bahan farmakologi yuwanda
TRANSCRIPT
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 1/7
Akan terlambat sekirang kurangnya 2 sampai 3 tahun. Dengan derajat resistensi pada
populasi selain kaukasia biasanya lebih rendah, hanya 3% orang afrika amerika pembawa gen
muatan tunggal yang resisten, dan sebenarnya orang amerika asli, afrika asli atau asi tidak
membawa satupun duplikan gen mutan. Oleh karena itu populasi tersebut sangat rentan
terhadap H! dibandingkan orang kaukasia.
"arena orang kaukasia memiliki gen mutan dibandingkan ras lain, ditarik hipotesis
bahwa mutasi pada gen ##$ terjadi belum lama ini dalam masa e&olusi, setelah sebagian
besar ras terpe'ah atau sama lain. Hasil riset menunjukkan bahwa mutasi pada gen ##$
bertahan pada populasi kaukasi karena mutasi ini memberi sema'am perlindunga terhadap
penyakit mematikan yang sebagian besar dialami populasi ini. (enyakit mematikan ini
diantaranya berupa plak bubonik atau penyakit serupa yang melumpuhkan kawasan )ropa
*engah sekitan + tahun yang lalu. "ini sedang dilakukan riset untuk mengeksplor hipotesis
ini dan menunjukkan apakah protein ##$ dapat melemahkan indi&idu dengan dua aplikasi
gen yang tepat sehingga menjadi resisten -AD
(emba'a yang 'erdik dapat mengerti bahwa indi&idu pembawa dua duplikan muatan
dari gen ##$ yang biasanya tidak berdaya akibat terinfeksi H!. Oleh karena itu, meski
indi&idu tidak memiliki protein ##$, ia masih dapat terinfeksi H! bila terpajan pada H!
bermutasi. ituasi ini sangat sering dialami oleh indi&iduyang terinfeksi &irus dari orang lain
pada tahap lanjut infeksi. /ila hal ini terjadi, &irus dapat mengifeksi sel * segera tanpa perlu
menginfeksi makrofag terlebih dahulu.
Penularan HIV
H! ditularkan dari orang ke orang melalui pertukaran 'aitan tubuh , termasuk darah, semen,
'airan &agina, dan air susu. 0rine dan isi saluran 'erna tidak dianggap sebagai sumber
penularan ke'uali apabila jelas tampak mengandung darah. Air mata,air liur, dan keringat
mungkin mengandung &irus, tetapi jumlahnya diperkirakan terlalu rendah untuk
menimbulkan infeksi.
Individu Yang Beresiko Terjangkit HIV
ndi&idu akan beresiko tinggi terinfeksi H! bila bertukar darah dengan orang terinfeksi.
1elaui transfusi atau jarum suntik yang terkontaminasi, pajanan kejarum suntik yang
ter'emar dapat terjadi se'ata tidak sengaja difasilitas pelaynan kesehatan atau melalui tukar
menukar jarum selama pemakaian obat !
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 2/7
$isiko terinfeksi setelah tertusuk jarum terinfeksi se'ara tidak sengaja adalah sangat rendah
,32%. $isiko terinfeksi setelah terpajan tunggal ke alat injeksi obat yang terkontaminasi
lebih tinggi ,4+%. 5alaupun risiko terinfeksi dari transfusi darah ter'emar sangat tinggi
hampir 6%, persediaan darah di negara negara maju se'ara rutin diperiksa untuk men'ari
adanya antibodi terhadap H!. Darah yang ter'emar dibuang. Akan tetapi, pada waktu7waktu
tertentu setelah darah terinfeksi &irus, se'ara teoritis transfusi mungkin telah ter'amar. Di
antaranya ketika periode setelah infeksi sebelum respons antibodi terbentuk, dan pada
stadium akhir AD sewaktu istem imun pasien sedemikian tertekannya sehingga
hampir.tidak dijumpai antibodi dalam darah.
