bahasa indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

170
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2016 SMALB KELAS XI TUNARUNGU Bahasa Indonesia BUKU GURU

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

INDONESIA 2016

SMALB KELAS XI

TUNARUNGU

Bahasa Indonesia

BUKU GURU

Page 2: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

BUKU GURU

BAHASA

INDONESIA SMALB KELAS XI TUNARUNGU

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

2016

Page 3: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

ii

Page 4: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

iii

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi

Undang-undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan

Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku

guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah

koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan

dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013.

Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa

diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika

kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai

kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Page 5: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI iv

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bahasa Indonesia/Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016. x, 196 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMALB Kelas XI

ISBN 978-602-358-532-8 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-358-534-2 (jilid 2)

1. Bahasa Indonesia Tunarungu Klas XI I. Judul

II. Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar danMenengah

Penulis : Suparjo, SPd. M.Phil.

Penelaah : Esti Swastika Sari, M.Hum.

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemdikbud

Cetakan Ke-1, 2016

Disusun dengan huruf Bookman Old Style, 12 pt

Page 6: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan

penulisan buku ini.

Selesainya buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada

Tim Pakar, Tim Editor dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Nasional, Tim Direktorat Pembinaan PK-LK Pendidikan Dasar

dan Menengah Kemdikbud, dan pihak lain yang tidak dapat

kami sebutkan satu per satu.

Buku teks pelajaran ini disusun dalam rangka memenuhi

kebutuhan sumber pembelajaran kurikulum 2013. Buku ini

hanyalah salah satu sumber pembelajaran. Guru dituntut

untuk tetap mencari sumber lain untuk memperkaya materi

ajar. Buku ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk

aktif berkreasi, mencari, menemukan, menciptakan bahan ajar

yang relevan untuk lebih mengoptimalkan pengembangan

potensi siswa tunarungu.

Harapan kami, buku ini dapat memberikan sumbangan

yang berarti dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi

siswa SMALB Tunarungu kelas XI.

Akhirnya di atas segala upaya penyusunan buku ini, kami

sadar masih banyak kekurangan di sana-sini. Untuk itu segala

kritik dan saran demi perbaikan buku ini sangat kami

nantikan.

Jakarta, Mei 2016

Penulis

SUPARJO, SPd. MPhil.

Page 7: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

Page 8: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………….… i

KATA PENGANTAR …………………………………………… v

DAFTAR ISI ...…………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL .……………………………………………… xi

DAFTAR BAGAN …………………………………………… xii

Bagian I Petunjuk Umum…………………………………. 1

A. Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia ….………………..

2. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia ……………………………………………

3. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia ……………………………………………

4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia …………………………………

5. Prosedur Pembelajaran ………………………….

6. Karakteristik Ketunaan …………………………

3

4

7

7

9

10

12

B. Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia ……………………………………………….

1. Konsep Penilaian ………………….. ……………

2. Karakteristik Penilaian ……..…………………..

3. Teknik dan Instrumen Penilaian ……………..

4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan ...

C. Remedial

1. Prinsip-prinsip Remedial ………………………..

2. Langkah-langkah Pembelajaran Remedial ….

D. Pengayaan

13

13

14

15

26

28

29

Page 9: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

1. Prinsip-prinsip Pengayaan ………………………

2. Pembelajaran Pengayaan ……………………….

E. Asesmen Kemampuan Awal ………………………

F. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung ……………………..

2. Interaksi secara Tidak Langsug ………………

31

31

32

33

33

33

Bagian II Petunjuk Khusus Pembelajaran…………….

Bab I Teks Laporan Hasil Observasi ...........………..

Peta Konsep……………………………………………

Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan

Makna Teks Laporan Hasil Observasi …...........

A. Pembelajaran ………………………………………

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………..

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………

Kegiatan 2:

Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks

Laporan Hasil Observasi ….............................

A. Pembelajaran ……………………………………..

B. Penilaian dan Tindak lanjut ……………………

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………

Kegiatan 3:

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks Laporan

Hasil Observasi …..............................................

A. Pembelajaran ……………………………………….

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………….

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………..

35

37

37

39

39

45

49

51

51

57

60

63

62

72

75

Bab II Teks Ekasplanasi Sederhana .........................

Peta Konsep……………………………………………..

77

77

Page 10: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan

Makna Teks Ekasplanasi . ….............................

A. Pembelajaran ………………………………………

B. Penilaian dan Tindak lanjut ……………………

C. Interaksi dengan Orangtua …………………….

Kegiatan 2:

Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks

Eksplanasi …....................................................

A. Pembelajaran ………………………………………

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………..

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………

Kegiatan 3:

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks

Ekasplanasi ……………………………………………..

A. Pembelajaran ……………………………………….

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………….

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………..

79

79

85

89

91

91

97

99

101

101

110

112

Bab III Teks Wawancara Sederhana .......................

Peta Konsep…………………………………………….

Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan

Makna Teks Wawancara . ….............................

A. Pembelajaran ……………………………………..

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………..

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………

Kegiatan 2:

Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks

Wawancara …....................................................

A. Pembelajaran ……………………………………..

B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………..

113

113

115

115

119

122

123

123

129

Page 11: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

C. Interaksi dengan Orangtua ……………………

Kegiatan 3:

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks

Wawancara ……………………………………………..

A. Pembelajaran ………………………………………

B. Penilaian dan Tindak lanjut ……………………

C. Interaksi dengan Orangtua ….…………………

131

133

133

141

145

KUNCI JAWABAN ……………………………………….....

GLOSARIUM ……...……………………………………….....

147

151

DAFTAR PUSTAKA ..………………………………………..... 153

DATA PENULIS .....………………………………………..... 155

Page 12: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 KI-KD Bahasa Indonesia SMALB

Tunarungu Kelas XI ……………………………

4

Tabel 1.2 Format Penilaian Penugasan ………………… 19

Tabel 1.3 Format Penilaian Praktik ……………………. 21

Tabel 1.4 Rubrik Penilaian Penugasan ……………….. 21

Tabel 1.5 Rubrik Penilaian Proyek ……………………… 23

Tabel 1.6 Format Penilianan Protofolio ………………… 24

Tabel 1.7 Contoh Kisi-kisi Soal Ulangan Harian …….. 27

Tabel 2.1.1 Penggunaan Kata Dasar dan Kata

Berimbuhan ……………………………………..

44

Tabel 2.1.2 Contoh Struktur Teks LHO ………………….. 54

Tabel 2.1.3 Ciri Umum Teks LHO …………………………. 66

Tabel 2.1.4 Kata Baku dan Tidak Baku ………………….. 68

Tabel 2.1.5 Kerangka Penulisan Teks LHO Sederhana . 70

Tabel 2.2.1 Kata Sambung ………………………………….. 84

Tabel 2.2.2 Struktur Teks Eksplanasi …………………… 94

Tabel 2.2.3 Penggunaan Awalan dan Kata Depan …….. 95

Tabel 2.2.4 Kerangka Penyusunan Teks Eksplanasi …. 108

Tabel 2.3.5 Penggunaan Kata Tanya ……………………… 140

Tabel 2.3.6 Kerangka Penyusunan Teks Wawancara …. 143

Page 13: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

v

DAFTAR BAGAN

Bagan Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa

Indonesia Berbasis Genre ……………....................

17

Page 14: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

1

BAGIAN I PETUNJUK UMUM

Page 15: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

2

Page 16: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

3

A. Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, emosional siswa dan merupakan

penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata

pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa

mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Bahasa

juga memiliki peran penting untukmengemukakan gagasan

dan perasaan,kemampuan analitis dan imaginatif yang ada

dalam dirinya, serta berpartisipasi dalam masyarakat yang

menggunakan bahasa tersebut.

Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan, tulis, maupun isyarat serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa

Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan siswa yang

menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan berbahasa dalam bahasa dan sastra

Indonesia.Kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk

memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan

global.

Oleh karena itu, dipandang perlu disusun Buku Pegangan

Guru ini diharapkan guru lebih terarah dalam memandu

Page 17: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

4

proses pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas.

1. KI dan KD Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Kelas XI

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial

dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan

Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap

dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan

dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Tabel 1.1

KI – KD Bahasa Indoesia SBMAL Tunarungu Kelas XI

Kompetensi Inti SMALB Tunarungu Kelas XI

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI3Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

Page 18: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

5

Kompetensi Inti SMALB Tunarungu Kelas XI

KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dansumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar untuk Pengetahuan (K3) dan

Keterampilan (K4) sebagaimanatergambar pada tabel

berikut:

Kompetensi Dasar SMALB Tunarungu Kelas XI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

3.1 Memahami isi teks

laporan hasil observasi

sederhanadengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

4.1 Menguraikan makna teks

laporan hasil observasi

sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

3.2 Membandingkan teks

laporan hasil observasi

sederhana dengan

memperhatikan ciri

kebahasaan.

4.2 Menyimpulkan teks

laporan hasil observasi

sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

3.3 Mengidentifikasi teks

laporan hasil observasi

sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

4.3 Menyusun teks laporan

hasil observasi

sederhanadengan

memperhatikan aspek

kebahasaan

Page 19: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

6

Kompetensi Dasar SMALB Tunarungu Kelas XI

TEKS EKSPLANASI SEDERHANA

3.4 Memahami teks

eksplanasi sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

4.4 Menguraikan makna teks

eksplanasi sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

3.5 Membandingkan teks

eksplanasi sederhana

dengan memperhatikan

ciri kebahasaan.

4.5 Menyimpulkan teks

eksplanasi sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

3.6 Mengidentifikasi teks

eksplanasi sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

4.6 Menyusun teks

eksplanasisederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan

TEKS WAWANCARA SEDERHANA

3.7 Memahami teks wawancara

sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

4.7 Menguraikan makna teks

wawancara sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

3.8 Membandingkan isi teks

wawancara sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan

4.8 Menyimpulkan teks

wawancara sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

3.9 Mengidentifikasi teks

wawancara sederhana

dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

4.9 Menyusun teks wawancara

sederhana dengan

memperhatikan aspek

kebahasaan.

Page 20: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

7

2. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa

memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan

etika yang berlaku, baik secara lisan, tulis, maupun dalam

bentuk isyarat.

b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya

dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan

sosial.

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

3. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia

berbasis pada genre teks. Melalui pembelajaran berbasis

genre teks siswa akan mendapatkan pengalaman belajar

yang sangat luas. Pengalaman belajar tersebut dapat

berupa:(1) pemahaman isi (konten) teks; (2) unsur

kebahasaan (komunikasi); (3) struktur teks (proses kognisi);

dan (4) budaya (kultur) berbahasa.

Page 21: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

8

Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII

merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra,

dan literasi.Lingkup materi bahasa mencakup pengenalan

variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia

yang multilingual, bahasa untuk interaksi (bahasa yang

digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan

hubungan sosial peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa,

penggunaan idiom (sebagai bagian dari identitas sosial dan

personal, struktur dan organisasi teks (teks terstruktur

untuk tujuan tertentu, bagaimana bahasa digunakan untuk

menciptakan teks agar kohesif, tingkat kerumitan teks dan

topik, pola dan ciri-ciri kebahasaanya, berteks secara tepat

dengan menggunakan kata, kalimat, paragraf secara efektif).

Lingkup materi sastra mencakup pembahasan konteks

sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya

sastra, dan menciptakan karya sastra. Lingkup materi

literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan

orang lain, menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi teks,

dan mencipta teks. (Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas

XI, Kemdikbud: 2016).

Materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI SMALB

Tunarungu berbasis pada teks Laporan Hasil Observasi, teks

Eksplanasi, dan teks Wawancara. Materi pelajaran Bahasa

Indonesia, pada prinsipnya, guru hanya menyampaikan

pengetahuan pokok dan memberikan dasar-dasar untuk

pendalaman materi dengan melaksanakan tugas kelompok,

berpasangan, dan mandiri. Untuk pengembangan dan

pendalaman materi pembelajaran teks, guru perlu

Page 22: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

9

memanfaatkan sebanyak mungkin sumber belajar yang

tersedia di lingkungan sekitar sekolah. Sesuai dengan

ketersediaan sumber belajar, tugas tambahan membaca

buku perlu diberikan kepada setiap siswa dan hasil

pelaksanaan tugas itu ditulis dengan menggunakan format

yang telah ditentukan. Selama proses pembelajaran teks

berlangsung, apapun metode yang diterapkan oleh guru

perlu diupayakan agar siswa dapat terkesan, terinspirasi,

termotivasi untuk gemar belajar.

4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Idonesia

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental

yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi

dasar dengan materi pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka

pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang

dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.

Agar pengalaman belajar dapat dikembangkan secara efektif

dan efisien maka guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

Page 23: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

10

a. Guru terlebih dahulu memedomani dan menguasai

substansi materi pembelajaran yang telah dirumuskan

dalam bentuk materi pembelajaran.

b. Setelah guru memedomani/ menguasai substansi materi

pembelajaran, maka langkah berikutnya adalah

memahami bentuk kegiatan belajar yang seperti apa yang

diinginkan. Bentuk-bentuk kegiatan belajar dapat

dilakukan berupa mendemonstrasikan, mempraktikkan,

mensimulasikan, menganalisis, mengaplikasikan,

menemukan, meneliti, menelaah, mengamati,

mengobservasi, membaca, menyimpulkan,

mempresentasikan dan lain-lain.

c. Merumuskan pengalaman belajar siswa.

Rumusan pengalaman belajar siswa menggunakan kata-

kata oprasional yang menggambarkan tentang aktivitas

siswa dalam belajar(https://ivonyerniwaty.wordpress.com)

5. Prosedur Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga

pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintifik, dan CLIL. Alur

utama model adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun

konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan

Mengonstruksi Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan

(KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik 5M

(Mengamati, Mempertanyakan, Mengumpulkan Informasi,

Menalar, dan Mengomunikasikan). Pengembangan

keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah

mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri.

Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya

Page 24: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

11

pembelajaran dengan prinsip: (1) isi [konten] teks—berupa

model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan

wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai

warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi

unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa

dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur

berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar

komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya [kultur], berbahasa,

berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika,

kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan

lokal). (Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas XI, Kemdikbud:

2016).

Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan

dengan menerapkan prinsip:

a. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi

dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan

audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek

kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) yang tepat; serta

cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar

mudah dipahami.

b. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib

bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari

media massa (cetak dan elektronik); tulisan guru di kelas,

produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola

guru untuk keberhasilan pembelajaran.

c. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang

bermakna. Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami

Page 25: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

12

proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan

eksperiensial.

Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra,

dikembangkan budaya membaca dan menulis secara

terpadu. Dalam satu tahun pelajaran siswa dimotivasi agar

dapat membaca paling sedikit 2 buku (1 buku sastra dan 1

buku nonsastra)

6. Karakteristik Ketunaan

Anak tunarungu pada dasarnya sama dengan anak normal

lainnya, hanya dari aspek kebahasaan mereka mengalami

masalah. Masalah ini bersumber dari kondisi keterbatasan

kemampuan pendengaran dan/atau kemampuan berbicara.

Keterbatasan kemampuan ini menyebabkan mereka miskin

bahasa. Anak tunarungupada umunya mengalami gangguan

psikologis yang cenderung curiga, merasa rendah diri dan

sensitif. Kemampuan bersosialisasi anak tunarungu sangat

dipengaruhi oleh derajat ketunaannya.

Layanan pendidikan untuk anak tunarungu mencakup

pengembangan kemampuan Artikulasi, BKPBI (Bina

Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama), berhitung,

pengembangkan sikap, pengetahuan dan kreativitas. Akibat

mengalami kelainan pada indera pendengaran dan /atau

pengucapan, maka anak tunarungu biasanya mengalami

kesulitan dalam menguasai kemampuan yang berhubungan

dengan kebahasaan.

Page 26: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

13

Pembelajaran bahasa merupakan hal yang pelik bagi siswa

tunarungu. Oleh karena itu pembelajaran apapun bagi

mereka perlu adanya modifikasi bahasa. Bahasa harus lebih

sederhana dan guru harus mampu mengungkapkan dalam

bahasa isyarat. Lebih jauh lagi guru harus mampu

mengembangkan kan komunikasi total, yaitu komunikasi

yang lengkap melibatkan suara, isyarat, gerak, mimik, dan

ekspresi yang mendukung suasana komunikasi.

B. Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk

memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil

belajar siswa secara berkesinambungan.

Penilaian hasil belajar siswa mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara

berimbang, sehingga dapat digunakan untuk menentukan

posisi relatif setiap siswa terhadap standar yang telah

ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup

materi, kompetensi mata pelajaran/ kompetensi

muatan/kompetensi program, dan proses (Panduan Penilaian

SDLB, SMPLB, dan SMALB, Kemdikbud:2015).

