bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/798/5/t1_292008031_bab...
TRANSCRIPT
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Brigjen Katamso yaitu di SD N 1
Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora .
Dimana SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 1
Kajengan sebagai kalas kontrol. Jumlah semua siswa kelas IV dari kedua SD
adalah 44 anak dengan latar belakang orang tua sebagian besar bermata
pencahrian sebagai petani. Meskipun demikian dua SD tersebut mampu
menunjukkan prestasi yang baik. Dimana kedua SD tersebut melakukan
pembelajaran cukup baik .
Jumlah seluruh guru di SD Negeri 2 Kajengan yang berjumlah 9 orang,
semua yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan karyawan semua beragama
islam. Akan tetapi 6 guru sebagai guru kelas dan ada 1 guru agama islam, 1 guru
olah raga, 1 pegawai TU, dan 1 penjaga sekolah. Dalam kerjasamanya antar guru
dengan guru, antar guru dengan guru honorer, antar guru dengan penjaga sekolah
sangat baik. Hal ini dalam keadaan sekolah baik, keadaan lingkungan sekolah
baik. Untuk pembelajaran di sekolah sangat mendukung untuk siswa belajar.
Keadaan sekolah terdiri dari 6 raung kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6,
ruang dapur 1 yang di tempati penjaga, dan ruang WC.
Pembelajaran di SD Negeri 1 Kajengan yang jumlah gurunya ada 10 orang,
yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru serta kariawan semua beragama islam.
Akan tetapi 6 orang guru sebagai guru kelas, dan masih ada 4 yang 1 guru olah
raga, 1 guru agama islam, 1 pegawi TU dan ada 1 sebagai penjaga sekolah. Dalam
keadaan sekolah ini sengat mendukung dalam pembelajara anak didik, bangunan
sekolah baru dan taman sekolah bagus. Ruang kelas terdiri dari 6 ruang, 1 ruang
dapur yang ditempati penjaga, dan ruang WC.
Latar belakang dari kedua sekolah tersebut yaitu SD Negeri 1 Kajengan dan
SD Negeri 2 Kajengan dalam keadaan sekolahnya sangat mendukung dalam
pembelajaran. Dalam penelitian ini seorang penulis mememilih sekolah untuk
subjek penelitian.
49
Subjek yang diteliti adalah kelas ekspeimen yang menggunakan metode
pembelajaran inquiri yang dilakukan pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N 2
Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Adapun alasan yang menjadi
pertimbangan diteliti memilih SD N 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten
Blora bahwa penelitian dengan topik penggunaan metode inquiri dalam
pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Kajengan. Hal ini
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV yang belum pernah dilakukan di
SD N 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
4.1.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pelaksanaan dalam penelitian ini yang menggnakan metode inquiri adalah kelask
eksperimen dan kelas kontrol hannya menggunakan pembelajaran konvensional.
Akan tetapi sebelum penelitian, guru yang bersangkutan diberi gambaran umum
mengenai metode inquiri dalam melakukan langkah-langkah sesui sintak inquiri
pada sekolah yang digunakan dalam pembelajran yaitu SD Negeri 2 Kajengan
sebagai kelas eksperimen. Kelas yang digunakan dalam penelitian adalah kelas IV
SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen. Dan kelas IV SD Negeri 1
Kajengan sebagai kelas kontrol yang hanya menggunakan pembelajaran
konvensional. Tujuan ini supaya guru dapat memahami dan berlatih menggunakan
metode yang akan digunakan untuk penelitian. Penerapan uji coba menggunakan
metode ini yaitu pada materi yang digunakan sebelum materi yang digunakan
untuk penelitian. Hal ini bertujuan agar dalam proses penelitian yang sebenarnya
guru dapat memahami sintak dari metode yang digunakan. Pada pelaksanaan uji
coba metode inquiri proses pembelajaran yang berlangsung terlihat lebih aktif
walaupun dalam penerapan metode ini masih belum sepenuhnya mengikuti sintak
metode inquiri. Dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri 2 Kajengan
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012 di lakukan 2 kali
pertemuan dalam pelaksanaan pembelajaran seperti tercantum dalam jadwal
penelitian. Jadwal pelaksanakan biasa dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
50
Tabel 4.1Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas IV SDN 1 Kajengan dan SDN 2
Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Kamis, 1 Maret2012
Perkenalan dengan siswa kelas kontrol. Memberikan soal uji kesetaraan kepada kelas
kontrol. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen) Memberikan soal uji kesetaraan kepada kelas
eksperimen.2. Rabu, 14 Maret
2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen
materi perubahan fisik lingkungan dan pengaruh terhadap daratan.
Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol materi perubahan fisik lingkungan dan pengaruh terhadap daratan.
3. Kamis, 15 Maret 2012
Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen melanjutkan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kontrol melanjutkan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
4. Jumat, 16 Maret 2012
Memberikan post test kepada kelas eksperimen. Memberikan post test kepada kelas kontrol.
Berdasarka jadwal pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2 Kajengan dan
SD Negeri 1 Kajengan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2
Kajengan yang menggunakan metode pembelajaran inquiri dan pelaksanaan
pembelajara di SD Negeri 1 Kajengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Akan tetapi dalam pembelajaran di kedua SD Negeri tersebut
seorang guru di observer, di awal pembelajaran sampai dengan kegiatan penutup.
Hasil dari observasi pada guru sekolah yang menggunakan treatment untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran sudah terlaksana atau
tidak. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 4.2.
51
Tabel 4.2Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Sintak
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Frekuensi Keterlaksanaan FrekuensiKeterlaksan
aan
1Prapembel
ajaran 5 5 5 5
2Kegiatan
awal 6 4 6 3
3Kegiatan
inti 7 7 6 6
4Kegiatan
akhir3 3 3 3
Jumlah 21 19 20 17
Prosentase (%) 100% 90% 100% 85%
Berdasarkan Tabel 4.2. pada pelaksanaan pembelajaran yang sudah terlaksana
dalam pelaksanaanbisa dilihat pada Tabel 4.2. Pembelajaran yang menggunakan
treatment menggunakan metode inquiri pada kelas eksperimen adalah 90%
terlaksana. Masih ada yang belom terlaksana pada kegiatan awal pembelajaran
yang belom tersampaikan oleh seorang guru. Meskipun demikian dalam
pelaksanaan pembelajaran sudah di katakana baik karena sedah mencapai 90%.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan treatment
menggunakan metode konvensional yang baisa dipake dalam pembelajaran
seorang guru pada kelas kontrol adalah 85% terlaksana. Masih ada yang belom
terlaksana pada kegiatan awal pembelajaran yang belom tersampaikan oleh guru.
Meskipun demikian dalam pembelajaran pada kelas kintrol sudah mencapai 85%.
Hal ini dalam pembelajaran pada kelas kontrol sudah di katakana baik.
52
4.2 Analisis Data
Penggunaan penelitian ini data yang terkumpul dari hasil post tes pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata yaitu
dengan uji t-tes dengan bantuan program SPSS 16.0 for window. Untuk menguji
perbedaan rata-rata dipakai uji-t sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0
for window. Uji-t sama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan menggunaka
metode pembelajaran inquiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Syarat untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelas eksperimen dan
kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan
untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Setelah itu terkumpulah data dari hasil uji soal post-test, langkah selanjutnya
adalah melakukan analisis data yang diperoleh dengan memberikan pensekoran.
Adapun analisis data yang telah dilakukan yaitu 1) Pengecekan kembali data yang
terkumpul, 2) Penskoran jawab dalam tabulasi data yang dilakukan dengan
Microsoft excel 2007, 3) Data diinput pada SPSS 16.0 for window dan diukur
menurut tujuan analisis, 4) Perhitungan uji coba tes dengan menggunakan
komputer melalui program SPSS versi 16 for window. 5) Analisis data yang
diperoleh.
Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-tes
adalah uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data
yang didapat dari apa yang diteliti. Jika distribusi normal maka digunakan
Deskriptif Explore. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS 16,0 (Statistic Product and Service Solution). Data normal jika
nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu signifian ≥ 0,05 maka data tersebut
dapat diterima dan apabila signifikan ≤ 0,05 maka data tersebut tidak dapat
diterima di katakan tidak normal.
4.2.1 Analisis Deskriptif
Sebelum dilaksanakan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka
harus dilakukan uji deskriptif statistik dan uji normalitas dahulu. Dengan uji
normalitas dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang
53
digunakan dalam penelitian harus normal. Analisis deskriptif dan uji normalitas
dengan menggunakan bantuan program SPSS 16,0 for window. Sebelum uji
normalitas di lakukan pengujian analisis deskriptif pada kelas eksperimen dan
pada kelas kontrol dengan bantuan program Microsoft excel 2007. Langkah –
langkah pengujian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rumas, lebih
jelas lihat pada analisis deskriptif post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah pengujian analisis deskriptif, pengujian deskriptif statistik, dan pengujian
uji normalitas.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post test
kelas eksperimen yaitu SD Negeri 2 Kajengan untuk mengetahui berapa jumlah
perolehan skor yang didapat pada kelas eksperimen berdasarkan frekuwensi yang
telah ditentukan berdasar perhitungan interval. Menurut Herrhyanto Nar dan Akib
Hamid H.M, (2006:211-212) untuk menentukan interval kelas digunakan rumus
seperti yang disajikan berikut ini :
Range/jangkauan = Skor maskimal – skor minimal
Banyaknya kategoti strurges (k) = 1 + 3,3 + log n
Interval =
Banyaknya kategori (k) = 1+ 3,3 log n (jumlah siswa)
(k) = 1 + 3,3log 44
= 5,94
= 6
Interval kelas (i) =Nilai maksimal – Nilai Minimal
Banyaknya kategori
=100 – 60
6 = 6,66
= 7
Range
Banyak kategori
54
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Interval kelas
eksperimen
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
Interval kelas kontrol
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1. 60-66 2 10% 60-66 6 26%
2. 67-73 2 10% 67-73 5 22%
3. 74-80 6 29% 74-80 6 26%
4. 81-87 4 19% 81-87 4 17%
5. 88-94 3 14% 88-94 2 9%
6. 95-101 4 19% 95-101 0 0%
Jumlah 21 100% Jumlah 23 100%
Berdasarkan dari Tabel 4.3. dapat diketahui pada kelas eksperimen siswa
yang mendapat nilai 60 sampai dengan 66 sebanyak 2 anak dengan prosentase
10%. Siswa yang mendapat nilai 67 sampai dengan 73 sebanyak 2 anak dengan
prosentase 10%. Siswa yang mendapat nilai 74 sampai dengan 80 sebanyak 6
anak dengan prosentase 29%. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 87
sebanyak 4 anak dengan prosentase 19%. Siswa yang mendapat nilai 88 sampai
dengan 94 sebanyak 3 anak dengan prosentase 14%. Dan siswa yang mendapat
nilai 95 sampai dengan 101 anak dengan prosentase 19%.
Penjelasan pada kelas kontrol siswa yang mendapat nilai 60 sampai dengan
66 sebanyak 6 anak dengan prosentase 26%. Siswa yang mendapat nilai 67
sampai dengan 73 sebanyak 5 anak dengan prosentase 22%. Siswa yang mendapat
nilai 74 sampai dengan 80 sebanyak 6 anak dengan prosentase 26%. Siswa yang
mendapat nilai 81 sampai dengan 87 sebanyak 4 anak dengan prosentase 17%.
Siswa yang mendapat nilai 88 sampai dengan 94 sebanyak 2 anak dengan
prosentase 9%. Dan siswa yang mendapat nilai 95 sampai dengan 101 anak 0
55
dengan prosentase 0%. Jadi di disajikan gambaran visual diagram batang post tes
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut.
