bahan galian batu dan pasir (quarry) daerah …

14
46 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59) BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH PULOAMPEL, KECAMATAN PULOAMPEL KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Oleh : Solihin Abstrak Bahan asal galian batu dan pasir ini berasal dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit basaltis lava, andesit basaltis dike, breksi fragment support dan breksi volkanik matriks support, yang telah mengalami pemadatan dan kompaksi pola kekar relatif jarang yang menyebabkan bentuk lapisan atau blok batuan relatif tebal sehingga batuan relatif utuh tidak mudah hancur. Total cadangan pasir dan batu berdasarkan pemetaan geologi sejumlah 57,796,037.50 meter kubik atau 57,8 Juta meter kubik, sedangkan berdasarkan pemetaan geolistrik mencapai 3,516,787.91 atau 3,5 juta meter kubik. Aksesibilitas mudah dan lancar, pengangkutan ke daerah sekitar terutama Kota Jakarta, dapat melalui darat maupun jalur laut. Namun relatif sulit dalam melakukan penambangan mengingat batuan sangat kompak dan keras. Kata Kunci : Batu, Pasir, Volkanik, dan Cadangan 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah JABODETABEK, merupakan wilayah dengan perkembangan pesat, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat pula akan berdampak pada kebutuhan bahan bangunan terutama pasir dan batu. Kota Jakarta dengan lahan yang semakin sempit tentunya akan membangun sarana dan prasarana. Untuk itu diperlukan bahan pasir dan batu yang berkualitas baik sebagai material bangunan bertingkat dan berstruktur lainnya. Provinsi Banten terutama di wilayah Serang dan Pandegelang ditempati oleh batuan yang banyak terdapat bahan galian golongan C terutama pasir dan batu. Formasi batuannya merupakan hasil aktifitas magmatik berupa intrusi dan volkanisme yang memungkinkan terbentuknya endapan bahan galian pasir dan batu yang berkualitas baik karena tersusun atas mineral-mineral keras yang terikat kuat dan sangat kompak, yang memiliki kekuatan lebih dari 800 kg/cm 2 . Prospek dan potensi akan bahan galian pasir dan batu terutama di kompleks Pegunungan Gede meliputi Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dengan penyebaran di perbukitan-perbukitan maupun di sungai- sungai. Dengan melihat potensi tersebut dilakukan eksplorasi bahan galian pasir dan batu gunung (quarry) 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud adalah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebaran lapisan endapan sirtu dan menghitung volume (cadangan) di sekitar daerah yang diselidiki yang merupakan informasi awal didalam suatu perencanaan penambangan guna membantu dalam pengambilan keputusan apakah wilayah tersebut cukup prospek atau tidak jika pasir tersebut diusahakan/ditambang. Sedangkan tujuan dilakukannya penyelidikan ini adalah sebagai parameter awal untuk melakukan kajian eksploitasi quarry pasir dan batu. 1.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penyelidikan Secara administratif, daerah penelitian termasuk ke dalam Desa Puloampel, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten (Gambar 1). Kesampaian daerah penelitian dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau lebih, dari Kota Jakarta dapat melewati jalan TOL atau jalan biasa menuju Bojonegara, lalu menuju ke Kecamatan Puloampel ke Desa Puloampel.

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

46 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH PULOAMPEL, KECAMATAN PULOAMPEL

KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

Oleh :

Solihin

Abstrak

Bahan asal galian batu dan pasir ini berasal dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit basaltis lava,

andesit basaltis dike, breksi fragment support dan breksi volkanik matriks support, yang telah

mengalami pemadatan dan kompaksi pola kekar relatif jarang yang menyebabkan bentuk lapisan

atau blok batuan relatif tebal sehingga batuan relatif utuh tidak mudah hancur. Total cadangan pasir

dan batu berdasarkan pemetaan geologi sejumlah 57,796,037.50 meter kubik atau 57,8 Juta meter

kubik, sedangkan berdasarkan pemetaan geolistrik mencapai 3,516,787.91 atau 3,5 juta meter

kubik. Aksesibilitas mudah dan lancar, pengangkutan ke daerah sekitar terutama Kota Jakarta,

dapat melalui darat maupun jalur laut. Namun relatif sulit dalam melakukan penambangan

mengingat batuan sangat kompak dan keras.

Kata Kunci : Batu, Pasir, Volkanik, dan Cadangan

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wilayah JABODETABEK, merupakan

wilayah dengan perkembangan pesat, dengan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat pula

akan berdampak pada kebutuhan bahan

bangunan terutama pasir dan batu. Kota

Jakarta dengan lahan yang semakin sempit

tentunya akan membangun sarana dan

prasarana. Untuk itu diperlukan bahan pasir

dan batu yang berkualitas baik sebagai

material bangunan bertingkat dan berstruktur

lainnya.

Provinsi Banten terutama di wilayah Serang

dan Pandegelang ditempati oleh batuan yang

banyak terdapat bahan galian golongan C

terutama pasir dan batu. Formasi batuannya

merupakan hasil aktifitas magmatik berupa

intrusi dan volkanisme yang memungkinkan

terbentuknya endapan bahan galian pasir dan

batu yang berkualitas baik karena tersusun

atas mineral-mineral keras yang terikat kuat

dan sangat kompak, yang memiliki kekuatan

lebih dari 800 kg/cm2. Prospek dan potensi

akan bahan galian pasir dan batu terutama di

kompleks Pegunungan Gede meliputi

Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten, dengan penyebaran di

perbukitan-perbukitan maupun di sungai-

sungai.

