badan perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah...

82
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017 RENCANA AKSI DAERAH PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017

Upload: buinhu

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

TAHUN 2017

RENCANA AKSI DAERAH PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN

PROVINSI BENGKULUTAHUN 2017

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat Nya kepada kita

semua. Atas segala kekuatan, daya dan upaya yang dikarunia Allah SWT pulalah, maka

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di Provinsi

Bengkulu pada Tahun 2017 ini dapat terlaksana dan terselesaikan. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu

Kegiatan ini merupakan sebuah tahapan penting dari semua rangkaian Kegiatan

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu yang

akan digulirkan selama 4 (tahun) kedepan (2017-2020). Kegiatan RAD Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu Tahun 2017 ini dilakukan pada 7 (tujuh) lokasi,

yaitu 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kota di wilayah Provinsi Bengkulu yang memiliki

wilayah pesisir. Kesemua lokasi kajian tersebut adalah Kabupaten Kaur, Kabupaten

Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.

Sebagai hasil (output) utama dari Kegiatan RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman di Provinsi Bengkulu Tahun 2017 ini adalah berupa dokumen Rencana Aksi

Daerah (RAD) yang berisi tentang latar belakang pelaksanaan kegiatan, metode

pelaksanaan kegiatan, gambaran umum wilayah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ,

data, informasi dan gambaran tentang seluruh lokasi, serta potensi dan arahan

pengembangan ekonomi kemaritiman juga kajian dan analisa matrik RAD Pengembangan

Ekonomi dan Kemaritiman di setiap 7 (tujuh) kabupaten/kota.

Dokumen laporan akhir ini diharapkan menjadi acuan dan arah bagi pengembangan

ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai daerah maritim, sesuai dengan

karakteristik dan potensinya untuk mendukung terwujudnya Provinsi Maritim yang maju,

mandiri dan berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Dokumen

laporan akhir ini juga akan dipergunakan sebagai kerangka kebijakan strategi

pembangunan pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

i

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

i

Akhir kata kiranya pada kesempatan ini pula kami menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar –besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dan memberikan

dukungan, bantuan, serta partisipasinya, sehingga RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman Provinsi Bengkulu Tahun 2017 dapat terlaksana dan terselesaikan dengan

baik.

Bengkulu, 28 Desember 2017

Plt. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian

dan Pengembangan Provinsi Bengkulu

Sekretaris,

Dra. NONI YULIESTI, MM NIP. 19680722 198810 2 001

ii

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… . iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1

1.2. Tujuan Kegiatan ………………………………………………………. 5

1.3. Manfaat Kegiatan …………………………………………………….. 5

1.4. Landasan Hukum …………………………………………………….. 6

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH ………………………………………….. 8

2.1. Gambaran Umum Wilayah Provinsi Bengkulu ……………………. 8

2.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi ………………. 8

2.1.2. Perekonomian ……………………………… ...................... 11

2.1.3. Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu..……………………….. 14

2.1.4. Potensi Daerah Pesisir Begkulu …………………………… 17

2.2. Kota Bengkulu ………. ………………………………………………… 22

2.2.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 22

2.2.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………… …………………….. 23

2.3. Kabupaten Seluma ………………………………………….. ....... 24

2.3.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 24

2.3.2. Kondisi Wilayah Pesisir …………………………………….. 24

2.4. Kabupaten Bengkulu Selatan ...................................................... 26

2.4.1. Wilayah Administrasi ……………………………………….. 26

2.4.2. Kondisi Wilayah Pesisir …………………………………….. 26

2.5. Kabupaten Kaur …………………………………………………………. 27

2.5.1. Wilayah Administrasi ………………………………………… 27

2.5.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 27

iii

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

2.6. Kabupaten Bengkulu Tengah ……………………………………….. 29

2.6.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 29

2.6.2. Kondisi Wilayah Pesisir ………………………………………. 29

2.7. Kabupaten Bengkulu Utara …………………………………………. 30

2.7.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 30

2.7.2. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 31

2.8. Kabupaten Mukomuko………………………………………………… 32

2.8.1. Wilayah Administrasi …………………………………………. 32

2.8.3. Kondisi Wilayah Pesisir ……………………………………… 33

BAB III. POTENSI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN 35

3.1. Potensi Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ………………….. 35

3.2. Arahan Pengembangan Ekonomi Kemaritiman ........................... 42

BAB IV. KAJIAN DAN ANALISA MATRIK RENCANA AKSI DAERAH (RAD) EKONOMI

KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU …………….. ........................ 48

BAB V. PENUTUP ……………….. ................................................................. 74

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………… 74

5.2. Saran …………………………………………………………………….. 75

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 76

LAMPIRAN

iv

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota ………………………. 11

2.2. Potensi Ekosistem Mangrove di 7 Kabupaten /Kota ..................................... ………….. 18

2.3. Potensi Perikanan tangkap di laut menurut Kabupaten/Kota ....................... ………….. 20

2.4. Potensi Perikananan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Provinsi Bengkulu Tahun 2016 20

2.5. Jumlah Rumah Tangga Budidaya Menurut Jenis Budidaya Provinsi Bengkulu ........…. 21

2.6. Pembangian wilayah pada bidang kota bengkulu ........................................ …………... 22

3.1. Peluang investasi pada Bidang Perikanan ............. ..................................... ................. 40

3.2. Peluang investasi pada industri maritim, pariwisata, perhubungan dan pulau pulau kecil 41

3.3. Luas areal, produksi, nilai produksi dan rumah tangga nelayan usaha perikanan menurut

subsektor di provinsi Bengkulu tahun 2013 dan tahun 2014 ........................ …………… 47

4.1. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor perikanan tangkap .......................................................... ………….. 51

4.2. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor perikanan budidaya ........................................................ ………….. 56

4.3. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor industri pengelolaan hasil perikanan............................... ………….. 58

4.4. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor pariwisata bahari ............................................................ ………….. 61

4.5. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor perhubungan .................................................................. ………….. 65

4.6. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil ........................... …………… 68

4.7. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor hutan wilayah pesisir ...................................................... ………….. 71

4.8. Matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu tahun

2018 -2021 sektor pertanian wilayah pesisir ................................................ ………….. 73

v

Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Peta Administrasi Provinsi Bengkulu …… .................................................... 9

vi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

1

1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu agenda prioritas pembangunan wilayah oleh

presiden melalui konsep nawacita adalah pembangunan kemaritiman.

Pembangunan kemaritiman tidak diposisikan sebagai sektor pinggiran

(peripheral sector) tetapi dipandang sebagai motor penggerak

perekonomian nasional sekaligus menjadi sumber kemajuan dan

kemakmuran masyarakat. Fakta menujukkan bahwa 75% dari total

wilayah kedaulatan Indonesia merupakan wilayah perairan

mempertegas bahwa potensi kemaritiman Indonesia sangat besar.

Indonesia sebagai Negara maritim dan kepulauan (archipelagic state)

memiliki 17.504 pulau, membentang dari sabang sampai marauke,

luas perairan laut 5,8 juta km2 meliputi perairan kepulauan seluas 2,8

juta km, yang dihuni oleh berbagai jenis ikan dan biota perairan

lainnya. Indonesia merupakan wilayah pusat kekayaan biodiversitas

dunia dan dikenal dengan Negara “megabiodiversity” . potensi

sumber daya perikanan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,2 juta

per tahun.

Potensi kemaritiman yang besar ini telah membawa

komitmen politik nasional untuk membangun sektor kelautan sebagai

salah satu andalan bagi pemasukan Negara (leading sector) dalam

rangka mendukung pembangunan nasional. Pemerintah Jokowi -JK

menindaklanjutinya dengan mencanangkan visi Indonesia sebagai

PENDAHULUAN

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

2

poros maritim dunia. Dalam rangka mewujudkan gagasan Jokowi-JK

ini, ada 3 (tiga) strategi dasar yang harus dilakukan, yaitu : a)

penyiapan sumber daya manusia, yang di mulai dengan

pengarusutamaan wawasan bahari ke dalam proses pendidikan

hingga penguatan kesadaran lingkungan maritime (maritime domain

awareness) pada level yang strategis, b) penguatan infastruktur

maritime, serta c) pembiayaan dan ketersediaan teknologi yang

memadai.

Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian pantai barat pulau

sumatera dan berhadapan langsung dengan samudera hindia, dengan

garis pantai sepanjang ±525 km yang memanjang dari tenggara

kearah barat daya, mulai dari kabupaten Kaur yang berbatasan

dengan provinsi Lampung hingga kabupaten Mukomuko yang

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, memiliki potensi sumber

wilayah pesisir dan lautan yang cukup besar dari perspektif

kemaritiman, baik potensi kelautan dan perikanan, pariwisata,

perhubungan dan maupun potensi energi serta sumberdaya mineral.

Dari bidang kemaritiman yang mencakup 4 (empat) sektor utama,

yaitu sektor kelautan dan perikanan (termasuk sumberdaya wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil), sektor pariwisata bahari, sektor

perhubungan laut dan sektor energy sumberdaya mineral. Sebagian

besar belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal di Provinsi

Bengkulu. Seyogyanyalah jika semua potensi kemaritiman tersebut

dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, maka akan sangat

diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar untuk

pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di provinsi

Bengkulu, khususnya masyarakat yang mendiami wilayah pesisir.

Wilayah pesisir di provinsi Bengkulu mencakup 6 (enam)

kabupaten dan 1 (satu) kota. Hal ini menunjukkan, bahwa sebaran

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

3

penduduk Provinsi Bengkulu sebagian besar berada di desa-desa

wilayah pesisir tersebut. Disisi lain juga dapat dilihat bahwa

sepanjang pesisir pantai provinsi bengkulu ini manjadi penyumbang

angka kemiskinan yang cukup besar. Hal tersebut ditandai dengan

permukiman yang kumuh akibat dari tingkat kesejahteraan

masyarakat yang rendah. Sumber penghidupan yang sangat terbatas

ditambah dengan kualitas SDM yang rendah menambah

permasalahan yang dihadapi oleh kawasan pesisir ini. Belum lagi

dengan bencana alam yang kerap terjadi serta ketergantungan

nelayan terhadap iklim, membuat sumber penghidupan masyarakat

menjadi sangat terbatas. Angka kemiskinan di provinsi Bengkulu pada

bulan maret tahun 2017 masih cukup tinggi, yaitu 316.980 Orang

(16.45%) (BPS Provinsi Bengkulu, 2017).

Di sisi lain , potensi ekonomi strategi lainnya di sektor

kemaritiman terutama pada aspek wisata bahari, transportasi laut,

ataupun jasa kelautan cukup menggembirakan. Sekalipun relative

masih rendah, Kusumastanto (2010) mengemukakan bahwa

perekonomian Indonesia belum memanfaatkan potensi kelautan

dengan sungguh-sungguh, masih diperlukan keberpihakan terhadap

pembangunan ekonomi strategis dalam pembangunan ekonomi

maritime yakni perikanan, energy kelautan, industry

kelautan/maritime. transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa

kelautan. Sebagian besar sepektrum ekonomi strategis tersebut

berada di kawasan timur Indonesia (KTI) termasuk juga di wilayah

Provinsi Bengkulu.

Belum optimalnya peran sektor kemaritiman di provinsi

Bengkulu ditengarai oleh beberapa factor diantaranya potensi dan

kekuatan ekonomi kemaritiman belum terdata dan terkonsolidasi

dengan baik serta keterbatasan kapasitas daerah termasuk

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

4

kelengkapan regulasi dalam memperkuat pengelolaan kemaritiman

berdasarkan potensi local. Aspek perencanaan maritime untuk

memastikan posisi provinsi Bengkulu sebagai wilayah kemaritiman

yang potensial. Kekayaan sumber daya maritim tersebut setidaknya

mampu di transformasi menjadi sumber kesejahteraan masyarakat

dan menjadi newleading sector perekonomian daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Bengkulu Tahun 2016 – 2021 dari lima program prioritas daerah telah

menetapkan bahwa salah satu program prioritas daerah provinsi

Bengkulu, tepatnya program prioritas yang kedua yaitu penguatan

komoditas unggulan agro-maritim dan hilirisasi serta pengentasan

kemiskinan. dimana di dalamnya terkandung : (1) intendifikasi produk

unggulan Angro-maritim, (2) Diversifikasi produk Ungulan Agro-

maritim, (3) Penguatan distribusi dan perluasan pasar, (4) Penguatan

kelembangaan dan iptek kelompok tani nelayan, (5) Pengelolaan

Agro- Maritim sekaligus hilirisasi, (6) Akses keuangan dan

permodalan. Substansi dalam Program Pengembangan. Salah satu

substansi program pembangunan kemaritiman yang akan digulirkan

di Provinsi Bengkulu adalah “Rencana Aksi Daerah Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman ini tidak lepas program prioritas” yang akan

dilaksanakan dalam rentang waktu 4 tahun dari Tahun 2017-2021

yang akan datang. Program ini boleh dikatakan sebagai paradigma

baru dalam upaya pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir

(The New Paradigm for Coastal Zone Development), khususnya di

Provinsi Bengkulu.

Program prioritas provinsi Bengkulu ini perlu didukung

dengan adanya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai bahan acuan dan

arah dalam pengembangan ekonomi kemaritiman yang berdaya saing

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

5

dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu yang melibatkan semua

stakeholders secara rinci dan terpadu. Keterlibatan semua pihak

secara horizontal dan vertikal akan sangat dibutuhkan dalam sebuah

kerangka kerja yang holistik dan integratif. Pembagian dan

pengelolaan peran yang melibatkan segenap aktor pelaku

pembangunan ekonomi kemaritiman baik pemerintah, swasta,

akademisi dan masyarakat sipil perlu dirancang secara seksama

menuju Provinsi Bengkulu sebagai kekuatan ekonomi kemaritiman di

Provinsi Bengkulu.