Page 27: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

14

Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya menilai hasil

belajar, tetapi juga proses belajar.Karakteristik penilaian

dalam kurikulum 2013 yang tertuang dalam Permendikbud

nomor 53 tahun 2015tentang Penilaian Hasil Belajar.

Penilaian Hasil belajar oleh pendidikmemiliki tujuan untuk:

a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi.

b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi

c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan

berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi.

d. Memperbaiki proses pembelajaran.

2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Karakteristik Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

yang paling utama adalah guru harus menciptakan

instrument dan suasana penilaian yang menghindarkan

siswa dari ketidakjujuran dan plagiarisme siswa dalam

berkarya/berteks. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi

sangat penting. Sedapat mungkin siswa lebih banyak

mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan

rumah (PR).

Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara

umum untuk:

(1) mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap berbahasa Indonesia siswa;

(2) mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu;

Page 28: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

15

(3) memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia; dan

(4) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi

berprestasi bagi siswa dan guru.

3. Teknik dan Instrumen Penilaian

Secara umum teknik penilaian pembelajaran Bahasa

Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik

tes dan teknik nontes. Instrumen penilaian yang akan

dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan

instrumen penilaian adalah sebagai berikut: (1) kompetensi

yang dinilai, (2)penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan

indikator pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.

Page 29: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

16

Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa Indonesia Berbasis

Genre

Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi

pengetahuan (misalnya tentang struktur teks dan

kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan

untuk penilaian kompetensi keterampilan diukur

keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan, proyek

(multimodal) dan/atau portofolio.

Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu

pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh

pendidik sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil

penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif untuk mencari

berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh

karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran

yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnyasebagai

Page 30: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

17

pengalaman awal siswabukan dari apa yang seharusnya

dipelajari siswa.

Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).Penilaian

sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter siswa lebih lanjut sesuai dengan

kondisi dan karakteristik siswa. Oleh karena itu jenis dan

instrumen penilaian sikap tidak dicantumkan dalam Buku

Pedoman Guru Mapel Bahasa Indonesia ini.

Jenis PenilaianMapel Bahasa Indonesia

a) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi

pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural

serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik

penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai

dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.

Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan

pada saat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan

secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada

saat penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung

penilaian pengetahuan pun dapat dilakukan. Penilaian

pengetahuan dan keterampilan harus mengacu

kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal

Page 31: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

18

dari KI-3 dan KI-4 pada periode tertentu.Hasil penilaian

pengetahuan dan yang dilakukan selama dan setelah

proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka

dengan rentang 0-100.

2) Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan atau

tugas dalam bentuk tulisan yang direncanakan untuk

mengukur atau memperoleh informasi tentang

kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya

respon tertulis dari peserta tes yang dapat dijadikan

sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.

3) Tes lisan

Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

antara pendidik dan siswa. Tes ini termasuk kelompok

tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan

bahasa lisan. Kelebihan tes ini antara lain: (a) dapat

menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang

dimiliki siswa, sikap, serta kepribadiannya karena

dilakukan secara berhadapan langsung; (b) bagi siswa

yang kemampuan berpikirnya relatif lambat, tes bentuk

ini dapat menolong sebab siswa dapat menanyakan

langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud;

(c) hasil tes dapat langsung diketahui siswa.

Kelemahanya: subjektivitas pendidik sering mencemari

hasil tes. Untuk siswa tunarungu, dalam batas-batas

Page 32: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

19

Nama

siswa

Pernyataan

Pengungkapan

gagasan

yangorisinal

Kebenaran

konsep

Ketepatan

penggunaan

istilah

danlain

sebagainya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

A

B

C

tertentu, tes lisan dapat digunakan tetapi dibantu

dengan isyarat.

4) Penilaian Melalui Penugasan

Penilaian terhadap pengetahuan siswa dapat

dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya

jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan

dari penilaian autentik. Ketika terjadi diskusi, guru

dapat mengenal kemampuan siswa dalam kompetensi

pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui

pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran

konsep, dan ketepatan penggunaan

istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu

mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun

menjawab pertanyaan. Instrumen penugasan dapat

berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus

dikerjakan oleh siswa, baik secara individu atau

kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.

Penugasan juga dapat berupa tugas diskusi, tanya

jawab, atau percakapan.

Tabel 1.2

Format Penilaian Penugasan

Page 33: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

20

a. Penilaian keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur

pencapaian kompetensi siswa terhadap kompetensi dasar

pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut siswa

mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang

sudah dikuasai siswa dapat digunakan untuk mengenal dan

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real

life).

1) Tes praktik

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa

dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk

menilai pencapaian kompetensi yang menuntut siswa

melakukan tugas tertentu seperti: praktik di

laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain

peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca

puisi/deklamasi, dan sebagainya.

Penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan

berbahasa siswa dapat juga menggunakan contoh lembar

pengamatan kinerja seperti berikut:

Page 34: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

21

Tabel 1.3

Format Penilaian Praktik

No Nama Siswa Aspek Jumlah Rata-

rata A B C D

1

2

3

4

...

Aspek penilaian:

A = intonasi C = lafal

B = kosa kata D = penguasaan isi teks

*) Aspek yang dinilai bisa diganti, tergantung apa yang akan

diukur.

Pemberian skor pada setiap aspek berpedoman pada rubrik

berikut:

Tabel 1.4

Rubrik Penilaian Praktik Bercerita

Aspek Skor Uraian

Intonasi 5 Hampir sempurna

4 Ada beberapa kesalahan tapi tidak

mengganggu makna

3 Ada beberapa kesalahan dan

mengganggu makna

2 Banyak kesalahan dan

mengganggu makna

Page 35: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

22

2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap

suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau

waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi

sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,

1 Terlalu banyak kesalahan

sehingga sulit dipahami

Kosa

kata

5 Kosa kata hampir sempurna

4 Ada beberapa yang salah tapi

tidak mengganggu makna

3 Ada beberapa yang salah dan

mengganggu makna

2 Banyak yang salah dan

mengganggu makna

1 Terlalu banyak salah makna sulit

dipahami

Lafal 5 Hampir sempurna

4 Ada beberapa kesalahan tapi tidak

mengganggu makna

3 Ada beberapa kesalahan dan

mengganggu makna

2 Banyak kesalahan dan

mengganggu makna

1 Terlalu banyak kesalahan

sehingga sulit dipahami

Pengu

asaan

isi teks

5 100%menguasi isi

4 75% menguasai isi

3 50% menguasai isi

2 25% menguasai isi

1 Menguasai isi < 25%

Page 36: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

23

pengolahan dan penyajian data. Untuk menilai setiap

tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Tabel 1.5

Rubrik Penilaian Proyek

Mengamati Serangga di Kebun Sekolah

Aspek Kriteriadan Skor

1 2 3 4

Persiapan Jika memuat

tujuan,

judul, dan

alat & bahan

Jika memuat

tujuan,

judul, alat &

bahan, dan

langkah-

langkah

kegiatan

Jika memuat

alat &

bahan,

tempat

pengamatan,

dan langkah-

langkah

kegiatan.

Jika memuat

tujuan,

judul, alat &

bahan,

tempat

pengamatan,

dan langkah-

langkah

kegiatan.

Pelaksa-

naan

Jika

langkah

pengerjaan

sama sekali

acak

Jika

langkah

kegiatan

tidak

lengkap,

dan tidak

prosedural

Jika

langkah

kegiatan

lengkap,

tetapi

kurang

terstruktur,

dan tidak

prosedural

Jika

langkah

kegiatan

lengkap,

teratur, dan

sesuai

prosedur

Pelaporan

akhir

Jika

tata tulis,

data,

simpulan

dan saran

sangat tidak

sesuai

Jika

tata tulis

kurang,

data tidak

relevan,

simpulan

dan saran

kurang

sesuai

Jika

tata tulis

kurang,

data

relevan,

simpulan

dan saran

kurang

sesuai

Jika

tata tulis

baik, data

relevan,

simpulan

dan saran

sesuai.

Page 37: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

24

3) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan

yang didasarkan pada kumpulan informasi yang

menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam

satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa

karya siswa atau hasil ulangan dari proses pembelajaran

yang dianggap terbaik oleh siswa. Berikut contoh format

penilaian portofolio.

Tabel 1.6

Format penilaian portofolio

MataPelajaran :BahasaIndonesia

AlokasiWaktu :1Semester

Sampelyangdikumpulkan :Karangan

Nama siswa : . . .

Kelas : . . .

N

o

Kompetensi

Dasar

Periode

Aspekyangdinilai Ket.

Tata Baha-

sa

Kosa kata

Kelengkap- an

gagasan

Sistema- tika

penulisan

1. Menulis teks

Laporan hasil

observasi

30/7/2015

10/8/2015

dst.

2. Membuat

teks eksplanasi

1/9/2015

30/9/2015

3. dst

Page 38: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

25

Penilaian Berdasarkan Waktu Pelaksanan

a. Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan

secara periodik untuk menilai kompetensi siswa setelah

menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih

(dapat berbentuk penugasan).Ulangan harian harus

terencana dan pelaksanaanya harus diinformasikan

kepada siswa sebelumnya (tidak menjebak atau karena

guru kehabisan materi).

b. Ulangan Tengah dan Akhir Semester

Ulangan Tengah Semester merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi siswa setelah melaksanakan 8 – 9 minggu

kegiatan pembelajaran. Cakupan Ulangan Tengah

Semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan

meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan

semua KD pada semester tersebut.

c. Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.

Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK

merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh

Page 39: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

26

satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat

kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi

Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada

tingkat kompetensi tersebut.

4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan Hasil

Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pengolahan hasil penilaian pada kurikulum 2013

menggunakan Acuan Kriteria yang merupakan penilaian

kemajuan siswa dibandingkan dengan kriteria capaian

kompetensi yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil

suatu penilaian baik yang formatif maupun sumatif

seorang siswatidak dibandingkan dengan skor siswa

lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan

kompetensi yang dipersyaratkan. Acuan criteria rerata

untuk pengetahuan dan capaian optimum untuk

keterampilan (Permendikbud RI No. 104 tahun 2014).

Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan

secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada saat

penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung

penilaian pengetahuan pun dapat dilakukan. Penilaian

pengetahuan dan keterampilan harus mengacu kepada

pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI-3 dan KI-4

pada periode tertentu.

Instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan

untuk menilai/ mengukur pencapaian kompetensi siswa,

Page 40: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

27

jenis instrumen dipilih sesuai dengan bentuk penilaian.

Kompetensi dasar yang telah direncanakan dalam bentuk

tes tertulis harus disiapkan kisi-kisi soal dengan

memperhatikan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.

Berikut ini contoh kisi-kisi soal dan panduan

penskorannnya.

Tabel 1.7

Contoh Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Bab : I

Kelas / Semester : XI / 1

Satuan Pendidikan : SMALB

Kompetensi

Dasar Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Juml

Soal

No.

Soal

3.1Memaha-

mi isi teks

laporan

hasil observasi

(LHO), . .

. dst.

4.1

Mengurai-kan

makna

teks laporan

hasil

observasi

sederhana, . . . dst.

Teks

laporan

hasil

observasi

Penggu-

naan

kata dasar

dan

kata berim-

buhan

Menyebutkan

isi teks LHO

Menuliskan isi teks

LHO

Menunjukan

kata

berimbuhan dari dalam

teks LHO

Membuat

kalimat

dengan kata

berimbuhan

Lisan

Tulis

Penugas

an

Praktik

2

2

3

3

1, 2

3, 4,

5, 6,

7

8, 9, 10

Page 41: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

28

Panduan Penskoran

Pemberian skor untuk aspek pengetahuan, tes lisan

ataupun tulis,didasarkan pada jumlah jawaban yang benar

dari butir soal yang diujikan. Untuk mendapatkan nilai

akhir, guru dapat menetapkan pembobotan dan mengalikan

dengan persentase.

Contoh: Tes tulis berbentuk pilihan ganda jumlah soal 50,

maka pengolahan nilainya dapat menggunakan rumus:

jumlah jawaban benar x 2. Jika siswa menjawab benar 35

soal maka nilainya 35x2 = 70

Untuk soal penugasan dan praktik, penskoran didasarkan

pada rubrik penilaian. Rekap skor berdasarkan rubrik

kemudian diolah dengan rumus yang telah ditetapkan.

Rubrik penskoran dapat dilihat pembahasan penilaian

praktik (Bagian I; Petunjuk Umum).

Pelaporan nilai akhir dari nilai pengetahuan diambil dari

nilai rerata capaian setiap kompetensi(K3) dalam satu

semester. Sedangkan nilai keterampilan diambil dari nilai

capaian optimum. Nilai akhir diambil dari rerata nilai

seluruh jenis tes aspek ketrampilan (K4) yang dilakukan

guru dalam satu semester. Laporan nilai dalam bentuk

kuantitatif skala 0 – 100.

C. Remedial

1. Prinsip-prinsip Remedial

a. Adaptif

Page 42: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

29

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa

untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan,

dan gaya belajar masing-masing.

b. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan

guru untuk secara intensif berinteraksi dengan siswa dan

selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar

mengetahui kemajuan belajar siswa.

c. Multi metode dan penilaian

Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai

metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai

dengan karakteristik siswa.

d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin.

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada

siswa mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan

sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan

belajar yang berlarut-larut.

e. Berkesinambungan

Pembelajaran remedial dilakukan secara

berkesinambungan dan harus selalu tersedia programnya

agar setiap saat siswa dapat mengaksesnya sesuai dengan

keperluannya masing-masing.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Remedial

a. Identifikasi permasalahan pembelajaran, yang dilakukan

berdasarkan hasil analisis penilaian harian dantugas.

Permasalahan pembelajaran dapat dikategorikan menjadi

permasalahan pada keunikan siswa, materi ajar, dan

strategi pembelajaran.

Page 43: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

30

b.Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan

(keunikan siswa, materi pembelajaran, dan strategi

pembelajaran).

c.Melaksanakan program remedial, yang dilakukan secara

individual, kelompok, dan klasikal dengan menggunakan

multi metode dan multi media.

d. Melaksanakan penilaian program remedial untuk

mengetahui keberhasilan siswa.

3. Hal-Hal Penting dalam Pelaksanaan Remedial

a.Guru memberikan pembelajaran pada KD yang belum

dikuasai oleh siswa melalui upaya tertentu. Setelah

perbaikan pembelajaran dilakukan, guru melakukan

penilaian untuk mengetahui apakah siswa telah

mencapai criteria ketuntasan minimal. Apabila telah

mencapai kriteria ketuntasan, siswa dapat melanjutkan

pembelajaran pada KD/subtema/ tema berikutnya.

b. Hasil penilaian melalui penilaian harian, penugasan

dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan

perbaikan (remedial) dan pengayaan (enrichment).

Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes

(penilaian harian) pada KD tertentu.

c.Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai siswa

menguasai KD yang ditentukan.

d.Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara

individual, berkelompok, atau klasikal. Beberapa metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran remedial yaitu pembelajaran individual,

Page 44: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

31

pemberian tugas, diskusi, tanyajawab, kerja kelompok,

dan tutor sebaya.

D. Pengayaan

1. Prinsip-prinsip Pengayaan

Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan

kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan

belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari

kompetensi yang dipelajari.

Program pengayaan dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang

memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk

memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan

terkait dengan tema/subtema yang dipelajari pada jam-

jam pelajaran sekolah;

b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar

mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi

teman yang membutuhkan.

2. Pembelajaran Pengayaan

Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan sebagai

berikut.

1. Identifikasi,

Melalui observasi proses pembelajaran, siswa sudah

terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman

lainnya (bisa ditandai dengan penguasaan materi yang

cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat,

sehingga siswa seringkali memiliki waktu sisa yang lebih

Page 45: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

32

banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau

menguasai materi dengan cepat).

2. Perencanaan

Berdasarkan hasil identifikasi, guru dapat

merencanakan program pembelajaran pengayaan,

misalnya belajar mandiri dan/atau kelompok,

memecahkan masalah, menjadi tutor sebaya.

3. Pelaksanaan.

Berdasarkan perencanaan, guru memberikan pengayaan

bagi siswa yang memiliki kemampuan yang lebih dari

teman lainnya (Panduan Penilaian SDLB, SMPLB, dan SMALB.

Kemdikbud. 2015).

