Menurut keterangan keluarga, + 1 bulan yang lalu klien menderita
batuk pilek, kemudian diperiksakan ke bidan Mugiyatun dan klien
sembuh. Klien belum pernah opname di rumah sakit, kebiasaan
keluarga memeriksakan kesehatannya di bidan Mugiyatun bila ada
keluarga yang sakit.
d Riwayat kelahiran
Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat
badan waktu lahir 3000 gram, panjang 50 cm.
1). Tumbuh kembang
Umur 0-9 bulan anak tak mengalami kelainan, pertumbuhan dan
perkembangan dalam batas normal (sesuai umur).
Dalam usia 10 bulan anak mengalami motorik kasar yaitu belajar
berjalan dengan bantuan, dan motorik halusnya bisa main ci - luk -
ba, dan sosialisasinya bisa menyebut da ... da ... ma ... ma....
29
2). Immunisasi
Menurut keterangan ibu, klien sudah mendapatkan imunisasi
lengkap yang di dapatkannya di Posyandu maupun bidan praktek.
e Riwayat kesehatan keluarga
Menurut keterangan keluarga, di dalam keluarga tidak mempunyai
penyakit menular atau penyakit keturunan.
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : Klien pagi makan bubur beras, siang dan sore makan
nasi lembek lauk dan sayur, kadang - kadang di beri
buah, ASI tetap di berikan.
Selama sakit : Klien hanya mau ASI saja, kadang muntah. Klien
tampak lemah, muka agak pucat, turgor sedang, berat
badan 8 kg, di mana berat badan sebelum sakit 9,6 kg
dan kaki kirinya terpasang infus KAEN 3A 10 tetes
permenit.
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Kebiasaan pasien BAB adalah 1-2 kali sehari dengan
konsistensi lunak warna faeces kuning . Kebiasaan
BAK 1-8 kali sekali wama kuning jernih, klien tidak
mngalami kesulitan dalam BAB dan BAK.
Selama sakit : Klien BAB 5-7 kali seliari dengan konsistensi cair tak
ada lendir tak ada darah, sehingga klien tampak lelah,
30
muka agak pucat, turgor kulit sedang, setiap BAB
popok basah penuh.
c. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit : Gerak dan keseimbangan tubuh tidak ada keluhan.
Selama sakit : Klien kadang pasif kadang meronta minta di gendong,
pada kaki kiri terpasang infus dan selalu di gerakkan.
d. Pola istirahat dan tidur.
Sebelum sakit : Klien tidur 9-10 jam sehari dan tidur siang kurang
lebih 1-2 jam.
Selama sakit : Kebiasaan tidur klien agak terganggu Karena sering
BAB dan suhu tubuh meningkat sehingga tidur malam
kurang lebih 7-8 jam, tidur siang + 1 jam. Keadaan
klien saat tidur tidak tenang dan agak rewel. Tidur
bisa tenang kalau di gendong.
e. Pola Kognitif
Persepsi scnsorik klien baik. Jika di pegang pasien merasakan
sentuhan, pendengaran dan penglihatan baik. Pasien belum bisa
berkomunikasi dan pasien hanya menangis bila tak senang / sakit.
f. Pola persepsi diri / konsep diri
Bila didekati perawat, klien diam saja kadang - kadang menangis.
1) Body image : belum dapat memperhatikan dirinya.
2) Identitas diri : kepribadian belum terlihat.
3) Harga diri : klien lebih dekat dengan orang tuanya.
31
g. Pola peran hubungan sosial
Menurut keterangan keluarga, sebelum sakit klien aktif dan bila di ajak
bercanda klien tertawa - tawa.
Selama sakit klien hanya mau di ajak ibunya saja, dan bila klien
menangis langsung di susui ibunya. Selama di rawat di RS selalu di
tunggui oleh kedua orang tuanya. Hubungan keluarga pasien dengan
perawat sangat baik dan kooperatif.
h. Pola seksual - Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien belum mengenal dan belum
memahami jenis kelaminnya.
i. Pola koping - toleransi stress
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan bahwa sebelum sakit, klien
selalu ceria dan bermain sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya.
Selama sakit : Klien sering rewel, cepat menangis bila di dekati oleh
orang lain / perawat klien selalu memeluk ibunya.
j. Pola Nilai - kepercayaan
Klien di besarkan dan di asuh di lingkungan keluarga beragama Islam,
orang tuanya percaya bahwa anaknya sakit adalah cobaan dari Allah
SWT dan ia percaya bahwa anaknya akan segera sembuh dan sehat
kembali.
