bahan kuliah iczm 9 desember 2013 (1)

Upload: ariefnur

Post on 19-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Kuliah ICZM

    Widi A Pratikto

    9 Des 2013

  • DITJEN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    KULIAH ICZM 22 MEI 2013

    PARUH WAKTU PELAKSANAAN MCRMP Menuju Pengelolaan yang Lebih Baik

    Oleh :

    Prof. Ir. Widi A. Pratikto, MSc., PhD

    (Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, 2003)

  • MARILAH BERTANYA:

    APK MASYARAKAT MENGETAHUI

    APK MASYARAKAT BERPARTISIPASI

    SEBERAPA JAUH TKT PARTISIPASI

    APK MASYARAKAT MERASAKAN MANFAAT

    DLL.

  • MARILAH BERTANYA:

    APK HASIL MCRMP AKAN DIPERGUNAKAN DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    APA YG DILAKUKAN DLM MENGAWAL KEGIATAN TSB

    DLL

  • KUNCI BERHASIL:

    TEAMS

    TRUST

    EMPOWERMENT

    AIMS

    MEASURE

    SUPPORTS

  • OUTLINE PRESENTASI

    1. Latar Belakang

    2. Kondisi dan Permasalahan

    Pengelolaan wilayah Pesisir

    3. Keterkaitan Antar Berbagai

    Komponen Di wilayah Pesisir dan

    Lautan

    4. Kegiatan Strategis Ditjen P3K

    5. Pengelolaan Pesisir Terpadu (PPT)

    6. Marine Coastal Resources

    Management Project (MCRMP)

    7. Evaluasi Paruh Waktu Pelaksanaan

    MCRMP

    8. Penutup

  • 1. LATAR BELAKANG

    Wilayah Pesisir, Laut, dan PPK merupakan

    kawasan dengan produktivitas hayati tinggi

    Konsentrasi Pusat kegiatan; Pariwisata

    Perhubungan, Perindustrian, Permukiman,

    Perikanan, Pertahanan dan Keamanan, dll.

    60 % Penduduk Dunia Bermukim di Wilayah

    Pesisir Berlaku rejim akses terbuka

    Wilayah Pesisir rentan dari berbagai dampak

    kegiatan tersebut

    Rentan terhadap kerusakan biofisik lingkungan,

    konflik pengelolaan dan ketidak pastian hukum.

    Agar lestari perlu diterapkan mekanisme

    pengelolaan wilayah pesisir terpadu disertai

    dengan penegakan hukum yang tegas.

  • 2. A. KONDISI DAN PERMASALAHAN

    WILAYAH PESISIR INDONESIA

    140 juta penduduk Indonesia bermukim di wil. pesisir 50 km

    dari garis pantai ke arah darat.

    80% masyarakat pesisir masih miskin, tingkat pendidikan

    rendah.

    42 kota dan 181 kabupaten berada di pesisir s/d thn 2000,

    tempat pusat-pusat pertumbuhan dan reklamasi pantai.

    Kota-kota pantai mempunyai tingkat pencemaran yang

    tinggi.

    80% industri berlokasi di pesisir dan membuang limbahnya ke laut

    72% terumbu karang rusak, 22% baik dan 6% sangat baik.

    40% hutan mangrove telah rusak, dan langkanya nener dan

    benur

  • B. ISU & PERMASALAHAN Pengelolaan Wilayah Pesisir

    o Kemiskinan masyarakat pesisir

    o Konflik pemanfaatan ruang pesisir dan laut

    o Degradasi kualitas lingkungan pesisir

    o Pemanfaatan sumberdaya belum optimal

    o Pengelolaan konservasi belum optimal

    o Ketidakpastian dan inkonsistensi hukum

  • 3. A. KETERKAITAN ANTAR BERBAGAI

    KOMPONEN DI PESISIR DAN LAUT

  • B. KONSEP PENGELOLAAN

    EKOSISTEM SECARA ADAPTIF

    Integrated Coastal Management (ICM)