E. Asesmen Kemampuan Awal

Sebelum membelajarkan meteri dalam buku ini sangat

dianjurkan guru melakukan asesmen terhadap kemampuan

awal siswa, khususnya kemampuan berbahasa. Hal ini untuk

mendapatkan masukan tentang kondisi kemampuan awal siswa:

(1) apa yang sudah bisa; (2) apa yang belum bisa; dan (3) apa

yang dibutuhkan siswa. Setelah mendapatkan gambaran kondisi

kemampuan setiap siswa untuk materi yang akan dibelajarkan

maka:

1. Jika siswa memiliki kondisi kemampuan awal yang lebih

maka guru dianjurkan untuk mengembangkan kedalaman

dan keluasan materi yang ada dalam buku ini.

2. Sebaliknya jika ternyata kemampuan awal siswa kurang,

maka guru dianjurkan untuk melakukan modifikasi

materi. Modifkasi dapat dilakukan dengan beberapa cara

misalnya: melakukan penurunan tingkat kesulitan,

Page 46: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

33

menyederhanakan alur pemahaman, mengganti dengan

materi yang kontekstual, bahkan mengurangi volume

materi pun diperkenankan.

F. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung

ini bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di

sekolah, di rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung

juga dapat dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan

interaksi langsung denganorangtua, guru juga dapat

melakukan intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak

langsung dapat dilakukan melalui:saudara, kerabat,

pembantu, surat, SMS, BBM, WA, email, dll. Kelemahanya

pada interaksi tidak langsung ini selain merasa kurang

puas, kadang-kadang informasi yang disampaikan

berkurang, bertambah, salah penafsiran, salah paham,

tidak tersampaikan karena lupa, dll. Resikonya

permasalahan yang sedang dialami oleh guru dan siswa

tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Page 47: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

34

Page 48: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

35

BAGIAN II

PETUNJUK KHUSUS PEMBELAJARAN

Page 49: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

36

Page 50: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

37

BAB I

TEKS LAPORAN HASIL

OBSERVASI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENGETAHUAN

Memahami isi teks laporan hasil observasi

sederhana

Membandingkan teks laporan hasil observasi

sederhana

Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi

sederhana

KETERAMPILAN

Menguraikan makna teks laporan hasil

observasi sederhana

Mengklasifikasi teks laporan hasil observasi

sederhana

Menyusun teks laporan hasil observasi

sederhana

Peta Konsep

Page 51: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

38

Pada pembelajaran Bab I ini siswa diajak mempelajari Bahasa

Indonesia yang berbasis teks Laporan Hasil Observasi (LHO).Teks

laporan hasil observasi adalah teks yang melaporkan hasil dari

kegiatan observasi.Teks laporan hasil observasi yang akan dipelajari

sifatnya sederhana. Teks yang disajikan hanyalah sebuah model

yang secara kontekstual guru bersama siswa dapat mengganti teks

sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

Pembelajaran teks laporan hasil observasi ini akan dipelajari

melalui tiga kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks.

Kegiatan kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan

ketiga identifikasi dan penyusunan teks laporan hasil observasi

sederhana.

Informasi yang disajikan dalam teks laporan hasil observasi

sifatnya faktual atau berdasarkan kenyataan (fakta). Jenis teks ini

menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum seperti benda,

hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang terjadi di

alam semesta kita.

Guru harus menyadari akan keterbatasan berbahasa siswa

Tunarungu maka teks diusahakan sesederhana mungkin.

Page 52: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

39

1. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami isi teks laporan hasil observasi sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menguraikan makna teks laporan hasil observasi sederhana

dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menceritakan isi gambar ‘Keterampilan Menjahit’

3.1.2 Mempertanyakan isi teks‘”Industri Konfeksi”.

3.1.3 Menyebutkan 5 buah pertanyaan terkait isi teks.

3.1.4 Membedakan pengertian teks laporan hasil observasi dari

sumber lain.

3.1.5 Menyebutkan ringkasan isi teks ‘Industri Konveksi’.

3.1.6 Membedakan kata dasar dan kata berimbuhan dari dalam

teks.

4.1.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘Keterampilan Menjahit’

4.1.2 Menunjukkan beberapa bagian yang dipertanyakan

dari dalam gambar.

4.1.3Menuliskan 5 pertanyaan terkait dengan isi teks.

Kegiatan 1

Memahami Isi dan Menguraikan

Makna Teks LHOSederhana

A. Pembelajaran

Page 53: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

40

4.1.4 Menuliskan pengertian teks laporan hasil observasi.

4.1.5 Menuliskan uraian maknateks berdasarkan ringkasan isi

tiap paragraf.

4.1.6 Membuat kalimat dengan kata-kata sendiri berdasarkan

kata dasar/berimbuhan yang ditemukan dari teks.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang

perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar

dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 1 untuk

menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi

teks laporan hasil observasi.

Pengalaman belajar berupa kegiatan mencermati gambar dan

berdiskusi sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap teliti,

kerja keras, kerja sama, dan toleransi.

Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilanakan

dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,

dan mengomunikasikan apa yang sudah dipelajari dari teks

laporan hasil observasi baik secara individu maupun kegiatan

kelompok.

4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat

dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat

visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipevisual

karena ada kekurang yang dominan dari sisi pendengaran

dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media pembelajaran

Page 54: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

41

visual baik manual maupun berbasis teknologi sangat cocok

agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk belajar

lebih aktif. Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti

buku-buku yang berisi model-model teks laporan hasil

observasi, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok

untuk kegiatan observasipara siswa. Makin bervariasi sumber

belajar siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi

baru. Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih

menantang dan lebih menyenangkan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-

masing dilanjutkan pengecekan kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

3) Guru menyampaikan cara penilaian yang akan digunakan.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar siswa memberi

motivasi belajar dengan menampilkan gambar

‘Keterampilan Menjahit’.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa mencermati gambar ‘Keterampilan Menjahit’secara

individualkemudian ditugasi menceritakan isinya.Guru

mengamati perilaku dan komunikasi yang berkembang

diantarasiswa selama mencermati dan menceritkan isi

gambar.

2) Selanjutnya guru menugasi siswa membaca teks laporan

hasil observasi yang berjudul ‘Industri Konveksi’ dan

menugaskan siswa secara individual membuat pertanyaan

Page 55: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

42

dengan kata tanya tertentu terkait dengan isi teks yang

sudah dibaca.

3) Guru meminta siswa lain untuk menjawab pertanyaan

kawan secara bergantian.

4) Guru menugasi siswa untuk mencari dan menuliskan

pengertian laporan hasil observasi dari sumber lain.

5) Selanjutnya siswa secara kelompok berdiskusi memahami

isi teks laporan hasil observasi ‘Industri Konveksi’ dan

menuliskan hasilnya ke dalam kolom berikut:

Paragraf Ringkasan Isi

Paragraf 1

Industri konfeksi memproduksi pakaian

jadi diantaranya: pakaian wanita, pria, anak-anak, dan pakaian olah raga.

Paragraf 2

. . .

Paragraf 3

. . .

Contoh:

Apa saja yang diproduksi oleh industri konveksi?

1. . . .

2. . . .

3. . . .

4. . . .

5. . . .

Page 56: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

43

6) Siswa ditugasi menukarkan hasil kerjanya dengan

kelompok lain.

7) Kelompok lain memeriksa,dengan tetap memegang

prinsip:

Toleransi : Hargai pekerjaan teman walaupun masih

ada kekurangan.

Kerjasama: Kalau pekerjaan teman salah, jangan kikir,

perbaikilah dan bantulah dengan ikhlas.

8) Guru melakukan penilaian proses terkait dengan

pemahaman isi teks, keterampilanmenulis ringkasan isi

paragraf, serta sikap yang berkembang pada setiap siswa.

9) Guru menjelaskan tentang kata dasar dan kata

berimbuhan.

Kata dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan.

Contoh: makan, duduk, pulang, tinggal, datang, minum,

dll.Sedangkan kata berimbuhan adalah kata yang telah

mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Hasil dari

proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan.

Jenis-jenis Imbuhan

Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat

bentuk

Awalan atau prefiks, contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-,

per-, se-, dan ke-.

Sisipan atau infiks, contoh: -el, -er, -e-, dan –in-

Akhiran atau sufiks, contoh: -kan, -an, -I, dan –nya

Page 57: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

44

Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran

yang pemakaiannya sekaligus. contoh: ke-an, per-an,

peN-an, ber-an, dan se-nya.

Contoh penggunaan kata dasar dan kata berimbuhan

dalam kalimat, lihat tabel berikut:

Tabel: 2.1.1

Penggunaan Kata Dasar dan Kata Barimbuhan

Kata

dasar

Imbuhan

Contoh Kalimat

Awal

an

Sisip

an

akh

iran

ko

mbinasi

pakai

me

di

1. Kawanku memakai sepatu

baru 2. Bajumu dipakai

adikmu

tulis

ter

an 1. Tulisan itu indah sekali

2. Dalam bukumu tertulis namaku

butu

h

me

kan

ke-an

1. Makan merupakan kebutuhan pokok

2. Saya membutuhkan alat

tulis

10) Siswa secara individual mencermati teks laporan hasil

observasi ‘Industri Konveksi’dan menandaikata dasar

dan kata berimbuhan.

11) Selanjutnya siswa secara individual ditugasi membuat

kalimat dengan kata dasar/berimbuhan yang

didapatkan dari teks dengan kata-katanyasendiri.

Page 58: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

45

Kata dasar/ berimbuhan

Contoh Kalimat

diproduksi

1. Pena ini diproduksi oleh Pabrik.

jalan

2. Jalan di depan rumah sedang

diperbaiki.

12) Siswa menempelkan hasil kerja kelompok pada papan

pajang, guru membimbing siswa per kelompok

membaca dan memberikan masukan perbaikan.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasansingkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan sambil meluruskan beberapa

pemahaman siswa yang masih salah.

2) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal

penting yang sudah dipelajari.

3) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

4) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian dalam proses, guru melakukan

pengamatan perkembangan sikap yang secara tidak langsung

ditumbuhkan pada setiap aktivitas pembelajaran. Contoh dalam

kegiatan mencermati gambar atau teks, guru menumbuhkan

sikap teliti dan berani. Penilaian dalam proses juga harus

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 59: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

46

dilakukan dalam bentuk catatan harian guru (jurnal). Guru

harus melakukan pencatatan perkembangan kemampuan

spontan yang muncul pada setiap aktivitas siswa.

Sedangkan penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan uji

kompetensi seperti berikut.

Uji Pengetahuan:

Soal tertulis pilihan ganda 10 soal (lihat di buku siswa)

Skor ditulis dengan rentang 0 – 100

Rubrik : jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

Skor akhir uji pengetahuan = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan:

1) Bacalah kembali teks laporan hasil observasi ‘Industri

Konveksi’.

2) Tuliskan apa isi dari teks laporan hasil observasi tersebut!

3) Ceritakan kembali makna teks dengan bahasa kamusendiri!

Rubrik Penilaian Uji Keterampilan

Kriteria Skor Uraian

Menulis

isi teks

5 Menuliskan isi teks lengkap, benar

dan terbaca

4 Menuliskan isi teks lengkap, benar

dan kurang terbaca

3 Menuliskan isi teks lengkap, tetapi

isinya kurang benar

2 Menuliskan isi teks kurang

lengkap dan kurang benar

Page 60: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

47

Skor akhir uji keterampilan:

Skor perolehan x 100 10

Skor ditulis dengan rentang 0 - 100

Selanjutnya guru melakukan rekap penilaian,dapat

mengunakan instrumen berikut.

Daftar Nilai

Pengetahuan dan Keterampilan KD 3.1 dan 4.1

No

Nama Siswa

Aspek Skor

Rerata Pengeta

huan

Keteram-

pilan

1

2

3

4

...

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan dapat

mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.

1 Menuliskan isi teks tetapi salah

semua

Bercerita

5 Bercerita/berisyarat dengan jelas

dan mudah dipahami

4 Bercerita/berisyarat dengan

terbata-bata tetapi bisa dipahami

3 Bercerita/berisyarat dengan

terbata-bata dan sulit dipahami

2 Bercerita/berisyarat sangat sedikit

1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Page 61: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

48

Kriteria penilaian bolehjuga dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan guru di daerah masing-masing. Guru juga harus

menggabungkan skor akhir pembelajaran dengan skor siswa

yang diperoleh selama proses pembelajaran.

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru wajib

memberikan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan guru

harus mengidentifikasi dahulu penyebab ketidaktuntasan

tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya guru harus

memberikan perlakuan yang tepat agar capaian kompetensi

siswa menjadi tuntas.

Contoh:

Siswa yang belum tuntas dalam menceritakan isi teks

laporan hasil observasi dibimbing membaca ulang,

memahami ulang, dan diminta menceritakan lagi isi teks

tersebut.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan cara member tugas kepada siswa mencari

model teks laporan hasil observasi yang lain. Siswa ditugaskan

membaca dan memahami isi teks tersebut untuk memperluas

wawasan siswa.

Page 62: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

49

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung dengan

orangtua untuk membahas berbagai hal terkait dengan

kemajuan belajar anaknya. Guru dapat menelpon langsung

kepada orangtua agar membimbing anaknya mengerjakan

tugas atau pekerjaan rumah. Interaksi langsung ini juga bisa

dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di rumah,

atau di tempat lain.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara atau

pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak langsung ini

selain merasa kurang puas, kadang-kadang informasi yang

disampaikan berkurang, bertambah, salah penafsiran, salah

paham, tidak tersampaikan karena lupa, dll. Resikonya

permasalahan yang sedang dialami oleh guru dan siswa tidak

dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh interaksi tidak langsung seperti guru memberikan

pekerjaan rumah kepada siswa, dan orangtua diminta

membimbingnya. Sebagai bukti orangtua telah berpartisipasi

terhadap tugas siswa maka orangtua diminta memberikan

tanda tangan pada pekerjaan siswa.

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 63: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

50

Page 64: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

51

1. Kompetensi Dasar

3.2 Membandingkan teks laporan hasil observasi sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.2 Menyimpulkan teks laporan hasil observasi sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi.

3.2.2 Membandingkan 2 teks berdasarkan strukturnya.

3.2.3 Menyebutkan kalimat sebagai ciri dari setiap bagian

struktur teks.

3.2.4 Mengemukakan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.

3.2.5 Mencermati penjelasan penggunaan artikel lah, kah, dan

tah

3.2.6 Menyimpulkan persamaan dari 2 teks laporan hasil

observasi.

4.2.1 Menuliskan struktur teks laporan hasil observasi.

Kegiatan 2

Membandingkan dan

MenyimpulkanTeks Laporan Hasil

Observasi Sederhana

A. Pembelajaran

Page 65: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

52

4.2.2 Menunjukkan persamaan dan perbedaan 2 teks

berdasarkan strukturnya.

4.2.3 Menuliskan kalimat sebagai ciri dari setiap bagian struktur

teks.

4.2.4 Menemukan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.

4.2.5 Membuat 3 kalimat yang menggunakan partikel lah,

kah, dan tah.

4.2.6 Mengelompokkan teks laporan hasil observasi

berdasarkan persamaan dan perbedaannya.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang

perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar

dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 2 meliputi:

a. Kegiatan mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana

untuk menumbuhkan sikap teliti, kerja sama, dan toleransi.

b. Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan

dicapai melalui kegiatan mencermati, mencoba, bersdiskusi,

dan mengomunikasikan apa yang sudah dipelajari dari teks

laporan hasil observasi baik secara individu maupun

kegiatan kelompok.

3. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat

dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat

visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipe

Page 66: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

53

visual karena ada kekurangan yang dominan dari sisi

pendengaran dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media

pembelajaran visual baik manual maupun berbasis teknologi

sangat cocok agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi

untuk belajar lebih aktif.

Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku

yang berisi model-model teks laporan hasil observasi,

narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok untuk

kegiatan observasi para siswa. Makin bervariasi sumber belajar

siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi baru.

Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih menantang

dan lebih menyenangkan.

4. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-

masing dilanjutkan pengecekan kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

3) Guru menyampaikan kapan saja penilaian akan dilakukan.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar siswa memberi

motivasi belajar dengan menampilkan gambar ‘Lingkungan

Besih’ dan ‘Kelinci’

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi.

Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur

yang terdiri atas bagian-bagian:

Page 67: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

54

a) Definisi Umum

Berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari apa

yang diobservasi.

b) Deskripsi Bagian

Berisi tentang bagian-bagian yang lebih rinci tentang isi

laporan.

c) Deskripsi Manfaat

Berisikan tentang manfaat dari objek observasi. Selain

itu juga manfaat apa yang bisa diambil dari proses

observasi yang telah dilakukan.

2) Guru memberikan contoh struktur teks laporan hasil

observasi ‘Industri Konveksi’

Tabel 2.1.2

Contoh Struktur Teks laporan hasil observasi

No Struktur

Isi

1. Definisi

umum

Industri konveksi adalah suatu

perusahaan yang menghasilkan

pakaian jadi.

