bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/t1_292008031_bab...

18
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Brigjen Katamso yaitu di SD N 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora . Dimana SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 1 Kajengan sebagai kalas kontrol. Jumlah semua siswa kelas IV dari kedua SD adalah 44 anak dengan latar belakang orang tua sebagian besar bermata pencahrian sebagai petani. Meskipun demikian dua SD tersebut mampu menunjukkan prestasi yang baik. Dimana kedua SD tersebut melakukan pembelajaran cukup baik . Jumlah seluruh guru di SD Negeri 2 Kajengan yang berjumlah 9 orang, semua yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan karyawan semua beragama islam. Akan tetapi 6 guru sebagai guru kelas dan ada 1 guru agama islam, 1 guru olah raga, 1 pegawai TU, dan 1 penjaga sekolah. Dalam kerjasamanya antar guru dengan guru, antar guru dengan guru honorer, antar guru dengan penjaga sekolah sangat baik. Hal ini dalam keadaan sekolah baik, keadaan lingkungan sekolah baik. Untuk pembelajaran di sekolah sangat mendukung untuk siswa belajar. Keadaan sekolah terdiri dari 6 raung kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6, ruang dapur 1 yang di tempati penjaga, dan ruang WC. Pembelajaran di SD Negeri 1 Kajengan yang jumlah gurunya ada 10 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru serta kariawan semua beragama islam. Akan tetapi 6 orang guru sebagai guru kelas, dan masih ada 4 yang 1 guru olah raga, 1 guru agama islam, 1 pegawi TU dan ada 1 sebagai penjaga sekolah. Dalam keadaan sekolah ini sengat mendukung dalam pembelajara anak didik, bangunan sekolah baru dan taman sekolah bagus. Ruang kelas terdiri dari 6 ruang, 1 ruang dapur yang ditempati penjaga, dan ruang WC. Latar belakang dari kedua sekolah tersebut yaitu SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan dalam keadaan sekolahnya sangat mendukung dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini seorang penulis mememilih sekolah untuk subjek penelitian.

Upload: buituyen

Post on 03-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Brigjen Katamso yaitu di SD N 1

Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora .

Dimana SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 1

Kajengan sebagai kalas kontrol. Jumlah semua siswa kelas IV dari kedua SD

adalah 44 anak dengan latar belakang orang tua sebagian besar bermata

pencahrian sebagai petani. Meskipun demikian dua SD tersebut mampu

menunjukkan prestasi yang baik. Dimana kedua SD tersebut melakukan

pembelajaran cukup baik .

Jumlah seluruh guru di SD Negeri 2 Kajengan yang berjumlah 9 orang,

semua yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan karyawan semua beragama

islam. Akan tetapi 6 guru sebagai guru kelas dan ada 1 guru agama islam, 1 guru

olah raga, 1 pegawai TU, dan 1 penjaga sekolah. Dalam kerjasamanya antar guru

dengan guru, antar guru dengan guru honorer, antar guru dengan penjaga sekolah

sangat baik. Hal ini dalam keadaan sekolah baik, keadaan lingkungan sekolah

baik. Untuk pembelajaran di sekolah sangat mendukung untuk siswa belajar.

Keadaan sekolah terdiri dari 6 raung kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6,

ruang dapur 1 yang di tempati penjaga, dan ruang WC.

Pembelajaran di SD Negeri 1 Kajengan yang jumlah gurunya ada 10 orang,

yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru serta kariawan semua beragama islam.

Akan tetapi 6 orang guru sebagai guru kelas, dan masih ada 4 yang 1 guru olah

raga, 1 guru agama islam, 1 pegawi TU dan ada 1 sebagai penjaga sekolah. Dalam

keadaan sekolah ini sengat mendukung dalam pembelajara anak didik, bangunan

sekolah baru dan taman sekolah bagus. Ruang kelas terdiri dari 6 ruang, 1 ruang

dapur yang ditempati penjaga, dan ruang WC.

