badan perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah...
TRANSCRIPT
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2017
RENCANA AKSI DAERAH PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN
PROVINSI BENGKULUTAHUN 2017
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat Nya kepada kita
semua. Atas segala kekuatan, daya dan upaya yang dikarunia Allah SWT pulalah, maka
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di Provinsi
Bengkulu pada Tahun 2017 ini dapat terlaksana dan terselesaikan. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu
Kegiatan ini merupakan sebuah tahapan penting dari semua rangkaian Kegiatan
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu yang
akan digulirkan selama 4 (tahun) kedepan (2017-2020). Kegiatan RAD Pengembangan
Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu Tahun 2017 ini dilakukan pada 7 (tujuh) lokasi,
yaitu 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kota di wilayah Provinsi Bengkulu yang memiliki
wilayah pesisir. Kesemua lokasi kajian tersebut adalah Kabupaten Kaur, Kabupaten
Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.
Sebagai hasil (output) utama dari Kegiatan RAD Pengembangan Ekonomi
Kemaritiman di Provinsi Bengkulu Tahun 2017 ini adalah berupa dokumen Rencana Aksi
Daerah (RAD) yang berisi tentang latar belakang pelaksanaan kegiatan, metode
pelaksanaan kegiatan, gambaran umum wilayah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ,
data, informasi dan gambaran tentang seluruh lokasi, serta potensi dan arahan
pengembangan ekonomi kemaritiman juga kajian dan analisa matrik RAD Pengembangan
Ekonomi dan Kemaritiman di setiap 7 (tujuh) kabupaten/kota.
Dokumen laporan akhir ini diharapkan menjadi acuan dan arah bagi pengembangan
ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai daerah maritim, sesuai dengan
karakteristik dan potensinya untuk mendukung terwujudnya Provinsi Maritim yang maju,
mandiri dan berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Dokumen
laporan akhir ini juga akan dipergunakan sebagai kerangka kebijakan strategi
pembangunan pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.
i
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
i
Akhir kata kiranya pada kesempatan ini pula kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar –besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dan memberikan
dukungan, bantuan, serta partisipasinya, sehingga RAD Pengembangan Ekonomi
Kemaritiman Provinsi Bengkulu Tahun 2017 dapat terlaksana dan terselesaikan dengan
baik.
Bengkulu, 28 Desember 2017
Plt. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Bengkulu
Sekretaris,
Dra. NONI YULIESTI, MM NIP. 19680722 198810 2 001
ii
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… . iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan Kegiatan ………………………………………………………. 5
1.3. Manfaat Kegiatan …………………………………………………….. 5
1.4. Landasan Hukum …………………………………………………….. 6
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH ………………………………………….. 8
2.1. Gambaran Umum Wilayah Provinsi Bengkulu ……………………. 8
2.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi ………………. 8
2.1.2. Perekonomian ……………………………… ...................... 11
2.1.3. Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu..……………………….. 14
2.1.4. Potensi Daerah Pesisir Begkulu …………………………… 17
2.2. Kota Bengkulu ………. ………………………………………………… 22
2.2.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 22
2.2.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………… …………………….. 23
2.3. Kabupaten Seluma ………………………………………….. ....... 24
2.3.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 24
2.3.2. Kondisi Wilayah Pesisir …………………………………….. 24
2.4. Kabupaten Bengkulu Selatan ...................................................... 26
2.4.1. Wilayah Administrasi ……………………………………….. 26
2.4.2. Kondisi Wilayah Pesisir …………………………………….. 26
2.5. Kabupaten Kaur …………………………………………………………. 27
2.5.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 27
2.5.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 27
iii
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
2.6. Kabupaten Bengkulu Tengah ……………………………………….. 29
2.6.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 29
2.6.2. Kondisi Wilayah Pesisir ………………………………………. 29
2.7. Kabupaten Bengkulu Utara …………………………………………. 30
2.7.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 30
2.7.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 31
2.8. Kabupaten Mukomuko………………………………………………… 32
2.8.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 32
2.8.3. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 33
BAB III. POTENSI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN 35
3.1. Potensi Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ………………….. 35
3.2. Arahan Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ........................... 42
BAB IV. KAJIAN DAN ANALISA MATRIK RENCANA AKSI DAERAH (RAD) EKONOMI
KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU …………….. ........................ 48
BAB V. PENUTUP ……………….. ................................................................. 74
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………… 74
5.2. Saran …………………………………………………………………….. 75
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 76
LAMPIRAN
iv
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota ………………………. 11
2.2. Potensi Ekosistem Mangrove di 7 Kabupaten /Kota ..................................... ………….. 18
2.3. Potensi Perikanan tangkap di laut menurut Kabupaten/Kota ....................... ………….. 20
2.4. Potensi Perikananan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Provinsi Bengkulu Tahun 2016 20
2.5. Jumlah Rumah Tangga Budidaya Menurut Jenis Budidaya Provinsi Bengkulu ........…. 21
2.6. Pembangian wilayah pada bidang kota bengkulu ........................................ …………... 22
3.1. Peluang investasi pada Bidang Perikanan ............. ..................................... ................. 40
3.2. Peluang investasi pada industri maritim, pariwisata, perhubungan dan pulau pulau kecil 41
3.3. Luas areal, produksi, nilai produksi dan rumah tangga nelayan usaha perikanan menurut
subsektor di provinsi Bengkulu tahun 2013 dan tahun 2014 ........................ …………… 47
4.1. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor perikanan tangkap .......................................................... ………….. 51
4.2. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor perikanan budidaya ........................................................ ………….. 56
4.3. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor industri pengelolaan hasil perikanan............................... ………….. 58
4.4. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor pariwisata bahari ............................................................ ………….. 61
4.5. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor perhubungan .................................................................. ………….. 65
4.6. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil ........................... …………… 68
4.7. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor hutan wilayah pesisir ...................................................... ………….. 71
4.8. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun
2018 -2021 sektor pertanian wilayah pesisir ................................................ ………….. 73
v
Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Peta Administrasi Provinsi Bengkulu …… .................................................... 9
vi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
1
1.1. LATAR BELAKANG
Salah satu agenda prioritas pembangunan wilayah oleh
presiden melalui konsep nawacita adalah pembangunan kemaritiman.
Pembangunan kemaritiman tidak diposisikan sebagai sektor pinggiran
(peripheral sector) tetapi dipandang sebagai motor penggerak
perekonomian nasional sekaligus menjadi sumber kemajuan dan
kemakmuran masyarakat. Fakta menujukkan bahwa 75% dari total
wilayah kedaulatan Indonesia merupakan wilayah perairan
mempertegas bahwa potensi kemaritiman Indonesia sangat besar.
Indonesia sebagai Negara maritim dan kepulauan (archipelagic state)
memiliki 17.504 pulau, membentang dari sabang sampai marauke,
luas perairan laut 5,8 juta km2 meliputi perairan kepulauan seluas 2,8
juta km, yang dihuni oleh berbagai jenis ikan dan biota perairan
lainnya. Indonesia merupakan wilayah pusat kekayaan biodiversitas
dunia dan dikenal dengan Negara “megabiodiversity” . potensi
sumber daya perikanan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,2 juta
per tahun.
Potensi kemaritiman yang besar ini telah membawa
komitmen politik nasional untuk membangun sektor kelautan sebagai
salah satu andalan bagi pemasukan Negara (leading sector) dalam
rangka mendukung pembangunan nasional. Pemerintah Jokowi -JK
menindaklanjutinya dengan mencanangkan visi Indonesia sebagai
PENDAHULUAN
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
2
poros maritim dunia. Dalam rangka mewujudkan gagasan Jokowi-JK
ini, ada 3 (tiga) strategi dasar yang harus dilakukan, yaitu : a)
penyiapan sumber daya manusia, yang di mulai dengan
pengarusutamaan wawasan bahari ke dalam proses pendidikan
hingga penguatan kesadaran lingkungan maritime (maritime domain
awareness) pada level yang strategis, b) penguatan infastruktur
maritime, serta c) pembiayaan dan ketersediaan teknologi yang
memadai.
Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian pantai barat pulau
sumatera dan berhadapan langsung dengan samudera hindia, dengan
garis pantai sepanjang ±525 km yang memanjang dari tenggara
kearah barat daya, mulai dari kabupaten Kaur yang berbatasan
dengan provinsi Lampung hingga kabupaten Mukomuko yang
berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, memiliki potensi sumber
wilayah pesisir dan lautan yang cukup besar dari perspektif
kemaritiman, baik potensi kelautan dan perikanan, pariwisata,
perhubungan dan maupun potensi energi serta sumberdaya mineral.
Dari bidang kemaritiman yang mencakup 4 (empat) sektor utama,
yaitu sektor kelautan dan perikanan (termasuk sumberdaya wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil), sektor pariwisata bahari, sektor
perhubungan laut dan sektor energy sumberdaya mineral. Sebagian
besar belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal di Provinsi
Bengkulu. Seyogyanyalah jika semua potensi kemaritiman tersebut
dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, maka akan sangat
diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar untuk
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di provinsi
Bengkulu, khususnya masyarakat yang mendiami wilayah pesisir.
Wilayah pesisir di provinsi Bengkulu mencakup 6 (enam)
kabupaten dan 1 (satu) kota. Hal ini menunjukkan, bahwa sebaran
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
3
penduduk Provinsi Bengkulu sebagian besar berada di desa-desa
wilayah pesisir tersebut. Disisi lain juga dapat dilihat bahwa
sepanjang pesisir pantai provinsi bengkulu ini manjadi penyumbang
angka kemiskinan yang cukup besar. Hal tersebut ditandai dengan
permukiman yang kumuh akibat dari tingkat kesejahteraan
masyarakat yang rendah. Sumber penghidupan yang sangat terbatas
ditambah dengan kualitas SDM yang rendah menambah
permasalahan yang dihadapi oleh kawasan pesisir ini. Belum lagi
dengan bencana alam yang kerap terjadi serta ketergantungan
nelayan terhadap iklim, membuat sumber penghidupan masyarakat
menjadi sangat terbatas. Angka kemiskinan di provinsi Bengkulu pada
bulan maret tahun 2017 masih cukup tinggi, yaitu 316.980 Orang
(16.45%) (BPS Provinsi Bengkulu, 2017).
Di sisi lain , potensi ekonomi strategi lainnya di sektor
kemaritiman terutama pada aspek wisata bahari, transportasi laut,
ataupun jasa kelautan cukup menggembirakan. Sekalipun relative
masih rendah, Kusumastanto (2010) mengemukakan bahwa
perekonomian Indonesia belum memanfaatkan potensi kelautan
dengan sungguh-sungguh, masih diperlukan keberpihakan terhadap
pembangunan ekonomi strategis dalam pembangunan ekonomi
maritime yakni perikanan, energy kelautan, industry
kelautan/maritime. transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa
kelautan. Sebagian besar sepektrum ekonomi strategis tersebut
berada di kawasan timur Indonesia (KTI) termasuk juga di wilayah
Provinsi Bengkulu.
Belum optimalnya peran sektor kemaritiman di provinsi
Bengkulu ditengarai oleh beberapa factor diantaranya potensi dan
kekuatan ekonomi kemaritiman belum terdata dan terkonsolidasi
dengan baik serta keterbatasan kapasitas daerah termasuk
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
4
kelengkapan regulasi dalam memperkuat pengelolaan kemaritiman
berdasarkan potensi local. Aspek perencanaan maritime untuk
memastikan posisi provinsi Bengkulu sebagai wilayah kemaritiman
yang potensial. Kekayaan sumber daya maritim tersebut setidaknya
mampu di transformasi menjadi sumber kesejahteraan masyarakat
dan menjadi newleading sector perekonomian daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Bengkulu Tahun 2016 – 2021 dari lima program prioritas daerah telah
menetapkan bahwa salah satu program prioritas daerah provinsi
Bengkulu, tepatnya program prioritas yang kedua yaitu penguatan
komoditas unggulan agro-maritim dan hilirisasi serta pengentasan
kemiskinan. dimana di dalamnya terkandung : (1) intendifikasi produk
unggulan Angro-maritim, (2) Diversifikasi produk Ungulan Agro-
maritim, (3) Penguatan distribusi dan perluasan pasar, (4) Penguatan
kelembangaan dan iptek kelompok tani nelayan, (5) Pengelolaan
Agro- Maritim sekaligus hilirisasi, (6) Akses keuangan dan
permodalan. Substansi dalam Program Pengembangan. Salah satu
substansi program pembangunan kemaritiman yang akan digulirkan
di Provinsi Bengkulu adalah “Rencana Aksi Daerah Pengembangan
Ekonomi Kemaritiman ini tidak lepas program prioritas” yang akan
dilaksanakan dalam rentang waktu 4 tahun dari Tahun 2017-2021
yang akan datang. Program ini boleh dikatakan sebagai paradigma
baru dalam upaya pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir
(The New Paradigm for Coastal Zone Development), khususnya di
Provinsi Bengkulu.
Program prioritas provinsi Bengkulu ini perlu didukung
dengan adanya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan
Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai bahan acuan dan
arah dalam pengembangan ekonomi kemaritiman yang berdaya saing
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
5
dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu yang melibatkan semua
stakeholders secara rinci dan terpadu. Keterlibatan semua pihak
secara horizontal dan vertikal akan sangat dibutuhkan dalam sebuah
kerangka kerja yang holistik dan integratif. Pembagian dan
pengelolaan peran yang melibatkan segenap aktor pelaku
pembangunan ekonomi kemaritiman baik pemerintah, swasta,
akademisi dan masyarakat sipil perlu dirancang secara seksama
menuju Provinsi Bengkulu sebagai kekuatan ekonomi kemaritiman di
Provinsi Bengkulu.
1.2 Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan rencana aksi daerah pengembangan
ekonomi kemaritiman provinsi bengkulu ini diharapkan dapat kita
peroleh dokumen dan matrik rencana aksi daerah pengembangan
ekonomi kemaritiman yang memuat :
a. Memberikan acuan dan arah bagi pengembangan ekonomi
kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai daerah maritim, sesuai
dengan karakteristik dan potensinya untuk mendukung
terwujudnya Provinsi Maritim yang maju, mandiri dan
berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.
b. Sebagai kerangka kebijakan strategi pembangunan
pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.
c. Matriks rancangan indikasi program/kegiatan rencana aksi daerah
pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.