Gambar 4.1.Diagram Batang Distribusi Frekuensi Post tes
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.1 dapat di ketahui bahwa pada kelas eksperimen lebih
unggul dari pada kelas kontrol. Karena dalam pembelajarannya berbeda dalam
penyampainnya akan tetapi kelas ekspeimen pembelajarannya menggunakan
tretmen yaitu menggunakan metode pembelajaran inquiri dan pada kelas kontrol
pembelajarana hanyannya menggunakan metode konvensional. Sehingga dalam
pembelajaran lebih baik daripada kelas kontrol. Setelah dilakukan perhitungan
analisis destribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah ini
merangkum data empirik hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran pada mata
pelajaran IPA dengan materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap
daratan yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor
minimum, maksimum, rentang skor, mean, standar deviasi.
56
Tabel 4.4Hasil Analisis Deskriptif Post test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel: 4.4 menunjukkan jumlah responden (N) pada kelas
sebanyak 21 siswa mempunyai skor minimum 60 sedangkan skor maksimum 100
dengan rata-rata jumlah dari semua nilai siswa yaitu 1730 dan untuk nilai rata-rata
kelompok eksperimen sebesar 82.38, dengan standar deviasi adalah 10,561.
Berdasarkan pada deskriptif statistik menunjukkan jumlah responden (N)
pada kelas kontrol sebanyak 23 siswa mempunyai skor minimum 60 sedangkan
skor maksimum 90 dengan rata-rata jumlah dari semua nilai siswa yaitu 1710 dan
untuk nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 74,34, dengan standar deviasi adalah
9.570.
Dari kedua tabel descriptive statistic di atas yang artinya bahwa penggunaan
metode inquiri dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu terjadi peningkatan hasil
belajar pada kelas eksperimen.
4.3 Analisis Parametrik Uji T
Dalam analisis ini dilakukan uji normalitas data yaitu skor post test kelas
eksperimen dan skor post test kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas data
dilakukan uji t menggunakan skor post tes kelas eksperimen dan skor post test
kelas kontrol. Yang pertama pengujiannya menggunakan uji normalitas dan yang
kedua pengujiannya menggunakan uji T-Test untuk mengetahui hasil uji
normalitas dan uji-t. Pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for
window.
57
4.3.1 Normalitas Data
Sebelum dilakukan uji t-test perlu dilakukan analisis uji normalitas data.
Bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel
penelitian. Uji normalitas variabel metode inquiri menggunakan teknik One
Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
SPSS 16,0 for window.
4.3.1.1 Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas post test kelas eksperien dan kelas kontrol untuk melihat
normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post tes kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel
hasil uji normalitas nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.5Hasil Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.5. tampak bahwa hasil uji normalitas di lihat dari
Kolmogrov-Smirnov untuk hasil post test kelas eksperimen skor signifikan sebesar
0,200. Dan untuk hasil post test kelas kontrol skor signifikan sebesar 0,171. Hal
ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post tes pada
kelas eksperimen dan post test kelas kontrol adalah normal. Gambaran visual
kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada gambar 4.2. dan
Gambar 4.3 berikut:
58
Gambar 4.3 Persebaran Kenormalan Post Test Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa tingkat persebaran kenormalan post test merata
sehingga kelas eksperimen dikatan normal. Kerena dari rentang kenormalan
tersebut kelas eksperimen sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 60 sampai
dengan skor 100 sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut sangat bagus.
Dalam tingkat persebaran skor dalam pembelajaran pada kelas eksperimen setelah
di beri perlakuan menggunakan metode inquiri.
59
Gambar 4.4. Persebaran Kenormalan Post Test Kelas Kontrol.
Berdasarkan Tabel 4.4 berdasrkan persebaran kenormalan post test pada kelas
kontrol sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 60 sampai dengan skor maksimal
90 sehingga dalam pembelajaran tersebut menggunakan metode konvensional
pada kelas kontrol sudah bagus.