32
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum pasien
Kesadaran : compos mentis
Tanda - tanda vital : suhu 38,8°C
Nadi l36x/mnt
RR 36 x /mnt
BB 8 kg
b. Kepala sampai kaki
1) Kepala : Mesochepal, tidak ada nyeri kepala, tidak ada luka
lurus, tak mudah rontok, UUB agak cekung.
2) Mata : Konjungtiva tak anemis, sclera tak ikterik,
kelopak mata cekung.
3) Hidung : Bentuk normal, tidak ada polip, tidak ada septum
devasi, tidak ada sekret
4) Telinga : Tidak ada serumen, tidak ada gangguan fungsi
pendengaran.
5) Mulut dan bibir : Bibir agak kering, tidak ada stomatitis.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
gangguan menelan.
7) Dada :
Inspeksi : simetris, tidak menggerakkan otot bantu
pernafasan, pergerakan paru-paru simetris.
Perkusi : bunyi paru resonan.
33
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : tidak ada bunyi abnormal.
8) Abdomen : Datar, hati / limpa tak teraba, bising usus positif,
tympani.
9) Genetalia : Jenis kelamin perempuan, tak ada kelainan fungsi
genetalia.
10) Extermitas : Extermitas atas dapat di gerakkan, simetris
Extermitas bawah terpasang infus, simetris.
11) Kulit : Warna sawo matang, turgor sedang, integritas kulit
pada anus kemerahan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laborat langgal 05 Mei 2007
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
Hemoglobin
Hemotokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Lekosit
Trombosit
Kimia klinik
9.30
31.4
5.00
20.60
62.80
32.70
14.20
394.0
Gr %
%
Juta/mmk
Mg
FL
g/dl
ribu/mmk
ribu/mmk
11.00-13.00
36.0-44.0
3.60-3.00
23.00-31.00
77.00-101.00
29.00-36.00
6.60-18.00
150.0-400.0
L
L
L
L
34
Glukosa
sewaktu
Natrium
Kallium
Clorida
Calsium
103
134
3.2
106
2.58
mg/dl
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
80-110
136-145
3.5-8.1
98-107
2.12-2.52
L
L
H
b. Pemeriksaan feses
Warna kuning, konsistensi cair, lendir positif, darah negatif, amoeba
negatif, telur cacing negatif, lekosit 0-1 / ipb, eritrosit 0-1 / ipb, sisa
makanan : positif, bakteri : positif, jamur : negatif, sudan III : positif.
c. Therapi tanggal 05 Mei 2007
Infus : cairan KAEN 3A tetesan 10 x per menit
Infeksi : sampicillin 3 x 200 mg
Per oral : sanmol syr 3 x ¾ cth
Vometa drop 3 x 8 tetes
Luminal 3 x 7,5 mg
Diet : 3 x ½ porsi lunak
6 x 90 cc susu LLM
35
B. Analisa Data
1. DS : Ibu mengatakan klien BAB cair 7 kali dari tadi malam dan
muntah terutama sehabis minum / makan.
DO : Turgor sedang, Kelopak mata cekung, UUB agak cekung, BAB
cair 7 x ( banyak, setiap BAB + 75 - 100 cc / popok basah
semua), muntah, terutama sehabis makan / minum, kulit agak
kering, Terpasang infus pada kaki kiri, Kalium 3.2 mmol/L.
E : Pengeluaran cairan yang berlebihan.
P : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. DS : Ibu mengatakan makannya susah, maunya ASI
DO : Minum ASI, BB sebelum sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg, BB normal :
11-12 kg, tidak mau makan,agak lemah, Hb : 9,30 gr %, Diet : 3 x
½ porsi lunak, 6x 90 cc susu LLM.
E : intake yang kurang adanya mual dan muntah.
P : gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. DS : Anaknya panas naik turun 4 hari yang lalu.
DO : suhu 38,80C, nadi 136 x/mnt, RR : 36 x/mnt, bibir agar kering.
E : input cairan kurang dari kebutuhan sekunder terhadap proses
peradangan.
P : peningkatan suhu tubuh (panas).
4. DS : Ibu mengatakan klien tidur kurang (7-8 jam), klien sering terbangun
karena seringnya BAB
DO : Sering BAB dan sering terbangun.
