bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian
4.1.1. Kondisi Awal
Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan
masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Hal ini terjadi karena
guru masih menggunakan metode konvensional sehingga siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar IPA siswa rendah yang dapat
dilihat pada tabel 12 dibawah ini:
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07
Salatiga Kondisi Awal (Pra Siklus)
No. Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tidak tuntas 22 59,46%
2 Tuntas 15 40,54%
Jumlah 37 100%
Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 40
Rata - Rata 66,48
KKM 65
Berdasarkan tabel 12 siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas
hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 15 siswa atau 40,54% siswa dalam
kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 22 siswa atau 59,46%. Nilai tertinggi
siswa 100 dan nilai terendah siswa 40 dengan nilai rata-rata kelas 66,48. Untuk
lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 12, dapat dibuat diagram
lingkaran pada gambar 2 berikut:
28
Gambar 2
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Pada kondisi awal, hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini ini
dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru masih bersifat
konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Guru masih menjadi
pusat pembelajaran dan kurang mengaktifkan siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, sehingga hasil belajar siswa yang rendah. Peneliti
mengupayakan adanya tindakan kelas demi tercapainya hasil belajar siswa yang
memenuhi KKM, serta tercapainya tujuan pembelajaran dan pemahaman materi
siswa dengan kriteria keberhasilan yaitu 80%.
4.1.2. Siklus 1 Pertemuan Pertama
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pertemuan pertama
dan pertemuan kedua pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar
kenampakan bumi menggunakan metode pembelajaran Inquiry.
2. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok pada pertemuan
pertama dan pertemuan kedua.
3. Menyiapkan lembar kerja evaluasi pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua.
4. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
40,54%
59,46%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal
Tuntas Tidak Tuntas
29
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret 2013.
Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru:
1. Mengucapkan salam pembuka.
2. Memperkenalkan diri didepan kelas sebagai guru peneliti.
3. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa
4. Memeriksa kesiapan belajar siswa.
5. Motivasi : “Pernahkah anak-anak pergi tamasya ke pantai? Bagaimana
perasaannya dan ada apa saja di pantai tersebut?
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
Eksplorasi:
Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang pokok
bahasan permukaan bumi.
Guru melakukan tanya jawab bersama siswa hal-hal apa saja yang
merupakan unsur-unsur dari muka bumi.
Guru menjelaskan pengaruh bulan terhadap kenampakan bumi.
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara
acak.
Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa tentang pengaruh
angin dan air pada permukaan muka bumi.
Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan.
3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan.
4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan.
5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
30
6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
7. Perwakilan kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya.
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami
materi pembelajaran.
Guru memberikan penguatan materi.
Kegiatan akhir
1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
c. Hasil Observasi
Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi, dan untuk
merencanakan rencana tindakan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan data
hasil lembar observasi aktivitas guru (terlampir) yang dilakukan oleh observer
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 13
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan
Pertama
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 I Pertemuan Pertama 5 15 11 2 76
Kriteria Penilaian:
116 – 132 = A
95 – 115 = B
74 – 94 = C
54 – 74 = D
33 – 53 = E
Sesuai dengan tabel 13 dinyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria C
karena masih kurang menguasai kelas dan belum menggunakan media yang
sesuai dengan pembelajaran. Observasi atau pengamatan juga dilakukan
kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data
31
yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 14
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan
Pertama
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 I Pertemuan Pertama 6 9 6 3 54
Kriteria Penilaian:
83 – 92 = A
70 – 82 = B
47 – 69 = C
36 – 46 = D
24 – 35 = E
Sesuai dengan tabel 14 aktivitas siswa pada siklus I petermuan pertama
mendapatkan kriteria C.
d. Refleksi
Dilihat dari hasil observasi siswa sesuai dengan tabel 14 aktivitas siswa
pada siklus I pertemuan pertama mendapatkan kriteria C dengan total skor. Hal
ini terjadi karena belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan secara
Inquiry. Yang mengakibatkan beberapa siswa terlihat pasif dalam
pembelajaran. Solusi yang tepat dalam permasalahan ini adalah mencari media
pembelajaran yang tepat dan menarik agar dapat menggugah gairah para siswa
untuk melakukan pembelajaran.
