bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. struktur organisasieprints.umm.ac.id/51936/5/2. isi bab...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
37
B. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah PT.Steel Pipe Industry of Indonesia,
yang berlokasi di Rungkut Industri II Surabaya. PT Steel Pipe Industry of
Indonesia, Tbk. (PT SPINDO, Tbk.) adalah produsen pipa baja dengan
kapasitas produksi terbesar di indonesia dan berpengalaman dalam
memproduksi berbagai macam pipa baja/tabung dan berbagai produk terkait
lainnya. Produk perusahaan telah memperoleh berbagai standar sertifikasi
domestik dan internasional. Jaminan mutu produk selalu dilakukan
perusahaan melalui penerapan suatu program sistem evaluasi mutu yang ketat
dan selaras dengan telah diterimanya sertifikat Internasional ISO 9002 dan
API 5L. Sesuai dengan persyaratan mutu internasional PT SPINDO, Tbk.
Memenuhi standar ASTM, BS, JIS, ISO, API, AS dan SNI. Basis pelanggan
perseroan meliputi perusahaan dosmetik indonesia dan perusahaan-
perusahaan multinasional yang beroperasi di indonesia seperti Total,
Chevron, Honda dan Yamaha, serta perusahaan internasional seperti J Steel
Australasia Pty,Ltd.
1. Produk PT.Steel Pipe Industry of Indonesia
PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, memproduksi macam pipa baja
dengan standar sertifikasi domestik dan internasional untuk berbagai macam
aspek kehidupan. Jaminan mutu produk selalu dilakukan perusahaan agar
dapat memberikan produk dengan kualitas yang tahan lama dan juga tahan
uji. Selain itu, pipa telah melalui lebih dari 10 tahap pengujian untuk
38
menghasilkan pipa baja dengan kualitas terbaik. Produk yang dipasarkan
PT.Steel Pipe Industry of Indonesia, yaitu :
a. Structural Pipes
b. Water Pipes
c. Oil dan Gas Pipes
d. Stainlees Steel Pipes
e. GI Pipes
f. Steel Poles
g. Mechanical Tubes
2. Visi , Misi dan Tujuan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
Pernyataan visi, misi dan tujuan dari PT Steel Pipe Industry of Indonesia
ialah sebagai berikut:
Visi menjadi perusahaan industry pipa baja terpercaya, terbesar dan
terlengkap di dunia. Misi menyediakan produk pipa baja da solusinya untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Dengan Tujuan “Kami
menyediakan barang dan jasa industri untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat”.
3. Nilai
a. Terukur, disepakati, realistis dan dapat dilacak : Untuk melakukan yang
cerdas agar mencapai tujuan bersama yang terukur, disepakati, realistis
dan dapat dilacak.
39
b. Profesional dan terpercaya : Untuk dapat, mau dan cukup dapat diandalkan
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pada tingkat yang secara
konsisten tinggi.
c. Inovasi dan peningkatan berkesinambungan : Untuk menjaga perusahaan
berkembang dengan terus berjuang dan terus berusaha untuk
meningkatkan kualitas dan menemukan cara untuk menghasilkan barang
dan jasa agar bisa memenuhi permintaan pasar yang terus berubah.
d. Tidak ada komplain : Untuk secara konsisten memuaskan semua
pelanggan, baik di dalam maupun diluar perusahaan.
e. Dislipin dan Loyalitas : Untuk selalu mengikuti aturan perilaku
perusahaan.
f. Kerja tim terorganisir : Untuk bersedia dan mampu bekerjasama sebagai
tim yang baik untuk mencapai tujuan yang disepakati.
4. KREDO SPINDO
a. KEJUJURAN adalah suatu sikap, perkataan, maupun tindakan yang timbul
dari dalam diri seseorang dengan berlandaskan kenyataan, hati nurani dan
kebenaran tanpa dipengaruhi situasi apapun.
b. KEPEDULIAN adalah suatu sikap ikut merasakan dan mengerti akan
kepentingan orang lain.
c. KEDISPLINAN adalah tindakan dalam melaksanakan kewajiban, rutinitas
dengan penuh rasa tanggungjawab dan mentaati peraturan.
d. KOMPAK adalah kemampuan melaksanakan kerja secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
40
e. KOMUNIKASI adalah kegiatan pemberian informasi yang mengandung
arti/pesan yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terkait
dalam kegiatan komunikasi.
f. KECEPATAN adalah kemampuan melakukan penyelesaian pekerjaan
secara cepat dengan hasil memuaskan dan sesuai standar yang ditetapkan.
g. KREATIVITAS adalah kemampuan menciptakan/ memberikan gagasan,
ide maupun inovasi terhadap, tugas, pekerjaan, lingkungan kerja.