Latar belakang dari kedua sekolah tersebut yaitu SD Negeri 1 Kajengan dan

SD Negeri 2 Kajengan dalam keadaan sekolahnya sangat mendukung dalam

pembelajaran. Dalam penelitian ini seorang penulis mememilih sekolah untuk

subjek penelitian.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

49

Subjek yang diteliti adalah kelas ekspeimen yang menggunakan metode

pembelajaran inquiri yang dilakukan pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N 2

Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Adapun alasan yang menjadi

pertimbangan diteliti memilih SD N 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten

Blora bahwa penelitian dengan topik penggunaan metode inquiri dalam

pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal ini

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV yang belum pernah dilakukan di

SD N 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

4.1.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pelaksanaan dalam penelitian ini yang menggnakan metode inquiri adalah kelask

eksperimen dan kelas kontrol hannya menggunakan pembelajaran konvensional.

Akan tetapi sebelum penelitian, guru yang bersangkutan diberi gambaran umum

mengenai metode inquiri dalam melakukan langkah-langkah sesui sintak inquiri

pada sekolah yang digunakan dalam pembelajran yaitu SD Negeri 2 Kajengan

sebagai kelas eksperimen. Kelas yang digunakan dalam penelitian adalah kelas IV

SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen. Dan kelas IV SD Negeri 1

Kajengan sebagai kelas kontrol yang hanya menggunakan pembelajaran

konvensional. Tujuan ini supaya guru dapat memahami dan berlatih menggunakan

metode yang akan digunakan untuk penelitian. Penerapan uji coba menggunakan

metode ini yaitu pada materi yang digunakan sebelum materi yang digunakan

untuk penelitian. Hal ini bertujuan agar dalam proses penelitian yang sebenarnya

guru dapat memahami sintak dari metode yang digunakan. Pada pelaksanaan uji

coba metode inquiri proses pembelajaran yang berlangsung terlihat lebih aktif

walaupun dalam penerapan metode ini masih belum sepenuhnya mengikuti sintak

metode inquiri. Dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri 2 Kajengan

Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012 di lakukan 2 kali

pertemuan dalam pelaksanaan pembelajaran seperti tercantum dalam jadwal

penelitian. Jadwal pelaksanakan biasa dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

50

Tabel 4.1Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas IV SDN 1 Kajengan dan SDN 2

Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Kamis, 1 Maret2012

Perkenalan dengan siswa kelas kontrol. Memberikan soal uji kesetaraan kepada kelas

kontrol. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen) Memberikan soal uji kesetaraan kepada kelas

eksperimen.2. Rabu, 14 Maret

2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen

materi perubahan fisik lingkungan dan pengaruh terhadap daratan.

Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol materi perubahan fisik lingkungan dan pengaruh terhadap daratan.

3. Kamis, 15 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen melanjutkan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.

Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kontrol melanjutkan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.

4. Jumat, 16 Maret 2012

Memberikan post test kepada kelas eksperimen. Memberikan post test kepada kelas kontrol.

Berdasarka jadwal pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2 Kajengan dan

SD Negeri 1 Kajengan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2

Kajengan yang menggunakan metode pembelajaran inquiri dan pelaksanaan

pembelajara di SD Negeri 1 Kajengan menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Akan tetapi dalam pembelajaran di kedua SD Negeri tersebut

seorang guru di observer, di awal pembelajaran sampai dengan kegiatan penutup.

Hasil dari observasi pada guru sekolah yang menggunakan treatment untuk

kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran sudah terlaksana atau

tidak. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 4.2.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

51

Tabel 4.2Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Pada

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Sintak

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi Keterlaksanaan FrekuensiKeterlaksan

aan

1Prapembel

ajaran 5 5 5 5

2Kegiatan

awal 6 4 6 3

3Kegiatan

inti 7 7 6 6

4Kegiatan

akhir3 3 3 3

Jumlah 21 19 20 17

Prosentase (%) 100% 90% 100% 85%

Berdasarkan Tabel 4.2. pada pelaksanaan pembelajaran yang sudah terlaksana

dalam pelaksanaanbisa dilihat pada Tabel 4.2. Pembelajaran yang menggunakan

treatment menggunakan metode inquiri pada kelas eksperimen adalah 90%

terlaksana. Masih ada yang belom terlaksana pada kegiatan awal pembelajaran

yang belom tersampaikan oleh seorang guru. Meskipun demikian dalam

pelaksanaan pembelajaran sudah di katakana baik karena sedah mencapai 90%.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan treatment

menggunakan metode konvensional yang baisa dipake dalam pembelajaran

seorang guru pada kelas kontrol adalah 85% terlaksana. Masih ada yang belom

terlaksana pada kegiatan awal pembelajaran yang belom tersampaikan oleh guru.