    MPAs &

    no-take

    reserves

    LMEs &

    ecoregion

    Watershed

    management

    Coastal &

    marine

    resources

    management

    Marine

    biodiversity

    conservation Fisheries

    management

    Marine

    Industry

    Marine

    Ecotourism

  • C. INTEGRASI DAN KETERPADUAN

    PENGELOLAAN WIL. PESISIR & KELAUTAN

    Economic Pressure

    Political Pressure

    Coastal Resources

    Management Measure

    Users Exploitation Rehabilitation

    Fisheries Aquaculture Agriculture Mining

    Urban development

    Navigation

    Port and

    harbours development

    Recreation

    Human settlement

    Industry site

  • 4. KEGIATAN STRATEGIS DITJEN P3K

    A. Pemberdayaan Masyarakat

    Pesisir

    B. Pengelolaan Lingkungan

    Pesisir dan Laut dalam

    Menjaga Sustainabilitas

    Lingkungan dari Pembangunan

    C. Pengembangan dan Pengelolaan

    Pulau-pulau Kecil dalam

    Menopang Pembangunan

    Nasional

  • 5. PENGELOLAAN WILAYAH

    PESISIR TERPADU

    Merupakan pendekatan yang

    memberikan arah bagi pemanfaatan

    sumberdaya pesisir secara

    berkelanjutan dengan

    mengintegrasikan berbagai

    perencanaan sektoral, berbagai tingkat

    pemerintahan, ekosistem darat dan

    laut, serta sains dan manajemen.

    Pendekatan : keterpaduan

    perencanaan yang menyeimbangkan

    kepentingan ekonomi, sosial budaya,

    dan konservasi sumberdaya pesisir.

  • A. TUJUAN PENGELOLAAN

    WILAYAH PESISIR TERPADU

    Menciptakan suatu kondisi yang dapat memfasilitasi kegiatan pembangunan oleh masyarakat dan peningkatan kinerja pemerintah.

    Meningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian Sumberdaya pesisir dan kelangsungannya

  • B. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TERPADU

    Keterpaduan Antar

    Lembaga/Sektor

    Keterpaduan Antar

    Pemerintahan/

    Kewenangan

    Keterpaduan Antar

    Ekosistem Darat

    dengan Laut

    Keterpaduan Antar

    Disiplin Ilmu

    Pengelolaan

    Pesisir Terpadu

    Desentralisasi

    Pengelolaan

    Pranata dan

    Penegakan hukum

    Pengakuan

    terhadap Hak

    Masyarakat

    Pranata

    Kelembagaan

    Konsistensi

    Pembiyaan

    Konsistensi

    Perencanaan

  • C. KEBIJAKAN PENGELOLAAN

    WILAYAH PESISIR TERPADU

    Pemanfaatan Sumberdaya Wilayah Pesisir

    Sumberdaya alam hayati

    Sumberdaya alam nonhayati

    Jasa-jasa lingkungan pesisir

    Sumberdaya binaan/buatan

    Tanah timbul

    Penguasaan Sumberdaya Wilayah Pesisir

    Berdasarkan perundang-undangan

    Hak ulayat dan masyarakat adat

    Hak pengelolaan perairan

    Berdasarkan kebiasaan dan hukum adat

  • RENSTRA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

    ALOKASI RUANG DAN SUMBERADAYA

    RENCANA PENGELOLAAN

    RENCANA AKSI

    Alokasi ruang

    Pemilihan dan penempatan

    kegiatan

    Alokasi sumberdaya

    Rencana kerja

    Pengaturan koordinasi

    Paket terpadu kegiatan

    Public campaign

    Tujuan

    Cakupan kegiatan

    tatanan pelaksanaan

    Manfaat

    dll

    Isu pengelolaan

    Target kinerja

    Organisasi/ lembaga

    Rencana kerja

    Koordinasi

    D. KONSEP PELAKSANAAN PENGELOLAAN PESISIR TERPADU

  • 6. MARINE AND COASTAL

    RESOURCES MANAGEMENT

    PROJECT

    (MCRMP)

  • A. Tujuan : Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan, konservasi dan proteksi

    terhadap lingkungan dalam kerangka Desentralisasi

    B. Sasaran ; meningkatnya kemampuan daerah dalam :

    1. Menyusun dokumen perencanaan ICZPM mulai dari renstra,

    zonasi, management plan, dan rencana aksinya

    2. Menginventarisasi, mengolah, dan mengelola data dan

    informasi sumberdaya kelautan untuk menunjang

    pembangunan pesisir dan laut

    3. Meningkatkan kerangka hukum dan pengaturan sektor

    kelautan di daerah

    4. Mempraktekkan dokumen perencanaan yang telah disusun

    dalam bentuk pengelolaan sumberdaya alam skala kecil.