5. Data penelitian
Data penelitian meliputi laporan tahunan
Untuk data yang diperoleh dari wawancara sebagai berikut :
Hasil dari wawancara saya dengan bapak Gigih selaku kepala departemen
PGA ( Personalia dan General Affair ) & HSE ( Health, Safety, Environment
) di PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, faktor- faktor yang mendorong
perusahaan adalah perusahaan sadar dengan kewajibannya pada aspek
kehidupan dan lingkungan bagi makhluk hidup untuk sekarang ataupun nanti.
Perusahaan ingin menjadi perusahaan yang bertanggung jawab.
Hasil dari wawancara saya dengan bapak Rokhim selaku kepala satpam di
PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, adanya kendala CSR mengenai
limbah dan ketenagakerjaan yang masyarakat lingkungan tersebut meminta
untuk lebih di utamakan menjadi karyawan di PT.SPINDO tersebut.
41
C. Analisis Data
Tabel 4.1
Analisis Data Menggunakan Mekanisme GRI
No
.
GRI 2013 2014 2015
1. Aspek Indikator Ekonomi
a. Aspek Dampak Ekonomi tidak
langsung
1) Pembangunan dan dampak dari
investasi infrastruktur serta jasa yang
diberikan untuk kepentingan publik
secara komersial, natura, atau
probono.
Pada halaman
54, dibuktikan
adanya
kontribusi
yang
diberikan
perusahaan
untuk
sumbangan,ac
ara
keagamaan,
acara nasional
dan partisipasi
dalam
pembangunan
infrastruktur
masyarakat &
medical check
up event bagi
karyawan
Pada halaman
60 dan 61,
dibuktikan
adanya
kontribusi
yang
diberikan
perusahaan
untuk
kegiatan
masyarakat
dan
pembangunan
infrastruktur,
contohnya
sumbangan
sepeda motor
gerobak
sampah
kepada RW
02
Warugunung
surabaya dl
Pada halaman
72, donasi per
tahun ditahun
2015 sebesar
Rp.156.568.2
00
42
2 Indikator Lingkungan
a. Aspek Material
1) Penggunaan bahan, diperinci
berdasarkan berat atau volume.
Pada halaman
7, dibuktikan
produk
portofolio
perseroan
terdiri dari
beragam
produk
kustom
(dibuat sesuai
pesanan) dan
produk
standar
karbon pipa
stainless steel.
Perseroan
juga
menawarkan
jasa yang
terkait dengan
pipa baja,
termasuk
pelapisan,
jasa
pemotongan
gulungan baja
menjadi
beberapa
gulungan
menurut lebar
kecil (slitting)
serta
sekaligus
melakukan
pengujian
Pada halaman
8, dibuktikan
produk di
bedakan
lembaran
baja,termasuk
pelapisan,pem
otongan
gulungan baja
menjadi
beberapa
gulungan baja
lebar/kecil
(slitting).
Pada halaman
14, dibuktikan
produk di
bedakan
lembaran
baja,termasuk
pelapisan,pem
otongan
gulungan baja
menjadi
beberapa
gulungan baja
lebar/kecil
(slitting).
43
b. Aspek Energi
1) Pemakaian energi tidak langsung
berdasarkan sumber primer.
c. Aspek Biodiversitas
(Keanekaragaman Hayati)
1) Perlindungan dan pemulihan
habitat.
kontrol
kualitas pada
laboratorium
perusahaan.
Halaman 7,
fasilitas
produksi
menggunakan
3 teknik
pengelasan,pe
ngelasan
listrik(high
frequency
welding/HFW
), pengelasan
untuk pipa
spiral ( spiral
submergend
Arc
Welding/SSA
W) dan
pengelasan
gas (Tungsten
Inert
Gas/TIG)
untuk pipa
stainless steel.