Meskipun demikian dalam pembelajaran pada kelas kintrol sudah mencapai 85%.

Hal ini dalam pembelajaran pada kelas kontrol sudah di katakana baik.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

52

4.2 Analisis Data

Penggunaan penelitian ini data yang terkumpul dari hasil post tes pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata yaitu

dengan uji t-tes dengan bantuan program SPSS 16.0 for window. Untuk menguji

perbedaan rata-rata dipakai uji-t sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0

for window. Uji-t sama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan menggunaka

metode pembelajaran inquiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Syarat untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelas eksperimen dan

kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan

untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Setelah itu terkumpulah data dari hasil uji soal post-test, langkah selanjutnya

adalah melakukan analisis data yang diperoleh dengan memberikan pensekoran.

Adapun analisis data yang telah dilakukan yaitu 1) Pengecekan kembali data yang

terkumpul, 2) Penskoran jawab dalam tabulasi data yang dilakukan dengan

Microsoft excel 2007, 3) Data diinput pada SPSS 16.0 for window dan diukur

menurut tujuan analisis, 4) Perhitungan uji coba tes dengan menggunakan

komputer melalui program SPSS versi 16 for window. 5) Analisis data yang

diperoleh.

Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-tes

adalah uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data

yang didapat dari apa yang diteliti. Jika distribusi normal maka digunakan

Deskriptif Explore. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program SPSS 16,0 (Statistic Product and Service Solution). Data normal jika

nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu signifian ≥ 0,05 maka data tersebut

dapat diterima dan apabila signifikan ≤ 0,05 maka data tersebut tidak dapat

diterima di katakan tidak normal.

4.2.1 Analisis Deskriptif

Sebelum dilaksanakan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka

harus dilakukan uji deskriptif statistik dan uji normalitas dahulu. Dengan uji

normalitas dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

53

digunakan dalam penelitian harus normal. Analisis deskriptif dan uji normalitas

dengan menggunakan bantuan program SPSS 16,0 for window. Sebelum uji

normalitas di lakukan pengujian analisis deskriptif pada kelas eksperimen dan

pada kelas kontrol dengan bantuan program Microsoft excel 2007. Langkah –

langkah pengujian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rumas, lebih

jelas lihat pada analisis deskriptif post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah pengujian analisis deskriptif, pengujian deskriptif statistik, dan pengujian

uji normalitas.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.

Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post test

kelas eksperimen yaitu SD Negeri 2 Kajengan untuk mengetahui berapa jumlah

perolehan skor yang didapat pada kelas eksperimen berdasarkan frekuwensi yang

telah ditentukan berdasar perhitungan interval. Menurut Herrhyanto Nar dan Akib

Hamid H.M, (2006:211-212) untuk menentukan interval kelas digunakan rumus

seperti yang disajikan berikut ini :

Range/jangkauan = Skor maskimal – skor minimal

Banyaknya kategoti strurges (k) = 1 + 3,3 + log n

Interval =

Banyaknya kategori (k) = 1+ 3,3 log n (jumlah siswa)

(k) = 1 + 3,3log 44

= 5,94

= 6

Interval kelas (i) =Nilai maksimal – Nilai Minimal

Banyaknya kategori

=100 – 60

6 = 6,66

= 7

Range

Banyak kategori

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

54

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No.

Interval kelas

eksperimen

Frekuensi (f)

Prosentase (%)

Interval kelas kontrol

Frekuensi (f)

Prosentase (%)

1. 60-66 2 10% 60-66 6 26%

2. 67-73 2 10% 67-73 5 22%

3. 74-80 6 29% 74-80 6 26%

4. 81-87 4 19% 81-87 4 17%

5. 88-94 3 14% 88-94 2 9%

6. 95-101 4 19% 95-101 0 0%

Jumlah 21 100% Jumlah 23 100%

Berdasarkan dari Tabel 4.3. dapat diketahui pada kelas eksperimen siswa

yang mendapat nilai 60 sampai dengan 66 sebanyak 2 anak dengan prosentase

10%. Siswa yang mendapat nilai 67 sampai dengan 73 sebanyak 2 anak dengan

prosentase 10%. Siswa yang mendapat nilai 74 sampai dengan 80 sebanyak 6

anak dengan prosentase 29%. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 87

sebanyak 4 anak dengan prosentase 19%. Siswa yang mendapat nilai 88 sampai

dengan 94 sebanyak 3 anak dengan prosentase 14%. Dan siswa yang mendapat

nilai 95 sampai dengan 101 anak dengan prosentase 19%.