Dengan melihat potensi tersebut dilakukan

eksplorasi bahan galian pasir dan batu gunung

(quarry)

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud adalah melakukan penyelidikan

untuk mengetahui penyebaran lapisan

endapan sirtu dan menghitung volume

(cadangan) di sekitar daerah yang diselidiki

yang merupakan informasi awal didalam

suatu perencanaan penambangan guna

membantu dalam pengambilan keputusan

apakah wilayah tersebut cukup prospek atau

tidak jika pasir tersebut

diusahakan/ditambang. Sedangkan tujuan

dilakukannya penyelidikan ini adalah sebagai

parameter awal untuk melakukan kajian

eksploitasi quarry pasir dan batu.

1.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah

Penyelidikan

Secara administratif, daerah penelitian

termasuk ke dalam Desa Puloampel,

Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten (Gambar 1). Kesampaian

daerah penelitian dapat ditempuh dengan

kendaraan roda empat atau lebih, dari Kota

Jakarta dapat melewati jalan TOL atau jalan

biasa menuju Bojonegara, lalu menuju ke

Kecamatan Puloampel ke Desa Puloampel.

Page 2: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 47

Selain jalan darat kesampaian daerah juga

dapat dicapai dengan jalan laut dari Pelabuhan

Tanjung Priok menuju Kota Cilegon atau ke

Pelabuhan Pelindo II di Cilegon Banten lalu

menuju Kecamatan Puloampel dan Desa

Puloampel.

Untuk mencapai lokasi penelitian dari jalan

utama Serang-Cilegon menuju Desa

Puloampel hanya dapat ditempuh dengan

kendaran roda empat atau dengan roda dua.

Kemudian dari desa Puloampel ke arah

baratdaya sejauh kurang lebih 1,5 kilometer.

Adapun luas daerah 51,36 Ha. Secara

geografis (UTM) batas-batas koordinat

daerah penelitian berdasarkan penentuan titik

banchmark (BM) hasil pengukuran topografi

seperti pada Tabel 1.berikut.

Tabel 1. Koordinat geografi UTM IUP eksplorasi

PT. Probo Resources

No. Titik X Y

P1 619911.380 9345051.450

P2 619934.970 9345046.410

P3 619943.240 9345036.200

P4 619938.600 9345023.060

P5 619935.830 9345014.650

P6 619931.510 9345009.410

P7 619923.720 9345005.930

P8 619855.430 9344982.740

P9 619844.940 9344978.760

P10 619839.270 9344977.630

P11 619827.740 9344975.410

P12 619804.970 9344965.560

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penelitian

1.4. Waktu

Waktu berlangsungnya penyelidikan dimulai

dari persiapan, kegiatan pengumpulan data,

pengolahan data sampai dengan penyusunan

laporan di lakukan selama kurang lebih 1

bulan di mulai dari Awal April 2013.

Page 3: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

48 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

Waktu pelaksanaan penelitian ini di awali

dengan tahap persiapan Tahap ini meliputi

perencanaan kegiatan di studio dan

perencanaan kerja yang meliputi :

pengumpulan data-data mengenai keadaan

medan dan mempelajari laporan-laporan

geologi daerah sekitarnya, mempelajari

keadaan keadaan geologi yang meliputi :

litologi, struktur geologi, endapan bahan

galian dari hasil penyelidikan sebelumnya.

pembuatan peta dasar skala 1:100 atau 1:1000

untuk pemetaan detail. membuat rencana

kerja (proposal) termasuk kebutuhan tenaga

kerja, perlengkapan pemetaan dan biayanya

dan menyusun program kerja dan jadwal

pemetaan, Waktu tahapan ini dilakukan

selama 1 minggu.

Tahap berikutnya adalah tahapan pemetaan

yang telah dilakukan selama kurang lebih 6

hari yang dilaksanakan dari tanggal 5 - 12

April 2013. Sedangkan tahapan analisis

laboratorium dan pekerjaan studio serta di

ikuti juga pembuatan laporan dilakukan

selama dilaksanakan 3 Minggu (April 2013).

2. KEGIATAN PENYELIDIKAN

2.1 Persiapan

Tahap ini meliputi perencanaan kegiatan di

kantor dan perencanaan kerja yang meliputi :

Ppengumpulan data-data mengenai

keadaan medan dan mempelajari laporan-

laporan geologi daerah Nyalindung dan

sekitarnya.

o Mempelajari litologi, struktur geologi,

endapan fosfat dari hasil penyelidikan

sebelumnya.

Pembuatan peta dasar skala 1:25.000, dan

1:5000 untuk pemetaan detail.

o Peta dasar pemetaan 1:25000,

digunakan peta rupa bumi yang

dikeluarkan oleh Bakosurtanal.

o Sedangkan peta skala besar 1:1000 akan

dilakukan perbesaran dari peta skala 1 :

25000, Bakosurtanal

Membuat rencana kerja termasuk

kebutuhan tenaga kerja, perlengkapan

pemetaan dan biayanya.

Menyusun program kerja dan jadwal

pemetaan.

Peralatan yang akan digunakan meliputi :

Peralatan kerja lapangan.

Peta Dasar

GPS

Palu Geologi

Kompas geologi

Meteran.