1.3. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
6
1. Tersedianya matrik program dan kegiatan pengembangan
ekonomi kemaritiman berdasarkan 3 (tiga) bidang pengembangan
ekonomi kemaritiman
2 Tersedianya dokumen Rencana Aksi Daerah pengembangan
ekonomi kemaritiman Tahun 2018-2021, sebagai pedoman yang
dapat dipergunakan oleh setiap Organisasi Perangkat
Daerah/instansi yang terkait dengan pengembangan ekonomi
kemaritiman di Provinsi Bengkulu.
1.4. Landasan Hukum Kegiatan
Landasan Hukum dari pelaksanaan kegiatan Rencana Aksi
Daerah Pengembangan EKonomi Kemaritiman ini adalah sebagai
berikut :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3260);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2828);
3. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 188,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010
tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
7
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5109
6. Peraturan Menteri kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1328);
7. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 36 Tahun 2011 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daearah (Berita Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2011 Nomor 36);
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2000
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010
tentang Perlindungan Lingkungan Maritim
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2025.
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017
tentang Kebijakan Kelautan Indonesia
13. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Nomor
9 Tahun 2016).
14. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2016 tentang rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Bengkulu 2016 –
2021.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
8
2.1. Gambaran Umum Wilayah Provinsi Bengkulu
2.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi
Bengkulu merupakan sebuah provinsi yang terletak di
bagian barat daya pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Bengkulu
mencapai lebih kurang 32.365,6 hektar atau 32.365,6 kilometer
persegi dimana 2/3 wilayahnya merupakan hutan lindung dan
laut. Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera
Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer.
Bagian timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur,
sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif
sempit, memanjang dari utara ke selatan diselingi daerah yang
bergelombang.
Wilayah Provinsi Bengkulu berada di Pulau Sumatera,
terletak di sebelah Barat Pengunungan Bukit Barisan. Secara
geografis, Provinsi Bengkulu terletak di antara 20 16’ – 50 31’ Lintang
Selatan (LS) dan 1010 01’ – 1030 41’ Bujur Timur (BT). Luas wilayah
Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.978.870 hektar atau
19.788,7 kilometer persegi. Wilayah Provinsi Bengkulu memanjang
dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan
Provinsi Lampung.
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
9
Pada bagian sebelah Utara Provinsi Bengkulu berbatasan
dengan Provinsi Sumatera Barat, disebelah Selatan berbatasan
dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung, di sebelah Barat
berbatasan dengan Samudera Hindia, dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.
Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi Bengkulu
Provinsi Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatera
pada garis lintang 2°16´ - 3°31’ LS dan garis bujur 101°1´ - 103°41’
BT. Secara administratif Provinsi Bengkulu berbatasan dengan
wilayah-wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat
2. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung.
3. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.
4. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Selatan.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
10
Wilayah Provinsi Bengkulu yang terletak di Pantai Barat
Pulau Sumatera, mempunya garis pantai yang panjangnya ± 525 km,
dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Luas wilayahnya daratan Provinsi Bengkulu (tidak termasuk
luas wilayah pulau-pulau kecil) mencapai ± 19.795,15 km² atau
setara dengan 1.979.515 hektar. Luas keseluruhan wilayah perairan
laut yang dapat dikelola oleh Provinsi Bengkulu, mencapai 206.127,6
km2 atau setara dengan 19.446.000 hektar, yang terdiri dari perairan
laut territorial (sampai batas 12 mil) yaitu 12 x 1,852 km x 525 km =
11.667,6 km2 atau setara dengan 1.166.760 hektar, dan luas perairan
laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI-sampai batas 200 mil)
yaitu 525 km x 200 mil x 1,852 km = 194.460 km2 yang setara
dengan 19.446.000 hektar. Jika dibandingkan antara luas wilayah
daratan dan luas wilayah perairan laut yang dapat dikelola, maka
perbandingannya adalah 19.446.000 : 1.979.515 atau 1 : 9,8. Dengan
kata lain, bahwa luas wilayah perairan laut yang dapat dikelola
Provinsi Bengkulu jauh lebih luas dibandingkan luas wilayah daratan,
yaitu 9,8 kali luas daratannya.
Dalam wilayah perairan laut Provinsi Bengkulu juga terdapat
beberapa pulau kecil yaitu Kawasan Pulau Enggano dengan beberapa
pulau-pulau kecil disekitarnya (Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau
Bangkai, Pulau Satu dan Pulau Karang Baru), Pulau Tikus dan Pulau
Mega. Dua diantara pulau-pulau kecil tersebut, merupakan pulau kecil
terluar dari 92 pulau kecil terluar yang ada di seluruh wilayah perairan
laut Indonesia, yaitu Pulau Enggano dan Pulau Mega.
Wilayah administrasi Provinsi Bengkulu terdiri dari 10
kabupaten/kota. Dan 7 kabupaten/kota mempunyai wilayah pesisir,
yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
11
Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten
Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota
No. Kabupaten/
kota
Luas darat
(km2)
Luas
Laut(km2)
1. Bengkulu Selatan 1.218.5 307.7
2. Rejang Lebong 1.506.8 0.0
3. Bengkulu Utara 4.392,96 1.495,93
4. Kaur 2.547.0 606.0
5. Seluma 2.461.5 422.7
6. Muko-muko 4.143.7 862.2
7. Lebong 1.672.2 0.0
8. Kepahiang 713.1 0.0
9. Kota Bengkulu 151.7 387.6
10. Bengkulu Tengah 1.223,94 622,27
Jumlah 20,030.5 12,335.2
Sumber : BAKOSURTANAL dalam RPJMD Provinsi Bengkulu (2016)
2.1.2. Perekonomian Wilayah
Pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu 5 (lima) tahun
terakhir telah menunjukkan pencapaian yang positif dalam beberapa
aspek seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 68,06,
meskipun masih berada di bawah rata-rata IPM nasional (68.90).
Berdasarkan pada IPM kabupaten, hanya Kota Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu Selatan yang memiliki IPM di atas rata-rata
provinsi, masing-masing 76.49 dan 68.28.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
12
Pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu tahun 2016
senilai 5,30%. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada
triwulan I 2016 tercatat lebih baik dibandingkan Sumatera 4,49%
(yoy) maupun nasional 5,02% (yoy). Peningkatan terutama
bersumber dari investasi dan ekspor. Di sisi sektoral, peningkatan
bersumber dari sector perdagangan besar dan eceran, dan reparasi
mobil dan sepeda motor, dan pertanian, kehutanan dan perikanan.
Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2016 tumbuh sebesar
5,30%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang tumbuh 5,13%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan
usaha pengadaan listrik dn gas sebesar 17,8% dan penyediaan
akomodasi dan makan minum sebesar 9,67%. Sedangkan dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor
barang dan jasa sebesar 7,21%.
Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2016 masih
didominasi oleh lapangan usaha pertanian; perdagangan besar dan
eceran; dan administrasi pemerintahan. Besaran peranan ketiga
lapangan usaha ini yaitu masing-masing, pertanian sebesar 28,82%,
perdagangan besar dan eceran sebesar 14,91% dan administrasi
pemerintahan sebesar 8,77%. Sedangkan dari sisi pengeluaran
masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 65,85%
dan 65,59%.
Sektor pertanian, khususnya pertanian bahan makanan
dan perkebunan merupakan dua sub-sektor dari sektor pertanian
yang mendominasi struktur perekonomian Provinsi Bengkulu.
Artinya kedua sub-sektor ini merupakan sub-sektor penyumbang
PDRB terbesar bagi Provinsi Bengkulu. Sektor Pertanian merupakan
merupakan tumpuan bagi perekonomian di hampir seluruh
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
13
kabupaten di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika sampai dengan tahun 2017, sebesar 29,0793%
dari keseluruhan nilai PDRB Provinsi Bengukul menurut lapangan
usaha.
Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian
Provinsi Bengkulu karena merupakan sektor utama yang
memberikan peranan terbesar dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Perekonomian didominasi oleh sektor
pertanian (Tanaman Pangan) dengan kontribusi PDRB tahun 2016
sebesar 30,66 % dengan nilai nominal Rp. 15.436,6 milyar (atas
dasar harga berlaku) dan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar
3,16 %, dimana untuk rumah tangga yang bekerja disektor
tersebut sangat besar yaitu 60,5 %. Daya saing perekonomian
Provinsi Bengkulu semakin meningkat, terutama industri rakyat
berbasiskan sumber daya lokal meliputi pertanian, kelautan dan
sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya
ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja
sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta
terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong
peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan
teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2016
tumbuh sebesar 5,30%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang
tumbuh 5,13%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh lapangan usaha pengadaan listrik dn gas sebesar 17,8% dan
penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,67%.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai
komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,21%.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
14
Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2016 masih
didominasi oleh lapangan usaha pertanian; perdagangan besar dan
eceran dan administrasi pemerintahan. Besaran peranan ketiga
lapangan usaha ini yaitu masing-masing, pertanian sebesar 28,82%,
perdagangan besar dan eceran sebesar 14,91% dan administrasi
pemerintahan sebesar 8,77%. Sedangkan dari sisi pengeluaran
masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 65,85%
dan 65,59%.
2.1.3. Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014, disebutkan bahwa wilayah pesisir adalah adalah daerah
peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut.
Wilayah pesisir merupakan wilayah yang unik. Wilayah
pesisir diketahui sebagai wilayah yang dipengaruhi oleh dua
ekosistem yaitu ekosistam darat dan ekosistem perairan laut. Kearah
darat, wilayah pesisir sampai pada batas dimana masih ada
pengaruh dari ekosistem perairan laut, dan sebaliknya kearah laut,
wilayah pesisir adalah wilayah perairan sampai masih adanya
pengaruh dari daratan.
Dalam wilayah pesisir bagian yang paling banyak
dibicarakan adalah perairan pesisir. Dalam UU RI Nomor 1 Tahun
2014, disebutkan bahwa perairan Pesisir adalah laut yang
berbatasan dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 (dua belas)
mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan
pantai dan pulau-pulau, estuaria, teluk, perairan dangkal, rawa
payau, dan laguna.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
15
Provinsi Bengkulu yang terletak di daerah pesisir Pantai
Barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia, mempunyai wilayah pesisir yang terhampar sepanjang garis
pantai ± 525 km.
Menurut Purba et al (2003), perairan pesisir Provinsi
Bengkulu merupakan bagian dari Samudera Hindia bagian Timur
Laut yang juga bagian dari Perairan Barat Sumatera. Secara umum,
Pantai Barat Sumatera terbuka terhadap lautan bebas dengan dasar
perairan yang relative curam, dan garis pantai cenderung lurus yang
berorientasi dalam arah Barat Laut-Tenggara.
Kondisi perairan laut sepanjang pesisir pantai Provinsi
Bengkulu memang terlihat berbeda jika dibandingkan dengan
perairan pesisir pantai yang relatif tertutup. Gelombang laut di
perairan laut Provinsi Bengkulu cukup tinggi dengan energy
gelombang yang cukup besar dan langsung menghantam pantai.
Pola gelombang yang besar dan langsung menghantam pantai,
terutama pada musim Angin Barat pada periode bulan April-Agustus
pada umumnya mengalami rekfraksi dengan arah sudut yang
dibentuk muka gelombang dan garis pantai ke Utara. Hal ini
menimbulkan arah transportasi sedimen sepanjang pantai adalah
kearah Utara-Barat Laut, yang ditunjukkan dengan terciptanya
gosong pasir (sand spit) yang melintang di mulut sungai yang
memanjang ke arah Utara.
Transportasi sedimen yang menyebabkan pembentukan
gosong pasir pada beberapa mulut muara sungai, dimana sungai
tersebut menjadi lokasi pendaratan ikan dan tempat perahu/kapal
perikanan berlabuh, akan sangat mempengaruhi aktivitas kelancaran
usaha perikanan tangkap, karena perahu/kapal perikanan yang
berukuran besar ( lebih besar dari 15 GT) tidak dapat leluasa untuk
masuk dan keluar dari lokasi pendaratan ikan dan tempat berlabuh.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
16
Energi gelombang yang besar yang langsung menghantam
pantai mengakibatkan pantai mengalami laju abrasi yang tinggi,
apalagi dengan tidak adanya peredam gelombang yang ada secara
alami di sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu. Laju abrasi
yang tinggi juga dapat disebabkan oleh aktivitas penambangan pasir
laut oleh masyarakat.
Sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu diketahui
terdapat 124 sungai besar dan kecil yang hulunya di wilayah Bukit
Barisan dan mengalir ke arah Barat yang bermuara ke Samudera
Hindia. Keberadan sungai-sungai yang mengalir di sepanjang
daerah pesisir Provinsi Bengkulu, mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi.
Jenis sungai yang ada di sepanjang daerah pesisir Provinsi
Bengkulu umumnya memiliki karakter arus yang relative lurus dan
pendek, dimana kondisi ini mendorong laju erosi yang tinggi pada
daerah aliran sungai yang sudah mengalami kerusakan. Laju erosi
yang tinggi mengakibatkan sedimen yang terangkut volumenya
sangat besar sehingga menimbulkan kekeruhan yang tinggi pada
wilayah muara sungai.
Sebagian sungai yang mengalir di sepanjang daerah pesisir
Provinsi Bengkulu dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, seperti
Sungai Kedurang, Sungai Padang Guci, Sungai Air Nipis, Suangai Air
Nalas, Sungai Air Seluma, Sungai Air Padang, dan Sungai Manjuto.
Sebagian lainnya dimanfaatkan sebagai tempat pendaratan ikan
dan berlabuhnya perahu/kapal nelayan, seperti Sungai Muar di Ipuh,
Sungai Air Kuala Teramang, Sungai Selagan, Sungai Ketahun,
Sungai Air Bantal, Sungai Air Talo, Sungai Air Seluma dan Sungai Air
Sambat. Khususnya Sungai Ketahun, sekarang ini juga
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
17
dimanfaatkan sebagai lokasi tambat dari kapal-kapal pengangkut
batubara.