36
E : Seringnya frekwensi BAB.
P : Gangguan istirahat tidur kurang dan kebutulian.
5. DS : Ibu mengatakan klien rewel, dan kulit sekitar anus kemerahan.
DO : Klien tampak rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.
E : Seringnya defekasi sekunder terhadap kurang kebersihan.
P : Gangguan integritas kulit.
6. DS : Ibu tidak tahu kenapa anaknya diare.
DO : Ibu selalu Tanya tentang penyakit, anak selalu rewel.
E : Hospitalisasi dan kondisi sakit.
P : Cemas dan takut pada anak atau orang tua.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
pengeluaran cairan yang berlebihan ditandai dengan : turgor sedang, BAB
cair 7x, kelopak mata cekung, UUB agak cekung, muntah, kulit agak
kering terpasang infuse pada kaki kiri.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang adanya mual dan muntah yang di tandai dengan :
selalu ininum ASI, Anoreksia BB sebeluin sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg,
BB normal 11-12 kg, agak lemah. Hb : 9.30 gr%, diet 3 x ½ porsi lunak.
3. Peningkatan suhu tubuh berhubngan dengan input cairan kurang dari
kebutuhan sekunder terhadap proses pandangan yang di tandai dengan
suhu tubuh 38,8 ° C, nadi 135 x / mnt, RR 36 x/ mnt, bibir agak kering.
37
4. Gangguan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
scringnya BAB yang di tandai dengan klien sering terbangun, sering BAB,
tidur + 7- 8 jam.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi
sekunder terhadap kurang kebersihan yang di tandai dengan klien tampak
rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.
6. Cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan denan
hospitalisasi dan kondisi sakit yang di tandai dengan ibu mengatakan tidak
tahu kenapa anaknya diare, ibu selalu bertanya tentang penyakit, anak
selalu rewel.
D. Perencanaan
Penulis menyusun perencanaan tujuan dan tindakan yang akan di
lakukan pada pasien anak dengan gastroenterisitis dehidrasi sedang sesuai
dengan masalah yang telah di rumuskan dalam diagnosa keperawatan, yaitu :
1. Gangguan keseimbangan cairan dan clektrolit berhubungan dengan
pengeluaran cairan yang berlebihan yang di tandai dengan turgor sedang,
BAB cair 7 x, kelopak mata cekung, muntah, kulit agak kering, terpasang
infus pada kaki kiri.
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit dapat teratasi.
38
b. Kriteria Hasil
Keadaan umum klien baik, BB kembali normal, UUB tidak cekung,
kelopak mata tidak cekung, membran mukosa lembab, denyut nadi
normal, tidak muntah, tidak diare, suhu normal.
c. Intervensi.
1) Monitor tanda - tanda vital meliputi suhu, nadi, pernafasan.
2) Observasi kulit kering dan penurunan turgor kulit.
3) Monitoring tetesan infuse.
4) Monitoring intake dan out put.
5) Anjurkan keluarga untuk memberi minum yang cukup.
6) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemberian minum,
pentingnya kebutuhan cairan bagi tubuh dan pengaruhnya bila
tubuh kekurangan cairan.
7) Anjurkan diet rendah serat.
8) Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antiemetik.
9) Timbang berat badan klien tiap hari.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang kurang adanya mual dan muntah di tandai dengan : selalu minum
ASI, tidak mau makan, BB sebelum sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg, BB
normal 11-12 kg, anak agak segar
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam terjadi
penurunan status nutrisi
39
b. Kriteria hasil
Klien mau makan dan habis sesuai dengan porsi yang disediakan, tidak
anoreksia, tidak terasa mual dan tidak muntah, hasil lab, albumin
dalam kadar normal 3.4 – 5.0 gr/dl, Hb 11-13.00 gr %.
c. Intervensi
1) Timbang badan tiap hari.
2) Pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.
3) Anjurkan istirahat sebelum makan.
4) Hindari minum buah - buahan.
5) Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan.
6) Bagi bayi, ASI tetap di teruskan.
7) Makan di berikan dalam porsi kecil tapi sering.
8) Monitor intake dan out put.
3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan input cairan yang kurang
dari kebutuhan sekunder terhadap proses peradangan yang di tandai
dengan suhu tubuh 38,80 C, nadi 135 x / mnt, RR 36 x/ mnt, bibir agak
kering.
