bab v acc

62
BAB V PROSES PENGERJAAN, PERAKITAN DAN PERHITUNGAN BIAYA 5.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu kegiatan yang menentukan terwujudnya suatu alat sebelum di lakukan perakitan. Proses pengerjaan mesin dengan cara membuat komponen dari bahan baku menjadi barang jadi baik dengan proses permesinan maupun manual . Pengerjaannya disusun berdasarkan teori dan pengalaman di bidang permesinan dengan pertimbangan fasilitas dan bahan baku yang tersedia. Dari tahap – tahap pengerjaan ini dapat diperkirakan waktu dan biaya pengerjaan. Sedangkan untuk komponen – komponen standar dapat dibeli di pasaran dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri dan untuk komponen–komponen yang dibeli tidak dicantumkan pada proses pengerjaannya. 5.1.1 Pengerjaan Sub Assembling Rangka Utama Untuk perakitan Sub Assembling Rangka Utama , bagian-bagian yang di kerjakan antara lain :

Upload: naiem-punklima

Post on 10-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V acc

BAB V

PROSES PENGERJAAN, PERAKITAN DAN PERHITUNGAN BIAYA

5.1 Proses Pengerjaan

Proses pengerjaan adalah suatu kegiatan yang menentukan terwujudnya suatu

alat sebelum di lakukan perakitan. Proses pengerjaan mesin dengan cara membuat

komponen dari bahan baku menjadi barang jadi baik dengan proses permesinan

maupun manual . Pengerjaannya disusun berdasarkan teori dan pengalaman di bidang

permesinan dengan pertimbangan fasilitas dan bahan baku yang tersedia. Dari tahap –

tahap pengerjaan ini dapat diperkirakan waktu dan biaya pengerjaan. Sedangkan

untuk komponen – komponen standar dapat dibeli di pasaran dengan harga yang lebih

murah dibandingkan dengan membuat sendiri dan untuk komponen–komponen yang

dibeli tidak dicantumkan pada proses pengerjaannya.

5.1.1 Pengerjaan Sub Assembling Rangka Utama

Untuk perakitan Sub Assembling Rangka Utama , bagian-bagian yang

di kerjakan antara lain :

Gambar 5.1 Sub Assembling Rangka Utama

1

2

3

4

5

6

Page 2: BAB V acc

Keterangan :

Bagian-Bagian yang harus dikerjakan

1. Rangka dasar atas

2. Plat penahan Motor Listrik

3. Plat penahan Reducer

4. Kaki penyangga

5. Penahan kaki

6. Penahan Pengaduk

5.1.1.1 Pengerjaan Rangka Utama

5.1.1.1.1 Rangka dasar

Bahan : Profil L

Jumlah : 4

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-03

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang 425 x40x3 (mm) dan

520 x40x 3 (mm) sebanyak 2

Page 3: BAB V acc

5. Pengelasan di bagian tepi agar

terbentuk persegi panjang

dengan ukuran panjang 420

(mm) dan lebar 520(mm)

6. Mengikir sisi-sisi yang tajam

5.1.1.2 Plat penahan Motor listrik

Bahan : Profil L

Jumlah : 2

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-04

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang520 x40x3 (mm)

Page 4: BAB V acc

sebanyak 2

5. Membuat Lubang sebagai tempat

Baut untuk Motor Listrik

6. Memasang Plat penahan dengan

rangka dengan ukuran seperti di

samping

7. Mengelas sisi-sisi yang

berhubungan

6. Mengikir sisi-sisi yang tajam

Page 5: BAB V acc

5.1.1.3 Kaki penyangga

Bahan : Profil L

Jumlah : 4

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-05

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang1200 x40x3 (mm)

sebanyak 4

5.

Mengelas di bagian sudut

dengan rangka utama sehingga

rangka utama dapat di sangga

dengan ke 4 sisi kaki penyangga

Page 6: BAB V acc

5.1.1.4 Plat penahan Reducer

Bahan : Profil L

Jumlah : 2

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-06

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong Profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang 520 x40x3 (mm)

sebanyak 2

Page 7: BAB V acc

5. Membuat Lubang sebagai tempat

Baut untuk Reducer

6.

