metpen uyye
DESCRIPTION
pengaruh aktivitas pada denyut nadiTRANSCRIPT
PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP DENYUT NADI
LAPORAN PENELITIAN
untuk memenuhi tugas matakuliah Metodologi Penelitian
yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D.
dan Dr. Hadi Suwono, M.Si
Oleh:
Kelompok 1 offering A
1. Adelia Ratnasari (110341421513)
2. Alfi Premitasari (110341421531)
3. Ari Maf’Ula (110341421504)
4. Qurrotul A’yun (110341421523)
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGISeptember 2012
ABSTRAK
Denyut nadi merupakan gambaran dari denyut jantung yang dapat diraba dan dirasakan
pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung
dihasilkan oleh kotraksi otot saat jantung memompakan darah. Sel-sel tertentu otot jantung
vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu dapat berkontraksi
tanpasinyal apapun dari sistem saraf (Campbell et.al., 2004).
aktivitas fisik dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi seseorang. Peningkatan denyut
akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat sistem sirkulasi dapat
menyediakan tambahan oksigen yangdibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras (Campbell
et.al., 2004).
Aktivitas fisik dengan melakukan lari-lari kecil juga telah meningkatkan suhu, baik suhu
tubuh maupun suhu udara sekitar. Suhu tubuh adalah faktor lain yang menentukan pacu jantung.
Peningkatan suhu sebesar 1°C saja akan meningkatkan denyut jantung sekitarsepuluh denyut per
menit (Campbell et.al., 2004)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kehadirat
Allah SWT, Tuhan serta sekalian alam yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian “Running Activity” ini tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini Penulis bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah metodologi
penelitan.
Dalam penyusunan laporan ini, Penulis membahas tentang denyut nadi saat beraktivitas.
Saat proses penyusunan, Penulis tidak lepas dari berbagai masalah dan kesulitan. Namun,
Penulis berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, Dalam penyelesaiannya, tentu
Penulis tidak sendiri tapi juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Untuk itu, Penulis ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik. Terima Kasih Penulis ucapkan kepada:
1. Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Hadi Suwono, M.Si, selaku dosen
pembimbing matakuliah metodologi penelitan.
2. Orang tua yang telah memberi semangat dalam penyusunan laporan ini
3. Teman-teman offering A biologi 2011 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu, yang telah membantu terselesaikannya makalah ini
Penulis sungguh menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan Penulis
mengharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Malang, 12 September 2012,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Respirasi adalah proses umum dimana organisme mengambil energi bebas dalam
lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut, organisma
tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul sederhana
melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam sel-sel yang selanjutnya
mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari sistem
pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya
(Jackruto : 2012)
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen (O2) bagi seluruh jaringan
tubuh dan membuang karbondioksida (CO2) ke atmosfir. Dalam proses respirasi terdapat
beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal
merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam
darah, dan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru.
Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2) dengan
oksigen (O2) di tingkat sel. Setiap kali berkontraksi dan berelaksasi kita dapat merasakannya
melalui denyut nadi (Jackruto : 2012)
Denyut Nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah di dalam pembuluhdarah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakandengan palpasi yaitu dengan
menggunakan ujung jari tangan di sepanjang jalannya prmbuluh darah arteri, terutama pada
tempat- tempat tonjolan tulangdengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Frekunsi
denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyaknya faktor yang mempengaruhinya
(Jackruto : 2012)
Menurut Hill dan Wyse (1989) denyut jantung seseorang dapat dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor kimia: ion-ion sperti Ca, Na dan K yang terdapat dalam cairan jaringan,
adrenalin, dan karbondioksida
2. Pengaruh temperature: frekuensi denyut jantung akan bertambah bila temperature naik
dan akan berkurang jika temperature turun
3. Berat badan: semakin berat tubuh maka semakin lambat denyut jantung begitupun
sebaliknya
4. Aktivitas: semakin banyak melakukan aktivitas maka denyut jantung akan semakin
cepat karena jantung memompa darah semakin cepat
5. Jenis kelamin: denyut jantung perempuan lebih cepat bila dibandingkan denyut jantung
laki-laki
6. Kondisi fisiologs: denyut jantung orang yang stress atau tertekan lebih banyak
daripada kondisi yang normal
7. Usia dan digesti: umur muda maka frekuensi jantung lebih cepat
8. Athropin dan nikotin: mempercepat frekuensi denyut jantung
Sedangkan menurut Barness (1963), faktor-faktor yang mempengaruhi kerja atau denyut
jantung adalah:
1. Aktivitas: denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam
keadaan tenang
2. Ukuran dan umur: spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung
yang lebih lambat
3. Temperature: denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperature dalam
jangka waktu lingkungan normal
4. Jenis kelamin
5. Obat-obatan dalam percobaan yang akan dilakukan dapat dilihat faktor apa saja yang
mempengaruhi kerja jantung yang dapat dirasakan dari denyut nadi
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1.Apakah aktivitas yang dilakukan “lari di tempat” mempengaruhi pertambahan
kecepatan denyut nadi ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas yang dilakukan “lari di tempat” dengan
pertambahan kecepatan denyut nadi?
