bab iv pembahasan

14
BAB IV PEMBAHASAN 1.1 Operasional dan Pemeliharaan Turbin uap dengan alat bantu Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik yang selanjutnya dikonversi menjadi energi mekanis dalam bentuk poros turbin. Pemeliharaan atau dalam bahasa Inggris adalah maintenance adalah cakupan dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas produksi termasuk mesin dan alat-alat produksi lainnya untuk dilakukan perbaikan sampai pada kondisi yang diinginkan. Opresional adalah konsep menerapkan suatu ilmu yang melibatkan pedoman instruksi dari buku manual yang bertujuan untuk menjalakan sesuatu secara sistematis. 1.1.1 Tujuan dan Sasaran operasional dan pemeliharaan turbin uap dengan alat bantu Adapun tujuan dan sasaran dalam operasional dan pemeliharaan turbin uap dengan alat bantu, yaitu : 1. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja (efisiensi) 2. Mengetahui cara operasional turbin baik dan benar

Upload: zulham-gates

Post on 27-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gfg

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Pembahasan

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1 Operasional dan Pemeliharaan Turbin uap dengan alat bantu

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi

energi kinetik yang selanjutnya dikonversi menjadi energi mekanis dalam bentuk poros

turbin.

Pemeliharaan atau dalam bahasa Inggris adalah maintenance adalah cakupan dari

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas produksi termasuk mesin dan

alat-alat produksi lainnya untuk dilakukan perbaikan sampai pada kondisi yang diinginkan.

Opresional adalah konsep menerapkan suatu ilmu yang melibatkan pedoman instruksi

dari buku manual yang bertujuan untuk menjalakan sesuatu secara sistematis.

1.1.1 Tujuan dan Sasaran operasional dan pemeliharaan turbin uap dengan alat bantu

Adapun tujuan dan sasaran dalam operasional dan pemeliharaan turbin uap dengan alat

bantu, yaitu :

1. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja (efisiensi)

2. Mengetahui cara operasional turbin baik dan benar

3. Mengetahui cara mengatasi gangguan pada turbin uap.

4. Mengetahui alat bantu buat penggunaan pada turbin uap.

5. Mengetahui fungsi periode pemeliharaan pada turbin uap.

Adapun alat bantu yang dapat digunakan untuk mendukung dalam proses kerjanya

turbin uap itu sendiri agar proses kerjanya dapat berjalan dengan lancar.

1.2 TURBIN UAP & ALAT BANTU UNIT 2

Secara garis besar konstruksi komponen utama turbin uap PLTP Lahendong unit 2

dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian sebagai berikut yaitu:

1. Bearing [bantalan], jenis bearing pada turbin adalah turbin bearing yang

berfungsi menahan vibrasi dan sebagai penahan poros

2. Gland Packing, adalah bagian turbin yang berfungsi sebagai penyekat untuk

menahan apabila terjadi kebocoran baik kebocoran uap maupun kebocoran oli.

3. Labyrith Ring, adalah bagian turbin yang mempunyai fungsi sama dengan

gland packing, yaitu menyekat apabila terjadi kebocoran baik uap ataupun oli.

Page 2: Bab IV Pembahasan

4. Turbine Casing, Adalah komponen yang berfungsi untuk menutup serta

melindungi bagian-bagian atas turbin

5. Turbine Rotor, Adalah komponen turbin yang berputar terdiri atas poros, sudu

turbin, atau deretan sudu yang disebut stasionary blade dan moving blade.

6. Blade LPS [Low Pressure Stage], adalah beberapa sudu yang berfungsi

menerima dan merubah dan merubah energi tekanan uap rendah yang masuk

menjadi energi kinetik yang akan memutar generator.

7. Reaction Stage, adalah untuk meminimalisir rugi-rugi kebocoran pada ujung

blade, sirip pada turbin mendempol di casing atau rotor, membandingkan ke

permukaan silinder dari selubung ring. untuk mengurangi kebocoran dari

uap,permukaan silinder dari selubung ring sudah melangkah.

Adapun alat pendukung dari turbin uap yaitu :

Sistem pelumasan.

Sistem kontrol dan instrumentasi.