Memotong Profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang 140 x40x3 (mm)

sebanyak 2

7. Mengelas di bagian tepi agar

terbentuk sisi U dengan ukuran

panjang 140 (mm) dan lebar 520

(mm)

8. Memasang Plat penopang

dengan rangka dengan ukuran

seperti di samping

Page 8: BAB V acc

9. Mengelas di bagian sudut

dengan rangka utama

10. Memasang Plat penahan yang

satunya dengan rangka dengan

ukuran seperti di samping

11. Mengelas di bagian tepi dengan

rangka utama

12. Mengikir sisi-sisi yang tajam

Page 9: BAB V acc

5.1.1.1.5 Penahan kaki

Bahan : Profil L

Jumlah : 1

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-07

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong Profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang520 x40x3 (mm)

5.

Memotong profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang420 x40x3 (mm)

sebanyak 2

6. Memasang dan Las ke dua sisi

plat L tersebut sehingga

membentuk huruf “I”

Page 10: BAB V acc

7. Memasang penahan kaki dengan

rangka dengan ukuran seperti di

samping

7. Mengelas di bagian sudut

dengan rangka utama

5.1.1.1.6 Penahan Pengaduk

Bahan : Profil L

Jumlah : 1

Peralatan : Mesin Bor, Las Listrik,Gerinda potong

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-07

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

Page 11: BAB V acc

2. Menandai Profil L dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong Profil L yang sudah

di tandai dengan menggunakan

gerinda potong dengan ukuran

panjang100 x40x3 (mm)

5. Membuat Lubang penahan

pengaduk

6. Memasang di rangka utama

Page 12: BAB V acc

5.1.2 Pengerjaan Sub Assembling Tabung dan tutup tabung

5.1.2.1 Pengerjaan Tabung

Bahan : Stainless steel

Jumlah : 1

Peralatan : Gunting,Las stainless

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-22

Proses pengerjaan :

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai plat Stainless steel

dengan penanda sesuai dengan

ukuran gambar kerja

3. Mempersiapkan gunting

4. Memotong plat Stainless steel

yang sudah di tandai dan potong

dengan menggunakan gunting

dengan ukuran D = 200(mm)

Untuk alas tabung dan 500x650

(mm) untuk selimut tabung

Page 13: BAB V acc

5. Mengelas antar sisi dengan

bentuk tabung

5.1.2.2 Pengerjaan tutup Tabung

Bahan : Stainless steel

Jumlah : 1

Peralatan : Gunting,Las stainless

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-21

Proses pengerjaan

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Stainless steel dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan gunting

4. Memotong Stainless steel yang

sudah di tandai dengan

menggunakan gunting dengan

ukuran D = 202(mm) Untuk

tutub tsbung dan 40 x650 (mm)

untuk selimut tutup tabung

Page 14: BAB V acc

5. Mengelas antar sudut dengan

bentuk tutup tabung

6. Membuat Pemegang tabung

dengan ukuran di samping dan

las seperti gambar di samping

5.1.3 Pengerjaan Sub Assembling Pengaduk

Bahan : Stainless steel ,Kayu

Jumlah : 1

Peralatan :Gerinda potong ,Las stainless

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-12

Proses pengerjaan :

Page 15: BAB V acc

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai Stainless steel dengan

penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong Poros Stainless steel

yang sudah di tandai dengan

menggunakan gunting dengan

ukuran panjang = 570(mm)

Untuk diameter 25.40 (mm)

5. Membuat lubang penahan

pengaduk

Page 16: BAB V acc

6. Memotong Stainles steel dengan

ukuran 85 x 20 x 3 (mm)

sebanyak 6 buah

7. Membuat lubang untuk

masuknya baut

8. Memotong kayu dengan ukuran

380 x 20 x 3 (mm) sebanyak 2

buah

9. Membuat lubang baut dengan

diameter 10 (mm)

Page 17: BAB V acc

10. Memasang poros dengan Plat

stainless

11. Dilanjutkan memasang Kayu di

plat stainless

12. Merapikan sisi yang tajam

5.1.4 Pengerjaan Sub Assembling Poros pemutar

Bahan : ST 37

Jumlah : 1

Peralatan :Gerinda potong ,Las

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-18

Proses pengerjaan

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

Page 18: BAB V acc

2. Menandai benda dengan penanda

sesuai dengan ukuran gambar

kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong Poros yang sudah di

tandai dengan menggunakan

gunting dengan ukuran panjang

= 620(mm) Untuk diameter luar

320 (mm) dan diameter dalam

310 (mm)

5. Memotong Poros yang sudah di

tandai dengan menggunakan

gunting dengan ukuran panjang

= 780(mm) Untuk diameter luar

180 (mm) dan diameter dalam

170 (mm)

6. Merapikan sisi-sisi yang tajam

5.1.5 Pengerjaan Sub Assembling pillow kotak

Bahan : ST 37

Jumlah : 1

Peralatan :Gerinda potong ,Las

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-19

Proses pengerjaan :