1.2 Tujuan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan rencana aksi daerah pengembangan

ekonomi kemaritiman provinsi bengkulu ini diharapkan dapat kita

peroleh dokumen dan matrik rencana aksi daerah pengembangan

ekonomi kemaritiman yang memuat :

a. Memberikan acuan dan arah bagi pengembangan ekonomi

kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai daerah maritim, sesuai

dengan karakteristik dan potensinya untuk mendukung

terwujudnya Provinsi Maritim yang maju, mandiri dan

berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.

b. Sebagai kerangka kebijakan strategi pembangunan

pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

c. Matriks rancangan indikasi program/kegiatan rencana aksi daerah

pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

1.3. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

6

1. Tersedianya matrik program dan kegiatan pengembangan

ekonomi kemaritiman berdasarkan 3 (tiga) bidang pengembangan

ekonomi kemaritiman

2 Tersedianya dokumen Rencana Aksi Daerah pengembangan

ekonomi kemaritiman Tahun 2018-2021, sebagai pedoman yang

dapat dipergunakan oleh setiap Organisasi Perangkat

Daerah/instansi yang terkait dengan pengembangan ekonomi

kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

1.4. Landasan Hukum Kegiatan

Landasan Hukum dari pelaksanaan kegiatan Rencana Aksi

Daerah Pengembangan EKonomi Kemaritiman ini adalah sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi

Eksklusif Indonesia (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun

1983 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3260);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2828);

3. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 188,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010

tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

7

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5109

6. Peraturan Menteri kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 1328);

7. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 36 Tahun 2011 Tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daearah (Berita Daerah

Provinsi Bengkulu Tahun 2011 Nomor 36);

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2000

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 15

Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010

tentang Perlindungan Lingkungan Maritim

11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2025.

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017

tentang Kebijakan Kelautan Indonesia

13. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu

Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Nomor

9 Tahun 2016).

14. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2016 tentang rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Bengkulu 2016 –

2021.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

8

2.1. Gambaran Umum Wilayah Provinsi Bengkulu

2.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi

Bengkulu merupakan sebuah provinsi yang terletak di

bagian barat daya pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Bengkulu

mencapai lebih kurang 32.365,6 hektar atau 32.365,6 kilometer

persegi dimana 2/3 wilayahnya merupakan hutan lindung dan

laut. Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera

Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer.

Bagian timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur,

sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif

sempit, memanjang dari utara ke selatan diselingi daerah yang

bergelombang.

Wilayah Provinsi Bengkulu berada di Pulau Sumatera,

terletak di sebelah Barat Pengunungan Bukit Barisan. Secara

geografis, Provinsi Bengkulu terletak di antara 20 16’ – 50 31’ Lintang

Selatan (LS) dan 1010 01’ – 1030 41’ Bujur Timur (BT). Luas wilayah

Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.978.870 hektar atau

19.788,7 kilometer persegi. Wilayah Provinsi Bengkulu memanjang

dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan

Provinsi Lampung.

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

9

Pada bagian sebelah Utara Provinsi Bengkulu berbatasan

dengan Provinsi Sumatera Barat, disebelah Selatan berbatasan

dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung, di sebelah Barat

berbatasan dengan Samudera Hindia, dan di sebelah Timur

berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi Bengkulu

Provinsi Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatera

pada garis lintang 2°16´ - 3°31’ LS dan garis bujur 101°1´ - 103°41’

BT. Secara administratif Provinsi Bengkulu berbatasan dengan

wilayah-wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat

2. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung.

3. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.

4. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera

Selatan.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

10

Wilayah Provinsi Bengkulu yang terletak di Pantai Barat

Pulau Sumatera, mempunya garis pantai yang panjangnya ± 525 km,

dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Luas wilayahnya daratan Provinsi Bengkulu (tidak termasuk

luas wilayah pulau-pulau kecil) mencapai ± 19.795,15 km² atau

setara dengan 1.979.515 hektar. Luas keseluruhan wilayah perairan

laut yang dapat dikelola oleh Provinsi Bengkulu, mencapai 206.127,6

km2 atau setara dengan 19.446.000 hektar, yang terdiri dari perairan

laut territorial (sampai batas 12 mil) yaitu 12 x 1,852 km x 525 km =

11.667,6 km2 atau setara dengan 1.166.760 hektar, dan luas perairan

laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI-sampai batas 200 mil)

yaitu 525 km x 200 mil x 1,852 km = 194.460 km2 yang setara

dengan 19.446.000 hektar. Jika dibandingkan antara luas wilayah

daratan dan luas wilayah perairan laut yang dapat dikelola, maka

perbandingannya adalah 19.446.000 : 1.979.515 atau 1 : 9,8. Dengan

kata lain, bahwa luas wilayah perairan laut yang dapat dikelola

Provinsi Bengkulu jauh lebih luas dibandingkan luas wilayah daratan,

yaitu 9,8 kali luas daratannya.

Dalam wilayah perairan laut Provinsi Bengkulu juga terdapat

beberapa pulau kecil yaitu Kawasan Pulau Enggano dengan beberapa

pulau-pulau kecil disekitarnya (Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau

Bangkai, Pulau Satu dan Pulau Karang Baru), Pulau Tikus dan Pulau

Mega. Dua diantara pulau-pulau kecil tersebut, merupakan pulau kecil

terluar dari 92 pulau kecil terluar yang ada di seluruh wilayah perairan

laut Indonesia, yaitu Pulau Enggano dan Pulau Mega.

Wilayah administrasi Provinsi Bengkulu terdiri dari 10

kabupaten/kota. Dan 7 kabupaten/kota mempunyai wilayah pesisir,

yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

11

Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten

Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/

kota

Luas darat

(km2)

Luas

Laut(km2)

1. Bengkulu Selatan 1.218.5 307.7

2. Rejang Lebong 1.506.8 0.0

3. Bengkulu Utara 4.392,96 1.495,93

4. Kaur 2.547.0 606.0

5. Seluma 2.461.5 422.7

6. Muko-muko 4.143.7 862.2

7. Lebong 1.672.2 0.0

8. Kepahiang 713.1 0.0

9. Kota Bengkulu 151.7 387.6

10. Bengkulu Tengah 1.223,94 622,27

Jumlah 20,030.5 12,335.2

Sumber : BAKOSURTANAL dalam RPJMD Provinsi Bengkulu (2016)

2.1.2. Perekonomian Wilayah

Pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu 5 (lima) tahun

terakhir telah menunjukkan pencapaian yang positif dalam beberapa

aspek seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 68,06,

meskipun masih berada di bawah rata-rata IPM nasional (68.90).

Berdasarkan pada IPM kabupaten, hanya Kota Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu Selatan yang memiliki IPM di atas rata-rata

provinsi, masing-masing 76.49 dan 68.28.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

12

Pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu tahun 2016

senilai 5,30%. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada

triwulan I 2016 tercatat lebih baik dibandingkan Sumatera 4,49%

(yoy) maupun nasional 5,02% (yoy). Peningkatan terutama

bersumber dari investasi dan ekspor. Di sisi sektoral, peningkatan

bersumber dari sector perdagangan besar dan eceran, dan reparasi

mobil dan sepeda motor, dan pertanian, kehutanan dan perikanan.

Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2016 tumbuh sebesar

5,30%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang tumbuh 5,13%.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha pengadaan listrik dn gas sebesar 17,8% dan penyediaan

akomodasi dan makan minum sebesar 9,67%. Sedangkan dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor

barang dan jasa sebesar 7,21%.

Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2016 masih

didominasi oleh lapangan usaha pertanian; perdagangan besar dan

eceran; dan administrasi pemerintahan. Besaran peranan ketiga

lapangan usaha ini yaitu masing-masing, pertanian sebesar 28,82%,

perdagangan besar dan eceran sebesar 14,91% dan administrasi

pemerintahan sebesar 8,77%. Sedangkan dari sisi pengeluaran

masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah

tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 65,85%

dan 65,59%.

Sektor pertanian, khususnya pertanian bahan makanan

dan perkebunan merupakan dua sub-sektor dari sektor pertanian

yang mendominasi struktur perekonomian Provinsi Bengkulu.

Artinya kedua sub-sektor ini merupakan sub-sektor penyumbang

PDRB terbesar bagi Provinsi Bengkulu. Sektor Pertanian merupakan

merupakan tumpuan bagi perekonomian di hampir seluruh

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

13

kabupaten di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu tidak

mengherankan jika sampai dengan tahun 2017, sebesar 29,0793%

dari keseluruhan nilai PDRB Provinsi Bengukul menurut lapangan

usaha.

Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian

Provinsi Bengkulu karena merupakan sektor utama yang

memberikan peranan terbesar dalam pembentukan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Perekonomian didominasi oleh sektor

pertanian (Tanaman Pangan) dengan kontribusi PDRB tahun 2016

sebesar 30,66 % dengan nilai nominal Rp. 15.436,6 milyar (atas

dasar harga berlaku) dan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar

3,16 %, dimana untuk rumah tangga yang bekerja disektor

tersebut sangat besar yaitu 60,5 %. Daya saing perekonomian

Provinsi Bengkulu semakin meningkat, terutama industri rakyat

berbasiskan sumber daya lokal meliputi pertanian, kelautan dan

sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya

ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja

sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan

pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta

terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong

peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan

teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2016

tumbuh sebesar 5,30%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang

tumbuh 5,13%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai

oleh lapangan usaha pengadaan listrik dn gas sebesar 17,8% dan

penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,67%.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai

komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,21%.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

14

Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2016 masih

didominasi oleh lapangan usaha pertanian; perdagangan besar dan

eceran dan administrasi pemerintahan. Besaran peranan ketiga

lapangan usaha ini yaitu masing-masing, pertanian sebesar 28,82%,

perdagangan besar dan eceran sebesar 14,91% dan administrasi

pemerintahan sebesar 8,77%. Sedangkan dari sisi pengeluaran

masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah

tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 65,85%

dan 65,59%.

2.1.3. Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2014, disebutkan bahwa wilayah pesisir adalah adalah daerah

peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh

perubahan di darat dan laut.

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang unik. Wilayah

pesisir diketahui sebagai wilayah yang dipengaruhi oleh dua

ekosistem yaitu ekosistam darat dan ekosistem perairan laut. Kearah

darat, wilayah pesisir sampai pada batas dimana masih ada

pengaruh dari ekosistem perairan laut, dan sebaliknya kearah laut,

wilayah pesisir adalah wilayah perairan sampai masih adanya

pengaruh dari daratan.

Dalam wilayah pesisir bagian yang paling banyak

dibicarakan adalah perairan pesisir. Dalam UU RI Nomor 1 Tahun

2014, disebutkan bahwa perairan Pesisir adalah laut yang

berbatasan dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 (dua belas)

mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan

pantai dan pulau-pulau, estuaria, teluk, perairan dangkal, rawa

payau, dan laguna.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

15

Provinsi Bengkulu yang terletak di daerah pesisir Pantai

Barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera

Hindia, mempunyai wilayah pesisir yang terhampar sepanjang garis

pantai ± 525 km.

Menurut Purba et al (2003), perairan pesisir Provinsi

Bengkulu merupakan bagian dari Samudera Hindia bagian Timur

Laut yang juga bagian dari Perairan Barat Sumatera. Secara umum,

Pantai Barat Sumatera terbuka terhadap lautan bebas dengan dasar

perairan yang relative curam, dan garis pantai cenderung lurus yang

berorientasi dalam arah Barat Laut-Tenggara.

Kondisi perairan laut sepanjang pesisir pantai Provinsi

Bengkulu memang terlihat berbeda jika dibandingkan dengan

perairan pesisir pantai yang relatif tertutup. Gelombang laut di

perairan laut Provinsi Bengkulu cukup tinggi dengan energy

gelombang yang cukup besar dan langsung menghantam pantai.

Pola gelombang yang besar dan langsung menghantam pantai,

terutama pada musim Angin Barat pada periode bulan April-Agustus

pada umumnya mengalami rekfraksi dengan arah sudut yang

dibentuk muka gelombang dan garis pantai ke Utara. Hal ini

menimbulkan arah transportasi sedimen sepanjang pantai adalah

kearah Utara-Barat Laut, yang ditunjukkan dengan terciptanya

gosong pasir (sand spit) yang melintang di mulut sungai yang

memanjang ke arah Utara.

Transportasi sedimen yang menyebabkan pembentukan

gosong pasir pada beberapa mulut muara sungai, dimana sungai

tersebut menjadi lokasi pendaratan ikan dan tempat perahu/kapal

perikanan berlabuh, akan sangat mempengaruhi aktivitas kelancaran

usaha perikanan tangkap, karena perahu/kapal perikanan yang

berukuran besar ( lebih besar dari 15 GT) tidak dapat leluasa untuk

masuk dan keluar dari lokasi pendaratan ikan dan tempat berlabuh.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

16

Energi gelombang yang besar yang langsung menghantam

pantai mengakibatkan pantai mengalami laju abrasi yang tinggi,

apalagi dengan tidak adanya peredam gelombang yang ada secara

alami di sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu. Laju abrasi

yang tinggi juga dapat disebabkan oleh aktivitas penambangan pasir

laut oleh masyarakat.

Sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu diketahui

terdapat 124 sungai besar dan kecil yang hulunya di wilayah Bukit

Barisan dan mengalir ke arah Barat yang bermuara ke Samudera

Hindia. Keberadan sungai-sungai yang mengalir di sepanjang

daerah pesisir Provinsi Bengkulu, mempunyai hubungan yang saling

mempengaruhi.

Jenis sungai yang ada di sepanjang daerah pesisir Provinsi

Bengkulu umumnya memiliki karakter arus yang relative lurus dan

pendek, dimana kondisi ini mendorong laju erosi yang tinggi pada

daerah aliran sungai yang sudah mengalami kerusakan. Laju erosi

yang tinggi mengakibatkan sedimen yang terangkut volumenya

sangat besar sehingga menimbulkan kekeruhan yang tinggi pada

wilayah muara sungai.

Sebagian sungai yang mengalir di sepanjang daerah pesisir

Provinsi Bengkulu dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, seperti

Sungai Kedurang, Sungai Padang Guci, Sungai Air Nipis, Suangai Air

Nalas, Sungai Air Seluma, Sungai Air Padang, dan Sungai Manjuto.

Sebagian lainnya dimanfaatkan sebagai tempat pendaratan ikan

dan berlabuhnya perahu/kapal nelayan, seperti Sungai Muar di Ipuh,

Sungai Air Kuala Teramang, Sungai Selagan, Sungai Ketahun,

Sungai Air Bantal, Sungai Air Talo, Sungai Air Seluma dan Sungai Air

Sambat. Khususnya Sungai Ketahun, sekarang ini juga

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

17

dimanfaatkan sebagai lokasi tambat dari kapal-kapal pengangkut

batubara.