  • C. MCRMP PROGRAM STRUCTURE

    LOCAL NATIONAL

    National Track

    Local Track

    15 Provinces

    & 43 Districts

    Institutional Capacity Strengthening

    Research & Development

    Education

    Database & Information Spatial Management

    Improved & Review Policy

    Small-Scale Natural Resources Management

  • REGIONAL I (SULAWESI)

    REGIONAL II (KALIMANTAN)

    REGIONAL III (SUMATERA)

    1. Sulawesi Utara 2. Gorontalo 3. Sulawesi Tengah 4. Sulawesi Tenggara 5. Sulawesi Selatan

    6. Kalimantan Timur 7. Kalimantan Tengah 8. Kalimantan Barat 9. NTB 10. NTT

    11. Bengkulu 12. Riau 13. Jambi 14. Sumatera Barat 15. Sumatera Utara

  • D.MCRMP DALAM PEMBANGUNAN PESISIR DAN LAUT

    PESISIR

    WILAYAH

    SUMBER

    DAYA

    MCRMP

    MANUSIA

    PEMANFAATAN Identifik

    asi Isu

    Alokasi

    SDA

    Manag.

    Plan

    Pemanfaatan SDK Berkelanjutan

    KONSERVASI

    PENGENDALIAN

    PENCEMARAN

    MITIGASI

    LINGKUNGAN

    Peningkat

    an SDM Kerangka

    Hukum

    Data dan

    Informasi

  • Pengelolaan Berkelanjutan

    Sumberdaya Pesisir dan Laut

    Peningkatan Kapasitas Pemda

    Inventarisasi

    Sumberdaya

    Pesisir dan

    Laut

    Identifikasi

    Masalah

    (Management

    issues)

    Menyusun

    Rencana Tata

    Ruang & Rencana

    Pengelolaan

    Penguatan

    Kerangka

    Hukum &

    Upaya

    Penegakannya

    Uji Coba Pengelolaan Sumberdaya Pesisir &

    Laut Skala Kecil

    Marine and Coastal Management

    Areas Komponen

    A Komponen

    B

    Component

    C Komponen D

  • E. VISI PELAKSANAAN MCRMP

    Pemerintah daerah memiliki kemampuan

    untuk mengelola sumberdaya pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan dengan menggunakan data dan informasi akurat serta didukung dengan kerangka hukum yang memadai

  • 7. EVALUASI PARUH WAKTU

    PELAKSANAAN MCRMP

  • A. GAMBARAN RENTANG WAKTU

    PELAKSANAAN MCRMP

    Implementation schedule (ADB)

    Year 01 Year 02 Year 03 Year 04 Year 05 Year 06

    (actual project)

    Loan Effective 27/09/01

    Progress of implementation

    Paket A

    Paket B

    Paket C

    Paket D

    Sisa waktu pelaksanaan

  • Kemampuan Perencanaan

    Pengelolaan Data Spasial

    Kerangka hukum dan pengaturan STATUS AKHIR

    SNRM

    Lokakarya

    Konsultasi publik

    Pelatihan

    Magang

    On The Jon Training

    Pelatihan

    On The Jon Training

    Pengadaan PSIC

    Survai dan Pemetaan

    Pengembangan sistim informasi

    Lokakarya

    Konsultasi publik

    Legal drafting

    Penyusunan Perda PWP

    STA

    RT

    /AW

    AL

    MC

    RM

    P Perlindungan

    lingkungan

    Budidaya laut

    Konservasi

    Dokumen Renstra

    Rencana Zonasi

    Rencana engelolaan

    Rencana Aksi

    Naskah Akademik Perda PWP

    Perda PWP

    Pusat Informasi Spasial Kelautan

    Tata ruang pesisir dan laut

    Alternatif income generating

    2001 2003 2006

    B. KEGIATAN PER KOMPONEN

  • Manfaat of MCRMP

    Hasil MCRMP

    Output MCRMP

    Input MCRMP

    C. ALUR KENDALI DAN TANGGUNG JAWAB PROGRAM

    Dampak MCRMP

    Pengelola Proyek

    dan Task Force

    Tingkat Kelembagaan

    (PMO, PSC, PTF, KTF)

    Tingkat

    Pemerintahan (pusat,

    prov, kab/kota)

