baim metpen
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 baim metpen
1/27
USULAN PENELITIAN
PEMANFAATAN KURKUMIN DARI EKSTRAK ETANOL
RIMPANG KUNYIT (Curcumae domestica) SEBAGAI ALTERNATIF
ANTIINFLAMASI LOKAL
Oleh :
MUHAMAD IBRAHIM SENGADJI
201010330311154
UNIVERSITAS MUHAMMAADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010
-
7/31/2019 baim metpen
2/27
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan khasanah tumbuhan
alamnya. Beranekaragam tumbuhan tersebut memiliki kandungan-kandungan
senyawa kimia yang dapat digunakan untuk terapi maupun penyembuhan
penyakit pada manusia. Obat tradisional merupakan warisan budaya dan telah
menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, hingga diinginkan
untuk dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu, harus sesuai
dengan kaedah pelayanan kesehatan yaitu secara medis dapat
dipertanggungjawabkan. Masyarakat secara empiris menggunakan bahan alam
sebagai alternatif pengobatan akan tetapi pengolahannya masih secara
tradisional. Hingga dewasa ini, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat
semakin pesat baik di dalam maupun diluar negeri guna menjawab akan
kubutuhan manusia.Untuk mencapai hal itu perlu diadakan pengujian ilmiah
tentang khasiat, keamanan dan standar kualitas.
Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang bisa dimanfaatkan dalam bidang
kesehatan adalah rimpang kunyit ( Curcuma domesticae Val.) yang merupakan
suku dari Zingiberaceae. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata
pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di
tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebihbesar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning
sampai kuning jingga(Bangun, 2007). Rimpang kunyit sudah sejak dulu dipakai
untuk mewarnai kapas, wol, sutera, tikar, dan barang-barang kerajinan lainnya.
Juga sebagai pewarna dan penyedap berbagai makanan. Di Eropa, kunyit juga
dipakai untuk mewarnai mentega, keju, dan lain-lain. Tepung kunyit juga
dipakai di industri kosmetika (Anonim,2007).
http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/ -
7/31/2019 baim metpen
3/27
Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu
minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan
sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning
yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,
monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium,
besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin
merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai
% kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen
kurkuminoidlainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia
maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin. Efek antitrombotik yang
kemungkinan juga disebabkan oleh adanya kurkumin (Dalimartha, 2003).
Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit
memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap
peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker. Obat yang
diberikan secara intraperitonealpada tikus efektif untuk mengurangi inflamasi
(peradangan) akut dan kronik. Efektivitas obat terhadap tikus yang dilaporkan
sama dengan hidrokortison asetat atau indometasin untuk anti-inflamasi. Jus
kunyit atau serbuk yang diberikan secara oral tidak menghasilkan efek
antiinflamasi, hanya injeksi intraperitonealyang efektif. Dari percobaan yang
telah dilakukan diperoleh hasil, kurkumin hanya dapat dideteksi pada feces,
namun tidak pada sel darah, plasma atau urine. Hal ini disebabkan kurkumin
memunyai ketersediaan hayati yang rendah dan kurkumin merupakan senyawa
yang sangat lipofil(Bangun, 2007).
Minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antiinflamasi
pada tikus yang menekan arthritis, udem tangan/kaki yang diinduksi dengan
karagenan dan inflamasi yang diinduksi dengan hialuronidase. Aktivitas
antiinflamasi, tampaknya melalui penghambatan enzim tripsin dan
hialuronidase. Kurkumin dan turunannya yaitu natrium-kurkuminat yang
diberikan secara intraperitoneal(ke organ dalam perut) dan oral menunjukkan
aktivitas antiinflamasi yang kuat yaitu dengan menekan udem yang diinduksi
dengan karagenan pada tikus (Bangun, 2007). Sebagai antikanker, pertama-
http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/ -
7/31/2019 baim metpen
4/27
tama kurkumin dikaitkan dengan aktivitasnya sebagai anti-inflamasi yaitu
sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase,
enzim yang mengkatalisis sintesis prostanoid dari asam arakidonat.
Penelitian yang lain menunjukkan bahwa kurkumin juga aktif dalam
menghambat proses karsinogenesis pada tahap inisiasi dan promosi/progresi.