2.1.4. Potensi Daerah Pesisir Provinsi Bengkulu
Daerah pesisir umumnya memiliki potensi sumberdaya alam
yang sangat besar dan bervariasi, baik yang berupa sumberdaya
hayati maupun sumberdaya non-hayati, termasuk juga jasa-jasa
lingkungan. Umumnya potensi sumberdaya hayati daerah pesisir
adalah berupa ekosistem hutan mangrove, ekosistem terumbu
karang, komunitas padang lamun dan rumput laut, serta potensi
sumberdaya ikan. Potensi sumberdaya non-hayati adalah berupa
bahan-bahan pertambangan dan energi. Adapun potensi jasa-jasa
lingkungan di daerah pesisir terutama adalah parawisata,
transportasi laut dan pemukiman.
Sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu, dapat dijumpai
ekosistem hutan pantai termasuk ekosistem hutan mangrove yang
hanya berupa spot saja di beberapa titik lokasi yang tidak begitu
luas. Hutan pantai yang pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai
sempadan pantai atau jalur hijau (green belt) ada juga yang
mempunyai status sebagai Kawasan Suaka Alam baik berupa Taman
Wisata Alam (TWA) maupun sebagai Cagar Alam, misalnya Hutan
Suaka Alam Mukomuko I dan II, Hutan SUaka Alam Air Rami I, dan
TWA Air Hitam.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
18
Tabel. 2.2 Potensi Ekosistem Mangrove di 7 Kabupaten / Kota Pesisir
di Provinsi Bnegkulu Bedasarkan Data Statistik PRL Tahun 2016
Kota Bengkulu
Potensi Pesisir dan
Laut
Kondisi
Baik
Kondisi
Sedang
Kondisi
Rusak
Luas Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 53,5 34 30 117
Kampung Melayu 28 20 19 67
Gading Cempaka 22 9 5 35
Ratu Agung 0,5 1 - 2
Ratu Samban - - - -
Sungai Serut 1 - 1 2
Muara Bangkahulu 2 4 5 11
Teluk Segara - - - -
Kabupaten Bengkulu Tengah
Potensi Pesisir dan
Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Rusak
Luas
Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 3,2 4,8 3,5 11,5
Kabupaten Bengkulu Utara
Potensi Pesisir
dan Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Rusak
Luas
Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 1790,2 2,25 0 1928,70
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
19
Kabupaten Muko – Muko
Potensi Pesisir
dan Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Buruk
Luas
Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 51.7 0 30,50 82,2
Kabupaten Seluma
Potensi Pesisir
dan Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Buruk
Luas
Total
Luas (Ha) Luas(Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 318 86 60 464
Kabupaten Bengkulu Selatan
Potensi Pesisir
dan Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Buruk
Luas
Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 5 5 10 20
Kabupaten Kaur
Potensi Pesisir
dan Laut
Kondisi Baik Kondisi
Sedang
Kondisi
Buru
Luas
Total
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Mangrove 0 0 0 0
Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu
Potensi ekosistem perairan sepanjang daerah pesisir Provinsi
Bengkulu, terutama perairan laut adalah berupa sumberdaya ikan,
yang selama menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat nelayan
di sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu. Data dari Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, menyebutkan bahwa
potensi sumberdaya ikan di wilayah perairan laut Provinsi Bengkulu
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
20
adalah ± 126.217 ton/tahun. Pada tahun 2014, potensi sumberdaya
ikan yang sudah dimanfaatkan ± 60.702,7 ton.
Tabel 2.3 Produksi Perikanan Tangkap Di laut Menurut Kabupaten /
Kota dan Jenis Ikan
Kabupaten / Kota Total
Kabupaten Bengkulu Selatan 1.636,2
Kabupaten Bengkulu Utara 6.016,3
Kabupaten Kaur 3.065,2
Kabupaten Seluma 1.682,5
Kabupaten Muko – Muko 19.176,0
Kota Bengkulu 29.676,8
Kabupaten Bengkulu Tengah 1.154,7
Total Keseluruhan 62.407,7
Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu
Tabel. 2. 4 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis
Budidaya Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Jenis Budidaya 2016
Budidaya Laut Lainnya -
Budidaya Tambak 6.307,32
Budidaya Kolam 64.756,90
Budidaya Karamba 564,57
Budidaya Jaring Apung Tawar 3.382,24
Budidaya Minapadi 3.342,59
Budidaya Rumput Laut 64,20
Budidaya Jaring Tancap Tawar 2.375,84
Budidaya Jaring Apung Laut -
JUMLAH 80.793,66
Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
21
Tabel 2.5 Jumlah Rumah tangga Budidaya Menurut Jenis Budidaya
Provinsi Bengkulu 2016
Jenis Budidaya 2016
Budidaya Laut Lainnya 2.380,00
Budidaya Tambak 135,50
Budidaya Kolam 14.554,70
Budidaya Karamba 259,00
Budidaya Jaring Apung Tawar 1.730,00
Budidaya Minapadi 4.832,80
Budidaya Rumput Laut 19,00
Budidaya Jaring Tancap Tawar 2.653,00
Budidaya Jaring Apung Laut -
JUMLAH 26.564,00
Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu
Bentuk-bentuk pemanfaatan potensi daerah pesisir di
Provinsi Bengkulu, terutama adalah kegiatan penangkapan ikan di
perairan laut, muara sungai dan estuarai dengan berbagai metode
dan alat penangkapan ikan dengan tujuan penangkapan adalah
berbagai jenis ikan pelagis dan ikan demersal baik yang bernilai
ekonomis penting maupun yang tidak bernilai eknomis penting.
Jenis sumberdaya ikan lainnya yang menjadi tujuan penangkapan
oleh nelayan adalah udang, lobster, cumi-cumi, gurita dan teripang.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
22
2.2. Kota Bengkulu
2.2.1. Wilayah Adminstrasi
Kota Bengkulu merupakan ibu kota Provinsi Bengkulu yang
terletak di pesisir Barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung
dengan Samudera Indonesia. Secara geografis wilayah Kota Bengkulu
terletak antara 30045’ – 30059’ Lintang Selatan dan 102°14’ - 102°22’
Bujur Timur dengan luas wilayah 539,3 km2 terdiri dari luas daratan
151,7 km2 dan luas laut 387,6 km2. Jika melihat letak Kota Bengkulu,
maka daerah ini sebagian besar mempunyai lingkungan pesisir pantai
yang terbuka dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia,
sehingga gelombang dan arus berpengaruh besar terhadap kondisi
wilayah pesisir.
Posisi geografis Kota Bengkulu berbatasan di sebelah Utara
dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma, di sebelah
Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Secara Adminsitrasi Wilayah Kota Bengkulu memiliki 9
kecamatan dan 67 kelurahan dengan jumlah kelurahan terbanyak di
Kecamatan Teluk Segara yaitu 13 kelurahan.
Tabel 2.1 Pembagian wilayah administrasi Kota Bengkulu
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
23
2.2.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Sumberdaya wilayah pesisir dan laut Kota Bengkulu terdiri
dari ekosistem hutan pantai (termasuk ekosistem hutan mangrove),
ekosistem perairan laut, sumberdaya perikanan, potensi pulau kecil
(Pulau tikus) dan potensi jasa-jasa pariwisata bahari. Sumberdaya
ekosistem hayati sepanjang kawasan pesisir Kota Bengkulu antara
lain adalah ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai,
dan sumberdaya perikanan.
Ekosistem hutan mangrove di Kota Bengkulu tidak begitu
banyak, dan letaknya terpencar-pencar, tidak pada suatu hamparan
yang luas. EKosistem hutan mangrove terdapat di Kawasan TWA
(Taman Wisata Alam) Pantai Panjang, Dusun Kandang, Pulau Baai,
Padang Serai dan Sungai Jenggalu. Kondisi ekosistem hutan
mangrove ini sendri sudah mengalamai degradasi, karena sudah
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pertambakkan,
pemukiman dan perluasan wilayah Kota Bengkulu. Untuk saat ini,
keberadaan ekosistem hutan mangrove di Kota Bengkulu tetap
mempunyai fungsi dan peranan yang besar baik bagi masyarakat
maupun sebagai daerah penyangga.
Wilayah pesisir Kota Bengkulu, mulai dari Pantai Pasar
Bengkulu sampai Pantai Panjang sudah berkembang sedemikian
rupa menjadi tempat kegiatan perikanan tangkap, pemukiman dan
pariwisata. Secara umum kondisi wilayah pesisir Kota Bengkulu
sudah mengalami degradasi.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
24
Kota Bengkulu memiliki sumberdaya alam yang potensial
untuk berbagai lapangan usaha perikanan baik perikanan darat
maupun perikanan laut, dikarenakan Kota Bengkulu memiliki garis
pantai yang membentang ke arah laut lepas (ZEE 200 mil) sehingga
sub sektor perikanan sangat penting peranannya dalam struktur
perekonomian Kota Bengkulu. Produktivitas Usaha Perikanan di Kota
Bengkulu yang meliputi bidang usaha tangkap, budidaya dan olahan
hasil perikanan.
2.3. Kabupaten Seluma
2.3.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Seluma mempunyai luas wilayah ± 2.400,44
km2 atau 12,13 % dari luas wilayah Provinsi Bengkulu, dan juga
mempunyai wilayah laut seluas ± 1.728,02 km² sehingga total
keseluruhan luas Kabupaten Seluma adalah 4.128,46 km².
Secara geografis Kabupaten Seluma terletak pada garis
bujur dan lintang dengan koordinat 03˚49’55’66” LS - 04˚21’40’22”
LS dan 101˚17’27’ 57” BT - 102˚59’40’54” BT. Wilayah Kabupaten
Seluma berada di Pantai Barat Pulau Sumatera bagian selatan,
membujur di sepanjang Bukit Barisan yang secara administratif
berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Bengkulu dan Kabupaten
Bengkulu Tengah
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
25
2.3.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir Kabupaten Seluma juga mempunyai potensi
lahan untuk usaha tambak yang diperkirakan seluas ± 4.500 Ha.
Lahan yang sudah sudah dikelola untuk tambak udang baru
mencapai 100 Ha, yang berlokasi di Arau Bintang Riak Siabun
Kecamatan Sukaraja. Tambak udang jika dikelola secara intensif
dapat menghasilkan udang 10 – 12 ton udang/ Ha/tahun, khususnya
udang putih/Venname.
Wilayah Pesisir Kabupaten Seluma juga memiliki
sumberdaya ekosistem hutan mangrove yang terdapat di Pasar
Ngalam merupakan hutan mangrove yang terluas kedua setelah
Pulau Enggano. Hutan mangrove ini terdapat disepanjang delta
Sungai Sindur yakni di Pulau Kandis seluas sekitar 109 ha dan di
Pulau Tengah seluas 50 ha. Potensi hutan mangrove ini tentunya
menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan baik untuk kegiatan
perikanan maupun ekowisata.
2.4. Kabupaten Bengkulu Selatan
2.4.1. Wilayah Adsminsitrasi
Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki luas wilayah 118.610
Ha dengan wilayah lautan seluas 38.400 Ha. Secara Geografis
Kabupaten Bengkulu Selatan Terletak pada 4°-5° LS dan 102°-103°
BT. Kabupaten Bengkulu Selatan berbatasan dengan :
• Sebelah utara dengan Kabupaten Seluma
• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kaur
• Sebelah Timur dengan Propinsi Sumsel
• Sebelah Barat dengan Samudera Hindia
Secara administrasi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan
dibagi menjadi 11 kecamatan, yaitu Kecamatan
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
26
Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan
Manna, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan
Kedurang Ilir, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Ulu Manna,
Kecamatan Bunga Mas dan Kecamatan Pasar Manna.
2.4.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan
terdiri dari dataran dan perbukitan dengan wilayah terluas pada
ketinggian 0 – 100 m dpl seluas 50,93 persen. Kabupaten Bengkulu
Selatan mempunyai dataran rendah dengan panjang garis pantai 60
km yang berpotensi untuk dikembangkan usaha perikanan. Dengan
luas wilayah pengelolaan laut hingga 4 mil, Kabupaten Bengkulu
Selatan memiliki potensi lestari sumberdaya ikan sebesar 14,763
ton/tahun.
Jasa pelabuhan perikanan di Kabupaten Bengkulu Selatan
terdapat di Desa Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna yaitu PPI
Pasar Bawah. PPI Pasar Bawah kecamatan Pasar Manna sudah
memadai untuk pengembangan pelabuhan kedepannya, di atas
lahan yang ada saat ini sudah berdiri beberapa bangunan diantaranya
bangunan Tempat Pelelangan Ikan, Gudang ikan, gudang alat dan
mesin, gedung pertemuan nelayan, bengkel, waserda dan mushola.
Disamping itu juga terdapat bangunan fasilitas pokok dermaga
dengan pelatarannya dan jalan. Kedepannya diperlukan penambahan
fasilitas fungsional pelabuhan seperti pabrik es dan cold storage.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
27
2.5. Kabupaten Kaur
2.5.1. Wilayah Adsminsitrasi
Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan
Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten
Lahat Propinsi Sumatra Selatan di sebelah Utara, berbatasan dengan
Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung di sebelah Selatan,
berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komring Ulu, Propinsi Sumatra
Selatan di sebelah Timur dan dengan Samudera Hindia di sebelah
Barat.
Pada awalnya Kabupaten Kaur terdiri dari hanya 7
kecamatan. Kemudian dimekarkan menjadi 15 kecamatan. Kecamatan
Kaur Selatan dimekarkan menjadi 2 kecamatan : Kecamatan Kaur
Selatan dan Kecamatan Tetap. Kecamatan Kaur Tengah dimekarkan
menjadi 3 kecamatan: Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas dan
Kecamatan Muara Sahung. Kecamatan Kinal dimekarkan menjadi 2
kecamatan: Kecamatan Kinal dan Kecamatan Semidang Gumay.
Kecamatan Kaur Utara dimekarkan menjadi 5 kecamatan: Kecamatan
Kaur Utara, Kecamatan Padang Guci Hilir, Kecamatan Padang Guci
Hulu, Kecamatan Kelam Tengah dan Kecamatan Lungkang Kule.