2. Deskripsi

bagian

Industri konveksi CV. MEKAR JAYA

bisa di bilang perusahaan sedang.

Hingga saat ini karyawannya baru 30

orang. Perusahaan konveksi ini

mempergunakan bahan baku berupa

tekstil dari bermacam-macam jenis,

seperti katun, kaos, linen, rayon, dan

bahan-bahan syntesis lain. Perusahaan

konveksi ini mempunyai alat-alat

Page 68: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

55

berupa mesin potong, mesin jahit, alat

sablon, setrika, jarum jahit, kursi kerja,

papan potong bahan, meja setrika dan

meja pengepakan.

3. Deskripsi

manfaat

Perusahaan ini sangat membantu

penduduk sekitar karena mereka bisa

bekerja dengan upah yang layak.

Perusahaan ini juga membantu

pertumbuhan ekonomi negara.

Kegiatan observasi ini menambah

wawasan dan pengalaman langsung

melihat proses usaha konveksi.

*) Kalimat yang ditandai merupakan kalimat/kata kunci

struktur teks

3) Siswa menulis bagian-bagian (struktur) teks laporan hasil

observasi ‘Industri Konveksi’.

4) Siswa ditugasi mencermati dua gambar ‘Lingkungan Bersih’

dan ‘Kelinci’ dan memperbincangkan isinya.

5) Siswa ditugasi membaca 2 teks laporan hasil observasi yang

berjudul ‘Kebersihan Lingkungan Sekolah’ dan ‘Kelinci’

6) Siswa ditugasi menemukan kalimat sebagai ciri dari

struktur kedua teks.

7) Siswa ditugasi menuliskan beberapa kalimat dari setiap

bagian (struktur) teks ke dalam tabel.

8) Siswa berlatih mengelompokkan persamaan dan perbedaan

dari kedua teks.

9) Guru menjelaskan tentang partikel lah, kah, dan tah.

Page 69: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

56

Partikel adalah sejenis kata yang tidak dikelompokkan ke

dalam kelas kata gramatikal (seperti nomina, pronomina,

verba, atau artikel). Partikel merupakan istilah untuk

menaungi satu kelompok kata yang heterogen yang tidak

memiliki definisi leksikal yang tepat. Partikel hanya

berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Dalam

kesempatan ini siswahanya akan diajarkan partikel: lah,

kah, dan tah.

Penulisan Partikel

Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata

yang mendahuluinya(Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015

tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Contoh:

a) Bacalah buku itu baik-baik!

b) Apakah yang tersirat dalam surat itu?

c) Siapakah gerangan dia?

d) Apatah gunanya bersedih hati?

Disarankan agar guru mengembangkan penjelasan dan

contoh-contoh agar wawasan siswa lebih terbuka luas.

10) Selanjutnya guru menugasi siswa menulis 3 kalimat dari

masing-masing partikel dengan bahasanya sendiri.

Partikel Contoh Kalimat

1. lah Pergilah sekarang agar tidak terlambat.

2. kah Siapakah yang lewat tadi?

3. tah Apatah artinya hidup ini?

Page 70: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

57

11) Siswa ditugasi membaca teks laporan hasil observasi

‘Kebun Sekolah’ dan mengidentifikasi kalimat yang

menggunakan partikel: lah, kah, atau tah.

12) Siswa memajang hasil kerjanya di papan pajang, kawan

lain disuruh membaca dan memberi komentar

perbaikan.

13) Siswa membandingkan laporan hasil observasi ‘Kebun

Sekolah’ dengan ‘Menjaga Kebersihan Lingkungan’ dan

menuliskan persamaan dan perbedaan 2 teks tersebut.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang

hal-hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

1. Penilaian

Guru mengukur pencapaian indikator kompetensi sejak

pelaksanaan proses pembelajaran dan di akhir pembelajaran.

Penilaian di akhir pembelajaran diukur dengan lembar

aktivitas siswa berikut ini.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 71: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

58

Uji Pengetahuan

Isilah titik-titik di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang

benar! Gunakan kata-kata dengan partikel lah, kah, dan tah.

1. . . .buku itu baik-baik.

2. . . . namamu di sini.

3. . . . dengan tekun.

4. . . . gerangan dia?

5. . . . gunanya bersedih hati?

Kunci jawaban ada di akhir buku ini.

Rubrik penilaian pengetahuan:

Jawaban benar skor 2, jawaban salah skor 0

Skor akhir = jumlah skor x 10

Uji Ketrampilan

1. Bacalah teks laporan hasil observasiberjudul ‘Kebersihan

Lingkungan Sekolah dan “Kebun Sekolah’.

2. Bandingkan struktur dari kedua teks laporan hasil

observasi tersebut.

3. Ceritakan persamaan dan perbedaannya dengan bahasa

kamu sendiri.

Rubrik Penilaian Uji Keterampilan

Kriteria Skor Uraian

Memban-

dingkan

struktur

5 Mampu membandingkan struktur 2 teks

laporan hasil observasi dengan sangat

baik

4 Mampu membandingkan struktur 2 teks

laporan hasil observasi dengan baik

Page 72: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

59

Skor akhir uji keterampilan:

Skor perolehan x 100

10

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan

mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.

Kriteria penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

teks 3 Mampu membandingkan struktur 2 teks

laporan hasil observasi dengan hasil

cukup

2 Mampu membandingkan struktur 2 teks

laporan hasil observasi dengan hasil

kurang

1 Mampu membandingkan struktur 2 teks

laporan hasil observasi dengan hasil

sangat kurang

Bercerita

5 Mampu bercerita/berisyarat dengan

jelas dan mudah dipahami

4 Mampu bercerita/berisyarat dengan

terbata-bata tetapi bisa dipahami

3 Mampu bercerita/berisyarat dengan

terbata-bata dan sulit dipahami

2 Mampu bercerita/berisyarat sangat

sedikit

1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Page 73: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

60

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh:

Siswa yang belum tuntas dalam memahami struktur teks

laporan hasil observasi harus dijelaskan kembali sampai

siswa paham struktur teks tersebut.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan mencarikan model teks laporan hasil

observasi yang lain atau siswa ditugaskan mencari sendiri.

Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut.

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 74: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

61

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh interaksi tidak langsung dengan orangtua siswa:

pada saat guru member pekerjaan rumah siswa maka

orangtua wajib mengetahui pengerjaan tugas tersebut dan

membubuhkan tanda tangan pada lembar kerja siswa.

Page 75: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

62

Page 76: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

63

1. Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.3 Menyusun teks laporan hasil observasi sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.3.1 Menjelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi

1.3.2 Mengidentifikasi kalimat sebagai ciri teks laporan hasil

observasi.

1.3.3 Menganalisis teks laporan hasil observasi berdasarkan

cirri dan strukturnya

1.3.4 Mendiskusikan kata baku dan tidak baku

1.3.5 Mengidentifikasi kata tidak baku dalam paragraph

1.3.6 Menyebutkan langkah-langkah menyusun teks laporan

hasil observasi

4.3.1 Menuliskan cirri-ciri teks laporan hasil observasi

4.3.2 Menandai kalimat sebagai ciri teks laporan hasil observasi

Kegiatan 3

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks

LHO Sederhana

A. Pembelajaran

Page 77: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

64

4.3.3 Menuliskan hasil analisa teks laporan hasil observasi ke

dalam buku kerja.

4.3.4 Menuliskan beberapa contoh kata baku dan tidak baku

4.3.5 Memperbaiki kata tidak baku dalam paragraf

4.3.6 Menyusun teks laporan hasil observasi sederhana melalui

langkah-langkah yang benar

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang

perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar

dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 3 untuk

menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi

teks laporan hasil observasi. Pengalaman belajar berupa

kegiatan mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana

untuk menumbuhkan sikap teliti, kerja keras, kerja sama, dan

toleransi. Pengembangan aspek pengetahuan dan

keterampilanakan dicapai melalui kegiatan bertanya jawab,

berdiskusi, menalar, dan mengomunikasikan apa yang sudah

dipelajari dari teks laporan hasil observasi baik secara individu

maupun kegiatan kelompok.

2. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat

dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat

visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipe

visual karena ada kekurang yang dominan dari sisi pendengaran

dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media pembelajaran

Page 78: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

65

visual baik manual maupun berbasis teknologi sangat cocok

agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk belajar

lebih aktif. Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti

buku-buku yang berisi model-model teks laporan hasil

observasi, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok

untuk kegiatan observasi para siswa. Makin bervariasi sumber

belajar siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi

baru. Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih

menantang dan lebih menyenangkan.

3. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama

yang dianutnya.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait dengan kegiatan observasi.

5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan

kembali tentang teks laporan hasil observasi yang sudah

dipelajari.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang ciri umum teks laporan hasil

observasi. Ciri umum teks laporan hasil observasi adalah

sebagai berikut:

Bersifat apa adanya

Page 79: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

66

Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan.

Tidak memihak terhadap sesuatu yang dilaporkan

Ditulis secara lengkap dan sempurna

Sifatnya universal dan global

2) Guru menugasi siswa mencermati teks laporan hasil

observasi ‘Kebun Sekolah’lalu membimbing siswa

menandai kalimat yang menunjukkan ciri dari teks

laporan hasil observasi.

3) Guru meminta siswa mencocokkan hasil kerjanya dengan

isi tabel berikut ini.

Tabel 2.1.3 Ciri Umum Teks laporan hasil observasi

Ciri Kalimat dari Teks Keterangan

apa adanya Kebun berisi

komponen makhluk

hidup dan makhluktak

hidup ... dst.

Tidak ada

sisipan opini

atau pendapat

penulis

berdasarkan

fakta

Jenis tanaman yang

ada seperti: Sawo

Kecik, Cemara, Mawar,

… dst.

Data sesuai

dengan hasil

observasi

tidak

memihak

Bahkan manusialah

yang paling kuat

untuk menjaga atau

merusak kebun.

Bersifat netral,

tidak

mendukung

satu pihak

ditulis

lengkap

Lengkap

strukturnya

sifatnya

universal

Bicara tentang

‘kebun sekolah’

merupakan hal

yang universal

(umum)

Page 80: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

67

4) Guru menugasi siswa mencari model teks laporan hasil

observasi dari sumber lain.

5) Siswa mencari model teks laporan hasil observasi lain.

Guru membimbing siswa menganalisis dan memahami isi

setiap teks berdasarkan struktur dan ciri-cirinya.

Dianjurkan siswa menulis hasil kerjanya ke dalam tabel

1.4 pada buku siswa.

6) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kata baku

dan tidak baku lalu mendiskusikannya.

Kata Baku

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dalam

pembelajaran di sekolah harus menggunakan bahasa

standar. Bahasa standar harus menggunakan kata-kata

yang baku. Kata-kata baku terdapat dalam kamus yakni

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang setiap 5

tahun mengalami perubahan.

Kata Tidak Baku

Kata tidak baku sudah pasti tidak ada dalam KBBI. Kata

baku dan tidak baku juga digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi. Kata tidak baku sering digunakan

dalam bahasa lisan. Berikut ini beberapa contoh kata

baku dan tidak baku.

Page 81: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

68

Tabel 2.1.4 Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak

Baku

No. Kata Baku Kata Tidak

Baku

1. Hanya cuma 6. membuat bikin

2. System sistim 7. berkata ngomong

3. Sebentar entar 8. mengapa ngapain

4. Tidak enggak 9. zaman jaman

5. Antre antri 10. apotek apotik

7) Siswa berdiskusi menandai kata-kata tidak baku dari

cuplikan paragraf.

8) Dengan bimbingan guru siswa memperbaiki kata-kata tidak

baku dengan bantuan kamus.

9) Siswa menyempurnakan paragraf dengan kata-kata yang

baku.

Kebersihan lingkungan kagak sulit untuk diterapkan

bila kita membiasakan pola hidup berseh dan sihat.

Budaya hidup yang berseh dan sihat akan

mendatangkan banyak manpaat bagi kita. Kita dapet

menjalankan aktipitas hidup yang sihat, produktip,

dan pada gilirannyamenggape kesuksesan.

Paragraf yang sudah diperbaiki:

Kebersihan lingkungan tidak sulit untuk diterapkan

bila kita membiasakan pola hidup bersih dan sehat.

Budaya hidup yang bersih dan sehat akan

mendatangkan banyak manfaat bagi kita. Kita dapat

menjalankan aktifitas hidup yang sehat, produktif, dan

pada akhirnyamenggapai kesuksesan.

Page 82: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

69

10) Guru menjelaskan cara menyusun teks laporan hasil

observasi sederhana.

Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi

sederhana:

a) Membuat judul.

Judul laporan harus sesuai dengan pengamatan yang

dilakukan.

b) Menyusun kalimat pembukaan.

Menuliskan definisi umum perihal yang dilaporkan.

c) Menyusun isi laporan

Menuliskan deskripsi bagian berupa data-data hasil

pengamatan. Deskripsi ini berisi bagian-bagian penting

perihal yang dilaporkan. Setiap bagian dapat

ditampilkan dalam paragraf yang berbeda.

d) Menulis kalimat penutup.

Bagian ini berisi deskripsi manfaat. Deskripsi ini berisi

uraian manfaat dari apa yang telah diobservasi.

11) Guru memberikan semangat bahwa semua siswa bisa

menyusun teks laporan hasil observasi sederhana.

12) Guru memberikan tugas agar siswa melakukan observasi

ke kantin sekolah.Guru memandu kegiatan siswa sambil

mengamati pembiasaan sikap kerjasama dan ketelitian.

Tabel berikut diharapkan dapat membantu siswa.

Page 83: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

70

Tabel 2.1.5 Kerangka Penulisan Teks laporan hasil observasi Sederhana

Struktur/bagian Pokok-pokok kalimat

Judul

(misalnya Kantin Sekolah)

Definisi Umum

(definisi dari kantin sekolah)

Deskripsi bagian

(data dari hasil observasi kantin

sekolah)

Deskripsi manfaat

(uraian manfaat kantin sekolah)

13) Siswa ditugasi mengembangkan kerangka tersebut

menjadi paragraf yang padu berbentuk teks laporan hasil

observasi.

14) Siswa diminta menampilkan hasil kerjanya.

15) Guru memberikan tugas (proyek) kepada siswa.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang

hal-hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

Page 84: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

71

Rubrik Penilaian Proyek

Skor akhir Proyek:

Skor perolehan x 100 8

Kriteria Skor Uraian

Struktur

teks

4 Struktur lengkap dan urut

3 Struktur lengkap tetapi tidak urut

2 Struktur tidak lengkap

1 Tidak ada struktur

Susunan kalimat

4 Kalimat lengkap dan bermakna

3 Kalimat lengkap tetapi sebagian

kurang bermakna

2 Kalimat kurang lengkap dan

sebagian kurang bermakna

1 Kalimat tidak lengkap dan

sebagian besar tidak bermakna

PROYEK

1. Susunlah teks laporan hasil observasi

sederhana di rumah!

2. Pilihlah sendiri tema yang sesuai!

3. Kalau ada kesulitan kamu boleh bertanya

kepada keluarga!

4. Kerjakan tugas ini secara individu!

5. Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah

ditugaskan!

Page 85: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

72

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan

tugas tes tulis dan tes kinerja dengan instrumen soal sebagai

berikut:

Uji Pengetahuan

Kerjakan tugas ini dengan sungguh-sungguh!

1. Jelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi.

2. Sebutkan langkah-langkah menyusun teks laporan

hasil observasi.

3. Tulislah beberapa kata tidak baku dari dalam teks

berikut.

Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan:

Untuk soal nomor 1 dan 2, gunakan rubrik berikut:

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Adik nangis melulu dari tadi. Kayaknya dia lapar.

Coba dia kasih mamam dan minum. Biasanya kalo

udah kenyang dia akan asyik bermain. Kalo udah

capek biasanya langsung bobok ampe sore. Menjelang

magrib biasanya baru bangun.

Page 86: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

73

Skor akhir rubric di atas:

Jumlah skor perolehan x 100 8

Untuk soal nomor 3, menandai kata-kata tidak baku

Skor akhir = jumlah jawaban benar x 10

Nilai akhir uji pengetahuan

Kriteria Skor Uraian

Ciri-ciri

teks

4 Mampu menjelaskan 4 ciri teks

laporan hasil observasi

3 Mampu menjelaskan 3 ciri teks

laporan hasil observasi

2 Mampu menjelaskan 2 ciri teks

laporan hasil observasi

1 Mampu menjelaskan 1 ciri teks

laporan hasil observasi

Langkah-langkah

menyusun teks

4 Mampu menjelaskan 4 langkah secara

urut

3 Mampu menjelaskan 3 langkah secara

urut

2 Mampu menjelaskan 2 langkah secara

urut

1 Tidak mampu menjelaskan langkah-

langkah secara urut

Adik nangismelulu dari tadi. Kayaknya dia lapar. Coba

dia kasihmamam dan minum. Biasanya kalo udah

kenyang dia akan asyik bermain. Begitu dia capek

biasanya langsung bobok ampe sore. Menjelang magrib

biasanya baru melek.