Halaman 53,
perusahaan
menyadari
pentingnya
perlindungan
terhadap
lingkungan
Halaman 9,
menggunakan
tiga teknik
pengelasan,
pengelasan
listrik (HFW)
pengelasan
untuk pipa
spiral
(SSAW) dan
pengelasan
gas (TIG)
untuk pipa
stainless steel.
Halaman 15,
menggunakan
tiga teknik
pengelasan,
pengelasan
listrik (HFW)
pengelasan
untuk pipa
spiral
(SSAW) dan
pengelasan
gas (TIG)
untuk pipa
stainless steel.
Halaman 73,
program
pengelolahan
lingkungkung
an,pengelolah
an
lingkungan,
44
2) Strategi, tindakan, dan rencana
mendatang untuk mengelolah
dampak terhadap
keanekaragaman hayati.
d. Aspek Emisi, Efluend dan
Limbah
1) Inisiatif untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca dan pencapaiannya.
dan
mengadopsi
langkah-
langkah
perlindungan
lingkungan
yang ketat.
Halaman 53,
berusaha
meminimalka
n limbah,
konsumsi
bahan baku
dan emisi
berbahaya
yang mungkin
memiliki efek
negatif pada
lingkungan.
Kami sedang
dalam proses
pengajuan
permohonan
sertifikasi ISO
14000.
Halaman 53,
berusaha
meminimalka
n limbah,
konsumsi
bahan baku
Halaman
61,62,
perusahaan
berkomitmen
untuk terlibat
dengan upaya
masyarakat
lokal dalam
kebersamaan
dan
menciptakan
perubahan
positif
kapanpun.
Pemberian
sumbangan
sepeda motor
gerobak
sampah
kepada RW
02
warugunung
program
penghijauan
Halaman 74,
program
ramah
lingkungan,
pengembanga
n sosial
kemasyarakat
an
45
e. Aspek Produk dan Jasa
1) Inisiatif untuk mengurangi dampak
lingkungan produk dan jasa, dan
sejauh mana dampak pengurangan
tersebut.
f. Aspek Kepatuhan
1) Nilai moneter denda yang signifikan
dan jumlah sanksi nonmoneter atas
pelanggaran terhadap hukum dan
regulasi lingkungan.
dan emisi
berbahaya
yang mungkin
memiliki efek
negatif pada
lingkungan.
Kami sedang
dalam proses
pengajuan
permohonan
sertifikasi ISO
14000.
Halaman 53,
perusahaan
menyadari
pentingnya
perlindungan
terhadap
lingkungan
dan
mengadopsi
langkah-
langkah
perlindungan
lingkungan
yang ketat.
Halaman 53,
meskipun
bisnis kami
tidak
dikenakan
analisis
mengenai
dampak
lingkungan(A
Halaman 62,
upaya
perusahaan
melakukan
kewajiban
UKL-UPL
yang diatur
dalam
peraturan
Halaman 75,
Berusaha
meminimalka
n
limbah,konsu
msi bahan
baku dan
emisi
berbahaya
yang mungkin
memiliki efek
negatif pada
lingkungan.
Halaman 76,
upaya
perusahaan
melakukan
kewajiban
UKL-UPL
yang diatur
dalam
peraturan
46
g. Aspek Menyeluruh
1) Jumlah pengeluaran untuk proteksi
dan investasi lingkungan menurut
jenis
MDAL), kami
diwajibkan
untuk
melakukan
berbagai
pengelolahan
lingkungan
atau “UKL-
UPL”) yang
diatur dalam
peraturan
menteri
negara
lingkungan
hidup nomor
13 tahun 2010
tentang
pengelolahan
dan
pemantauan
lingkungan.
Halaman 54,
yaitu
kontribusi
yang
diberikan oleh
perusahaan
tiap tahun
untuk
kepentingan
lingkungan
dan
pembangunan
infrastruktur
masyarakat
sebesar
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup nomor
13 tahun 2010
tentang
pengelolahan
&
pemantauan
lingkungan
prosedur dan
surat
pernyataan
tentang
kepatuhan
dengan
manajemen
lingkungan.
Halaman 60,
yaitu
kontribusi
yang
diberikan oleh
perusahaan
tiap tahun
untuk
kepentingan
lingkungan
dan
pembangunan
sebesar
62.270.000
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup nomor
13 tahun 2010
tentang
pengelolahan
&
pemantauan
lingkungan
prosedur dan
surat
pernyataan
tentang
kepatuhan
dengan
manajemen
lingkungan.
