bab iv hasil dan kajian pengembanganrepository.ub.ac.id/1357/5/5. bab iv.pdf · dideskripsikan...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL DAN KAJIAN PENGEMBANGAN
Pada bab VI ini akan dideskripsikan data hasil penelitian untuk menjawab
rumusan masalah yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Hal yang
dideskripsikan adalah 1) pengembangan media FABELPOLI (fabel dalam
monopoli), yang meliputi a) kebahasaan media FABELPOLI (fabel dalam
monopoli), b) isi materi media FABELPOLI (fabel dalam monopoli), c) tampilan
media FABELPOLI (fabel dalam monopoli), dan 2) implementasi media
FABELPOLI (fabel dalam monopoli). Pengembangan media FABELPOLI (fabel
dalam monopoli) dilakukan pada kompetensi dasar menelaah teks fabel kelas VII
semester genap.
4.1 Pengembangan Media FABELPOLI (Fabel dalam Monopoli)
Pengembangan media FABELPOLI ini dilakukan dengan menggunakan
model pengembangan Borg dan Gall. Model pengembangan ini memiliki
beberapa tahapan yang wajib dilakukan, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan
informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji
lapangan awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji
lapangan, (9) revisi produk akhir, dan (10) desiminasi dan implementasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2017.
Berikut ini merupakan penjelasan dari langkah-langkah pengembangan media
FABELPOLI (fabel dalam monopoli)
39
4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan wawancara untuk memperoleh
informasi awal mengenai media yang akan dikembangkan. Tahap selanjutnya
adalah menyusun angket kebutuhan siswa dan mencari literatur yang diperlukan.
Kegiatan wawancara dan menyusun angket kebutuhan dilakukan pada tanggal 24
Januari 2017. Berdasarkan kegiatan penelitian dan pengumpulan informasi
peneliti memeroleh data verbal dan data nonverbal. Data verbal diperoleh dari
hasil kegiatan wawancara dengan guru bahasa Indonesia. Sedangkan, data
nonverbal diperoleh dari hasil angket kebutuhan siswa. Hasil kegiatan dengan
guru bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel (lampiran 6).
Hasil dari kegiatan wawancara tersebut menunjukan bahwa siswa masih
mengalami kesulitan dalam kompetensi menelaah teks fabel. Siswa cenderung
kesulitan dalam menelaah teks terutama bagian struktur. Selama kegiatan belajar
mengajar guru yang bersangkutan belum pernah menggunakan media
pembelajaran yang kreatif. Guru hanya menggunakan buku bahasa Indonesia dari
pemerintah untuk menyampaikan materi, sesekali guru menggunakan media yang
sederhana seperti foto atau video dalam pembelajaran. Siswa merasa kurang
termotivasi karena merasa bosan dan membutuhkan media baru dalam kegiatan
belajar mengajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan media baru yang dapat merubah
pemikiran siswa tentang matapelajaran bahasa Indonesia yang cenderung
monoton.
Informasi awal yang peneliti lakukan selain wawancara yaitu analisis
angket kebutuhan siswa (lampiran 7). Angket kebutuhan siswa diberikan kepada
40
satu kelas yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan angket tersebut diketahui bahwa
siswa belum pernah menggunakan media pembelajaran yang kreatif dalam
pembelajaran di kelas. Dari hasil analisis angket tersebut dapat diketahui bahwa
materi teks fabel dirasa menyenangkan. Hal tersebut terbukti dari hasil analisis
angket siswa yang menjawab (Y) lebih banyak dibandingkan dengan (T), yaitu
persentase 91,43% (Y) dan 8,57% (T). Pembelajaran menelaah teks fabel
merupakan pembelajaran yang menarik bagi siswa kelas VII hal ini dapat
dibuktikan dari hasil angket yang menunjukan bahwa siswa lebih banyak
menjawab (Y) daripada (T), dengan persentase 54,29% (Y) dan 45,71% (T). Tapi,
disisi lain siswa masih mengalami kesulitan dalam menelaah teks fabel. Hal
tersebut terbukti dari hasil analisis angket siswa yang menjawab (Y) lebih banyak
dibandingkan dengan (T), hal tersebut dapat dibuktikan dengan persentase
74,29% (Y) dan 25,71% (T).
Menurut siswa, guru bahasa Indonesia belum menggunakan media yang
kreatif dalam pembelajaran menelaah teks fabel. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan hasil angket yang menunjukan hasil (Y) lebih dari sedikit pada hasil (T),
dengan persentase 97,14% (T) dan 2,86% (Y). Siswa membutuhkan media yang
baru untuk membantu kesulitan siswa dalam pembelajaran menelaah fabel. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukan (Y) lebih banyak
dibandingkan dengan (T), dengan persentase 97,14% (Y) dan 2,86% (T). Guru
masih sering menggunakan metode ceramah, hal ini membuat siswa kurang
termotivasi dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil angket
41
yang menunjukan jumlah (Y) lebih sedikit dibandingkan (T), dengan persentase
28,57% (Y) dan 71,43% (T).
Siswa kurang paham terhadap materi teks fabel tanpa menggunakan
media, hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukan (Y) lebih
sedikit dibandingkan dengan (T), dengan persentase 42,85% (Y) dan 57,15% (T).
media FABELPOLI (fabel dalam monopoli) belum pernah digunakan pada
kegiatan menelaah teks fabel. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
persentase angket 100 (Y) dan 0% (T). hal tersebut sesuai dengan kebutuhan kelas
VII yang membutuhkan media baru yang kreatif dalam menelaah teks fabel, hal
tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukan (Y) lebih banyak
dibandingan dengan (T), dengan persentase 91,42 (Y) dan 8,58% (T). adanya
beberapa penjelasan diatas memperkuat bahwa siswa ingin menggunakan media
yang menarik dalam pembelajaran, hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket
yang menunjukan (Y) lebih banyak dibandingkan dengan (T), dengan persentase
97,14% (Y) dan 2,86% (T).
Selain melalukan kegiatan wawancara dan analisis angket kebutuhan
siswa, peneliti juga melakukan kegiatan studi literature yang sesuai dengan media
yang akan dikembangkan. Studi literature ini dilakukan dengan proses mencari
informasi dari sumber buku, jurnal, skripsi, dan tesis atau artikel yang sesuai
dengan penelitian pengembangan.
42
4.1.2 Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini meliputi kegiatan merumuskan ide, tujuan,
menentukan urutan bahan, dan menentukan validator. Setelah mengetahui
permasalahan pada siswa, langkah selanjutnya yaitu merumuskan ide
pengembangan. Kesulitan siswa terletak pada pembelajaran menelaah teks fabel.
Lalu, peneliti memiliki ide untuk membuat media menyerupai permainan
monopoli yang didalamnya terdapat materi menelaah teks fabel. Media ini akan
meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia. Peneliti membuat media yang diberi nama FABELPOLI (fabel dalam
monopoli) untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Media ini merupakan
media yang terbuat dari bahan sterofoam yang menyerupai permainan monopoli
pada umumnya.