4.3.2 Uji-T
Bedasarkan pengujian signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test
digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post test kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
60
Tabel 4.6Hasil Uji T-Test Skor Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa dalam perhitungan pada kolom
Levene's Test for Equality of Equality Variances di peroleh nilai F sebesar 0.055
dan nilai sig sebesar 0.815 yang menunjukkan bahwa hasil tersebut lebih besar
dari pada 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
memiliki varian yang sama, dengan ini maka Independen Samples T Test
menggunakan nilai yang Equal Variance assumed.
Dengan melihat asumsi variance sama diperoleh nilai T sebesar 2.647 dan
nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.011 lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak, yang
berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar antara kelas
ekspermen dan kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dengan
pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1.87400
sampai 14.19225 dengan perbedaan rata-rata 8.03313.
4.4 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kemudian data tersebut
disimpulkan. Hipotesis penelitian secara empirik dari penelitian ini adalah Ada
61
perbedaan pengaruh yang dilihat dari hasil belajar siswa yang menggunakan
metode inquiri dan metode konvensional dalam pembelajaran IPA kelas IV SD
Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah data yang
didapatkan kemudian diolah dan diperoleh dari hasil t-hitung maka analisis
hipotesis. Kriteria Pengujian Hipotesis Berdasarkan Signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika signifikansi < 0,05
Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori dan kerangaka pemikiran, maka
penulis membuat hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terapan perbedaan
pengaruh pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunaan metode
pembelajaran inquiri dan tidak menggunakan metode pembelajaran inquiri
sangatlah berbeda. Pembelajaran yang menggunakan metode inquiri lebih baik
dibanding dengan pembelajaran tidak menggunakan metode inquiri halini bisa
dilihat dihasil belajarnya. Hipotesis penelitian ini adalah ada ” Pengaruh
Peggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SDN Kajengan Kaecamatan Todanan Kabupaten Blora Semester
II Tahun Ajaran 2011/2012”
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari
0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05).
Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,011 lebih kecil
dari 0,05 (0,011 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Dari hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh hasil belajar
antara kelas yang diberi pembelajaran dengan metode inquiri dengan
pembelajaran yang menggunakan metode konvensional diterima atau dengan kata
lain Ha diterima. Jadi kesimpulannya memang ada perbedaan signifikasi skor post
tes kelas eksperimen setelah menggunakan metode inquiri dan dengan signifikansi
skor post test kelas kontrol setelah menggunakan metode konvensional.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dimana dalam kelas eksperimen diterapkan dangan
62
metode pembelajaran inquiri dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen diberi treatmen dan
pada kelas kontrol hannya diberi pembelajaran konvensioanl yaitu tanpa diberi
treatmen. Setelah pembelajaran selesai kedua kelas tersebut diberi soal post test
yang berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Selanjudnya pada
kedua kelas tersebut di dapat hasil skor dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Pendapatan skor dari kelas eksperimen dan kelas kontrol cara
untuk menghitung pengujian hasil skor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dalam pengujinnya menggunakan uji t-test. Syarat untuk mengetahui signifikansi
perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam analisis data
yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikansi
perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat
dilihat pada hasil uji t-test terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,055 dengan
sig 0,815 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki
variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian
analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed.
Terlihat bahwa skor adalah 2.647 dengan probalitas signifikasi 0,011 < 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan
untuk pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dengan pembelajaran
konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1.87400 sampai 14.19225
dengan perbedaan rata-rata 8.03313.
Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori dan kerangaka pemikiran, maka
penulis membuat hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terapan perbedaan
pengaruh pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunaan metode
pembelajaran inquiri dan tidak menggunakan metode pembelajaran inquiri
sangatlah berbeda. Pembelajaran yang menggunakan metode inquiri lebih baik
dibanding dengan pembelajaran tidak menggunakan metode inquiri halini bisa
dilihat dihasil belajarnya. Hipotesis penelitian ini adalah ”Pengaruh Peggunaan
Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV
SDN Kajengan Kaecamatan Todanan Kabupaten Blora Semester II Tahun Ajaran
2011/2012” Di bawah ini disajikan tabel rata-rata hasil belajar uji kesetaraan dan
63
post test kelas kontrol dan kelas eksperimen siswa kelas IV di SD N Kajengan
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012.
