bakteri periodontitis
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
1/6
BAB 2
PERAN BAKTERI DALAM PATOGENESIS PENYAKIT PERIODONTAL
Penyakit periodontal dapat didefenisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal.2 Bentuk umum dari penyakit ini dikenal sebagai
gingivitis dan periodontitis.5
Penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri.2,3
Dalam bab ini akan dibahas bakteri-bakteri patogen yang terlibat dan berbagai cara
bakteri dalam menyebabkan penyakit periodontal.
2.1. Jenis-jenis Bakteri pada Penyakit Periodontal
Lebih dari 400 spesies bakteri teridentifikasi pada plak subgingiva.6 Bakteri
yang terlibat sebagai patogen pada penyakit periodontal didominasi spesies bakteri
gram negatif dan anaerob.5
Tabel 1. Spesies bakteri yang terlibat sebagai patogen padaperiodontitis (Lamont RJ, Lantz MS, Burne RA,
LeBlanc DJ, Washington DC:ASM Press, 2006:256)
Spesies gram negatif anaerobPorphyromonas gingivalisTannerella forsythia
Fusobacterium nucleatumPrevotella intermedia dan P. nigrescens
Campylobacter rectusTreponema denticoladan Spirokhetayang lain
Spesies gram negatif fakultatifActinobaccilus actinomycetemcomitasEikonella corrodens
Spesies gram positif anaerobEubacterium nodatumPeptostreptococcus micros
Streptococcus intermedia
Universitas Sumatera Utara
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
2/6
Bakteri plak dental pada gingivitis kronis terdiri dari 56% spesies gram positif
dan 44% gram negatif, 59% spesies yang fakultatif dan 41% spesies yang anaerob.
Spesies gram positif yang dominan meliputi Streptococcus sanguis, Streptococcus
mitis, Streptococcus intermedius, Streptococcus oralis, Actinomyces viscosus,
Actinomyces naeslundii, dan Peptostreptococcus micros.7
Pada periodontitis kronis ( periodontitis berkembang lambat) bakteri yang
paling sering ditemukan dalam level yang tinggi meliputi Porphyromonas gingivalis,
Tannerella forsythia, Prevotella intermedia, Campylobacter rectus, Eikonella
corrodens, Fusobacterium nucleatum, Actinobacillus actinomycetemcomitas,
Peptostreptococcus micros, spesies Treponema danEubacterium.
Periodontitis agresif, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai periodontitis
juvenile (lokalisata dan generalisata), periodontitis berkembang cepat (rapidly
progressive periodontitis), early-onset periodontitis, dan periodontitis prapubertas,
diperkirakan berhubungan dengan keberadaan sejumlah besar Actinobacillus
actinomycetemcomitans, Capnocytophaga spp. dan Porphyromonas gingivalis.
7,8,9
Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan bakteri patogen periodontal dalam
jumlah yang signifikan pada abses periodontal. Mikroorganisme patogen tersebut
meliputi Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Porphyromonas
gingivalis, Peptostreptococcus micros, dan Tannerella forsythia.
8,9
Beberapa studi mikrobiologi menunjukkan mikroorganisme dominan pada
GUNA (Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut) meliputi Prevotelle intermedia, spesies
Fusobacterium, dan Spirokheta.
7
7,9
Universitas Sumatera Utara
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
3/6
Tabel.2 Mikroorganisme yang berkaitan dengan beberapa tipe penyakit periodontal
(Samaranayake L. Philadelphia:Churchill Livingstone, 2006;278)
Kondisi Mikroorganisme
predominan
Keterangan
Sehat Streptococcus sanguis
Streptococcus oralis
Actinomyces naeslundii
Actinomyces viscosus
Veillonella spp.
Sebagian besar gram
positif dengan sedikitspirokheta dan bakteri
batang motil
Gingivitis marginal kronis Streptococcus sanguis
Streptococcus milleri
Actinomyces israelii
Actinomyces naeslundii
Prevotella intermedia
Capnocytophaga spp.Fusobacterium
nucleatum
Veillonella spp.
Sekitar 55% gram positif
dengan sesekali spirokhetadan bakteri batang motil
Periodontitis kronis Porphyromonasgingivalis
Prevotella intermedia
Fusobacterium
nucleatum
Tannerella forsythia
(sebelumnya
Bacteroides forsythus)Actinobacillus
actinomycetemcomitans
Selenomonas spp.
Capnocytophaga spp.