Page 19: BAB V acc

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai benda dengan penanda

sesuai dengan ukuran gambar

kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong pillow kotak yang

sudah di tandai dengan

menggunakan gunting dengan

ukuran panjang = 220(mm)

5. Sehingga terbentuk bagian

seperti berikut

6. Merapikan sisi-sisi yang tajam

5.1.5 Pengerjaan Sub Assembling pillow kotak

Bahan : ST 37

Jumlah : 1

Peralatan :Gerinda potong ,Las

Nomor gambar : SMG-TA-RB-2015-20

Proses pengerjaan

Page 20: BAB V acc

1. Mempelajari gambar kerja dan

memeriksa ukuran bahan

2. Menandai benda dengan penanda

sesuai dengan ukuran gambar

kerja

3. Mempersiapkan Gerinda potong

4. Memotong pillow kotak yang

sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong

dengan ukuran panjang =

60(mm)

5. Memotong pillow kotak yang

sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong

dengan ukuran panjang =

40(mm)

6. Menyatukan dan Las hingga

berbentuk seperti di samping

Page 21: BAB V acc

7. Memasang Pengunci

5.2.1 Waktu kerja mesin bubut

5.2.1.1 Pembubutan sisi memanjang

Gambar 5.1 Pembubutan sisi memanjang

Kecepatan pemotongan

Vc = π .d .n1000

Panjang langkah pembubutan sebenarnya

L = la +li

Keterangan :

π = 3,14

Vc = kecepatan potong (m/menit)

Page 22: BAB V acc

d = diameter benda kerja (mm)

n = putaran benda kerja (putaran/menit)

L = Panjang pembubutan (mm)

La = Panjang benda yang akan di bubut(mm)

Li = Panjang kelebihan awal (mm)

5.2.1.2 Pembubutan muka

Gambar 5.2 Pembubutan muka

Vc = π .d .n1000

Panjang permukaan muka

L = la + r

Keterangan :

π = 3,14

Vc = kecepatan potong (m/menit)

d = diameter benda kerja (mm)

n = putaran benda kerja (putaran/menit)

Page 23: BAB V acc

L = Panjang permukaan muka (mm)

La = Panjang benda yang akan di bubut(mm)

r = Jari-jari (mm)

Putaran yang tersedia pada mesin bubut maximatI. 30; 50; 90; 155; 260; 440; 740; 1230II. 65; 160; 190; 320; 540; 900; 1500; 2500

5.2.2 Waktu kerja mesin Bor

Gambar 5.3 Pemakanan Bor

Menentukan putaran mesin Bor

Vc = π .d .n1000

Panjang pemakanan

L = l + (0.3 x d )

Keterangan :

π = 3,14

Vc = kecepatan potong (m/menit)

Page 24: BAB V acc

d = diameter benda kerja (mm)

n = putaran benda kerja (putaran/menit)

L = Panjang permukaan muka (mm)

d = Diameter (mm)

Putaran yang tersedia pada mesin bor meja :425, 600, 1100, 2050, 3000, 5500

5.3.1 Waktu produktif masing-masin komponen dan sub-assembling

5.3.1.1 Perakitan Rangka dasar atas

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

5 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 5 Menit

4. Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang

425 x40x3 (mm) dan 520 x40x 3 (mm) sebanyak 2

15 Menit

5. Pengelasan di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)

15 Menit

6. Mengikir sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.2 Perakitan Plat penopang Motor Listrik

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

Page 25: BAB V acc

2. Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 Menit

4. Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang520

x40x3 (mm) sebanyak 2

15 Menit

5. Membuat Lubang sebagai tempat Baut untuk Motor

Listrik

1,2 Menit

6. Memasang Plat penahan dengan rangka dengan ukuran

seperti di samping

5 Menit

7. Mengelas sisi-sisi yang berhubungan 5 Menit

6. Mengikir sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.3 Perakitan Kaki penyangga

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 menit

4. Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran

panjang1200 x40x3 (mm) sebanyak 4

10 Menit

5.

Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama sehingga

rangka utama dapat di sangga dengan ke 4 sisi kaki

penyangga

10 Menit

5.3.1.4 Perakitan Plat penopang Reducer

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

Page 26: BAB V acc

2. Menandai profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

5 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 5 Menit

4. Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang

520 x40x3 (mm) sebanyak 2

10 Menit

5. Membuat Lubang sebagai tempat Baut untuk Reducer 1,2 Menit

6.

Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang

140 x40x3 (mm) sebanyak 2

10 menit

7. Mengelas di bagian tepi agar terbentuk sisi U dengan

ukuran panjang 140 (mm) dan lebar 520 (mm)

7 Menit

8. Memasang Plat penopang dengan rangka dengan ukuran

seperti di samping

8 Menit

9. Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama 8 Menit

10 Memasang Plat penahan yang satunya dengan rangka

dengan ukuran seperti di samping

2 Menit

11. Mengelas di bagian tepi dengan rangka utama 5 Menit

12. Mengikir sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.5 Perakitan Penahan kaki

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai Profil L dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 Menit

4. Memotong Profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang520

x40x3 (mm)

8 Menit

Page 27: BAB V acc

5.

Memotong profil L yang sudah di tandai dengan

menggunakan gerinda potong dengan ukuran panjang420

x40x3 (mm) sebanyak 2

7 Menit

6. Memasang dan Las ke dua sisi plat L tersebut sehingga

membentuk huruf “I”

10 Menit

7. Mengelas di bagian sudut dengan rangka utama 10 Menit

5.3.1.6 Pengerjaan Tabung

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai plat Stainless steel dengan penanda sesuai

dengan ukuran gambar kerja

5 Menit

3. Mempersiapkan gunting 5 Menit

4. Memotong plat Stainless steel yang sudah di tandai dan

potong dengan menggunakan gunting dengan ukuran D

= 200(mm) Untuk alas tabung dan 500x650 (mm) untuk

selimut tabung

10 Menit

5. Mengelas antar sisi dengan bentuk tabung 7 Menit

6. Membuat poros pemutar tabung dengan ukuran Diameter

25.4 (mm) dan panjang 40 (mm)

8 Menit

7. Mengelas antar sudut dengan Las Stainless steel 15 Menit

8. Kikir sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.7 Pengerjaan Tutup Tabung

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai Stainless steel dengan penanda sesuai dengan

ukuran gambar kerja

10 Menit

3. Mempersiapkan gunting 10 Menit

Page 28: BAB V acc

4. Memotong Stainless steel yang sudah di tandai dengan

menggunakan gunting dengan ukuran D = 202(mm)

Untuk tutub tsbung dan 40 x650 (mm) untuk selimut

tutup tabung

15 Menit

5. Mengelas antar sudut dengan bentuk tutup tabung 15 Menit

6. Membuat Pemegang tabung dengan ukuran di samping

dan las seperti gambar di samping

30 Menit

7. Mengikir sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.8 Pengerjaan Pengaduk

1. Memelajari gambar kerja dan tandai sesuai gambar kerja

yang akan di potong

15 Menit

2. Memotong bahan sesuai sesuai yang di tandai 10 Menit

3. Mempersiapkan Guntingdan Las Stainless 10 Menit

4. Memotong Poros Stainless steel dengan menggunakan

gunting dengan ukuran panjang = 570(mm) Untuk

diameter luar 25.40 (mm) dan diameter dalam 23.40

(mm)

10 Menit

5. Membuat pengunci pengaduk 15 Menit

6. Memotong Stainles steel dengan ukuran 85 x 20 x 3

(mm) sebanyak 6 buah

20 Menit

7. Melakukan pengeboran O 10 sebanyak 12 buah 4.8 Menit

Page 29: BAB V acc

8. Memotong kayu dengan ukuran 380 x 20 x 3 (mm)

sebanyak 4 buah dan lakukan pengeboran O 10

sebanyak 2 buah

1.6 menit

9. Memasang poros dengan Plat stainless 45 Menit

10. Melanjutkan pasang Kayu di Plat Stainless 10 Menit

5.3.1.9 Pengerjaan Poros Di lanjutkan pasang Kayu di Plat Stainless

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Memotong bahan sesuai sesuai yang di tandai 10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 Menit

4. Memotong poros dengan ukuran panjang = 620(mm)

Untuk diameter luar 320 (mm) dan diameter dalam 310

(mm)

15 Menit

5. Mengelas di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)

15 menit

6. Merapihkan sisi-sisi yang tajam 10 Menit

5.3.1.10 Pengerjaan Poros

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Menandai benda dengan penanda sesuai dengan ukuran

gambar kerja

10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 menit

Page 30: BAB V acc

4. Memotong poros dengan ukuran panjang = 780(mm)

Untuk diameter luar 180 (mm) dan diameter dalam 170

(mm

15 Menit

5. Mengelas di bagian tepi agar terbentuk persegi panjang

dengan ukuran panjang 420 (mm) dan lebar 520(mm)

15 Menit

6. Mengikir sisi-sisi tajam 10 Menit

5.3.1.11 Pengerjaan Plat Kotak

1. Mempelajari gambar kerja dan memeriksa ukuran bahan 15 Menit

2. Memotong bahan sesuai yang di tandai 10 Menit

3. Mempersiapkan Gerinda potong 10 menit

4. Memotong poros dengan ukuran panjang = 780(mm)

Untuk diameter luar 180 (mm) dan diameter dalam 170

(mm

15 Menit

5.4 Proses Perakitan

Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian

komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan

perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek

tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan

penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.