Halaman 72,
kontribusi/
donasi sebesar
Rp.156.568.2
00
47
Rp.88.500.00
0
3
Indikator Sosial
a. Aspek Pekerjaan
1) Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan,
kontrak pekerjaan, dan wilayah.
2) Jumlah dan tingkat perputaran karyawan
menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan
wilayah.
b. Aspek Kesehatan dan Keselamatan
Jabatan
1) Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/
bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko
setempat untuk membantu para karyawan,
anggota keluarga dan anggota masyarakat,
mengenai penyakit berat/berbahaya.
a. Aspek Pelatihan dan Pendidikan
2) Program untuk pengaturan keterampilan dan
pembelajaran sepanjang hayat yang menunjang
kelangsungan pekerjaan karyawan dan
membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
Halaman 54,
yaitu
pemberian
medical check
up event bagi
karyawan.
Halaman57,
58,59
Halaman
57,58,59
Halaman 61,
yaitu
pemberian
medical check
up event bagi
karyawan.
Halaman 69
Halaman 69
Halaman 75,
praktek
keselamatan
& kesehatan
kerja (K3)
Halaman 70,
perusahaan
melakukan
program
pelatihan
untuk
meningkatkan
kualitas SDM.
48
b. Aspek Keberagaman dan Kesempatan
Setara
1) Komposisi badan pengelola/penguasa dan
perincian karyawan tiap kategori/kelompok
menurut jenis kelamin, kelompok
usia,keanggotaan kelompok minoritas, dan
keanekaragaman indikator lain.
2) Masyarakat
a. Aspek Komunitas
1) Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan
setiap program dan praktek yang dilakukan
untuk menilai dan mengelolah dampak operasi
terhadap masyarakat, baik pada saat beroperasi,
dan pada saat mengakhiri.
b. Aspek Kebijakan Publik
1) Nilai kontribustif finansial dan natura kepada
partai politik, politisi,dan institusi terkait
berdasarkan negara dimana perusahaan
beroperasi.
Halaman
57,58,59
Halaman 69
Halaman 70,
perusahaan
melakukan
program
pelatihan
untuk
meningkatkan
kualitas SDM
sebagai salah
satu kunci
keberhasilan
dan
kesinambunga
n kinerja
perseroan.
Halaman 74,
perusahaan
memberikan
penghargaan
kepada
institusi
pemerintah
maupun tokoh
masyarakat
yang telah
membangun
daerahnya.
49
2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Secara Keseluruhan
PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERIODE 2013, 2014
dan 2015
Ada 3 indikator yaitu : indikator ekonomi, indikator lingkungan dan
indikator sosial (untuk indikator sosial dibagi 3, indikator sosial tenaga
kerja, indikator sosial masyarakat dan indikator sosial tanggungjawab
produk)
3) Tanggungjawab Produk
a. Aspek Kepatuhan
1) Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum
dan peraturan mengenai pengadaan dan
penggunaan produk jasa.
Halaman 53,
peraturan
menteri negara
lingkungan
hidup nomor
13 tahun 2010
Halaman 62,
melakukan
kewajiban
UKL-UPL
yang diatur
dalam
peraturan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup nomor
13 tahun 2010
Halaman 76,
peraturan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup nomor
13 tahun 2010
dan surat
pernyataan
tentang
kepatuhan
dengan
manajemen
lingkungan.
50
Dilihat dari secara keseluruhan tren pengungkapan CSR berdasarkan GRI
menunjukan indikator ekonomi telah konsisten melakukan pengungkapan
tanggung jawab sosial yang dibuktikan bahwasannya setiap tahun perusahaan
memberikan aspek dampak ekonomi tidak langsung yaitu poin 1
pembangunan dan dampak dari infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk
kepentingan publik secara komersial, natura, atau prabono.
Sama dengan indikator sosial tanggungjawab produk juga stabil di tahun
2013, 2014, dan 2015 dibuktikan adanya aspek kepatuhan perusahaan yaitu
melaksanakan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 13 tahun
2010 dan surat pernyataan tentang kepatuhan dengan manajemen lingkungan.