4.1.3. Siklus I Pertemuan Kedua
Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2013.
Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
32
a. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru:
1. Mengucapkan salam pembuka.
2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa
3. Memeriksa kesiapan belajar siswa.
4. Apersepsi : “Pernahkah kalian melihat cuaca buruk? Apa akibat yang
ditimbulkan pada saat terjadi cuaca buruk?”
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
Eksplorasi:
1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang dampak-
dampak perubahan permukaan bumi.
2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa tentang dampak-
dampak perubahan permukaan bumi.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang dampak perubahan
permukaan bumi yaitu erosi dan abrasi
4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara
acak.
5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari
dampak-dampak perubahan permukaan bumi yang lain.
Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan
tentang keadaan kota besar yang daerahnya memiliki daerah resapan air
yang sedikit dan daerah pegunungan yang gundul apa bila terjadi hujan lebat
berhari - hari.
3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan.
4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan.
5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
33
7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya.
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami
materi pembelajaran.
2. Guru memberikan penguatan materi.
Kegiatan akhir
1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
b. Hasil Observasi
Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi, dan untuk
merencanakan rencana tindakan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan data
hasil lembar observasi aktivitas guru (terlampir) yang dilakukan oleh observer
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 15
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan
Kedua
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 I Pertemuan Kedua - 4 27 2 97
Kriteria Penilaian:
116 – 132 = A
95 – 115 = B
74 – 94 = C
54 – 74 = D
33 – 53 = E
Sesuai dengan tabel 15 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B
karena proses belajar mengajar yang telah disesuaikan dengan hasil refleksi
pada kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya. Observasi atau pengamatan
34
juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa
dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 16
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan
Kedua
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 I Pertemuan Kedua - 5 16 3 70
Kriteria Penilaian:
83 – 92 = A
70 – 82 = B
47 – 69 = C
36 – 46 = D
24 – 35 = E
Sesuai dengan tabel 16 aktivitas siswa pada siklus I petermuan kedua
mendapatkan kriteria B.
c. Hasil Tes
Hasil tes pada siklus I pada pelajaran IPA di SD Negeri Ledok 07, dapat
dilihat pada tabel 17 di bawah ini:
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07
Salatiga Siklus I
No. Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tidak tuntas 17 45,95%
2 Tuntas 20 54,05%
Jumlah 37 100%
Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 35
Nilai Rata - Rata 66,89
KKM 65
35
Berdasarkan tabel 17 terlihat hasil belajar siswa pada siklus I belum
mencapai 80% ketuntasan yang diharapkan namun siswa yang tuntas KKM
mengalami kenaikan menjadi 20 siswa dari yang semula pada pertemuan
pertama 15 siswa, dan siswa yang belum tuntas dari yang semula sebanyak 22
siswa turun, menjadi 17 siswa dengan nilai rata-rata 70,27, nilai tertinggi 100
dan nilai terendah 35. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel
17, dapat dibuat diagram lingkaran pada gambar 3 berikut:
Gambar 3
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
b. Refleksi
Dilihat dari hasil observasi siswa sesuai dengan tabel 16 aktivitas siswa
pada siklus I petermuan kedua mengalami peningkatan yang semula hanya
menghasilkan skor 54 naik menjadi 70. Hal tersebut terjadi karena peneliti
berhasil meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan mudah dimengerti
konsepnya oleh para siswa.
54,05%
45,95%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
36
4.1.4. Siklus II Pertemuan Pertama
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pertemuan pertama
dan pertemuan kedua pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar
kenampakan bumi menggunakan metode pembelajaran Inquiry.
2. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok pada pertemuan
pertama dan pertemuan kedua.