2.1.4. Potensi Daerah Pesisir Provinsi Bengkulu

Daerah pesisir umumnya memiliki potensi sumberdaya alam

yang sangat besar dan bervariasi, baik yang berupa sumberdaya

hayati maupun sumberdaya non-hayati, termasuk juga jasa-jasa

lingkungan. Umumnya potensi sumberdaya hayati daerah pesisir

adalah berupa ekosistem hutan mangrove, ekosistem terumbu

karang, komunitas padang lamun dan rumput laut, serta potensi

sumberdaya ikan. Potensi sumberdaya non-hayati adalah berupa

bahan-bahan pertambangan dan energi. Adapun potensi jasa-jasa

lingkungan di daerah pesisir terutama adalah parawisata,

transportasi laut dan pemukiman.

Sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu, dapat dijumpai

ekosistem hutan pantai termasuk ekosistem hutan mangrove yang

hanya berupa spot saja di beberapa titik lokasi yang tidak begitu

luas. Hutan pantai yang pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai

sempadan pantai atau jalur hijau (green belt) ada juga yang

mempunyai status sebagai Kawasan Suaka Alam baik berupa Taman

Wisata Alam (TWA) maupun sebagai Cagar Alam, misalnya Hutan

Suaka Alam Mukomuko I dan II, Hutan SUaka Alam Air Rami I, dan

TWA Air Hitam.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

18

Tabel. 2.2 Potensi Ekosistem Mangrove di 7 Kabupaten / Kota Pesisir

di Provinsi Bnegkulu Bedasarkan Data Statistik PRL Tahun 2016

Kota Bengkulu

Potensi Pesisir dan

Laut

Kondisi

Baik

Kondisi

Sedang

Kondisi

Rusak

Luas Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 53,5 34 30 117

Kampung Melayu 28 20 19 67

Gading Cempaka 22 9 5 35

Ratu Agung 0,5 1 - 2

Ratu Samban - - - -

Sungai Serut 1 - 1 2

Muara Bangkahulu 2 4 5 11

Teluk Segara - - - -

Kabupaten Bengkulu Tengah

Potensi Pesisir dan

Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Rusak

Luas

Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 3,2 4,8 3,5 11,5

Kabupaten Bengkulu Utara

Potensi Pesisir

dan Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Rusak

Luas

Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 1790,2 2,25 0 1928,70

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

19

Kabupaten Muko – Muko

Potensi Pesisir

dan Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Buruk

Luas

Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 51.7 0 30,50 82,2

Kabupaten Seluma

Potensi Pesisir

dan Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Buruk

Luas

Total

Luas (Ha) Luas(Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 318 86 60 464

Kabupaten Bengkulu Selatan

Potensi Pesisir

dan Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Buruk

Luas

Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 5 5 10 20

Kabupaten Kaur

Potensi Pesisir

dan Laut

Kondisi Baik Kondisi

Sedang

Kondisi

Buru

Luas

Total

Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)

Mangrove 0 0 0 0

Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu

Potensi ekosistem perairan sepanjang daerah pesisir Provinsi

Bengkulu, terutama perairan laut adalah berupa sumberdaya ikan,

yang selama menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat nelayan

di sepanjang daerah pesisir Provinsi Bengkulu. Data dari Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, menyebutkan bahwa

potensi sumberdaya ikan di wilayah perairan laut Provinsi Bengkulu

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

20

adalah ± 126.217 ton/tahun. Pada tahun 2014, potensi sumberdaya

ikan yang sudah dimanfaatkan ± 60.702,7 ton.

Tabel 2.3 Produksi Perikanan Tangkap Di laut Menurut Kabupaten /

Kota dan Jenis Ikan

Kabupaten / Kota Total

Kabupaten Bengkulu Selatan 1.636,2

Kabupaten Bengkulu Utara 6.016,3

Kabupaten Kaur 3.065,2

Kabupaten Seluma 1.682,5

Kabupaten Muko – Muko 19.176,0

Kota Bengkulu 29.676,8

Kabupaten Bengkulu Tengah 1.154,7

Total Keseluruhan 62.407,7

Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu

Tabel. 2. 4 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis

Budidaya Provinsi Bengkulu Tahun 2016

Jenis Budidaya 2016

Budidaya Laut Lainnya -

Budidaya Tambak 6.307,32

Budidaya Kolam 64.756,90

Budidaya Karamba 564,57

Budidaya Jaring Apung Tawar 3.382,24

Budidaya Minapadi 3.342,59

Budidaya Rumput Laut 64,20

Budidaya Jaring Tancap Tawar 2.375,84

Budidaya Jaring Apung Laut -

JUMLAH 80.793,66

Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

21

Tabel 2.5 Jumlah Rumah tangga Budidaya Menurut Jenis Budidaya

Provinsi Bengkulu 2016

Jenis Budidaya 2016

Budidaya Laut Lainnya 2.380,00

Budidaya Tambak 135,50

Budidaya Kolam 14.554,70

Budidaya Karamba 259,00

Budidaya Jaring Apung Tawar 1.730,00

Budidaya Minapadi 4.832,80

Budidaya Rumput Laut 19,00

Budidaya Jaring Tancap Tawar 2.653,00

Budidaya Jaring Apung Laut -

JUMLAH 26.564,00

Sumber Dinas Keluatan Perikanan Provinsi Bengkulu

Bentuk-bentuk pemanfaatan potensi daerah pesisir di

Provinsi Bengkulu, terutama adalah kegiatan penangkapan ikan di

perairan laut, muara sungai dan estuarai dengan berbagai metode

dan alat penangkapan ikan dengan tujuan penangkapan adalah

berbagai jenis ikan pelagis dan ikan demersal baik yang bernilai

ekonomis penting maupun yang tidak bernilai eknomis penting.

Jenis sumberdaya ikan lainnya yang menjadi tujuan penangkapan

oleh nelayan adalah udang, lobster, cumi-cumi, gurita dan teripang.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

22

2.2. Kota Bengkulu

2.2.1. Wilayah Adminstrasi

Kota Bengkulu merupakan ibu kota Provinsi Bengkulu yang

terletak di pesisir Barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung

dengan Samudera Indonesia. Secara geografis wilayah Kota Bengkulu

terletak antara 30045’ – 30059’ Lintang Selatan dan 102°14’ - 102°22’

Bujur Timur dengan luas wilayah 539,3 km2 terdiri dari luas daratan

151,7 km2 dan luas laut 387,6 km2. Jika melihat letak Kota Bengkulu,

maka daerah ini sebagian besar mempunyai lingkungan pesisir pantai

yang terbuka dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia,

sehingga gelombang dan arus berpengaruh besar terhadap kondisi

wilayah pesisir.

Posisi geografis Kota Bengkulu berbatasan di sebelah Utara

dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, di

sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma, di sebelah

Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Secara Adminsitrasi Wilayah Kota Bengkulu memiliki 9

kecamatan dan 67 kelurahan dengan jumlah kelurahan terbanyak di

Kecamatan Teluk Segara yaitu 13 kelurahan.

Tabel 2.1 Pembagian wilayah administrasi Kota Bengkulu

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

23

2.2.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Sumberdaya wilayah pesisir dan laut Kota Bengkulu terdiri

dari ekosistem hutan pantai (termasuk ekosistem hutan mangrove),

ekosistem perairan laut, sumberdaya perikanan, potensi pulau kecil

(Pulau tikus) dan potensi jasa-jasa pariwisata bahari. Sumberdaya

ekosistem hayati sepanjang kawasan pesisir Kota Bengkulu antara

lain adalah ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai,

dan sumberdaya perikanan.

Ekosistem hutan mangrove di Kota Bengkulu tidak begitu

banyak, dan letaknya terpencar-pencar, tidak pada suatu hamparan

yang luas. EKosistem hutan mangrove terdapat di Kawasan TWA

(Taman Wisata Alam) Pantai Panjang, Dusun Kandang, Pulau Baai,

Padang Serai dan Sungai Jenggalu. Kondisi ekosistem hutan

mangrove ini sendri sudah mengalamai degradasi, karena sudah

dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pertambakkan,

pemukiman dan perluasan wilayah Kota Bengkulu. Untuk saat ini,

keberadaan ekosistem hutan mangrove di Kota Bengkulu tetap

mempunyai fungsi dan peranan yang besar baik bagi masyarakat

maupun sebagai daerah penyangga.

Wilayah pesisir Kota Bengkulu, mulai dari Pantai Pasar

Bengkulu sampai Pantai Panjang sudah berkembang sedemikian

rupa menjadi tempat kegiatan perikanan tangkap, pemukiman dan

pariwisata. Secara umum kondisi wilayah pesisir Kota Bengkulu

sudah mengalami degradasi.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

24

Kota Bengkulu memiliki sumberdaya alam yang potensial

untuk berbagai lapangan usaha perikanan baik perikanan darat

maupun perikanan laut, dikarenakan Kota Bengkulu memiliki garis

pantai yang membentang ke arah laut lepas (ZEE 200 mil) sehingga

sub sektor perikanan sangat penting peranannya dalam struktur

perekonomian Kota Bengkulu. Produktivitas Usaha Perikanan di Kota

Bengkulu yang meliputi bidang usaha tangkap, budidaya dan olahan

hasil perikanan.

2.3. Kabupaten Seluma

2.3.1. Wilayah Administrasi

Kabupaten Seluma mempunyai luas wilayah ± 2.400,44

km2 atau 12,13 % dari luas wilayah Provinsi Bengkulu, dan juga

mempunyai wilayah laut seluas ± 1.728,02 km² sehingga total

keseluruhan luas Kabupaten Seluma adalah 4.128,46 km².

Secara geografis Kabupaten Seluma terletak pada garis

bujur dan lintang dengan koordinat 03˚49’55’66” LS - 04˚21’40’22”

LS dan 101˚17’27’ 57” BT - 102˚59’40’54” BT. Wilayah Kabupaten

Seluma berada di Pantai Barat Pulau Sumatera bagian selatan,

membujur di sepanjang Bukit Barisan yang secara administratif

berbatasan dengan :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Bengkulu dan Kabupaten

Bengkulu Tengah

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah

dan Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan

Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

25

2.3.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Wilayah pesisir Kabupaten Seluma juga mempunyai potensi

lahan untuk usaha tambak yang diperkirakan seluas ± 4.500 Ha.

Lahan yang sudah sudah dikelola untuk tambak udang baru

mencapai 100 Ha, yang berlokasi di Arau Bintang Riak Siabun

Kecamatan Sukaraja. Tambak udang jika dikelola secara intensif

dapat menghasilkan udang 10 – 12 ton udang/ Ha/tahun, khususnya

udang putih/Venname.

Wilayah Pesisir Kabupaten Seluma juga memiliki

sumberdaya ekosistem hutan mangrove yang terdapat di Pasar

Ngalam merupakan hutan mangrove yang terluas kedua setelah

Pulau Enggano. Hutan mangrove ini terdapat disepanjang delta

Sungai Sindur yakni di Pulau Kandis seluas sekitar 109 ha dan di

Pulau Tengah seluas 50 ha. Potensi hutan mangrove ini tentunya

menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan baik untuk kegiatan

perikanan maupun ekowisata.

2.4. Kabupaten Bengkulu Selatan

2.4.1. Wilayah Adsminsitrasi

Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki luas wilayah 118.610

Ha dengan wilayah lautan seluas 38.400 Ha. Secara Geografis

Kabupaten Bengkulu Selatan Terletak pada 4°-5° LS dan 102°-103°

BT. Kabupaten Bengkulu Selatan berbatasan dengan :

• Sebelah utara dengan Kabupaten Seluma

• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kaur

• Sebelah Timur dengan Propinsi Sumsel

• Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

Secara administrasi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan

dibagi menjadi 11 kecamatan, yaitu Kecamatan

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

26

Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan

Manna, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan

Kedurang Ilir, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Ulu Manna,

Kecamatan Bunga Mas dan Kecamatan Pasar Manna.

2.4.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan

terdiri dari dataran dan perbukitan dengan wilayah terluas pada

ketinggian 0 – 100 m dpl seluas 50,93 persen. Kabupaten Bengkulu

Selatan mempunyai dataran rendah dengan panjang garis pantai 60

km yang berpotensi untuk dikembangkan usaha perikanan. Dengan

luas wilayah pengelolaan laut hingga 4 mil, Kabupaten Bengkulu

Selatan memiliki potensi lestari sumberdaya ikan sebesar 14,763

ton/tahun.

Jasa pelabuhan perikanan di Kabupaten Bengkulu Selatan

terdapat di Desa Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna yaitu PPI

Pasar Bawah. PPI Pasar Bawah kecamatan Pasar Manna sudah

memadai untuk pengembangan pelabuhan kedepannya, di atas

lahan yang ada saat ini sudah berdiri beberapa bangunan diantaranya

bangunan Tempat Pelelangan Ikan, Gudang ikan, gudang alat dan

mesin, gedung pertemuan nelayan, bengkel, waserda dan mushola.

Disamping itu juga terdapat bangunan fasilitas pokok dermaga

dengan pelatarannya dan jalan. Kedepannya diperlukan penambahan

fasilitas fungsional pelabuhan seperti pabrik es dan cold storage.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

27

2.5. Kabupaten Kaur

2.5.1. Wilayah Adsminsitrasi

Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan

Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten

Lahat Propinsi Sumatra Selatan di sebelah Utara, berbatasan dengan

Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung di sebelah Selatan,

berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komring Ulu, Propinsi Sumatra

Selatan di sebelah Timur dan dengan Samudera Hindia di sebelah

Barat.

Pada awalnya Kabupaten Kaur terdiri dari hanya 7

kecamatan. Kemudian dimekarkan menjadi 15 kecamatan. Kecamatan

Kaur Selatan dimekarkan menjadi 2 kecamatan : Kecamatan Kaur

Selatan dan Kecamatan Tetap. Kecamatan Kaur Tengah dimekarkan

menjadi 3 kecamatan: Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas dan

Kecamatan Muara Sahung. Kecamatan Kinal dimekarkan menjadi 2

kecamatan: Kecamatan Kinal dan Kecamatan Semidang Gumay.

Kecamatan Kaur Utara dimekarkan menjadi 5 kecamatan: Kecamatan

Kaur Utara, Kecamatan Padang Guci Hilir, Kecamatan Padang Guci

Hulu, Kecamatan Kelam Tengah dan Kecamatan Lungkang Kule.