Media ini memuat gambar provinsi yang penuh warna. Tujuan dari
tampilan gambar ini adalah agar siswa tertarik dalam pembelajaran teks fabel. Ide
ini akan mengalami perubahan sesuai dengan masukan atau saran dari hasil
validasi yang dilakukan oleh para validator. Setelah merumuskan ide, selanjutnya
merumuskan tujuan khusus yang didalamnya memuat tujuan dan implementasi
produk. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mendeksrisikan
semua tahap pengembangan produk yang akan dikembangkan sehingga dapat
mengetahui tingkat kelayakannya. Tujuan khusus dalam tahap ini adalah
pengembangan produk dilakukan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam hal
pemanfaatan media pembelajaran, serta membantu siswa dalam pembelajaran
menalaah teks fabel. Tujuan penelitian dan pengembangan untuk guru bahasa
43
Indonesia adalah dapat mempermudah proses pembelajaran teks fabel serta dapat
memicu kreatifitas guru dalam menciptakan media pembelajaran yang inovatif
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapatkan dilingkungan sekitar.
Tahap selanjutnya yaitu menentukan validator untuk memvalidasi media
pembelajaran yang diujicobakan. Validator dalam penelitian ini meliputi validator
materi, validator media, dan validator ahli praktisi. Pemilihan ahli dalam
pengembangan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret. Validator ahli materi
dalam penelitian ini ialah Dr. Eti Setiawati, M.Pd. Alasan peneliti memilih Dr. Eti
Setiawati, M.Pd menjadi validator materi karena peneliti menganggap beliau
mumpuni secara pengetahuan dan pengalaman untuk menilai media pembelajaran
dari sisi materi dan merupakan dosen yang sudah berpengalaman membimbing
mahasiswa dengan fokus kajian pengembangan media. Beliau juga banyak
memberikan masukan mengenai bahasa, cara penulisan, serta kefektifan materi
dalam media FABELPOLI (fabel dalam monopoli).
Validator ahli media dalam penelitian ini adalah Maulfi Syaiful Rizal,
M.Pd, alasan peneliti memilih beliau karena peneliti yakin beliau mumpuni baik
secara pengetahuan dan pengalaman, selain itu beliau juga sudah banyak
membimbing mahasiswa dengan fokus kajian pengembangan pendidikan.
Ahli praktisi dalam penelitian ini ialah Dra. Kusiyah guru bahasa
Indonesia di SMPN 10 Malang yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai guru,
sehingga beliau dapat mengetahui karakter serta kebutuhan siswa berdasarkan
pengalaman mengajar yang beliau miliki. Para validator tersebut akan membantu
44
dalam pengembangan media pembelajaran mulai tahap awal hingga tahap akhir.
Setelah memilih validator, dilakukan pemelihan bahan untuk media FABELPOLI
(fabel dalam monopoli). Pemilihan bahan dilakukan pada tanggal 15 Maret 2017.
Bahan-bahan tersebut diantaranya kertas karton, strofoam,kertas hvs, lem,kertas
buffalo, clip kertas ukuran besar, stik es krim, dan doubletip. Bahan- bahan
tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil validasi dari para validator.
4.1.3 Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan awal terdiri atas tiga aspek yang meliputi
pengembagan produk awal, pembuatan media sesuai dengan draf, dan
mempersiapkan alat evaluasi atau perangkat penilaian. Pada tahap pengembangan
dilakukan konsultasi untuk menentukan draf awal media, sehingga rancangan
media sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4.1.3.1 Format Produk Awal
Perancangan format produk awal dilakukan pada tanggal 16 Maret 2017
yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Mencari materi tentang menelaah teks fabel yang sesuai dengan kurikulum
2013 revisi.
2. Mencari foto 34 provinsi Indonesia di internet
3. Mencari gambar animasi permainan monopoli di internet.
4. Menentukan ukuran dan warna media FABELPOLI
5. Membuat materi tentang menelaah teks fabel
45
6. Membuat kartu fabelpoli
7. Membuat kartu materi
8. Membuat kartu soal
9. Membuat peraturan media permainan FABELPOLI
10. Membuat uang media permainan FABELPOLI
11. Membuat kartu kepemilikan media FABELPOLI
4.1.3.2 Pembuatan Media Sesuai dengan Draf
4.1.3.2.1 Deskripsi Produk I
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan yaitu membuat media berdasarkan
format produk yang sudah disusun. Pada tahap ini akan menghasilkan produk I
yang akan diujicobakan kepada lima siswa SMP Negeri 10 Malang. Pembuatan
produk I ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2017. Produk I akan dideksripsikan
sebagai berikut. Media ini diberi nama FABELPOLI (fabel dalam monopoli)
berbentuk persegi. Media ini memiliki 4 bagian yaitu kotak provinsi, kotak materi,
kotak provinsi, dan kotak kuning. Media FABELPOLI (fabel dalam monopoli) ini
memiliki warna yang menarik disetiap bagiannya. Berikut ini akan dijelaskan
penggunaan masing-masing bagian dalam media FABELPOLI (fabel dalam
monopoli).
(1) Kotak Provinsi merupakan bagian yang paling banyak dalam media
FABELPOLI, disinilah siswa memainkan perannya. Kotak provinsi terdiri
atas 34 provinsi yang ada di Indonesia,kotak “mulai”, kotak “lewat
kandang”, kotak “bebas parkir”, dan kotak “masuk kandang”.
46
(2) Kotak FABELPOLI merupakan kotak berisi kartu yang berperan sebagai
“dana umum” dalam permainan ini.
(3) Kotak Materi, terdiri dari kumpulan materi dan soal yang akan dipelajari
oleh siswa.
(4) Kotak Kuning, terdiri atas aturan permainan, gaco binatang, dadu, uang
FABELPOLI, dan kartu kepemilikan.
Gambar 4.1 Produk awal media FABELPOLI (fabel dalam monopoli)
47
4.1.3.3 Mempersiapkan Alat Evaluasi
Setelah menyusun draf awal dan membuat media yang sesuai dengan draf
awal, peneliti menyusun perangkat penilaian. Perangkat penilaian ini dibuat 30
Maret 2017 yang meliputi lembar validasi untuk para validator. Penjelasan
tentang perangkat penilaian dapat dilihat pada (lampiran 10-12).
4.1.4 Validasi I Uji Coba Awal
Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu
uji coba awal, uji coba lapangan, dan uji lapangan. Uji coba ini dilakukan untuk
memeroleh tingkat kelayakan media dalam pembelajaran menelaah teks fabel bagi
siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Uji coba ini melalui empat tahapan yaitu
uji coba media kepada siswa, melakukan validasi kepada validator, menganalisis
data yang diperoleh, dan tahap terakhir yaitu melakukan revisi produk. Tahap uji
coba awal melibatkan lima siswa kelas VII C SMP Negeri 10 Malang. Berikut ini
penjelasannya.
4.1.4.1 Hasil dan Analisis Uji Coba Awal
4.1.4.1.1 Hasil Data Uji Coba Awal
Uji coba awal dilaksanakan pada tanggal 26 April 2017 dengan
melibatkan lima siswa kelas VII C SMP Negeri 10 Malang. Penilaian ini meliputi
tiga aspek, yakni tampilan, materi, dan pemanfaatan media. Uji coba awal ini
menghasilkan data verbal dan data nonverbal. Data nonverbal yang dihasilkan
dapat dilihat pada tabel 4.3 (lampiran 14).
