bab vii bayi dgn caput succadeneum

11
BAB VII ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN CAPUT SUCCADENEUM A. PENGERTIAN Caput succadeneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran verteks. Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam capilair veneus meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. Merupakan benjolan yang difus kepala, dan melampaui sutura garis tengah. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal : 254) B. ETIOLOGI Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succadeneum pada bayi baru lahir yaitu: 1. Persalinan lama Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam capilair venus meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. 69

Upload: istiqomah-flx

Post on 10-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

CAPUT SUCCADENEUM

BAB VII

ASUHAN KEBIDANAN

BAYI BARU LAHIR DENGAN CAPUT SUCCADENEUM

A. PENGERTIANCaput succadeneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran verteks.

Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam capilair veneus meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.

Merupakan benjolan yang difus kepala, dan melampaui sutura garis tengah. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal : 254)

B. ETIOLOGI Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succadeneum pada bayi baru lahir yaitu:

1. Persalinan lama

Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam capilair venus meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.

2. Persalinan dengan ekstraksi vakum

Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang digunakan. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal 254)

C. PATOFISIOLOGI1. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui sutura garis tengah.

2. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. Benjolan biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir dan terletak periosteum hingga dapat melampaui sutura. (Sarwono, Ilmu Kebidanan,2002, Hal : 716)

D. TANDA DAN GEJALA1. Adanya edema dikepala

2. Pada perabaan teraba lembut dan lunak

3. Edema melampaui sela-sela tengkorak

4. Batas yang tidak jelas

5. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609)

E. PENATALAKSANAAN1. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan penatalaksanaan pemberian ASI yang adekuat dan teratur.

2. Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah edema kepala.

3. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal

4. Mencegah terjadinya infeksi :

a. Perawatan tali pusat

b. Personal hygiene baik

5. Berikan penyuluhan pada orang tua tentang :

a. Perawatan bayi sehari-hari, bayi dirawat seperti perawatan bayi normal

b. Keadaan trauma pada bayi , agar tidak usah khawatir karena benjolan akan menghilang 2-3 hari.

6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi.

7. Awasi keadaan umum bayi.

Pembengkakan pada caput succadeneum dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang sendiri dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang analog dan distorsi wajah dapat terlihat pada kelahiran dengan presentasi wajah. Dan tidak diperlukan pengobatan yang spesifik, tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk hiperbilirubinemia.

Moulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan dengan adanya caput succadeneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda, kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi darah. (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609).F. INTERPRETASI DATA DASAR 1. Diagnosa

Bayi lahir secara spontan pervaginam letak belakang kepala, partus lama dengan caput succadeneum.

Dasar :

a. Adanya benjolan dikepala yang berisi cairan.b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak serta batas tidak jelas.

c. Ibu partus lama

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang caput succadeneum

Dasar :

1) Ibu cemas akan benjolan yang ada dikepala bayinya

2) Ibu bingung cara menyusui bayinya

b. Keterbatasan aktifitas bayi

Dasar :

1) Adanya benjolan dikepala yang berisi cairan

3. Kebutuhan

a. Penyuluhan pada orang tua tantang caput uccadeneum

Dasar :

1) Ibu cemas akan keadaan bayinya

2) Bayi rewel dan gelisah

3) adanya benjolan dikepala yang berisi cairan

b. Pemenuhan cairan dan nutrisi bayi

Dasar:

1) Bayi rewel dan gelisah

2) Bayi mulai menghisap ASIG. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MAALAH POTENSIAL1. Potensial terjadi hipotermi

Dasar :

a. Tubuh bayi masih basah oleh air ketuban

2. Potensial terjadi perpindahan mikroorganisme

Dasar :

a. Tali pusat masih basah

3. Potensial terjadi perdarahan intrakranial

Dasar :

a. Trauma jalan lahir

H. RENCANA MANAJEMEN1. Informasi tentang kondisi bayi saat ini

a. Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini

b. Lakukan pemantauan tentang keadaan umum bayi

2. Jangan sering mengangkat bayi

a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya untuk tidak mengangkat bayi

b. Anjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayinya

c. Libatkan keluarga untuk tidak sering mengangkat bayi

3. Peran ibu dalam merawat bayi

a. Jelaskan pada ibu tentang manfaat perawatan bayi baru lahir

b. Ajarkan pada ibu cara perawatan bayi baru lahir

c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir

d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir

e. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir4. Atur posisi tidur bayi

a. Jelaskan pada ibu manfaat posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal

b. Anjurkan ibu untuk mengatur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal

c. Libatkan anggota keluarga untuk membantu mengatur posisi bayi tanpa menggunakan bantal