H! juga berisiko dialami oleh mereka yang terpajan ke semen atau 'airan &agina
sewaktu berhubungan kelamin dengan orang yang terinfeksi. ebagian besar risiko terinfeksi
H! melalui hubungan kelamin dialami oleh pria yang berhubungan melalui anus dengan
pria lain homoseksual. (eluang terinfeksi H! pada pria homoseks dengan hubungan yang
ta tterlindungi men'apai ,8% sampai 3,2%. Hal ini mungkin berkaitan dengan perlukaan dan
perdarahan rektum yang terjadi sewaktu hubungan melalui anus. (enularan &irus melalui
hubungan heteroseks juga terjadi dan pada kenyataannya merupakan jenis penularan utama
yang ditemukan di beberapa negara, termasuk Afrika sub7sahara dan sebagian wilayah
"aribia. (enularan heteroseks umumnya lebih mudah terjadi dari pria ke wanita, dengan
peluang terinfeksi oleh salah satu pasangan yang terinfeksi men'apai sekitar ,9% pada
wanita dan ,3% pada pria. Di Amerika erikat, meski insidens infeksi pada pria homoseks
lebih tinggi dibandingkan heteroseks, insidens AD meningkat pesat di antara orang dewasa
heteroseks, terutama wanita dengan kulit herwarna atau suku asli Hispanik.
"e'enderungan terinfeksi H! selama hubungan heteroseks atau homoseks bergantung pada
banyak faktor. (ajanan ke H! dari pasangan yang terjangkit infeksi primer yaitu sebelum
terjadi respons antibodi meningkatkan risiko terinfekso H! dibandingkan pajanan ke
pasangan yang mengidap infeksi &irus tersebut lebih lama dan telah terbentuk antibodi.
erupa dengan yang terjadi pada pasangan yang mendekati akhir infeksi, titer &irus pada
pasangan ini lebih tinggi dibandingkan pada saat tertentu dan tidak resisten imun. (asangan
lain yang terjangkit penyakit menular seksual juga meningkatkan risiko penularan seks
karena adanya luka terbuka disertai beberapa penyakit menular seksual. elain itu, hal ini
meningkatkan jumlah sel darah putih pada area infeksi. 5anita dengan ektopi ser&iks, suatu
perubahan pada struktur ser&iks yang menyebabkan struktur tersebut lebih mudah rusak dan
'enderung berdarah, 'enderung mengalami infeksi akibat pajanan tadi. )ktopi ser&iks lebih
sering dialami remaja, wanita hamil, dan wanita yang menggunakan kontrasepsi oral,
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 3/7
sehingga mereka berada pada risiko tinggi. eks selama haid dapat meningkatkan risiko
penularan pada kedua pasangan. Akhirnya, insidens H! pada pria yang tidak disunat
sirkumsisi delapan kali lebih tinggi seperti pada pria yang disunat. (eningkatan insiden ini
berhubungan dengan adanya penyakit menular seksual penyerta pada pria yang tidak disunat
atau pada kondisi sel imun berlebihan yang ditemukan di kulup. Hal ini memungkinkan &irus
dengan 'epat menimbulkan infeksi. elain itu, pasangan seks dari pria yang tidak disunat
berisiko tinggi mengidap infeksi. Hal ini sesuai dengan laporan yang menjelaskan alasan
beberapa negara Afrika yang menentang sirkumsisi memiliki insidensi tinggi penularan
heteroseks.
Penularan padaWanita dan Anak
Di Amerika erikat, infeksi H! pada wanita semakin meningkat, biasanya setelah hubungan
seks dengan pria biseksual atau pemakai obat !. nsidensinya meliputi lebih dari % dari
semua indi&idu terinfeksi di seluruh dunia. 5anita lebih rentan terjangkit infeksi dibandingkn
pria selama hubungan heteroseks karena perlukaan dan perdarahan mikroskopik di &agina
yang biasa terjadi sewaktu berhubungan. emen yang ter'emar juga berada dalam &agina
wanita lebih lama daripada lama penis terpajan ke sekret &agina :8 sampai +2 jam.