Metode perakitan.Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,

misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain

Page 31: BAB V acc

dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil

pada setiap produk dengan bentuk yang standar.

Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan

kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :

a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama

lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal

dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.

Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan

adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian

komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di

pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen

tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.

b. Perakitan dengan pemilihan.

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya

juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri

menurut batasan-batasan ukuran.

c. Perakitan secara individual.

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan

antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus

berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang

berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya

menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.

Macam perakitan.

Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini

tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah

produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam

jenis perakitan yaitu :

Page 32: BAB V acc

a. Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan

secara konvensional atau menggunakan  tenaga manusia dengan peralatan

yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.

b. Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis

seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik

(mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

5.3.1 Alat Bantu Perakitan

Peralatan yang di gunakan dalam proses perakitan antara lain :

a. Las listrik d. Obeng

b. Gerinda e. Palu

c. Kunci pas f. Tang

5.3.2 Langkah perakitan

Urutan perakitan komponen mesin ini adalah sebagai berikut

1. Mempersiapkan Rangka

utama

Page 33: BAB V acc

2. Memasang Roda

3. Memasang Ember yang

sudah terdapat Bearing

Page 34: BAB V acc

4. Memasang tabung di

dalam ember

5. Memasang Pengaduk

Page 35: BAB V acc

4. Memasang tutup tabung

5. Memasang Motor

Listrik

Page 36: BAB V acc

6. Memasang Reducer

7. Memasang Bearing

Page 37: BAB V acc

8. Memasang Pulley di

Reducer dan Motor

Listrik

9. Memasang Pemutar

Page 38: BAB V acc

10

.

Memasang V-Belt

11

.

Memasang Kran

Page 39: BAB V acc

12

.

Memasang sabuk

5.4 Langkah Finishing

Setelah semua komponen terpasang dengan baik langkah berikutnya yaitu

Proses Finishing.Proses ini di lakukan agar menambah nilai estetika dan

keindahan penampilan dekoratif dari suatu mesin tersebut.

Langkah-langkah yang dapat di lakukan berupa

Membersihkan dan Mengamplas Bagian mesin yang sudah berkarat

Mengecat bagian mesin

5.5 Perhitungan Biaya

5.5.1 Perhitungan biaya Pengadaan bahan

No Nama

komponen

Bahan Ukuran

(mm)

Jumlah Harga Satuan Harga

(Rp)

1. Ember Plastik 340 x 630 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00

Page 40: BAB V acc

2. Selimut Ember Gabus

dan Tali

360 x 630 1 Rp. 90.000,00 Rp. 90.000,00

3. Tabung es

puter

Plat

Stainless

Steel

220x550 1 Rp. 160.000,00 Rp. 160.000,00

4. Tutup Tabung Plat

Stainless

Steel

O 202 , 380

x 60 x 4

1 Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00

5. Poros pengaduk Poros

Stainless

Steel

O25.4 x 570 1 Rp. 130.000,00/

Meter

Rp. 130.000,00

6. Strip Plat

pengaduk

Plat

Stainless

Steel

90 x 20 x 3 6 Rp. 50.000,00/

Meter

Rp. 50.000,00

7. Sirip Pengaduk Kayu 400x 20 x 2 2 Rp. 8.000,00 Rp. 8.000,00

8. Rangka dasar Profil L 550x40x3 4 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

9. Penopang

Motor Listrik

Profil L 550x40x3 2 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

10

.

Penopang

Reducer

Profil L 550x40x3 2 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

11

.

Kaki

Penyangga

Profil L 550x40x3 4 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

12

.

Penahan kaki Profil L 550x40x3 3 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

13

.

Poros 32 Besi ST

37

O 32 x 620 1 Rp. 35.000,00/

meter

Rp. 35.000,00

14

.

Poros 18 Besi ST

37

O 18 x 780 1 Rp. 25.000,00/

meter

Rp. 25.000,00

15

.

