bahan tutorial skenario 3 part 2.docx

4
7. Keuntungan dan kerugia pembiayaan kesehatan Sistem Pembiayaan Kelebihan Kekurangan Fee For Service · Penanganan yang diberikan dokter cendrung lebih maksimal dan tidak terkesan terbatas – batas · Sering terjadi moral hazard dimana provider akan sengaja secara berlebihan member layanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan pendapatan dari layanan tersebut Kapitasi · Kepastian adanya pasien · Jaminan pendapatan di awal tahun / bulan · Semakin efisien layanan, semakin banyak pendapatan · Dokter lebih taat prosedur · Lebih menekankan pada pencegahan dan promosi kesehatan · Sering terjadi underutilisasi (pengurangan layanan yang diberikan) · Kebanyakan dokter merasa dirugikan · Bila peserta sedikit, dapat merugikan dokter Gaji · Dokter memperoleh pendapatan yang tetap tiap bulannya berdasar upah minimal yang telah ditentukan · Sering terjadi kerjasama antara pihak provider dengan bagian lain untuk memperoleh pendapatan yang lebih banyak · Dokter cendrung melakukan pelayanan kesehatan seadanya dan kurang optimal Reimbursement · Dokter akan melakukan penangan dengan maksimal · Biaya kesehatan datang dari pihak perusahaan sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya selain premi (bila ada premi) · Sering terjadi pemalsuan identitas dan dimanfaatkan oleh pihak lain · Sering terjadi adanya overutilisasi dari penyedia layanan kesehatan Pada dasarnya, ada 3 sistem pembiayaan jasa kesehatan yang ada saat ini, yaitu : 1. Sistem Pembiayaan Fee For Service Pada sistem pembiayaan fee for service, pembayaran jasa kesehatan berasal dari kantong orang itu sendiri. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada mekanisme pembiayaan ini, pasien cendrung berada di dalam posisi menerima sehingga sering terjadi penyimpangan seperti overutilisasi jasa kesehatan

Upload: rizky-saraswati-indraputri

Post on 26-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

Page 1: bahan tutorial skenario 3 part 2.docx

7. Keuntungan dan kerugia pembiayaan kesehatanSistem Pembiayaan Kelebihan Kekurangan

Fee For Service·   Penanganan yang diberikan dokter cendrung

lebih maksimal dan tidak terkesan terbatas – batas

·     Sering terjadi moral hazard dimana provider akan sengaja secara berlebihan member layanan

kesehatan dengan tujuan meningkatkan pendapatan dari

layanan tersebut

Kapitasi

·   Kepastian adanya pasien·   Jaminan pendapatan di awal tahun / bulan·   Semakin efisien layanan, semakin banyak

pendapatan·   Dokter lebih taat prosedur

·   Lebih menekankan pada pencegahan dan promosi kesehatan

·     Sering terjadi underutilisasi (pengurangan layanan yang

diberikan)·     Kebanyakan dokter merasa

dirugikan·     Bila peserta sedikit, dapat

merugikan dokter

Gaji·  Dokter memperoleh pendapatan yang tetap tiap

bulannya berdasar upah minimal yang telah ditentukan

·     Sering terjadi kerjasama antara pihak provider dengan bagian lain

untuk memperoleh pendapatan yang lebih banyak

·     Dokter cendrung melakukan pelayanan kesehatan seadanya dan

kurang optimal

Reimbursement

·  Dokter akan melakukan penangan dengan maksimal

·  Biaya kesehatan datang dari pihak perusahaan sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya

selain premi (bila ada premi)

·     Sering terjadi pemalsuan identitas dan dimanfaatkan oleh pihak lain

·     Sering terjadi adanya overutilisasi dari penyedia layanan kesehatan

Pada dasarnya, ada 3 sistem pembiayaan jasa kesehatan yang ada saat ini, yaitu :1.  Sistem Pembiayaan Fee For ServicePada sistem pembiayaan fee for service, pembayaran jasa kesehatan berasal dari kantong orang itu sendiri.  Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada mekanisme pembiayaan ini, pasien cendrung berada di dalam posisi menerima sehingga sering terjadi penyimpangan seperti overutilisasi jasa kesehatan dimana sang dokter memberikan banyak pelayanan yang pada dasarnya tidak dibutuhkan, namun sengaja diberikan dengan tujuan agar semakin banyak layanan yang diberikan, maka pendapatanyang didapat dari layanan tersebut juga akan semakin besar.2. Sistem Pembiayaan Kapitasi