Khusus untuk Kecamatan Kelam Tengah, sebagian desanya berasal

dari Kecamatan Tanjung Kemuning dan sebagian lagi berasal dari

Kecamatan Kaur Utara.

2.5.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Lingkungan pesisir memiliki potensi sumberdaya ekosistem

yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan

menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Disamping

potensi yang dimiliki oleh wilayah pesisir juga terdapat

permasalahan umum yang dihadapi wilayah pesisir, yaitu degradasi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

28

lingkungan atau kerusakan pesisir, kondisi sarana dan prasarana

masyarakat pesisir.

Pada saat ini pengelolaan kawasan pesisir dan laut di

Kabupaten Kaur belum dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini

terutama karena data dan informasi tentang potensi sumberdaya

dan berbagai hal yang berkaitan dengan potensi tersebut seperti

keragaman, konflik pemanfaatan, perencanaan dan sebagainya

belum tersedia.

Dalam upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat

nelayan Pemerintah Kabupaten Kaur telah melakukan berbagai

program, diantaranya : motorisasi armada nelayan skala kecil,

peningkatan nilai tambah melalui penerapan sistem rantai dingin,

pembangunan sarana dan prasarana perikanan serta protekan dan

indukkan. Program lain yang dilaksanakan berhubungan dengan

konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup adalah pembuatan

karang buatan, pembuatan rumpon, penanaman hutan bakau,

konservasi kawasan laut dan jenis biota tertentu serta penegakan

hukum terhadap kegiatan-kegiatan penangkapan yang ilegal

(misalnya menggunakan bom, racun, alat tangkap destruktif dan

lain-lain). Upaya-upaya tersebut belum membawa hasil yang

memuaskan karena jumlah nelayan kecil secara magnitute tetap

bertambah termasuk pertumbuhan desa dan jumlah penduduk

wilayah pesisir. Disisi kelembagaan juga dikembangkan berbagai

pola usaha yang mampu meningkatkan pendapatan nelayan,

diantaranya : Koperasi Nelayan. KUD Mina, KUBE Perikanan,

Kelompok Nelayan, Kelompok Wanita Nelayan, Organisasi Profesi

Nelayan dan Pola Usaha Perikanan Inti Rakyat (PIR).

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

29

Berbagai program dan pendekatan diatas belum mampu

meningkatkan pendapatan dan mengentaskan kemiskinan

masyarakat nelayan secara ekonomi dan struktural.

2.6. Kabupaten Bengkulu Tengah

2.6.1. Wilayah Administrasi

Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki ibukota di Karang

Tinggi, dengan cakupan luas wilayah 1.223,94 Km 2. Pada

Tahun 2009 terjadi pemekaran-pemekaran di beberapa kecamatan

di Kabupaten Bengkulu Tengah, hingga Tahun 2010 terdapat 10

(sepuluh) kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang meliputi :

1. Kecamatan Karang Tinggi, 2. Kecamatan Talang Empat, 3.

Kecamatan Pondok Kelapa, 4. Kecamatan Pematang Tiga, 5.

Kecamatan Pagar Jati, 6. Kecamatan Taba Penanjung, 7. Kecamatan

Pondok Kubang, 8. Kecamatan Bang Haji, 9. Kecamatan Merigi

Kelindang, 10. Kecamatan Merigi Sakti. Saat ini dari 10 kecamatan

terdapat 142 desa, dan 1 kelurahan di Taba Penajung, dengan

jumlah penduduk 106.017 jiwa (BPS Bengkulu Tengah, 2016). Peta

Wilayah Administrasi Kabupaten Bengkulu Tengah.

2.6.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Tipe pantai di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten

Bengkulu Tengah adalah berpasir dan sedikit berbatu. Secara

keseluruhan pantai di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu

Tengah landai tapi sempit dan ada yang tebingnya terjal yaitu di

sepanjang wilayah pesisir pantai Sungai Suci Pondok Kelapa. Dari

hasil pengamatan di lapangan, tidak ditemukan adanya

pertambahan lebar pantai. Fakta yang ditemukan di lapangan adalah

terjadi pengurangan lebar pantai karena terjadi abrasi.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

30

Vegetasi pantai yang tumbuh di sepanjang wilayah pesisir

Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain adalah cemara, waru,

ketapang, mangrove, pandan pantai, Ipomea pescaprae, kelapa

sawit, kelapa, rumbia dan semak belukar yang dominan adalah

cemara, waru, dan ada sedikit mangrove di lokasi pesisir muara

Sungai Hitam, sedangkan vegetasi kelapa sawit dan kelapa adalah

jenis vegetasi yang merupakan tanaman perkebunan sebagai bentuk

alih fungsi dari ekosistem hutan pantai. Pada beberapa tempat,

vegetasi cemara yang tumbuh, juga merupakan cemara yang

ditanam sebagai bentuk rehabilitasi hutan pantai yang sudah

mengalamai degradasi, seperti halnya di Desa Harapan yang

berseberangan dengan muara Sungai Kotong.

2.7. Kabupaten Bengkulu Utara

2.7.1. Wilayah Administrasi

Kabupaten Bengkulu Utara dengan Ibukota Arga Makmur,

terdiri dari 12 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas

wilayah daratan 4.424,60 Km2. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara

berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara

keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan

sepanjang lebih kurang 239,1 km terdiri dari bagian daratan yang

berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang

berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2

Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten

Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas 2.088 Km2.

Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi

geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32’-102° 8’

BT dan 2°15’-4° LS. Secara administratif Kabupaten Bengkulu Utara

terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, dimana satu kecamatan

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

31

diantaranya adalah berupa kawasan pulau-pulau kecil yaitu di

Kecamatan Enggano.

2.7.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah pesisir sepanjang

± 262,63 km yang terletak di bagian Pantai Barat Pulau Sumatera

dan berhubungan langsung dengan Perairan Samudera Hindia. Selain

itu, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki pulau-pulau kecil yaitu

Kawasan Pulau Enggano yang meliputi Pulau Enggano sebagai pulau

utama dan Pulau Dua, Pulau Bangkai, Pulau Merbau dan Pulau Satu.

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Bengkulu

Utara meliputi 7 wilayah administratif kecamatan yaitu Kecamatan Air

Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau,

Kecamatan Ketahun, dan Kecamatan Putri Hijau di daratan Pulau

Sumatera dan Kecamatan Enggano di Perairan Samudera Hindia. Ini

berarti, sebagian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari

wilayah pesisir, pantai dan lautan, dan selebihnya adalah wilayah

daratan. Wilayah pesisir pantai yang terletak di daratan Pulau

Sumatera kondisi fisik perairan dan pantainya sangat dipengaruhi

oleh Samudera Hindia. Wilayah pesisir pantai Kabupaten Bengkulu

Utara terbuka dan berhubungan langsung dengan perairan Samudera

Hindia, karena tidak ada kawasan pulau-pulau kecil di sepanjang

wilayah perairan lautnya. Kondisi perairan lautnya sangat

bergelombang. Jika kondisi cuaca buruk, seperti terjadinya angin

kencang dan atau pun badai, tinggi gelombang bisa mencapai

beberapa meter. Energi gelombang dan arus perairan laut secara

langsung membentur pantai tanpa adanya penghalang.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

32

Secara umum wilayah pesisir pantai Kabupaten Bengkulu Utara

memang menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat. Dalam

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 disebutkan bahwa pantai

umum merupakan bagian dari kawasan pemanfaatan umum yang

telah dipergunakan masyarakat antara lain untuk kepentingan

kegiatan sosial, budaya, rekreasi pariwisata, olah raga dan ekonomi

(Fadilan et al, 2013). Beberapa bentuk kegiatan pemanfaatan wilayah

pesisir dan kawasan pantai di Kabupaten Bengkulu Utara antara lain

adalah untuk sentra kegiatan perikanan tangkap (fishing base),

pertanian (perkebunan), tempat rekreasi (pariwisata) dan juga

pemukiman.

2.8. Kabupaten Mukomuko

2.8.1. Wilayah Administrasi

Posisi ini berada pada jalur transportasi yang strategis,

menghubungkan Propinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dengan

Provinsi Sumatera Barat.

Secara administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah

sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan,

Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Putri Hijau,

Kabupaten Bengkulu Utara

Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kerinci dan

Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

Luas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah 4.036,7 km2,

dan luas wilayah laut atau 727,60 km2 (dihitung sejauh 4 mil dari

garis pantai). Kabupaten Mukomuko secara administratif terbagi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

33

menjadi 15 (lima belas) kecamatan, 148 desa dan 3 kelurahan.

Seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Mukomuko adalah

Kecamatan Ipuh, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Malin Deman,

Kecamatan Pondok Suguh, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan

Teramang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Penarik,

Kecamatan Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air

Dikit, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air

Majunto dan Kecamatan V Koto (Gambar 2.7). Dari 15 (lima belas)

kecamatan tersebut ada 8 (delapan) kecamatan yang merupakan

kecamatan yang memiliki wilayah pesisir.

2.8.2. Kondisi Wilayah Pesisir

Kabupaten Mukomuko mempunyai garis pantai sepanjang

98.218,286 km. Dengan demikian luas kawasan laut sejauh 4 mil dari

garis pantai akan meliputi wilayah seluas lebih kurang 72.760,106 ha

atau 727,60106 km2.

Pantai Barat Kabupaten Mukomuko memanjang dari arah Barat

Laut (di perbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat) sampai arah

Tenggara (sebelah selatan Air Rami), membentuk garis pantai yang

relatif lurus.

Sumberdaya hayati wilayah pesisir dan laut Kabupaten

Mukomuko terdiri berbagai ekosistem hayati dan sumberdaya

perikanan. Sumberdaya ekosistem hayati sepanjang kawasan pesisir

Kabupaten Mukomuko antara lain adalah ekosistem hutan mangrove,

ekosistem hutan pantai, dan sumberdaya perikanan.

Ekosistem hutan mangrove di Kabupaten Mukomuko tidak

begitu banyak, dan letaknya terpencar-pencar serta tidak begitu luas.

Dengan demikian, keberadaan ekosistem hutan mangrove tidak

begitu besar pengaruhnya terhadap sumberdaya wilayah pesisir

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

34

secara keseluruhan. Sepanjang pesisir pantai Kabupaten Mukomuko,

ekosistem mangrove dapat dijumpai di Desa Pasar Sebelah, dekat

muara Selagan, Desa Bandar Ratu, Desa Pasar Mukomuko dan di

Desa Air Hitam.

Hutan pantai di kawasan pesisir Kabupaten Mukomuko, saat ini

sebagian besar sudah banyak berubah fungsinya dari ekosistem

penyangga (buffer region) atau sebagai jalur hijau, menjadi lahan

pertanian, perkebunan dan pemukiman. Pada beberapa lokasi, hutan

pantai juga berstatus sebagai Hutan Cagar Alam dan Taman Wisata

Alam (TWA). Hutan Cagar Alam ada antara Kota Mukomuko sampai

Desa Air Dikit dan Desa Air Rami, sedangkan TWA adalah di Desa Air

Hitam. Perambahan dan pembukaan hutan pantai menjadi lahan

pertanian dan perkebunan semakin tinggi, walaupun sudah dilakukan

pelarangan. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat mendorong

kerusakan wilayah pesisir yang lebih parah.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

35

3.1. Potensi Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Kemaritiman di Indonesia pada saat ini merupakan sebuah

topik yang cukup populer dan juga sebuah fenomena yang dibicarakan

dan dibahas dalam berbagai pertemuan ilmiah. Kemaritiman memang

sudah menunjukkan gejala akan menjadi populer sejak bergulirnya

Orde Reformasi yang menggantikan Orde Baru. Hal tersebut, terutama

disebabkan adanya pegeseran perhatian dari pemerintah negara

Republik Indonesia terhadap sektor kelautan dan perikanan (yang

identik dengan sektor kemaritiman) yang mulai menguat dibandingkan

pada masa Orde Baru. Adalah sebuah hal yang sangat tidak logis,

bahwa pada masa Orde Baru, Indonesia yang merupakan sebuah

negara kepulauan dengan ribuan pulau, memiliki wilayah laut yang

lebih luas dari wilayah daratannya, tetapi pembangunan kelautan dan

perikanannya hanya dinaungi oleh sebuah direktorat jenderal yang

menjadi bagian dari Departemen Pertanian.

Potensi ekonomi yang begitu besar dari sektor kelautan dan

perikanan yang tidak terkelola dengan optimal, tentunya

mendatangkan kerugian yang besar bagi Bangsa Indonesia. Padahal

dalam Undang-Undang Dasar 1945; Pasal 33 Ayat 3, sudah jelas dan

tegas diamanatkan bahwa “bumi, air dan kekayaan alam yang

POTENSI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI

KEMARITIMAN

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

36

terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Setengah abad lebih, sejak

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, potensi kelautan,

perikanan dan kemaritiman di “marginal” kan. Orientasi pembangunan

nasional yang lebih besar mengeksploitasi daratan, ternyata

mendatangkan kerugian ganda, yaitu terdegradasinya sumberdaya

alam daratan yang sangat parah dan tertinggalnya Indonesia dalam

pengelolaan potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman.

Dapat kita lihat bersama, bahwa orientasi dan kebijakan pembangunan

yang “berat” kedaratan, sehingga Bangsa Indonesia berjalan sangat

lama sambil “Memunggungi Laut” ternyata adalah sebuah keteledoran

yang sangat besar. Sektor kelautan, perikanan dan kemaritiman dapat

dikatakan hampir tidak disentuh, meski pada faktanya bahwa

Indonesia memiliki sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman

yang sangat kaya dan sangat beragam.

Gerakan reformasi pada Tahun 1998, ternyata mendatangkan

kesadaran pemikiran yang lebih jernih dari para penguasa negara ini,

sehingga tercetus keinginan untuk mengelola potensi sumberdaya

kelautan, perikanan dan kemaritiman secara tersendiri dengan

membentuk sebuah lembaga setingkat departemen yang setara

dengan sektor-sektor lainya, dan tidak lagi menjadi bagian kecil dari

departemen pertanian. Untuk pertama kalinya, sejak Indonesia

Merdeka, sektor kelautan, perikanan dan kemaritiman dikelola dengan

departemen sendiri yang dibentuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 355/M/Tahun 1999 tanggal 26

Oktober 1999 dalam Kabinet 1999-2004, yaitu Departemen Eksplorasi

Laut. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga sekarang Departemen

Eksplorasi Laut sudah berubah menjadi Departemen Kelautan dan

Perikanan, dan terakhir menjadi Kementerian kelautan dan Perikanan.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

37

Keberadaan lembaga yang tersendiri untuk mengelola sumberdaya

kelautan, perikanan dan kemaritiman adalah hal yang tepat mengingat

potensi kelautan, perikanan dan kemaritiman tersebut yang sangat

besar.