Pipa kotak Besi ST

37

40 x 220 1 Rp. 40.000,00/

meter

Rp. 40.000,00/

Page 41: BAB V acc

16 Sleeding Besi ST

37

1 Rp. 40.000,00/

meter

Rp. 40.000,00/

17

.

Roda Karet O 40 2 Rp. 10.000,00/

Buah

Rp. 20.000,00/

18

.

Bantalan 2 Rp. 5.000,00/

Buah

Rp. 10.000,00/

Jumlah Rp.788.000,00

5.5.2 Harga Komponen Standard

No Nama Komponen Jumlah Ukuran /

Berat

Harga /Satuan

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

1. Motor Listrik 1 1 HP Rp. 1.100.000,00 Rp. 1.100.000,00

2. Reducer 1 1 : 40 Rp. 800.000,00 Rp. 800.000,00

3. Pulley 3 Total Rp.

300.000,00

Rp. 300.000,00

4. Bearing 3 Total Rp.

130.000,00

Rp. 130.000,00

5. V-belt 2 Type A Total Rp.

25.000,00

Rp. 25.000,00

6. Saklar push on 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

7. Steker 1 Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00

8. Kabel 1 2 (m) Rp. 5.000,00 / m Rp. 10.000,00

9. Baut M 10 12 10( mm) Rp. 1.500,00 /

buah

Rp. 18.000,00

10. Baut M 10

Stainless

6 10 (mm) Rp. 3.000,00 /

buah

Rp. 18.000,00

11. Baut M 16 4 16 (mm) Rp. 2.000,00 /

buah

Rp. 8.000,00

Jumlah Rp. 2.469.000,00

Page 42: BAB V acc

Sumber :

CV.Sumber teknik , jl KH Agus salim no.49 kav 14-16 Semarang

Lee Song Seng jl KH Agus salim Semarang

Pusat Bearing jl KH Agus salim Semarang

5.5.3 Perhitungan biaya pembelian bahan Perakitan dan Pengecatan

Biaya perakitan dan pengecetan meliputi biaya pembelian bahan untuk melakukan

proses perakitan dan pengecetan.Pembelian bahan perakitan dan pengecetan dapat di

lihat table berikut

N0 Nama Komponen Jumlah Harga satuan (Rp)

Jumalah Harga (Rp)

1 Elektroda / Bahan tambahA WS E 6011 120 bt Rp. 600,00 Rp. 72.000,00A WS E 308-17 1,5 kg Rp.

180.000,00 /KgRp. 270.000,00

2 Cat 1 kg Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,003 Minyak Cat 1 lt Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,004 Amplas 0.5 m Rp. 12.000,00 /

mRp. 6.000,00

Total biaya bahan dan pengecetan Rp.413.000,00

5.5.4 Perhitungan biaya pengerjaan komponen non standard

Perhitungan biaya permesinan di hitung berdasarkan harga sewa mesin .

Harga sewa mesin tergantung dari lamanya waktu permesinan dan jenis mesin yang

di gunakan, jadi waktu permesinan setiap komponen berbeda. Sedangkan waktu

permesinan terdiri waktu produktif dan non produktif. Waktu produktif adalah waktu

yang di butuhkan untuk mengoperasikan mesin sesuai gambar kerja. Sedangkan

waktu non produktif adalah waktu ydi perlukan untuk kelangsungan pengerjaan ,

Page 43: BAB V acc

penandaan , pemeriksaan hasil akhir pekerjaan , penyetingan dan juga waktu yang di

butuhkan operator untuk menjalankan mesin .

Berikut total Permesinan pembuatan komponen non standart

mesin bubut

Total waktu produktif 300 menit

Total waktu non produktif 60 menit

Total waktu proses bubut 360 menit

mesin bor

Total waktu produktif 250 menit

Total waktu non produktif 50 menit

Total waktu proses bor 300 menit

Las Listrik

Total waktu produktif 420 menit

Total waktu non produktif 60 menit

Total waktu Las Listrik 480 menit

Kerja Bangku

Total waktu produktif 240 menit

Total waktu non produktif 60 menit

Total waktu kerja bangku 300 menit

Harga sewa mesin per jam yang berlaku pada bengkel Mesin Politeknik Negeri Semarang

1. Mesin Bubut = Rp.20.000,00/jam

2. Mesin Bor = Rp. 7.500,00/jam

3. Las Listrik = Rp.75.000,00/jam

4. Kerja Bangku = Rp.10.000,00/jam

Page 44: BAB V acc

5.5.4 Penentuan biaya Permesinan

No Proses Pengerjaan Total Waktu

(jam)