Penjelasan pada kelas kontrol siswa yang mendapat nilai 60 sampai dengan

66 sebanyak 6 anak dengan prosentase 26%. Siswa yang mendapat nilai 67

sampai dengan 73 sebanyak 5 anak dengan prosentase 22%. Siswa yang mendapat

nilai 74 sampai dengan 80 sebanyak 6 anak dengan prosentase 26%. Siswa yang

mendapat nilai 81 sampai dengan 87 sebanyak 4 anak dengan prosentase 17%.

Siswa yang mendapat nilai 88 sampai dengan 94 sebanyak 2 anak dengan

prosentase 9%. Dan siswa yang mendapat nilai 95 sampai dengan 101 anak 0

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

55

dengan prosentase 0%. Jadi di disajikan gambaran visual diagram batang post tes

kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut.

Gambar 4.1.Diagram Batang Distribusi Frekuensi Post tes

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.1 dapat di ketahui bahwa pada kelas eksperimen lebih

unggul dari pada kelas kontrol. Karena dalam pembelajarannya berbeda dalam

penyampainnya akan tetapi kelas ekspeimen pembelajarannya menggunakan

tretmen yaitu menggunakan metode pembelajaran inquiri dan pada kelas kontrol

pembelajarana hanyannya menggunakan metode konvensional. Sehingga dalam

pembelajaran lebih baik daripada kelas kontrol. Setelah dilakukan perhitungan

analisis destribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah ini

merangkum data empirik hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran pada mata

pelajaran IPA dengan materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap

daratan yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor

minimum, maksimum, rentang skor, mean, standar deviasi.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

56

Tabel 4.4Hasil Analisis Deskriptif Post test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Tabel: 4.4 menunjukkan jumlah responden (N) pada kelas

sebanyak 21 siswa mempunyai skor minimum 60 sedangkan skor maksimum 100

dengan rata-rata jumlah dari semua nilai siswa yaitu 1730 dan untuk nilai rata-rata

kelompok eksperimen sebesar 82.38, dengan standar deviasi adalah 10,561.

Berdasarkan pada deskriptif statistik menunjukkan jumlah responden (N)

pada kelas kontrol sebanyak 23 siswa mempunyai skor minimum 60 sedangkan

skor maksimum 90 dengan rata-rata jumlah dari semua nilai siswa yaitu 1710 dan

untuk nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 74,34, dengan standar deviasi adalah

9.570.

Dari kedua tabel descriptive statistic di atas yang artinya bahwa penggunaan

metode inquiri dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu terjadi peningkatan hasil

belajar pada kelas eksperimen.

4.3 Analisis Parametrik Uji T

Dalam analisis ini dilakukan uji normalitas data yaitu skor post test kelas

eksperimen dan skor post test kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas data

dilakukan uji t menggunakan skor post tes kelas eksperimen dan skor post test

kelas kontrol. Yang pertama pengujiannya menggunakan uji normalitas dan yang

kedua pengujiannya menggunakan uji T-Test untuk mengetahui hasil uji

normalitas dan uji-t. Pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for

window.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

57

4.3.1 Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji t-test perlu dilakukan analisis uji normalitas data.

Bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel

penelitian. Uji normalitas variabel metode inquiri menggunakan teknik One

Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

SPSS 16,0 for window.

4.3.1.1 Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas post test kelas eksperien dan kelas kontrol untuk melihat

normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post tes kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel

hasil uji normalitas nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.5Hasil Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Tabel 4.5. tampak bahwa hasil uji normalitas di lihat dari

Kolmogrov-Smirnov untuk hasil post test kelas eksperimen skor signifikan sebesar

0,200. Dan untuk hasil post test kelas kontrol skor signifikan sebesar 0,171. Hal

ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post tes pada

kelas eksperimen dan post test kelas kontrol adalah normal. Gambaran visual

kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada gambar 4.2. dan

Gambar 4.3 berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

58

Gambar 4.3 Persebaran Kenormalan Post Test Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa tingkat persebaran kenormalan post test merata

sehingga kelas eksperimen dikatan normal. Kerena dari rentang kenormalan

tersebut kelas eksperimen sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 60 sampai

dengan skor 100 sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut sangat bagus.