Akhir-akhir ini juga dilaporkan bahwa kurkumin juga memiliki efek memacu
proses apoptosis yaitu proses kematian sel dalam rangka mempertahankan
integritas tubuh secara keseluruhan. Dalam tulisan ini akan diuraikan secara
singkat aktivitas-aktivitas kurkumin tersebut untuk menelusuri mekanisme
aksinya pada level molekuler. Kurkumin sebagai inhibitor cyclooxygenase
(COX). Ada dua jenis COX yang merupakan isoform yang ditemukan hingga
saat ini, yaitu COX-1 dan COX-2. Kedua jenis COX tersebut memiliki aktivitas
yang sama, yaitu sebagai katalase sintesis prostanoid dari asam arakidonat.
COX-1 secara konstitutif diekspresi secara nyata oleh hampir seluruh jaringan
tubuh mamalia, sedang COX-2 hanya sebagian saja, dan dalam level yang
rendah atau tidak terdeteksi. Level ekspresi COX-1 pada umumnya konstan, dan
hanya akan ada kenaikan sedikit bila ada stimulasi dari faktor pertumbuhan atau
selama masa deferensiasi. Sementara itu, COX-2 biasanya akan diekspresi lebih
banyak karena adanya rangsang dari mitogen, cytokines dan tumor promoter
yang bisa diakibatkan oleh adanya kerusakan sel atau bentuk stress sel
lainnya.COX-1 memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga proses-
proses fisiologis pada berbagai jaringan atau organ. Misalnya pada ginjal, COX
1 berfungsi untuk menjaga elastisitas pembuluh darah sehingga proses filtrasi
dapat berlangsung dengan baik, sedang pada lambung berfungsi untuk merawat
integritas mukosa lambung dengan cara mengatur vasodilatasi pembuluh darah.
COX-2 yang diekspresi karena adanya rangsang tertentu berfungsi sebagai
pendukung fungsi COX-1 atau sesuai dengan kebutuhan. Pada beberapa sel
kanker ekspresi COX-2 menunjukkan adanya peningkatan yang nyata. Bahkan
pada kanker kolon ekspresi COX-2 menunjukkan adanya peningkatan yang
sangat tinggi dibanding pada keadaan normalnya. Efek antiinflamasi dari
kurkumin dikaitkan dengan aktivitasnya sebagai inhibitor dan repressor COX-2
-
7/31/2019 baim metpen
5/27
karena jaringan yang mengalami inflamasi, ekspresi COX-2 nya akan
meningkat yang mengakibatkan overproduksi prostanoid termasuk di dalamnya
adalah prostaglandin (PG). Peningkatan produksi prostanoid akan
mempengaruhi fisiologi selular melalui tiga tingkatan yang berbeda;aktivasi
reseptor tujuh kali transmembran yang menyambung dengan protein G,
menghambat inflamasi melalui aktivasi reseptor-reseptor yang menyerupai
kortikosteroid dan berpartisipasi
pada signal transduksi yang dipacu oleh kinase protein-tirosin (Meyanto, 1999).
Aktivitas antiinflamasi dari kurkumin juga telah diuji dengan membandingkan
kurkumin dengan senyawa steroid dan nonsteroid (fenilbutason) untuk
pengobatan rheumatoid arthritis. Kurkumin berpengaruh pada sintesis senyawa
yang menjadi penyebab inflamasi dengan cara menghambat biosintesis
leukotrien dan berefek pada produksi prostaglandin. Kedua zat ini dapat
menimbulkan rasa nyeri dan panas. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa
terjadi perbaikan yang nyata antara kurkumin dan fenilbutason (Anonim,2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcumae domestica)
dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiinflamasi lokal?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui bahwa kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit
(Curcumae domestica) dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiinflamasi
lokal dalam bentuk sedian gel.
1.3.2 Tujuan Khusus
http://www.darfaherba.blogspot.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/ -
7/31/2019 baim metpen
6/27
1. Mengetahui dosis dari kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit
(Curcumae domestica) sebagai obat antiinflamasi lokal dalam bentuk
sedian gel.
2. Mengetahui efek kerja dari ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcumae
domestica) sebagai obat antiinflamasi lokal dalam bentuk sedian gel.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Masyarakat
1) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan
kunyit.