5anita yang terjangkit H! dapat menularkan infeksinya kepada janin melalui
plasenta, biasanya selama trimester ketiga, atau setelah bayi terpajan ke darah atau 'airan
amnion yang ter'ernar sewaktu proses persalinan. /ayi yang lahir dari ibu pengidap H!
yang tidak ditangani memiliki sekitar 2% kemungkinan terinfeksi oleh &irus tersebut.
(engggnaan obat7obat antiH! selama kehamilan oeh wanita yang diketahui terinfeksi !irus
dan segera setelah ahir oleh bayi dari ibu terinfeksi H! dapat se'ara bermakna menurunkan
tingkat infeksi janin sampai kurang dari 6. "arena dapat dibuktikan adanya proteksi
terhadap bayi tersebut, sebagian pekerja kesehatan dan pemerhati H! menganjurkan bahwa
semua wanita hamil diperiksa untuk mengetahui infeksi H! segera setelah dipastikan adanya
kehamilan. 5anita juga dapat terjangkit &irus setelah meiahirkan dan menularkannya kepada
bayinua melalui air susu.
Gambaran Klinis
• ;ejala mirip flu, termasuk demam ringan, nyeri badan, menggigil, dapat mun'ul
beberapa minggu sampai bulan setelah infeksi. ;ejala menghilang setelah respons
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 4/7
imun awal menurunkan jumlah partikel &irus, walaupun &irus tetap dapat bertahan
pada sel7sel ain yang terinfeksi.
• elama periode laten, orang yang terifeksi H! mungkin tidak memperlihatkan gejala,
atau pada sebagian kasus mengalami limfa denopati pembengkakan kelenjar getah
bening persisten.
• Anatra 2 sampai 6 tahun setelah infeksi H!, sebagian besar pasien mulai mengalami
berbagai infeksi oportunistik, bila tidak ditangani. (enyakit7penyakit ini
mengisyaratkan mun'ulnya AD dan berupa infeksi ragi pada &agina atau mulut, dan
berbagai infeksi &irus misalnya &arisela <oster 'a'ar air dan 'a'ar ular, sitomegalo
&irus, atau herpel simpleks persisten. 5anita dapat menderita infeksi ragi kronik atau
penyakit radang panggul.
• etelah terbentik AD, sering terjadi infeksi saluran nafas, oleh organisme
oportunistik Pneumocystis carinii. Dapat timbul tuber'ulosis yang resisten berma'am
ma'am obat karena pasien AD tidak mampu melakukan respon imun yang efektif
untuk melawan bakteri, walaupun dibsntu antibiotik. (asien AD yang ,emgidaptuber'ulosis biasanya mengalami perjalanan penyakit yang 'epat memburuk yang
menyebabkan kematian dalam beberapa bulan. (enyakit biasanya 'epat menyebar
keluar paru termasuk otak dan tulang .
• ;ejala pada susunan syaraf pusat adalah sakit kepala, defeks motorik, kejang,
perubahan kepribadian, dan demensia.pasien dapat menjadi buta dan akhirnya koma.
/anyak dari gejala tersebut timbul karena infeksi bakteri dan &irus oportunistik pada
(, yang menyebabkan peradanga otak. H! juga dapat se'ara langsung merusak sel
sel otak.
• Diaren dan berkurangnya lemak tubuh sering terjadi pada pasien AD. Diare terjadi
akibat infeksi &irus dan proto<oa. nfeksi jamur thrush dimulut dan esofagus
menyebabkan nyeri hebat sewaktu menelan dan mengunyah, dan ikut berperan
menyebabkan berkurangnya lemak dan gangguan pertumbuhan.