Dengan semakin menipis potensi sumberdaya wilayah daratan,

maka mengingat besarnya potensi sumberdaya kelautan, perikanan

dan kemaritiman, maka tidak berlebihan jika sektor kelautan,

perikanan dan kemaritiman dapat menjadi lokomotif baru

pembangunan perekonomian Bangsa Indonesia kedepannya. Apalagi

dengan kondisi era globalisasi sekarang ini, dimana setiap bangsa

didunia harus meningkatkan daya saing bangsanya dalam berbagai

sektor untuk menghasil produk-produk yang bernilai ekonomi.

Sebagaimana yang dijelaskan secara panjang lebar oleh Prof. Dr. Ir. H.

Tridoyo Kusumastanto, MS (Pengelola dan peneliti pada Pusat Kajian

Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB),

bahwa di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan dan

persaingan antar bangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi

harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services)

berdaya saing tinggi. Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di

dunia, Indonesia memiliki potensi pembangunan (ekonomi) kelautan

yang besar dan beragam. Bidang Kelautan terdiri dari berbagai sektor

yang dapat dikembangkan untuk memajukan dan memakmurkan

bangsa Indonesia, yaitu: (1) perikanan tangkap; (2) perikanan

budidaya; (3) industri pengolahan hasil perikanan; (4) industri

bioteknologi kelautan; (5) pertambangan dan energi; (6) pariwisata

bahari; (7) angkutan laut; (8) jasa perdagangan; (9) industri maritim;

(10) pulau-pulau kecil; dan (11) sumberdaya non-konvensional; (12)

bangunan kelautan (konstruksi dan rekayasa); (13) benda berharga

dan warisan budaya (cultural heritage); (14) jasa lingkungan,

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

38

konservasi dan biodiversitas. Dalam rangka mengatasi berbagai

keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan maupun

stagnasi pertumbuhan ekonomi saat ini. Apabila dikelola dengan baik

berbagai sektor tersebut memiliki potensi sangat besar untuk

dikembangkan menghasilkan produk-produk unggulan. Sementara itu

permintaan produk kelautan diperkirakan akan terus meningkat --

seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, sehingga diyakini

ekonomi kelautan dapat menjadi keunggulan kompetitif dan

memecahkan persoalan bangsa.

Hal yang hampir sama, dikemukankan oleh salah satu pakar

kelautan dan perikanan di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ir. Rokhmin

Dahuri, MS. Yang juga mantan menteri kelautan dan perikanan

Republik Indonesia, bahwa 11 sektor eknomi kelautan/kemaritiman

yang dapat dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia untuk kepentingan

pembangunan yaitu perikanan tangkap, perikanan baudidaya, industri

pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi, pertambangan dan

energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, industri dan jasa maritim,

sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil, coastal forestry (ekosistem

hutan mangrove) dan non-conventional resources (sumberdaya non-

konvensional).

Sebagai bagian dari negara Republik Indonesia, Provinsi

Bengkulu yang terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera, juga memiliki

potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan kemaritiman yang cukup

besar untuk dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu sumber

pertumbuhan ekonomi daerah. Wilayah Provinsi Bengkulu memiliki

garis pantai sepanjang ± 525 km. Laut territorial sampai batas 12 mil

(525 km x 12 mil x 1,852 km = 11.667,6 km2) atau setara dengan

1.166.760 hektar. Jika dihitung sampai batas perairan laut ZEEI (Zona

EKonomi Eksklusif Indonesia), maka luas perairan laut Provinsi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

39

Bengkulu adalah 525 km x 200 mil x 1,852 km = 194.460 km2 yang

setara dengan 19.446.000 hektar. Bandingkan dengan luas daratan

Provinsi Bengkulu yaitu 19.795,15 km2 (RPJMD 2016-2021) atau setara

dengan 1.979.515 hektar, maka luas perairan laut yang dapat

dimanfaatkan potensinya untuk kepentingan pembangunan ekonomi

dalam perspektif kemaritiman jauh lebih luas. Terkait dengan potensi

pengembangan ekonomi kemaritiman, dalam wilayah laut Provinsi

Bengkulu juga terdapat sumberdaya pulau-pulau kecil yaitu Pulau

Enggano, Pulau DUa, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, Pulau Satu, Pulau

Karang (merupakan suatu kawasan kepulauan), Pulau Tikus dan Pulau

Mega. Dengan demikian, jika dilihat secara keseluruhan, maka Provinsi

Bengkulu mempunyai potensi kelautan, perikanan dan kemaritiman

yang meliputi 14 sektor ekonomi yang dapat menghasilkan barang dan

jasa (goods and services) yang jika dikelola dan dikembangkan maka

dapat memajukan perekonomian daerah dan mensejahterkan

masyarakat, khsusunya yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil.

Dari keseluruhan potensi kelautan, perikanan dan

kemarititman yang tersimpan di wilayah perairan laut Provinis

Bengkulu, potensi unggulan yang memungkinkan untuk dikembangkan

dalam jangka pendek (5 tahun kedepan) adalah sektor perikanan

(perikanan tangkap dan perikanan budidaya), sektor pariwisata bahari,

sektor perhubungan, industri jasa maritim dan sektor sumberdaya

pulau-pulau kecil, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 3.1 dan

Tabel 3.2 berikut ini.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

40

Tabel 3.1. Peluang investasi pada bidang perikanan

Sektor Dan

Sub Sektor

Komoditas

(Produk/Jasa) Kegiatan Usaha

Pemasaran

Orientasi

Pemasaran

Peluang

Pasar

1 Perikanan

Perikanan

Tangkap

Ikan Pelagis Besar

Ikan Pelagis Kecil

Ikan Demersal

Udang dan

Crustacae

Penangkapan Ikan (skala

kecil-armada semut)

Penangkapan ikan skala

besar

Penangkapan ikan laut

dalam (deep sea fisheries)

Domestik

(Nasional,

Regional, Lokal)

Eksport (Asia,

Eropa)

Sedang

Tinggi

Perikanan

Budidaya

Tambak

Udang Vanname

Ikan Bandeng

Kepiting bakau

Budidaya Udang Vannamae

dalam tambak (Intensif,

Semi Intensif)

Budidaya Ikan Bandeng

(Intensif, Semi Intensif)

Budidaya kepiting bakau

Ekspor (Asia,

Eropa, Amerika)

Domestik

(Nasional,

Regional, Lokal)

Sedang

Tinggi

Budidaya Laut Rumput Laut

Ikan Kerapu, Betutu

Teripang

Budidaya Rumput Laut

Budidaya Laut Keramba

Jaring Apung

Pen cage culture untuk

teripang

Eksport (Asia,

Eropa, Amerika)

Domestik

(Nasional,

Regional, Lokal)

Sedang

Tinggi

2

Industri

pengolahan

hasil perikanan

Gurita

Rumput luat

Tuna

Ikan rucah

Industri pengolahan gurita

Industri pengolahan rumput

laut

Industri tuna loin dan tuna

beku

Industri pengalengan ikan

Industri pengolahn tepung

ikan

Industri penggilingan

daging ikan

Eksport (Asia,

Eropa, Amerika)

Domestik

(Nasional,

Regional, Lokal)

Sedang

Tinggi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

41

Pada Tabel 3.1 diatas dapat diketahui, bahwa untuk bidang

perikanan, peluang investasi pengelolaan potensi ekonomi kemaritiman

cukup luas, yaitu meliputi sektor perikanan tangkap, sektor perikanan

budidaya dan sektor industri pengolahan hasil perikanan. Sektor

perikanan budiaya dapat dilakukan di wilayah pesisir untuk usaha

pertambakkan dan budidaya di laut.

Tabel 3.2. Peluang investasi pada industri maritim, pariwisata bahari, perhubungan dan

pulau-pulau kecil

Sektor Dan

Sub Sektor

Komoditas

(Produk/Jasa) Kegiatan Usaha

Pemasaran

Orientasi

Pemasaran

Peluang

Pasar

1 Industri Jasa

Maritim

Jasa Pemeliharaan

dan Perbaikan

Kapal

Jasa Pemeliharaan dan

Perbaikan Kapal

Domestik (Lokal) Sedang

Tinggi

2 Pariwisata

Pariwisata

Alam

(Ekowisata)

Wisata Petualangan

Laut (Diving,

Snorkling)

Wisata Suaka Alam

Laut

Wisata Cagar Alam

Laut

Wisata Taman Laut

Wisata Petualangan Laut

(Diving, Snorkling)

Wisata Suaka Alam Laut

Wisata Cagar Alam Laut

Wisata Taman Laut

Jasa pendukung pariwisata

(hotel, restoran, kapal

wisata dan peralatan

pendukungnya, biro

wisata)

Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan

Nusantara

Sedang

Tinggi

Pariwisata

Bahari

(Pantai)

Wisata Pantai

Wisata Alam

Wisata Pantai

Wisata Alam

Jasa pendukung pariwisata

(atraksi/hiburan, perahu

wisata, dan jasa

Wisatawan

Nusantara

Sedang

Tinggi

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

42

pendukungnya lainnya)

3 Perhubungan

(Pengangkuta

n)

Jasa Pengangkutan

Penumpang Orang

dan Barang

Jasa Ekspedisi

Industri Pergudangan

Jasa Pengangkutan

Penumpang Orang dan

Barang

Jasa Ekspedisi

Industri Pergudangan

Internasional

Domestik

(Nasional,

Regional, Lokal)

Sedang

Tinggi

4 Pulau-pulau

kecil

Pariwisata

Perikanan budidaya

Perikanan tangkap

Wisata bahari

Ekowisata

Budidaya ikan kerapu,

teripang, rumput laut

Perikanan tangkap ikan

pelagis

Perikanan tangkap ikan

demersal

Perikanan tangkap ikan

karang

Internasional

Domestik

(Nasional,

Regional dan

Lokal)

Sedang

Tinggi

Pada Tabel 3.2 dapat diketahui peluang-peluang investasi

untuk sektor industri maritim, pariwisata bahari, perhubungan dan

pulau-pulau kecil berdasarkan potensi yang dapat dimanfaatkan.

Peluang investasi yang paling bervariasi adalah pada sektor pariwisata

bahari, yang dapat dikemabngkan tidak hanya di wilayah pesisir, tapi

juga sangat potensial jika dikembangkan di wilayah pulau-pulau kecil.

3.2. Arahan Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Potensi kelautan Indonesia yang begitu besar, diperkirakan

mencapai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 12.000 triliun per tahun,

sementara kinerja pembangunan kelautan masih memberikan

kontribusi minim bagi negara. Kongres Maritim Indonesia pada bulan

September 2016 yang lalu mencatat, bahwa kinerja pembangunan

kelautan hanya memberikan kontribusi yang sangat kecil bagi negara,

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

43

yaitu baru ± 20,6 % dari produk domestik bruto (PDB). Peluang

memanfaatkan seluruh potensi kelautan untuk mendukung

pengembangan ekonomi kemaritiman di Indonesia sesungguhnya

besar sekali. Pemerintah sangat menyadari hal tersebut, sehingga

pemerintah pusat mengambil langkah untuk menetapkan berbagai

arahan kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan konsep

pengembangan ekonomi maritim. Bratadharma (2016) menyampaikan

bahwa, pemerintah memiliki visi dan misi yang besar untuk mengubah

arah pembangunan dari berbasis darat menjadi berbasis laut, atau

dalam artian mengoptimalkan pertumbuhan sektor kemaritiman

sejalan dengan luasnya perairan Tanah Air. Kebijakan itu tentu perlu

didorong dan didukung oleh berbagai macam pihak agar kemaritiman

bisa mengakselerasi perekonomian secara maksimal.

Untuk merealisasikan seluruh potensi di sektor maritime

dibutuhkan langkah strategis, guna menjadikan sektor maritim menjadi

lumbung ekonomi nasional. Sektor maritim memiliki potensi

pendapatan ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia. Tidak adanya

masterplan di sektor ekonomi kemaritiman, kata Setijadi, menjadi

masalah dalam pengembangan sektor tersebut. Kebijakan, strategi,

program dan kegiatan pembangunan kemaritiman-termasuk ekonomi

kemaritiman harus segera dilaksanakan secara cepat dan berkelanjutan

dengan dukungan dokumen kebijakan (Master Plan dan Atau Rencana

Aksi Daerah) menggunakan metode Survei, PRA dan SWOT agar dapat

menjadi acuan oleh setiap stakeholder untuk melakukan berbagai

terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

membangun ekonomi masyarakat berbasis kemaritiman.

Konsep dasar dari penetapan arahan pembangunan ekonomi

kemaritiman di Indonesia dapat kita lihat dalam 8 Misi Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yaitu pada Misi ke-7 :

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

44

“Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,

maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”. Misi ke-7 RPJPN ini

dituangkan menjadi 7 Arahan Pembangunan yaitu (1) Membangkitkan

wawasan budaya bahari, (2) Meningkatkan dan menguatkan peranan

SDM kelautan, (3) Menetapkan wilayah NKRI, aset-aset dan hal-hal

yang terkait didalamnya, yang telah digariskan oleh hokum laut

UNCLOS 1982, (4) Melakukan upaya pengamanan wilayah kedaulutan

yuridiksi dan aset NKRI, (5) Mengembangkan industri kelautan yang

strategis, optimal dan berkelanjutan, (6) Mengurangi dampak bencana

pesisir dan pencemaran laut, dan (7) Meningkatkan kesejahteraan

keluarga miskin di wilayah pesisir.

Salah satu agenda prioritas pembangunan wilayah oleh

Presiden melalui Konsep Nawacita adalah pembangunan kemaritiman.

Pembangunan kemaritiman tidak lagi diposisikan sebagai sektor

pinggiran (peripheral sector) tetapi dipandang sebagai motor

penggerak perekonomian nasional sekaligus menjadi sumber kemajuan

dan kemakmuran masyarakat (Nur dan Siang, 2016).