Page 87: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

74

Skor akhir soal nomor 1 dan 2 + skor akhir nomor 3 2

Uji keterampilan

1. Ubahlah kata-kata tidak baku pada kolom di atas dengan

kata-kata yang baku.

2. Lakukan observasi di sekitar sekolah dan buatlah laporan

hasil observasi sederhana.

Rubrik penilaian uji keterampilan:

Untuk soal nomor 1, jumlah jawaban benar x 10

Untuk soal nomor 2, pedomani tabel berikut.

Skor akhir uji keterampilan:

Skor perolehan x 100 8

Kriteria Skor Uraian

Struktur

teks

4 Struktur teks laporan hasil observasi

lengkap dan urut

3 Struktur teks laporan hasil observasi

lengkap tetapi tidak urut

2 Struktur teks laporan hasil observasi

tidak lengkap

1 Teks laporan hasil observasi tidak

memiliki struktur

Isi teks

4 Isi teks laporan hasil observasi lengkap

dan sesuai konteks

3 Isi teks laporan hasil observasi lengkap

tetapi tidak sesuai konteks

2 Isi teks laporan hasil observasi tidak

lengkap dan tidak sesuai konteks

1 Isi teks tidak menggambarkan laporan

hasil observasi

Page 88: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

75

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh:

Siswa yang belum mampu menyusun teks laporan hasil

observasi sederhana harus dibimbing lagi, kemudian dicoba

lagi untuk menyusun sendiri.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan cara siswa diberi tugas mengobservasi

taman sekolah. Kemudian siswa ditugaskan menyusun teks

laporan hasil observasi dan dikumpulkan kepada guru.

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon. Contoh: guru

menelpon kepada orangtua siswa agar ikut menjelaskan

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 89: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

76

dan membimbing cara menjaga kebersihan diri dan

lingkungan.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:

guru menulis pesan melalui buku penghubung agar

senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas

rumah.

Page 90: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

77

TEKS EKSPLANASI

PENGETAHUAN

Memahami isi teks ekplanasi sederhana

Membandingkan teks eksplanasi sederhana

Mengidentifikasi teks eksplanasi sederhana

KETERAMPILAN

Menguraikan makna teks eksplanasi

sederhana

Mengklasifikasi teks eksplanasi sederhana

Menyusun teks eksplanasi sederhana

Peta Konsep

BAB II

TEKS EKSPLANASI

Page 91: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

78

Pada pelajaran ini siswa diajak mempelajari teks eksplanasi. Teks

Eksplanasi yaitu teks yang menjelaskan tentang kejadian alam atau

kejadian sosial. Kejadian dalam teks eksplanasi menggambarkan

sebab akibat. Pada teks eksplanasi, sebuah kejadian timbul karena

ada kejadian lain.

Teks eksplanasi yang akan dipelajari sifatnya sederhana. Teks yang

disajikan hanyalah sebuah model yang secara kontekstual bisa

diganti sesuai situasi dan kondisi lingkungan siswa berada.

Pembelajaran teks eksplanasi ini akan dipelajari melalui tiga

kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks. Kegiatan

kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan ketiga

yaitu identifikasi dan penyusunan teks eksplanasi sederhana.

Teks eksplanasi berfungsi menjelaskan proses terjadinya sebab

akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan kejadian alam dan

peristiwa sosial. Dalam pembelajaran ini hanyaakan dipelajari teks

eksplanasi yang berhubungan dengan kejadian alam.

Page 92: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

79

1. Kompetensi Dasar

3.4 Memahami teks eksplanasi sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.4 Menguraikan makna teks eksplanasi dengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Menceritakan isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’

3.4.2 Mempertanyakan isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’

3.4.3 Mendiskusikan pengertian teks eksplanasi.

3.4.4 Mencermati isi teks paragraf demi paragraf.

3.4.5 Mencermati penjelasan penggunaan kata sambung dalam

teks.

3.4.6 Menguraikan isi teks secara singkat dengan bahasanya

sendiri.

4.4.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’

4.4.2 Menuliskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui isi

teks.

Kegiatan 1

Memahami Isi dan Menguraikan Makna

Teks EksplanasiSederhana

A. Pembelajaran

Page 93: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

80

4.4.3 Menuliskan pengertian teks eksplanasi dari sumber yang

lain.

4.4.4 Menuliskan isi teks paragraf demi paragraf.

4.4.5 Menemukan kalimat dalam teks yang menggunakan kata

sambung.

4.4.6 Menuliskan secara singkat isi teks ‘Bencana Tanah

Longsor'

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 1 ini untuk

menumbuhkan kemampuan siswa dalam memahami isi dan

menguraikan teks eksplanasi. Pengalaman belajar siswa akan

diwujudkan melalui kegiatan:

a. Mencermati gambar dan mendiskusikan isi gambar sebagai

wahana untuk menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan

bersyukur atas nikmat Tuhan.

b. Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan

dicapai melalui kegiatan mencermati, menanya, menalar,

bersdiskusi, dan memaparkan apa yang sudah dipelajari dari

teks eksplanasi baik secara individu maupun melalui

kegiatan kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan

berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,

dan bermanfaat dalam hidupnya.

Page 94: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

81

4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan

tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya

bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar

atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,

foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video

tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang

menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang

mengalami langsung sangat menakutkan dan mematikan.

Dengan media video diharapkan siswa lebih aman, tertarik, dan

lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Sumber belajar yang

dapat digunakan diberdayakan seperti buku-buku yang berisi

model-model teks eksplanasi, narasumber yang relevan,

berbagai peristiwa alam/sosial di lingkungan siswa.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-

masing dan dilanjutkan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait dengan peristiwa alam.

4) Guru memberi motivasi belajar dengan menampilkan

gambar ‘Tanah longsor’.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menugasi siswa mengamati gambar‘Tanah Longsor’

Page 95: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

82

2) Guru menugasi siswa membaca teks ‘Bencana Tonoh

Longsor’. Guru mengamati sikap yang berkembang selama

siswa mengamati gambar dan teks.

3) Guru memancing siswa untuk mempertanyakan isi

gambar dan isi teks dengan kawannya.

4) Secara berkelompok siswa ditugasi menemukan

pengertian teks eksplanasi dari teks ‘Bencana Tanah

Longsor’

5) Siswa ditugasi mencari dan menuliskan pengertian teks

eksplanasi.

6) Guru membimbing siswa memahami isi teks ‘Bencana

Tanah Longsor’, siswa membuat ringkasan isi dari setiap

paragraf teks tersebut.

Paragraf Ringkasan Isi

Paragraf 1

Bencana tanah longsor sering terjadi di

Indonesia.

Paragraf 2

Tanah longsor kebanyakan disebabkan

oleh gempa, faktor alam, dan ulah manusia.

Paragraf 3

Bencana tanah longsor banyak menimbulkan kerugian

Teks Eksplanasi yaitu teks yang menjelaskan

tentang kejadian alam atau kejadian sosial. Kejadian

dalam teks eksplanasi menggambarkan sebab

akibat. Pada teks eksplanasi, sebuah kejadian

timbul karena ada kejadian lain

Page 96: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

83

Paragraf 4

Jika ada bencana segeralah

menyelamatkan diri ke tempat yang labih aman.

7) Siswa dibimbing membuat uraian singkat tentang isi teks

yang telah dibaca berdasarkan ringkasan isi tiap paragraf.

Siswa juga diminta menemukan pesan kemanusiaan yang

terkandung dalam teks ‘Bencana Tanah Longsor’.

8) Selanjutnya guru menjelaskan pengertian dan

penggunaan kata sambung.

Kata sambung (konjungsi)

Kata sambung adalah kata-kata yang digunakan untuk

menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa

atau kalimat dengan kalimat. Umpamanya kata dan,

karena, ketika, atau, serta, tetapi,

dankemudian(http//www.wikimedia.org).

Pesan kemanusiaan:

1. Bencana Tanah longsormenyebabkan banyak

kerugian (korban jiwa, kerugian materi, dan tidak

sedikit yang mengalami trauma).

2. Jika terjadi bencana di sekitar kita, lakukan

upaya menyelamatkan diri secepat mungkin.

Page 97: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

84

Contoh penggunaan kata sambung dalam kalimat, lihat

tabel berikut:

Tabel 2.2.1

Kata Sambung

Kata

Sambung

Contoh Kalimat

dan

1. Amir dan Ani sama-sama kelas XI.

karena

2. Ibu memakai payungkarenahujan deras.

ketika

3. Saya makan ketika sudah lapar.

9) Siswa mengaitkan kata sambung yang dijelaskan guru

dengan kata sambung yang ada dalam teks.

10) Siswa mencoba membuat kalimat dengan

menggunakan kata sambung.

Kata Sambung

Contoh Kalimat

atau

1. Kamu mau minum apa, teh atau kopi?

serta

2.Ayah mengajak pergi kakak, adik, bibi, serta nenek.

tetapi

3.Saya akan datang tetapi agak terlambat.

kemudian

4.Dia datang kemudian pulang.

sebab

5.Tony marah sebab selalu diganggu adiknya.

11) Guru membimbing siswa membuat uraian singkat isi teks

‘Bencana Tanah Longsor’

Page 98: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

85

12) Siswa menempelkan hasil kerjanya pada papan pajang.

13) Guru membimbing siswa membaca dan memberikan

masukan perbaikan.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal

penting yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian penilaian pada akhir kegiatan

menggunakan instrumen sebagai berikut.

Uji Pengetahuan

Kerjakan soal berikut pada kertas kerjamu.

1. Teks eksplanasi adalah:

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 99: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

86

2. Isilah titik-titik ini dengan kata sambung yang tepat.

a. Udin tidak masuk sekolah . . . sakit perut.

b. Ayah pulang sebentar . . . pergi lagi.

c. Ibu memakai payung . . . hujan.

d. Kita harus rajin belajar . . . pintar.

e. Kamu memilih yang ini . . . yang itu.

Rubrik penilaian uji pengetahuan:

Soal nomor 1:

jawaban benar 100% skor 10

jawaban benar 75% skor 8

jawaban benar 50% skor 5

jawaban benar 25% skor 3

jawaban benar 10% skor 1

Soal nomor 2

Jawaban benar skor 2, skor maksimal 10.

Skor akhir uji pengetahuan

(skor nomor 1 + skor nomor 2) x 5

Uji Keterampilan

1. Baca sekali lagi teks ‘Bencana Tanah Longsor’ dalam

hati.Tulislah isi setiap paragraf dari teks tersebut.

Page 100: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

87

Paragraf Isi

Paragraf 1

. . .

Paragraf 2

. . .

Paragraf 3

. . .

Paragraf 4

. . .

2. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata sambung:

serta, tetapi, kemudian,sehingga .

Kata sambung

Kalimat

serta

. . .

tetapi

. . .

kemudian

. . .

sehingga

. . .

Page 101: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

88

Rubrik penilaian uji keterampilan:

Skor akhir uji keterampilan

Jumlah skor perolehan x 100

32

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh siswa yang belum mampu menemukan isi dari teks

eksplanasi dibimbing lagi sampai siswa tuntas.

Kriteria Skor Uraian

Isi

paragraf

4 Isi lengkap dan tepat

3 Isi lengkap tetapi kurang tepat

2 Isi kurang lengkap

1 Isi kurang lengkap dan tidak tepat

Membuat kalimat

4 Kalimat lengkap, penggunaan kata

sambung tepat

3 Kalimat lengkap, penggunaan kata

sambung tidak tepat

2 Kalimat kurang lengkap, penggunaan

kata sambung tepat

1 Kalimat tidak lengkap, penggunaan kata

sambung tidak tepat

Page 102: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

89

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan mencarikan model teks eksplanasi yang

lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks

tersebut.

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 103: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

90

Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:

guru menulis pesan melalui buku penghubung agar

senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas

rumah.

Page 104: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

91

1. Kompetensi Dasar

3.5 Membandingkan teks eksplanasi sederhana dengan

memperhatikan ciri kebahasaan.

4.5 Menyimpulkan teks eksplanasi sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.1 Menjelaskan struktur teks eksplanasi

3.5.2 Menceritakanisi gambar ‘Bencana Banjir’ dan ‘Gunung

Meletus’

3.5.3 Membandingkan 2 teks berdasarkan strukturnya.

3.5.4 Menjelaskan persamaan dari 2 teks.

3.5.5 Menentukan perbedaan dari 2 teks.

3.5.6 Mencermati penjelasan penggunaan awalan dan kata

depandi dan ke.

4.5.1 Menuliskan struktur teks eksplanasi

4.5.2 Menemukan informasi gambar ‘Bencana Banjir’ dan

‘Gunung Meletus’.

Kegiatan 2

Membandingkan dan

MenyimpulkanTeks Eksplanasi

Sederhana

A. Pembelajaran

Page 105: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

92

4.5.3 Menceritakan persamaan 2 teks berdasarkan struktur

teks.

4.5.4 Menuliskan kalimat yang berisi ciri teks eksplanasi dari

setiap bagian teks.

4.5.5 Mengelompokkan teks eksplanasi berdasarkan

persamaan dan perbedaannya

4.5.6 Membuat kesimpulan teks eksplanasi berdasarkan

persamaan dan perbedaannya.

4.5.7 Menuliskan kalimat yang menggunakan awalan dan kata

depan di dan ke.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 2 ini dikondisikan

untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam

membandingkan dan mengklasifikasi teks eksplanasi.

Pengalaman belajar siswa akan diwujudkan melalui kegiatan

mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana untuk

menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan bersyukur atas

nikmat Tuhan. Pengembangan aspek pengetahuan dan

keterampilanakan dicapai melalui kegiatan menelaah, menanya,

mengidentifikasi, membandingkan, mengelompokkan,dan

mempresentasikan apa yang sudah dipelajari dari teks

eksplanasi baik secara individu maupun melalui kegiatan

kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan

berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,

dan bermanfaat dalam hidupnya.

Page 106: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

93

4 Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan

tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya

bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar

atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,

foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video

tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang

menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang

mengalami langsung sangat menakutkan dan mematikan.

Dengan media video diharapkan siswa lebih aman, tertarik, dan

lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Sumber belajar yang

dapat digunakan diberdayakan seperti buku-buku yang berisi

model-model teks eksplanasi, narasumber yang relevan,

berbagai peristiwa alam/sosial di lingkungan siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru mengajak siswa

berdoa menurut agama masing-masing dilanjutkan

pengecekan kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait peristiwa alam.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa membaca teks eksplanasi ‘Bencana Tanah Longsor’

Page 107: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

94

2) Guru menjelaskan struktur teks eksplanasi dan

memberikan contoh struktur teks eksplanasi ‘Bencana

Tanah Longsor’

Tabel 2.2.2

Struktur Teks Eksplanasi

No Struktur

Isi

1. Pernyataan umum

Bencana tanah longsor.

2. Penjelasan

sebab-

akibat

Tanah longsor kebanyakan disebabkan

oleh gempa yang mengakibatkan

permukaan tanah tergeser sehingga menyebabkan terjadinya longsor.

Akibat dari bencana ini tentu banyak

kerugian.Tanah longsor bisa menyebabkan adanya korban jiwa dan kerugian materi.

3. Penutup Jika mendengar suara gemuruh besar di

dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat yang lebih aman.

3) Setelah mencermati struktur teks, siswadibimbing

mencermati dua gambar ‘Bencana Banjir’ dan ‘Gunung

Meletus’. Guru mengobservasi respon siswa terhadap

kejadian bencana tersebut.

4) Siswa ditugasi membaca 2 teks eksplanasi yang berjudul

‘Banjir’ dan ‘Gunung Meletus’

5) Siswa ditugasi menemukan satu/dua kalimat sebagai isi

dari setiap bagianteks.

6) Siswa ditugasi menuliskan beberapa kalimat sebagai isi

dari setiap bagian teks ke dalam tabel.

Page 108: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

95

7) Dengan bimbingan guru siswa berlatih mengelompokkan

persamaan dan perbedaan dari kedua teks tersebut

berdasarkan strukturnya.

8) Siswa difasilitasi untuk membuat kesimpulan tentang

eksplanasi berdasarkan persamaan dan perbedaannya.