2) Untuk lebih mengembangkan penggunaan bahan alamiah sebagai
bahan obat.
3) Dapat memotivasi masyarakat untuk membudidayakan tanaman obat
tradisional.
1.4.2 Manfaat Klinis
1) Untuk menambah pengetahuan tentang alternatif pengobatan
antiinflamasi.
1.4.3 Manfaat Akademis
1) Memperkaya pengetahuan di bidang kedokteran dan pengobatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
-
7/31/2019 baim metpen
7/27
2.1 Kunyit
2.1.1 Taksonomi
Kingdom :Plantae
Division :Magnoliophyta
Class :Liliopsida
Famili :Zingiberaceae
Genus : Curcuma L
Species :Curcuma longa L.
(Dalimartha, 1999)
Gambar 2.1
Kunyit (Curcumae domestica)
2.1.3 Manfaat Kunyit
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVA -
7/31/2019 baim metpen
8/27
Dalam perubatan tradisional melayu kunyit digunakan untuk
mengubah tekanan darah tinggi, demam kuning, cirit-birit, meningkatkan
selera makan, mengubat sakit perut, sembelit, kening berdarah,radang ginjal
dan menyegarkan badan. Cara penggunakan untuk penyakit diatas ialah
dengan cara menumbuk kunyit hingga halus, campurkan air dan tapis
hampasnya dan diminum sekali sehari selepas makan.(Bangun, 2007)
Kunyit juga banyak digunakan sebagai bahan ubatan dalam
kosmetik keluaran. Menurut perobatan cina kunyit dapat melancarkan
perjalanan darah. Kunyit juga dijadikan rawatan selepas bersalin. Rizoma
kunyit dimakan bersama nasi sebagai ulam selama 40 hari pantang untuk
mengembalikan kecerdasan badan dan menyembuhkan luka dalaman.
Kunyit yang dikisar bersama pegaga biasa dimakan seminggu sebelum
kedatangan haid dan ini dikatakan dapat menghilangkan masalah keputihan
dan vagina yang terlalu berair dan dapat meningkatkan keintiman hubungan
suami isteri.(Bagun, 2007)
Kunyit adalah sejenis tumbuhan herba yang memainkan peranan
penting dalam masakan masyarakat Asia.Ia sejenis tumbuhan berumpun
dengan daun selari yang lebar dan membiak melalui pecahan rizom. Kunyit
hidup tempat lembab dan mendapat sinaran matahari yang mencukupi. Isi
kunyit selalunya terdiri dari ibu kunyit yang dikelilingi oleh cabang-cabang.
Ibu kunyit dikatakan mempunyai khasiat perubatan yang tinggi. Rizom
kunyit berwarna coklat diluar dan berwarna oren terang didalamnya. Ia
-
7/31/2019 baim metpen
9/27
mempunyai bau yang wangi dan menusuk hidung Kunyit mempunyai sifat
anti-radang, antioksida, anti kanser, pelindung hati. Kandungan kimia
kunyit terdiri daripada minyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metil farbinol,
sikloiserin, mirsen, dan metil farbinol.(kintoko, 2005)
2.2 Kandungan Kunyit
Kandungan kimia dari rimpang kunyit terdri dari protein, fosfor,
kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut,
kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid
dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar
dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa
penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.
Efek antitrombotik yang kemungkinan juga disebabkan oleh adanya kurkumin
(Dalimartha, 2003).
2.3 Inflamasi
Inflamasi yang berasal dari kata inflammation yang artinya radang,
peradangan. Sedang dalam bahasa latin yaitu inflammare yang artinya
membakar. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana
tubuh berusaha untuk membasmi dan menetralisir agen-agen yang berbahaya
pada tempat kerja dan mempersiapkan keadaan tubuh untuk perbaikan jaringan.