Kantong Sampel

1 set resistivity meter merek Yokohama

Loupe

Alat Tulis

Kamera

Clipboard

HCL 10%

2.2. Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi yang akan dilakukan adalah

melakukan deskripsi dan pengamatan

terhadap singkapan-singkapan batuan. Data

yang akan di catat diantaranya :

tipe batuan dan kontak antar batuan

Gejala geologi : patahan, kekar, rekahan

dan lipatan

Strike dan dip struktur batuan

Unsur-unsur geomorfologi

Pencatatan lokasi sampling dan penentuan

titik bor

Selain hal tersebut juga di lakukan

pengambilan contoh

Rock sampel

Di beberapa lokasi, pengamatan dapat

langsung dilakukan tanpa melakukan

pembersihan terhadap singkapannya.

Beberapa lokasi lainnya harus

dibersihkan terlebih dahulu dari semak-

semak dan ranting pohon yang menutupi.

Pengamatan pada singkapan yang ditemukan,

dicatat berupa deskripsi dan penggambaran

posisi pada peta lintasan atau pada GPS, foto

dan pengambilan conto.

2.3. Penyelidikan Geofisika

Metode penelitian geofisika yang digunakan

adalah metode tahanan jenis yang merupakan

salah satu dari kelompok metode geolistrik

yang digunakan untuk mempelajari keadaan

bawah permukaan dengan cara mempelajari

sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah

permukaan bumi.

Penyelidikan geolistrik resistivity adalah

mengukur tahanan jenis batuan dari

permukaan tanah sampai kedalaman tertentu

yang kita kehendaki. Tujuannya adalah untuk

mengetahui jenis lapisan-lapisan batuan

berdasarkan data tahanan jenisnya, dalam hal

Page 4: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 49

ini dapat diketahui penyebaran kearah tegak

(vertikal) maupun mendatar (lateral).

Hal tersebut di atas dapat diketahui karena

setiap jenis batuan akan mempunyai nilai

tahanan jenis yang berbeda-beda antara satu

dengan yang lainnya, perbedaan tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Ukuran butir penyusun batuannya.

Komposisi mineral

Kandungan air

Kepadatan

Porositas.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas,

maka cara resistivity dapat digunakan untuk

mendeteksi lapisan-lapisan batuan terutama

lapisan sedimen dengan kemiringan tidak

terlalu tajam.

Dengan cara ini dapat diketahui penyebaran

lapisan-lapisan batuan kearah tegak maupun

mendatar. Beberapa hal keterbatasan metode

ini adalah jika lapisan tipis dan letaknya relatif

dalam, respon tahanan jenisnya rendah,

sehingga sulit untuk dideteksi.

Pelaksanaan pengukuran tahanan jenis batuan

dilakukan pada titik-titik ukur geolistrik yang

terukur secara random (acak), mengingat

medan yang sangat berat dengan kemiringan

lereng 10 – 70o dan panjang lereng relatif

pendek berjarak 35 – 100 meter, (Gambar

2.2.). Didaerah penyelidikan letak titik ukur

geolistriknya tidak dengan kisi sempurna

(bujur sangkar/segi empat), sehubungan

daerahnya tidak memungkinkan untuk pola

grid. Penentuan titik lokasi pengukuran

geolistrik yang tersebar didasarkan atas

adanya penyebaran singkapan yang teramati

dan tersingkap.

Letak titik geolistrik di lapangan ditentukan

dengan menggunakan pita ukur (meteran) dan

kompas geologi serta GPS. Jumlah

pengukuran titik geolistrik sebanyak 43 titik

yang dianggap mewakili jenis satuan batuan

yang ada dan juga mewakili kondisi morfologi

setempat dan Lampiran Peta Factual Map.

Pengukuran tahanan jenis dilakukan sampai

kedalaman 10 - 40 meter. Jarak antar titik

geolistrik berkisar antara 100 sampai 200

meter. Pada tiap titik pengukuran geolistrik,

tahanan jenis batuan mulai diukur dari

permukaan sampai kedalaman 40 meter

dengan interval pengukuran tiap satu meter

sampai kedalam 6 meter dari kedalaman 8

meter sampai 10 meter interval dua meter dan

dari kedalaman 10 meter sampai 40 meter

interval 5 meter.

2.4. Pengeboran

emboran perlu dilakukan untuk memastikan

penyebaran bahan galian ke arah vertikal,

untuk memperoleh data-data selain mengenai

keadaan tubuh endapan yang bersangkutan,

seperti ketebalan, sifat-sifat fisik, jurus dan

kemiringan sebagian, juga sifat-sifat

geoteknik. Pemboran juga digunakan untuk

menghitung cadangan terukur dari bahan

galian.

Hingga Laporan ini di buat, pemboran sedang

di lakukan, dan akan direncanakan sebanyak 6

titik secara vertikal, dengan full coring.

2.5. Pengolahan Data

2.6.1. Pengolahan Data Geolistrik

Data hasil pengukuran berupa tahanan jenis

listrik dari pada batuan untuk setiap interval

pengukuran dihitung, menjadi tahanan jenis

semu batuan. Data tahanan jenis semu

tersebut diplot pada kertas logaritma ganda

dengan variabel x sebagai kedalaman dan

deteksi sedangkan variabel y sebagai tahanan

jenis semu.

Dengan cara demikian setiap titik duga

geolistrik mempunyai grafik tahanan jenis

semu lapangan, selanjutnya dengan cara

“curve matching” setiap grafik tahanan jenis

semu pada setiap titik diolah sehingga

didapatkan tahanan jenis batuan sebenarnya

untuk setiap lapisan yang ada, untuk

membantu pengolahan data digunakan

program komputer, dengan menggunakan

software “Progress”.