9) Selanjutnya guru menjelaskan tentang perbedaan

penggunaan awalan dengan kata depan (di dan ke)

Ada awalan yang penulisannya sering terkecoh dengan

kata depan. Misalnya awalan di dan ke. Di pihak lain ada

kata depan yang tulisannya sama seperti awalan tersebut.

Awalan adalah imbuhan yang terletak di awal

kata.Sedangkan kata depan adalah kata yang

merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat.Pada

umumnya rangkaian kata depan tersebut diikuti oleh kata

benda. Penulisan awalan dirangkaikan dengan kata yang

mengikutinya. Sedangkan kata depan ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya. Perhatikan contoh

penulisan awalan dan kata depan pada tabel berikut:

Tabel 2.2.3

Penggunaan Awalan dan Kata Depan

Awalan Contoh penulisan

dalam kalimat Kata

depan Contoh penulisan

dalam kalimat

Di 1. Buku ini sedang

dibaca Andi.

di 1. Ibu duduk

di dapur.

2. Kertas dipotong

menjadi dua.

2. Ayah bekerja

di kantor.

Ke 1. Ia sedang keluar. ke 1. Evy pergi

ke sekolah.

2. Mereka

masukkedalam.

2. Toni membeli

obat ke apotek.

Page 109: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

96

8) Siswa berdiskusi untuk menemukan kata-kata yang

berawalan di dan kedari dalam teks‘Gunung Meletus’ dan

‘Banjir’.

9) Siswa berlatih membuat kalimat dengan kata-kata yang

telah ditemukan dengan bahasanya sendiri.

10) Siswa menelusuri kata yang diawali dengan kata depan di

dan kedari dalam teks ‘Gunung Meletus’ dan ‘Banjir’.

11) Siswa berlatih membuat kalimat dengan mempergunakan

kata depan di dan kedengan kata-katanya sendiri.

12) Siswa menuliskan hasil kerjanya ke dalam tabel yang ada

pada buku siswa.

13) Siswa menyelesaikan pengerjaan tabel di atasmelalui kerja

kelompok.

14) Siswa memajang hasil kerjanya di papan pajang, kelompok

lain disuruh membaca dan memberi komentar.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran yang

sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang hal-

hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

Page 110: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

97

1. Penilaian

Guru mengukur pencapaian indikator kompetensi sejak

pelaksanaan proses pembelajaran dan di akhir

pembelajaran. Penilaian di akhir pembelajaran diukur

dengan lembar aktivitas siswa berikut ini.

Uji Pengetahuan

Uji pengetahuan dengan intrumen soal pilihan ganda

(lihat buku siswa Bab II kegiatan 2)

Kunci jawaban ada di akhir buku ini.

Rubrik penilaian pengetahuan:

Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0

Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Ketrampilan

Butir soal (lihat buku siswa Bab II kegiatan 2)

Rubrik Penilaian Uji Keterampilan lihat tabel di bawah ini.

B. Penilaian dan Tindak

Lanjut

Page 111: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

98

Skor akhir uji keterampilan:

Skor perolehan x 100

10

Kriteria Skor Uraian

Memban-dingkan

struktur teks

5 Mampu membandingkan struktur

2 teks eksplanasi dengan sangat

baik

4 Mampu membandingkan struktur

2 teks eksplanasi dengan baik

3 Mampu membandingkan struktur

2 teks eksplanasi dengan hasil

cukup

2 Mampu membandingkan struktur

2 teks eksplanasi dengan hasil

kurang

1 Mampu membandingkan struktur

2 teks eksplanasi dengan hasil

sangat kurang

Bercerita

5 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dan perbedaan dari 2

teks dengan jelas dan mudah

dipahami

4 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dan perbedaan dari 2

teks dengan terbata-bata tetapi

bisa dipahami

3 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dan perbedaan dari 2

teks dengan terbata-bata dan sulit

dipahami

2 Sangat sedikit bercerita/berisyarat

persamaan dan perbedaan dari 2

teks

1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Page 112: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

99

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan

mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.

Aspek penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh untuk siswa yang belum mampu mengidentifikasi

struktur teks eksplanasi harus dijelaskan lagi terkait dengan

struktur teks eksplanasi.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan yakni siswa mencermati struktur teks dari teks

eksplanasi yang lain. Selain itu juga siswa ditugaskan

membaca dan memahami isi teks tersebut.

1. Interaksi secara Langsung

Untuk kepentingan pengembangan kompetensi siswa, guru

dapat mengundang orangtua siswa ke sekolah. Interaksi

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 113: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

100

langsung guru dengan orangtua siswa sangat penting untuk

menjalin komunikasi efektif demi optimalisasi potensi siswa.

Melalui interaksi langsung berbagai permasalahan juga

akan lebih cepat dapat terpecahkan.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:

guru menulis pesan melalui buku penghubung agar

senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas

rumah.

Page 114: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

101

1. Kompetensi Dasar

3.6 Mengidentifikasi teks eksplanasi sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.6 Menyusun teks eksplanasi sederhanadengan memperhatikan

aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1 Menjelaskan kaidah bahasa teks eksplanasi

3.6.2 Mengidentifikasi kalimat dari teks sebagai ciri kaidah

bahasa teks eksplanasi.

3.6.3 Menganalisis teks eksplanasi berdasarkan kaidah

bahasanya

3.6.4 Membedakan pemakaian kombinasi awalan dan akhiran

3.6.5 Mengidentifikasi kata berimbuhan (kombinasi awalan dan

akhiran) dari dalam teks.

3.6.6 Menyebutkan langkah-langkah menyusun teks eksplanasi

4.6.1 Menuliskan kaidah bahasa teks eksplanasi

4.6.2 Menuliskan kalimat dari teks sebagai cirikaidah bahasa

teks eksplanasi

Kegiatan 3

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks

Eksplanasi Sederhana

A. Pembelajaran

Page 115: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

102

4.6.3 Membuat rangkumanteks eksplanasi berdasarkan kaidah

bahasanya

4.6.4 Menuliskan makna kata berimbuhan (kombinasi awalan

dan akhiran)

4.6.5 Membuat kalimat dengan menggunakan kata berimbuhan

(kombinasi awalan dan akhiran)

4.6.6 Menyusun teks eksplanasi sederhana dengan bimbingan

guru

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 3 ini dikondisikan

untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi teks dan berlatih menyusun teks eksplanasi

sederhana. Pengalaman belajar siswa akan diwujudkan melalui

kegiatan mencermati ciri-ciri teks eksplanasi dan gambar

pelangi. Aktifitas siswa selanjutnya berdiskusi sebagai wahana

menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan bersyukur atas

nikmat Tuhan. Pengembangan aspek pengetahuan dan

keterampilanakan dicapai melalui kegiatan mencermati,

berdiskusi, mengidentifikasi, berlatih menyusun teks eksplanasi

sederhana, dan mempresentasikan baik secara individu maupun

melalui kegiatan kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan

berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,

dan bermanfaat dalam hidupnya.

Page 116: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

103

4.Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan

tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya

bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar

atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,

foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video

tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang

menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang

mengalami langsung peristiwa itu sangat menakutkan dan

bahkan mematikan. Dengan media video diharapkan siswa lebih

aman, tertarik, dan lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif.

Sumber belajar yang dapat digunakan atau diberdayakan seperti

buku-buku yang berisi model-model teks eksplanasi,

narasumber yang relevan, berbagai peristiwa alam/sosial di

lingkungan siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama

yang dianutnya.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait dengan peristiwa alam.

Page 117: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

104

5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan

kembali tentang teks eksplanasi.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang kaidah penggunaan

bahasadalam teks eksplanasi.

Kaidah bahasa teks eksplanasi:

a) Fokus pada hal umum (peristiwa umum)

Artinya peristiwa yang dibicarakan merupakan

kejadian-kejadian umum yang terjadi di sekitar kita.

b) Bukan pekerjaan manusia.

Peristiwa yang terjadi (gunung meletus) merupakan

kekuatan alam atau kehendak Tuhan. Munculnya

kejadian itu bukan dibuat oleh manusia. Namun

kejadian alam tersebut dapat diakibatkan oleh

perilaku manusia.

c) Lebih banyak menggunakan kata kerja aktif.

Contoh: Gunung meletus

Contoh: Gunung meletus disebabkan oleh

aliran magma yang tersumbat. Magma

adalah batuan cair yang mengalir dari dalam

perut bumi.

Page 118: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

105

d) Boleh menggunakan istilah ilmiah

Istilah ilmiah boleh digunakan kalau memang

diperlukan.

e) Sering menggunakankata sambung jika, bila,

sehingga, sebelum, pertama dan kemudian. Kata

sambung tersebut sering dipakai karena peristiwa

yang diuraikan merupakan hubungan sebab akibat

satu dengan yang lainnya.

f) Eksplanasi ditulis untuk meyakinkan bahwa sesuatu

yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.

2) Guru menugasi siswa mencermati teks eksplanasi

‘Pelangi’.

3) Dengan bimbingan guru, siswa menandai kalimat yang

menunjukkanadanya aspek bahasa dari teks eksplanasi

Contoh: Pada teks ekplanasi ‘gunung

meletus’ digunakan kata: vulkanik, magma,

lava, dll.

Contoh: Akibat tekanan aliran magma yang

terus menerus maka terjadilah letusan.

Magma yang sudah padat akan menyumbat

kawah gunung.

Gunung meletus akan meluncurkan magma

yang sangat sangat panas.

Page 119: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

106

‘pelangi’, selanjutnya siswa menuliskan kalimat-kalimat

tersebut ke dalam tabel.

Tabel 2.2.8 Ciri Bahasa Teks Eksplanasi

Ciri Bahasa Contoh Kalimat yang Ditemukan

Peristiwa

umum

Pelangi sering kita lihat di langit.

Kejadian

alam, bukan

pekerjaan

manusia

Pelangi terjadi karena pembiasan

cahaya matahari oleh butir-butir air.

Penggunakan

istilah ilmiah

pembiasan, membias, cuaca, spectrum,

dll.

Penggunakan

kata

sambung

jika, bila,

sehingga, dll.

Pelangi nampak berwarna-warni

sehinggaindah di pandang mata.

Hal itu terjadi karena pelangi

merupakan hasil dari pembiasan

cahaya.

4) Guru menjelaskan kombinasi awalan dan akhiran

(penjelasan ada pada buku siswa hal. 51 – 53).

5) Guru memandu diskusi siswa dalam menganalisis kata

berimbuhan.

6) Siswa menulis beberapa kalimat dengan kata berimbuhan

dan menulis hasil kerjanya ke dalam tabel.

Page 120: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

107

Kombinasi

Imbuhan

Contoh

Kata

Contoh kalimat

ber – an berlarian

1. Mendengar suara

dentuman orang berlarian

ke sana ke mari.

di - kan diberikan

1. Buku itu diberikan kepada

adiknya.

diper - kan diperkenank

an

1. Setelah diperiksa, orang itu

diperkenankan pulang.

7) Setelah siswa terampil membuat kalimat dengan kata

berimbuhan, selanjutnya guru menjelaskan langkah-

langkah menyusun teks eksplanasi.Langkah-langkah

menyusun teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

a) Menentukan tema dari teks eksplanasi yang akan

dibuat

b) Mengumpulkan bahan tentang tema yang akan ditulis

c) Membuat kerangka tulisan:

- Membuat penjelasan umum tentang peristiwa

- Membuat paragraf tentang bagaimana dan mengapa

peristiwa itu terjadi

- Membuat paragraf kesimpulan

Contoh:

Page 121: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

108

Tabel 2.2.4

Kerangka Penyusunan Teks Eksplanasi

No Bagian Isi

1 Judul Banjir

2 Pernyataan

umum

- Banjir adalahmeluapnya air ke

daratan

- Banjir menyebabkan beberapa

tempattergenang air

3 Deretan

penjelasan

- Banjir terjadi karena

tersumbatnya aliran air.

- Aliran air tersumbat oleh sampah.

- Banjir juga disebabkan karena

penebangan pohon secara liar.

- Penebangan menyebabkan

berkurangnya daerah resapan air.

- Air hujan terus menerus dan

tidak meresap akan menggenang.

- Genangan air yang berlebihan

menyebabkan terjadinya banjir.

- Banjir dapat menimbulkan

jatuhnya korban jiwa dan harta

benda

3 Interpretasi - Banjir bisa datangkapan saja

- Bencana banjir dapat

menimbulkan kerugian yang

besar

- Tidak boleh membuang sampah

sembarangan untuk mencegah

banjir

*) kata yang digarisbawahi sebagai alternatif jawaban.

Page 122: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

109

8) Dengan bimbingan guru siswa melengkapi kalimat

rumpang dalam tabel.

9) Siswa menyusun kalimat-kalimat tersebut menjadi

paragrafyang padu dan mengurutkan paragraf menjadi

teks eksplanasi sederhana.

10) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru, guru

mengoreksi hasil kerja siswa dan menunjukkan bagian-

bagian yang salah.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang

hal-hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

PROYEK

1. Buatlah teks eksplanasi sederhana di rumah.

2. Pilihlah sendiri tema yang sesuai.

3. Kalau ada kesulitan kamu boleh bertanya

kepada keluarga.

4. Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah

ditugaskan.

Page 123: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

110

Rubrik Penilaian Proyek

Skor akhir Proyek:

Skor perolehan x 100

8

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran menggunakan

instrumen tes untuk uji pengetahuan dan uji keterampilan.

Butir soal tercantum dalam buku siswa bagian akhir dari Bab

II Kegiatan 3.

Kriteria Skor Uraian

Struktur

teks

eksplanasi

4 Struktur lengkap dan urut

3 Struktur lengkap tetapi tidak urut

2 Struktur tidak lengkap

1 Tidak ada struktur

Susunan kalimat

4 Kalimat lengkap dan bermakna

3 Kalimat lengkap tetapi sebagian

kurang bermakna

2 Kalimat kurang lengkap dan

sebagian kurang bermakna

1 Kalimat tidak lengkap dan

sebagian besar tidak bermakna

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 124: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

111

Uji Pengetahuan

Tes tulis pilihan ganda 10 soal.

Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0.

Kunci jawaban di bagian akhir buku ini.

Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan

Soal, lihat lembar aktifitas Bab II Kegiatan 3 dalam

buku siswa.

Isian benar skor 5, isian salah skor 2.

Skor akhir = skor perolehan x 2

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan

mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.

Aspek penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan mencarikan model teks eksplanasi yang

lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks

Page 125: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

112

tersebut. Prinsip dan implementasi pembelajaran remedial

dan pengayaan, guru dianjurkan membaca lagi Bagian 1

(Petunjuk Umum Buku ini).

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 126: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

113

TEKS WAWANCARA

PENGETAHUAN

Memahami isi teks wawancara sederhana

Membandingkan teks wawancara sederhana

Mengidentifikasi teks wawancara sederhana

KETERAMPILAN

Menguraikan makna teks wawancara

sederhana

Mengklasifikasi teks wawancara sederhana

Menyusun teks wawancara sederhana

Peta Konsep

BAB III TEKS WAWANCARA

Page 127: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

114

Pada pembelajaran ini siswa diajak mempelajari teks wawancara.

Teks wawancara berisi percakapan antara dua pihak yaitu

pewawancara dan narasumber. Dari wawancara akan diperoleh

data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Teks wawancara

yang akan dipelajari sifatnya sederhana. Teks yang disajikan

hanyalah sebuah model. Sangat dianjurkan guru mencari teks

wawancara lain sesuai dengan kondisi dan situasi.

Pembelajaran teks wawancara ini akan dipelajari melalui tiga

kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks. Kegiatan

kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan ketiga

yaitu identifikasi dan penyusunan teks wawancara sederhana.

Teks wawancara berfungsi mengumpulkan data/informasi.

Kegiatan wawancara sangat penting dalam kehidupan kita sehari-

hari. Setiap hari kita melakukan kegiatan wawancara. Wawancara

dengan orangtua, kakak, adik, teman, atau orang lain. Wawancara

dapat dilakukan secara tertulis, lisan, isyarat, atau gabungan dari

ketiganya. Wawancara dapat terencana tetapi juga tanpa rencana.

Page 128: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

115

1. Kompetensi Dasar

3.7 Memahami teks wawancara sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.7 Menguraikan makna teks wawancara dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7.1 Mengamati isi gambar ‘Orang sedang Wawancara’

3.7.2 Mempertanyakan isi gambar ‘Orang sedang Wawancara’

3.7.3 Menjelaskan pengertian tekswawancara.

3.7.4 Mengemukakan isi teks wawancara sambil bermain.

3.7.5 Menangkap isi teks wawancara antara kepala sekolah dan

wartawan.

3.7.6 Menguraikan isi teks secara singkat dengan bahasanya

sendiri.

