bab iv hasil penelitian dan pembahasan...matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Kondisi Awal
1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono
02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang masih berlangsung secara konvensional yaitu
pembelajaran yang menempatkan siswa pada posisi objek belajar di mana siswa hanya
menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada aktifitas guru yang
menjelaskan, menyampaikan materi, siswa mencatat, menghapal kemudian mengerjakan
soal. Siswa berada pada posisi yang pasif. Guru adalah segalanya sedang siswa hanya
menerima apa yang diberikan guru. Bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar,
motivasi belajar dan latar belakang sosial peserta didik tidak menjadi pertimbangan guru
dalam mendisain pembelajaran. Pembelajaran berlangsung sebagai rutinitas, bersifat stagnan
dari hari ke hari akibatnya adalah peran serta siswa sangat minim sehingga siswa cenderung
bosan dan tidak kreatif.
Hasii belajar siswa juga ditentukan oleh aktifitas siswa di rumah. Sebagian besar siswa
tidak mendapat dukungan orang tua dalam mendukung upaya belajar. Hal itu terjadi karena
sebagian besar siswa adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki
pendidikan rendah maka mereka kurang mendapat perhatian yang cukup. Siswa juga memiliki
pandangan bahwa pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang sulit, membosankan
dan bahkan menakutkan.
1.1.2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar mata pelajaran matematika siswa Kelas 6 SD Kalangsono 02
Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil yang seperti yang
diinginkan. Sebanyak 8 siswa atau 57 % belum tuntas belajar atau belum mencapai
KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sedangkan 6 siswa lainnya telah mencapai ketuntasan
belajar. Rata-rata nilai kelas mencapai 59. Nilai tertinggi 70 dan nilai terendah adalah 50.
30
4.2. Rencana Tindakan
4.2.1. Siklus 1
o Perencanaan tindakan
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika pada materi
operasi hitung campuran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
Pertemuan 1
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu menjelaskan
besaran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari..
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru secara klasikal menjelaskan besaran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
hari
b) Guru memberikan contoh-contoh besaran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
c) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok
d) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS
e) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya
f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas
3) Kegiaatan Akhir
a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok
b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi kelompok yang aktif
dan berhasil mengerjakan LKS dengan benar dan memberikan motivasi untuk
semakin giat berlatih bagi kelompok yang belum berhasil.
c) Guru menutup pelajaran
Pertemuan 2
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu menyelesaikan
soal yang berhubungan dengan sifat-sifat operasi hitung
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru secara klasikal memberikan contoh-contoh sifat-sifat operasi hitung .
b) Guru menjelaskan urutan operasi hitung campuran.
c) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok
d) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS
e) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya
f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas
3) Kegiaatan Akhir
a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok
b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi siswa yang aktif dan
berhasil mengerjakan LKS dan memberikan motivasi untuk semakin giat berlatih bagi
siswa yang belum berhasil.
c) Guru memberikan tugas rumah (PR)
d) Guru menutup pelajaran
e)
Pertemuan 3
1) Kegiatan Awal
a) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas
b) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah
c) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi sebelumnya.
2) Kegiatan Inti
Mengerjakan lembar soal tentang bilangan bulat sifat-sifat operasi hitung dan operasi
hitung campuran secara individu.
3) Kegiatan Penutup
a). Memberikan apresiasi kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan memberikan
motivasi kepada siswa yang nilainya kurang.
Merefleksi proses dan hasil belajar
o Refleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 6 semester
I pada pelajaran matematika tentang operasi hitung campuran sudah mengalami peningkatan
dengan indikator ketuntasan 74% sehingga belum mencapai indikator ketuntasan yang sudah
ditentukan yaitu 75%. Masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM yang sudah
ditentukan. Untuk itu kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
4.2.2. Siklus II
a. Perencanaan tindakan
Setelah melihat hasil pembelajaran matematika tentang operasi hitung campuran pada
siswa kelas 6 DN Kalangsono 02 pada siklus I belum mencapai indikator ketuntasan yang
sudah ditentukan yaitu 75%, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya
yaitu siklus II. Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus II akan dilaksanakan 3
pertemuan yaitu tgl 24,27 dan tgl 29 Agustus 2013. Adapun rencana tindakan peneliti adalah
sebagai berikut :
Persiapan :
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika dengan
materi operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita.
b) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
c) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
d) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa
e) Menyiapkan lembar evaluasi berupa soal tes akhir pelajaran.
Pertemuan 1
1). Kegiatan Awal
a) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai kepada siswa
b) Mengadakan tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang melibatkan operasi
campuran..