Dalam tingkat persebaran skor dalam pembelajaran pada kelas eksperimen setelah

di beri perlakuan menggunakan metode inquiri.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

59

Gambar 4.4. Persebaran Kenormalan Post Test Kelas Kontrol.

Berdasarkan Tabel 4.4 berdasrkan persebaran kenormalan post test pada kelas

kontrol sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 60 sampai dengan skor maksimal

90 sehingga dalam pembelajaran tersebut menggunakan metode konvensional

pada kelas kontrol sudah bagus.

4.3.2 Uji-T

Bedasarkan pengujian signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test

digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post test kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

60

Tabel 4.6Hasil Uji T-Test Skor Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa dalam perhitungan pada kolom

Levene's Test for Equality of Equality Variances di peroleh nilai F sebesar 0.055

dan nilai sig sebesar 0.815 yang menunjukkan bahwa hasil tersebut lebih besar

dari pada 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok

memiliki varian yang sama, dengan ini maka Independen Samples T Test

menggunakan nilai yang Equal Variance assumed.

Dengan melihat asumsi variance sama diperoleh nilai T sebesar 2.647 dan

nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.011 lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak, yang

berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar antara kelas

ekspermen dan kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dengan

pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1.87400

sampai 14.19225 dengan perbedaan rata-rata 8.03313.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kemudian data tersebut

disimpulkan. Hipotesis penelitian secara empirik dari penelitian ini adalah Ada

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

61

perbedaan pengaruh yang dilihat dari hasil belajar siswa yang menggunakan

metode inquiri dan metode konvensional dalam pembelajaran IPA kelas IV SD

Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah data yang

didapatkan kemudian diolah dan diperoleh dari hasil t-hitung maka analisis

hipotesis. Kriteria Pengujian Hipotesis Berdasarkan Signifikansi:

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori dan kerangaka pemikiran, maka

penulis membuat hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terapan perbedaan

pengaruh pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunaan metode

pembelajaran inquiri dan tidak menggunakan metode pembelajaran inquiri

sangatlah berbeda. Pembelajaran yang menggunakan metode inquiri lebih baik

dibanding dengan pembelajaran tidak menggunakan metode inquiri halini bisa

dilihat dihasil belajarnya. Hipotesis penelitian ini adalah ada ” Pengaruh

Peggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas IV SDN Kajengan Kaecamatan Todanan Kabupaten Blora Semester

II Tahun Ajaran 2011/2012”

Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari

0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05).

Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,011 lebih kecil

dari 0,05 (0,011 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Dari hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh hasil belajar

antara kelas yang diberi pembelajaran dengan metode inquiri dengan

pembelajaran yang menggunakan metode konvensional diterima atau dengan kata

lain Ha diterima. Jadi kesimpulannya memang ada perbedaan signifikasi skor post

tes kelas eksperimen setelah menggunakan metode inquiri dan dengan signifikansi

skor post test kelas kontrol setelah menggunakan metode konvensional.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dimana dalam kelas eksperimen diterapkan dangan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

62

metode pembelajaran inquiri dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional. Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen diberi treatmen dan

pada kelas kontrol hannya diberi pembelajaran konvensioanl yaitu tanpa diberi

treatmen. Setelah pembelajaran selesai kedua kelas tersebut diberi soal post test

yang berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Selanjudnya pada

kedua kelas tersebut di dapat hasil skor dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Pendapatan skor dari kelas eksperimen dan kelas kontrol cara

untuk menghitung pengujian hasil skor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dalam pengujinnya menggunakan uji t-test. Syarat untuk mengetahui signifikansi

perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam analisis data

yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikansi

perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat

dilihat pada hasil uji t-test terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,055 dengan

sig 0,815 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki

variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian

analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed.

Terlihat bahwa skor adalah 2.647 dengan probalitas signifikasi 0,011 < 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan

untuk pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dengan pembelajaran

konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1.87400 sampai 14.19225

dengan perbedaan rata-rata 8.03313.

Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori dan kerangaka pemikiran, maka

penulis membuat hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terapan perbedaan

pengaruh pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunaan metode

pembelajaran inquiri dan tidak menggunakan metode pembelajaran inquiri

sangatlah berbeda. Pembelajaran yang menggunakan metode inquiri lebih baik

dibanding dengan pembelajaran tidak menggunakan metode inquiri halini bisa

dilihat dihasil belajarnya. Hipotesis penelitian ini adalah ”Pengaruh Peggunaan

Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV

SDN Kajengan Kaecamatan Todanan Kabupaten Blora Semester II Tahun Ajaran

2011/2012” Di bawah ini disajikan tabel rata-rata hasil belajar uji kesetaraan dan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

63

post test kelas kontrol dan kelas eksperimen siswa kelas IV di SD N Kajengan

Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012.

Tabel 4.7Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

MataPelajaran

KelasSkor

Kesetaraan Post tes

IPAEksperimen 61,42 82.38Kontrol 57,82 74,34

Beda skor 3,6 8,04

Berdasarkan Tabel 4.7. dapat diketahui skor rata-rata kesetaraan kelas

eksperimen sebelum menggunakan metode pembelajara inquiri adalah 61,42 dan

skor rata-rata post test kelas eksperimen setelah menggunakan metode

pembelajaran inquiri adalah 82,38. Untuk skor rata-rata kesetaran kelas kontrol

sebelum menggunakan pembelajaran konvensional 57,82 dan skor rata-rata post

tes kelas kontrol masih menggunakan pembelajaran konvensional adalah 74,34.

Beda skor rata-rata post test kelas eksperimen sebesar 8,04, dan kelas kontrol

sebesar 3,6. Dalam pembelajran IPA pada pada meteri perubahan lingkungan fisik

dan pengaruh terhadap daratan. Hal ini berarti dalam pembelajaran menggunakan

metode inquiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012.

Pelaksanaan pembelajaran dilihat dari rata-rata skor ulangan di SDN Gugus

Brigjen Katamso sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Skor

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kedua sekolah yaitu

SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan di Gugus Brigjen Katamso

adalah sebesar 60. Kelas yang sebagai kelas eksperimen sudah mencukupi skor

KKM dan kelas yang sebagai kelas kontrol juga sudah mencukupi KKM akan

tetapi skor kelas eksperimen yang menggunakan metode inquiri lebih baik dari

pada kelas kontrol yang hannya menggunakan metode konvensional khususnya

pada mata pelajaran IPA.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

64

Berdasarkan dari landasan teori menurut Oemar Hamalik, dalam Agung

Budhi Prayetno,dkk (2011). Indikator adanya perubahan tingkah laku siswa, jadi

hasil belajar adalah hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar maupun

bekerja. Berdasarkan hasil dari penelitian ini sesuai dengan kajian penelitian yang

relevan oleh Prawesti Ika Wijaya, (2009) melakukan penelitian dengan judul

”Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Cahaya dan

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry Terbimbing”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian menunjukkan siswa

mengalami kesulitan belajar fisika pada pokok bahasan cahaya yang meliputi

kesulitan memahami materi, kesulitan mengaitkan hubungan antar konsep,

kesulitan mengerti rumus, kesulitan mengartikan rumus untuk menyelesaikan

soal. Secara umum prosentase kesulitan belajar pada kelas eksperimen lebih kecil

dari pada kelas kontrol. Hal itu diikuti dengan meningkatnya hasil eksperimen

secara signifikan setelah di lakukan pembelajaran inquiri terbimbing

dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengatasi kesulitan

belajar siswa pada pokok bahasan cahaya yang berdampak pada peningkatan hasil

belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan efektifitas pembelajaran inkuiri

terbimbing diperlukan kreatifitas guru dalam merancang percobaan dan

pembelajaran inkuiri terbimbing perlu dikembangkan lebih lanjut dengan pokok

bahasan atau materi yang berbeda. Manfaat yang di peroleh dari kajian relevan

adalah bahwa metode inquiri sangatlah membantu siswa untuk meningkatnya

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

metode inquiri pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV di

SD Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran

2011/2012. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan

rumus t-test. Hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh positif dan signifikan di

tunjukkan oleh perbedaan rata-rata hasil akhir tes (post test) kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada mata pelajaran IPA. Penggunaan metode inquiri dalam proses

pembelajaran memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/T1_292008031_BAB IV.pdfpembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal

65

belajar siswa kelas IV SD Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora

Tahun Ajaran 2011/2012, khususnya pada mata pelajaran IPA.