4.7.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘’Orang sedang Wawancara’

4.7.2 Menuliskan beberapa pertanyaan terkait isi gambar.

Kegiatan 1

Memahami Isi dan Menguraikan Makna

Teks Wawancara Sederhana

A. Pembelajaran

Page 129: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

116

4.7.3 Menuliskan pengertian teks wawancara dari sumber yang

lain.

4.7.4 Menuliskan isi teks paragraf demi paragraf.

4.7.5 Menuliskan isi teks wawancara antara kepala sekolah dan

wartawan.

4.7.6 Menuliskan uraian singkat isi teks wawancara kepala

sekolah dengan wartawan.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental

yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi

dasar dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 1 untuk

menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi

teks wawancara. Pengalaman belajar berupa:

Kegiatan mencermati gambar dan mempertanyakan isi

gambar sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap berani,

kerja keras, kerja sama, dan pantang menyerah.

Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan

dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,

mencoba, dan menampilkan apa yang sudah dipelajari dari

teks wawancara baik secara individu maupun kegiatan

kelompok.

4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik

manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan

Page 130: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

117

lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media pembelajaran

berupa alat perekam seperti tape recorder, microfon, telefon

genggam (HP), dan video shooting cocok digunakan untuk

prsktek pembelajaran ini. Sumber belajar yang dapat

diberdayakan seperti buku-buku yang berisi model teks

wawancara, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok

untuk kegiatan praktek wawancara bagi para siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-

masing.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara.

5) Guru memberi motivasi belajar dengan menampilkan

gambar ‘’Orang sedang Wawancara’.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menugasi siswa mencermati gambar ‘Orang sedang

Wawancara’secara individual.Guru mengamati perilaku

dan komunikasi yang berkembang di antara siswa selama

mencermati gambar.

2) Guru menugasi siswa secara kelompok mencari pengertian

wawancara dari sumber lain.

Page 131: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

118

3) Guru meminta siswa membaca teks wawancara ‘Kepala

sekolah dengan wartawan’ dan setiap siswa harus

memahami isi teks.

4) Guru memfasilitasi siswa memahami arti kata sulit

dengan metode bermain.Guru menumbuhkan sikap

disiplin, taat aturan, dan jujur melalui proses permainan.

5) Siswa menulis beberapa kata sulit lalu mencari arti

dengan bantuan kamus.

6) Guru menjelaskan tentang kalimat berita dan kalimat

Tanya.

7) Guru mengarahkan siswa membentuk kelompok kecil,

melalui kerja kelompok siswa ditugasi menjawab beberapa

soal untuk meningkatkan pemahaman isi teks.

1. Siapa yang banyak bertanya dalam teks

wawancara tersebut?

2. Apa topik yang dibicarakan dalam teks

tersebut?

3. Di mana kira-kira wawancara tersebut terjadi?

4. Dst.

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak

untuk memperoleh keterangan tentang suatu hal.

Dua pihak yang terlibat yaitu pewawancara dan

narasumber.

Pewawancara adalah orang yang mengajukan

pertanyaan.

Narasumber adalah orang yang memberikan

jawaban atas pertanyaan pewawancara.

Page 132: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

119

8) Siswa menempelkan hasil kerja kelompok pada papan

pajang.

9) Guru membimbing siswa per kelompok membaca dan

memberikan masukan perbaikan.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal

penting yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran untuk

mengukur kemampuan pengetahuan dan keterampilan.

Uji Pengetahuan

Jelaskan, apa yang dimaksud dengan teks wawancara?

Rubrik Penilaian:

- jawaban benar 100% skor 10

- jawaban benar 75% skor 8

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 133: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

120

- jawaban benar 50% skor 5

- jawaban benar 25% skor 3

- jawaban benar 10% skor 1

skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan

1. Baca sekali lagi teks wawancara berjudul ’Kepala Sekolah

dengan Wartawan’ dalam hati.

2. Tulislah uraian singkat isi teks tersebut.

3. Buatlah 5 kalimat berita positif dengan kata-katamu

sendiri.

4. Buatlah 5 kalimat tanya dengan kata-katamu sendiri.

Rubrik penilaian uji keterampilan:

Kriteria Skor Uraian

Isi

paragraf

10 Kalimat lengkap dan isi tepat

8 Kalimat lengkap tetapi isi kurang tepat

6 Kalimat kurang lengkap isi kurang tepat

3 Kalimat kurang lengkap dan isi tidak

tepat

Membuat kalimat berita

positif

4 lengkap, penulisanejaan tepat

3 Kalimat lengkap, penulisan ejaan

kurang tepat

2 Kalimat kurang lengkap, penulisan

ejaan tidak tepat

1 Kalimat tidak lengkap, penulisan ejaan

tidak tepat

Membuat

kalimat tanya

4 Kalimat lengkap, penulisan ejaan tepat

3 Kalimat lengkap, penulisan ejaan

Page 134: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

121

Skor maksimum soal no. 2 = 10

Skor maksimum soal no. 3 = 20 (4 x 5 jawaban)

Skor maksimum soal no. 4 = 20 (4 x 5 jawaban)

Skor maksimum uji keterampilan = 50

Skor akhir uji keterampilan:

Skor perolehan x 100

50

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas. Contoh siswa yang belum

mampu membuat kalimat tanya dibimbing lagi cara

membuat kalimat tanya.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan mencarikan model-model teks yang lain.

Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut.

Selanjutnya siswa diminta mengumpulkan hasil kerja terkait

teks wawancara yang ditugaskan.

kurang tepat

2 Kalimat kurang lengkap, penulisan

ejaan tidak tepat

1 Kalimat tidak lengkap, penulisan ejaan

tidak tepat

Page 135: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

122

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 136: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

123

1. Kompetensi Dasar

3.8 Membandingkan isi teks wawancara sederhanadengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.8 Mengklasifikasi teks wawancara sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8.1 Menyebutkanpelaku dalam teks wawancara

3.8.2 Mengidentifikasi teks wawancara berdasarkan

pelaku/isi/jenis teks.

3.8.3 Menyampaikan perbedaan 2 teks berdasarkan

pelaku/isi/jenis teks.

3.8.4 Menyebutkan perbedaan isi 2 gambar orang wawancara.

3.8.5 Menjelaskan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.

3.8.6 Membedakan penggunaan beberapa tanda baca.

4.8.1 Menuliskan pelaku dalam teks wawancara

4.8.2 Menuliskan pelaku/isi/jenis teks wawancara yang telah

dibaca

B. Kegiatan 2

Membandingkan dan

MenyimpulkanTeks Wawancara

Sederhana

A. Pembelajaran

Page 137: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

124

4.8.3 Membandingkan 2 teks berdasarkanpelaku/isi/jenis

teks.

4.8.4 Menunjukkan perbedaan isi 2 gambar orang wawancara.

4.8.5 Mengelompokkan teks wawancara berdasarkan isi dan

jenisnya

4.8.6 Membuat 2 kalimat yang menggunakan tanda baca

tertentu

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 2 untuk

menumbuhkan kemampuan membandingkan isi dan

mengklasifikasi teks wawancara. Pengalaman belajar berupa

kegiatan mencermati gambar danmempertanyakan isi gambar

sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap berani, saling

menghargai, kerja sama, dan pantang menyerah. Melalui

penahaman beberapa model teks wawancara diharapkan

mempertajam kepekaan nurani siswa dalam melakukan

instrospeksi diri dan mensyukuri segala nikmat yang sudah

diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengembangan aspek

pengetahuan dan keterampilanakan dicapai melalui kegiatan

bertanya jawab, berdiskusi, menalar, mencoba, dan

menampilkan apa yang sudah dipelajari dari teks wawancara

baik secara individu maupun kegiatan kelompok. Melalui

berbagai kegiatan diharapkan siswa terlatih berfikir dan

bertindak yang natinya dapat diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 138: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

125

4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik

manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan

lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media alat perekam

seperti tape recorder, microfon, telefon genggam (HP), dan video

shooting cocok digunakan untuk prsktek pembelajaran ini.

Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku

yang berisi model teks wawancara, narasumber yang relevan,

lingkungan yang cocok untuk kegiatan praktek wawancara bagi

para siswa.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

a.Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-

masing.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan

dicapai.

3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait kegiatan wawancara.

4) Guru membangkitkan semangat belajar siswa dengan

rekaman video wawancara.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan pengelompokkan teks wawancara

berdasarkan pelaku, isi, dan jenisnya.

2) Siswa dilatih mencoba menganalisa teks wawancara

berdasarkan pelakunya, isinya, dan jenisnya.

Page 139: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

126

3) Guru menugasi siswa mengamati gambar ‘Orang

wawancara’, diikuti tanya jawab tentang isi gambar.

4) Siswa mambaca 2 teks wawancara di

bawahnya.Selanjutnya siswa ditugasi membandingkan

dua teks berdasarkan pelaku, isi, dan jenis teks

wawancara.

5) Siswa menuliskan perbandingan tersebut dalam tabel.

6) Siswa menguraikan secara singkat persamaan dan

perbedaan 2 teks wawancara.

7) Guru menjelaskan tentang penggunaan tanda baca.

Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca ialah tanda-tanda yang dipakai didalam

system suatu ejaan. Tanda baca yang dipakai dalam

bahasa Indonesia berjumlah 15 (Parmin, Jack.dkk.2011).

Tanda baca yang sering dipakai dalam teks wawancara

adalah:

a) Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan

lengkap bila diikuti rangkaian.Contoh:

- Kita memerlukan perabotan rumah tangga: kursi,

meja, dan lemari.

- SMA itu mempunyai dua jurusan: IPA dan IPS

Tanda titik dua dipakai dalam teks drama

(wawancara). Tanda titik dua ditulis sesudah pelaku

dalampercakapan.

Page 140: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

127

Contoh:

Ibu : "Jangan lupa ajak adikmu Tin!"

Tina : "Ya, Bu!"

b) Tanda Tanya (?)

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Contoh:

- Kapan ia berangkat?

- Saudara tahu, bukan?

c) Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan yang berupa

seruan atau perintah.

Contoh:

- Alangkah mengerikannya peristiwa itu!

- Bersihkan meja itu sekarang juga!

- Merdeka!

d) Tanda Petik ("...")

Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal

dari pembicaraan Contoh:

- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

- Kata Tono, "Saya juga minta satu."

Tanda petik untuk mengapit arti khusus pada

kalimat.

Contoh:

- Karena warna kulitnya, Budi dijuluki "Si Hitam".

- Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri

tidak tahu sebabnya.

8) Siswa mencermatidan menandai tanda baca dalam teks

wawancara.

Page 141: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

128

9) Siswa ditugasi membuat kalimat dengan tanda baca

tertentu dengan kata-katanya sendiri.

No Tanda Baca Contoh kalimat

1 Titik dua (:) 1. . . .

2. . . .

2 Tanda petik (“ . . .”)

3. . . . 4. . . .

3 Tanda seru (!)

5. . . . 6. . . .

4 Tanda

tanya (?)

7. . . .

8. . . .

10) Siswa menukarkan hasil kerjanya dengan teman sebelah,

saling memeriksa pekerjaan dengan teliti.

11) Setiap siswa wajib mengembalikan pekerjaan tersebut

kepada yang punya.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran yang

sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang

hal-hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

Page 142: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

129

1. Penilaian

Penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan tugas tes tulis

dan tes kinerja dengan instrumen soal seperti berikut:

Uji Pengetahuan

Tes tulis pilihan ganda 10 soal. (lihat bukuu siswa)

Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0.

Kunci jawaban di bagian akhir buku ini.

Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan

Soal, lihat lembar aktivitas Bab III Kegiatan 2 dalam

buku siswa.

Skor akhir uji keterampilan = skor perolehan x 100 12

Rubrik penilaian uji keterampilan, lihat tabel berikut.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 143: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

130

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

Kriteria Skor Uraian

Bercerita

Persama-an

4 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dari 2 teks dengan jelas

dan mudah dipahami

3 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dari 2 teks dengan terbata-

bata tetapi bisa dipahami

2 Mampu bercerita/berisyarat

persamaan dari 2 teks dengan terbata-

bata dan sulit dipahami

1 Sangat sedikit bercerita/berisyarat

persamaan dari 2 teks

Bercerita

Perbeda-an

4 Mampu bercerita/berisyarat perbedaan

dari 2 teks dengan jelas dan mudah

dipahami

3 Mampu bercerita/berisyarat

perbedaan dari 2 teks dengan terbata-

bata tetapi bisa dipahami

2 Mampu bercerita/berisyarat

perbedaan dari 2 teks dengan terbata-

bata dan sulit dipahami

1 Sangat sedikit bercerita/berisyarat

perbedaan dari 2 teks

Menyim-

pulkan

4 Mampu menyimpulkan dari 2 teks

dengan jelas dan mudah dipahami

3 Mampu menyimpulkan dari 2 teks

tetapi kurang bisa dipahami

2 Mampu menyimpulkan dari 2 teks

tetapi sulit dipahami

1 Tidak mampu menyimpulkan

Page 144: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

131

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas. Bagi siswa yang sudah

tuntas, guru harus memberikan pengayaan dengan

mencarikan model teks wawancara yang lain. Siswa

ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut

kemudian mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 145: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

132

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Page 146: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

133

1. Kompetensi Dasar

3.9 Mengidentifikasi teks wawancara sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

4.9 Menyusun teks wawancara sederhana dengan

memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9.1 Menjelaskan etika dalam wawancara

3.9.2 Menganalisiskalimat yang menggambarkan etika

wawancara

3.9.3 Mengidentifikasi beberapa kata tanya dalam teks

wawancara

3.9.4 Menerangkanpenggunaan kata tanya dalam wawancara

3.9.5 Menjelaskan langkah-langkah menyusun teks wawancara

sederhana

4.9.1 Menuliskan etika dalam wawancara

4.9.2 Menuliskan kalimat yang menggambarkan etika

wawancara

Kegiatan 3

Mengidentifikasi dan Menyusun Teks

Wawancara Sederhana

A. Pembelajaran

Page 147: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

134

4.9.3 Menemukan beberapa kata tanya dari dalam teks

wawancara

4.9.4 Membuat kalimat yang menggunakan kata tanya

4.9.5 Menyusun teks wawancara sederhana

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental

yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi

dasar dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 3 untuk

menumbuhkan kemampuan mengidentifikasi dan menyusun

teks wawancara.

Pengalaman belajar berupa kegiatan mencermati gambar dan

mempertanyakan isi gambar sebagai wahana untuk

menumbuhkan sikap berani, kerja keras, kerja sama, dan

pantang menyerah.

Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan

dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,

mencoba, dan menampilkan apa yang sudah dipelajari dari

teks wawancara baik secara individu maupun kegiatan

kelompok.

4.Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha

menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik

manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan

lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media alat perekam

Page 148: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

135

seperti tape recorder, microfon, telefon genggam (HP), dan video

shooting cocok digunakan untuk prsktek pembelajaran ini.

Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku

yang berisi model teks wawancara, narasumber yang relevan,

lingkungan yang cocok untuk kegiatan praktek wawancara bagi

para siswa.

5.Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah

satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama

yang dianutnya.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa

pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara.

5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan

kembali tentang teks wawancara yang telah dipelajari.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang etika dalam melakukan

wawancara.

Etika Wawancara

Kata etika berasal dari kata "ethikos" (bahasa Yunani)

yang berarti “timbul dari kebiasaan”

(https://id.wikipedia.org). Etika berarti kebiasaan yang

mengatur tingkah laku manusia yang baik. Dalam arti

Page 149: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

136

yang sempit etika diartikan sebagai aturan atau tata cara.

Etika wawancara berarti tata cara yang baik dalam

melakukan wawancara. Jika wawancara tidak mengikuti

etika maka hasilnya pasti tidak sempurna.

Ada beberapa etikawawancara:

a) Jangan mewawancarai narasumber tanpa minta izin

terlebih dahulu.

b) Jangan bertanya yang jawabannya sama dengan

pertanyaan sebelumnya.

c) Jangan meminta narasumber untuk mengulang-ulang

jawabannya.

d) Jangan memotong pembicaraan narasumber.

e) Jangan bersikap lebih pandai dari narasumber.

f) Jangan memihak.Catat semua informasi baik yang

menyenangkan maupun tidak.

g) Tunjukan sikap yang ramah, sopan, sabar, dan

menyenangkan.

2) Sebelum membaca teks wawancara tentang lalu lintas,

siswa ditugasi mengamati gambar tanda-tanda lalu lintas

dan mempertanyakan arti tanda-tanda tersebut.

3) Selanjutnya siswa ditugasi membaca teks wawancara

tentang peraturan lalu lintas.

4) Guru membimbing siswa menandai beberapa kalimat yang

menggambarkan etika wawancara

5) Siswa mendiskusikan isi yang terkandung dalam teks

wawancara.