Sedangkan pada indikator lingkungan menunjukan fluktuatif dalam
pengungkapannya yang disebabkan pada tahun 2013 aspek
material,energi,biodiversitas, emisi,efluen dan limbah, produk dan jasa,
33% 33% 33%
77%
55%
66%
20%
60%
80%
0 0
40%
33% 33% 33%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
2013 2014 2015
Indikator ekonomi
Indikator Lingkungan
Indikator sosial tenaga kerja
Indikator Sosial Masyarakat
Indikator Sosial Tanggungjawab Produk
51
kepatuhan,aspek menyeluruh ada, namun di tahun 2014 aspek emisi, efluen
dan limbah, produk dan jasa tidak ada dilaporan csr perusahaan, setelah itu di
tahun 2015 perusahaan melaporkan aspek produk dan jasanya lagi. Sehingga
bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan tingkat pengungkapan CSR
berdasarkan GRI cukup baik karena banyak terdapat aktivitas-aktivitas yang
memenuhi aspek dari Global Reporting Initiative.
Bisa dilihat juga perubahan dari tahun 2013, 2014 ke 2015. Untuk
indikator sosial tenaga kerja mengalami kenaikan dari tahun 2013, 2014 ke
2015 disebabkan adanya peningkatan kegiatan dan pengungkapan CSR yang
dilakukan oleh perusahaan, sebagai contoh di tahun 2013 perusahaan
menjalankan poin 3 aspek kesehatan dan keselamatan pada indikator sosial,
selanjutnya tahun 2014 perusahaan menjalankan poin 1 aspek pekerjaan, poin
3 aspek kesehatan dan keselamatan, poin 5 aspek keberagaman dan
kesempatan setara, untuk tahun 2015 perusahaan menjalankan poin 1 aspek
pekerjaan, poin 3 aspek kesehatan dan keselamatan, poin 4 aspek pelatihan
dan pendidikan, poin 5 aspek keberagaman dan kesempatan setara pada
indikator sosial.
Pada indikator sosial masyarakat perusahaan mulai menjalankan di tahun
2015, yang sebelumnya ditahun 2013 dan 2014 tidak adanya pengungkapan
CSR tentang indikator sosial masyarakat, hal tersebut menunjukan bahwa
perusahaan dari tahun ke tahun mencoba untuk menjalankan CSR dengan
baik.
52
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada indikator ekonomi menunjukan bahwa menunjukan indikator
ekonomi telah konsisten melakukan kegiatan sosial. konsisten dalam
melakukan aktivitas sosial dari tahun 2013, 2014 sampai akhir tahun 2015.
Aspek Dampak Ekonomi tidak Langsung merupakan pembangunan dan
dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang telah diberikan untuk
kepentingan publik secara komersial. Bentuk jasa yang diberikan pada tahun
2013 ialah memberikan kontribusi sebesar Rp. 88.500.000 yang digunakan
untuk sumbangan acara keagamaan, sumbangan untuk acara-acara nasional,
serta pembangunan infrastruktur masyarakat dan medical check up event bagi
karyawan. Pada tahun 2014 perusahaan memberikan kontribusi sebesar
Rp.62.270.000 yang digunakan dalam program layanan masyarakat yaitu
pemberian sumbangan sepeda motor gerobak sampah kepada RW 02
kelurahan warugunung, kecamatan karangpilang surabaya, serta sumbangan
untuk acara keagamaan, sumbangan untuk acara-acara nasional, partisipasi
dalam pembangunan infrastruktur masyarakat dan medical check up event
bagi karyawan. Untuk tahun 2015 perusahaan memberikan donasi sebesar
Rp.156.568.200 yang dipergunakan untuk pengelolahan lingkungan, program
penghijauan, program ramah lingkungan, pengembangan sosial dan
masyarakat.
Secara keseluruhan tren pengungkapan CSR berdasarkan GRI
menunjukan indikator ekonomi telah konsisten melakukan pengungkapan
tanggung jawab sosial sebesar 33% dari tahun 2013, 2014 dan 2015. Kondisi
53
ini menunjukan PT.SPINDO mementingkan kepentingan perekonomian
masyarakat sekitar pabrik agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan
sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Dengan
demikian maka tidak akan timbul resistensi antara masyarakat dengan
perusahaan dimana pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur
oleh perseroan.