Khusus untuk Kecamatan Kelam Tengah, sebagian desanya berasal
dari Kecamatan Tanjung Kemuning dan sebagian lagi berasal dari
Kecamatan Kaur Utara.
2.5.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Lingkungan pesisir memiliki potensi sumberdaya ekosistem
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan
menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Disamping
potensi yang dimiliki oleh wilayah pesisir juga terdapat
permasalahan umum yang dihadapi wilayah pesisir, yaitu degradasi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
28
lingkungan atau kerusakan pesisir, kondisi sarana dan prasarana
masyarakat pesisir.
Pada saat ini pengelolaan kawasan pesisir dan laut di
Kabupaten Kaur belum dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini
terutama karena data dan informasi tentang potensi sumberdaya
dan berbagai hal yang berkaitan dengan potensi tersebut seperti
keragaman, konflik pemanfaatan, perencanaan dan sebagainya
belum tersedia.
Dalam upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat
nelayan Pemerintah Kabupaten Kaur telah melakukan berbagai
program, diantaranya : motorisasi armada nelayan skala kecil,
peningkatan nilai tambah melalui penerapan sistem rantai dingin,
pembangunan sarana dan prasarana perikanan serta protekan dan
indukkan. Program lain yang dilaksanakan berhubungan dengan
konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup adalah pembuatan
karang buatan, pembuatan rumpon, penanaman hutan bakau,
konservasi kawasan laut dan jenis biota tertentu serta penegakan
hukum terhadap kegiatan-kegiatan penangkapan yang ilegal
(misalnya menggunakan bom, racun, alat tangkap destruktif dan
lain-lain). Upaya-upaya tersebut belum membawa hasil yang
memuaskan karena jumlah nelayan kecil secara magnitute tetap
bertambah termasuk pertumbuhan desa dan jumlah penduduk
wilayah pesisir. Disisi kelembagaan juga dikembangkan berbagai
pola usaha yang mampu meningkatkan pendapatan nelayan,
diantaranya : Koperasi Nelayan. KUD Mina, KUBE Perikanan,
Kelompok Nelayan, Kelompok Wanita Nelayan, Organisasi Profesi
Nelayan dan Pola Usaha Perikanan Inti Rakyat (PIR).
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
29
Berbagai program dan pendekatan diatas belum mampu
meningkatkan pendapatan dan mengentaskan kemiskinan
masyarakat nelayan secara ekonomi dan struktural.
2.6. Kabupaten Bengkulu Tengah
2.6.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki ibukota di Karang
Tinggi, dengan cakupan luas wilayah 1.223,94 Km 2. Pada
Tahun 2009 terjadi pemekaran-pemekaran di beberapa kecamatan
di Kabupaten Bengkulu Tengah, hingga Tahun 2010 terdapat 10
(sepuluh) kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang meliputi :
1. Kecamatan Karang Tinggi, 2. Kecamatan Talang Empat, 3.
Kecamatan Pondok Kelapa, 4. Kecamatan Pematang Tiga, 5.
Kecamatan Pagar Jati, 6. Kecamatan Taba Penanjung, 7. Kecamatan
Pondok Kubang, 8. Kecamatan Bang Haji, 9. Kecamatan Merigi
Kelindang, 10. Kecamatan Merigi Sakti. Saat ini dari 10 kecamatan
terdapat 142 desa, dan 1 kelurahan di Taba Penajung, dengan
jumlah penduduk 106.017 jiwa (BPS Bengkulu Tengah, 2016). Peta
Wilayah Administrasi Kabupaten Bengkulu Tengah.
2.6.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Tipe pantai di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten
Bengkulu Tengah adalah berpasir dan sedikit berbatu. Secara
keseluruhan pantai di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu
Tengah landai tapi sempit dan ada yang tebingnya terjal yaitu di
sepanjang wilayah pesisir pantai Sungai Suci Pondok Kelapa. Dari
hasil pengamatan di lapangan, tidak ditemukan adanya
pertambahan lebar pantai. Fakta yang ditemukan di lapangan adalah
terjadi pengurangan lebar pantai karena terjadi abrasi.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
30
Vegetasi pantai yang tumbuh di sepanjang wilayah pesisir
Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain adalah cemara, waru,
ketapang, mangrove, pandan pantai, Ipomea pescaprae, kelapa
sawit, kelapa, rumbia dan semak belukar yang dominan adalah
cemara, waru, dan ada sedikit mangrove di lokasi pesisir muara
Sungai Hitam, sedangkan vegetasi kelapa sawit dan kelapa adalah
jenis vegetasi yang merupakan tanaman perkebunan sebagai bentuk
alih fungsi dari ekosistem hutan pantai. Pada beberapa tempat,
vegetasi cemara yang tumbuh, juga merupakan cemara yang
ditanam sebagai bentuk rehabilitasi hutan pantai yang sudah
mengalamai degradasi, seperti halnya di Desa Harapan yang
berseberangan dengan muara Sungai Kotong.
2.7. Kabupaten Bengkulu Utara
2.7.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Bengkulu Utara dengan Ibukota Arga Makmur,
terdiri dari 12 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas
wilayah daratan 4.424,60 Km2. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara
keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan
sepanjang lebih kurang 239,1 km terdiri dari bagian daratan yang
berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang
berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2
Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten
Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas 2.088 Km2.
Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi
geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32’-102° 8’
BT dan 2°15’-4° LS. Secara administratif Kabupaten Bengkulu Utara
terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, dimana satu kecamatan
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
31
diantaranya adalah berupa kawasan pulau-pulau kecil yaitu di
Kecamatan Enggano.
2.7.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah pesisir sepanjang
± 262,63 km yang terletak di bagian Pantai Barat Pulau Sumatera
dan berhubungan langsung dengan Perairan Samudera Hindia. Selain
itu, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki pulau-pulau kecil yaitu
Kawasan Pulau Enggano yang meliputi Pulau Enggano sebagai pulau
utama dan Pulau Dua, Pulau Bangkai, Pulau Merbau dan Pulau Satu.
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Bengkulu
Utara meliputi 7 wilayah administratif kecamatan yaitu Kecamatan Air
Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau,
Kecamatan Ketahun, dan Kecamatan Putri Hijau di daratan Pulau
Sumatera dan Kecamatan Enggano di Perairan Samudera Hindia. Ini
berarti, sebagian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari
wilayah pesisir, pantai dan lautan, dan selebihnya adalah wilayah
daratan. Wilayah pesisir pantai yang terletak di daratan Pulau
Sumatera kondisi fisik perairan dan pantainya sangat dipengaruhi
oleh Samudera Hindia. Wilayah pesisir pantai Kabupaten Bengkulu
Utara terbuka dan berhubungan langsung dengan perairan Samudera
Hindia, karena tidak ada kawasan pulau-pulau kecil di sepanjang
wilayah perairan lautnya. Kondisi perairan lautnya sangat
bergelombang. Jika kondisi cuaca buruk, seperti terjadinya angin
kencang dan atau pun badai, tinggi gelombang bisa mencapai
beberapa meter. Energi gelombang dan arus perairan laut secara
langsung membentur pantai tanpa adanya penghalang.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
32
Secara umum wilayah pesisir pantai Kabupaten Bengkulu Utara
memang menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat. Dalam
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 disebutkan bahwa pantai
umum merupakan bagian dari kawasan pemanfaatan umum yang
telah dipergunakan masyarakat antara lain untuk kepentingan
kegiatan sosial, budaya, rekreasi pariwisata, olah raga dan ekonomi
(Fadilan et al, 2013). Beberapa bentuk kegiatan pemanfaatan wilayah
pesisir dan kawasan pantai di Kabupaten Bengkulu Utara antara lain
adalah untuk sentra kegiatan perikanan tangkap (fishing base),
pertanian (perkebunan), tempat rekreasi (pariwisata) dan juga
pemukiman.
2.8. Kabupaten Mukomuko
2.8.1. Wilayah Administrasi
Posisi ini berada pada jalur transportasi yang strategis,
menghubungkan Propinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dengan
Provinsi Sumatera Barat.
Secara administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan,
Provinsi Sumatera Barat
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Putri Hijau,
Kabupaten Bengkulu Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Luas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah 4.036,7 km2,
dan luas wilayah laut atau 727,60 km2 (dihitung sejauh 4 mil dari
garis pantai). Kabupaten Mukomuko secara administratif terbagi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
33
menjadi 15 (lima belas) kecamatan, 148 desa dan 3 kelurahan.
Seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Mukomuko adalah
Kecamatan Ipuh, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Malin Deman,
Kecamatan Pondok Suguh, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan
Teramang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Penarik,
Kecamatan Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air
Dikit, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air
Majunto dan Kecamatan V Koto (Gambar 2.7). Dari 15 (lima belas)
kecamatan tersebut ada 8 (delapan) kecamatan yang merupakan
kecamatan yang memiliki wilayah pesisir.
2.8.2. Kondisi Wilayah Pesisir
Kabupaten Mukomuko mempunyai garis pantai sepanjang
98.218,286 km. Dengan demikian luas kawasan laut sejauh 4 mil dari
garis pantai akan meliputi wilayah seluas lebih kurang 72.760,106 ha
atau 727,60106 km2.
Pantai Barat Kabupaten Mukomuko memanjang dari arah Barat
Laut (di perbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat) sampai arah
Tenggara (sebelah selatan Air Rami), membentuk garis pantai yang
relatif lurus.
Sumberdaya hayati wilayah pesisir dan laut Kabupaten
Mukomuko terdiri berbagai ekosistem hayati dan sumberdaya
perikanan. Sumberdaya ekosistem hayati sepanjang kawasan pesisir
Kabupaten Mukomuko antara lain adalah ekosistem hutan mangrove,
ekosistem hutan pantai, dan sumberdaya perikanan.
Ekosistem hutan mangrove di Kabupaten Mukomuko tidak
begitu banyak, dan letaknya terpencar-pencar serta tidak begitu luas.
Dengan demikian, keberadaan ekosistem hutan mangrove tidak
begitu besar pengaruhnya terhadap sumberdaya wilayah pesisir
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
34
secara keseluruhan. Sepanjang pesisir pantai Kabupaten Mukomuko,
ekosistem mangrove dapat dijumpai di Desa Pasar Sebelah, dekat
muara Selagan, Desa Bandar Ratu, Desa Pasar Mukomuko dan di
Desa Air Hitam.
Hutan pantai di kawasan pesisir Kabupaten Mukomuko, saat ini
sebagian besar sudah banyak berubah fungsinya dari ekosistem
penyangga (buffer region) atau sebagai jalur hijau, menjadi lahan
pertanian, perkebunan dan pemukiman. Pada beberapa lokasi, hutan
pantai juga berstatus sebagai Hutan Cagar Alam dan Taman Wisata
Alam (TWA). Hutan Cagar Alam ada antara Kota Mukomuko sampai
Desa Air Dikit dan Desa Air Rami, sedangkan TWA adalah di Desa Air
Hitam. Perambahan dan pembukaan hutan pantai menjadi lahan
pertanian dan perkebunan semakin tinggi, walaupun sudah dilakukan
pelarangan. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat mendorong
kerusakan wilayah pesisir yang lebih parah.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
35
3.1. Potensi Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Kemaritiman di Indonesia pada saat ini merupakan sebuah
topik yang cukup populer dan juga sebuah fenomena yang dibicarakan
dan dibahas dalam berbagai pertemuan ilmiah. Kemaritiman memang
sudah menunjukkan gejala akan menjadi populer sejak bergulirnya
Orde Reformasi yang menggantikan Orde Baru. Hal tersebut, terutama
disebabkan adanya pegeseran perhatian dari pemerintah negara
Republik Indonesia terhadap sektor kelautan dan perikanan (yang
identik dengan sektor kemaritiman) yang mulai menguat dibandingkan
pada masa Orde Baru. Adalah sebuah hal yang sangat tidak logis,
bahwa pada masa Orde Baru, Indonesia yang merupakan sebuah
negara kepulauan dengan ribuan pulau, memiliki wilayah laut yang
lebih luas dari wilayah daratannya, tetapi pembangunan kelautan dan
perikanannya hanya dinaungi oleh sebuah direktorat jenderal yang
menjadi bagian dari Departemen Pertanian.
Potensi ekonomi yang begitu besar dari sektor kelautan dan
perikanan yang tidak terkelola dengan optimal, tentunya
mendatangkan kerugian yang besar bagi Bangsa Indonesia. Padahal
dalam Undang-Undang Dasar 1945; Pasal 33 Ayat 3, sudah jelas dan
tegas diamanatkan bahwa “bumi, air dan kekayaan alam yang
POTENSI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI
KEMARITIMAN
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
36
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Setengah abad lebih, sejak
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, potensi kelautan,
perikanan dan kemaritiman di “marginal” kan. Orientasi pembangunan
nasional yang lebih besar mengeksploitasi daratan, ternyata
mendatangkan kerugian ganda, yaitu terdegradasinya sumberdaya
alam daratan yang sangat parah dan tertinggalnya Indonesia dalam
pengelolaan potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman.
Dapat kita lihat bersama, bahwa orientasi dan kebijakan pembangunan
yang “berat” kedaratan, sehingga Bangsa Indonesia berjalan sangat
lama sambil “Memunggungi Laut” ternyata adalah sebuah keteledoran
yang sangat besar. Sektor kelautan, perikanan dan kemaritiman dapat
dikatakan hampir tidak disentuh, meski pada faktanya bahwa
Indonesia memiliki sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman
yang sangat kaya dan sangat beragam.