Peradangan dapat diakibatkan oleh trauma (pukulan, benturan, dan kecelakaan),
juga misalnya setelah pembedahan atau pada memar akibat olahraga. Inflamasi
adalah respon terhadap cedera akibat infeksi, fungsi, abrasi, terbakar, objek
-
7/31/2019 baim metpen
10/27
asing, atau toksin (produk bakteri yang merusak sel hospes atau jaringan
hospes.(Widyaningsi,2007)
Inflamasi atau radang sendiri adalah proses di dalam tubuh dengan tujuan
untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta mempertahankan diri terhadap
infeksi kuman (Kumar dkk, 2003). Proses peradangan disebabkan oleh
pengaruh yang merusak (noksi) dari berbagai jenis yakni kimia, fisika, infeksi
dengan mikroorganisme atau parasit. Peristiwa inflamasi meliputi kerusakan
mikrovaskuer, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke
jaringan radang. Indikasi proses inflamasi adalah kemerahan, panas, rasa
nyeri/sakit, pembengkakan dan perubahan fungsi (Nugroho, 2000). Reaksi ini
disebabkan oleh pembebasan bahan mediator (histamin, serotonin,
prostalglandin, kinin dll). Inflamasi dapat dihentikan menuruti reaksi-reaksi
pemula ini dengan meniadakan noksi atau menghentikan kerja yang merusak
(Mutschler, 1991).
Untuk menghindari reaksi yang berlebihan yang merugikan maka
diperlukan obat-obat anti inflamasi yang dapat mengendalikan reaksi sampai
taraf yang tidak merugikan. Anti inflamasi yang mungkin disebabkan oleh
flavonoid. Flavonoid dapat menghambat lipoksigenase yang merupakan langkah
awal pembentukan leukotrien yang bertanggung jawab terjadinya peradangan
( Robinson,1991). Metode Uji yang digunakan adalah metode Winter yang
dimodifikasi (Turner, 1965).Udem buatan ditimbulkan dengan menginjeksi
larutan karagenin secara subplantar pada telapak kaki tikus, sedangkan bahan
uji diberikan dengan mengoleskan pada telapak kaki tikus. Kaki belakang tikus
-
7/31/2019 baim metpen
11/27
ditandai sebatas mata kaki dan diukur volumenya dengan plestimograf.
Aktivitas antiinflamasi obat uji ditunjukkan oleh kemampuan mengurangi udem
yang diinduksi pada telapak kaki tersebut (Widyaningsi, 2007).
2.2.1 Tanda-tanda dan gejala inflamasi
Tanda-tanda dan gejala inflamasi yang bersifat umum antara lain:
a. Kemerahan (rubor)
b. Panas (kolor)
c. Bengkak (tumor)
d. Nyeri (dolor)
e. Gangguan fungsi (fungsiolesa)
2.2.2 Pembagian Obat Anti inflamasi
Obat-obat antiinflamasi dibagi menjadi 2 golngan, yaitu golongan
kortikosteroid dan non steroid. Argumen yang diterima mengenai mekanisme
kerja obat-obat tersebut adalah bahwa obat-obat anti radang berkaitan dengan
penghambatan metabolisme asam arakidonat. Asam arakidonat adalah substrak
untuk enzim-enzim sikooksigenase dan lipooksigenase. Sikooksigenase
mensintesa siklik endoperoksida (prostaglandin G-2 dan H-2) yang kemudian
yang akan diubah menjadi prostaglandin stabil, tromboksan dan prostasiklin.
Ketiga produk tersebut berasal dari leukosit, dan senyawa-senyawa itu dijumpai
pada keadaan radan. Di dalam leukosit asam arakidonat oleh lipooksigenase
-
7/31/2019 baim metpen
12/27
asam-asam mono dan dihiroksi (HETE) yang merupakan precursor dari
leukotrin (senyawa yang dijumpai pada keadaan anafilaksis). Dengan adanya
rangsang mekanis atau kimia, produk enzim lipooksigenase akan dipacu sehinga
meningkatkan produksi leukotrien dari asam arakidonat (Widyaningsi, 2007).
.
sesquiterpen
-
7/31/2019 baim metpen
13/27
Intraperitonial
-
7/31/2019 baim metpen
14/27
3.2 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat dibuat
hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya yakni kurkumin
dari ekstrak etanol rimpang kunyit dapat digunakan sebagai antiinflamasi lokal.
-
7/31/2019 baim metpen
15/27
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengunakan penelitian experimental sensungguhnya (true
experimental) dengan metode The Post Test Only Contorl Group Desig.
4.2 Lokasi
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan bertempat di Laboratorium
Farmakologi Universitas Muhammadiyah Malang.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah tikus putih (Ratus novergicus) strain wistar
dewasa, jenis kelamin jantan, umur 3-4 bulan, berat badan 180-250 gram dengan
kondisi sehat yang ditandai dengan gerakannya yang aktif.