Sedangkan pada indikator Lingkungan menunjukan fluktuatif dalam
pengungkapannya perusahaan belum ada indikator pengungkapan lingkungan
yang konsisten dalam melakukan kegiatan sosial dari tahun 2013, 2014 dan
2015. Aspek Material merupakan penggunaan bahan, diperinci berdasarkan
berat atau volume, disetiap bahan baku akan di lihat dan dibeda-bedakan
menurut jenis, berat serta volumenya. Jasa yang ditawarkan yaitu jasa
pemotongan gulungan baja menjadi lembaran baja lebar ataupun kecil dan
selalu di lakukan kontrol kualitas pada lab perusahaan. Aspek Energi
merupakan pemakaian energi tidak langsung berdasarkan sumber primer,
perusahaan menggunakan energi listrik dan mengupayakan untuk
penghematan energi melalui konservasi dan peningkatan efesiensi. Aspek
Biodeversitas (Keanekaragaman Hayati) merupakan perlindungan dan
pemulihan habitat serta strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk
mengelolah dampak terhadap keanekaragaman hayati. Program perlindungan
tersebut dibuktikan dengan perusahaan yang setiap tahunnya mewajibkan
untuk melakukan berbagai pengelolaan lingkungan dan usaha pemantauan
(Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau
54
“UKL-UPL”) yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Prosedur dan Surat Pernyataan tentang Kepatuhan dengan
Manajemen Lingkungan dan Upaya Pemantauan. Perusahaan melakukan
prosedur UKL-UPL di fasilitas perusahaan dua kali setahun untuk
memastikan kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan dan peraturan
yang berlaku dan berkaitan dengan Aspek Kepatuhan yaitu nilai moneter
denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran
terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Sedangkan untuk aktivitas-
aktivitas indikator yang lain masih sering berubah dikarenakan pada indikator
tersebut disetiap tahunnya ada yang disertai penjelasan dan ada yang tidak
ada penjelasan yang menyertai pelaporan tersebut.
Pada Aspek Kesehatan dan Keselamatan inilah yang menjadi fokus
utama pada PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk dalam memfasilitasi
karyawannya untuk membantu dan memberi nasihat untuk program
keselamatan serta kesehatan jabatan. Meminimalkan kecelakaan fisik,
penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan
jumlah kematian karena menurut wilayah sebagaimana poin yang dijelaskan
pada Aspek Kesehatan dan Keselamatan. Pada indikator sosial praktek tenaga
kerja dan pekerjaan yang layak yaitu Aspek Kesehatan dan Keselamatan
dibuktikan dengan adanya praktek keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
yang diterapkan diperusahaan, perseroan memiliki komitmen untuk
mengutamakan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja bagi segenap
55
karyawannya secara konsisten dan berkesinambungan. Komitmen tersebut
tertuang dalam kebijakan yang terintegrasi yaitu melalui: Kebijakan
Keselamatan dan KesehatanKerja (SMK3) sesuai Peraturan Pemerintah
No.50 Tahun 2012 di berbagai divisi/ unit operasional. Melalui SMK3 yang
terncana dengan baik, Perseroan meminimalkan peluang terjadinya
kecelakaan kerja yang fatal, meminimalkan kerusakan atau kehilangan
properti serta meningkatkan zero accident (nihil kecelakaan). Hal ini
dimungkinkan karena penerapan sistem ini meliputi identifikasi sumber
bahaya, penilaian dan pengendalian resiko, penyusunan rencana kerja,
assessment tempat kerja, pengecekan kesehatan karyawan secara berkala dan
evaluasi program kerja SMK3. Perseroan juga menerapkan dan telah
memperoleh sertifikat Occupational Health and Safety Assessment Series
(OHSAS) tahun 2011, yang merupakan standar SMK3 bertaraf internasional.
Dengan perolehan sertifikat OHSAS ini, juga memberikan jaminan kepada
para pembeli di luar negeri.
Untuk Aspek Pekerjaan pada tahun 2013 masih belum ada informasi atau
penjelasan mengelai aspek tersebut, namun di tahun 2014 Aspek Pekerjaan
dijelaskan mengenai jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak
pekerjaan, perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, status
pendidikan. Pada tahun 2015 Aspek Pekerjaan dijelaskan dalam komposisi
karyawan berdasarkan jenjang manajemen, kategori jenjang pendidikan,
sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, serta jumlah
angkatan kerja menurut jenis pekerjaan.