Tabel 4.7Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
MataPelajaran
KelasSkor
Kesetaraan Post tes
IPAEksperimen 61,42 82.38Kontrol 57,82 74,34
Beda skor 3,6 8,04
Berdasarkan Tabel 4.7. dapat diketahui skor rata-rata kesetaraan kelas
eksperimen sebelum menggunakan metode pembelajara inquiri adalah 61,42 dan
skor rata-rata post test kelas eksperimen setelah menggunakan metode
pembelajaran inquiri adalah 82,38. Untuk skor rata-rata kesetaran kelas kontrol
sebelum menggunakan pembelajaran konvensional 57,82 dan skor rata-rata post
tes kelas kontrol masih menggunakan pembelajaran konvensional adalah 74,34.
Beda skor rata-rata post test kelas eksperimen sebesar 8,04, dan kelas kontrol
sebesar 3,6. Dalam pembelajran IPA pada pada meteri perubahan lingkungan fisik
dan pengaruh terhadap daratan. Hal ini berarti dalam pembelajaran menggunakan
metode inquiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012.
Pelaksanaan pembelajaran dilihat dari rata-rata skor ulangan di SDN Gugus
Brigjen Katamso sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Skor
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kedua sekolah yaitu
SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan di Gugus Brigjen Katamso
adalah sebesar 60. Kelas yang sebagai kelas eksperimen sudah mencukupi skor
KKM dan kelas yang sebagai kelas kontrol juga sudah mencukupi KKM akan
tetapi skor kelas eksperimen yang menggunakan metode inquiri lebih baik dari
pada kelas kontrol yang hannya menggunakan metode konvensional khususnya
pada mata pelajaran IPA.
64
Berdasarkan dari landasan teori menurut Oemar Hamalik, dalam Agung
Budhi Prayetno,dkk (2011). Indikator adanya perubahan tingkah laku siswa, jadi
hasil belajar adalah hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar maupun
bekerja. Berdasarkan hasil dari penelitian ini sesuai dengan kajian penelitian yang
relevan oleh Prawesti Ika Wijaya, (2009) melakukan penelitian dengan judul
”Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Cahaya dan
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry Terbimbing”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian menunjukkan siswa
mengalami kesulitan belajar fisika pada pokok bahasan cahaya yang meliputi
kesulitan memahami materi, kesulitan mengaitkan hubungan antar konsep,
kesulitan mengerti rumus, kesulitan mengartikan rumus untuk menyelesaikan
soal. Secara umum prosentase kesulitan belajar pada kelas eksperimen lebih kecil
dari pada kelas kontrol. Hal itu diikuti dengan meningkatnya hasil eksperimen
secara signifikan setelah di lakukan pembelajaran inquiri terbimbing
dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengatasi kesulitan
belajar siswa pada pokok bahasan cahaya yang berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan efektifitas pembelajaran inkuiri
terbimbing diperlukan kreatifitas guru dalam merancang percobaan dan
pembelajaran inkuiri terbimbing perlu dikembangkan lebih lanjut dengan pokok
bahasan atau materi yang berbeda. Manfaat yang di peroleh dari kajian relevan
adalah bahwa metode inquiri sangatlah membantu siswa untuk meningkatnya
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
metode inquiri pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV di
SD Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran
2011/2012. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan
rumus t-test. Hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh positif dan signifikan di
tunjukkan oleh perbedaan rata-rata hasil akhir tes (post test) kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada mata pelajaran IPA. Penggunaan metode inquiri dalam proses
pembelajaran memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil
65
belajar siswa kelas IV SD Negeri Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora
Tahun Ajaran 2011/2012, khususnya pada mata pelajaran IPA.