4.3.2 Sampel
Sampel diambil secara random dari populasi tikus putih (Ratus novergicus)
strain wistar jantan sebagai hewan coba. Sampel terdiri dari 2 kelompok yaitu
kelompok A dan B yang diambil secara random.
4.3.4 Besar Sampel
Estimasi besar replikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
rumus berikut:
(Supranto, 2007)
Keterangan:
-
7/31/2019 baim metpen
16/27
P = Perlakuan
r = Jumlah replikasi per pelakuan
Maka dalam penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus, dibagi menjadi
4kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus:
a. Kelompok I : Kontrol negatif (diberi pekan standar tanpa
pemberian karagenen dan ekstrak kunyit)
b. Kelompok II : Kontrol positif (karagenen tanpa ekstrak kunyit)
c. Kelompok : Pemberian karagenen dan ekstrak kunyit 2,5 gr/200
gr BB/hari
d. Kelompok IV : Pemberian karagenen dan ekstrak kunyit 5,4 gr/200
gr BB/hari.
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian
1. Kriteria Inklusi
a. Umur 3-4 bulan
b. Berat badan 180-250 gram
c. Jantan, strain wistar
d. Sehat, ditandai dengan gerakan yang aktif.
2. Kriteria Ekslusi
a. Tikus mati saat perlakuan
4.4 Variebel Penelitian dan Definisi Operasional
4.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis ekstrak kunyit
4.4.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah inflamasi.
a. Jenis kelamin hewan coba adalah jantan karena relatif
lebih kuat terhadap paparan zat dan tidak dipengaruhi
beberapa faktor seperti kehamilan
b. Waktu dan lama perlakuan
c. Pemeliharaan dan perlakuan hewan coba.
-
7/31/2019 baim metpen
17/27
4.4.3 Definisi Operasional
1) Kunyit yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk
ekstrak. Bentuk ekstrak yang dipakai adalah 2,5 gr/200 gr
BB/hari dan 5,5 gr/200 gr BB/hari.
2) Inflamasi adalah proses di dalam tubuh dengan tujuan untuk
memperbaiki jaringan yang rusak serta mempertahankan diri
terhadap infeksi kuman (Kumar dkk, 2003).
3)
4.5 Alat dan Bahan
4.5.1 Alat
a) Timbangan untuk menimbang berat badan tikus
b) Gelas ukur
c) Beker gelas
d) Alat suntik 1 ml
e) plestimograf
4.5.2. Bahan
a) Hewan percobaan
b) Makanan tikus
c) Prednison
d) Bahan untuk pembuatan ekstrak kunyit:
Kunyit
Blander
Botol tutu
Tabung ukur
-
7/31/2019 baim metpen
18/27
4.6 Alur PenelitianAdaptasi hewan coba
selama 7 hari
injeksi karagenin 0,2 ml dengan I.p
Pemberian makan dan minuman standar
Kelompok I
Kontrolnegatif
Kelompok II
Kontrol positif
Kelompok III
Pemberian kunyit
dengan dosis 2,5mL/200 gr
BB/hariselama 28hari
Kelompok IV
Pemberian kunyitdengan dosis 2,5
mL/200 gr BB/hari
Pendahan udem sebelum perlakuan
Pengukuran udem setelah pemberian karagenin
Pengukuran udem setelah pemberian kunyit
-
7/31/2019 baim metpen
19/27
4.7. Prosedur Penelitian
4.7.1. Adaptasi Hewan Percobaan
Tikus diaklimatisasi dahulu dengan lingkungan dan pakan selama satu
minggu di laboratorium sebelum injeksi karagenin sambil diamati
kesehatannya.
4.7.2. Penentuan Dosis
a) Dosis Aquades
Aquades yang diberikan pada kelompok kontrol adalah 2 ml/200 gram
BB
b) Dosis Prednison
Larutan prednisone diberikan pada seluruh tikus dengan dosis tungg
al 2,0 ml intraperitonial.