Gerakan reformasi pada Tahun 1998, ternyata mendatangkan
kesadaran pemikiran yang lebih jernih dari para penguasa negara ini,
sehingga tercetus keinginan untuk mengelola potensi sumberdaya
kelautan, perikanan dan kemaritiman secara tersendiri dengan
membentuk sebuah lembaga setingkat departemen yang setara
dengan sektor-sektor lainya, dan tidak lagi menjadi bagian kecil dari
departemen pertanian. Untuk pertama kalinya, sejak Indonesia
Merdeka, sektor kelautan, perikanan dan kemaritiman dikelola dengan
departemen sendiri yang dibentuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 355/M/Tahun 1999 tanggal 26
Oktober 1999 dalam Kabinet 1999-2004, yaitu Departemen Eksplorasi
Laut. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga sekarang Departemen
Eksplorasi Laut sudah berubah menjadi Departemen Kelautan dan
Perikanan, dan terakhir menjadi Kementerian kelautan dan Perikanan.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
37
Keberadaan lembaga yang tersendiri untuk mengelola sumberdaya
kelautan, perikanan dan kemaritiman adalah hal yang tepat mengingat
potensi kelautan, perikanan dan kemaritiman tersebut yang sangat
besar.
Dengan semakin menipis potensi sumberdaya wilayah daratan,
maka mengingat besarnya potensi sumberdaya kelautan, perikanan
dan kemaritiman, maka tidak berlebihan jika sektor kelautan,
perikanan dan kemaritiman dapat menjadi lokomotif baru
pembangunan perekonomian Bangsa Indonesia kedepannya. Apalagi
dengan kondisi era globalisasi sekarang ini, dimana setiap bangsa
didunia harus meningkatkan daya saing bangsanya dalam berbagai
sektor untuk menghasil produk-produk yang bernilai ekonomi.
Sebagaimana yang dijelaskan secara panjang lebar oleh Prof. Dr. Ir. H.
Tridoyo Kusumastanto, MS (Pengelola dan peneliti pada Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB),
bahwa di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan dan
persaingan antar bangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi
harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services)
berdaya saing tinggi. Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di
dunia, Indonesia memiliki potensi pembangunan (ekonomi) kelautan
yang besar dan beragam. Bidang Kelautan terdiri dari berbagai sektor
yang dapat dikembangkan untuk memajukan dan memakmurkan
bangsa Indonesia, yaitu: (1) perikanan tangkap; (2) perikanan
budidaya; (3) industri pengolahan hasil perikanan; (4) industri
bioteknologi kelautan; (5) pertambangan dan energi; (6) pariwisata
bahari; (7) angkutan laut; (8) jasa perdagangan; (9) industri maritim;
(10) pulau-pulau kecil; dan (11) sumberdaya non-konvensional; (12)
bangunan kelautan (konstruksi dan rekayasa); (13) benda berharga
dan warisan budaya (cultural heritage); (14) jasa lingkungan,
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
38
konservasi dan biodiversitas. Dalam rangka mengatasi berbagai
keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan maupun
stagnasi pertumbuhan ekonomi saat ini. Apabila dikelola dengan baik
berbagai sektor tersebut memiliki potensi sangat besar untuk
dikembangkan menghasilkan produk-produk unggulan. Sementara itu
permintaan produk kelautan diperkirakan akan terus meningkat --
seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, sehingga diyakini
ekonomi kelautan dapat menjadi keunggulan kompetitif dan
memecahkan persoalan bangsa.
Hal yang hampir sama, dikemukankan oleh salah satu pakar
kelautan dan perikanan di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ir. Rokhmin
Dahuri, MS. Yang juga mantan menteri kelautan dan perikanan
Republik Indonesia, bahwa 11 sektor eknomi kelautan/kemaritiman
yang dapat dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia untuk kepentingan
pembangunan yaitu perikanan tangkap, perikanan baudidaya, industri
pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi, pertambangan dan
energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, industri dan jasa maritim,
sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil, coastal forestry (ekosistem
hutan mangrove) dan non-conventional resources (sumberdaya non-
konvensional).
Sebagai bagian dari negara Republik Indonesia, Provinsi
Bengkulu yang terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera, juga memiliki
potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman yang cukup
besar untuk dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi daerah. Wilayah Provinsi Bengkulu memiliki
garis pantai sepanjang ± 525 km. Laut territorial sampai batas 12 mil
(525 km x 12 mil x 1,852 km = 11.667,6 km2) atau setara dengan
1.166.760 hektar. Jika dihitung sampai batas perairan laut ZEEI (Zona
EKonomi Eksklusif Indonesia), maka luas perairan laut Provinsi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
39
Bengkulu adalah 525 km x 200 mil x 1,852 km = 194.460 km2 yang
setara dengan 19.446.000 hektar. Bandingkan dengan luas daratan
Provinsi Bengkulu yaitu 19.795,15 km2 (RPJMD 2016-2021) atau setara
dengan 1.979.515 hektar, maka luas perairan laut yang dapat
dimanfaatkan potensinya untuk kepentingan pembangunan ekonomi
dalam perspektif kemaritiman jauh lebih luas. Terkait dengan potensi
pengembangan ekonomi kemaritiman, dalam wilayah laut Provinsi
Bengkulu juga terdapat sumberdaya pulau-pulau kecil yaitu Pulau
Enggano, Pulau DUa, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, Pulau Satu, Pulau
Karang (merupakan suatu kawasan kepulauan), Pulau Tikus dan Pulau
Mega. Dengan demikian, jika dilihat secara keseluruhan, maka Provinsi
Bengkulu mempunyai potensi kelautan, perikanan dan kemaritiman
yang meliputi 14 sektor ekonomi yang dapat menghasilkan barang dan
jasa (goods and services) yang jika dikelola dan dikembangkan maka
dapat memajukan perekonomian daerah dan mensejahterkan
masyarakat, khsusunya yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil.
Dari keseluruhan potensi kelautan, perikanan dan
kemarititman yang tersimpan di wilayah perairan laut Provinis
Bengkulu, potensi unggulan yang memungkinkan untuk dikembangkan
dalam jangka pendek (5 tahun kedepan) adalah sektor perikanan
(perikanan tangkap dan perikanan budidaya), sektor pariwisata bahari,
sektor perhubungan, industri jasa maritim dan sektor sumberdaya
pulau-pulau kecil, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 3.1 dan
Tabel 3.2 berikut ini.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
40
Tabel 3.1. Peluang investasi pada bidang perikanan
Sektor Dan
Sub Sektor
Komoditas
(Produk/Jasa) Kegiatan Usaha
Pemasaran
Orientasi
Pemasaran
Peluang
Pasar
1 Perikanan
Perikanan
Tangkap
Ikan Pelagis Besar
Ikan Pelagis Kecil
Ikan Demersal
Udang dan
Crustacae
Penangkapan Ikan (skala
kecil-armada semut)
Penangkapan ikan skala
besar
Penangkapan ikan laut
dalam (deep sea fisheries)
Domestik
(Nasional,
Regional, Lokal)
Eksport (Asia,
Eropa)
Sedang
Tinggi
Perikanan
Budidaya
Tambak
Udang Vanname
Ikan Bandeng
Kepiting bakau
Budidaya Udang Vannamae
dalam tambak (Intensif,
Semi Intensif)
Budidaya Ikan Bandeng
(Intensif, Semi Intensif)
Budidaya kepiting bakau
Ekspor (Asia,
Eropa, Amerika)
Domestik
(Nasional,
Regional, Lokal)
Sedang
Tinggi
Budidaya Laut Rumput Laut
Ikan Kerapu, Betutu
Teripang
Budidaya Rumput Laut
Budidaya Laut Keramba
Jaring Apung
Pen cage culture untuk
teripang
Eksport (Asia,
Eropa, Amerika)
Domestik
(Nasional,
Regional, Lokal)
Sedang
Tinggi
2
Industri
pengolahan
hasil perikanan
Gurita
Rumput luat
Tuna
Ikan rucah
Industri pengolahan gurita
Industri pengolahan rumput
laut
Industri tuna loin dan tuna
beku
Industri pengalengan ikan
Industri pengolahn tepung
ikan
Industri penggilingan
daging ikan
Eksport (Asia,
Eropa, Amerika)
Domestik
(Nasional,
Regional, Lokal)
Sedang
Tinggi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
41
Pada Tabel 3.1 diatas dapat diketahui, bahwa untuk bidang
perikanan, peluang investasi pengelolaan potensi ekonomi kemaritiman
cukup luas, yaitu meliputi sektor perikanan tangkap, sektor perikanan
budidaya dan sektor industri pengolahan hasil perikanan. Sektor
perikanan budiaya dapat dilakukan di wilayah pesisir untuk usaha
pertambakkan dan budidaya di laut.
Tabel 3.2. Peluang investasi pada industri maritim, pariwisata bahari, perhubungan dan
pulau-pulau kecil
Sektor Dan
Sub Sektor
Komoditas
(Produk/Jasa) Kegiatan Usaha
Pemasaran
Orientasi
Pemasaran
Peluang
Pasar
1 Industri Jasa
Maritim
Jasa Pemeliharaan
dan Perbaikan
Kapal
Jasa Pemeliharaan dan
Perbaikan Kapal
Domestik (Lokal) Sedang
Tinggi
2 Pariwisata
Pariwisata
Alam
(Ekowisata)
Wisata Petualangan
Laut (Diving,
Snorkling)
Wisata Suaka Alam
Laut
Wisata Cagar Alam
Laut
Wisata Taman Laut
Wisata Petualangan Laut
(Diving, Snorkling)
Wisata Suaka Alam Laut
Wisata Cagar Alam Laut
Wisata Taman Laut
Jasa pendukung pariwisata
(hotel, restoran, kapal
wisata dan peralatan
pendukungnya, biro
wisata)
Wisatawan
Mancanegara
Wisatawan
Nusantara
Sedang
Tinggi
Pariwisata
Bahari
(Pantai)
Wisata Pantai
Wisata Alam
Wisata Pantai
Wisata Alam
Jasa pendukung pariwisata
(atraksi/hiburan, perahu
wisata, dan jasa
Wisatawan
Nusantara
Sedang
Tinggi
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
42
pendukungnya lainnya)
3 Perhubungan
(Pengangkuta
n)
Jasa Pengangkutan
Penumpang Orang
dan Barang
Jasa Ekspedisi
Industri Pergudangan
Jasa Pengangkutan
Penumpang Orang dan
Barang
Jasa Ekspedisi
Industri Pergudangan
Internasional
Domestik
(Nasional,
Regional, Lokal)
Sedang
Tinggi
4 Pulau-pulau
kecil
Pariwisata
Perikanan budidaya
Perikanan tangkap
Wisata bahari
Ekowisata
Budidaya ikan kerapu,
teripang, rumput laut
Perikanan tangkap ikan
pelagis
Perikanan tangkap ikan
demersal
Perikanan tangkap ikan
karang
Internasional
Domestik
(Nasional,
Regional dan
Lokal)
Sedang
Tinggi
Pada Tabel 3.2 dapat diketahui peluang-peluang investasi
untuk sektor industri maritim, pariwisata bahari, perhubungan dan
pulau-pulau kecil berdasarkan potensi yang dapat dimanfaatkan.
Peluang investasi yang paling bervariasi adalah pada sektor pariwisata
bahari, yang dapat dikemabngkan tidak hanya di wilayah pesisir, tapi
juga sangat potensial jika dikembangkan di wilayah pulau-pulau kecil.
3.2. Arahan Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Potensi kelautan Indonesia yang begitu besar, diperkirakan
mencapai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 12.000 triliun per tahun,
sementara kinerja pembangunan kelautan masih memberikan
kontribusi minim bagi negara. Kongres Maritim Indonesia pada bulan
September 2016 yang lalu mencatat, bahwa kinerja pembangunan
kelautan hanya memberikan kontribusi yang sangat kecil bagi negara,
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
43
yaitu baru ± 20,6 % dari produk domestik bruto (PDB). Peluang
memanfaatkan seluruh potensi kelautan untuk mendukung
pengembangan ekonomi kemaritiman di Indonesia sesungguhnya
besar sekali. Pemerintah sangat menyadari hal tersebut, sehingga
pemerintah pusat mengambil langkah untuk menetapkan berbagai
arahan kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan konsep
pengembangan ekonomi maritim. Bratadharma (2016) menyampaikan
bahwa, pemerintah memiliki visi dan misi yang besar untuk mengubah
arah pembangunan dari berbasis darat menjadi berbasis laut, atau
dalam artian mengoptimalkan pertumbuhan sektor kemaritiman
sejalan dengan luasnya perairan Tanah Air. Kebijakan itu tentu perlu
didorong dan didukung oleh berbagai macam pihak agar kemaritiman
bisa mengakselerasi perekonomian secara maksimal.
Untuk merealisasikan seluruh potensi di sektor maritime
dibutuhkan langkah strategis, guna menjadikan sektor maritim menjadi
lumbung ekonomi nasional. Sektor maritim memiliki potensi
pendapatan ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia. Tidak adanya
masterplan di sektor ekonomi kemaritiman, kata Setijadi, menjadi
masalah dalam pengembangan sektor tersebut. Kebijakan, strategi,
program dan kegiatan pembangunan kemaritiman-termasuk ekonomi
kemaritiman harus segera dilaksanakan secara cepat dan berkelanjutan
dengan dukungan dokumen kebijakan (Master Plan dan Atau Rencana
Aksi Daerah) menggunakan metode Survei, PRA dan SWOT agar dapat
menjadi acuan oleh setiap stakeholder untuk melakukan berbagai
terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
membangun ekonomi masyarakat berbasis kemaritiman.
Konsep dasar dari penetapan arahan pembangunan ekonomi
kemaritiman di Indonesia dapat kita lihat dalam 8 Misi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yaitu pada Misi ke-7 :
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
44
“Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”. Misi ke-7 RPJPN ini
dituangkan menjadi 7 Arahan Pembangunan yaitu (1) Membangkitkan
wawasan budaya bahari, (2) Meningkatkan dan menguatkan peranan
SDM kelautan, (3) Menetapkan wilayah NKRI, aset-aset dan hal-hal
yang terkait didalamnya, yang telah digariskan oleh hokum laut
UNCLOS 1982, (4) Melakukan upaya pengamanan wilayah kedaulutan
yuridiksi dan aset NKRI, (5) Mengembangkan industri kelautan yang
strategis, optimal dan berkelanjutan, (6) Mengurangi dampak bencana
pesisir dan pencemaran laut, dan (7) Meningkatkan kesejahteraan
keluarga miskin di wilayah pesisir.