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
masalah teratasi.
b. Kriteria Hasil
Suhu tubuh dalam rentang normal (36-370C), tidak kejang, frekuensi
dalam batas normal 30-60 x/mnt, kulit tidak normal.
40
c. Intervensi
1) Observasi keadaan umum pasien.
2) Monitoring tanda - tanda vital.
3) Berikan kompres dingin dan libatkan keluarga.
4) Anjurkan keluarga unmk memakai baju yang tipis dan menyerap
keringat.
5) Monitoring tetesan infuse.
6) Kolaborasi sesuai advis dokter, dengan pemberian anti piretik dan
anti biotik.
4. Gangguan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
seringnya frekwensi BAB yang di tandai dengan klien sering tcrbangun,
sering BAB, tidur + 7 - 8 jam.
a. Tujuan
Setelah di lakukan tindakan keperawatan dengan menciptakan
lingkungan yang tenang dan rasa aman seiama 2 x 24 jam di harapkan
kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.
b. Kriteria Hasil
Anak dapat tidur dengan tenang ± 12 - 14 jam sehari, wajah tampak
segar dan mata tidak cekung.
c. Intervensi
1) Observasi keadaan umum.
2) Atur posisi tidur senyaman mungkin.
41
3) Ciptakan lingkungan yang tenang sehingga tidur anak tidak
terganggu.
4) Beritahu ibu untuk selalu mendampingi klien.
5) Berikan ASI sebelum tidur anak.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi
sekunder terhadap kurang kebersihan, yang di tandai dengan klien tampak
rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.
a. Tujuan
Setelah di lakukan tindakan kcpcrawatan dengan membcrsihkan dan
mengeringkan daerah bokong (anus) selama 2 x 24 jam di harapkan
gangguan integritas kulit tidak terjadi.
b. Kriteria Hasil
Kulit sekitar anus tidak kemerahan, anus kering, klien tidak rewcl.
c. Intervensi
1) Monitor kerusakan kulit atau integritas setiap BAB.
2) Jaga daerah popok, bersih dan kering.
3) Periksa dan ganti popok atau pengalas tidur bila kotor dan basah.
4) Cuci kulit dengan sabun yang lembut setiap kali defekasi.
5) Biarkan daerah bokong tcrbuka terhadap udara sebanyak mungkin.
6. Cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan dengan
hospitalisasi dan kondisi sakit yang di tandai dengan ibu mengatakan tidak
tahu kenapa anaknya diare, ibu selalu bertanya tentang penyakit, anak
selalu rewel.
42
a. Tujuan
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama + 30 menit di
harapkan anak dan orang tua ruenunjukkan rasa cemas atau berkurang.
b. Kriteria Hasil
Orang tua aktif merawat anak, bertanya dengan perawat atau doktcr
tentang kondisi dan klarifikasi, dan anak tidak menangis.
c. Intervensi
1) Kaji tingkat pemahaman orang tua.
2) Ajarkan pada orang tua mengekspresikan perasaan rasa tajut dan
cemas, dengarkan keluhan orang tua dan bersikap empati dan
sentuhan terapeutik.
3) Gunakan komunikasi terapeutik, kontak mata, sikap tubuh dan
sentuhan.
4) Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan.
5) Libatkan orang tua dalam perawatan anak.
6) Jelaskan kondisi anak, alasan pengobatan dan perawatan.
43
E. Implementasi
Tanggal Jam
No Dx
Jenis tindakan Respon pasien ttd
07-05-07
09.30
10.05
10.40
I
I
I
I
IV
II
III
1. Mengukur tanda - tanda
vital
2. memonitor kelancaran
tetesan infuse sesuai advis
clokter.
3. Memberikan minum
dengan larutan oralit
dengan mengedotnya.
4. Memonitor keadaan,
konsistensi, warna serta
jumlah feces.
5. Membersihkan anak
sehabis defekasi dan
mengganti popok yang
kering.
6. Memberikan penyuluhan
pada keluarga agar tetap
memberikan ASI sesering
mungkin.
7. Menganjurkan keluarga
untuk memakaikan pakaian
tipis dan menyerap
keringat.