Sesuai dengan standar volume maksimum laruatan obat yangdiberikan
pada binatang (Laurence & Bacharach, 1964):
-
7/31/2019 baim metpen
20/27
Binatang Volume
Maksim
um
Cara
pemberian
I.V I.M I.P S.C P.O
Mencit 20-30 g 0,5 0.005 1,0 0,5-1,0 1,0
Tikus 100 g 1,0 0,1 2,0-5,0 2,1-5,0 5,0
Hamster 50 g - 0,1 1,0-5,0 2,5 2,5
Marmot 250 g - 0,25 2,0-5,0 5,0 10,0
Merpati 300 g 2,0 0,5 2,0 2,0 10,0
Kelinci 2,5 g 5,0-10,0 0,5 10,0-20,0 5,0-10,0 50,0
Kucing 3 kg 5,0-10,0 1,0 10,0-20,0 5,0-10,0 50,0
Anjing 5 kg 10,0-20,0 5,0 20,0-50,0 10,0 100,0
Keterangan: I.V : Intra Vena
I.P : Intra Peritonial
I.M : Intra Muskular
S.C : Subkutan
P.O : Per Oral
a) Dosis Kunyit
-
7/31/2019 baim metpen
21/27
Pada manusia, dosis kunyit lebih efektif . Dari data tersebut dapat
dikonversikan dosis manusia ke tikus (Laurence & Bacharach, 1964).
Tabel 4.1 konversi dosis antar spesies
Mencit
20 g
Tikus
200g
Marmot
400g
Kelinci
1,5 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Mencit 20g 1,0 7,0 12,25 27,8 124,2 387,9
Tikus 200g 0,14 1,0 1,74 3,9 17,8 56,0
Marmot 400g 0,08 0,57 1,0 2,25 10,2 31,5
Kelinci 1,5 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 4,5 14,2
Anjing 12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 1,0 3,1
Manusia 70 kg 0,0026 0,018 1,031 0,07 0,32 1,0
Sehingga dapat diperoleh dosis kunyit menurut hasil konversi dari dosis
manusia, dimana berat badan manusia 70 kg setara dengan 200 gram berat
badan tikus dengan satuan konvrersi = 0,018(Laurence & Bacharach, 1964).
Sehingga dosis kunyit yang diberikan yaitu :
Dosis I = 180 ml x 0,018 = 3,2 ml/200 gr BB/hari
Dosis II = 360 ml x 0,018 = 6,4 ml/200 gr BB/hari
4.7.3. Penyiapan Larutan Uji
a. Prednisone dicampur dengan larutan NaCl (0,9%) diencerkan hingga
diperoleh 100 ml.
b. Kunyit diberikan dalam sediaan seduhan sesuai dengan dosis
masing-masing kelompok.
4.7.4. Pengukuran Udem Tikus
Seluruh hewan coba dari semua kelompok diukur udemnya dengan alat
plestimograf. Kaki belakang tikus ditandai sebatas mata kaki dan diukur
volumenya dengan plestimograf.
-
7/31/2019 baim metpen
22/27
4.7.5. Percobaan
a. Pembuatan Tikus Inflamasi
Udem buatan digunakan dengan cara menginjeksi larutan karagenin
secara suplantar pada telapak kaki tikus, sedangakan bahan uji diberiakan
secara intra peritonial. Kaki belakang tikus ditandai sebatas mata kaki
dan diukur volumnya dengan plestimograf. Aktivitas anti inflamasi obat
uji ditunjukan oleh kemampuan mengurangi udema yang diinduksi pada
kaki tersebut.
Dua puluh empat ekor tikus kemudian dibagi dalam 4 kelompok
secara random, masing-masing sebanyak 6 ekor.
Kelompok I tidak diberi pemberian prednison karena kelompok I
adalah kelompok kontrol negatif. Sedangkan untuk kelompok II,III dan
IV diberi perlakuan pemberian injeksi larutan prednison dengan dosis
tunggal 0,2 ml secara intra peritonial untuk mendapatkan tikus inflamasi.
b. Pemberian Teh Hitam
Kelompok I sebagai kelompok kontrol negatif. Kelompok I ini tidak
diberi pemberian apapun (pakan standar). Kelompok II sebagai kelompok
kontrol positif hanya diberi perlakuan injeksi alloxan, sedangkan pada
kelompok III dan IV selain pemberian injeksi larutan prednisone dan
juga diberi perlakuan kunyit. Kunyit diberikan masing-masing dengan
dosis 3,6 ml/200gr BB tikus/hari untuk kelompok III dan 7,2 ml/200gr
BB tikus/hari untuk kelompok IV.
d. Pengamatan Hasil
-
7/31/2019 baim metpen
23/27
Sediaan diamati dengan mengukur panjang udem yang diderita oleh
tikus tersebut.