48
Berdasarkan tabel 4.3 secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media
FABELPOLI (fabel dalam monopoli) dikatagorikan sangat baik dengan
persentase sebesar 82,5 %. Hal ini dapat dilihat dari skor yang diberikan oleh
siswa pada angket respon siswa. Selain data nonverbal, ada data verbal yang
dideskripsikan pada tabel 4.4 (lampiran 14). Berdasarkan tabel 4.4 tersebut bahwa
kelima siswa senang menggunakan media permainan yang kreatif. Siswa tertarik
pada cara bermain, gambar, dan materi yang ada dalam media FABELPOLI (fabel
dalam monopoli). Selain itu, siswa memberikan saran untuk perbaikan media dari
segi bahan dan warna media FABELPOLI (fabel dalam monopoli).
4.1.4.1.2 Analisis Data Uji Coba Awal
Uji coba awal ini menghasilkan data nonverbal yang berupa skor
penilaian. Skor tersebut diperoleh dari pengisian angket respon siswa yang diisi
oleh lima siswa. Hasil skor penilaian angket respon siswa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.5 Analisis Hasil Data Uji Coba Awal
Siswa
S1 S2 S3 S4 S5
Jumlah Skor Hasil Uji Coba 38 45 38 37 40
Jumlah Aspek Penilaian 12 12 12 12 12
Skor Tertinggi 4 4 4 4 4
Berdasarkan tabel tersebut media FABELPOLI (fabel dalam monopoli)
memeroleh respon yang baik dari masing-masing siswa. Persentase rata-rata
penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.
49
Tabel 4.6 Rata-rata Analisis Data Uji Coba Awal
S1 S2 S3 S4 S5
38/79,16% 45/93,75 % 38/79,16 % 37/77,08% 40/83,33%
Rata-
rata
82,5%
Berdasarkan tabel hasil uji dapat diketahui bahwa media FABELPOLI
(fabel dalam monopoli) dikatakan sebagai media yang sangat baik. Hal ini
dibuktikan dari 1-5 siswa menghasilkan penilaian yang baik dengan persentase
sebesar 79,16%, 93,75%, 79,16%, 77,08%, dan 83,33%. Berdasarkan persentase
tersebut menghasilkan nilai rata-rata sebesar 82,5%. Namun, media FABELPOLI
(fabel dalam monopoli) belum bisa dikatakan layak karena harus melewati
beberapa tahapan lainnnya.
4.1.4.2 Validasi I Aspek Kebahasaan
4.1.4.2.1 Hasil Validasi I Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Validasi I aspek kebahasaan ini dilakukan pada tanggal 25 April 2017.
Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku dosen Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai validator ahli materi.
Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data verbal. Data nonverbal
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.7 (lampiran 15). Selain itu, ada data
verbal yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
verbal dapat dilihat pada tabel 4.8 (lampiran 15).
50
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh validator
materi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa. Secara keseluruhan media FABELPOLI memerlukan revisi untuk
menghasilkan produk II yang lebih baik. Tidak ada komentar mengenai aspek
penggunaan bahasa hanya saja pemerolehan point dalam aspek penggunaan
bahasa masih rendah.
4.1.4.2.2 Analisis Validasi I Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil tersebut akan menunjukan persentase tingkat kelayakan media khususnya
dari aspek kebahasaannya. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Analisis Validasi I Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 7
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 58%
P
= 58%
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 58% dilihat dari aspek kebahasaannya, hasil
ini dikatagorikan belum layak karena perolehan persentase <61%. Perolehan
51
presentase yang kurang diakibatkan karena point yang berikan masih ditahapan
cukup baik, sehingga media ini harus diperbaiki untuk produk yang akan
dihasilkan selanjutnya.
4.1.4.2.3 Hasil Validasi I Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan validator praktisi dilakukan pada
tanggal 26 April 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN
10 Malang Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan
data verbal. Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.9 (lampiran 16). selain data
nonverbal yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan
saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.10 (lampiran 16).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Menurut validator praktisi perlu adanya penjelasan
mengenai prosedur penggunaan media dan validator praktisi tidak memberikan
komentar mengenai penggunaan bahasa. Namun, media FABELPOLI ini harus
menjalani revisi untuk menciptakan produk II dengan aspek penggunaan bahasa
yang lebih baik dan mudah dipahami siswa.
52
4.1.4.2.4 Analisis Validasi Aspek Kebahasaan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator praktisi akan dihitung dan
dianalisis. Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari
aspek kebahasaan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.9 Analisis Validasi Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 9
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 75%
P
= 75%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kebahasaan
dalam media pembelajaran FABELPOLI memeroleh persentase sebesar 75%. hal
ini menunjukan aspek kebahasaan dalam media termasuk baik karena persentase
yang diperoleh >61%. Tapi, media FABELPOLI belum dapat disebarluaskan
karena masih harus melewati beberapa revisi untuk menghasilkan media yang
lebih baik. Setelah menganalisis, maka dapat diketahui rata-rata skor yang
diperoleh. Hasil skor rata-rata penilaian aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel
berikut.
53
Tabel 4.13 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Kebahasaan Produk
I
Ahli Materi Praktisi
58% 75%
Rata-rata 66,5%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek kebahasaan pada produk I memperoleh persentase sebesar
66,5%. Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan baik karena hasil persentase
>61%. Namun, secara keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi
yang lebih lanjut.
4.1.4.3 Validasi I Aspek Isi Materi
4.1.4.3.1 Hasil Validasi I Aspek Isi Materi Ahli Materi
Validasi media pembelajaran dengan ahli materi dilakukan pada tanggal
25 April 2017. Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai
validator ahli materi. Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data
verbal. Data nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.7 (lampiran 15).
Selain data nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal
yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
nonverbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 (lampiran 15 ).
54
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh ahli materi
yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan bahasa.
Menurut ahli materi, pada aspek kelayakan isi media harus ada pengklasfikasian
materi, materi belumm tertata rapi atau kurang sistematis sehingga materi dalam
media ini harus disusun secara sistematis agar siswa lebih mudah dalam
memahaminya.
4.1.4.3.2 Analisis Validasi I Aspek Isi Materi Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek isi
materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Analisis Validasi Aspek Isi Materi Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Isi Materi
Jumlah skor hasil validasi 26
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 65%
P
= 65%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 65% dari segi isi materi. Hasil tersebut
menunjukan bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat
dikatakan baik. Tetapi, ada beberapa point yang masih harus diperbaiki misalnya
55
kurangnya materi yang bervariasi, materi yang kurang sistematis, dan soal yang
masih sulit dipahami siswa. Oleh karena itu, media FABELPOLI masih perlu
perbaikan berdasarkan saran dan komentar yang telah diberikan oleh ahli materi.
4.1.4.3.3 Hasil Validasi I Aspek Isi Materi Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan validator praktisi dilakukan pada
tanggal 26 April 2016. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN
10 Malang Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan
data verbal. Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.9 (lampiran 16).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Pada aspek isi materi diperoleh komentar sebagai berikut
1) pertanyaan paragraph terlalu panjang; 2) bentuk pertanyaan harus lebih
bervariasi; 3) petunjuk harus lebih jelas; 4) diberikan soal yang berbentuk pilihan
ganda agar siswa lebih mudah dalam memahami materi. Materi dalam media ini
masih membutuhkan revisi agar materi produk selanjutnya lebih mudah diterima
siswa.
56
4.1.4.3.4 Analisis Validasi I Aspek Isi Materi Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek isi
materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.9 Validasi I Aspek Isi Materi Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Isi
Jumlah skor hasil validasi 27
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 67%
P
= 67%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi praktisi
diperoleh persentase sebesar 67,5% dari segi isi materi. Hasil tersebut
menunjukan bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat
dikatakan baik. Tetapi, media FABELPOLI masih perlu perbaikan karena materi
yang disajikan masih dianggap sulit dan belum tersusun secara sistematis. Setelah
menganalisis, maka dapat diketahui rata-rata skor yang diperoleh. Hasil skor rata-
rata penilian aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel berikut.