3. Menyiapkan lembar kerja evaluasi pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua.
4. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Maret
2013. Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru:
1. Guru mengucapkan salam pembuka.
2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa
3. Memeriksa kesiapan belajar siswa.
4. Guru menanyakan kepada siswa tentang keadaan lingkungan dirumah para
siswa.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
Eksplorasi:
1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang lingkungan
fisik.
2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa perubahan – perubahan
pada lingkungan fisik pada musim hujan.
3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru perubahan lingkungan fisik pada
musim hujan.
37
4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara
acak.
5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari
perubahan lingkungan fisik yang terjadi pada musim kemarau.
Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan.
3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan.
4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan.
5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya.
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami
materi pembelajaran.
2. Guru memberikan penguatan materi.
Kegiatan akhir
1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
c. Hasil Observasi
Tabel 18
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan
Pertama
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 II Pertemuan Pertama - 3 28 2 95
Kriteria Penilaian:
116 – 132 = A
95 – 115 = B
74 – 94 = C
38
54 – 74 = D
33 – 53 = E
Sesuai dengan tabel 18 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B.
Observasi atau pengamatan juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data yang didapat dari lembar
observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 19
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan
Pertama
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 II Pertemuan Pertama - 5 16 3 70
Kriteria Penilaian:
83 – 92 = A
70 – 82 = B
47 – 69 = C
36 – 46 = D
24 – 35 = E
Sesuai dengan tabel 19 aktivitas siswa pada siklus II petermuan kedua
mendapatkan kriteria B.
d. Refleksi
Dilihat pada tabel 18 lembar penilaian aktivitas guru, telah mampu
mengkondisikan siswa untuk belajar sesuai dengan metode yang diajarkan, hal
ini dibuktikan dari hasil lembar observasi siswa yang masih mendapatkan
kriteria B. Meskipun ada beberapa siswa yang masih belum fokus dan ramai
sendiri, solusi kedepan adalah peneliti akan lebih memperhatikan beberapa
siswa tersebut.
39
4.1.5. Siklus II Pertemuan Kedua
Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013.
Proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Inquiry, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru:
1. Mengucapkan salam pembuka.
2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa
3. Memeriksa kesiapan belajar siswa.
4. Apersepsi : “Apa akibatnya apa bila terjadi kemarau yang panjang?”
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
Eksplorasi:
1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang penyebab-
penyebab perubahan lingkungan fisik.
2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa tentang penyebab-
penyebab perubahan lingkungan fisik.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang penyebab-penyebab
perubahan lingkungan fisik.
4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara
acak.
5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari
penyebab-penyebab perubahan lingkungan fisik yang lain.
Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan.
3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan.
4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan.
5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
40
7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya.
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami
materi pembelajaran.
2. Guru memberikan penguatan materi.
Kegiatan akhir
1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
b. Hasil Observasi
Tabel 20
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan
Kedua
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 II Pertemuan Kedua - 5 26 2 96
Kriteria Penilaian:
116 – 132 = A
95 – 115 = B
74 – 94 = C
54 – 74 = D
33 – 53 = E
Sesuai dengan tabel 20 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B.
Observasi atau pengamatan juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data yang didapat dari lembar
observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut:
41
Tabel 21
Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan
Kedua
NO SIKLUS SKOR JUMLAH
TOTAL 1 2 3 4
1 II Pertemuan Kedua - 4 17 3 71
Kriteria Penilaian:
83 – 92 = A
70 – 82 = B
47 – 69 = C
36 – 46 = D
24 – 35 = E
Sesuai dengan tabel 21 aktivitas siswa pada siklus II petermuan kedua
mendapatkan kriteria B.
c. Hasil Tes
Hasil tes pada siklus pada pelajaran IPA di SD Negeri Ledok 07, dapat
dilihat pada tabel 22 di bawah ini:
Tabel 22
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07
Salatiga Siklus II No. Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tidak tuntas 7 18,92%
2 Tuntas 30 81,08%
Jumlah 37 100%
Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 50
Nilai Rata - Rata 74,59
KKM 65
Berdasarkan tabel 22, terlihat hasil belajar siswa pada siklus II telah
melebihi 80% ketuntasan yang diharapkan yaitu sekitar 81,08% dengan
perolehan nilai rata-rata 74,59, nilai minimum 50 dan nilai maksimum 95.