Harga Sewa / Jam Total Biaya

Permesinan

1. Bubut 6 jam Rp.20.000,00 Rp.120.000,00

2. Mesin Bor 3 jam Rp. 7.500,00 Rp. 22.500,00

4. Las Listrik 8 jam Rp.75.000,00 Rp.600.000,00

5. Kerja Bangku 5 jam Rp.10.000,00 Rp. 50.000,00

Total biaya Permesinan Rp.792.500,00

4.5.6 Penentuan biaya Operator

Mesin Pembuatan es puter di buat oleh 4 orang

Proses Bubut

Biaya operator per hari Rp.70.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses

adalah 2 jam

Upah operator per jam = I8 X Rp.70.000,00 = Rp.8.750,00

Upah total operator bubut = 2 x Rp.8.750,00 = Rp.17.500,00

Proses Bor

Biaya operator per hari Rp.70.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses

adalah 2 jam

Upah operator per jam = I8 X Rp.70.000,00 = Rp.8.750,00

Upah total operator bubut = 2 x Rp.8.750,00 = Rp.17.500,00

Las Listrik

Page 45: BAB V acc

Biaya operator per hari Rp.85.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses

adalah 3 jam

Upah operator per jam = I8 X Rp.85.000,00 = Rp.10.625,00

Upah total operator bubut = 3 x Rp.10.6250,00 = Rp.31.875,00

Kerja bangku

Biaya operator per hari Rp.40.000,00 dengan jam kerja 8 jam. Lama proses

adalah 3 jam

Upah operator per jam = I8 X Rp.50.000,00 = Rp.6.250,00

Upah total operator bubut = 3 x Rp.6.250,00 = Rp.18.750,00

Biaya Pengecatan

Biaya operator per hari Rp.50.000,00 dengan jam kerja 8 jam.Lama proses adalah

3 jam

Upah operator per jam = I8 X Rp.50.000,00 = Rp.6.250,00

Upah total operator bubut = 3 x Rp.6.250,00 = Rp.18.750,00

Total Biaya = Mesin Bubut + Mesin Bor + Las Listrik

+ Kerja Bangku + Biaya pengecatan

= Rp.17.500,00 + Rp.17.500,00 + Rp.31.875,00 + Rp.18.750,00

+ Rp.18.750,00

= Rp.104.375,00

4.5.7 Biaya total Pembuatan mesin

1. Biaya Pengadaan bahan = Rp. 788.000,00

2. Biaya Komponen Standard = Rp. 2.469.000,00

Page 46: BAB V acc

3. Biaya bahan Perakitan dan Pengecatan = Rp. 413.000,00

4. biaya Permesinan = Rp. 792.500,00

5. Penentuan biaya Operator = Rp. 104.375,00

Jumlah = Rp. 4.566.875,00

4.6 Perhitungan Break Event Point (BEP)

Analisa break event point adalah berfungsi untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal yang di perlukan untuk pengadaan mesin dan mulai memberi

keuntungan. Perhitungan BEP di bawah ini di gunakan bial mesin pembuat es puter

di gunakan oleh pengusaha untuk memproduksi es puter.

Perhitungan BEP meliputi

1. Biaya Tetap

Biaya tetap yaitu biaya yang di perlukan tanpa di pengaruhi oleh jumlah

produk yang akan di buat.Yang termasuk dalam biaya tetap adalah

a. Biaya pembuatan mesin ini sebesar = Rp 4.566.875,00

b. Biaya sewa tempat/bulan = Rp. 400.000,00

Total biaya tetap = Rp. 4.966.975,00

2. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap yaitu biaya indek atau biaya yang di perlukan dengan di

pengaruhi oleh jumlah produk yang akan di buat , biaya tidak tetap meliputi

Biaya penyusutan mesin

Diasumsikan penyusutan mesin/depresiasi ini tiap tahun sebesar 10 % dari

penyusutan/bulan dari biaya harga mesin

a. Biaya pemyusutan mesin / bulan :

Diasumsiakan penyusutan mesin / depresiasi ini tiap tahun adalah 10% dari

biaya pembuatan mesin.