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa
2). Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan kembali tentang urutan pengerjaan operasi hitung campuran yang
melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian tanpa tanda kurung
b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan komposisi tiap kelompok ada yang pandai
sedang dan kurang, siswa yang pandai sebagai ketua sekaligus sebagai tutor sebaya
c) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS
d) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya
e) Tanya jawab antara guru dan siswa tentang urutan pengerjaan hitung campuran
f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas
3). Kegiaatan Akhir
a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok
b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi kelompok yang aktif
dan berhasil mengerjakan LKS dengan benar dan memberikan motivasi untuk
semakin giat berlatih bagi kelompok yang belum berhasil.
c) Guru menutup pelajaran
Pertemuan 2
1). Kegiatan Awal
a) Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar dengan tekun dan jangan
segan untuk bertanya.
b) Melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
c) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah
2). Kegiatan Inti
a) Guru memberikan penjelasan mengenai urutan pengerjaan hitung campuran dalam
bentuk soal cerita.
b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan komposisi tiap kelompok ada yang pandai
sedang dan kurang, siswa yang pandai sebagai ketua sekaligus sebagai tutor sebaya.
c) Masing-masing kelompok berdiskusi mengerjakan LKS tentang operasi hitung
campuran soal cerita
d) Guru bertindak sebagai narasumber jika ada kelompok yang kesulitan mengerjakan
LKS
e) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan soal dipersilakan untuk presentasi
dengan mengerjakan di papan tulis secara bergantian
f) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menanggapi hasil kerja kelompok lain
apabila ada kesalahan.
g) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
h) Guru secara klasikal memberikan contoh-contoh sifat-sifat operasi hitung .
3). Kegiaatan Akhir
a) Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang operasi hitung campuran soal
cerita
b) Siswa diberi tugas mengerjakan soal-soal latihan.
Pertemuan 3
1). Kegiatan Awal
a) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas
b) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi seb
c) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas
d) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah
e) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi sebelumnya.
2). Kegiatan Inti
Mengerjakan lembar soal tentang operasi hitung dan operasi hitung campuran soal cerita
secara individu.
3). Kegiatan Penutup
a) Memberikan apresiasi kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan memberikan
motivasi kepada siswa yang nilainya kurang.
b) Merefleksi proses dan hasil belajar
b. Refleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Problem Based learning (PBL) telah mampu meningkatkan hasil belajar
matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 6 SDN Kalangsono 02
Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang Semester I Tahun pelajaran 2013-2014. Hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu
mencapai 93 %.
4.3. Hasil Tindakan
4.3.1. Analisa data hasil belajar matematika Pra Siklus
Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh peneliti untuk siswa diperoleh data hasil belajar
matematika materi operasi hitung campuran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus
No Interval Frekuensi Prosentase
1 70-79 3 21,4 %
2 60-69 6 42,9 %
3 50-59 5 35,7 %
Jumlah 14 100 %
Rata-rata nilai 59
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 50
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai
KKM (65) hanya 6 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa rendah.
Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus
No Skor Ketuntasan Belajar Jumlah
Jumlah siswa Prosesntase
1 ≥65 Tuntas 6 43 %
2 <65 Belum Tuntas 8 57 %
Jumlah 14 100 %
Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk
gambar diagram. 4.1
gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Hasil Belajaar Matematika Pra Siklus
4.3.2. Analisa data hasil belajar matematika Siklus I
Pembelajaran Matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus 1 sudah
menggunakan penerapan pembelajaran Problem Based Learning. Ternyata sudah mengalami
peningkatan sekitar 21 %. Dari jumlas siswa yang tuntas pada pra siklus 6 siswa (43 %)
meningkat menjadi 9 siswa (64%). Deskripsi hasil belajar matematika tentang operasi hitung
campuran pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus 1
No Interval Frekuensi Prosentase
1 80-89 1 0,70 %
2 70-79 5 35,7 %
3 60-69 8 57,3 %
Jumlah 14 100 %
Rata-rata nilai 67
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Tuntas 43% Tidak
Tuntas 57%
Prosentase Ketuntasan
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai
KKM (65) sudah meningkat menjadi 9 siswa (64 %). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus I menggunakan penerapan model
Pembelajaran Problem Based Learning hasilnya mengalami peningkatan.
Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1
No Skor Ketuntasan Belajar Jumlah
Jumlah siswa Prosesntase
1 ≥65 Tuntas 9 64 %
2 <65 Belum Tuntas 5 36 %
Jumlah 14 100 %
Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk
gambar 4.2
Gambar 4.2 Ketuntasan hasil belajar matematika siklus I
Berdasarkan analisis yang digambarkan pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa
ketuntasan belajar siswa adalah 64 % sehingga belum sesuai dengan indikator ketuntasan
yang sudah ditentukan yaitu 75 %. Maka kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan
perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II yang rencananya akan dilaksanakan pada
minggu berikutnya.