Salah satu agenda prioritas pembangunan wilayah oleh
Presiden melalui Konsep Nawacita adalah pembangunan kemaritiman.
Pembangunan kemaritiman tidak lagi diposisikan sebagai sektor
pinggiran (peripheral sector) tetapi dipandang sebagai motor
penggerak perekonomian nasional sekaligus menjadi sumber kemajuan
dan kemakmuran masyarakat (Nur dan Siang, 2016).
Selanjutnya, dalam dokumen RPJMN 2015-2019,
pembangunan kemaritiman dan kelautan ditetapkan sebagai salah satu
dari 3 dimensi utama pembangunan nasional, bersama-sama dengan
pembangunan pariwisata, industri, kedaulatan pangan, kedaulatan
energy dan kelistrikan. Dan dalam agenda pembangunan nasional,
pengembangan ekonomi maritim dan kelautan sudah ditetapkan dan
merupakan agenda tersendiri bersama-sama dengan 6 agenda
pembangunan nasional lainnya.
Dalam tatanan perencanaan pembangunan daerah Provinsi
Bengkulu, pembangunan dan pengembangan ekonomi kemaritiman
tidak disebut dengan sebuah penegasan secara eksplisit, tetapi
pengembangan ekonomi kemaritiman secara implisit menjadi bagian
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
45
dari pembangunan kemaritiman di Provinsi Bengkulu. Dalam Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Bengkulu 2016-2021, dari 8 misi pembangunan daerah yang telah
ditetapkan, terdapat 2 misi yang mengandung muatan pembangunan
eknomi kemaritiman yaitu Misi ke-4 (Mewujudkan pembangunan
kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan sumber daya alam serta
lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan berbasis keunggulan
lokal), dan Misi ke-5 (Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang
integratif dan berdaya saing).
Pembangunan kelautan dan perikanan baik secara nasional
maupun di daerah, menghadapi permasalahan yang sama, seperti
halnya kemiskinan masyarakat yang hidup diwilayah pesisir,
pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang belum
optimal dan berkelanjutan, sumberdaya manusia kelautan dan
perikanan yang masih lemah, infrastruktur kelautan dan perikanan
yang masih minim, penguasan IPTEK kelautan dan perikanan yang
masih lemah, dukungan modal usaha di sektor kelautan dan perikanan
yang tidak besar, dan termasuk juga budaya maritim atau budaya
bahari yang tidak begitu kuat. Pemasalahan-permasalahan tersebut
menyebabkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap
pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional baik ditingkat
nasional maupun di daerah masih tetap kecil.
Untuk jangka pendek, pembangunan dan pengembangan
ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu, secara umum diarahkan
untuk memanfaatkan semua potensi sumberdaya kelautan dan
perikanan yang ada guna meningkatkan kontribusi yang sebesar-
besarnya terhadap pembangunan daerah, pendapatan asli daerah,
pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di
wilayah pesisir. Untuk memacu pelaksanaan arah pembangunan dan
pengembangan ekonomi kemaritiman tersebut, maka pemerintah
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
46
Provinsi Bengkulu perlu mempertimbangkan fokus pengembangan
ekonomi kemaritiman sesuai dengan potensi sumberdaya kelautan
yang ada, terutama untuk sektor perikanan tangkap, pariwisata bahari,
perhubungan laut, industri pengolahan hasil perikanan dan
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil.
Sementara itu, usaha budidaya pengembangan perikanan air
tawar (perikanan darat) di Provinsi Bengkulu pada umumnya
diusahakan melalui tambak, keramba, sawah dan perairan umum
lainnya. Adapun luasnya mencapai 50.867,5 ha yang tersebar di
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma,
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Rejang Lebong, serta Kabupaten Lebong. Luas kawasan
yang digunakan untuk perikanan darat di Kabupaten Bengkulu Utara
dan Kabupaten Mukomuko mencapai 14.106,25 ha, dan di Kabupaten
Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, serta Kabupaten Kaur seluas
19.545 ha. Sedangkan di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten
Kepahiang, dan Kabupaten Lebong mencapai 10.000 ha.
Pengembangan kawasan budidaya perikanan darat di Provinsi
Bengkulu diarahkan ke Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma,
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten
Mukomuko dan Kabupaten Kaur. Sedangkan, Pengembangan kawasan
budidaya perikanan laut dan fasilitas pelabuhan perikanan di daerah
pesisir pantai barat. Untuk pengembangan pertambakkan terdapat di
pesisir barat dilaksanakan dengan sangat memperhatikan kelestarian
hutan mangrove.
Subsektor perikanan memiliki potensi yang cukup besar,
terutama perikanan laut. Hal ini disebabkan letak wilayah Provinsi
Bengkulu yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia
dengan panjang pantai ±525 Km, dengan luas Laut Teritorial sebesar
11.667,6 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yaitu
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
47
batas jarak 12-200 mil laut dari pantai dengan luas sebesar 194.460
km2.
Tabel 3.3 : Luas Areal, Produksi, Nilai Produksi dan RT Nelayan Usaha Perikanan
Menurut Subsektor di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 dan 2014
No
Usaha
Perikanan
Luas (Ha) Produksi (Ton) Nilai (000 Rp) Rumah Tangga
Nelayan
2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014
A Penangkapan 48.665 0 52.238 62.387,
3 26.896.391 1.505.056.210 12.939 12.530
1 Perikanan laut 12.335 0 50.872 60.702 969.299.234 1.467.550.750 8.411 7.960
2 Perairan umum 36.330 0
1.366 1.684,60 25.927.092 37.505.460 4.528 4.570
B Budidaya
Perikanan 52.500 17.220 45.982 807.186 839.484.915 1.588.686.422 15.259 17.171
1 Tambak 321,50 8.610,26 1.834,70 4.766,62 52.916.630 506.803.519 160 180
2 Kolam 3.044 3.286 36.221 46.012 638.775.995 879.347.820 11.232 13.161
3 Sawah 6.326 5.310 6.315 5.500 119.869.790 112.010.450 3.657 3.660
4 Keramba 2,39 1,10 135,40 747.705 2.376.000 22.632.018 23 62
5 Jaring apung 42.800 12,09 1.335,18 3.201,72 23.669.280 67.892.615 76 108
6 Budidaya
Rumput laut 5 17,50 30.000 15
7 Jaring Tancap
Tawar 1,11 122,96 1.847.220 96
8 Pembenihan 302,57 312.368.
972 32.179.167 372
JUMLAH 101.165 17.220 98.220 869.573 866.381.306 3.093.742.632 28.198 29.701
Sumber : Provinsi Bengkulu dalam Angka 2015
Dari data diatas dapat terlihat bahwa budidaya perikanan
kolam paling besar pada Tahun 2013 sebesar 36.221,32 ton dan pada
Tahun 2014 sebesar 46.012,12 ton dan produksi terkecil dari budidaya
rumput laut pada Tahun 2013 sebesar 17,50 ton.
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
48
Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi Kemarirtiman Provinsi
Bengkulu disusun berdasarkan 2 pendekatan, yaitu pendekatan bottom up
dan pendekatan top down. Muatan dari Matrik RAD Ekonomi kemaritiman
Provinsi Bengkulu yang disusun dengan pendekatan bottom up adalah
semua indikasi program/kegiatan yang diusulkan oleh 7 kabupaten/kota
yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Bengkulu, dan
semua indikasi program/kegiatan yang diusulkan oleh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) lingkup pemerintah Provinsi Bengkulu yang secara teknis
terkait dengan sektor kemaritiman. Adapun muatan Matrik RAD Ekonomi
kemaritiman Provinsi Bengkulu yang disusun dengan pendekatan top down
adalah semua indikasi program/kegiatan yang berasal dari kebijakan
perencanaan pembangunan daerah Provinsi Bengkulu untuk melengkapi
indikasi program/kegiatan yang diusulkan dengan pendekatan bottom up.
Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi Kemaritiman Provinsi
Bengkulu disusun untuk jangka waktu perencanaan selama 4 tahun kedepan
yaitu 2018-2021. Muatan utama dari Matrik RAD Ekonomi Kemaritiman
Provinsi Bengkulu 2018-2021 berkaitan dengan 3 sektor utama
pembangunan kemaritiman yaitu kelautan dan perikanan, pariwisata, dan
perhubungan laut. Untuk sektor utama lainnya, yaitu energi dan sumber
daya mineral, belum terindikasi secara siginifikan dalam Matrik RAD ekonomi
kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021.
KAJIAN DAN ANALISA MATRIK RENCANA AKSI DAERAH (RAD)
EKONOMI KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
49
Selain muatan indikasi program/kegiatan yang berkaitan dengan 3
sektor utama kemaritiman (kelautan dan perikanan, pariwisata, dan
perhubungan laut), Matrik RAD ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu
2018-2021, juga memasukan muatan-muatan indikasi program/kegiatan dari
sektor-sektor lainnya seperti perindustrian, penanaman modal, pertanian
dan ketahanan pangan. Indikasi program/kegiatan yang berkaitan dengan
sektor perindustrian, penanaman modal, pertanian dan ketahanan pangan
adalah sebagai program/kegiatan sekunder untuk mendukung
program/kegiatan utama. Khususnya indikasi program/kegiatan dari sektor
pertanian dan ketahanan pangan, lebih diarahkan untuk pemanfaatan
potensi wilayah pesisir sebagai bagian dari sektor kelautan dan perikanan,
terutama potensi yang ada di kawasan daratnya. Indikasi program/kegiatan
dari sektor perindustrian berkaitan dengan program/kegiatan yang ditujukan
untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dalam upaya
pengembangan industri berbahan baku hasil perikanan dan pertanian.
Adapun indikasi program/kegiatan dari sektor penanam modal, berkaitan
dengan penyediaan peluang untuk menarik investasi guna mendukung
percepatan pembangunan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu baik
untuk sektor kelautan dan perikanan, perhubungan maupun pariwisata.
Secara keseluruhan Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi
Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021, disajikan pada Tabel 4.1, Tabel
4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7 dan Tabel 4.8
berikut ini.
Dari 11 sektor yang terkait dengan pembangunan ekonomi
kemaritiman/ekonomi kelautan, untuk RAD Pengembangan Ekonomi
Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021 hanya meliputi 7 sektor yaitu
sektor perikanan tangkap (Tabel 4.1), sektor perikanan budidaya (Tabel
4.2), sektor industri pengolahan hasil perikanan (Tabel 4.3), sektor
pariwisata bahari (Tabel 4.4), sektor perhubungan (Tael 4.5), sektor
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
50
sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil (Tabel 4.6), sektor hutan wilayah
pesisir (Coastal Forestry) ekosistem mangrove (Tabel 4.7), dan sektor
pertanian di wilayah pesisir (Coastal Agriculture) (Tabel 4.8).
Ada 4 sektor pembangunan ekonomi kemaritiman/ekonomi kelautan
yang belum masuk dalam RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
Provinsi Bengkulu 2018-2021, yaitu sektor industri bioteknologi, sektor
pertambangan dan energi, sektor industri dan jasa mariritm dan sektor non-
conventional resources (sumberdaya non-konvensional). Tidak masuknya 4
sektor pembangunan ekonomi kemaritiman/ekonomi kelautan tersebut
mengingat masih lemahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta sumberdaya manusia untuk mendukung pengembangannya dan belum
termasuk kategori prioritas pembangunan di Provinsi Bengkulu Tahun 2016-
2021. Khusus untuk sektor pertanian di wilayah pesisir (Coastal
Agriculture), yang dimasukkan kedalam Matriks RAD Pengembangan
Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021 dimaksudkan untuk
memanfaatkan potensi lahan yang ada di wilayah pesisir dengan harapan
dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di
wilayah pesisir tersebut.
Jika dilihat dari substansi program/kegiatan yang disajikan dalam
Matriks RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-
2021, maka fokus pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi
Bengkulu adalah sektor perikanan tangkap, sektor pariwisata, sektor
perhubungan dan sektor sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil.
Matriks RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi
Bengkulu 2018-2021 ini sifatnya lentur, dalam arti bahwa matriks RAD ini
dapat saja disesuaikan dengan Rencana Strategis masing-masing Organisasi
Perangkat daerah (OPD) baik lingkup Provinsi Bengkulu maupun 7
kabupaten/kota. Dan matriks RAD ini juga dapat menjadi sumber referensi
penyusunan perencanaan setiap tahun anggaran sesuai dengan mekanisme
perencanaan pembangunan ditingkat pemerintah pusat dan daerah.
51
Tabel 4.1. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Perikanan Tangkap
No Kegiatan Prioritas /
Strategi Program Kegiatan Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana OPD Penanggungjawab
2018 2019 2020 2021
1
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan
sumberdaya hayati
kelautan
Peningkatan
produksi
perikanan
tangkap
Pembuatan/pengadaan350 unit
armada penangkapan ikan
(ukuran 3-10 GT)
7
kab./kota X X X X APBN, APBD
Provinsi Bengkulu,
APBD Kab./Kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengadaan 17.500 piece alat
penangkapan ikan jaring insang
(monofilament)
7
kab./kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu,
APBD Kab./Kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengadaan 7.000 unit alat
penangkapan ikan pancing rawai
7
kab./kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu,
APBD Kab./Kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengadaan 3.500 piece alat
penangkapan ikantrammel net
(jaring tiga lapis)
7
kab./kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu,
APBD Kab./Kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengadaan 420 unit mesin 15
PK dan 40 PK untuk
perahu/kapal nelayan
7
kab./kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu,
APBD Kab./Kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengadaan 80 Unit Alat Bantu
Penangkapan ikan (GPS dan
Fish Finder)
(Program dari DKP)
7
kab./kota X X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
52
Pengadaan Rumpon
Tetap/rumpon portable
7
kab./kota
X X X APBN/
APBD
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pengamanan
dan pelestarian
sumberdaya
hayati kelautan
Pengembangan wilayah
konservasi perairan laut
7
kab./kota
X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pencegahan IUU Fishing 7
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pengkayaan sumberdaya hayati
terumbu karang melalui
pengembangan atraktor cumi
3
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Rehabilitasi ekosistem terumbu
karang
3
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Rehabilitasi ekosistem hutan
mangrove
4
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
2
Pengembangan fasilitas
pendukung kegiatan
perikanan tangkap
Pembangunan/
pengembangan
fasilitas
pendaratan ikan
Pembangunan/pengembagan
Pelabuhan Perikanan
Kota Bengkulu
& Kab.