56
Pada Indikator Aspek Tenaga Kerja atau Hubungan Manajemen dari
tahun 2013, 2014 dan 2015 memang tidak ditemukan adanya penjelasan
perihal yang menyertai pelaporan aspek tersebut. Untuk Aspek Pelatihan dan
Pendidikan, dari tahun 2013 dan 2014 tidak ditemukan adanya penjelasan
yang menyertai pelaporan aspek tersebut, namun di tahun 2015 perusahaan
telah membuktikan adanya peningkatan yaitu dengan adanya aspek pelatihan
dan pendidikan dengan di terapkan program pelatihan, perseroan
berkomitmen untuk terus mengelolah SDM yang merupakan aset utama
perusahaan dan fokus pada peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu
kunci keberhasilan dan kesinambungan kinerja perseroan. Sepanjang 2015
perusahaan memberi prioritas pada pembangunan manajemen SDM secara
berkelanjutan disegala aspek untuk menunjang dan meningkatkan kinerja
perseroan. Upaya untuk pengembangan SDM dilakukan melalui berbagai
jenis kegiatan, antara lain melalui pelatihan aspek teknis maupun soft skills.
Untuk meraih hasil yang optimal, perseroan terus melakukan evaluasi dan
penyempurnaan modul-modul pelatihan, penambahan materi pelatihan,
sertifikasi untuk pelatihan tertentu dan pelaksanaan pelatihan bekerjasama
dengan pihak eksternal yang terkait dan kompeten. Peningkatan pada aspek
Keberagaman dan Kesempatan Setara yang ditahun 2013 tidak ada, namun
ditahun 2014 dan 2015 sudah mulai ada. Dibuktikan dengan adanya
komposisi badan pengelola atau penguasa dan perincian karyawan tiap
kategori atau kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan
kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
57
Secara keseluruhan tren pada Indikator Sosial Tenaga Kerja menunjukan
kenaikan prosentase pengungkapan yang awalnya 20% ditahun 2013 lalu
mengalami kenaikan di tahun 2014 sebesar 60%, selanjutnya pada tahun 2015
naik sebesar 80%. Tingkat pencapaian tersebut terjadi dikarenakan
PT.SPINDO pada periode tersebut mementingkan pendidikan dan latihan.
Perusahaan juga menerapkan praktek-praktek terbaik dari kualitas,
lingkungan, kesehatan dan keamanan.
Pada Indikator Sosial Aspek Masyarakat, menunjukan bahwa Aspek
Komunitas yaitu sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program
dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelolah dampak operasi
terhadap masyarakat, baik pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri
dibuktikan oleh perusahaan di tahun 2015, dengan adanya kesadaran dampak
lingkungan, perusahaan menyadari pentingnya perlindungan terhadap
lingkungan dan mengadopsi langkah-langkah perlindungan lingkungan yang
ketat. Sebagai contoh, kita berusaha untuk meminimalkan limbah, konsumsi
bahan baku dan emisi berbahaya yang mungkin memiliki efek negatif pada
lingkungan.
Untuk Aspek Kebijakan Publik yaitu nilai kontributif finansial dan natura
kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara dimana
perusahaan beroperasi, pada tahun 2015 dibuktikan dengan pengembangan
sosial dan kemasyarakatan “Improving The Quality of Life” menjadi
komitmen perseroan untuk melaksanakan program CSR. Komitmen tersebut
diwujudkan dengan memberikan sumbangsih kepada komunitas masyarakat
58
dimana unit-unit bisnis perseroan beroperasi. Setiap tahun perseroan
memberikan penghargaan kepada institusi pemerintah maupun tokoh
masyarakat setempat yang telah membangun daerahnya. Penghargaan
tersebut berupa bantuan rutin maupun bantuan operasional, bantuan
pembangunan fasilitas dan infrastruktur desa serta dana untuk acara-acara
nasional (HUT RI) dan acara-acara keagamaan (sumbangan berupa hewan
kurban untuk Idul Adha). Untuk aspek-aspek lainnya yaitu Aspek Korupsi,
Aspek Kelakuan Tidak Bersaing, dan Aspek Kepatuhan pada tahun 2013,
2014 dan 2015 tidak adanya laporan yang mendukung serta tidak ada
penjelasan yang menyertai pelaporan tersebut.