6) Guru menjelaskan tentang kata Tanya

Page 150: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

137

Kata Tanya

Kata tanya adalah kata yang menyatakan sesuatu yang ingin

diketahui (http://www.balaibahasa.com). Pada pelajaran

sebelumnya kamusudah paham bahwa dalam teks

wawancara ada dua pihak. Yaitu pihak pewawancara dan

pihak narasumber. Pewawancara tugasnya bertanya,

narasumber tugasnya menjawab pertanyaan. Oleh karena itu

ada ciri bahasa yang sangat penting dalam teks wawancara,

yaitu kata tanya. Sebuah teks wawancara yang baik,

setidaknya mengandung usur-unsur 5W + 1H

(http://www.berpendidikan.com). Apa itu 5W + 1H? Perhatikan

penjabarannya berikut ini! 5W + 1H adalah sebuah singkatan

dari:

a) What (apa)?

b) Who (siapa)?

c) Where (dimana)?

d) When (kapan)?

e) Why (mengapa)?

f) How (bagaimana)?

Tabel 2.3.5 Penggunaan Kata Tanya

No Kata tanya Penggunaan

1 apa Menanyakan benda selain

manusia

2 siapa Untuk menanyakan orang atau

nama orang

3 di mana Menanyakan tempat.

4 kapan Digunakan untuk menanyakan

waktu

5 mengapa Menanyakan sebab atau

tindakan

Page 151: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

138

6 bagaimana 1. Menanyakan cara.

2. Menanyakan akibat suatu

perbuatan.

3. Meminta kesempatan

kepada lawan bicara

Contoh Penggunaan Kata Tanya dalam Kalimat

No Kata tanya Contoh Kalimat

1 apa 1. Apa saja yang sudah

dilakukan oleh sekolah

menjelang ujian, Pak?

2. Apa pentingnya menjaga

kebersihan sekolah?

2 siapa 1. Siapa yang menanam

pohon ini?

2. Bolehkah saya tahu, siapa

nama Bapak?

3 di mana 1. Di mana lampu lalu linats

biasa dipasang?

2. Di mana Toni menyimpan

alat kebersihan?

4 kapan 1. Kapan saja siswa diberikan

tambahan belajar?

2. Kapan ujian sekolah

diselenggarakan?

5 mengapa 1. Mengapa kita harus taat

peraturan lalu lintas?

2. Mengapa kebersihan

lingkungan harus dijaga?

6 bagaimana 1. Bagaimana caranya

mencegah banjir?

2. Bagaimana Saudara

mempersiapkan

menghadapi ujian?

Page 152: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

139

7) Siswa ditugasi membaca lagi teks wawancara tentang

Peraturan Lalu Lintas

8) Siswa dibimbing guru menandai kalimat dalam teks yang

menggunakan tanda Tanya

9) Siswa mencoba membuat kalimat sendiri dengan kata

tanya dan dimasukkan ke dalam tabel (lihat buku siswa).

10) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-

langkah menyusun teks wawancara

Menyusun Teks Wawancara Sederhana

Langkah-langkah menyusun teks wawancara adalah

sebagai berikut.

a) Tahap Persiapan

(1) Menentukan topik wawancara.

(2) Menentukan tujuan atau informasi yang akan di

kumpulkan.

(3) Menentukan dan menghubungi nara sumber.

(4) Menyusun daftar pertanyaan.

b) Tahap Pelaksanaan

(1) Mengucap salam

(2) Memperkenalkan diri.

(3) Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara

(4) Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.

(5) Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.

(6) Mengakhiri dengan salam dan mengucapkan

terima kasih.

Page 153: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

140

11) Guru membimbing siswamenyusun teks wawancara

sederhana. Siswa ditugasi mengisi kerangka wawancara

seperti pada tabel (lihat buku siswa).

12) Siswa diminta mengembangkan isi tabel sesuai dengan

kreatifitas masing-masing.

13) Siswa ditugasi menyalin isi tabel dan menyusun menjadi

teks wawancara sederhana.

14) Guru memberikan tugas (proyek) kepada siswa.

c. Penutup

1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan.

2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih

salah.

3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang

hal-hal yang sudah dipelajari.

4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa

bersama dan salam perpisahan.

Page 154: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

141

1. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir

satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran berupa uji

pengetahuan dan uji keterampilan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

PROYEK

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2

orang!

Buatlah rancangan wawancara sederhana di

rumah!

Topik : keterampilan bercocok

tanam

Tujuan : mencari tahu

bagaimana cara

menanam jagung

Narasumber : tetangga (yang tahu cara

menanam jagung)

Buatlah daftar pertanyaan yang sesuai!

Lakukan wawancara dengan tetap

mematuhi etika!

Setelah selesai salinlah menjadi teks

wawacara!

Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah

ditugaskan!

Page 155: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

142

Uji Pengetahuan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika wawancara?

2. Bacalah potongan teks wawancara di bawah ini.

Tulislah kalimat yang menunjukkan etika wawancara.

3. Temukan kalimat tanya dari teks di atas, lalu tulislah?

4. Mengapa teks wawancara penting kita pelajari?

Guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik

berikut:

Meli : “Jadi semua orang harus mematuhi

aturan lalu lintas ya, Pak?”

Polisi : “Betul sekali.”

Meli : “Terima kasih, Pak,atas

penjelasannya.”

Polisi : “Terima kasih kembali. Hati-hati di

jalan raya, ya!”

Meli : “Baik, Pak.”

Page 156: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

143

Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan

No. soal

Bentuk Tes

Skor Kriteria

1 Tulis 4 Jawaban tepat

3 Jawaban agak tepat

2 Jawaban kurang tepat

1 Jawaban tidak tepat

2 Tulis 4 Jawaban tepat

3 Jawaban agak tepat

2 Jawaban kurang tepat

1 Jawaban tidak tepat

3 Tulis 4 Kalimat lengkap dan ejaan benar

3 Kalimatlengkap, ejaan kurang benar

2 Kalimatdan ejaan sebagian kurang

1 Kalimat dan ejaan salah

4 Tulis 4 Jawaban lengkap dan benar

3 Jawaban kurang lengkap tetapi

benar

2 Jawaban kurang lengkap dan salah

1 Tidak ada jawaban

Skor akhir uji pengetahuan:

Skor perolehan x 100

16

Uji Keterampilan

Susunlah kalimat acak berikut menjadi teks wawancara

yang runtut?

Page 157: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

144

No Pelaku Kalimat

1 Nana “Siang”

2 Nana “Oh, iya ... Ada apa?”

3 Rudi “Selamat siang Kak”

4 Rudi Bolehkah saya bertanya tentang kebersihan

lingkungan di sekolah”

5 Rudi “Maaf menggangu waktunya sebentar

6 Nana “Penting sekali, karena kebersihan dapat

mempengaruhi kesehatan”

7 Nana “Oh, iya boleh silahkan!”

8 Rudi “O . . . begitu ya, terima kasih atas

informasinya.

9 Nana “Iya, sama-sama.”

10 Rudi “Menurutmu, apakah penting menjaga kebersihan lingkungan sekolah?

Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan

No. soal

Bentuk Tes

Skor Kriteria

5 Praktik 10 Jawaban benar 80% - 100%

7 Jawaban benar 60% - 79%

5 Jawaban benar 40% - 59%

2 Jawaban benar < 40%

Skor akhir uji keterampilan = skor perolehan x 10

2. Tindak Lanjut

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru

wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab

ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

Page 158: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

145

guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian

kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh: siswa yang belum paham etika wawancara harus

dijelaskan lagi samapai siswa paham, dan harus diuji lagi.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan

pengayaan dengan mencarikan model teks wawancara yang

lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks

tersebut lalu mengumpulkan kepada guru.

1. Interaksi secara Langsung

Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung

dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait

dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini

bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di

rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat

dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi

langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan

intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat

dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara

atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak

langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

C. Interaksi dengan Orangtua

Page 159: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

146

informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,

dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru

dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Page 160: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

147

KUNCI JAWABAN

BAB KEGI

ATAN

UJI PENGETAHUAN UJI KETERAMPILAN

I 1 1. B

2. D

3. A

4. D 5. D

6. B

7. A 8. C

9. A

10. D

2 1. bacalah 2. tulislah

3. bekerjalah

4. siapakah 5. apatah

3 1. a. nyata

b. apa adanya

c. tidak memihak d. universal.

2. a. Membuat judul.

b. Menyusun kalimat pembukaan.

c. Menyusun isi

laporan

d. Menulis kalimat penutup.

3. Kata yang dicetak tebal

merupakan kata tidak baku

3.Mengubah kata tidak baku

dengan kata baku

No Kata

tidak baku

Kata baku

1 nangis menangis

2 melulu terus

3 kayaknya sepertinya

4 kasih dikasih,

diberi,

5 mamam makan

6 kalo kalau

7 udah sudah

8 bobok tidur

9 ampe sampe

10 melek bangun

4. Laporan hasil observasi di sekitar sekolah (bisa

berbeda satu dengan

siswa dengan siswa

lainya)

Topic tergantung minat

siswa

Laporan sesuai dengan

kata-kata yang dikembangkan siswa

Adik nangismelulu

dari tadi. Kayaknya dia

lapar. Coba dia

kasihmamam dan

minum. Biasanya kalo

udah kenyang dia akan

asyik bermain. Begitu

dia capek biasanya

langsung bobok ampe

sore. Menjelang magrib

biasanya baru melek.

Page 161: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

148

II 1 1. Teks Eksplanasi

yaitu teks yang

menjelaskan tentang kejadian alam atau

kejadian sosial. Kejadian

dalam teks eksplanasi menggambarkan sebab

akibat. Pada teks

eksplanasi, sebuah kejadian timbul karena

ada kejadian lain

2. a. karena b. kemudian

c. karena

d. supaya

e. atau

2.jawaban sangat berfariasi

tergantung kemamuan siswa

Paragraf Ringkasan Isi

Paragraf

1

Bencana tanah longsor sering

terjadi di

Indonesia.

Paragraf 2

Tanah longsor

kebanyakan disebabkan oleh

gempa, faktor

alam, dan ulah manusia.

Paragraf

3

Bencana tanah longsor banyak

menimbulkan

kerugian

Paragraf

4

Jika ada bencana segeralah

menyelamatkan

diri ke tempat yang labih aman.

2 1. C

2. A

3. B

4. D 5. C

6. A

7. B 8. A

9. B

10. C

3 1. B 2. A

3. C

4. C 5. A

6. B

7. A 8. B

9. D

10. D

1. B 2. C

3. A

4. E 5. D

6. I

7. J 8. F

9. G

10. H

III 1 Lihat rubrik

Page 162: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

149

2 1. C

2. B 3. C

4. D

5. C 6. A

7. B

8. B

9. C 10. C

3 1. Etika wawancara berarti

tata cara yang baik dalam melakukan

wawancara.

2. “Terima kasih, Pak, atas

penjelasannya”. 3. “Jadi semua orang

harus mematuhi aturan

lalu lintas ya, Pak?” 4. Karena dalam kehidupan

sehari-hari kita selalu

melakukan tanya jawab/wawancara

No Pelaku Kalimat

3 Rudi “Selamat siang Kak”

1 Nana “Siang”

5 Rudi “Maaf

menggangu waktunya

sebentar

2 Nana “Oh, iya ... Ada

apa?”

4 Rudi Bolehkah saya

bertanya tentang

kebersihan

lingkungan di sekolah”

7 Nana “Oh, iya boleh

silahkan!”

10 Rudi “Menurut

kakak, apakah

penting menjaga

kebersihan

lingkungan sekolah?

6 Nana “Penting sekali, karena

kebersihan

dapat mempengaruhi

kesehatan”

8 Rudi “O . . . begitu

ya, terima kasih atas

informasinya.

9

Nana “Iya, sama-

sama.”

Page 163: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

150

Page 164: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

151

GLOSARIUM

baku = sesuai standar; sesuai aturan yang berlaku

cermat = teliti, penuh hati-hati

definisi = kata/kalimat yang mengungkapkan makna

sesuatu

deskripsi = penggambaran dengan kata-kata secara

jelas dan terperinci.

efek = akibat

fakta = sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi

fokus = tertuju pada satu arah/titik

global = secara garis besar

identifikasi = menentukan atau menetapkan sesuatu

ikhlas = bersih hati; tulus hati

industri = kegiatan mengolah barang dengan

menggunakan sarana dan peralatan mesin

informatif = bersifat memberi informasi

kantin = tempat berjualan di sekolah

klarifikasi = membantah; tidak membenarkan

klasifikasi = mengelompokkan menurut jenis

konfeksi = perusahaan pakaian jadi

kreatifitas = kemampuan mencipta

lava = batuan cair yang keluar dari kepundan gunung berapi; lahar

Linen = kain dibuat dari rami halus, kuat, tampak berkilat, dan dingin bila dipakai

magma = lelehan batuan dari dalam bumi yg sangat

panas

menelaah = Mempelajari, mengkaji, memeriksa

menyangkal = Membantah; tidak membenarkan

narasumber = Sumber berita; orang yang dimintai

keterangan

Page 165: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

152

negatif = Berita negatif = berita yang kurang baik

observasi = mengamasi dengan teliti

paragraf = bagian bab dalam suatu karangan (biasanya

mengandung satu ide pokok dan

penulisannya dimulai dengan garis baru)

populer = terkenal

positif = Berita positif = berita yang baik

produktif = mampu menghasilkan dalam jumlah yang

besar

rahasia = Tidak boleh diketahui orang lain

rayon = serat tekstil sintetis

ringkasan = Bentuk singkat; bentuk pendek

spektrum = Penguraian cahaya

struktur = cara sesuatu disusun atau dibangun

struktur teks = bagian-bagian yang

membentuk teks

syntesis = bahan tiruan

teks = bacaan; naskah yang berupa kata-kata

terkecoh = tertipu

terkendali = Bisa dikuasai

toleransi = sifat atau sikap toleran, member

kesempatan pada orang lain

topik = Pokok pembicaraan

training = celana panjang untuk olahraga

trauma = Rasa takut yang berlebihan

universal = Bersifat umum

vulkanik = gempa yg disebabkan oleh gunung berapi

wartawan = orang yg pekerjaannya mencari dan

menyusunberita untuk dimuat dalam surat

kabar, majalah, radio, dan televisi

Page 166: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

153

DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2014. Permendikbud RI Nomor 104 tahun 2014 tentang Standar Penilaian. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Permendikbud RI Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Panduan Penilaian SDLB, SMPLB, dan SMALB. Jakarta.

Kemdikbud. 2016. Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas XI. Jakarta

Maryanto, dkk. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MA/SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Jakarta.

Parmin, Jack.dkk.2011.Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK Bahasa

Indonesia.Surabaya:Unesa University Press

Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa). 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta. Pusat Bahasa.

Satata, Sri. 2015. Bahasa Indonesia SMALB Tunadaksa, Kemdikbud.

Jakarta.

Waridah, Ernawati. 2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.

Bandung. Kawan Pustaka.

Zabadi, Fairul & Sutejo. 2014. Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuanuntuk SMP/MTs Kelas VIII. Kementrian Pedidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014. Jakarta.

https://ivonyerniwaty.wordpress.comtgl. 22-3-2016

http//www.wikimedia.org tgl. 24-3-2016

Page 167: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

154

Page 168: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

155

Nama Lengkap : SUPARJO, SPd.MPhil.

Telp rumah/HP : 0741 444404/ 081367742487

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : -

Alamat Kantor : Dinas Pendidikan Kota Jambi Jl. HM.

Zainir Havis, Kotabaru, Kota Jambi

Bidang Keahlian : Pendidikan Luar Biasa

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1. 2003 – 2012 Kepala Sekolah SLB Prof. DR. Sri Soedewi Majchun

Sofwan Jambi..

2. 2012 – Sekarang Pengawas Sekolah PLB

3. Penulis Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas

X - 2014

4. Penulis Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas

XI – 2015

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1. S2: University of Oslo - Norway (2000-2001)

2. S1: Jurusan PLB, Fakultas Ilmu Pendidikian, IKIP Bandung

(1990-1993)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas X -

2014

2. Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas XI –

2015. (tidak terbit)

Page 169: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

156

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada.

Informasi Lain dari Penulis

Lahir di Klaten Jawa Tengah, 5 September 1964. Menikah dan

dikaruniai 3 anak. Saat ini menetap di Jambi. Aktif di organisasi

APSI Kota Jambi dan SOIna Pengda Jambi. Sering menjadi

narasumber di berbagai pelatihan di tingkat Propinsi dan pernah di

tingkat Nasional.

Page 170: Bahasa Indonesia - pmpk.kemdikbud.go.id