Bengkulu Utara
X X X X APBN/
APBD
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pembangunan/pengembangan
8 PPI 6 kabupaten
X X X X APBN/
APBD
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pembangunan sanitasi
lingkungan PPI
7
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Peningkatan Sapras 10 unit
TPI
Kabupaten
Kaur,
Kabupaten
X X X
APBD Kabupaten
Kaur, Kabupaten
Bengkulu Selatan dan
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten
Kaur, Kabupaten
53
Bengkulu
Selatan,
Kabupaten
Bengkulu Utara
Kabupaten Bengkulu
Utara
Bengkulu Selatan dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
Pembangunan Break Water
PPI Pondok
Kelapa
Kabupaten
Bengkulu
Tengah
X X X
APBN
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Ketahanan
Pangan dan Perikanan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Pengerukan alur keluar
masuk perahu/kapal
penangkapan ikan ke PPI
Pondok Kelapa
PPI Pondok
Kelapa
Kabupaten
Bengkulu
Tengah
X X X
APBN
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Ketahanan
Pangan dan Perikanan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Penyusunan DED
pembangunan 2 Pusat
Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Kaur
X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Perikanan
Kabupaten Kaur
Peningkatan jalan lingkungan
dan lampu penerangan PPI
Pondok
PPI Pondok
Kelapa
Kabupaten
Bengkulu
Tengah
X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Ketahanan
Pangan dan Perikanan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Pembangunan/
pengembangan
fasilitas
penanganan,
pengolahan dan
pemasaran ikan
Pembangunan/revitalisasi pabrik
es
3
kab/kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pembangunan/revitalisasi Cold
Storage Kota Bengkulu
X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pembangunan/revitalisasi Pasar
Ikan Hiegienis Kota Bengkulu
X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
54
3
Pengembangan/
penguatan kelompok,
modal usaha dan
masyarakatnelayan
Penguatan
kelembagaan,
kelompok, dan
modal usaha
perikanan
tangkap
Peningkatan status 82 KUB
nelayan/perikanan tangkap
menjadi berbadan hukum
7
kab./kota X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pembentukan 70 kelompok
P2HP berbadan hukum
7
kab./kota X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Fasilitasi 90 lembaga keuangan
usaha kelautan dan perikanan
7
kab./kota X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kegiatan 10 paket/sekolah
lapang/praktek penggunaan alat
penangkapan ikan dan
pengolahan ikan
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pelatihan 96 nelayan dan wanita
nelayan
7
kab./kota X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengembangan/penguatan 23
koperasi nelayan
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pelatihan/penguatan
kelembagaan Pokdakan,
Poklaksar, dan Pokmaswas
Kab. Bengkulu
Tengah X X X APBD Kab. Bengkulu
Tengah
Dinas Ketahanan Pangan
dan Perikanan Kabupaten
Bengkulu Tengah
Penyediaan modal usaha untuk
kelompok nelayan perikanan
tangkap
7
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Fasilitasi lembaga keuangan
Kelautan dan Perikanan dalam
rangka pemberdayaan
masyarakat pesisir
(Program dari DKP)
7
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
55
4
Pengembangan/pengelo
laan Kawasan
Minapolitan Perikanan
Tangakap dan Kawasan
Kampung Nelayan
Sejahtera (KKNS)
Pengelolaan
kawasan
Minapolitan
Pengelolaan kawasan
Minapolitan Perikanan Tangkap
Kabuapten
Bengkulu Utara
dan Kabupaten
Bengkulu
Tengah
X X X
APBD Kabupaten
Bengkulu Utara dan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kab. Bengkulu
Utara dan Kabupaten
Bengkulu Tengah
Pengembangan
KKNS
Pengadaan sarana dan prasarana
(perahu/kapal penangkapan
ikan, alat penangkapan ikan,
jaring insang dan mesin tempel
15 PK) untuk pemberdayaan
usaha kecil di KKNS Pondok
Kelapa
Kabuapten
Bengkulu Utara
dan Kabupaten
Bengkulu
Tengah
X X X
APBD Kabupaten
Bengkulu Utara dan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kab. Bengkulu
Utara dan Kabupaten
Bengkulu Tengah
Peningkatan 15 paket sumber air
bersih di kampung nelayan Kabupaten Kaur
X X X ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Perikanan
Kabupaten Kaur
56
Tabel 4.2. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Perikanan Budidaya
No Kegiatan Prioritas /
Strategi Program Kegiatan Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana OPD Penanggungjawab
2018 2019 2020 2021
1
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
perikanan budidaya
Peningkatan
produksi
perikanan
budidaya
Pemetaan optimasi potensi
pengembangan budidaya ikan
dan udang di wilayah pesisir
7
kab./kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Optimasi pengembangan
usaha budidaya udang
vannamae
Kabupaten
Bengkulu Utara,
Kabupaten
Bengkulu
Tengah dan
Kabupaten Kaur
X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten
Bengkulu Tengah dan
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara,
Kabupaten Bengkulu
Tengah dan Kabupaten
Kaur
Pengembangan budidaya
teripang
Kabupaten
Bengkulu Utara X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara,
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengembangan budidaya ikan
bandeng Kota Bengkulu
X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
Pengembangan budidaya ikan
kerapu
Kota Bengkulu
dan Kabupaten
Bengkulu Utara X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kota Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kota Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
Pembangunan
/pengembangan
fasilitisa
pendukung usaha
perikanan
budidaya
Pembangunan hatchery udang
vannamae
Kabupaten
Bengkulu Utara,
Bengkulu
Tengah dan
Kabupaten Kaur
X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten
Bengkulu Tengah dan
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara,
Kabupaten Bengkulu
Tengah dan Kabupaten
Kaur
57
Pembangunan industri
pembenihan teripang dan ikan
kerapu
Kota Bengkulu
dan Kabupaten
Bengkulu Utara X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kota Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kota Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
Pembangunan industri pakan
buatan untuk udang dan ikan
Kabupaten
Bengkulu Utara,
Kabupaten
Bengkulu
Tengah dan
Kabupaten Kaur
X X X
ABPD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten
Bengkulu Tengah dan
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara,
Kabupaten Bengkulu
Tengah dan Kabupaten
Kaur
2
Penguatan/pengembang
an kelembagaan dan
modal usaha perikanan
budidaya
Penguatan/penge
mbangan
kelembagaan
kelompok
perikanan
budidaya
Peningkatan/Penguatan
kelembagaan usaha perikanan
budidaya menjadi berbadan
hukum
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pengembangan/penguatan
koperasi kelompok perikanan
budidaya
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pelatihan pembudidayaan
udang (Progam dari DKP)
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Pembinaan dan monev
masyarakat tambak (Program
dari DKP)
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
Penguatan/penge
mbangan modal
usaha masyarakat
nelayan
Penyediaan modal usaha untuk
usaha perikanan budidaya
7
kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu; APBD
Kab./kota
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Bengkulu dan Kab./Kota
58
Tabel 4.3. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Industri Pengolahan Hasil Perikanan
No. Kegiatan Prioritas /
Strategi Program Kegiatan
Lokasi
Waktu Pelaksanaan Sumber
Dana OPD
Penanggungjawab 2018 2019 2020 2021
1
Pengembangan/penin
gkatan produksi
Industri pengolahan
hasil perikanan
Pengembangan/peni
ngkatan industri
pengolahan hasil
perikanan
Pengembangan industri
pengolahan gurita
Kabupaten
Kaur X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kabupaten Kaur dan
Disperindag Kabupaten
Kaur
Pengembangan/peningkatan
industri ikan asin di Pulau
Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kabupaten
Bengkulu Utara, dan
Disperindag Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengembangan/peningkatan
industri ikan ikan keladi Kabupaten
Mukomuko X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten
Mukomuko
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kabupaten
Mukomuko dan
Disperindag Kabupaten
Mukomuko
Pengembangan industri
pengolahan rumput laut Kabupaten
Kaur X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kabupaten Kaur,
dan Disperindag
Kabupaten Kaur
Pengembangan industri
pengolahan ikan rucah/ikan
hasil tangkapan sampingan 7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pengembangan industri tepung
ikan untuk bahan baku pakan
ternak dan pelet
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Kaur dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP 3 Kab./Kota dan
Disperindag 3 kab/kota
59
Pembangunan sentra industri
perikanan tuna Kabupaten
Kaur X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kabupaten Kaur,
dan Disperindag
Kabupaten Kaur
Pengembangan industri
penggilingan daging ikan dan
ikan finlet 7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kota Bengkulu dan
Disperindag Kota
Bengkulu
Pengembangan/pen
gadaan fasilitas
pendukung industri
pengolahan hasil
perikanan
Pembangunan pabrik
pengolahan tepung ikan (skala
kecil)
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Kaur dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP 3 Kab./Kota dan
Disperindag 3 kab/kota
Pengadaan bantuan peralatan
industri pengolahan hasil
perikanan skala kecil 7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pembangunan pabrik
pengalengan ikan (mulai dari
persiapan sampai
pembangunan fasilitas fisik)
Kota Bengkulu X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kota Bengkulu dan
Disperindag Kota
Bengkulu
Pengembangan
sentra-sentra
industri potensial
Bantuan sarana dan prasarana
bagi 18 IKM di lokasi KKNS
(Program dari Disperindag)
7 kab/kota
6 6 6
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Bimbingan teknis tentang
perindustrian dan perdagangan 7 kab/kota
6 6 6 6
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
60
2
Penguatan/pengemba
ngan kelembagaan
dan modal usaha
industri pengolahan
hasil perikanan
Penguatan/pengemb
angan kelembagaan
kelompok industri
pengolahan hasil
perikanan
Pembentukan badan hukum 70
kelompok P2HP
(Program dari DKP Provinsi
Bengkulu)
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pengembangan/penguatan
koperasi kelompok pengusaha
industri pengolahan hasil
perikanan
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pelatihan produk olahan ikan
(Progam dari DKP Provinsi
Bengkulu)
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pembinaan dan monev industri
pengolahan hasil perikanan 7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Penguatan/pengemb
angan modal usaha
masyarakat nelayan
Penyediaan modal usaha untuk
usaha industri pengolahan hasil
perikanan
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab./Kota, dan
Disperindag Kab/Kota
Pemberdayaan
Usaha Kecil dan
Menengah
Pembinaan dan pengembangan
155 Sentra Usaha Kecil
Menengah
(Program Disperindag)
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Disperindag Provinsi
Bengkulu dan
Disperindag Kab./Kota
Promosi produk koperasi dan
UKM
(Program Disperindag)
7 kab./kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Disperindag Provinsi
Bengkulu dan
Disperindag Kab./Kota
61
Tabel 4.4. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Pariwisata Bahari
No. Kegiatan Prioritas/
Strategi Program Kegiatan Lokasi
WAKTU
PELAKSANAAN Sumber Dana OPD
2018 2019 2020 2021
1
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya
pariwisata bahari
Pengembangan
destinasi wisata
bahari unggulan
Pembangunan
aksesibilitas/sarana-prasaranan
pariwisata bahari
7
kab/kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab./Kota
Pengembangan bandara di
Pulau Enggano
Kab. Bengkulu
Utara X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu
Pembuatan/penataan/pengemb
angan sarana prasarana
pendukung 7 kawasan wisata
bahari (penataan kawasan
wisata)
(Program dari Dispar dan
Dispar Kabupaten Kaur)
7 kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab./Kota
Pengembangan obyek wisata
bahari/DPN
(Program dari Dispar)
4
kab/kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab./Kota
Pembangunan/pengembangan/
peningkatan fasilitasi/sarana-
prasarana desa wisata bahari
7 kab/kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab./Kota
Pembangunan 3 ponton wisata
(Program dari Dispar dan DKP
Provinsi Bengkulu)
3
kab/kota X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kab./kota
Dinas Pariwisata dan
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kab./Kota
Pengelolaan/pembinaan
masyarakat 7 wilayah pesisir
untuk mendukung pariwisata
bahari (Program DKP Provinsi
Bengkulu)
7 kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kab./Kota
62
Pengadaan sarana dan
prasarana selam
Kabupaten
Kaur X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten k
Kaur
Penataan kawasan Pantai
Panjang Kota Bengkulu Kota Bengkulu X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kota
Bengkulu
Pembangunan jalan dan
jembatan pedesaan menuju
lokasi wisata
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Bengkulu Selatan
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kabupaten
Bengkulu Selatan
Pembangunan/pengembangan/
peningkatan potensi wisata
bahari pada lokasi
Pengembangan Kawasan
Kampung Nelayan Sejahtera
(KKNS)
7
kab/kota X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu,
DKP Kab/kota, Dispar
Provinsi Bengkulu dan
Dispar Kab./Kota
Pembangunan
pemasaran wisata
Festival pesisir Pantai Barat
Sumatera
(Program dari Dispar)
Kota Bkl X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan Kota
Bengkulu
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kota
Bengkulu
Gerakan Sapta Pesona Wisata
(Program dari Dispar)
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab./Kota
Pemilihan Duta Wisata
(Program dari Dispar) Provinsi Bkl X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Pariwisata Provinsi
Bengkulu
Pengembangan 7 pasar wisata 7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pengembangan promosi wisata
bahari
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Festival Gurita Kabupaten
Kaur X X X
APBD Kabupaten
Kaur
Dinas Pariwisata
Kabupaten kaur
63
Pembangunan 3 unit Gedung
Sentra Kuliner Perikanan
Kabupaten
Kaur X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Perikanan
Kabupaten Kaur
Pengadaan sarana dan
prasarana 3 sentra kuliner
perikanan
Kabupaten
Kaur X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Kaur
DKP Provinsi Bengkulu
dan Dinas Perikanan
Kabupaten Kaur
Pengembangan jaringan
kerjasama promosi pariwisata
bahari
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pembangunan
Industri Pariwisata
Bahari
Pengembangan 7 kemitraan
usaha pariwisata bahari
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pengembangan 325 SDM
industri pariwisata
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pembinaan masyarakat sadar
wisata
(Program dari Dispar)
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pembangunan
Kelembagaan
Pariwisata Bahari
Pembinaan 28 kelompok sadar
wisata
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Pembinaan 200 pelaku usaha