57
Tabel 4.14 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Isi Produk I
Ahli Materi Praktisi
65% 67%
Rata-rata 66%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek isi materi pada produk I memperoleh persentase sebesar 66%.
Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan baik karena hasil persentase >61%.
Namun, secara keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi yang lebih
lanjut untuk menjadi media yang lebih layak digunakan.
4.1.4.4 Validasi I Aspek Tampilan
4.1.4.4.1 Hasil Validasi I Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi media pembelajaran dengan ahli media dilakukan pada tanggal 25
April 2017. Validasi produk melibatkan Bapak Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd selaku
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai
validator ahli media. Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data
verbal. Data nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.11 (lampiran 17).
Selain data nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal
yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
nonverbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 (lampiran 17).
Pada angket tersebut terdapat tiga aspek yang harus dinilai oleh ahli media
yaitu kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, dan teknis pemanfaatan
58
media. Pada aspek tampilan perlu adanya perbaikan bahan yang lebih tahan lama
agar tidak mudah rusak dan gambar tidak hanya ditempel, gambar harus didesain
agar tidak mudah rusak. Berdasarkan komentar dari ahli media mengenai aspek
tampilan, media FABELPOLI ini memerlukan revisi untuk menciptakan produk II
dengan aspek tampilan yang lebih baik.
4.1.4.4.2 Analisis Validasi I Aspek Tampilan Ahli Media
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11 Analisis Validasi I Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi Media
Aspek Tampilan
Jumlah skor hasil validasi 28
Jumlah aspek penilaian 11
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 64%
P
= 64%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
media diperoleh persentase sebesar 64% dari segi tampilan. Hasil tersebut
menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan
baik, namun ada beberapa point seperti tingkat ketahanan media, pemilihan
59
bahan, kesesuaian gambar, resolusi dan beberapa point lainnya yang harus
diperbaiki.
4.1.4.4.3 Hasil Validasi I Aspek Tampilan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan validator praktisi dilakukan pada
tanggal 26 April 2016. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN
10 Malang Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan
data verbal. Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.9 (lampiran 16). Selain data
nonverbal yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan
saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.10 (lampiran 16).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Pada aspek kualitas tampilan, validator praktisi
memberikan komentar sebagai berikut 1) ukuran media diperbesar sesuai dengan
jumlah siswa; 2) gambar hewan harus ditambahkan agar terlihat menarik; 3) kotak
provinsi diperbesar; 4) bahan dasar media perlu diganti dengan bahan yang lebih
tahan lama; 5) warna perlu dicerahkan. Berdasarkan beberapa saran dari validator
60
praktisi perlu adanya perbaikan kualitas tampilan media dari berbagai aspek agar
nantinya menghasilkan produk II dengan kualitas tampilan yang lebih baik.
4.1.4.4.4 Analisis Validasi I Aspek Tampilan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator praktisi akan dihitung dan
dianalisis. Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari
aspek tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9 Analisis Validasi I Aspek Tampilan Praktisi
Validasi Media
Aspek Tampilan
Jumlah skor hasil validasi 27
Jumlah aspek penilaian 11
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 61%
P
= 61%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
media diperoleh persentase sebesar 61% dari segi tampilan. Hasil tersebut
menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan
baik . Tetapi, hasil tersebut ada dalam point kelayakan yang paling rendah. Hal ini
dikarenakan masih adanya kekurangan pada ukuran media, kesesuaian warna,
61
kesesuaian gambar, ketahanan, jenis bahan, dan bentuk media yang menjadi fokus
perbaikan untuk produk selanjutnya. Setelah menganalisis, maka dapat diketahui
rata-rata skor yang diperoleh. Hasil skor rata-rata penilian aspek tampilan dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.15 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Tampilan Produk I
Ahli Media Praktisi
64% 61%
Rata-rata 62,5%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek tampilan pada produk I memperoleh persentase sebesar 62,5%.
Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan baik karena hasil persentase >61%.
Namun, secara keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi yang lebih
lanjut.
4.1.4.5 Revisi Produk I
Tahap selanjutnya yaitu perbaikan produk yang dilakukan pada tanggal 1
mei 2017. Perbaikan uji coba awal menghasilkan produk II. Produk II memiliki
perbedaan yang cukup banyak jika dibandingkan dengan produk I. Perbaikan
yang dilakukan pada tahap revisi produk I meliputi.
1) Produk I adalah media yang bertemakan 34 provinsi di Indonesia.
Sedangkan pada produk II tema lebih difokuskan pada gambar-gambar
binatang.
62
2) Bahan papan FABELPOLI pada produk I adalah sterofoam berukuran
50cmx50cm yang dilapisi kertas karton. Sedangkan pada produk II
papan FABELPOLI terbuat dari karton tebal duplex berukuran
55cmx55cm yang dilapisi dengan kertas bontax. Pergantian bahan
dasar ini membuat produk II lebih tahan lama dan aman diuji cobakan
pada siswa.
3) Pada produk I jumlah kotak permainan berjumlah sebanyak 40 kotak.
Sedangkan pada produk II berubah menjadi 20 kotak
Gambar 4.3 Perubahan media FABELPOLI
4) Kertas petunjuk permainan produk I terbuat dari bahan kertas hvs
berwarna. Sedangkan pada produk II terbuat dari kertas buffalo.
63
Gambar 4.4 Perubahan bahan kertas petunjuk penggunaan
FABELPOLI
5) Pada produk I uang dalam media permainan FABELPOLI terdiri dari 4
warna yaitu merah muda, kuning, hijau dan biru. Sedangkan pada
produk II terdiri dari lima warna yaitu merah muda, kuninh, hijau,
biru, dan putih
Gambar 4.7 Perubahan jumlah uang FABELPOLI
6) Produk I materi dirasa terlalu banyak dan sulit bagi siswa. Lalu,
peneliti mengganti dan menyederhanakan materi tersebut pada produk
II
Gambar 4.5 Perubahan jumlah materi pada media FABELPOLI
64
7) Pada produk I soal dalam kartu soal berbentuk essay. Sedangkan pada
produk II soal dalam kartu soal berbentuk pilihan ganda. Pergantian
bentuk soal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam menerima
maksud dari soal tersebut.
Gambar 4.8 Perubahan bentuk soal pada media FABELPOLI
4.1.5 Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017. Tahap ini
dilaksanakan setelah melakukan perbaikan produk I dan menghasilkan produk II.
Uji coba melibatkan 15 siswa kelas VII C SMPN 10 Malang untuk menghasilkan
data respon siswa dan para validator yang menilai kelayakan media dari segi
kebahasaan, isi materi, dan tampilan media.
4.1.5.1 Hasil dan Analisis Uji Coba Lapangan
4.1.5.1.1 Hasil Data Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017 di SMPN 10
Malang dengan melibatkan 15 siswa kelas VIIC. Terdapat tiga aspek yang
menjadi penilaian dalam uji produk yaitu, tampilan, materi, dan pemanfaatan
65
media. Uji coba lapangan ini menghasilkan data verbal dan data nonverbal. Data
nonverbal yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 4.16 (lampiran 19).