Kapitasi merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang dilakukan di muka berdasar jumlah tanggungan kepala per suatu daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu tanpa melihat frekuensi kunjungan tiap kepala tersebut.  Misalnya saja setiap kepala di desa A ditetapkan biayanya sebesar Rp 10.000,- /bulan, bila sang dokter bertanggung jawab atas 500 kepala, maka ia akan menerima Rp 10.000,- x 500 / bulannya yaitu Rp 5.000.000,- . Biaya sebesar Rp 5.000.000,- inilah yang akan ia kelola untuk meningkatkan kualitas kesehatan di 500 warga tersebut, baik melaui tindakan pencegahan (preventive), pengobatan (curative) maupun rehabilitasi. Sehingga semakin banyak layanan kesehatan yang diberikan / semakin banyak pasien yang sakit dan butuh pengobatan, biaya yang akan dipotong semakin banyak dan penghasilan sang dokter akan semakin sedikit. Pada sistem ini, termasuk di dalamnya jaminan kesehatan yang dijalankan oleh PT.Askes3.   Sistem Pembiayaan Berdasar Gaji Pada sistem ini, sang dokter akan menerima penghasilan tetap di tiap bulannya sebagai balas jasa atas layanan kesehatan yang telah diberikan. Termasuk di dalamnya sistem pembayaran pada penyedia layanan kesehatan yang bekerja di instansi dimana dokternya dibayarkan berdasar gaji bulanan di instansi tersebut, bukan dari jenis layanan kesehatan yang diberikannya.4.  Sistem reimbursement

Page 2: bahan tutorial skenario 3 part 2.docx

Sistem penggantian biaya kesehatan oleh pihak perusahaan berdasar layanan kesehatan yang dikeluarkan terhadap seorang pasien.  Metode ini pada dasarnya mirip dengan fee for service, hanya saja dana yang dikeluarkan bukan oleh pasien, tapi pihak perusahaan yang menanggung biaya kesehatan pasien, namun berbeda dengan kapitasi karena metode ini melihat jumlah kunjungan dan jenis layanan yang diberikan oleh provider

Pada tahun pertama, SJSN diharapkan melayani sekitar 140 juta penduduk, terdiri dari kelompok masyarakat miskin, PNS, TNI, Polri, dan pensiunan berserta keluarga, serta pegawai swasta dan keluarga yang telah mengikuti asuransi yang dikelola swasta. Pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) telah melayani 76 juta penduduk miskin. Kemudian, 15 juta PNS dan pensiunan serta 2,5 juta TNI, Polri, purnawirawan beserta keluarga dilayani PT Askes dan Asabri. Selain itu, sekitar 50 juta pegawai swasta beserta keluarga dilayani Jamsostek dan asuransi swasta. pemerintah mulai memperluas SJSN kepada pekerja di sektor formal yang belum dilayani PT Askes atau perusahaan asuransi swasta lainnya. Perusahaan dan pekerja diwajibkan membayar iuran antara Rp 12.500 sampai Rp 35.000 per bulan. Sedangkan untuk pekerja di sektor informal, pemerintah bisa menjalin kerja sama dengan koperasi dan lembaga lainnya untuk memungut iuran.

11. Peran dokter perusahaan dalam sistem pelayanan kesehatan.Tugas Dokter PerusahaanSecara umum, tugas seorang dokter perusahaan dapat dibagi dalam empat ruang lingkup: medis, teknis lingkungan kerja, teknis administratif, dan lingkungan sosial. A. Medis1. Program kesehatan di tempat kerjaFungsi dasar seorang dokter sebagai seorang praktisi kesehatan adalah untuk menjalankan program pelayanan kesehatan. Untuk seorang dokter perusahaan, ruang lingkup kerjanya termasuk pemeriksaan kesehatan, perawatan dan rehabilitasi, serta pencegahan penyakit umum2. Jalin hubungan dengan tenaga kerjaSeorang dokter perusahaan juga dituntut untuk menampung keluhan tenaga kerja saat konsultasi kesehatan dan membantu melakukan koreksi lingkungan apabila diperlukan bersama tim dari disiplin ilmu lain.

B. Teknis Lingkungan Kerja1. PengukuranSeorang dokter perusahaan juga harus memiliki pengetahuan tentang alat ukur dan standar keadaan lingkungan, termasuk diantaranya keadaan iklim, bising, pencahayaan dan lain-lain. Pengetahuan ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kesehatan pekerja. 2. Kebersihan dan Sanitasi.Seorang dokter perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan dan memantau kebersihan serta sanitasi di perusahaan, termasuk di tempat kerja, kantin, WC, dan pembuangan sampah.3. Penyesuaian kemampuan fisik dan pekerjaan.Seorang dokter perusahaan harus mampu menilai kemampuan fisik seorang pekerja dan membuat rekomendasi untuk penyesuaian di tempat kerja pekerja tersebut. 

C. Teknis AdministratifSeorang dokter perusahaan berkewajiban untuk memenuhi tugas administratif, termasuk diantaranya: 1.) Pencatatan dan pelaporan medis ke instansi, 2.) Administrasi rutin bidang kesehatan, dan 3.) Perencanaan usaha pengembangan hiperkes di perusahaan.

D. Tugas SosialSelain tugas-tugas diatas, seorang dokter perusahaan juga memiliki peranan sosial sebagai Health Educator atau penyuluh kesehatan.  Materi yang harus disampaikan termasuk gaya hidup sehat, gizi, dan mutu makanan. Seorang dokter perusahaan juga harus mampu berfungsi sebagai Health Counsellor (Komunikator) yang menjembatani hubungan antara pekerja dengan pihak manajerial perusahaan dalam bidang kesehatan. Seorang

Page 3: bahan tutorial skenario 3 part 2.docx

dokter perusahaan juga sering dilibatkan dalam tugas kepanitiaan/tim, seperti P2K3, P3K atau Regu Pemadam Kebakaran.

Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja(Permen No. Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja, Pasal 2)