• /erbagai mun'ul pada pasien AD akibat tidak adanya respons imun selular
terhadapa sel7sel neoplastik. "anker yang sebenarnya jarang dijumpai, sarkoma
"aposi sering terjadi pada pasien AD. arkoma "aposi adalah kanker sistem&askular yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah. ebagian besar indi&idu
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 5/7
pengidap sarkoma "aposi terinfeksi melalui hubungan homoseks. Hasil riset terkini
menunjukkan bahwa ko7infeksi disertai &irus herpes yang unik, human herpers &irus
8, memi'u mun'ulnya sarkoma kaposi. Human herpes &irus 8 jarang terjadi ke'uali
dikalanga homoseks amerika serikat.
Perangkat Diagnostik
• egera setelah infeksi, jumlah sel #D: sel * helper dapat menurun, tetapi hal ini
segera pulih ke normal karena respoms imun awal dapat menahan infeksi.
• Antibodi terhadap H! biasanya mun'ul : sampai 4 minggu setelah infeksi, tetapi
pada beberapa kasus memerlukan waktu lebih dari 4 bulan. Apabila sampel serum
teridentifikasi sebagai positif H! memiliki titer antibodi positif dilakukan uji
5estern blot untuk memastikan infeksi. /ayi tidak terinfeksi yang lahir dari ibu
terinfeksi dapat memperlihatkan basil pemeriksaan positif H! selama lebih dari
setahun setelah lahir karena adanya antibodi ibu.
• Hitung sel * helper menurun se'ara progresif delama periode laten infeksi. ewaktu
kadar men'apai kurang dari 2 sampai 3 sel * helper per ml darah, timbul infeksi
oportunistik. (erkembangan dan keberhasilan berbagai pengobatan dapat diikuti
dengan mengukur sel * helper pasierr se'ara berkala. .
• 0ji darah pada pengidap H! untuk mengukur beban &irus telah , memiliki
keakuratan yang tinggi dalam memprediksi adanya gejala prognosis, dan status
kesehatan indi&idu. (enderita dengan jumlah &irus yang besar menderita penyakit
dengan perkembangan pesat tanpa memperhatikan kadar sel * helper. emakin besar
jumlah partikel &irus yang terdapat pada indi&idu, semakin tinggi penularan infeksi
selama berhubungan kelamin dan antara ibu dan bayi.
• 0ji untuk mengukur $=A H! juga menjadi prediktor status pejamu. "adar $=A
H! sering kali dilakukan untuk menge&aluasi keberhasilan peng>obatan AD.
Penatalaksanaan
/elum ada penyembuhan bagi AD, sehingga pen'egahan infeksi H! perlu dilakukan.
(en'egahan betarti tidak berkontak dengan 'airan tubuh yang ter'emar H!. "arena mustahil
diketahui sebelumnya apakah suatu 'airan tubuh ter'emar oleh H! seseorang harus
menganggapnya ter'emar sampai terbukti sebaliknya. 0ntuk men'egah terpajan H!,
seseorang harus?
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 6/7
• 1elakukan abstinensi seks atau hubungan kelamin monogami bersama dengan
pasangan yang tidak terinfeksi.
• Diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya &irus paling sedikit 4 bulan setelah
hubungan kelamin terakhir yang tidak terlindungi karena pembentukan antibodimungkin memerlukan waktu paling sedikit 4 bulan setelah pajanan ke &irus untuk
membentuk antibodi. eks oral juga dapat menularkan &irus.
• 1enggunakan kondom lateks apabila terjadi hubungan kelamin dengan orang yang
status H!nya tidak diketahui.
• *idak melakukan tukar menukar jarum dengan siapapun untuk alasan apa pun.
• 1en'egah infeksi ke janin atau bayi baru lahir. eorang wanita harus mengetahui
status H!7nya dan pasangannya sebelum hamil. Apabila wanita hamil positif H!,
obat7obat atau antibodi antiH! dapat diberikan selama kehamilan dan kepada
bayinya setelah lahir. *erapi in utero di dalam rahim juga efektif dalang men'egah
penularan &irus ke bayi atau bayi baru lahir. bu yang terinfeksi jangan menyusui
bayinya. (ompa payudara jangan ditukar pakaikan
• (engobatan profilaktik pas'apajanan dengan penghambat re&erse trans'riptase setelah
pajanan ke @arum suntik yang tidak disengaja atau berhubungan kelamin menurunkan
keganjilan infeksi H! primer yang didapat.