Data tahanan jenis lapisan batuan

dikorelasikan dengan batuan dilapangan

sehingga dengan cara penafsiran dapat

diketahui macam-macam lapisan batuan yang

ada. Untuk permukaan pada elektroda

potensial P2, dan didapat pada potensial

antara P1 dan P2 (lihat Gambar 2.2)

4

1

3

1

2

1

1

1

2

1

rrrr

p

Page 5: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

50 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

Dimana :

V = beda potensial P1 dan P2

I = kuat arus

r = tahanan jenis

r1, r2, r3 dan r4 = parameter

konfigurasi seperti

Gambar 3.3

Faktor Geometri :

aK 2

Faktor geomteri (K) merupakan besaran

penting dalam pendugaan tahanan jenis

vertikal maupun horizontal. Dengan

mengubah jarak antar elektroda untuk

kepentingan eksplorasi dapat diperoleh

berbagai variasi nilai tahanan jenis terhadap

kedalaman.

2.6.2. Metode Perhitungan Cadangan

Cadangan secara teori dibagi menjadi 2 (dua)

: resource (sumberdaya) dan reserve

(cadangan). Status cadangan yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah reserve

yang dapat dibagi lagi menjadi :

Proven (terukur) : terbuka seluruhnya

sehingga volume, dibatasi oleh bidang-

bidang penambangan pada kedua sisinya.

Probable (Terkira) : Cadangan yang

terdapat cukup terjamin tapi tidak pasti

betul

Posible (Terduga) : Terdapatnya

merupakan kemungkinan yang cukup

beralasan berdasarkan pengetahuan

geologi.

Perhitungan volume batuan tergantung pada

bentuk endapan. Batu dan pasir yang

bentuknya tidak teratur paling mudah

ditangani dengan peta-peta isopach dan

sebuah planimeter polar. Daerah di antara

kontur isopach yang bersebelahan ditentukan

dengan planimeter dan ini kemudian dikalikan

dengan ketebalan rata-rata daerah ini untuk

menghasilkan volume ketebalan rata-rata

adalah titik pertengahan antara dua kontur

yang bersebelahan, dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Cara perhitungan lain dilakukan dengan cara

grid/polygon/penampang sebagaimana

tersebut dibawah ini.

Disamping cara-cara perhitungan cadangan di

atas juga dilakukan perhitungan cadangan

dengan bentuk tabung yaitu luas lingkaran

dikalikan dengan tinggi atau ‘phi x jari-jari

pangkat 2 x tebal lapisan’. Rumus ini di

gunakan seperti log geolistrik dan data

pemboran, mengingat jarak antar titik terlalu

jauh sehingga tidak dapat dibuat dengan

system polygon. Untuk bentuk cadangan

berbentuk tabular seperti lava dan dike, di

gunakan dengan perhitungan berbentuk

tabular (atau hampir tabular) yang

mempunyai kemiringan biasanya ditandai

dengan penampang tegak longitudinal yang

digambarkan sejajar terhadap strike dan

deposite body. Gambar berikut

memperlihatkan bahwa daerah , X = daerah

Y .

Page 6: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 51

Perhitungan Cadangan bijih yang berbentuk

tabular atau hampir tabular maka perhitungan

volume atau estimasinya dilakukan dengan

cara yaitu

Volume “Y” = panjang x lebar x beda tinggi

(level).

3. HASIL PENYELIDIKAN

3.1. Geologi Regional

Morfologi dan Fisiografi daerah penelitian

memiliki fisiografi adalah area bergelombang

kuat dengan relief topografi 50-200 meter,

dengan lembah-lembah sempit, terbentuk

pada area lereng timurlaut kompleks

pegunungan G. Gede – Serang dan dataran

pantai utara Serang dengan ketinggian antara

0 - 500 mdpl. Struktur geologi yang

berkembang adalah mega rekahan berarah

tenggara-baratlaut, terdapat 2 (dua) mega

rekahan yang salah satunya tepat melewati

puncak Gunung Gede (Gambar 1.2).

Satuan Batuan di daerah penelitian satuan

batuan umumnya berumur kuater hasil

aktifitas volkanik dan magmatik dangkal.

Terdiri dari berupa Tuf Banten (Qpvb), Tuf

Banten Atas (Qptb), Produk Volkanik G.

Gede (Qpvg), Batuan Volkanik G. Gede

(Qpg) dan Endapan Sungai dan Pantai (Qa)

Tiap Satuan batuan tersebut tersusun atas :

Tuf Banten (Qpvb) terdiri tuf, tuf fumice,

batupasir tufan. Tuf Banten Atas (Qptb)

terdiri dari tuf litik, tuf pumice and tuf

pasiran. Produk Volkanik G. Gede (Qpvg)

terdiri atas lava, breksi dan lahar

terkonsolidasi. Batuan Volkanik G. Gede

(Qpg) memiliki tersusun atas andesitis-

basaltik aliran lava terkekarkan, volcanic

breksi volkanik, tuf dan lahar terkonsolidasi.

Endapan Sungai dan Pantai (Qa) terdiri dari

berangkal, kerakal, kerikil, pasir, lempung,

lumpur and berangkal pumice.