Berdasarkan tabel 4.16 secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
media FABELPOLI (fabel dalam monopoli) dikatagorikan sangat baik dengan
persentase sebesar 94 %. Hasil persentase produk II ini mengalami kenaikan yang
cukup signifikan yaitu 82,5% menjadi 94%. Hal ini dapat dilihat dari skor yang
diberikan oleh siswa pada angket respon siswa. Selain data nonverbal, ada data
verbal yang dideskripsikan pada tabel 4.16 (lampiran 19). berdasarkan tabel 4.16
tersebut bahwa kelimabelas siswa senang menggunakan media permainan
FABELPOLI. Siswa tertarik pada cara bermain, gambar, dan materi yang ada
dalam media FABELPOLI. Selain itu, siswa memberikan saran untuk perbaikan
media yaitu dadu yang harus diperbaiki.
4.1.5.1.2 Analisis Data Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan ini menghasilkan data nonverbal yang berupa skor
penilaian. Skor tersebut diperoleh dari pengisian angket respon siswa yang diisi
oleh lima siswa. Hasil skor penilaian angket respon siswa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.18 Rata-rata Analisis Data Uji Coba Lapangan
66
Berdasarkan tabel tersebut media FABELPOLI (fabelpoli) memeroleh
respon yang baik dari masing-masing siswa. Persentase rata-rata penilaian dapat
dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan hasil uji coba diatas dapat disimpulkan media FABELPOLI
sangat baik digunakan dalam pembelajaran menelaah teks fabel. Hal itu terbukti
dari hasil respon siswa yang menunjukan persentase sebesar 95,83%, 97,91%,
95,83%, 91,66%, 91,66%, 100%, 97,91%, 97,91%, 91,66%, 97,91%, 81,25%,
89,59%, 91,66%, dan 93,75%. Berdasarkan persentase tersebut menghasilkan
nilai rata-rata sebesar 94%. Produk II mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada uji coba awal diperoleh rata-rata 82,5% sedangkan uji coba
67
lapangan diperoleh hasil sebesar 94%. Hal ini dikarenakan peneliti melakukan
perbaikan sesuai dengan komentar dan saran dari para validator. Meskipun
demikian media FABELPOLI belum dikatakan layak karena harus melewati
beberapa tahapan perbaikan lainnnya.
4.1.5.2 Validasi II Aspek Kebahasaan
4.1.5.2.1 Hasil Validasi II Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Validasi II aspek kebahasaan ini dilakukan pada tanggal 5 Mei 2017.
Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku dosen Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai validator ahli materi.
Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data verbal. Data nonverbal
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.19 (lampiran 20). Selain itu, ada data
verbal yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
verbal dapat dilihat pada tabel 4.20 (lampiran 20).
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh validator
materi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa. Tidak ada komentar mengenai penggunaan bahasa dan point dalam angket
penggunaan bahasa sudah mengalami kenaikan yaitu yang awalnya cukup baik
menjadi baik.
4.1.5.2.2 Analisis Validasi II Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil tersebut akan menunjukan persentase tingkat kelayakan media khususnya
68
dari aspek kebahasaanya. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.19 Analisis Validasi II Kebahasaan Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 9
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 75%
P
= 75%
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 75% dilihat dari aspek kebahasaannya. Hasil
ini dikategorikan baik karena perolehan persentase >61%, meskipun sudah
mencapai persentase lebih dari 61% media ini masih perlu melakukan perbaikan
untuk produk yang lebih layak.
4.1.5.2.3 Hasil Validasi II Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan praktisi dilakukan pada tanggal 8
Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10 Malang
Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan data verbal.
Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.21 (lampiran 21). selain data nonverbal
yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan saran untuk
69
perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.22
(lampiran 21).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Menurut komentar validator praktisi pada aspek
penggunaan bahasa, kalimat tanya pada kartu soal hendaknya dibuat lebih efektif.
Berdasarkan komentar tersebut dilakukan perbaikan penggunaan bahasa pada
produk III.
4.1.5.2.4 Analisis Validasi II Aspek Kebahasaan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
kebahasaan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21 Analisis Validasi II Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 9
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 75%
P
= 75%
70
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kebahasaan
dalam media pembelajaran FABELPOLI memeroleh persentase sebesar 75%.
Persentase ini belum menunjukan tanda kenaikan tingkat kelayakan dari produk I
karena hasil perhitungan masih berada ditingkatan baik. Aspek kebahasaan dalam
media ini dapat dikatakan baik karena persentase yang diperoleh >61%. Tapi,
media FABELPOLI belum dapat disebarluaskan karena masih harus melewati
beberapa revisi untuk menghasilkan media yang lebih baik. Setelah menganalisis,
maka dapat diketahui rata-rata skor yang diperoleh. Hasil skor rata-rata penilian
aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.25 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Kebahasaan Produk
II
Ahli Materi Praktisi
75% 75%
Rata-rata 75%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek kebahasaan pada produk II memperoleh persentase sebesar 75%.
Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan valid karena hasil persentase >61%.
Namun, secara keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi yang lebih
lanjut.
71
4.1.5.3 Validasi II Aspek Isi Materi
4.1.5.3.1 Hasil Validasi II Aspek Isi Materi Ahli Materi
Validasi media pembelajaran dengan ahli materi dilakukan pada tanggal 5
Mei 2017. Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai validator
ahli materi. Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data verbal. Data
nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.20 (lampiran 20). Selain data
nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal yang berupa
komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.21(lampiran 20).
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh ahli materi
yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan bahasa.
Menurut ahli materi, perlu adanya penyederhanaan tulisan pada kartu soal. Secara
keseluruhan aspek materi sudah mencapai tingkat kelayakan yang baik.
4.1.5.3.2 Analisis Validasi II Aspek Isi Materi Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek isi
materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.20 Analisis Validasi II Aspek Isi Materi Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Isi Materi
Jumlah skor hasil validasi 31
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
72
Persentase aspek 77,5%
P
= 77,5%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 77,5% dari segi isi materi. Hasil tersebut
menunjukan bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat
dikatakan baik. Tetapi, dengan adanya komentar tentang penyederhaan tulisan
media FABELPOLI maka perlu adanya perbaikan agar produk selanjutnya lebih
baik.
4.1.5.3.3 Hasil Validasi II Aspek Isi Materi Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan validator praktisi dilakukan pada
tanggal 9 Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10
Malang Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan
data verbal. Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.21 (lampiran 20). selain
data nonverbal yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar
dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.22 (lampiran 20).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
73
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Tidak ada komentar tentang isi materi pada aspek
kelayakan isi media dan point kelayakan pada aspek tersebut sudah mencapai
tingkat kelayakan yang sangat baik.
4.1.5.3.4 Analisis Validasi II Aspek Isi Materi Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator praktisi akan dihitung dan
dianalisis. Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari
aspek isi materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21 Analisis Validasi II Aspek Isi Materi Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Isi
Jumlah skor hasil validasi 38
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 95%
P
= 95%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi praktisi
diperoleh persentase sebesar 95% dari segi isi materi. Hasil tersebut menunjukan
bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan sangat
baik. Setelah menganalisis, maka dapat diketahui rata-rata skor yang diperoleh.
Hasil skor rata-rata penilian aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel berikut.
74
Tabel 4.26 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Isi Materi Produk II
Ahli Materi Praktisi
77,5% 95%
Rata-rata 86%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek isi materi pada produk II memperoleh persentase sebesar 86%.
Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan valid karena hasil persentase >81%.