Sistem proteksi.

4.3 Bagian – bagian pendukung turbin uap

4.3.1 Sistem pelumasan

Sistem Pelumasan oli pada unit di supplai peralatan proteksi, servo motor, main

stop valve, dan khususnya lower bearing, upper bearing, dan Turbin bearing

guna menjaga agar komponen bearing tidak aus, menjaga temperatur dan

menjaga agar poros dan bearing agar tidak bersinggungan.

Page 3: Bab IV Pembahasan

Gambar 3.25 Sistem Pelumasan Oli dalam sistem DCS

4.3.2 Sistem Proteksi

Sistem proteksi adalah penanganan suatu kesalahan dan kondisi tidak normal pada

turbin uap yang dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain

dari pembangkit. Maka dibutuhkan suatu sistem proteksi untuk pengaman

sehingga dapat menjaga sistem dari kerusakan dan kondisi tidak normal, berikut

penjelasan fungsi & konstruksi dari sistem proteksi turbin uap.

Emergency trip device

Fungsi dan Prinsip kerja :

Berfungsi sebagai membuka jalannya sirkuit oli dalam kondisi abnormal, sekitar

itu tertutuplah main stop valve dan control valves dan mematikan penerimaan uap

ke turbin.

Konstruksi :

Page 4: Bab IV Pembahasan

Gambar 3.26 Konstruksi emergency trip device

Emergency Governor

Fungsi dan Prinsip kerja :

Emergency governor disiapkan untuk trip, ketika turbin sudah kecepatan putaran

melebihi parameter name plate.

Konstruksi :

Page 5: Bab IV Pembahasan

Gambar 3.26 Konstruksi Emergency governor

Thrust Failure Protection Device and Releasing Device for Emergency Governor

Fungsi dan Prinsip kerja :

Thrust Failure Protection Device and Releasing Device for Emergency Governor

bermaksud untuk melepaskan alat untuk Emergency Governor ketika

menghentikan peralatan ketika kecepatan melebihi batas dan cenderung untuk

memproduksi besarnya gaya centrifugal paksa dimana yang tidak diinginkan oleh

rotor turbin.

Konstruksi :

Page 6: Bab IV Pembahasan

Gambar 3.27 Konstruksi Thrust Failure Protection Device and Releasing Device

for Emergency Governor

Page 7: Bab IV Pembahasan

Gambar 3.28 Tombol Thrust Failure Protection Device and Releasing Device for

Emergency Governor

Oil trip test device

Fungsi dan Prinsip kerja :

Oil trip test device fungsinya terlihat dari uji dan pelaksanaan dari emergency

governor. Dimana Emergency governor terdiri dari centrifugal bolt dimana

menjulur terhadap gaya dari pegas dibawah efek dari gaya centrifugal selama

kondisi kecepatan lebih. Centrifugal bolt menghantam bell crank kemudian

terbukalah jalur trip oil jadi trip oil yang dapat menghentikan dan mengontrol

katup tiba-tiba dan mengatur kerja dari turbine.

Konstruksi :

Gambar 3.29 Konstruksi Oil trip test device

Page 8: Bab IV Pembahasan

4.3.3 Sistem Control dan Instrumentasi

Sistem kontrol adalah suatu alat untuk mengendalikan, memerintah, dan

mengatur keadaan dari suatu sistem. Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti yang

dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan

lebih kompleks. Dengan adanya sistem kontrol dan instrumentasi dapat memudahkan

dalam pengoprasian pembangkit listrik berikut bagian-bagian penjelasan sistem yang

mengatur pembangkit listrik berikut sistem kontrol yang mendukung dari

pengoprasian turbin uap.

DCS

Distributed control system adalah suatu pengembangan sistem controk dengan

menggunakan komputer dan alat elektronik lainya agar didapat pengontrol suatu

loop system yang lebih terpadu dan dapat dikendalikan oleh semua orang dengan

cepat dan mudah berikut modul bagian dari DCS.

o Controller BCR300

o IO Modules

o Communication modules

o Modules power system

o Sequence of event modules

o Composer

o PGP

Turbine Supervisory Instrument

Turbine supervisory instrument atau disingkat TSI, adalah perangkat – perangkat

instrumen yang berfungsi untuk memantau konsdisi turbin secara keseluruhan.