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1.Penelitian ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.
1.4.2.Penelitian ini dapat membantu mahasiswa dalam menentukan dan membedakan
macam variabel.
1.4.3.Penelitian ini dapat membantu mahasiswa dalam mengolah data pengamatan.
1.4.4.Penelitian ini dapat membantu mahasiswa untuk menyusun laporan penelitian
dengan baik dan benar
1.5. Asumsi
Penelitian ini dilakukan dengan benar-benar bertanggung jawab, teliti, objektif, cermat
sehingga dapat diperoleh data yang valid tentang objek yang diteliti. Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang maksimal asumsi mengenai peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan peralatan yang sederhana, yaitu stopwatch. Penelitian dilakukan pada
lorong gedung O8 (SPA) FMIPA UM karena Peneliti hanya melakukan aktivitas yakni lari di
tempat dengan waktu tertentu.
1.6. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan dalam tempat untuk mengambil sample
karena ruangan yang digunakan terbatas. Dengan adanya keterbatasan penelitian ini diharapkan
data yang diperoleh baik, teliti, dan cermat.
1.7. Definisi Istilah
Lari di tempat: pelari berlari secara konstan di suatu titik (tanpa berpindah ke suatu
tempat).
Stopwatch: alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Denyut nadi normal: pada saat beristirahat atau tidak sedang beraktifitas tinggi seperti
bekerja atau sedang berolahraga.
BAB II
METODE PENELITIAN
1.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Peneliti menghitung denyut nadi praktikan sebelum melakukan lari ditempat, denyut
nadi yang didapatkan dinyatakan sebagai denyut nadi normal.
2) praktikan, lari ditempat selama 1 menit.
3) Setelah lari 1 menit, peneliti menghitung denyut nadi praktikan . Mencatat hasil
hitungan denyut nadi. Kemudian praktikan istirahat selama 5 menit.
4) Setelah istirahat, praktikan, lari selama 2 menit.
5) Setelah lari 2 menit, peneliti menghitung denyut nadi praktikan. Mencatat hasil
hitungan denyut nadi. Kemudian praktikan istirahat selama 5 menit.
6) Setelah istirahat, praktikan, lari selama 3 menit.
7) Setelah lari 3 menit, peneliti menghitung denyut nadi dari praktikan. Mencatat hasil
hitungan denyut nadi.
1.2. Populasi dan Sampel
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelari ditempat. Adapun
penelitian ini dilakukan pada,
tanggal : 11 September 2012
tempat : Gedung O8 (SPA) FMIPA UM Lantai 3
waktu : 11:00 – 12:00WIB
1.3. Instrument Penelitian
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Alat: stopwacth
b. Bahan: -
1.4. Pengumpulan Data
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut.
Keterangan Kelompok A
verage1 2 3 4 5 6 7 8
Kondisi
normal
88 79 100 82 76 100 102 91 89,8
Lari 1
menit
120 89 128 101 112 120 111 107 111,0
Lari 2
menit
130 95 140 115 140 130 143 120 126,6
Lari 3
menit
139 115 160 120 156 167 188 142 143,4
1.5. Analisis Data
(∑ x)2 =14485636
(∑ x 2) = 475168
n = 32
I = 4
(∑ xi 2) = 2864717
FK=(∑ x )2
n ¿ 14485636
32 = 452676,125
JK Total = (∑ x 2) – FK
= 475168 – 452676,125
= 22491,875
JK Perlakuan = (∑ xi 2) / 8 – FK
= 358089,625 – 452676,125
= - 94586,5
JK Galat = JK Total – JK Perlakuan
= 22491,875 – (- 94586,5)
= 117078,3753
Tabel Ringkasan
Sumber Keragaman db JK KT Fhit Ftabel (0,05)
Perlakuan 3 - 94586,5 -31528,8333
-7,540310782 2,71Galat 28 117078,375 4181,370536
Total 31 22491,875
F hitung > F table
7,540310782 > 2,71
Jadi Ho Ditolak dan Hipotesis penelitian di terima, berarti ada hubungan antara
aktivitas yang dilakukan “lari di tempat” dengan pertambahan kecepatan denyut nadi
Uji Lanjut BNT
Nilai BNTα = tα (db galat) x √ 2 KT Galatr
= 2,0452 x √ 2 x 4181,3705368
= 2,0452 x √ 8362,7410718
= 2,0452 x √1045,343
= 2,0452 x 32,33176457
= 66,12492489
Penyusunan Urutan (Pemberian Notasi)
Perlakuan Rata-rata Notasi
Keadaan normal 89,8 a
Lari 1 menit 111,0 a
Lari 2 menit 126,6 a
Lari 3 menit 143,4 a
BAB III
HASIL PENELITIAN
Data hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan rata-rata sebagai berikut
Pada penelitian lari di tempat yang telah dilakukan oleh perwakilan masing-masing
kelompok. Berikut adalah kelompok yang memiliki kondisi normal yang paling tinggi denyut
nadinya adalah kelompok 7 yaitu 102 denyut nadi per menit. Dengan rata – rata per kelompok
adalah 89,8 untuk semua kelompok. Sedangkan rata – rata pada kondisi setelah lari 1 menit
adalah 111,0. Untuk kondisi setelah lari 1 menit kelompok yang paling tinggi denyut nadinya
adalah kelompok 3 yaitu 128 denyut nadi per menit. Rata – rata yang diperoleh untuk kondisi
denyut nadi setelah lari 2 menit adalah 126,6. Untuk denyut nadi paling tinggi setelah lari 2
menit adalah kelompok 7 yaitu 143 denyut nadi per menit. Sedangkan untuk rata – rata kondisi
lari di tempat selama 3 menit adalah 143,4. Untuk kondisi tertinggi setelah lari di tempat yaitu
kelompok 188 denyut nadi per menit.