Lokasi penelitian dilihat secara geografi

terletak pada satuan batuan Batuan Volkanik

G. Gede (Qpg) memiliki susunan batuan

andesitis-basaltik aliran lava terkekarkan,

breksi volkanik, tuf dan lahar terkonsolidasi,

(Gambar 2)

Gambar 2. Peta Geologi Regional

Page 7: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

52 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

3.1.1. Geologi Daerah Penelitian

A. Geomorfologi

Berdasarkan fisiografi regional, daerah

penelitian termasuk ke dalam bentang alam

atau landscape perbukitan volkanik, yaitu

suatu perbukitan hasil aktifitas volkanisme

pada masa kuater, sehingga masih

memperlihatkan ciri-ciri morfologi khas

perbukitan volkanik.

Morfologi daerah penelitian menempati

perbukitan dengan lembah sempit, ketinggian

dari muka laut antara 65 hingga 325 m.

Bentuk lereng memanjang ke arah baratdaya-

timurlaut, searah dengan lembahnya, dengan

panjang lereng 900 meter hingga 1000 meter,

sudut lereng yang memanjang ini antara 5o

hingga 30o. Panjang lereng memendek atau

lereng tegaklurus lembah atau punggungan

memanjang antara 75 hingga 200 meter

dengan sudut lereng antara 10o hingga 45o .

Sungai yang mengalir di daerah ini adalah

bagian dari system sungai radier, yang

mengalir searah dengan arah lembah atau

punggungan memanjang daerah ini yaitu

berarah baratdaya-timurlaut. Sungai Utama

yaitu sungai Gondang, dengan lebar 1 hingga

3 meter, yang memiliki gradien 10 – 20 %,

mengalir ke arah timurlaut.

Berdasarkan proses, struktur dan tahapan

geomorfologi daerah penelitian hanya sebagai

satuan geomorfologi perbukitan volkanik

(Gambar 3.)

Gambar 3. Foto geomorfologi perbukitan volkanik nampak morfolong menonjol kerucut

subvolkanik dan juga gawir-gawir terjal

oleh batuan keras.

Proses geomorfologi yang telah dan sedang

berlangsung di daerah penelitian di jumpai

beberapa karakter proses geomorfologi

seperti dijumpainya kerucut sub gunung api,

gawir-gawir terjal, dan lembah-lembah

dalam. (Gambar 3.). Struktur yang terdapat di

daerah ini berupa megarekahan dan patahan

yang berarah baratdaya-timur laut, tenggara-

baratlaut. Tersusun atas satuan batuan

piroklastik, laharik dan rempah volkanik.

B. Struktur Geologi

Struktur geologi yang berkembang di daerah

penelitian adalah berupa rekahan. Dari

pengukuran indikasi struktur berupa bidang-

bidang rekahan/sesar sebanyak 44

pengukuran, didapati kedudukan umum N

120oE/82o dan N 052 o E/85o . Kedua rekahan

/sesar tersebut memotong-motong

membentuk blok-blok rombik.

Disamping itu dari kedudukan umum tersebut

yang diduga sesar adalah dengan kedudukan

rata-rata N 120oE/82o (Gambar 4)

Gambar 4. Peta Geologi Daerah Telitian

Page 8: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 53

C. Karakteristik Litologi

Berdasarkan pemetaan geologi berupa

pengamatan singkapan batuan dengan

mengamati tekstur, komposisi mineralogi,

secara megaskopis di daerah penelitian jenis-

jenis batuan adalah batuan volkanik, baik

piroklastik maupun laharik. Jenis-jenis satuan

batuan tersebut (Gambar 3.6) adalah :

1. Satuan Batuan Breksi Volkanik Fragment

Support

2. Satuan Batuan Andesit-Basaltis Lava

3. Satuan Batuan Breksi Volkanik Matrix

Support

4. Satuan Batuan Andesite-Basaltis Dike

5. Endapan Aluvial Sungai

1. Satuan Breksi Volkanik

Fragment Support.

Satuan Breksi Volkanik Fragment Support di

daerah penelitian umumnya menempati

puncak-puncak hingga lereng-lereng bukit

yang memiliki kemiringan lereng antara 10 o -

60o. Luas penyebaran 64% (gambar 3.6).

Breksi volkanik fragment support; berbutir

kasar hingga sangat kasar; kepingan-kepingan

pada umumnya berkisar dari beberapa cm

sampai 100 cm; beberapa ada yang sebesar

350 cm, menyudut hingga menyudut-

tanggung, kepingan-kepingan kebanyakan

terdiri dari andesit piroksen bersifat aphanit

dan porfir, beberapa fragmen tuf dan

batulapili, sangat kompak dan sangat keras

(Gambar 5). Ketebalan satuan ini berdasarkan

penampang geologi antara 50 – 350 meter.

Gambar 5. Foto Singkapan Satuan Breksi Volkanik

Fragment Support

2. Satuan Andesit-basaltis Lava

Satuan ini hanya tersingkap lereng bukit

bagian utara dan selatan, Luas penyebaran

kurang lebih 19.5 %, Ketebalan satuan ini

antara 9-20 meter,. (Gambar 6). Satuan ini

memiliki ciri fisik struktur kekar lembar

dengan ketebalan lembar 5-20 cm, arah aliran

umumnya ke arah timurlaut dengan sudut arah

aliran antara 3-35o, selain kekar lembar juga

terdapat lava masif dan lava terbreksikan. Ciri

fisik lainnya sangat kuat dan sangat padat

(Gambar 3.10). Ciri petrologi andesit-basaltis

ini abu-abu gelap, hipohialin, vuggy, besar

butir fenokris 0,1-0.5 mm, dengan jumlah

sedikit, masadasar gelas. Komposisi mineral

Ca-Na Plagioklas, hornblende, piroksen,

biotit dan gelas dan mineral bijih hematit.