TSI dirancang bedasarkan segala kemungkinan maupun gejala failure yang ada di

turbin berikut sensor dan modul yang mendukung dari Turbine Supervisory

Instrument.

o Transducer

o Tacho driver

o Dual vibration monitor

o Dual tachometor

o Phase marker unit

o Power supply unit

Page 9: Bab IV Pembahasan

o Instrument rack

o Dual sesimic motor

4.4 Prosedur Pengoprasian Turbin Uap

4.4.1 Prinsip Kerja

Prinsip kerja turbin uap pada perubahan energi panas yang terkandung di

dalam uap air (kesuluruhan sampai energi panas dalam uap air di sisi exhaust

turbin) yang dinkonversikan menjadi energi mekanik yang di transmisikan ke

rotor turbin. Hal ini terjadi di beberapa stage turbin uap yang berbeda. Satu stage

turbin selalu terdiri atas bagian sudu-sudu melingkar yang diam atau stasioner dan

bagian sudu-sudu yang dapat berputar atau berotasi.

4.4.2 Persiapan Pengoprasian Turbin Uap

Setiap mejalankan atau mengoprasikan turbin uap ada beberapa langkah harus di

lakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut :

Persiapkan perlengkapan kesehatan keselamatan kerja (K3).

Persiapkan prosedur kerja, instruksi kerja dan parameter (P) dan (ID) yang

diperlukan menurut prosedur dari manual book.

Siapkan logsheet jika perlukan

4.4.3 SOP (standart operational prochedure) Pengoprasian Turbin Uap

a. Persiapan sebelum pra-start pada Turbin Uap.

Sebelum melakukan start turbin uap ada beberapa langkah-langkah nyata

sebagai berikut.

1. Control Line

Main stop valve opening device (Local)

Ket : Dalam keadaan terbuka penuh (Dalam kondisi trip)

Cek grafik DCS

Kontrol tekanan uap utama Ket : kondisi off

Kontrol tekanan uap utama nilai setelan Ket : 8,35 bara 7,35 barg

Kondisi Kecepatan putaran Ket : 0 rpm

Kondisi beban Ket : 0 MW

Batasan posisi katup Ket : Min posisi (0%)

Page 10: Bab IV Pembahasan

Cek tekanan oli

Kontrol tekanan oli Ket : Lebih dari 5,5 barg

Tekanan Pelumas oli Ket : Lebih dari 2,0 barg

2. Jalur Pelumas Oli

Cek kerja pendingin oli (Unit A atau B)

Cek keadaan standby pendingin oli yang harus terisi dengan oli

Tekanan pelumas oli Ket : Lebih dari 2,0 barg

Aliran kurasan oli pada bearing Ket : Cek secara visual

Tangki oli exktraktor Ket : Keadaan operasi

3. Katup jalur pendingin air untuk pendingin oli

Cek kernormalan sistem pompa air bantu primer dan sekunder

4. Pra-cek dari Generator (cek proteksi relay)

Sebelum start-up ada beberapa dari relay proteksi harus di yakinkan

bahwa telah tereset dengan benar.

b. Start-up prosedur Turbin Uap

Melakukan start turbin uap ada beberapa langkah-langkah nyata sebagai

berikut.

Page 11: Bab IV Pembahasan

c. Stop prosedur darurat

Untuk melakukan stop turbin uap ada beberapa prosedur nyata sebagai

berikut.

Page 12: Bab IV Pembahasan

4.5 Manajemen Perawatan Turbin Uap

Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh

garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut

mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Pemeliharaan atau dalam bahasa Inggris adalah maintenance adalah cakupan

dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas produksi

termasuk mesin dan alat-alat produksi lainnya untuk dilakukan perbaikan sampai

pada kondisi yang diinginkan.

Manajemen pemeliharaan pada turbin uap adalah pengorganisasian operasi

pemeliharaan untuk meningkatkan performansi kerja dari suatu peralatan produksi

dan fasilitas suatu industri produksi energi.