bab v konsep - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_bab_5.pdf · fig....

12
136 BAB V KONSEP Fig. 5.1 Skema Ide Dasar (Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Upload: dinhdieu

Post on 13-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

136

BAB V

KONSEP

Fig. 5.1 Skema Ide Dasar

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 2: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

137

5.2. Konsep Dasar

5.3. Konsep Bentuk dan Tampilan

Berdasarkan analisia yang dilakukan dapat ditarik hasil sintesa seperti sebagai berikut.

The Dancing merupakan sebuah bentuk yang dihasilkan dua

buah massa bangunan yang maskulin pada gedung penunjang

dan bentuk feminim pada tower. Dua buah bangunan tersebut

terlihat membentuk sebuah tarian yang menyambut para

pengguna jalan pada sekitar site yang dimana site tersebut

merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan

beberapa kota.

Fig. 5.2.1 Program Ruang

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.2 Tatanan Masa Bangunan (Sumber :

Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.3 Massa Bangunan Yang Dipengaruhi Pergerakan Matahari

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.4 Massa Bangunan Yang Dipengaruhi Oleh View dan

Beban Angin

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 3: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

138

Setelah bentuk massa bangunan selesai, dilakukan proses analisa radiasi matahari

terhadap bangunan. Analisa merupakan hasil akumulatif radiasi matahari selama satu

tahun berdasarkan iklim didaerah tersebut, sehingga setiap sisi dari bangunan akan

memperoleh tingkat radiasi yang berbeda. Dari data akumulatif radiasi matahari tersebut

dilakukan proses analisa parametrik berdasarkan pola dasar yang ditentukan dan

kemudian dilakukan pengembangan bentuk dari pola tersebut untuk mendapatkan pola

yang sesuai. Dalam proses tersebut bisa juga dikatakan sebagai generative alghoritm.

Fig. 5.2.5 Sirkulasi

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.6 Hasil Massa Bangunan (Sumber :

Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.7 Analisa Radiasi Matahari Terhadap Bangunan dan Hasil Pola Parametrik

Terhadap Radiasi Matahari

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 4: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

139

Pada bentuk massa bangunan kedua juga dilakukan proses yang sama seperti

sebelumnya untuk mendapatkan pola facade yang berfungsi sebagai shading pada

bangunan.

Fig. 5.2.8 Hasil Analisa dan Pola Parametrik Yang Digunakan

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.2.9 Analisa Radiasi Matahari Terhadap Bangunan dan Hasil Pola Parametrik Dari

Bentuk Bangunan Terhadap Radiasi Matahari

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 5: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

140

5.3. Konsep Ruang

Demikian program ruang berdasarkan hasil anilisis yang dilakukan.

Fig. 5.3.1 Sirkulasi Kendaraan kedalam Bassement

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.3.2 Sirkulasi dari Bassement kedalam Bangunan Melalui Core

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.3.3 Sirkulasi Kedalam Bangunan Melalui Main Enterance Dengan

Memberi Atrium Pada Tengah Ruang Sehingga Memberikan Akses Ruang

Bagi Publik Untuk Tetap Dapat Menuju ke Semua Ruang

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.3.4 Sirkulasi Masuk Diteruskan Kedalam Massa Bangunan Selanjutnya

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.3.5 Sirkulasi Penghubung Antar Program Ruang sehingga Memudahkan

Akses Antar Massa Bangunan yang Terpisah

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.3.6 Program Ruang Dengan Bentuk Kulit Bangunan (Sumber :

Hasil Analisis, 2014)

Page 6: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

141

5.4. Konsep Tapak

Konsep tapak berdasarkan hasil sintesa sebagai berikut.

Fig. 5.4 Penerapan Konsep Tapak

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 7: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

142

5.5. Konsep Struktur

Berdasarkan hasil bentuk dan program yang diperoleh, sistem struktur dapat diurai

menjadi beberapa tahapan seperti gambar berikut.

Fig. 5.5.1 Struktur Utama

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.5.2 Struktur Utama dengan Penambahan Plat Lantai (Sumber :

Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.5.3 Penambahan Kulit Bangunan Dengan Materal Kaca

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.5.4 Penambahan Sirip Bangunan Pada Tower Agar Perawatan Pada

Gedung Mudah Dilakukan

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.5.5 Kulit Kedua Pada Bangunan Yang Berfungsi Sebagai

Penahan Radiasi Sinar Matahari

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada

bangunan

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 8: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

143

5.6. Konsep Utilitas

a. Utilitas Air Bersih

Fig. 5.6.1 Diagram Utilitas Air Bersih

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 9: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

144

b. Utilitas Black Water dan Grey Water

Fig. 5.6.2 Diagram Utilitas Air Kotor

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 10: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

145

c. Utilitas Air Hujan

Fig. 5.6.3 Diagram Utilitas Air Hujan

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 11: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

146

c. Utilitas Instalasi Listrik

d. Instalasi Sampah

e. Pengaman Kebakaran

Pada sirip bangunan selain sebagai pengaman untuk melakukan perawatan

pada bangunan juga digunakan sebagai pengaman kebakaran, pada sirip disediakan

tangga sehingga akses pengaman kebakaran terhubung langsung keluar.

Fig. 5.6.4 Diagram Utilitas Instalasi Listrik

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.6.5 Diagram Utilitas Pembuangan Sampah (Sumber :

Hasil Analisis, 2014)

Fig. 5.6.6 Tangga Pengaman Kebakaran

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Page 12: BAB V KONSEP - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1624/11/10660067_Bab_5.pdf · Fig. 5.5.6 Detail Pemasangan dan struktur Kulit Kedua Pada bangunan (Sumber : Hasil Analisis,

147

f. Transportasi Vertikal

Pada bangunan terdapat 3 buah core yang berfungsi sebagai shaft lift, utilitas

dan lainnnya, pada higres digunakan 6 buah lift.

Fig. 5.6.7 Sistem Transportasi Vertikal

(Sumber : Hasil Analisis, 2014)