Berdasarkan ciri fisik dan petrologi di atas

batuan andesit-basaltis ini terbentuk karena

proses lelehan lava yang mengalir diatas

batuan samping maka disebut andesit-basaltis

lava.

Gambar 6. Foto Singkapan Andesite-basaltis lava

berupa massive, kekarlembar dan terbreksikan

3. Satuan Breksi Volkanik Matrix

Support

Satuan Breksi Volkanik Matriks Support di

daerah penelitian umumnya menempati

puncak lereng bukit di bagian selatan yang

memiliki kemiringan lereng antara 10 o -30o.

Luas penyebaran 12 % (gambar 7).

Breksi volkanik Matriks Support; berbutir

halus hingga sangat kasar; kepingan-kepingan

pada umumnya berkisar dari beberapa cm

sampai 60 cm; menyudut hingga menyudut-

tanggung, fragmen kebanyakan terdiri dari

andesit piroksen bersifat aphanit dan porfir,

beberapa fragmen tuf dan batulapili, terpilah

buruk, porositas buruk, sangat kompak dan

sangat keras. Memiliki struktur aliran berupa

‘channel struktur’ dan reverse graded bedding

dan normal graded bedding, sebagai ciri aliran

laharik. (Gambar 3).

Page 9: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

54 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang

geologi antara 9 – 55 meter.

Gambar 7. Foto Singkapan Batuan Breksi Matriks

Support Dengan Struktur Chaneling dan Orientasi Butiran Dengan Reverse Grade Bedding

4. Satuan Andesit-Basaltis Porfir

Dike

Satuan ini hanya tersingkap di dasar sungai

dan lereng bukit bagian utara, Luas

penyebaran kurang lebih 0.5 %, Ketebalan

satuan ini antara 5-7 meter, dengan panjang

antara 200 dan 600 meter. (Gambar 3).

Satuan ini memiliki ciri fisik struktur kekar

kolom dan kekar lembar, memiliki bidang

kontak dengan kemiringan 60o sangat kuat

dan sangat padat. pada bagian bawah dan

atasnya, kontak dengan breksi volkanik

fragment support (Gambar 8). Ciri petrologi

andesit-basaltis ini abu-abu gelap,

hipokrisalin, porfiritik, besar butir fenokris

0,1-1 mm, dengan jumlah >25%, masadasar

kristalin dan gelas. Komposisi mineral Ca-Na

Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan

gelas.

Berdasarkan ciri fisik dan petrologi di atas

batuan andesit-basaltis porfir ini terbentuk

karena proses intrusi dangkal yang memotong

batuan samping maka disebut andesit-basaltis

porfir dike.

Gambar 8. Foto Singkapan Andesit-Basltis Porfi Dike

5. Satuan Aluvial Sungai

Satuan ini tersebar di bagian timur pada

tengah peta daerah penelitian dengan luas

kurang lebih 4%, pada Sunggai Gondang.

Satuan batuan ini terdiri dari bongkah,

kerakal,kerikil dan pasir. Tebal satuan ini

antara 0,5 – 8 meter, (Gambar 9).

Gambar 9. Foto Singkapan Endapan Aluvial, Terdiri Dari

Bongkah,Kerakal, Kerikil, dan Pasir

3.2. Geofisika

Metode pengukuran geofisika yang di

gunakan adalah metode geolistrik dengan

konfigurasi wenner, dengan nomor titik A1-

A43

Hasil Analisis Geolistrik seluruh data hasil

pengukuran berupa tahanan jenis listrik dari

pada batuan untuk setiap interval pengukuran

dihitung, menjadi tahanan jenis semu batuan.

Data tahanan jenis semu tersebut diplot pada

kertas logaritma ganda dengan variabel x

sebagai kedalaman dan deteksi sedangkan

variabel y sebagai tahanan jenis semu.

Dengan cara demikian setiap titik duga

geolistrik mempunyai grafik tahanan jenis

semu lapangan, selanjutnya dengan cara

“curve matching” setiap grafik tahanan jenis

semu pada setiap titik diolah sehingga

didapatkan tahanan jenis batuan sebenarnya

untuk setiap lapisan yang ada, untuk

membantu pengolahan data digunakan

program komputer, dengan menggunakan

software “Progress”.

Data tahanan jenis lapisan batuan

dibandingkan dengan singkapan batuan yang

ada, sehingga dengan cara penafsiran dapat

diketahui macam-macam lapisan batuan di

lokasi ini. Dengan dibantu data geologi dapat

diketahui jenis lapisan batuan berdasarkan

nilai tahanan jenisnya sebagai berikut : Tabel 2. Rekapitulasi Tahanan Jenis Lapisan Batuan dan Jenis Batuannya

Berdasarkan hasil pengukuran dan

interpretasi yang telah dilakukan di daerah

penelitian di dapat beberapa jenis batuan

dengan kriteria sebagai berikut :

Soil atau tanah beberapa mengandung

bongkahan batu berupa batu breksi

Page 10: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 55

maupun lava, Lapisan batuan ini memiliki

nilai tahanan jenis yang tinggi yaitu antara

21.82 - 197.41 ohm-meter .

Aluvial sungai sebagai material lepas

terdiri dari berukuran pasir – bongkah,

lapisan ini memiliki tahanan jenis antara

38.11 - 43.41 ohm meter.