S : -
O : S 38,80 C, nadi 135 x /
mnt, RR 36 x/ mnt
S : -
O : KAEN3A 10 tts/mnt
S : Ibu An.J memberikan
larutan oralit
O : oralit masuk peroral
S : Ibu An.J mengatakan
anaknya masih BAB cair
O : BAB cair, kuning tidak
ada darah, tidak ada
lendir
S : Ibu An. J setuju dengan
tindakan yang dilakukan
perawat
O : Anus bersih, tampak
kemerahan
S : Ibu An.J mengatakan
mengerti
O : Ibu An. J menganggguk
S : Ibu An.J mendengarkan
apa yang disarankan
perawat
O : Ibu An.J memakaikan
anaknya pakaian tipis dan
menyerap keringat
44
II
III
III
V
V
V
V
8. Menyuapi anak 2 - 3
sendok kecil.
9. Mernberikan kompres
dingin pada klien dengan
whaslap di dahi dan ketiak
10. Memberikan obat turun
panas sanmol syr ¾ cth.
11. Menciptakan lingkungan
yang tenang dengan
membatasi pengunjung.
12. Menganjurkan ibu untuk
membeiikan ASI pada
anaknya sebelum tidur
agar klien dapat tidur
dengan tenang
13. Mengatur posisi tidur
klien senyaman rnungkin
dengan melibatkan
keluarga.
14. menganjurkan keluarga
untuk menggendong klien
bila klien rewel agar klien
tertidur lagj.
S : -
O : Anak mau makan 2-3
sendok habis
S : -
O : Suhu 38,80C, anak rewel
S : -
O : Obat masuk sanmol syr ¾
cth per oral
S : -
O : Lingkungan tenang, ibu
An.J menggendong
anaknya
S : Ibu An.J mengatakan mau
melakukan sesuai yang
dianjurkan oleh perawat
O : Ibu An. J mengangguk
S : -
O : An.J tidur dengan posisi
miring kanan
S : Ibu An.J mengatakan
mengerti
O : Ibu An.J mau melakukan
jika anaknya rewel
08-05-07
07.15
07.30
I &
II
II
1. mengukur tanda - tanda
vital
2. Menimbang BB
S : -
O : suhu tubuh 370 C, nadi
132 x / mnt, RR32x/mnt
S : -
45
07.50
10.25
11.00
11.00
11.30
12.00
I
III
I &
III
I
IV
I
I
3. Memonitor kelancaran
tetes infus
4. Melakukan advis dokter
5. Memberikan obat per oral
6. Memmonitor keadaan
konsistensi warna serta
jumlah faces
7. Mengajak keluarga cara
membersilikan bokong
dan anus setelah .BAB
dengan rnemberi minyak
kelapa agar tidak terjadi
iritasi.
8. Mernbiarkan daerah
bokong terbuka agar
terkena udara.
9. Mengganti infus yang
O : BB 8, 1kg
S : -
O : KAEN 3A 10 tts/mnt
S : Ibu An.J setuju dengan
tindakan perawat
O : injeksi sanpisilin 200 mg
per IV
S : Ibu An.J setuju dengan
tindakan yang akan
dilakukan
O : obat masuk sanmol syr ¾
sendok teh, puyer 1
bungkus yang berisi
luminal 7,5 mg dan
vometa drop 8 tetes
S : Ibu An.J mengatakan
anaknya sudah tidak
rewel
O : BAB 2x berampas dan
warna kuning
S : Ibu An.J mendengarkan
penjelasan dari perawat
O : Ibu An.J mau
melakukannya jika
anaknya habis BAB
S : Ibu An.J mendengarkan
penjelasan dari perawat
O : Ibu An.j mengatakan
mengerti
S : -
46
12.15
13.10
I &
III
III
II
V
V
habis dengan KAEN 3A.
10. Mernberi obat per os
sesuai dengan advis
dokter
11. Memonitor TTV
12. Membantu menyuapi
anak 2-3 sendok kecil.
13. Menganjurkan ibu untuk
mernberi ASI anak
sebelum tidur agar klien
dapat tidur dengan
tenang.
14. Mengatur posisi tidur
klien senyaman
mungkin dengan
inelibatkan keluarga.
O : Infus masuk KAEN 3A 10
tts/mnt
S : -
O : sanmol sirup ¾ cth, puyer
1 bungkus berisi 7,5 mg
dan vometa drop 8 tts
S : -
O : suhu tubuh 380C, nadi
132 x / mnt, RR 32 x/ mnt
S : -
O : Anak makan habis 2-3
sendok kecil
S : Ibu An.J mendengarkan
penjelasan dari perawat
O : Ibu An. J mengangguk
S : -
O : Anak tidur dengan posisi
miring kanan
47
09-05-07
07.00
07.15
07.25
07.45
08.00
09.10
10.20
10.45
11.00
V
III
III
I
II
I &
III
VI
VI
VI
1. Merapihkan ternpat tidur
dan mengganti sprei.