Secara keseluruhan tren tingkat pengungkapan sosial masyarakat dalam
indikator sosial masyarakat menunjukan yang awal mulanya tidak terjadi
pengungkapan dari tahun 2013 dan 2014 kemudian mengalami peningkatan
pada tahun 2015 sebesar 40%.
Pada Indikator Sosial Tanggung Jawab Produk menunjukan bahwa
Aspek Kesehatan dan Keamanan Pelanggan yaitu tahapan daur hidup dimana
dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai
untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang
penting harus mengikuti prosedur tersebut. Dibuktikan pada tahun 2015
perusahaan sebagai produsen pipa baja terkemuka di Indonesia selalu
menjamin kualitas setiap produknya serta bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan operasional yang ada. Perseroan telah menerapkan sistem
59
pengendalian mutu yang ketat sesuai dengan ISO 9001:2008 untuk sistem
manajemen mutu.
Untuk Aspek Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa serta Aspek
Komunikasi Pemasaran dari tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat di perhatikan
kalau aspek tersebut tetap konsisten dari tahun ke tahun berikutnya,
dibuktikan pada tahun 2013, 2014 dan 2015 pada produk-pruduk pipa baja
masing-masing diberi label. Aspek Komunikasi Pemasaran yaitu program-
program ketaatan hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan
komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.
Perseroan menyediakan seluruh informasi secara transparan melalui sekertaris
perusahaan, setiap informasi yang diberikan mengacu pada prindip
keterbukaan dan pemenuhan terhadap peraturan pasar modal. Untuk
informasi lebih lanjut mengenai perseroan bisa didapatkan di sekertaris
perusahaan juga. Aspek Keleluasaan Pribadi Pelanggan dan Aspek Kepatuhan
tidak ditemukan, dikarenakan pada indikator tersebut disetiap tahunnya tidak
ada penjelasan yang menyertai pelaporan tersebut.
Secara keseluruhan tren tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial
dalam indikator sosial tanggung jawab produk yang konsisten ditahun 2013,
2014 dan 2015 yang prosentasenya sebesar 33%.
Dilihat dari perbandingan keseluruhan indikator kinerja sosial
berdasarkan Global Reporting Initiative, PT. Steel Pipe Industry of Indonesia
memiliki tingkat kinerja yang baik pada tren indikator sosial baik dari tenaga
60
kerja, masyarakat, maupun tanggung jawab produk semua indikator tersebut
mengalami kenaikan hingga periode 2015. Hal ini menunjukan perusahaan
sangat mementingkan kepentingan stakeholder terutama pada masyarakat
sekitar pabrik serta sejalan dengan teori legitimasi bahwasannya, perusahaan
sebagai suatu sistem yang mengedepankan keberpihakan kepada society,
operasi perusahaan harus kongruen dengan harapan masyarakat. Kondisi ini
memberikan kontribusi terhadap kinerja keseluruhan perusahaan secara
umum. Artinya dengan pencapaian kinerja sosial tersebut, perusahaan
memiliki tingkat penerimaan oleh masyarakat yang cukup tinggi jika
dikaitkan dengan teori legitiminasi, sehingga bermanfaat untuk keberlanjutan
keberadaan maupun operasionalnya di tengah-tengah lingkungan sosial.
Nurfajriyah (2010) telah melakukan penelitian tentang Analisis
Penerapan Sustainbility Report Berdasarkan Global Reporting Initiative
(GRI) pada PT Pertamina (Persero) menunjukan bahwa kegiatan-kegiatan
CSR yang telah dilaksanakan oleh PT.Pertamina (Persero) periode tahun
2007-2009 secara umum telah memenuhi konsep Triple Buttom Line yang
mencangkup keadilan pada tiga unsur utama yaitu profit, people, dan planet.
Aspek keberlanjutan program yang dinilai telah sesuai dalam deklarasi Rio
atau The Rio Declaration on environtment and Development tentang prinsip
pembangunan keberlanjutan, yang menyebutkan bahwa manusia dan
lingkungan merupakan bagian yang integral dalam sebuah roda perputaran
bisnis perusahaan. Penelitian ini telah sejalan dengan penelitian tersebut
bahwa perusahaan tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dukungan dari
61
berbagai pihak, salah satunya adalah masyarakat yang dapat memberikan
pengaruh bagi perusahaan.
1