Media sudah dapat diujicobakan pada tahap selanjutnya. Namun, secara
keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi yang lebih lanjut agar
mencapai kualitas yang lebih baik.
4.1.5.4 Validasi II Aspek Tampilan
4.1.5.4.1 Hasil Validasi II Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi media pembelajaran dengan ahli media dilakukan pada tanggal 5
Mei 2017. Validasi produk melibatkan Bapak Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd selaku
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai
validator ahli materi. Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data
verbal. Data nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.23 (lampiran 22).
Selain data nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal
yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.24 (lampiran 22).
Pada angket tersebut, ada tiga aspek yang harus diisi oleh ahli media yaitu
kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, dan teknis pemanfaatan
75
media. Menurut komentar ahli media pada aspek kualitas tampilan, perlu adanya
perbaikan mengenai kerapian gambar, pemilihan bahan yang lebih tahan lama,
dan penambahan list atau garis tepi pada pinggiran media.
4.1.5.4.2 Analisis Validasi II Aspek Tampilan Ahli Media
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.23 Analisis Validasi II Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi Media
Aspek Tampilan
Jumlah skor hasil validasi 41
Jumlah aspek penilaian 11
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 93%
P
= 93%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
media diperoleh persentase sebesar 93% dari segi tampilan. Hasil tersebut
menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan
sangat baik. Tetapi, media FABELPOLI masih perlu melakukan beberapa
perbaikan berdasarkan saran dan komentar dari ahli media.
76
4.1.5.4.3 Hasil Validasi II Aspek Tampilan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan praktisi dilakukan pada tanggal 8
Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10 Malang
Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan data verbal.
Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.21 (lampiran 21). selain data nonverbal
yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan saran untuk
perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.22
(lampiran 21).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Menurut komentar validator praktisi pada aspek kualitas
tampilan, tampilan media sudah lebih baik hanya saja perlu adanya penggantian
bahan yang lebih tahan lama untuk mencegah jika nantinya media basah terkena
air.
4.1.5.4.4 Analisis Validasi II Aspek Tampilan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21 Analisis II Aspek Tampilan Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Tampilan
Jumlah skor hasil validasi 42
Jumlah aspek penilaian 11
77
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 95,45%
P
= 95,45%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi
validator praktisi diperoleh persentase sebesar 95,45% dari segi tampilan. Hasil
tersebut menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat
dikatakan sangat baik. Tetapi, media FABELPOLI masih perlu perbaikan
berdasarkan saran dan komentar dari validator praktisi. Setelah menganalisis,
maka dapat diketahui rata-rata skor yang diperoleh. Hasil skor rata-rata penilian
aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.27 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Tampilan Produk II
Ahli Media Praktisi
93,18% 95,45%
Rata-rata 94,31%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek tampilan pada produk I memperoleh persentase sebesar 94,31%.
Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan sangat baik karena hasil persentase >81%.
Namun, secara keseluruhan media FABELPOLI harus melewati revisi untuk
media yang lebih layak digunakan.
78
4.1.5.5.Revisi Produk II
Pada produk awal media FABELPOLI, ada beberapa hal yang diubah dan
direvisi. Revisi ini dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari para validator
dan siswa. Perbaikan produk awal dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Dadu dalam produk III ini diganti dengan dadu yang lebih baik
kualitasnya.
Gambar 4.9 Perubahan bentuk dadu media FABELPOLI
2) Bahan papan FABELPOLI pada produk II berupa karton duplex yang
dilapisi kertas bontax. Sedangkan, pada produk III ini bahan dasarnya
diganti karton duplex yang dilapisi kertas glossy.
Gambar 4.10 Perubahan bahan papan media FABELPOLI
79
3) Bahan pada kartu fabelpoli, kartu materi, dan kartu soal diganti dengan
kertas bontax dikedua sisinya.
Gambar 4.11 Perubahan bahan kartu media FABELPOLI
4) Pada produk III tulisan pada kartu soal dikurangi dan kartu soal diberi
gambar animasi binatang dengan teknik watermark.
Gambar 4.12 Penambahan bahan dan gambar pada kartu media
FABELPOLI
80
5) Pada produk III diberi tambahan garis tepi yang berguna untuk
membuat media lebih tahan lama
Gambar 4.13 Penambahan lis papan media FABELPOLI
4.1.6 Uji Lapangan
Uji lapangan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017. Tahap ini dilaksanakan
setelah melakukan perbaikan produk II dan menghasilkan produk III. Uji
melibatkan 35 siswa kelas VII C SMPN 10 Malang untuk menghasilkan data
respon siswa dan para validator yang menilai kelayakan media dari segi
kebahasaan, isi materi, dan tampilan media.
4.1.6.1 Hasil dan Analisis Uji Lapangan
4.1.6.1.1 Hasil Data Uji Lapangan
Uji lapangan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017 di SMPN 10 Malang
dengan melibatkan 35 siswa kelas VIIC. Terdapat tiga aspek yang menjadi
penilaian dalam uji produk yaitu, tampilan, materi, dan pemanfaatan media. Uji
81
coba lapangan ini menghasilkan data verbal dan data nonverbal. Data nonverbal
yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 4.28 (lempira 24).
Berdasarkan tabel 4.28 secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
media FABELPOLI (fabel dalam monopoli) dikatagorikan sangat baik dengan
persentase sebesar 87%. Persentase produk III ini memang mengalami penerunan
jika dibandingkan dengan produk II. Hal itu mungkin dikarenakan semakin
banyak siswa semakin beragam pula penilaian mereka tentang media
pembelajaran FABELPOLI. Misalnya pada peserta didik laki-laki lebih senang
sesuatu yang sederhana sedangkan peserta didik perempuan lebih senang dengan
media yang banyak warna. Selain itu, cara penggunaan media FABELPOLI masih
dianggap membingungkan oleh beberapa peserta didik. Selain data nonverbal,
ada data verbal yang dideskripsikan pada tabel 4.29 (lampiran 24). berdasarkan
tabel 4.29 tersebut bahwa rata-rata siswa senang menggunakan media permainan
FABELPOLI. Media ini juga dapat membantu mereka menelaah teks fabel
dengan cara yang baru dan menyenangkan.
4.1.6.1.2 Analisis Data Uji Lapangan
Hasil rata-rata analisis uji lapangan yang melibatkan 35 orang siswa kelas
VII C yaitu sebagai berikut.
P
= 87%
82
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan media FABELPOLI
dapat dikatakan sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan nilai persentase sebesar
87%. Selain itu komentar dan saran terkait media ini dapat dilihat pada tabel 4.29
(lampiran 24).
4.1.6.2 Validasi III Aspek Kebahasaan
4.1.6.2.1 Hasil Validasi III Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Validasi III aspek kebahasaan ini dilakukan pada tanggal 16 Mei 2017.
Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku dosen Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai validator ahli materi.
Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data verbal. Data nonverbal
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.30 (lampiran 25). Selain itu, ada data
verbal yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
verbal dapat dilihat pada tabel 4.31(lampiran 25).
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh ahli materi
yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan bahasa.
Menurut ahli materi media FABELPOLI perlu sedikit perbaikan cara penulisan
nama tempat agar aspek kebahasaannya bisa mencapai hasil yang lebih baik.
4.1.6.2.2 Analisis Validasi III Aspek Kebahasaan Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil tersebut akan menunjukan persentase tingkat kelayakan media khususnya
83
dari aspek kebahasaan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.30 Analisis Validasi III Kebahasaan Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 11
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 91,66%
= 91,66%
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 91,66% dilihat dari aspek kebahasaannya.