Breksi volkanik matriks support; berbutir

halus hingga sangat kasar; kepingan-

kepingan pada umumnya berkisar dari

beberapa cm sampai 60 cm; menyudut

hingga menyudut-tanggung, fragmen

kebanyakan terdiri dari andesit piroksen

bersifat aphanit dan porfir, beberapa

fragmen tuf dan batulapili, terpilah buruk,

porositas buruk, sangat kompak dan sangat

keras. Batuan ini memiliki tahanan jenis

antara 29.03 - 98.03 ohm-meter.

Lava Andesit-basaltis ini abu-abu gelap,

hipohialin, vuggy, besar butir fenokris 0,1-

0.5 mm, dengan jumlah sedikit, masadasar

gelas. Komposisi mineral Ca-Na

Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit

dan gelas dan mineral bijih hematit, sangat

kompak dan sangat keras, dengan nilai

tahanan jenis 152.37 - 386.29 meter.

Breksi volkanik fragment support; berbutir

kasar hingga sangat kasar; kepingan-

kepingan pada umumnya berkisar dari

beberapa cm sampai 350 cm; menyudut

hingga menyudut-tanggung, fragmen

kebanyakan terdiri dari andesit piroksen

bersifat aphanit dan porfir, beberapa

fragmen tuf dan batulapili, terpilah buruk,

porositas buruk, sangat kompak dan sangat

keras. Batuan ini memiliki tahanan jenis

antara 29.03 - 98.03 ohm-meter.

Secara detail hasil pengukuran geolistrik dan

interpretasinya disajikan pada Lampiran

Tabulasi Data Geolistrik dan Perhitungan

Cadangannya.

3.3. Endapan Bahan Galian Batu dan Pasir

a. Karakteristik

Karakteristik bahan galian batu dan pasir

sesuai dengan ciri atau karateristik secara

petrologi di lapangan, maka ciri petrologi juga

sebagai ciri karakteristik bahan galian batu

dan pasir. Berdasarkan ciri – ciri litologi dari

pemetaan geologi dan geolistrik maka ciri

litologi sesuai penjelasan ciri litologi pada

subbab geologi dimuka, yaitu :

Bahan Galian Batu, berasal dari satuan

batuan Andesit-Basaltis Lava dan Andesite-

Basaltis Dike, kedua batuan ini secara

Andesit-basaltis ini abu-abu gelap, hipohialin

dan hipokristalin, vuggy, besar butir fenokris

0,1-1.0 mm, dengan jumlah sedikit,

masadasar gelas. Komposisi mineral Ca-Na

Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan

gelas dan mineral bijih hematit, sangat

kompak dan sangat keras. Terkekarkan berupa

kekar lembar dan kekar kolom dan masive,

juga terpotong oleh kekar tektonik berbentuk

rombik (Gambar 3.8 dan 3.10).

Bahan galian batu dan pasir, berasal dari

satuan batuan Breksi Volkanik fragment dan

matrix Support kedua jenis batuan ini

memiliki ciri berbutir halus, kasar hingga

sangat kasar; kepingan-kepingan pada

umumnya berkisar dari beberapa cm sampai

350 cm; menyudut hingga menyudut-

tanggung, fragmen kebanyakan terdiri dari

andesit piroksen bersifat aphanit dan porfir,

beberapa fragmen tuf dan batulapili, terpilah

buruk, porositas buruk, sangat kompak dan

sangat keras Terkekarkan berupa kekar

lembar dan kekar kolom dan masive, juga

terpotong oleh kekar tektonik berbentuk blok-

blok berbentuk rombik (Gambar 3.7 dan 3.9).

b. Sebaran

1. Sebaran bahan galian batu dan

pasir berdasarkan Geolistrik

Setiap titik geolistrik diplot dan digambarkan

dalam peta lokasi titik geolistrik, maka setiap

titik geolistrik yang diduga terdapat lapisan

mengandung batu dan pasir, digambarkan

dalam peta hanya berdasarkan kedalaman

total titik geolistik. Penyebaran bahan galian

batu dan pasir tidak dapat digambarkan

mengingat bentuk morfologi yang curam

sementara jarak antar titik geolistrik relatif

jauh.

Maka penggambaran penyebaran bahan

galian batu dan pasir hanya di sekitar titik

geolistrik, dengan radius sesuai dengan

kedalaman total titik geolistrik yaitu antara 10

hingga 40 meter. (Gambar 10).

2. Sebaran galian batu dan pasir

Berdasarkan Pemetaan Geologi

Sebaran endapan bahan galian batu dan pasir

hampir sama dengan sebaran batuan pada peta

geologi, hanya dikelompokan saja. Bahan

galian batu adalah gabungan antara sebaran

Page 11: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

56 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

batuan andesit dike dengan andesit lava yaitu

seluas 20% dari luas total daerah penelitian.

Sedangkan Bahan galian batu dan pasir

penyebarannya merupakan gabungan antara

sebaran batuan breksi fragmen support dan

breksi matrik support yaitu kurang lebih 76%

dari luas daerah telitian, Luas 4 % lagi

merupakan aluvial sungai tidak dihitung

sebagai cadangan batu dan pasir. (Gambar

11).

3.4. Estimasi Sumberdaya Bahan Galian

Batu dan Pasir Quarry

Sumberdaya adalah jumlah bahan galian di

daerah penyelidikan atau bagian dari daerah

penyelidikan yang dihitung berdasarkan data

yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan

untuk tahap survey tertentu. Sumberdaya

diklasifikasikan berdasarkan tingkat

keyakinan geologi dan tingkat keyakinan

ekonomi.