4.8. Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan adalah:
1. One wayANOVA, yaitu untuk menguji hipotesis kesamaan rata-rata antar
kelompok (> 2 kelompok), apakah rata-rata antar sampel berbeda secara sig-
nifikan atau tidak; dengan tingkat kepercayaan = 0,01, di mana apabila
diperoleh > 0,01 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna sebaliknya
bila < 0,01 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.
2. Uji Tukey1% merupakan uji kelanjutan dari uji ANOVA, digunakan untuk
mengetahui perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dalam
penelitian.
3. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
dosis kunyit dengan perlakuan (penurunan jumlah cell swellingdanpyrami-
dal edema).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995,Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
-
7/31/2019 baim metpen
24/27
Anonim, 2007. Kunyit Sahabat Dekat Penghakus kulit.
http://www.darfaherba.blogspot.com.html.
Bangun, Panji Asmara, 2007. Kunyit Sikuning yang Kaya Akan Manfaat.
http://www.jossuke.wordpress.com.htm
Dalimartha, S., 1993, Atlas Tumbuhan Indonesia, Jilid III, Trubus Agriwidya,
Jakarta.
Meyanto, Edy., 1999, Kurkumin Sebagai Obat Kangker. http://
www.groups.yahoo.com.htm.
Mustchler, A.,1991, Dinamika Obat, Edisi V, Diterjemahkan Mathilda, BM. Dan
Ana, SR., Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Nugroho, E.A., 2002,Pentunjuk Praktikum Farmakologi, Edisi XIII, Laboratorium
Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Robinson, 1995,Kimia Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung.
Spector, W. dan Spector, T. 1993, Pengantar Patologi Umum, BabII, Edisi III,
Diterjemahkan Oleh Sutjipto, NS, Harsoyo, Hana, Astuti, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Vacher, I., Aubert-Gold, Marullaz-Duchene, 1994, Anti-Inflammatory Activity of
the delta 1 : 2 : 4 Triazoline Derivates, in Grattini S., Dukes, M.N.G,
International Symposium on Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs,
Proceeding of an International Symposium International Congress Series
no. 82, 299, Experta Medica Foundation, Amsterdam.
http://www.darfaherba.blogspot.com.html/http://www.groups.yahoo.com.htm/http://www.darfaherba.blogspot.com.html/http://www.groups.yahoo.com.htm/ -
7/31/2019 baim metpen
25/27
Widyaningsih, Wahyu,dkk, 2007, Petunjuk Praktikum Farmakologi, Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
BAB IV
ETIKA PENELITIAN
Peneliti bertanggung jawab terhadap semua penggunaan hewan coba sejak
hewan coba dipesan, transportasi, diberi perlakuan bahkan setelah hewan coba
tersebut sudah tidak diperlukan lagi.
-
7/31/2019 baim metpen
26/27
Tidak sembarangan dalam penggunaan hewan coba agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak memenuhi prinsip animal welfare yang juga akan berpengaruh terhadap
hasil penelitian tersebut.
Prinsip animal welfare pada hewan coba :
1. Bebas dari rasa lapar dan haus
2. Bebas dari rasa sakit dan penyakit
3. Bebas dari rasa takut dan tertekan
4. Bebas dari ketidaknyamanan
5. Bebas dalam mengekspresikan perilakunya
SURAT PERYATAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan menyebutb nama Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
-
7/31/2019 baim metpen
27/27
Nama : Muhamad Ibrahim Sengadji
Nim : 201010330311154
Menyatakan dengan sesungguhnya usulan proposal berupa ide, judul maupun
isi dari proposal yang dibuat merupakan hasil pemikiran diri sendiri (non
plagiatisme) dan hasil dari tugas (pekerjaan) yang saya lakukan sendiri. Jika
usulan proposal saya terbukti bersifat plagiatisme saya bersedia menerima
sangsi yang harus saya terima.
Demikian surat peryataan saya,
Ttd
(Muhamad Ibrahim Sengadji)