BAB IV
PEMBAHASAN
Denyut nadi merupakan gambaran dari denyut jantung yang dapat diraba dan dirasakan
pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung
dihasilkan oleh kotraksi otot saat jantung memompakan darah. Sel-sel tertentu otot jantung
vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu dapat berkontraksi
tanpasinyal apapun dari sistem saraf (Campbell et.al., 2004).
Jumlah denyut nadi seseorang dapat berbeda-beda, dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara sekitar, posisi tubuh
(berbaring tau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh, serta obat yang sedang dikonsumsi.Pada
percobaan ini, jumlah denyut nadi per menit masing-masing praktikan dihitung dengan
mendapatkan dua perlakukan berbeda, yakni pada keadaan normal (istirahat) dan pada keadaan
setelah melakukan aktivitas fisikyaitu lari di tempat. Latihan fisik dilakukan dengan lari-lari
kecil. Berdasarkan data hasil percobaan di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut
nadi per menit antara sebelum dan sesudah melakukan aktvitas fisik pada tiap-tiap praktikan
memiliki perbedaaan yang signifikan. Perbedaan jumlah tersebut dapat dilihat secara jelaspada
grafik berikut:
Lari 1 menit Lari 2 menit Lari 3 menit0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
8879100
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah denyut nadi per menit
praktikan setelah melakukan aktivitas fisik mengalami peningkatan. Seperti yang telah
diutarakan sebelumnya bahwa aktivitas fisik dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi seseorang.
Peningkatan denyut akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat sistem
sirkulasi dapat menyediakan tambahan oksigen yangdibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja
keras (Campbell et.al., 2004)
Volume darah per menit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit sistemik
disebut curah jantung (cardiac output) (Campbell et.al., 2004). Pada latihan fisik akan terjadi
perubahan pada sisitem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusidarah
dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut O2
yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan. Curah jantung dapat
meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga berat.Disaat melakukan latihan fisik maka otot
jantung akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama
kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O2 ikut naik pula. Otot jantung yang
terlatih membutuhkan lebih sedikit O2 untuk sesuatu beban tertentu dan membutuhkan jumlah
O2 yang kurang pula untuk pekerjaan fisik atau aktivitas.
Aktivitas fisik dengan melakukan lari-lari kecil juga telah meningkatkan suhu, baik suhu
tubuh maupun suhu udara sekitar. Suhu tubuh adalah faktor lain yang menentukan pacu jantung.
Peningkatan suhu sebesar 1°C saja akan meningkatkan denyut jantung sekitarsepuluh denyut per
menit (Campbell et.al., 2004)
Pada penelitian kali ini praktikan pada kelompok 7 memiliki denyut nadi yang rata – rata
paling tinggi. Hal itu dikarenakan saat lari ditempat kondisi praktikan terlihat sehat. Faktor lain
yang mempengaruhi hal ini yakni asupan gizi atau makanan yang dikonsumsi praktikan sebelum
melakukan lari ditempat. Serta kondisi emosional praktikan juga mempengaruhi. Pada saat lari
ditempat, praktikan dari kelompok 7 terlihat ceria.
BAB V
PENUTUP
1.6. Kesimpulan
5.1.1 Ada pengaruh antara aktivitas yang dilakukan “lari di tempat” dengan pertambahan
kecepatan denyut nadi. aktivitas fisik dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi
seseorang. Peningkatan denyut akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi
yang membuat sistem sirkulasi dapat menyediakan tambahan oksigen yang
dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras (Campbell et.al., 2004).
1.7. Saran
1.7.1. Sebelum lari di tempat, seharusnya praktikan harus mengkonsumsi makanan yang
sama. Sehingga energi yang digunakan untuk lari di tempat sama.
1.7.2.Seharusnya praktikan harus lari dengan kecepatan yang konstan dan tidak sampai
berpindah posisi.
1.7.3.Perhitungan denyut nadi harus tepat setelah praktikan selesai lari ditempat.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. et.al. Biologi Jilid III. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Ganong, William F. 1992. Buku Ajar Fisiologi “Fisiologi Kedokteran ECG”. Penerbit Buku
Kedokteran: Jakarta
Bararah, Vera Farah. Berapa Jumlah Denyut jantung Normal.
http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapa-jumlah-denyut- jantung-
normal. 2010. [diakses pada 9 April 2012)