wisata bahari
7
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kab/Kota
Penguatan 4 kelompok
pelestarian penyu
4
kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kab./kota
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP 4 Kab./Kota
Pengelolaan obyek
wisata bahari
Pengelolaan pariwisata bahari
berbasis konservasi di Pulau
Enggano (DED)
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
64
Pembangunan 5 fasilitas
pariwisata bahari berbasis
konservasi di P. Enggano
(Tracking Mangrove)
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pembuatan Berendo Melayu
Bengkulu di lokasi Pantai
Panjang, Pantai Berkas, Tapak
Paderi dan Pasar Bkl
Kota Bengkulu X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan Kota
Bengkulu
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kota
Bengkulu
Pembuatan 3 tugu Nemo di
Pantai Panjang Kota Bengkulu Kota Bengkulu X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan Kota
Bengkulu
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kota
Bengkulu
Penataan/pengembangan
pantai dan laut lestari
(Konservasi untuk Pariwsata
Bahari)
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Bengkulu Selatan
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kabupaten
Bengkulu Selatan
Pengembangan dan
Pengelolaan Kawasan World
Herritage Laut
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Bengkulu Selatan
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kabupaten
Bengkulu Selatan
Pengembangan Konservasi
Llaut dan Hutan Wisata
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Bengkulu Selatan
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kabupaten
Bengkulu Selatan
Penataan lingkungan
pemukiman penduduk
pedesaan wisata
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kabupaten
Bengkulu Selatan
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar Kabupaten
Bengkulu Selatan
65
Tabel 4.5. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Perhubungan
No. Kegiatan Prioritas/
Strategi Program Kegiatan
Lokasi
WAKTU
PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab
2018 2019 2020 2021
1
Pembangunan/penge
mbangan/peningkatan
pelabuhan dan
fasilitas pelabuhan
laut
Perencanaan
pembangunan/peng
embangan
pelabuhan laut
Studi Kelayakan Pembangunan
Terminal Peti Kemas yang
dibangun oleh Pemerintah
Provinsi Bengkulu
Kota Bengkulu
X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu
Studi Kelayakan Pembangunan
Pelabuha Penyeberangan di
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X
APBD Provinsi
Bengkulu Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu
Studi Kelayakan Pembangunan
Pelabuhan Laut di Kabupaten
Mukomuko
Kabupaten
Mukomuko X
APBD Provinsi
Bengkulu Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu
Penyusunan DED Pelabuhan
Laut di Mukomko
Kabupaten
Mukomuko X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Penyusunan DED Pebangunan
Pelabuhan Penyeberangan di
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Penyusunan Dokumen
Lingkungan Pembangunan
Pelabuhan Laut di Mukomuko
Kabupaten
Mukomuko X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Penyusunan Dokumen
Lingkungan Pembangunan
Pelabuhan Penyeberangan di
Bengkulu Selatan
X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
66
2
Pembangunan/penge
mbangan/peningkatan
pelabuhan dan
fasilitas pelabuhan
laut
Perencanaan
pembangunan/peng
embangan
pelabuhan laut
Penyusunan Rencana Induk
DLKr /DLKp Pelabuhan
Pengumpan Regional
Kota Bengkulu
X
APBN Kementerian
Perhubungan
Studi Kelayakan Pembangunan
Dermaga Angkutan Wisata Ke
Pulau Tikus
Kota Bkl
X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu
Pengembangan
pelabuhan laut
Pembangunan Pelabuhan Laut
Mukomuko
Kabupaten
Mukomuko X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pengembangan jaringan tol
laut : P. Mentawai-P. Enggano-
P. Tanjung Priok
Provinsi
Bengkulu
X X X X APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pengembangan pelabuhan
Linau
Kaupaten Kaur
X X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pengembangan pelabuhan
Pulau Baai
Kota Bengkulu
X X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pengembangan pelabuhan
Malakoni
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pengembangan pelabuhan
Kahyapu
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
67
Pengembangan Pelabuhan
Bantal
Kabupaten
Mukomuko X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pembangunan pelabuhan
penyeberangan
Kabupaten
Bengkulu
Selatan
50 % 50 % APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
Pembangunan pra sarana &
fasilitas pelabuhan batubara
Kota Bengkulu
X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
Kementerian
Perhubungan dan Dinas
Perhubungan Provinsi
Bengkulu
68
Tabel 4.6. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
SektorSumberdaya Wilayah Pulau-Pulau Kecil
No. Kegiatan Prioritas/
Strategi Program Kegiatan
Lokasi
WAKTU
PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab
2018 2019 2020 2021
1
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya wilayah
Pulau Enggano
Pemanfaatan dan
pengembangan
potensi sumberdaya
hayati Pulau
Enggano
Pembangunan fasilitas wisata
jelajah mangrove
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengembangan budidaya
teripang di Teluk Tanjung
Harapan
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengembangan usaha
perikanan tangkap skala
industri
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pembangunan fasilitas
pariwisata bahari di Pulau Dua
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Dispar
Kabupaten Bengkulu
Utara
Peningkatan produksi padi
sawah di Desa Kahyapu
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
Dinas Pertanian,
Hortikultura dan
Perkebunan Provinsi
Bengkulu dan Distan
Bengkulu Utara
69
Pengembangan industri hasil
pertanian pisang dan melinjo
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
Disperindag Provinsi
Bengkulu dan
Disperindag Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengelolaan
sumberdaya hayati
Pulau Enggano
Rehabilitasi ekosistem terumbu
karang dengan metode
transplantasi, bioreeftek dan
biorock
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pembangunan apartemen ikan
untuk pengkayaan sumberdaya
ikan karang
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengkayaan sumberdaya cumi-
cumi dengan attraktor buatan
Pulau Enggano
Kabupaten
Bengkulu Utara
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
2
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya wilayah
Pulau Tikus
Pemanfaatan dan
pengembangan
potensi sumberdaya
hayati Pulau Tikus
Pembangunan fasilitas wisata Kota Bengkulu X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar KotaBengkulu
Pengembangan budidaya
lobster dan ikan dalam KJA Kota Bengkulu X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
Pembangunan Dermaga
Tambat untuk Kapal Wisata Kota Bengkulu X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar KotaBengkulu
Pengadaan kapal pariwisata
untuk mendukung
pengembangan wisata bahari
Pulau Tikus
Kota Bengkulu X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi Bengkulu
dan Dispar KotaBengkulu
Pengelolaan
sumberdaya hayati
Pulau Tikus
Rehabilitasi ekosistem terumbu
karang dengan metode
transplantasi, bioreeftek dan
biorock
Kota Bengkulu X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
70
Pembangunan apartemen ikan
untuk pengkayaan sumberdaya
ikan karang
Kota Bengkulu X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
Pengkayaan sumberdaya cumi-
cumi dengan attraktor buatan Kota Bengkulu X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
Rehabilitasi vegetasi darat
Pulau Tikus Kota Bengkulu X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kota Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kota Bengkulu
Reklamasi luas daratan Pulau
Tikus Kota Bengkulu X X X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD Kota
Bengkulu
Dinas PU Provinsi
Bengkulu dan DKP
Provinsi Bengkulu
3
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya wilayah
Pulau Mega
Pemanfaatan dan
pengembangan
potensi sumberdaya
hayati Pulau Mega
Penyusunan Master Plan
Pengembangan potensi Pulau
Mega
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Penyusunan zonasi Kawasan
Pulau Mega
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBD Provinsi
Bengkulu dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pengembangan usaha
perikanan tangkap ikan pelagis
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu
dan DKP Kabupaten
Bengkulu Utara
Pembangunan fasilitas
pariwisata bahari di Pulau
Mega
Kabupaten
Bengkulu Utara X X
APBN, APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP Provinsi
Bengkulu dan DKP
Kabupaten Bengkulu
Utara
71
Tabel 4.7. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Hutan Wilayah Pesisir (Coastal Forestry)-Ekosistem Mangrove
No. Kegiatan Prioritas/
Strategi Program Kegiatan Lokasi
WAKTU
PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab
2018 2019 2020 2021
1
Pemanfaatan,
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya ekosistem
hutan mangrove
Pemanfaatan/penge
mbangan potensi
sumber daya
ekosistem hutan
mangrove
Pengembangan wisata jelajah
ekosistem hutan mangrove
Kabupaten
Bengkulu Utara X X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Dispar
Kabupaten Bengkulu
Utara
Pengembangan penangkapan
ikan dan kepiting bakau di
ekosistem hutan mangrove
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Bengkulu Utara
dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara, dan Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kota Bengkulu
Pengembangan budidaya
kepiting bakau sistem
silvofishery
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Bengkulu Utara
dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara, dan Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kota Bengkulu
Pengembangan lokasi study
tour dan penelitian mangrove
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Bengkulu Utara
dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara, dan Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kota Bengkulu
72
Pemanfaatan buah mangrove
menjadi berbagai bahan
pangan
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Bengkulu Utara
dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara, dan Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kota Bengkulu
Pengelolaan dan
pelesterian
ekosistem hutan
mangrove
Pembibitan dan penanaman
ekosistem hutan mangrove
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten
Bengkulu Utara
dan Kota
Bengkulu
X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu, APBD
Kabupaten
Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara, dan Kota
Bengkulu
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kota Bengkulu
Pembangunan Stasiun Lapang
Penelitian Ekosistem Hutan
mangrove
Kabupaten
Bengkulu Utara X X X X
APBN dan APBD
Provinsi Bengkulu
dan APBD
Kabupaten Bengkulu
Utara
DKP Provinsi Bengkulu,
Dispar Provinsi
Bengkulu, DKP
Kabupaten Bengkulu
Utara dan Dispar
Kabupaten Bengkulu
Utara
73
Tabel 4.8. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021
Sektor Pertanian di Wilayah Pesisir (Coastal Agriculture)
No. Kegiatan Prioritas /
Strategi Program Kegiatan Lokasi
WAKTU
PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggung jawab
2018 2019 2020 2021
1
Peningkatan
diversifikasi dan
ketahanan pangan
masyarakat di
wilayah pesisir
Pemanfaatan lahan pekarangan
terpadu untuk 323 kelompok
masyarkat
7 kab/kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Bengkulu dan
Kab/Kota
Peningkatan 140 kelompok
P2KP di tingkat Provinsi 7 kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Bengkulu dan
Kab/Kota
Kemandirian
pangan
Peningkatan ketahanan pangan
37 desa 7 kab/kota X X X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Bengkulu dan
Kab/Kota
Peningkatan
produksi
pertanian/perkebun
an
Pengembangan 20 ha manggis
lokal Bengkulu (di daerah
pesisir)
Kota Bkl X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Pertanian,
Hortikulutra dan
Perkebunan Provinsi
Bengkulu dan Kab/Kota
Pengembangan 20 ribu batang
tanaman melinjo (termasuk di
wilayah pesisir)
7 kab/kota X X X X APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Pertanian,
Hortikulutra dan
Perkebunan Provinsi
Bengkulu dan Kab/Kota
Intensifikasi perkebunan
melinjo di P. Enggano Kab. BU X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Pertanian,
Hortikulutra dan
Perkebunan Provinsi
Bengkulu dan Kab/Kota
Penyediaan 20 ribu bibit
unggul untuk tanaman
perkebunan (termasuk wilayah
pesisir)
7 kab/kota
X X
APBD Provinsi
Bengkulu
Dinas Pertanian,
Hortikulutra dan
Perkebunan Provinsi
Bengkulu dan Kab/Kota
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
74
5.1. Kesimpulan
Potensi sumber wilayah pesisir dan lautan yang cukup besar
dari perspektif kemaritiman, baik potensi kelautan dan perikanan,
pariwisata, perhubungan dan maupun potensi energi serta sumberdaya
mineral. Dari bidang kemaritiman yang mencakup 4 (empat) sektor
utama, yaitu sektor kelautan dan perikanan (termasuk sumberdaya
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil), sektor pariwisata bahari, sektor
perhubungan laut dan sektor energy sumberdaya mineral.
Program prioritas provinsi Bengkulu ini perlu didukung dengan
adanya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan
Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai bahan acuan dan
arah dalam pengembangan ekonomi kemaritiman yang berdaya saing
dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu yang melibatkan semua
stakeholders secara rinci dan terpadu. Keterlibatan semua pihak
secara horizontal dan vertikal akan sangat dibutuhkan dalam sebuah
kerangka kerja yang holistik dan integratif. Pembagian dan
pengelolaan peran yang melibatkan segenap aktor pelaku
pembangunan ekonomi kemaritiman baik pemerintah, swasta,
akademisi, masyarakat sipil perlu dirancang secara seksama menuju
Provinsi Bengkulu sebagai kekuatan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
P E N U T U P
Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
75
Capaian akhir akhir dari program RAD Pengembangan Ekonomi
Kemaritiman ini nantinya diharapkan :
1. Menjadi acuan dalam pengambilan keputusan terutama tentang
ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu
2. Mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu terutama di
sepanjang pesisir di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Provinsi
Bengkulu.
3. Memberikan penguatan terhadap kelembagaan ekonomi di
masyarakat pesisir
4. Menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di
Provinsi Bengkulu
Pelaksanaan program RAD Pengembangan Ekonomi
Kemaritiman di Provinsi Bengkulu 2017-2020 memerlukan integrasi
dan koordinasi lintas sektor antara seluruh OPD teknis terkait lingkup
Provinsi Bengkulu, Kabupaten/Kota.
5.2. Saran
1. Untuk tindaklanjut kegiatan ini diharapkan untuk tahun depan
dilaksanakan rapat koordinasi dibidang ekonomi kemaritiman
meliputi Organisasi Perangkat Daerah teknis terkait di Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
2. Diharapkan untuk OPD teknis yang membidangi ekonomi
kemaritiman agar menindaklanjuti program/kegiatan untuk dapat
dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi
dan Kabuapten/Kota di bidang kemaritiman.