Selanjutnya, dalam dokumen RPJMN 2015-2019,

pembangunan kemaritiman dan kelautan ditetapkan sebagai salah satu

dari 3 dimensi utama pembangunan nasional, bersama-sama dengan

pembangunan pariwisata, industri, kedaulatan pangan, kedaulatan

energy dan kelistrikan. Dan dalam agenda pembangunan nasional,

pengembangan ekonomi maritim dan kelautan sudah ditetapkan dan

merupakan agenda tersendiri bersama-sama dengan 6 agenda

pembangunan nasional lainnya.

Dalam tatanan perencanaan pembangunan daerah Provinsi

Bengkulu, pembangunan dan pengembangan ekonomi kemaritiman

tidak disebut dengan sebuah penegasan secara eksplisit, tetapi

pengembangan ekonomi kemaritiman secara implisit menjadi bagian

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

45

dari pembangunan kemaritiman di Provinsi Bengkulu. Dalam Dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Bengkulu 2016-2021, dari 8 misi pembangunan daerah yang telah

ditetapkan, terdapat 2 misi yang mengandung muatan pembangunan

eknomi kemaritiman yaitu Misi ke-4 (Mewujudkan pembangunan

kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan sumber daya alam serta

lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan berbasis keunggulan

lokal), dan Misi ke-5 (Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang

integratif dan berdaya saing).

Pembangunan kelautan dan perikanan baik secara nasional

maupun di daerah, menghadapi permasalahan yang sama, seperti

halnya kemiskinan masyarakat yang hidup diwilayah pesisir,

pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang belum

optimal dan berkelanjutan, sumberdaya manusia kelautan dan

perikanan yang masih lemah, infrastruktur kelautan dan perikanan

yang masih minim, penguasan IPTEK kelautan dan perikanan yang

masih lemah, dukungan modal usaha di sektor kelautan dan perikanan

yang tidak besar, dan termasuk juga budaya maritim atau budaya

bahari yang tidak begitu kuat. Pemasalahan-permasalahan tersebut

menyebabkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap

pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional baik ditingkat

nasional maupun di daerah masih tetap kecil.

Untuk jangka pendek, pembangunan dan pengembangan

ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu, secara umum diarahkan

untuk memanfaatkan semua potensi sumberdaya kelautan dan

perikanan yang ada guna meningkatkan kontribusi yang sebesar-

besarnya terhadap pembangunan daerah, pendapatan asli daerah,

pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di

wilayah pesisir. Untuk memacu pelaksanaan arah pembangunan dan

pengembangan ekonomi kemaritiman tersebut, maka pemerintah

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

46

Provinsi Bengkulu perlu mempertimbangkan fokus pengembangan

ekonomi kemaritiman sesuai dengan potensi sumberdaya kelautan

yang ada, terutama untuk sektor perikanan tangkap, pariwisata bahari,

perhubungan laut, industri pengolahan hasil perikanan dan

pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil.

Sementara itu, usaha budidaya pengembangan perikanan air

tawar (perikanan darat) di Provinsi Bengkulu pada umumnya

diusahakan melalui tambak, keramba, sawah dan perairan umum

lainnya. Adapun luasnya mencapai 50.867,5 ha yang tersebar di

Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma,

Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahiang,

Kabupaten Rejang Lebong, serta Kabupaten Lebong. Luas kawasan

yang digunakan untuk perikanan darat di Kabupaten Bengkulu Utara

dan Kabupaten Mukomuko mencapai 14.106,25 ha, dan di Kabupaten

Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, serta Kabupaten Kaur seluas

19.545 ha. Sedangkan di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten

Kepahiang, dan Kabupaten Lebong mencapai 10.000 ha.

Pengembangan kawasan budidaya perikanan darat di Provinsi

Bengkulu diarahkan ke Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong,

Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma,

Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten

Mukomuko dan Kabupaten Kaur. Sedangkan, Pengembangan kawasan

budidaya perikanan laut dan fasilitas pelabuhan perikanan di daerah

pesisir pantai barat. Untuk pengembangan pertambakkan terdapat di

pesisir barat dilaksanakan dengan sangat memperhatikan kelestarian

hutan mangrove.

Subsektor perikanan memiliki potensi yang cukup besar,

terutama perikanan laut. Hal ini disebabkan letak wilayah Provinsi

Bengkulu yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia

dengan panjang pantai ±525 Km, dengan luas Laut Teritorial sebesar

11.667,6 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yaitu

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

47

batas jarak 12-200 mil laut dari pantai dengan luas sebesar 194.460

km2.

Tabel 3.3 : Luas Areal, Produksi, Nilai Produksi dan RT Nelayan Usaha Perikanan

Menurut Subsektor di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 dan 2014

No

Usaha

Perikanan

Luas (Ha) Produksi (Ton) Nilai (000 Rp) Rumah Tangga

Nelayan

2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014

A Penangkapan 48.665 0 52.238 62.387,

3 26.896.391 1.505.056.210 12.939 12.530

1 Perikanan laut 12.335 0 50.872 60.702 969.299.234 1.467.550.750 8.411 7.960

2 Perairan umum 36.330 0

1.366 1.684,60 25.927.092 37.505.460 4.528 4.570

B Budidaya

Perikanan 52.500 17.220 45.982 807.186 839.484.915 1.588.686.422 15.259 17.171

1 Tambak 321,50 8.610,26 1.834,70 4.766,62 52.916.630 506.803.519 160 180

2 Kolam 3.044 3.286 36.221 46.012 638.775.995 879.347.820 11.232 13.161

3 Sawah 6.326 5.310 6.315 5.500 119.869.790 112.010.450 3.657 3.660

4 Keramba 2,39 1,10 135,40 747.705 2.376.000 22.632.018 23 62

5 Jaring apung 42.800 12,09 1.335,18 3.201,72 23.669.280 67.892.615 76 108

6 Budidaya

Rumput laut 5 17,50 30.000 15

7 Jaring Tancap

Tawar 1,11 122,96 1.847.220 96

8 Pembenihan 302,57 312.368.

972 32.179.167 372

JUMLAH 101.165 17.220 98.220 869.573 866.381.306 3.093.742.632 28.198 29.701

Sumber : Provinsi Bengkulu dalam Angka 2015

Dari data diatas dapat terlihat bahwa budidaya perikanan

kolam paling besar pada Tahun 2013 sebesar 36.221,32 ton dan pada

Tahun 2014 sebesar 46.012,12 ton dan produksi terkecil dari budidaya

rumput laut pada Tahun 2013 sebesar 17,50 ton.

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

48

Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi Kemarirtiman Provinsi

Bengkulu disusun berdasarkan 2 pendekatan, yaitu pendekatan bottom up

dan pendekatan top down. Muatan dari Matrik RAD Ekonomi kemaritiman

Provinsi Bengkulu yang disusun dengan pendekatan bottom up adalah

semua indikasi program/kegiatan yang diusulkan oleh 7 kabupaten/kota

yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Bengkulu, dan

semua indikasi program/kegiatan yang diusulkan oleh Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) lingkup pemerintah Provinsi Bengkulu yang secara teknis

terkait dengan sektor kemaritiman. Adapun muatan Matrik RAD Ekonomi

kemaritiman Provinsi Bengkulu yang disusun dengan pendekatan top down

adalah semua indikasi program/kegiatan yang berasal dari kebijakan

perencanaan pembangunan daerah Provinsi Bengkulu untuk melengkapi

indikasi program/kegiatan yang diusulkan dengan pendekatan bottom up.

Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi Kemaritiman Provinsi

Bengkulu disusun untuk jangka waktu perencanaan selama 4 tahun kedepan

yaitu 2018-2021. Muatan utama dari Matrik RAD Ekonomi Kemaritiman

Provinsi Bengkulu 2018-2021 berkaitan dengan 3 sektor utama

pembangunan kemaritiman yaitu kelautan dan perikanan, pariwisata, dan

perhubungan laut. Untuk sektor utama lainnya, yaitu energi dan sumber

daya mineral, belum terindikasi secara siginifikan dalam Matrik RAD ekonomi

kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021.

KAJIAN DAN ANALISA MATRIK RENCANA AKSI DAERAH (RAD)

EKONOMI KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

49

Selain muatan indikasi program/kegiatan yang berkaitan dengan 3

sektor utama kemaritiman (kelautan dan perikanan, pariwisata, dan

perhubungan laut), Matrik RAD ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu

2018-2021, juga memasukan muatan-muatan indikasi program/kegiatan dari

sektor-sektor lainnya seperti perindustrian, penanaman modal, pertanian

dan ketahanan pangan. Indikasi program/kegiatan yang berkaitan dengan

sektor perindustrian, penanaman modal, pertanian dan ketahanan pangan

adalah sebagai program/kegiatan sekunder untuk mendukung

program/kegiatan utama. Khususnya indikasi program/kegiatan dari sektor

pertanian dan ketahanan pangan, lebih diarahkan untuk pemanfaatan

potensi wilayah pesisir sebagai bagian dari sektor kelautan dan perikanan,

terutama potensi yang ada di kawasan daratnya. Indikasi program/kegiatan

dari sektor perindustrian berkaitan dengan program/kegiatan yang ditujukan

untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dalam upaya

pengembangan industri berbahan baku hasil perikanan dan pertanian.

Adapun indikasi program/kegiatan dari sektor penanam modal, berkaitan

dengan penyediaan peluang untuk menarik investasi guna mendukung

percepatan pembangunan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu baik

untuk sektor kelautan dan perikanan, perhubungan maupun pariwisata.

Secara keseluruhan Matrik Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekonomi

Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021, disajikan pada Tabel 4.1, Tabel

4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7 dan Tabel 4.8

berikut ini.

Dari 11 sektor yang terkait dengan pembangunan ekonomi

kemaritiman/ekonomi kelautan, untuk RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021 hanya meliputi 7 sektor yaitu

sektor perikanan tangkap (Tabel 4.1), sektor perikanan budidaya (Tabel

4.2), sektor industri pengolahan hasil perikanan (Tabel 4.3), sektor

pariwisata bahari (Tabel 4.4), sektor perhubungan (Tael 4.5), sektor

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

50

sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil (Tabel 4.6), sektor hutan wilayah

pesisir (Coastal Forestry) ekosistem mangrove (Tabel 4.7), dan sektor

pertanian di wilayah pesisir (Coastal Agriculture) (Tabel 4.8).

Ada 4 sektor pembangunan ekonomi kemaritiman/ekonomi kelautan

yang belum masuk dalam RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Provinsi Bengkulu 2018-2021, yaitu sektor industri bioteknologi, sektor

pertambangan dan energi, sektor industri dan jasa mariritm dan sektor non-

conventional resources (sumberdaya non-konvensional). Tidak masuknya 4

sektor pembangunan ekonomi kemaritiman/ekonomi kelautan tersebut

mengingat masih lemahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta sumberdaya manusia untuk mendukung pengembangannya dan belum

termasuk kategori prioritas pembangunan di Provinsi Bengkulu Tahun 2016-

2021. Khusus untuk sektor pertanian di wilayah pesisir (Coastal

Agriculture), yang dimasukkan kedalam Matriks RAD Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021 dimaksudkan untuk

memanfaatkan potensi lahan yang ada di wilayah pesisir dengan harapan

dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di

wilayah pesisir tersebut.

Jika dilihat dari substansi program/kegiatan yang disajikan dalam

Matriks RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-

2021, maka fokus pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi

Bengkulu adalah sektor perikanan tangkap, sektor pariwisata, sektor

perhubungan dan sektor sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil.

Matriks RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi

Bengkulu 2018-2021 ini sifatnya lentur, dalam arti bahwa matriks RAD ini

dapat saja disesuaikan dengan Rencana Strategis masing-masing Organisasi

Perangkat daerah (OPD) baik lingkup Provinsi Bengkulu maupun 7

kabupaten/kota. Dan matriks RAD ini juga dapat menjadi sumber referensi

penyusunan perencanaan setiap tahun anggaran sesuai dengan mekanisme

perencanaan pembangunan ditingkat pemerintah pusat dan daerah.

51

Tabel 4.1. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Perikanan Tangkap

No Kegiatan Prioritas /

Strategi Program Kegiatan Lokasi

Waktu Pelaksanaan

Sumber Dana OPD Penanggungjawab

2018 2019 2020 2021

1

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan

sumberdaya hayati

kelautan

Peningkatan

produksi

perikanan

tangkap

Pembuatan/pengadaan350 unit

armada penangkapan ikan

(ukuran 3-10 GT)

7

kab./kota X X X X APBN, APBD

Provinsi Bengkulu,

APBD Kab./Kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengadaan 17.500 piece alat

penangkapan ikan jaring insang

(monofilament)

7

kab./kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu,

APBD Kab./Kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengadaan 7.000 unit alat

penangkapan ikan pancing rawai

7

kab./kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu,

APBD Kab./Kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengadaan 3.500 piece alat

penangkapan ikantrammel net

(jaring tiga lapis)

7

kab./kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu,

APBD Kab./Kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengadaan 420 unit mesin 15

PK dan 40 PK untuk

perahu/kapal nelayan

7

kab./kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu,

APBD Kab./Kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengadaan 80 Unit Alat Bantu

Penangkapan ikan (GPS dan

Fish Finder)

(Program dari DKP)

7

kab./kota X X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

52

Pengadaan Rumpon

Tetap/rumpon portable

7

kab./kota

X X X APBN/

APBD

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengamanan

dan pelestarian

sumberdaya

hayati kelautan

Pengembangan wilayah

konservasi perairan laut

7

kab./kota

X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pencegahan IUU Fishing 7

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengkayaan sumberdaya hayati

terumbu karang melalui

pengembangan atraktor cumi

3

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Rehabilitasi ekosistem terumbu

karang

3

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Rehabilitasi ekosistem hutan

mangrove

4

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

2

Pengembangan fasilitas

pendukung kegiatan

perikanan tangkap

Pembangunan/

pengembangan

fasilitas

pendaratan ikan

Pembangunan/pengembagan

Pelabuhan Perikanan

Kota Bengkulu

& Kab.