Tuntas 64%
Tidak Tuntas 36%
Prosentase Ketuntasan
4.3.3. Hasil Observasi
Hasil observasi dari observer menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan di atas teman yang lain berperan
sebagai tutor sebaya. Sedangkan siswa yang kurang tidak segan dan tidak malu untuk
bertanya kepada teman lain dan kepada guru. Hanya saja masih belum siswa berani untuk
mengerjakan soal secara individu di depan kelas. Untuk itu perlu diberi motivasi lagi agar
siswa merasa senang untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
4.3.4. Refleksi
Berdasarkan analisis yang digambarkan pada gambar 4.2 dan hasil observasi dari
observer menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 64 % sehingga belum sesuai
dengan indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 75 %. Keaktifan siswa juga belum
maksimal belum semua siswa berani mengerjakan tugas secara individu.Maka kegiatan
penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
4.3.5. Analisa data hasil belajar matematika Siklus II
Pembelajaran Matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus II masih
menggunakan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning yang sudah
mengalami perbaikan berdasarkan hasil belajar dari siklus I. Ternyata hasil belajar siswa
mengalami banyak peningkatan yaitu sekitar 29 % siswa yang tuntas dibandingkan dengan
ketuntasan pada siklus I. Dari jumlas siswa yang tuntas pada siklus I yaitu 9 siswa (64 %)
meningkat menjadi 13 siswa (93%). Deskripsi hasil belajar matematika tentang operasi hitung
campuran pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Interval Frekuensi Prosentase
1 90-100 1 0,70 %
2 80-89 5 35,7 %
3 70-79 6 43,3 %
4 60-69 2 14,0 %
Jumlah 14 100 %
Rata-rata nilai 73
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai
KKM (65) sudah meningkat menjadi 13 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa sudah mengalami peningkatan yang segnifikan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II.
Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Skor Ketuntasan Belajar Jumlah
Jumlah siswa Prosentase
1 ≥65 Tuntas 13 93 %
2 <65 Belum Tuntas 1 7 %
Jumlah 14 100 %
Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk
gambar diagram 4.3
Gambar 4.3 Ketuntasan hasil belajar matematika siklus II
Berdasrkan analisis data pada Tabel 4.6 dan gambarm 4.3 dapat diketahui bahwa
ketuntasan hasil belar matematika siswa kelas 6 materi operasi hitung campuran mencapai 93
%, sehingga sudah memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 75 %. Jadi dalam hal ini peneliti
sudah dapat dikatakan berhasil dan sudah tidak perlu lagi diadakan tindakan pada siklus
berikutnya.
4.4. Hasil Analisis Data Antar Siklus
Pada bagian ini akan dideskripsikan data-data hasil perbaikan yang berupa data hasil
belajar matematika siswa kelas 6 dari pra siklus siklus I dan siklus II. Aktifitas pembelajaran
oleh guru dan siswa, data hasil belajar siswa antar siklus sudah menggambarkan bahwa
penelitian ini berhasil karena sudah memenuhi indikator yang ditentukan. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada Tabel 4.7 dan gambar 4.4
Tuntas 93%
Tidak Tuntas 7%
Prosentase Ketuntasan
Tabel 4.7 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas 6 SDN Kalangsono 02 Semester I Tahun 2013-2014
No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
f % f % f %
1 Tuntas 6 43% 9 64% 13 93%
2 Tidak Tuntas 8 57% 5 36% 1 7%
Rerata 59,0 67,0 73,0
Maksimum 70,0 80,0 90,0
Minimum 50 60 60
Gambar 4.4
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Tuntas 6 9 13
Tidak Tuntas 8 5 1
0
2
4
6
8
10
12
14
ba
nya
k si
swa
Prosentase Ketuntasan
4.5. Pembahasan
Pada bagian ini akan dideskripsikan data-data hasil perbaikan yang berupa data aktifitas
pembelajaran oleh guru, data hasil belajar siswa, efektifitas pembelajaran dan refleksi dari
siklus I dan siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan.
Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dan dilakukan
analisis maka dapat dinyatakan bahwa upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung campuran melalui penggunaan
Model Pembelajaran Problem Based Learning di Kelas 6 SDN Kalangsono 02 Kecamatan
Banyuputih Kabupaten Batang menunjukan keberhasilan. Keberhasilan ini disebabkan guru
secara konsisten telah memilih dan mendisain pembelajaran sesuai dengan pertimbangan
teori dan pengalaman penelitian yang relevan.
Aktifitas Pembelajaran pada siklus I guru telah mampu melaksanakan 6 dari 10 aspek
kegiatan pembelajaran yang disepakati untuk diamati. Kekurangan pada siklus I telah
diperbaiki pada siklus II sehingga pada siklus II guru telah mampu melaksanakan 10 aspek
kegiatan. Data ini baru menunjukan aspek kuantitas namun belum menunjukan aspek kualitas
artinya penampilan guru dalam kegiatan pembelajaran belum sempurna namun masih perlu
peningkatan dan kreatifitas.
Data hasil belajar siswa adalah aspek yang menjadi tujuan perbaikan pembelajaran.
Data hasil belajar siswa yang didapat dari hasil ulangan akhir pelajaran menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya .
Keterampilan sosial siswa yang berupa kemampuan bertanya, bekerja sama, dan sikap
siswa yang senang serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran telah mengalami
peningkatan dibandingkan kondisi pra siklus. Pada siklus I siswa belum muncul keberanian
bertanya namun pada siklus II siswa sudah berani mengajukan pertanyaan. Ketrampilan
siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran juga meningkat pada siklus II.