2. Mengukur TTV
3. Menirnbang BB
4. Memonitor dan kebersihan
infus
5. Membantu rnenyuapi anak
3-4 sendok kecil.
6. Memberi obat per os
sesuai advis dokter.
7. Melakukan advis dokter
8. Mengajak bcnnain dengan
mainan kicik - kicik
9. Memberikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
sewaktu anak tidur tentang
penyakit diare, tanda -
tanda diare, penyebab
diare dan cara rnencegah
S : Ibu An. J mengatakan ya
O : TT bersih dan rapi
S : -
O : suhu tubuh 36,60 C, nadi
132 x / mnt, RR. 32
S : -
O : BB 8,3 kg
S : -
O : daerah infus bersih,
KAEN 3A 10 tts/mnt
S : -
O : Anak mau makan 3-4
sendok habis
S : -
O : sanmol sirup ¾ cth, puyer
1 bungkus yang berisi
luminal 7,5 mg dan
vometa drop 8 tts
S : -
O : Injeksi sanpicilin 200 mg
per IV
S : -
O : Anak tertawa dan mau
bermain dengan perawat
S : Ibu An.J mendengarkan
dari awal sampai dengan
akhir tentang pendkes
diare
O : Ibu An.J mengatakan
mengerti tentang
48
11.05
11.25
11.40
12.10
VI
III
II
II
III
diare.
10. Mengajak bercanda anak
(mcnggodanya) dan
memberikan biscuit.
11. Mengukur TI'V
12. Membantu menyuapi
anak, habis 4-5 sendok
kecil dan memberi minum
air putih.
13. Mcmbersihkan mulut
anak.
14. Memberi obat per os
sesuai advis dokter
penyakit, tanda-tanda
diare, penyebab dan cara
mencegah diare
S : -
O : Anak mau bercanda dan
mau menerima biskuit
S : -
O : suhu tnbuh 36,30 C, nadi
130 x/mnt, RR 32 x/mnt
S : -
O : Anak makan habis 3-4
sendok kecil
S : -
O : Mulut tampak bersih,
anak tenang
S : -
O : obat masuk per os, puyer
1 bungkus vometa drop 8
tts
49
F. Evaluasi
No. D.P
Tanggal
Catatan perkembangan
Paraf
1.
09/5/20
S : Ibu mengatakan An. J BAB 1 kali dengan konsistensi
lembek, tidak muntah.
O : KU membaik, kelopak rnata tak cekung, turgor mulai
baik, UUB tidak cekung, tidak muntah.
A : Masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
2.
S : Ibu mengatakan An. J mulai mau makan walau hanya
3-4 sendok makan.
O : Anak mau di suapi bubur, minum ASI dan air putih,
BB naik dari 8 kg menjadi 8,3 kg.
A : Masalah teratasi, klien nampak segar
P : Lanjutkan intervensi E, F, G.
3.
S : Ibu mengatakan sudah 3 hari di rawat An. J panas
tubuhnya berangsur - angsur turun.
O : Suhu 36,30 C, bibir agak lembab.
A : Masalah teratasi, suhu tubuh turun dari 39,20 C
menjadi 36, 3 ° C.
P : Lanjutkan pengawasan
4.
S : Ibu mcngatakan An. J dapat tidur dengan tenang,
sehari + 11 jam.
O : Tidur tampak nyenyak, klien tampak segar, kelopak
mata tidak cckung.
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan kondisi klien.
50
5. S : Ibu mengatakan klien tidak rewel, sekitar anus tidak
kemarahan.
O : Kulit sekitar anus bersih, tidak kemerahan.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi klien, lanjutkan intervensi b,c,d.
6.
S : Ibu mcngatakan mulai tahu tentang penyakit diare,
tanda-tanda diare, penyebab dan cara mencegah diare
O : Ibu kooperatif, dapat menjawab sebagian pertanyaan
yang diajukan, anak mulai kenal dengan perawat.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi yang ada dan mendelegasikan
pada perawat jaga selanjutnya
51