Tingkat keyakinan geologi meliputi jarak

pengaruh dan titik informasi, sementara

tingkat keyakinan ekonomi berdasarkan

kualitas, ketebalan serta pemetaan ekonomi

mikro dan kondisi politik dan kebijakan

investasi. Sumberdaya terbagi atas Hipotetik,

Tereka, Terindikasi serta Terukur. Di daerah

penelitian dapat diklasifikasikan sebagai

cadangan terkira (proved reserve) yaitu

sumberdaya terindikssi dan sebagian

sumberdaya terukur, tetapi berdasarkan kajian

kelayakan semua faktor yang terkait telah

terpenuhi sehingga penambangan dapat

dilakukan secara layak.

Gambar 10. Peta Sebaran Dari Data Geolistrik

Page 12: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 57

Gambar 11. Peta Sebaran Batu dan Pasir Pemetaan Geologi

Ada beberapa metode perhitungan cadangan

bahan galian yang dikenal, yaitu metode

penampang, metode poligon, metode Circular

(SGS.83). Metode Blok dll, hal ini ditujukan

untuk bahan galian-bahan galian yang

mempunyai sifat dan karakteristik tertentu,

misalnya batubara. Pendekatan spesifik untuk

bahan galian endapan bahan galian batu dan

pasir Quarry, maka metode metode

penampang, metode poligon, metode

Circular. Dalam perhitungan cadangan level

ketinggian topografi yang terendah adalah 65

meter sedangkan tertinggi adalah 325 meter.

3.5. Perhitungan Cadangan Berdasarkan

Pemetaan Geologi

Bentuk bahan galian batu berbentuk tabular

dan hampir tabular, maka perhitungan

cadangan didekati dengan metode sederhana

yaitu panjangXlebarxtinggi. Sedangkan

perhitungan cadangan untuk bahan galian

batu dan pasir yang berbentuk tidak beraturan

digunakan metode circular atau cara kontur.

Dengan bantuan Sistem Informasi Geografi

(Arcgis) didapatkan total Cadangan Batu,

Batu dan Pasir pada luasan 51,36 ha adalah :

Tabel 3. Tabel Perhitungan Cadangan Batu dan Pasir

3.6. Perhitungan Cadangan Berdasarkan

Dugaan Geolistrik

Jumlah titik geolistrik yang telah dilakukan

pengukuran di daerah penyelidikan sebanyak

43 titik dengan luas lebih kurang 51,36 Ha

Seluruh titik geolistrik mendapatan bahan

galian batu dan pasir. Sebagaimana dijelaskan

dimuka sebaran batu dan pasir tidak dapat di

gambarkan maka digunakan perhitungan

metode perhitungan tabung, dimana jari-jari

tabung didapat dari total kedalaman titik

geolistrik. Perhitungan cadangan tiap titik

geolistrik terlampir. Sedangkan total jumlah

cadangan hasil pemetaan geolistrik

sebagaimana tabel 4 berikut :

Page 13: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

58 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)

Tabel 4. Tabel Perhitungan Cadangan Batu dan Pasir

Hasil Geolistrik

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Pengusahaan bahan galian batu, batu dan pasir

yang akan diusahakan oleh PT. Probo

Resources secara kuantitas cukup ekonomis

mengingat :

1. Bahan asal galian batu dan pasir ini berasal

dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit

basaltis lava, andesit basaltis dike, breksi

fragment support dan breksi volkanik

matriks support, yang telah mengalami

pemadatan dan kompaksi sehingga sangat

keras dan sangat padat, pola kekar relatif

jarang yang menyebakan bentuk lapisan

atau blok batuan telatif tebal sehingga

batuan relatif utuh tidak mudah hancur,

sehingga apa yang diinginkan yaitu batu,

batu dan pasir dapat diproduksi.

2. Total cadangan cukup besar :

a. Cadangan pasir dan batu berdasarkan

pemetaan geologi hingga mencapai

57,796,037.50 meter kubik atau 57,8

Juta meter kubik,

b. Total cadangan pasir dan batu dari

pemetaan geolistrik mencapai

3,516,787.91 atau 3,5 juta meter kubik.

3. Aksesibilitas mudah dan lancar,

pengangkutan ke daerah sekitar terutama

Kota Jakarta, dapat melalui darat maupun

jalur laut.

4. Namun relatif sulit dalam melalkukan

penambangan mengingat batuan sangat

kompak dan keras.

4.2. Saran

1. Perlu melakukan analisis sampel secara

mekanik (uji laboratorium) untuk

memastikan secara tepat sifat-sifat

mekanis, agar sesuai dengan standar bahan

baku batu dan pasir untuk bangunan; yang

meliputi kuat tekan, titik beban, sifat

hancur, dan sifat-sifat mekanis lainnya .

2. Studi geoteknik untuk menentukan cara

penambangan yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

- Tel ford, W.M., L.P. Geldert, R.E.

Sheriff, D.A. Keys, 1974, Applied

Geophisics, Cambridge University

Press, 442-499 pages.

- Craft, B.C. and M.F. Hawkins, 1959, Petroleum Reservois Engineering,

Petroleum Engineering Departement

Lonisiana State University, Prentice-

Hall, Inc. 22-33 pages

- Rusmana, E., K. Suwitodirdjo dan Suharsono, 1991., Peta Geologi, Lembar

Serang, PPPG, Bandung

PENULIS :

Ir. Solihin, Staf Dosen/Pengajar Program

Studi Teknik Geologi, Fakultas

Teknik – Universitas Pakuan,

Bogor

Page 14: BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH …

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 59