Biaya pembuatan mesin = Rp 4.566.875,00

Waktu kerja mesin = 14 jam/minggu

Page 47: BAB V acc

10 % x Rp 4.566 .875,00

14 JamMingggu

x 4 minggu = Rp 8.155,00 /bulan

b. Biaya perawatan mesin tiap tahun diasumsikan 5% dari biaya pembuatan mesin yang digunakan untuk biaya perawatan dan perawatan dan perbaikan mesin secara teratur. Biaya perawatan / bulan:

5 % x Rp 4.566 .875,00

14 JamMingggu

x 4 minggu = Rp 4.077,00 /bulan

c. Tarif listrik 1200 va = Rp 1.352 per kWh

(penetapan penyesuaian tarif tenaga listrik (tarif adjustment) bulan juli 2015)Tiap jam : 0,746 KW x Rp 1,352 ,00 / kwh = Rp 1009/ jam

Biaya bahan pembuatan es

Untuk satu siklus pembuatan = 14 kg

Untuk satu siklus waktu = 1 jam

Proses pemutaran awal es puter di lakukan selama 1 jam dan selanjutnya pada

proses penjualan di lakukan sebanyak 3 kali selama 20 menit .Pembuatan dan

penjualan di lakukan selama 11 jam/hari yaitu dari pukul 09:00-20:00 WIB

Total listrik yang di gunakan

2 jam pemutaran es puter 1009 x 2 = 2018/hari

Penyalaan lampu selama 3 jam dari jam 17:00-20:00 WIB = 0,02 kw x3 jam x

1352/ kwh = 81/hari

Jadi total listrik = (2018+ 81 x 30 hari)

= 62970 / bulan

d. Biaya adonan 14 Liter

Dengan komposisi sebagai berikut :

1. Air : 40% = Rp. 3.500,00

2. Santan : 30% = Rp. 20.000,00

3. Perasa : 2% = Rp. 700,00

Page 48: BAB V acc

4. Daun pandan : 2% = Rp. 1500,00

5. Garam Halus : 1% = Rp. 200,00

6. Gula pasir : 20% = Rp. 24.000,00

7. Panili : 1% = Rp. 300,00

8. Pewarna makanan : 1% = Rp. 400,00

9. Maizena : 2% = Rp. 500,00

Jumlah : 100% = Rp. 51.100,00

Kemudian untuk pembekuan dibutuhkan es batu dan garam kasar dengan

komposisi sebagai berikut :

1. Es batu : 90% = Rp. 28.000,00

2. Garam kasar : 10% = Rp. 10.000,00

Jumlah : 10% = Rp. 33.000,00

Total : Rp. 51.100,00 + Rp. 33.000,00 = Rp 84.100,00/ 1 siklus

Rp 84.100,00 x 30 hari = Rp. 2.532.000,00 / bulan

e. Biaya Peralatan penunjang

1. Kompor : Rp. 150.000,00 / bulan

f. Biaya operator

1. Operator : Rp. 50.0000,00/hari x 30 hari = Rp. 1.500.000,00

Total biaya tidak tetap

1. Biaya penyusutan mesin = Rp 8.155,00 /bulan2. Biaya perawatan mesin = Rp 4.077,00 /bulan3. Tarif listrik = Rp. 62.970,00 /bulan4. Biaya adonan = Rp. 2.532.000,00 / bulan5. Biaya Peralatan penunjang = Rp. 150.000,00 / bulan6. Biaya operator = Rp. 1.500.000,00 /bulanTotal biaya tidak tetap = Rp. 4.257.202,00 /bulan

3. Pendapatan hasil penjualan

Page 49: BAB V acc

Volume 14 kg adonan = 14000 ml, sedangkan volume tiap cup adalah 200 ml dijual dengan harga Rp. 3000,00. jadi, satu kali siklus pembuatan es dapat menghasilkan pendapatan = (14000 : 200) x 3000 = Rp. 210.000,00Dalam satu bulan dapat menghasilkan = 210.000 x 30 = Rp. 6.300.000,00

4. BEP (Q)

TR = TC

P.Q = F + V.Q

Keterangan

BEP (Q) = titik pulang pokok dalam unit

BEP (Rp) = titik pulang pokok dalam rupiah

Q = jumlah unit yang dijual

F = biaya tetap

V = biaya variable tiap unit

P = harga jual netto tiap unit

TR = pendapatan total

TC = biaya total

TR = TC

P.Q = F + V.Q

6.300.000 x Q = 5.400.000 + (4.257.202 x Q)

Q = 5.400 .000

6.300.000−4.257 .202

= 2,6 bulan

BEP akan tercapai pada penjualan yang ke 2 bulan 18 hari. Atau jika dalam unit, maka akan tercapai pada = 2,6 x 30 = 78 tabung es puter

BEP (Rp)

Rp = Q x P

Page 50: BAB V acc

= 2,6 x 6.300.000

= Rp. 16.653.000,00

BEP (dalam rupiah) akan terpenuhi jika penjualan sudah mencapai Rp16.653.000,00