  • D. TIME FRAME PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN

    Ko

    nse

    p P

    ed

    om

    an

    P

    PT

    2001

    Planned

    Actual

    Renstra

    Zonasi

    Manag. Plan

    Rencana Aksi

    2002 2003 2004 2005

    Penyiapan Pedum

    2006

    Pelatihan, Lokakarya, Fasilitasi, Bantuan Teknis

  • Komponen I

    Komponen II

    Komponen III

    Komponen IV

    Dokumen Renstra

    Praktek konsultasi publik

    Kelembagaan Proyek dan atau PWP

    SDM terlatih

    Manual/guideline

    HW/SW

    SDM Terlatih

    On going survey

    Draft Manual/guideline

    Naskah Akademik

    Konsultasi publik

    Draft Perda PWP

    Perlindungan lingkungan

    Budidaya laut

    Konservasi

    2001 2004 2006

    E. STATUS OUTPUT SAAT INI

  • F. TARGET 2004

    1). PUSAT

    1. Optimalisasi Konsultan Komponen A dan B

    2. Mobilisasi Konsultan Komponen C dan D

    3. Berfungsinya NBIN, dan Technical Advisory Group data

    dan informasi spatial

    4. Fasilitasi daerah bagi pelaksanaan kegiatan dalam

    bentuk dokumen pedum dan juklak kegiatan

    5. Implementasi proyek secara lancar dalam hal

    administrasi dan keuangan

    6. Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan

    secara periodik dan kontinyu

    7. Meningkatnya pemahaman stakeholder terhadap

    implementasi Proyek

  • 2). PROPINSI

    1. Optimalisasi fungsi kelembagaan

    2. Terlaksananya lokakarya dan konsultasi publik

    3. Tersusunnya dokumen :

    rencana zonasi

    rencana pengelolaan

    4. Draft Final Perda dan Pembahasannya di DPRD

    5. Berfungsinya Pusat Data Propinsi (PDP)

    6. Terlaksananya kegiatan lanjutan survei dan pemetaan

    7. Meningkatnya pemahaman stakeholder

    Lanjutan..

  • 3). KAB/KOTA

    1. Optimalisasi fungsi kelembagaan

    2. Tersusunnya Draft Perda PWP

    3. Pengadaan peralatan Pusat Data Spasial

    Kelautan Kab/Kota

    4. Terlaksananya kegiatan SNRM di kawasan

    MCMA yang sudah definitif

    5. Meningkatnya pemahaman stakeholder

    Lanjutan..

  • G. STATUS AKHIR YANG HARUS DICAPAI

    Empat dokumen perencanaan disyahkan menjadi bagian dari dokumen perencanaan daerah

    Perencanaan ICZPM dilaksanakan serta diupdate secara rutin dan konsisten

    Pusat Data Spasial Provinsi berfungsi dan mampu menghasilkan produk data dan peta yang mempunyai nilai

    tambah dan nilai jual

    Mekanisme konsultasi publik dikembangkan dan dilakukan secara konsisten

    Perda PWP ditetapkan oleh DPRD dan ditaati

  • H. CRITICAL STEP/OUTPUT

    Komponen I

    Komponen II

    Komponen III

    Komponen IV

    2001 2002 2006 2003 2004 2005

    PSIC, survey mapping, infrastruktur data Renstra

    Zonasi

    Manag. Plan

    Rencana Aksi

    Perda PWP

    Implementasi SNRM

  • I. PROYEKSI KE DEPAN

    Shifting ke daerah dalam perencanaan, pelaksanaan,

    dan keberlanjutan MCRMP

    Pelembagaan/institusionalisasi perencanaan yang

    sudah dilaksanakan

    Optimalisasi Pusat Informasi Spasial sebagai

    pendukung keputusan pengelolaan sumberdaya

    Pemanfaatan output kegiatan (dokumen, peralatan,

    data, software) dan SDM terlatih

    Pengembangan kelembagaan proyek (task force)

    menjadi kelembagaan pengelolaan wilayah pesisir

    daerah

  • a) Peningkatan peran institusi (proyek dan daerah) dalam pelaksanaan kegiatan

    b) Menitikberatkan pada pendekatan program untuk keberlanjutan kegiatan

    c) Strategi pelimpahan program ke daerah saat MCRMP berakhir

    d) Benchmarking untuk menilai prestasi kerja masing-masing pelaksana yang bisa dijadikan studi banding dan pembelajaran bagi daerah lain