Bengkulu Utara

X X X X APBN/

APBD

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan/pengembangan

8 PPI 6 kabupaten

X X X X APBN/

APBD

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan sanitasi

lingkungan PPI

7

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Peningkatan Sapras 10 unit

TPI

Kabupaten

Kaur,

Kabupaten

X X X

APBD Kabupaten

Kaur, Kabupaten

Bengkulu Selatan dan

Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten

Kaur, Kabupaten

53

Bengkulu

Selatan,

Kabupaten

Bengkulu Utara

Kabupaten Bengkulu

Utara

Bengkulu Selatan dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

Pembangunan Break Water

PPI Pondok

Kelapa

Kabupaten

Bengkulu

Tengah

X X X

APBN

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Ketahanan

Pangan dan Perikanan

Kabupaten Bengkulu

Tengah

Pengerukan alur keluar

masuk perahu/kapal

penangkapan ikan ke PPI

Pondok Kelapa

PPI Pondok

Kelapa

Kabupaten

Bengkulu

Tengah

X X X

APBN

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Ketahanan

Pangan dan Perikanan

Kabupaten Bengkulu

Tengah

Penyusunan DED

pembangunan 2 Pusat

Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Kaur

X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Perikanan

Kabupaten Kaur

Peningkatan jalan lingkungan

dan lampu penerangan PPI

Pondok

PPI Pondok

Kelapa

Kabupaten

Bengkulu

Tengah

X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Ketahanan

Pangan dan Perikanan

Kabupaten Bengkulu

Tengah

Pembangunan/

pengembangan

fasilitas

penanganan,

pengolahan dan

pemasaran ikan

Pembangunan/revitalisasi pabrik

es

3

kab/kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan/revitalisasi Cold

Storage Kota Bengkulu

X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan/revitalisasi Pasar

Ikan Hiegienis Kota Bengkulu

X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

54

3

Pengembangan/

penguatan kelompok,

modal usaha dan

masyarakatnelayan

Penguatan

kelembagaan,

kelompok, dan

modal usaha

perikanan

tangkap

Peningkatan status 82 KUB

nelayan/perikanan tangkap

menjadi berbadan hukum

7

kab./kota X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pembentukan 70 kelompok

P2HP berbadan hukum

7

kab./kota X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Fasilitasi 90 lembaga keuangan

usaha kelautan dan perikanan

7

kab./kota X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Kegiatan 10 paket/sekolah

lapang/praktek penggunaan alat

penangkapan ikan dan

pengolahan ikan

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pelatihan 96 nelayan dan wanita

nelayan

7

kab./kota X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengembangan/penguatan 23

koperasi nelayan

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pelatihan/penguatan

kelembagaan Pokdakan,

Poklaksar, dan Pokmaswas

Kab. Bengkulu

Tengah X X X APBD Kab. Bengkulu

Tengah

Dinas Ketahanan Pangan

dan Perikanan Kabupaten

Bengkulu Tengah

Penyediaan modal usaha untuk

kelompok nelayan perikanan

tangkap

7

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Fasilitasi lembaga keuangan

Kelautan dan Perikanan dalam

rangka pemberdayaan

masyarakat pesisir

(Program dari DKP)

7

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

55

4

Pengembangan/pengelo

laan Kawasan

Minapolitan Perikanan

Tangakap dan Kawasan

Kampung Nelayan

Sejahtera (KKNS)

Pengelolaan

kawasan

Minapolitan

Pengelolaan kawasan

Minapolitan Perikanan Tangkap

Kabuapten

Bengkulu Utara

dan Kabupaten

Bengkulu

Tengah

X X X

APBD Kabupaten

Bengkulu Utara dan

Kabupaten Bengkulu

Tengah

Dinas Kelautan dan

Perikanan Kab. Bengkulu

Utara dan Kabupaten

Bengkulu Tengah

Pengembangan

KKNS

Pengadaan sarana dan prasarana

(perahu/kapal penangkapan

ikan, alat penangkapan ikan,

jaring insang dan mesin tempel

15 PK) untuk pemberdayaan

usaha kecil di KKNS Pondok

Kelapa

Kabuapten

Bengkulu Utara

dan Kabupaten

Bengkulu

Tengah

X X X

APBD Kabupaten

Bengkulu Utara dan

Kabupaten Bengkulu

Tengah

Dinas Kelautan dan

Perikanan Kab. Bengkulu

Utara dan Kabupaten

Bengkulu Tengah

Peningkatan 15 paket sumber air

bersih di kampung nelayan Kabupaten Kaur

X X X ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Perikanan

Kabupaten Kaur

56

Tabel 4.2. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Perikanan Budidaya

No Kegiatan Prioritas /

Strategi Program Kegiatan Lokasi

Waktu Pelaksanaan

Sumber Dana OPD Penanggungjawab

2018 2019 2020 2021

1

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

perikanan budidaya

Peningkatan

produksi

perikanan

budidaya

Pemetaan optimasi potensi

pengembangan budidaya ikan

dan udang di wilayah pesisir

7

kab./kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Optimasi pengembangan

usaha budidaya udang

vannamae

Kabupaten

Bengkulu Utara,

Kabupaten

Bengkulu

Tengah dan

Kabupaten Kaur

X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara, Kabupaten

Bengkulu Tengah dan

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara,

Kabupaten Bengkulu

Tengah dan Kabupaten

Kaur

Pengembangan budidaya

teripang

Kabupaten

Bengkulu Utara X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara,

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengembangan budidaya ikan

bandeng Kota Bengkulu

X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

Pengembangan budidaya ikan

kerapu

Kota Bengkulu

dan Kabupaten

Bengkulu Utara X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kota Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kota Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

Pembangunan

/pengembangan

fasilitisa

pendukung usaha

perikanan

budidaya

Pembangunan hatchery udang

vannamae

Kabupaten

Bengkulu Utara,

Bengkulu

Tengah dan

Kabupaten Kaur

X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara, Kabupaten

Bengkulu Tengah dan

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara,

Kabupaten Bengkulu

Tengah dan Kabupaten

Kaur

57

Pembangunan industri

pembenihan teripang dan ikan

kerapu

Kota Bengkulu

dan Kabupaten

Bengkulu Utara X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kota Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kota Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

Pembangunan industri pakan

buatan untuk udang dan ikan

Kabupaten

Bengkulu Utara,

Kabupaten

Bengkulu

Tengah dan

Kabupaten Kaur

X X X

ABPD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara, Kabupaten

Bengkulu Tengah dan

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara,

Kabupaten Bengkulu

Tengah dan Kabupaten

Kaur

2

Penguatan/pengembang

an kelembagaan dan

modal usaha perikanan

budidaya

Penguatan/penge

mbangan

kelembagaan

kelompok

perikanan

budidaya

Peningkatan/Penguatan

kelembagaan usaha perikanan

budidaya menjadi berbadan

hukum

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pengembangan/penguatan

koperasi kelompok perikanan

budidaya

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pelatihan pembudidayaan

udang (Progam dari DKP)

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Pembinaan dan monev

masyarakat tambak (Program

dari DKP)

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

Penguatan/penge

mbangan modal

usaha masyarakat

nelayan

Penyediaan modal usaha untuk

usaha perikanan budidaya

7

kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu; APBD

Kab./kota

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Bengkulu dan Kab./Kota

58

Tabel 4.3. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Industri Pengolahan Hasil Perikanan

No. Kegiatan Prioritas /

Strategi Program Kegiatan

Lokasi

Waktu Pelaksanaan Sumber

Dana OPD

Penanggungjawab 2018 2019 2020 2021

1

Pengembangan/penin

gkatan produksi

Industri pengolahan

hasil perikanan

Pengembangan/peni

ngkatan industri

pengolahan hasil

perikanan

Pengembangan industri

pengolahan gurita

Kabupaten

Kaur X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kabupaten Kaur dan

Disperindag Kabupaten

Kaur

Pengembangan/peningkatan

industri ikan asin di Pulau

Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kabupaten

Bengkulu Utara, dan

Disperindag Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengembangan/peningkatan

industri ikan ikan keladi Kabupaten

Mukomuko X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten

Mukomuko

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kabupaten

Mukomuko dan

Disperindag Kabupaten

Mukomuko

Pengembangan industri

pengolahan rumput laut Kabupaten

Kaur X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kabupaten Kaur,

dan Disperindag

Kabupaten Kaur

Pengembangan industri

pengolahan ikan rucah/ikan

hasil tangkapan sampingan 7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pengembangan industri tepung

ikan untuk bahan baku pakan

ternak dan pelet

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Kaur dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP 3 Kab./Kota dan

Disperindag 3 kab/kota

59

Pembangunan sentra industri

perikanan tuna Kabupaten

Kaur X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kabupaten Kaur,

dan Disperindag

Kabupaten Kaur

Pengembangan industri

penggilingan daging ikan dan

ikan finlet 7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kota Bengkulu dan

Disperindag Kota

Bengkulu

Pengembangan/pen

gadaan fasilitas

pendukung industri

pengolahan hasil

perikanan

Pembangunan pabrik

pengolahan tepung ikan (skala

kecil)

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Kaur dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP 3 Kab./Kota dan

Disperindag 3 kab/kota

Pengadaan bantuan peralatan

industri pengolahan hasil

perikanan skala kecil 7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pembangunan pabrik

pengalengan ikan (mulai dari

persiapan sampai

pembangunan fasilitas fisik)

Kota Bengkulu X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kota Bengkulu dan

Disperindag Kota

Bengkulu

Pengembangan

sentra-sentra

industri potensial

Bantuan sarana dan prasarana

bagi 18 IKM di lokasi KKNS

(Program dari Disperindag)

7 kab/kota

6 6 6

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Bimbingan teknis tentang

perindustrian dan perdagangan 7 kab/kota

6 6 6 6

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

60

2

Penguatan/pengemba

ngan kelembagaan

dan modal usaha

industri pengolahan

hasil perikanan

Penguatan/pengemb

angan kelembagaan

kelompok industri

pengolahan hasil

perikanan

Pembentukan badan hukum 70

kelompok P2HP

(Program dari DKP Provinsi

Bengkulu)

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pengembangan/penguatan

koperasi kelompok pengusaha

industri pengolahan hasil

perikanan

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pelatihan produk olahan ikan

(Progam dari DKP Provinsi

Bengkulu)

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pembinaan dan monev industri

pengolahan hasil perikanan 7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Penguatan/pengemb

angan modal usaha

masyarakat nelayan

Penyediaan modal usaha untuk

usaha industri pengolahan hasil

perikanan

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab./Kota, dan

Disperindag Kab/Kota

Pemberdayaan

Usaha Kecil dan

Menengah

Pembinaan dan pengembangan

155 Sentra Usaha Kecil

Menengah

(Program Disperindag)

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Disperindag Provinsi

Bengkulu dan

Disperindag Kab./Kota

Promosi produk koperasi dan

UKM

(Program Disperindag)

7 kab./kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Disperindag Provinsi

Bengkulu dan

Disperindag Kab./Kota

61

Tabel 4.4. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Pariwisata Bahari

No. Kegiatan Prioritas/

Strategi Program Kegiatan Lokasi

WAKTU

PELAKSANAAN Sumber Dana OPD

2018 2019 2020 2021

1

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

sumberdaya

pariwisata bahari

Pengembangan

destinasi wisata

bahari unggulan

Pembangunan

aksesibilitas/sarana-prasaranan

pariwisata bahari

7

kab/kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab./Kota

Pengembangan bandara di

Pulau Enggano

Kab. Bengkulu

Utara X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

Dinas Perhubungan

Provinsi Bengkulu

Pembuatan/penataan/pengemb

angan sarana prasarana

pendukung 7 kawasan wisata

bahari (penataan kawasan

wisata)

(Program dari Dispar dan

Dispar Kabupaten Kaur)

7 kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab./Kota

Pengembangan obyek wisata

bahari/DPN

(Program dari Dispar)

4

kab/kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab./Kota

Pembangunan/pengembangan/

peningkatan fasilitasi/sarana-

prasarana desa wisata bahari

7 kab/kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab./Kota

Pembangunan 3 ponton wisata

(Program dari Dispar dan DKP

Provinsi Bengkulu)

3

kab/kota X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kab./kota

Dinas Pariwisata dan

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kab./Kota

Pengelolaan/pembinaan

masyarakat 7 wilayah pesisir

untuk mendukung pariwisata

bahari (Program DKP Provinsi

Bengkulu)

7 kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kab./Kota

62

Pengadaan sarana dan

prasarana selam

Kabupaten

Kaur X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten k

Kaur

Penataan kawasan Pantai

Panjang Kota Bengkulu Kota Bengkulu X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kota

Bengkulu

Pembangunan jalan dan

jembatan pedesaan menuju

lokasi wisata

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Bengkulu Selatan

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kabupaten

Bengkulu Selatan

Pembangunan/pengembangan/

peningkatan potensi wisata

bahari pada lokasi

Pengembangan Kawasan

Kampung Nelayan Sejahtera

(KKNS)

7

kab/kota X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu,

DKP Kab/kota, Dispar

Provinsi Bengkulu dan

Dispar Kab./Kota

Pembangunan

pemasaran wisata

Festival pesisir Pantai Barat

Sumatera

(Program dari Dispar)

Kota Bkl X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan Kota

Bengkulu

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kota

Bengkulu

Gerakan Sapta Pesona Wisata

(Program dari Dispar)

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab./Kota

Pemilihan Duta Wisata

(Program dari Dispar) Provinsi Bkl X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Pariwisata Provinsi

Bengkulu

Pengembangan 7 pasar wisata 7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pengembangan promosi wisata

bahari

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Festival Gurita Kabupaten

Kaur X X X

APBD Kabupaten

Kaur

Dinas Pariwisata

Kabupaten kaur

63

Pembangunan 3 unit Gedung

Sentra Kuliner Perikanan

Kabupaten

Kaur X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Perikanan

Kabupaten Kaur

Pengadaan sarana dan

prasarana 3 sentra kuliner

perikanan

Kabupaten

Kaur X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Kaur

DKP Provinsi Bengkulu

dan Dinas Perikanan

Kabupaten Kaur

Pengembangan jaringan

kerjasama promosi pariwisata

bahari

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pembangunan

Industri Pariwisata

Bahari

Pengembangan 7 kemitraan

usaha pariwisata bahari

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pengembangan 325 SDM

industri pariwisata

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pembinaan masyarakat sadar

wisata

(Program dari Dispar)