42
Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 22, dapat dilihat pada
diagram lingkaran pada gambar 4 berikut ini:
Gambar 4
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
d. Refleksi
Sesuai dengan tabel 21 aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua
mendapatkan kriteria B hal ini terjadi karena sebagian besar siswa telah
terbiasa belajar secara Inquiry. Hasilnya berdampak pada kenaikan hasil belajar
yang dapat dibuktikan melalui tabel 22 dimana siswa yang telah mencapai
KKM naik menjadi 81,08% atau sekitar 30 siswa.
4.2. Hasil Analisis Data
Hasil analisis data pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II, dapat dilihat
dari rekapitulasi ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II
tabel 23 berikut ini:
81,08%
18,92%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
43
Tabel 23 Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No Kriteria Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Tidak Tuntas < 65 59,46% 45,95% 18,92%
2. Tuntas ≥ 65 40,54% 54,05% 81,08%
Jumlah 100% 100% 100%
Nilai Maksimum 95 95 95
Nilai Minimum 40 35 50
Nilai rata-rata
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Gambar 5
Diagram Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
4.3. Pembahasan
Karena dalam proses belajar mengajar IPA lebih menekankan pada
pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang
akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan.
Oleh karena itulah peneliti menggunakan metode Inquiry. Dimana metode
ini mampu mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setiap pemecahan
masalah yang dihadapi, membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer
pengetahuan pada situasi proses pengajaran, mendorong siswa untuk berfikir
59,46%45,95%
18,92%
40,54%54,05%
81,08%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Tidak Tuntas < 65 Tuntas ≥ 65
44
kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, dan membuat situasi
proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis. Terlihat dari aktifitas siswa
ketika pembelajaran siklus I dan siklus II, siswa yang semula pasif ketika
pembelajaran – pembelajaran lampau berubah menjadi aktif dengan mulai aktif
bertanya dan aktif berdiskusi ketika pengajar menggunakan metode Inquiry.
Penggunaan metode Inquiry juga berpengaruh signifikan dengan hasil belajar IPA
siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga. Hasil observasi pada kondisi awal, kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan guru masih bersifat konvensional yaitu
dengan menggunakan metode ceramah. Guru masih menjadi pusat pembelajaran
dan kurang mengaktifkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Akibatnya, siswa menjadi bosan dan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran.
Hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai KKM (65), dari 37 siswa,
hanya 15 siswa (40,54%) yang mencapai KKM, sedangkan siswa yang belum
mencapai KKM sebanyak 22 siswa (59,46%), dengan nilai rata-rata 66,48, nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 40.
Setelah menggunakan metode Inquiry hasil belajar siswa pada siklus I
mengalami peningkatan yaitu 20 siswa (54,05%) telah mencapai KKM (65).
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 siswa (45,95%),
dengan nilai rata-rata 66,89, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 35. Pada siklus II
siswa yang telah mencapai KKM (65) naik sesuai dengan indikator keberhasilan
yang yang ditentukan (80%) yaitu sebanyak 30 siswa (81,08%), sedangkan siswa
yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (18,92%), dengan nilai rata-rata 74,59, nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 50.
Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan metode
Inquiry dalam pembelajaran IPA kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Margono 2012. “Peningkatan Hasil Belajar
IPA Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pacet
Kecamatan Reban Kabupaten Batang Semester 2/2011-2012”. Dan penelitian
yang dilakukan Safitri, Anggitya Cucu Hardi Dewi “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Inkuiri
Kelas II SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”.