Jika dibandingkan dengan produk II persentase ini memang mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Hasil ini dikatagorikan sangat baik karena
perolehan persentase >81%, sehingga media ini dapat diimplementasikan.
4.1.6.2.3 Hasil Validasi III Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan praktisi dilakukan pada tanggal 26
22 Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10
Malang Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan
data verbal. Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.30 (lampiran 25). selain
data nonverbal yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar
84
dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.31(lampiran 25).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
materi dan aspek media. Menurut validator praktisi, media FABELPOLI sudah
dapat dikatakan sangat baik dilihat dari segi kebahasaan. Media FABELPOLI
sudah dapat diimplementasikan.
4.1.6.2.4 Analisis Validasi III Aspek Kebahasaan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis. Hasil
perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
kebahasaan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.32 Analisis Validasi III Aspek Kebahasaan Praktisi
Validasi Praktisi
Aspek Kebahasaan
Jumlah skor hasil validasi 12
Jumlah aspek penilaian 3
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 100%
P
= 100%
85
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kebahasaan
dalam media pembelajaran FABELPOLI memeroleh persentase sebesar 100%.
hal ini menunjukan aspek kebahasaan dalam media sudah valid karena persentase
yang diperoleh >81%. Sehingga media ini sudah dapat disebarluaskan. Hasil skor
rata-rata penilian aspek kebahasan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.36 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Kebahasaan Produk
III
Ahli Materi Praktisi
91,66% 100%
Rata-rata 95,83%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek kebahasaan pada produk III memperoleh persentase sebesar
95,83%. Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan sangat baik karena hasil
persentase >81%. Kenaikan persentase tersebut tidak lepas dari perbaikan yang
peneliti lakukan. Perbaikan tersebut bersumber dari saran dan komentar siswa dan
para validator.
4.1.6.3 Validasi III Aspek Isi Materi
4.1.6.3.1 Hasil Validasi III Aspek Isi Materi Ahli Materi
Validasi media pembelajaran dengan ahli materi dilakukan pada tanggal
16 Mei 2017. Validasi produk melibatkan Ibu Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai
validator ahli materi. Uji coba produk menghasilkan data nonverbal dan data
86
verbal. Data nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.30 (lampiran 25).
Selain data nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal
yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data
nonverbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.30 (lampiran 25).
Pada angket tersebut, terdapat tiga aspek yang harus diisi oleh ahli materi
yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan bahasa.
Menurut ahli materi, materi dalam aspek kelayaan isi media sudah sangat baik dan
tidak perlu ada revisi. Hal itu dapat dilihat dari perolehan persentase sebesar
92,5%.
4.1.6.3.2 Analisis Validasi III Aspek Isi Materi Ahli Materi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek isi
materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.30 Analisis Validasi III Aspek Isi Ahli Materi
Validasi Ahli Materi
Aspek Isi Materi
Jumlah skor hasil validasi 37
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 92,5%
P
87
= 92,5%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
materi diperoleh persentase sebesar 92,5% dari segi isi materi. Hasil tersebut
menunjukan bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat
dikatakan sangat baik karena persentase >81% sehingga produk siap
diimplementasikan.
4.1.6.3.3 Hasil Validasi III Aspek Isi Materi Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan praktisi dilakukan pada tanggal 22
Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10 Malang
Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan data verbal.
Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.32 (lampiran 26). selain data nonverbal
yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan saran untuk
perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.33
(lampiran 26).
Berdasarkan tabel 4.33 aspek isi materi dalam media pembelajaran
FABELPOLI dapat dikatakan sangat baik atau valid dan media FABELPOLI
dapat diujicobakan ke tahap berikutnya.
4.1.6.3.4 Analisis Validasi III Aspek Isi Materi Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek isi
materi. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.32 Analisis Validasi III Aspek Isi Praktisi
88
Validasi Praktisi
Aspek Isi
Jumlah skor hasil validasi 40
Jumlah aspek penilaian 10
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 100%
P
= 100%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi praktisi
diperoleh persentase sebesar 100% dari segi isi materi. Hasil tersebut menunjukan
bahwa isi materi dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan sangat
baik atau valid. Menurut praktisi media FABELPOLI dapat diimplementasikan
tanpa adanya perbaikan. Setelah menganalisis data maka dapat diketahui rata-rata
skor penilaian aspek isi materi oleh ahli dapat dilihat pada tbel berikut.
Tabel 4.37 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Isi Produk III
Ahli Materi Praktisi
92,5% 100%
Rata-rata 96,25%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek isi materi pada produk III memperoleh persentase sebesar
96,25%. Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan valid karena hasil persentase
>81%. Secara aspek isi media sudah dapat disebarluaskan. Namun, belum dapat
89
dikatakan valid secara keseluruhan karena hasil skor tersebut hanya berdasarkan
aspek isi materi
4.1.6.4 Validasi III Aspek Tampilan
4.1.6.4.1 Hasil Validasi III Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi media pembelajaran dengan ahli media dilakukan pada tanggal 16
Mei 2017. Validasi produk melibatkan Bapak Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd selaku
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya sebagai
validator ahli materi. Uji coba III ini menghasilkan data nonverbal dan data
verbal. Data nonverbal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.34 (lampiran 27).
Selain data nonverbal yang berupa skor, validasi ini menghasilkan data verbal
yang berupa komentar dan saran untuk perbaikan produk selanjutnya. Data verbal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.35 (lampiran 27).
Berdasarkan tabel 4.35 aspek tampilan dalam media pembelajaran
FABELPOLI dirasa sangat baik. Menurut ahli media FABELPOLI sudah layak
diimplementasikan.
4.1.6.4.2 Analisis Validasi III Aspek Tampilan Ahli Media
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.34 Analisis Validasi III Aspek Tampilan Ahli Media
Validasi Media
Aspek Tampilan
90
Jumlah skor hasil validasi 42
Jumlah aspek penilaian 11
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 95,45%
P
= 95,45%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
media diperoleh persentase sebesar 95,45% dari segi tampilan. Hasil tersebut
menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan
sangat baik.
4.1.6.4.3 Hasil Validasi III Aspek Tampilan Praktisi
Validasi media pembelajaran dengan praktisi dilakukan pada tanggal 22
Mei 2017. Validasi produk melibatkan guru bahasa Indonesia SMPN 10 Malang
Dra. Kusiyah. Uji coba ini tentunya menghasilkan data nonverbal dan data verbal.
Data nonverbal dapat dilihat pada tabel 4.32 (lampiran 26). selain data nonverbal
yang berupa skor, terdapat pula data verbal yang berisi komentar dan saran untuk
perbaikan produk selanjutnya. Data verbal tersebut dapat dilihat pada tabel
4.33(lampiran 26).
Pada angket tersebut, terdapat enam aspek yang harus diisi oleh validator
praktisi yaitu prosedur penggunaan media, kelayakan isi media, dan penggunaan
bahasa, kesesuaian media dengan tujuan, kualitas tampilan, teknis dan
pemanfaatan media. Keenam aspek tersebut merupakan penggambungan aspek
91
materi dan aspek media. Menurut validator praktisi, tampilan media sudah sangat
baik dan siap diimplementasikan.
4.1.6.4.4 Analisis Validasi III Aspek Tampilan Praktisi
Skor yang diperoleh dari angket validator akan dihitung dan dianalisis.