Apabila terinfeksi oleh H!, pengobatan yang tersedia untuk s''ara dramatis mengubah
perjalanan infeksi adalah?
• H! atau AD diobati dengan mengikuti program pengobatan yang dikenal dengan
terapi retro&irus sangat aktif highly a'ti&e retro&iral therapy, HAA$*. HAA$*
meliputi kombinasi obatobat yang termasuk satu atau lebih obat berikut ini?
o
=u'leoside re&erse trans'ription inhibitor =$*. Obat ini misalnya,a<idotimidin atau A* mengganggu transkripsi !irus ke , dalam D=A
pejamu dengan menghambat kerj en<im re&erse trans'riptase dengan
mengganggu ketersediaan nukleosida timidin.
o =on7nu'leoside re&erse trans'ription inhibitor =$*. Obat ini bekerja
melalui pengikatan non7kompetitif untuk menghambat tempat aktif pada
en<im re&erse transeriptase. Obat ini bekerja efektif bila dikombinasikan
dengaBfi obat lain sepert =$*.o nhibitor protease, yang menghambat kerja protease yang diperlukan untuk
8/16/2019 bahan farmakologi yuwanda
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-farmakologi-yuwanda 7/7
pembentukan partikel !irus matang. elain efektif, terapi inhibitor protease
berhubungan dengan kondisi yang disebut lipodistrofil terkait H!. Hal ini
ditandai oleh hiperlipidemia, resistensi insulin, dan re7distribusi lemak tubuh
pada abdomen, payudara, dan punggung. )tiologi sindrom ini multifaktor, dan
meliputi efek inhibitor protease terhadap penurunan lemak dari jaringan
adiposa >dan terhadap diferensiasi pra7adiposit
• *erapi HAA$* tidak menyembuhkan AD, tetapi dapat se'ara dramatis
memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup penderita AD. (ertanyaan
miin'ul seputar kapan terapi dimulai, dengan pertimbangan efek samping dan
potensial resistensi &irus . terhadap obat. Hasil riset menunjukkan bahwa terapi yang
dimulai lebih dini selama perjalanan infeksi dapat men'egah efek samping yang
sangat parah dan meningkatkan kelangsungan hidup.
• HAA$* aman dan efektif bila diberikan pada wanita hamil, meski efek teratogenesis
masih dipertanyakan. $ekomendasi terkini adalah terapi dihentikan selama trimester
pertama dan kemudian kembali dilakukan bila perlu.
•
HAA$* aman digunakan pada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi H!.
elain efeksamping dari inhibitor protease, terdapat pula efek samping obat obat =$* dan
==$*, termasuk mual, sakit kepala, dan supresi sumsum tulang yang mengarah pada
anemia dan keletihan. "epatuhan terhadap obat HAA$* sulit dan bahkan tidak mungkin
dilakukan pada beberapa pasien. Obat harus dikonsumsi se'ara sering dan pada saat saat
tertentu dalam sehari. /iaya terapi kombinasi jangka panjang sangat tinggi dan H!
berdampak pada kemiskinan. Olah kerena itu, terapi ini tidak mungkin digunakan pada
beberapa negara dan penderita yang tidak terjamin asuransi.
Diet sehat dan gaya hidup bebas stress adalah faktor yang penting. *etapi harus
meliputipendidikan untuk menghindari mengonsumsi alkohol, merokok, dan obat7obat
terlarang. tress, gi<i buruk, alkohol dan obat7obat lain diketahui mmengganggu fungsi imun.
1enghindari infeksi lain, karena infeksi tersebut dapat mengaktifkan sel * dan dapat
memper'epat replikasi H!. 0ntuk men'egah infeksi harus diberikan &aksin yang ada
sepanjang tidak digunakan &aksin &irus hidup.
*etapi untuk kanker dan infeksi spesifik apbila penyakit tersebut mun'ul.