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pembangunan

Kelembagaan

Pariwisata Bahari

Pembinaan 28 kelompok sadar

wisata

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Pembinaan 200 pelaku usaha

wisata bahari

7

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kab/Kota

Penguatan 4 kelompok

pelestarian penyu

4

kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kab./kota

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP 4 Kab./Kota

Pengelolaan obyek

wisata bahari

Pengelolaan pariwisata bahari

berbasis konservasi di Pulau

Enggano (DED)

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

64

Pembangunan 5 fasilitas

pariwisata bahari berbasis

konservasi di P. Enggano

(Tracking Mangrove)

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pembuatan Berendo Melayu

Bengkulu di lokasi Pantai

Panjang, Pantai Berkas, Tapak

Paderi dan Pasar Bkl

Kota Bengkulu X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan Kota

Bengkulu

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kota

Bengkulu

Pembuatan 3 tugu Nemo di

Pantai Panjang Kota Bengkulu Kota Bengkulu X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan Kota

Bengkulu

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kota

Bengkulu

Penataan/pengembangan

pantai dan laut lestari

(Konservasi untuk Pariwsata

Bahari)

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Bengkulu Selatan

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kabupaten

Bengkulu Selatan

Pengembangan dan

Pengelolaan Kawasan World

Herritage Laut

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Bengkulu Selatan

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kabupaten

Bengkulu Selatan

Pengembangan Konservasi

Llaut dan Hutan Wisata

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Bengkulu Selatan

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kabupaten

Bengkulu Selatan

Penataan lingkungan

pemukiman penduduk

pedesaan wisata

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kabupaten

Bengkulu Selatan

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar Kabupaten

Bengkulu Selatan

65

Tabel 4.5. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Perhubungan

No. Kegiatan Prioritas/

Strategi Program Kegiatan

Lokasi

WAKTU

PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab

2018 2019 2020 2021

1

Pembangunan/penge

mbangan/peningkatan

pelabuhan dan

fasilitas pelabuhan

laut

Perencanaan

pembangunan/peng

embangan

pelabuhan laut

Studi Kelayakan Pembangunan

Terminal Peti Kemas yang

dibangun oleh Pemerintah

Provinsi Bengkulu

Kota Bengkulu

X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Perhubungan

Provinsi Bengkulu

Studi Kelayakan Pembangunan

Pelabuha Penyeberangan di

Kabupaten Bengkulu Selatan

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X

APBD Provinsi

Bengkulu Dinas Perhubungan

Provinsi Bengkulu

Studi Kelayakan Pembangunan

Pelabuhan Laut di Kabupaten

Mukomuko

Kabupaten

Mukomuko X

APBD Provinsi

Bengkulu Dinas Perhubungan

Provinsi Bengkulu

Penyusunan DED Pelabuhan

Laut di Mukomko

Kabupaten

Mukomuko X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Penyusunan DED Pebangunan

Pelabuhan Penyeberangan di

Kabupaten Bengkulu Selatan

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Penyusunan Dokumen

Lingkungan Pembangunan

Pelabuhan Laut di Mukomuko

Kabupaten

Mukomuko X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Penyusunan Dokumen

Lingkungan Pembangunan

Pelabuhan Penyeberangan di

Bengkulu Selatan

X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

66

2

Pembangunan/penge

mbangan/peningkatan

pelabuhan dan

fasilitas pelabuhan

laut

Perencanaan

pembangunan/peng

embangan

pelabuhan laut

Penyusunan Rencana Induk

DLKr /DLKp Pelabuhan

Pengumpan Regional

Kota Bengkulu

X

APBN Kementerian

Perhubungan

Studi Kelayakan Pembangunan

Dermaga Angkutan Wisata Ke

Pulau Tikus

Kota Bkl

X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Perhubungan

Provinsi Bengkulu

Pengembangan

pelabuhan laut

Pembangunan Pelabuhan Laut

Mukomuko

Kabupaten

Mukomuko X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pengembangan jaringan tol

laut : P. Mentawai-P. Enggano-

P. Tanjung Priok

Provinsi

Bengkulu

X X X X APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pengembangan pelabuhan

Linau

Kaupaten Kaur

X X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pengembangan pelabuhan

Pulau Baai

Kota Bengkulu

X X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pengembangan pelabuhan

Malakoni

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pengembangan pelabuhan

Kahyapu

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

67

Pengembangan Pelabuhan

Bantal

Kabupaten

Mukomuko X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pembangunan pelabuhan

penyeberangan

Kabupaten

Bengkulu

Selatan

50 % 50 % APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

Pembangunan pra sarana &

fasilitas pelabuhan batubara

Kota Bengkulu

X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

Kementerian

Perhubungan dan Dinas

Perhubungan Provinsi

Bengkulu

68

Tabel 4.6. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

SektorSumberdaya Wilayah Pulau-Pulau Kecil

No. Kegiatan Prioritas/

Strategi Program Kegiatan

Lokasi

WAKTU

PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab

2018 2019 2020 2021

1

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

sumberdaya wilayah

Pulau Enggano

Pemanfaatan dan

pengembangan

potensi sumberdaya

hayati Pulau

Enggano

Pembangunan fasilitas wisata

jelajah mangrove

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengembangan budidaya

teripang di Teluk Tanjung

Harapan

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengembangan usaha

perikanan tangkap skala

industri

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pembangunan fasilitas

pariwisata bahari di Pulau Dua

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Dispar

Kabupaten Bengkulu

Utara

Peningkatan produksi padi

sawah di Desa Kahyapu

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

Dinas Pertanian,

Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi

Bengkulu dan Distan

Bengkulu Utara

69

Pengembangan industri hasil

pertanian pisang dan melinjo

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

Disperindag Provinsi

Bengkulu dan

Disperindag Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengelolaan

sumberdaya hayati

Pulau Enggano

Rehabilitasi ekosistem terumbu

karang dengan metode

transplantasi, bioreeftek dan

biorock

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pembangunan apartemen ikan

untuk pengkayaan sumberdaya

ikan karang

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengkayaan sumberdaya cumi-

cumi dengan attraktor buatan

Pulau Enggano

Kabupaten

Bengkulu Utara

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

2

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

sumberdaya wilayah

Pulau Tikus

Pemanfaatan dan

pengembangan

potensi sumberdaya

hayati Pulau Tikus

Pembangunan fasilitas wisata Kota Bengkulu X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar KotaBengkulu

Pengembangan budidaya

lobster dan ikan dalam KJA Kota Bengkulu X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

Pembangunan Dermaga

Tambat untuk Kapal Wisata Kota Bengkulu X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar KotaBengkulu

Pengadaan kapal pariwisata

untuk mendukung

pengembangan wisata bahari

Pulau Tikus

Kota Bengkulu X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi Bengkulu

dan Dispar KotaBengkulu

Pengelolaan

sumberdaya hayati

Pulau Tikus

Rehabilitasi ekosistem terumbu

karang dengan metode

transplantasi, bioreeftek dan

biorock

Kota Bengkulu X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

70

Pembangunan apartemen ikan

untuk pengkayaan sumberdaya

ikan karang

Kota Bengkulu X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

Pengkayaan sumberdaya cumi-

cumi dengan attraktor buatan Kota Bengkulu X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

Rehabilitasi vegetasi darat

Pulau Tikus Kota Bengkulu X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kota Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kota Bengkulu

Reklamasi luas daratan Pulau

Tikus Kota Bengkulu X X X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD Kota

Bengkulu

Dinas PU Provinsi

Bengkulu dan DKP

Provinsi Bengkulu

3

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

sumberdaya wilayah

Pulau Mega

Pemanfaatan dan

pengembangan

potensi sumberdaya

hayati Pulau Mega

Penyusunan Master Plan

Pengembangan potensi Pulau

Mega

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Penyusunan zonasi Kawasan

Pulau Mega

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBD Provinsi

Bengkulu dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pengembangan usaha

perikanan tangkap ikan pelagis

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu

dan DKP Kabupaten

Bengkulu Utara

Pembangunan fasilitas

pariwisata bahari di Pulau

Mega

Kabupaten

Bengkulu Utara X X

APBN, APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP Provinsi

Bengkulu dan DKP

Kabupaten Bengkulu

Utara

71

Tabel 4.7. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Hutan Wilayah Pesisir (Coastal Forestry)-Ekosistem Mangrove

No. Kegiatan Prioritas/

Strategi Program Kegiatan Lokasi

WAKTU

PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggungjawab

2018 2019 2020 2021

1

Pemanfaatan,

pengembangan dan

pengelolaan potensi

sumberdaya ekosistem

hutan mangrove

Pemanfaatan/penge

mbangan potensi

sumber daya

ekosistem hutan

mangrove

Pengembangan wisata jelajah

ekosistem hutan mangrove

Kabupaten

Bengkulu Utara X X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Dispar

Kabupaten Bengkulu

Utara

Pengembangan penangkapan

ikan dan kepiting bakau di

ekosistem hutan mangrove

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Bengkulu Utara

dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara, dan Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Kota Bengkulu

Pengembangan budidaya

kepiting bakau sistem

silvofishery

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Bengkulu Utara

dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara, dan Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Kota Bengkulu

Pengembangan lokasi study

tour dan penelitian mangrove

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Bengkulu Utara

dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara, dan Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Kota Bengkulu

72

Pemanfaatan buah mangrove

menjadi berbagai bahan

pangan

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Bengkulu Utara

dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara, dan Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Kota Bengkulu

Pengelolaan dan

pelesterian

ekosistem hutan

mangrove

Pembibitan dan penanaman

ekosistem hutan mangrove

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten

Bengkulu Utara

dan Kota

Bengkulu

X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu, APBD

Kabupaten

Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara, dan Kota

Bengkulu

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Mukomuko,

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Kota Bengkulu

Pembangunan Stasiun Lapang

Penelitian Ekosistem Hutan

mangrove

Kabupaten

Bengkulu Utara X X X X

APBN dan APBD

Provinsi Bengkulu

dan APBD

Kabupaten Bengkulu

Utara

DKP Provinsi Bengkulu,

Dispar Provinsi

Bengkulu, DKP

Kabupaten Bengkulu

Utara dan Dispar

Kabupaten Bengkulu

Utara

73

Tabel 4.8. Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu 2018-2021

Sektor Pertanian di Wilayah Pesisir (Coastal Agriculture)

No. Kegiatan Prioritas /

Strategi Program Kegiatan Lokasi

WAKTU

PELAKSANAAN Sumber Dana OPD Penanggung jawab

2018 2019 2020 2021

1

Peningkatan

diversifikasi dan

ketahanan pangan

masyarakat di

wilayah pesisir

Pemanfaatan lahan pekarangan

terpadu untuk 323 kelompok

masyarkat

7 kab/kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi Bengkulu dan

Kab/Kota

Peningkatan 140 kelompok

P2KP di tingkat Provinsi 7 kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi Bengkulu dan

Kab/Kota

Kemandirian

pangan

Peningkatan ketahanan pangan

37 desa 7 kab/kota X X X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi Bengkulu dan

Kab/Kota

Peningkatan

produksi

pertanian/perkebun

an

Pengembangan 20 ha manggis

lokal Bengkulu (di daerah

pesisir)

Kota Bkl X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Pertanian,

Hortikulutra dan

Perkebunan Provinsi

Bengkulu dan Kab/Kota

Pengembangan 20 ribu batang

tanaman melinjo (termasuk di

wilayah pesisir)

7 kab/kota X X X X APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Pertanian,

Hortikulutra dan

Perkebunan Provinsi

Bengkulu dan Kab/Kota

Intensifikasi perkebunan

melinjo di P. Enggano Kab. BU X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Pertanian,

Hortikulutra dan

Perkebunan Provinsi

Bengkulu dan Kab/Kota

Penyediaan 20 ribu bibit

unggul untuk tanaman

perkebunan (termasuk wilayah

pesisir)

7 kab/kota

X X

APBD Provinsi

Bengkulu

Dinas Pertanian,

Hortikulutra dan

Perkebunan Provinsi

Bengkulu dan Kab/Kota

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

74

5.1. Kesimpulan

Potensi sumber wilayah pesisir dan lautan yang cukup besar

dari perspektif kemaritiman, baik potensi kelautan dan perikanan,

pariwisata, perhubungan dan maupun potensi energi serta sumberdaya

mineral. Dari bidang kemaritiman yang mencakup 4 (empat) sektor

utama, yaitu sektor kelautan dan perikanan (termasuk sumberdaya

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil), sektor pariwisata bahari, sektor

perhubungan laut dan sektor energy sumberdaya mineral.

Program prioritas provinsi Bengkulu ini perlu didukung dengan

adanya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai bahan acuan dan

arah dalam pengembangan ekonomi kemaritiman yang berdaya saing

dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu yang melibatkan semua

stakeholders secara rinci dan terpadu. Keterlibatan semua pihak

secara horizontal dan vertikal akan sangat dibutuhkan dalam sebuah

kerangka kerja yang holistik dan integratif. Pembagian dan

pengelolaan peran yang melibatkan segenap aktor pelaku

pembangunan ekonomi kemaritiman baik pemerintah, swasta,

akademisi, masyarakat sipil perlu dirancang secara seksama menuju

Provinsi Bengkulu sebagai kekuatan ekonomi di Provinsi Bengkulu.

P E N U T U P

Kegiatan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Di Provinsi Bengkulu Tahun 2017

75

Capaian akhir akhir dari program RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman ini nantinya diharapkan :

1. Menjadi acuan dalam pengambilan keputusan terutama tentang

ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu

2. Mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu terutama di

sepanjang pesisir di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Provinsi

Bengkulu.

3. Memberikan penguatan terhadap kelembagaan ekonomi di

masyarakat pesisir

4. Menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di

Provinsi Bengkulu

Pelaksanaan program RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman di Provinsi Bengkulu 2017-2020 memerlukan integrasi

dan koordinasi lintas sektor antara seluruh OPD teknis terkait lingkup

Provinsi Bengkulu, Kabupaten/Kota.

5.2. Saran

1. Untuk tindaklanjut kegiatan ini diharapkan untuk tahun depan

dilaksanakan rapat koordinasi dibidang ekonomi kemaritiman

meliputi Organisasi Perangkat Daerah teknis terkait di Provinsi

dan Kabupaten/Kota.

2. Diharapkan untuk OPD teknis yang membidangi ekonomi

kemaritiman agar menindaklanjuti program/kegiatan untuk dapat

dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi

dan Kabuapten/Kota di bidang kemaritiman.