    J. PEMBENAHAN MANAJEMEN MCRMP

  • a) Mengupayakan implementasi rencana aksi MCRMP dengan pembiayaan dari sektor/daerah

    b) Perlunya seorang mediator antara untuk menjembatani antara MCRMP dan stakeholder

    c) Memanfaatkan setiap kegiatan sebagai vehicle (sarana) untuk mencapi peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM, dan daerah

    d) Pelaksanaan komponen kegiatan harus mengacu pada philosophy Pengelolaan Pesisir Terpadu

    K. PENINGKATAN OPERASIONAL MCRMP

  • Lanjutan.

    e) Peningkatan pendekatan corporate culture dan bukan hirarki dalam koordinasi dan pelaksanaan kegiatan

    f) Setiap kegiatan MCRMP adalah investasi baik bagi diri, lembaga, maupun daerah

    g) Komunikasi dan diseminasi kegiatan lebih sering dilakukan

    h) Pemanfaatan jaringan dan kegiatan Kemitraan Bahari untuk mendorong dan mengupayakan keberlanjutan hasil MCRMP

  • Pe

    nin

    gk

    ata

    n

    Ka

    pa

    sit

    as

    P

    em

    da Komponen A

    Penyusunan perencanaan

    Pelatihan, lokakarya, S2 Konsultasi publik

    Komponen B

    Survai dan pemetaan Pusat Data Spasial Pelatihan, lokakarya Standarisasi data

    Komponen C

    Penyusunan Perda PWP

    Lokakarya, pelatihan Akomodasi hak ulayat

    Komponen D

    Perlindungan lingkungan

    Peningkatan alternatif pendapatan

    Pendampingan, advokasi

    Pelatihan, penyuluhan, kursus

    Rekomendasi kebijakan

    Pelatihan Rekomendasi

    kebijakan

    Pendampingan, advokasi

    Rekomendasi

    Riset terapan

    Aplikasi tekonologi tepat guna

    Kemampuan

    penyusunan

    perencanaan

    Kemampuan

    pengelolaan

    data spasial

    Kemampuan

    Konsultasi

    Publik dan

    Intersektor

    Kemampuan

    menyusun

    proposal

    kegiatan

    Kemampuan

    Menyusun

    Kegiatan

    Lintas

    Wilayah

    Tujuan Kegiatan MCRMP

    Kegiatan

    MITRA BAHARI

    Kemampuan Jangka Panjang

  • KEWENANGAN

    DI WILAYAH

    PESISIR

    Pengelolaan SD

    di Tingkat Lokal

    Keterpaduan

    Kegiatan

    Output MCRMP

    Transparansi

    dan

    Partisipasi

    Kapasitas SDM

    Alokasi

    Ruang

    Alokasi

    SDA

    Manag.

    Plan

    Akselerasi dan

    Optimasi Melalui

    MITRA BAHARI

    Data dan

    Informasi

    Regulasi

    Pedoman,

    Standar, Manual

    PELUANG

    KELEMAHAN

    Peningk

    atan

    SDM

    Regulasi

    /Perda

    Uji

    Coba

    Fisik

    Manual,

    Pedoman

    Data

    SDK

    hardware

    software

  • Proses Kegiatan

    Output Kegiatan

    Implementasi

    Tindak lanjut hasil

    MCRMP

    MITRA

    BAHARI

    Pendidikan, pelatihan

    Outreach, pendampingan,

    Kebijakan, rekomendasi

    Penelitian, aplikasi teknologi

    L. ALUR KONSEP SINERGI MCRMP

    DAN MITRA BAHARI

  • 8. PENUTUP

    MCRMP secara nasional harus mampu memfasilitasi suatu pengambilan keputusan yang terpadu dlm pengelolaan SD Pesisir dan Laut

    Untuk itu perlu ada kerja keras dan kerja cerdas serta kebersamaan baik lintas instansi dan lintas pusat-daerah

    Konsep keterpaduan dpt meminimasi efek tumpang tindih kepetingan sektor dan dpt menimbulkan inisiatif utk kembangkan kapasitas kelembagaan di daerah dlm Pengelolaan SD Pesisir dan Laut

  • Widi Pratikto; JTK FTK ITS 081 318 777 111

    [email protected]

    [email protected]

    :