Hasil perhitungan tersebut akan menunjukan persentase kelayakan dari aspek
tampilan. Analisis hasil penilaian validator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.32 Analisis Validasi III Aspek Tampilan Praktisi
Validasi Media
Aspek Tampilan
Jumlah skor hasil validasi 44
Jumlah aspek penilaian 11
Skor tertinggi 4
Persentase aspek 100%
P
= 100%
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli
media diperoleh persentase sebesar 100% dari segi tampilan. Hasil tersebut
menunjukan bahwa dalam media pembelajaran FABELPOLI dapat dikatakan
sangat baik. Setelah menganalisis, maka dapat diketahui rata-rata skor yang
diperoleh. Hasil skor rata-rata penilian aspek tampilan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.38 Rata-rata Hasil Persentase Kevalidan Aspek Tampilan Produk III
92
Ahli Media Praktisi
95,45% 100%
Rata-rata 97,72%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
persentase aspek tampilan pada produk III memperoleh persentase sebesar
98,86%. Hasil rata-rata tersebut dapat dikatakan sangat baik atau valid karena
hasil persentase >81% sehingga produk siap diimplementasikan.
4.1.6.5 Revisi Produk Akhir
1) Pada produk akhir ini perbaikan hanya berupa cara penulisan pada kartu
soal. Misalnya: “dihutan” menjadi “di hutan”.
Gambar 4.14 Perbaikan cara penulisan
93
4.1.7 Analisis Rata-rata Keseluruhan Aspek
Pada tahap ini peneliti menganalisis tingkat kelayakan media dilihat dari
segala aspek yang terdapat dalam lembar validasi data siswa, ahli materi, praktisi ,
dan ahli media. Pada produk I diketahui total persentase siswa sebesar 82,5%, ahli
materi 63%, praktisi 64,16%, dan ahli media 61,66 %. Dibawah ini merupakan
analisis rata-rata persentase produk I.
Tabel 4.39 Analisis Rata-rata Keseluruhan Aspek Produk I
Responden dan Validator Total Persentase
Siswa 82,5
Ahli Materi 63
Praktisi 64,16
Ahli Media 61,66
Jumlah Rata-Rata 67,83
P
= 67,83%
Rata-rata persentase produk I mencapai 67,83%. Berdasarkan persentase
tersebut produk I sudah dikatakan baik. Namun, banyaknya komentar dan saran
dari siswa dan para validator membuat produk I ini harus diperbaiki agar
mendapatkan tingkat kelayakan yang lebih baik.
Selajutnya pada produk II diketahui total persentase siswa sebesar 94%,
ahli materi 75%, praktisi 94,16%, dan ahli media 93,56%. Dibawah ini merupakan
analisis rata-rata persentase produk II.
94
Tabel 4.40 Analisis Rata-rata Keseluruhan Aspek Produk II
Responden dan Validator Total Persentase
Siswa 94
Ahli Materi 75
Praktisi 94,16
Ahli Media 93,56
Jumlah Rata-Rata 89,18
P
= 89,18%
Rata-rata persentase produk II mencapai 89,18%. Berdasarkan persentase
tersebut produk II sudah dikatakan sangat baik. Namun, masih ada beberapa
komentar dan saran dari siswa dan para validator membuat produk I ini harus
diperbaiki agar mendapatkan tingkat kelayakan yang lebih baik.
Pada produk III diketahui total persentase siswa sebesar 87%, ahli materi
88,33%, praktisi 100%, dan ahli media 96,66%. Dibawah ini merupakan analisis
rata-rata persentase produk III.
Tabel 4.41 Analisis Rata-rata Keseluruhan Aspek Produk III
Responden dan Validator Total Persentase
Siswa 87
Ahli Materi 83,33
Praktisi 100
Ahli Media 96,66
Jumlah Rata-Rata 91,74
P
95
= 91,74%
Rata-rata persentase produk III mencapai 91,74%. Berdasarkan persentase
tersebut produk III sudah dikatakan sangat baik. Produk III dapat disebarluaskan
dan diimplementasikan.
4.1.8 Desiminasi dan Implementasi
4.1.8.1 Desiminasi
Desiminasi dilakukan pada tanggal 26 Mei 2017 di SMPN 10 Malang.
Produk yang didesiminasikan berjumlah 7 buah. Produk ini diharapkan dapat
digunakan pada tahun ajaran baru untuk materi menelaah teks fabel.
4.1.8.2 Implementasi
Implementasi dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017 dengan melibatkan
32 siswa dari kelas VII D. Implementasi dilaksanakan dengan membagikan
angket respon siswa pada kelas implementasi. Penyajian data nonverbal dan data
verbal dijelaskan secara detail pada tabel 4.42 (lampiran 29)
Berdasarkan hasil implementasi, siswa memberikan komentar bahwa
media FABELPOLI ini mudah dipahami secara materi, mampu memotivasi
belajar siswa, menyenangkan karena memberikan suasana belajar yang baru, dan
menarik secara tampilan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada tabel 4.43 (lampiran
29). oleh sebab itu, media FABELPOLI sudah layak digunakan dalam
pembelajaran menelaah teks fabel di kelas VII.
96
4.2 Kajian Produk
FABELPOLI (fabel dalam monopoli) merupakan sebuah produk yang
dikembangkan untuk pembelajaran menelaah teks fabel. Produk ini sudah
melewati beberapa uji coba. Uji coba tersebut berasal dari angket respon siswa
dan angket para validator. Uji coba media ini dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil
respon siswa terhadap produk media dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 4.18 Diagram Hasil Angket Respon Siswa
Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa angket hasil
respon siswa menghasilkan persentase >61-81%. Hal ini menunjukan bahwa
media pembelajaran dapat dikatakan valid jika dilihat dari hasil angket respon
siswa. Namun, media ini belum dapat dikatakan benar-benar valid karena hanya
diukur dari respon siswa. Namun, terjadi penurunan pada tahap uji coba lapangan
ke tahap uji lapangan, hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang masih
kebingungan dengan cara penggunaan media FABELPOLI. Perbedaan pendapat
Hasil Angket Respon Siswa
Uji Coba Awal 82%
Uji Coba Lapangan 94%
Uji Lapangan 87%
76%78%80%82%84%86%88%90%92%94%96%
97
dan penilaian tiap siswa juga turut berpengaruh karena tiap siswa memiliki
penilaian yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan media yang valid dan dapat
disebarluaskan maka diperlukan adanya para validator untuk menilai kelayakan
produk media pembelajaran FABELPOLI.
Tingkat kelayakan media pembelajaran FABELPOLI dilakukan oleh para
validator meliputi ahli materi, praktisi, dan ahli media. Penilaian produk
dilakukan sebanyak tiga kali untuk memenuhi tingkat kelayakan media dari segi
aspek kebahasaan, isi materi, dan tampilan media. Hasil validasi produk yang
dilakukan oleh para validator dapat dilihat dari diagram berikut ini.
Gambar 4.19 Diagram Rata-rata Validasi Produk
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa produk media
pembelajaran FABELPOLI memiliki kenikan persentase dari produk I,produk II,
Produk I Produk II Produk III
Kebahasaan 66% 75% 96%
Isi Materi 66% 86% 96%
Tampilan 62% 94% 98%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
98
dan produk III. Kenaikan persentase tersebut tak terlepas dari perbaikan yang
dilakukan pada setiap tahapnya.