5. Lakukan perawatan tali pusat

a. Jelaskan pada ibu manfaat perawatan tali pusat

b. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat

c. Ajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan tali pusat

d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan tali pusat

e. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan tali pusat

6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat

a. Jelaskan pada ibu manfaat memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya

b. Anjurkan pada ibu untuk menempatkan bayi pada tempat yang nyaman dan hangat

c. Ajarkan pada ibu cara memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya

d. Libatkan anggota keluarga untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi

7. Pemberian ASI ekslusif

a. Jelaskan pada ibu manfaat ASI ekslusif

b. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif segera setelah bayi lahir

c. Ajarkan pada ibu cara menyusui bayi yang benar

d. Observasi kemampuan ibu dalam menyusui bayi yang benar

e. Libatkan anggota keluarga untuk mendukung ibu dalam memberikan ASI ekslusif pada bayiI. IMPLEMENTASI LANGSUNG1. Informasi tentang kondisi bayi saat ini

a. Menjelaskan pada ibu bahwa dikepala bayi terdapat benjolan berupa caput succadeneum yang akan sembuh 2-3 hari

b. Melakukan pemantauan tentang keadaan umum bayi, tanda-tanda vital.

2. Jangan sering mengangkat bayi

a. Menjelaskan pada ibu agar jangan sering mengangkat bayinya karena dikhawatirkan terjadi perdarahan intrakranial

b. Menganjurkan pada ibu agar jangan sering mengangkat bayinya

c. Melibatkan anggota keluarga agar jangan sering mengangkat bayi

3. Peran ibu dalam merawat bayi

a. Menjelaskan pada ibu manfaat perawatan bayi baru lahir yaitu makan akan tumbuh rasa keibuan, mengetahui pertumbuhan bayi, dan rasa psikologi ibu dan bayi akan semakin erat.

b. Mengajarkan ibu melakukan perawatan bayi baru lahir dengan menjaga kebersihan tubuh dengan memandikannya secara mandi kering, dan membedong bayi setelah dimandikan untuk mencegah hipotermi.

c. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir degan diri sendiri karena akan mempererat hubungan psikologis ibu dan bayi.

d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir

e. Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam membantu ibu dalam melakukan perawatan bayi dengan membantu ibu melakukan pekerjaan sehari-hari.

4. Atur posisi tidur bayi

a. Menjelaskan pada ibu manfaat posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal agar benjolan dikepala tidak semakin luas

b. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal

c. Melibatkan anggota keluarga untuk membantu ibu agar posisi bayi tidak berubah5. Lakukan perawatan tali pusat

a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat yang dampak dari tidak melakukan perawatan tali pusat akan menyebabkan infeksi

b. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat 2x sehari setelah mandi pagi dan sore hari

c. Mengajarkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat dengan teknik kasa steril kering kemudian dibungkus

d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk mengulang kembali dirumah apa yang telah diajarkan

e. Melibatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan tali pusat

6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat

a. Menjelaskan pada ibu manfaat untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya agar suhu bayi tetap stabil

b. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi

c. Mengajarkan pada ibu untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat dengan memberikan leimut, topi/tutup kepala, dan kaus kaki dan tangan pada bayi.

d. Melibatkan anggota keluarga untuk tetap memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat dengan tidak membuka dan meletakkan bayi didekat jendela.

7. Pemberian ASI ekslusif

a. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif karena dengan ASI ekslusif kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi.

b. Menganjurkan pada ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, dan mengkonsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produksi ASI lancar.

c. Mengajarkan pada ibu cara menyusui bayi yang baik dengan memasukkan seluruh kalang susu ibu dimulut bayi , menyusukan bayi secara bergantian antara payudara kiri dan kanan.

d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk mengulang kembali apa yang yang telah diajarkan

e. Melibatkan anggota keluarga terutama suami untuk mendukung ibu dalam memberikan ASI ekslusif pada bayi tanpa makanan tambahan apapun

75