Spirochaetes
Sekitar 75% gram negatif(90% anaerob). Terutama
bakteri batang motil danSpirokheta
Periodontitis agresif Actinobacillus
actinomycetemcomitans
Capnocytophaga spp.
Porphyromonas
gingivalis
Prevotella intermedia
Sekitar 65-75% bakteri
basil gram negatif.Ditemukan sedikit
spirokheta dan bakteribatang motil. Penyakit ini
berhubungan dengansistem imun seluler dan
cacat genetik.
Universitas Sumatera Utara
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
4/6
2.2. Mekanisme Bakteri Patogenik dalam Penyakit Periodontal
Kemampuan patogenik bakteri dalam menyebabkan penyakit periodontal
sangat kompleks.
5
1. Invasi.Beberapa mekanisme patogenik yang penting yaitu :
Masuknya/invasi bakteri atau produk bakteri ke jaringan periodontal
diperkirakan penting bagi proses terjadinya penyakit.10
Studi klinis menunjukkan
bahwa Actinobacillus actinomycetemcomitans dapat melakukan penetrasi ke epitel
gingiva.
2. Memproduksi toksin.10,4
Actinobacillus actinomycetemcomitans dan Campylobacter rectus
memproduksi leukotoksin yang dapat membunuh netrofil dan monosit.
3. Peran unsur sel/substansi sel.4,7
Dinding bakteri gram negatif mengandung lipopolisakarida (LPS, endotoksin)
yang mana dikeluarkan setelah bakteri mati.3,4
Selain sebagai pencetus terjadinya
proses inflamasi, LPS juga dapat menyebabkan nekrosis jaringan.
4. Memproduksi enzim.2
Bakteri plak memproduksi enzim yang turut berperan pada penyakit
periodontal. Enzim tersebut antara lain yaitu kolagenase, hialuronidase, gelatinase,
aminopeptidase, pospolifase, dan posfatase basa dan asam.4
Bakteri gram negatif subgingiva menggunakan protein sebagai nutrisi mereka
dan memiliki enzim proteolitik untuk memecah protein menjadi peptida dan asam
amino agar dapat diabsorbsi. Sejumlah patogen periodontal ditunjukkan mampu
Universitas Sumatera Utara
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
5/6
memproduksi protease yang mampu mendegradasi struktur protein dan jaringan
periodontal yang terlibat dalam reaksi imun dan inflamasi pada periodontitis kronis.
Actinobacillus actinomycetemcomitansmemproduksi enzim kolagenase yang
dapat merusak kolagen tipe 1. Hal ini dapat mendorong terjadinya degradasi kolagen
dan gangguan pada jaringan ikat periodontal. Porphyromonas gingivalis
memproduksi beberapa faktor virulensi termasuk kolagenase, endotoksin, fibrinolisin,
posfolipase.
3
5. Menghindar dari pertahanan pejamu.3
Untuk dapat bertahan di lingkungan periodontal, bakteri harus mampu
menetralisir atau menghindar dari mekanisme pejamu untuk menyingkirkan dan
membunuh bakteri.10
a. Penghancuran langsung polimorponuklear leukosit (PMN) danmakropag.
Sejumlah mekanisme yang dimiliki patogen periodontal dalam
menghindar atau menghancurkan pertahanan pejamu, meliputi :
Leukotoksin yang diproduksi beberapa strain dari Actinobacillus
actinomycetemcomitans dapat menghancurkan polimorfonuklear leukosit dan
makrofag.
b. Menghambat kemotaksis polimorfonuklear leukosit (PMN).3,4
Sejumlah spesies bakteri termasuk Porphyromonas gingivalis,Actinobacillus
actinomycetemcomitan, dan spesies Capnocytophaga, dapat menghambat kemotaksis
PMN, dan mengurangi fagositosis dan pembunuhan intraselular.
3
Universitas Sumatera Utara
-
8/12/2019 Bakteri periodontitis
6/6
c. Degradasi imunoglobulin.Sejumlah bakteri gram negatif pigmen-hitam anaerob dan spesies
Capnocytophagamemproduksi protease yang dapat menyebabkan degradasi Ig G dan
Ig A.
d. Memodulasi fungsi sitokin.3
Sitokin adalah faktor utama yang mengontrol sistem inflamasi dan imun. Ada
bukti bahwa agen infeksi mampu memodulasi fungsi sitokin. Arginin specific
trypsin-like proteinase (RgpA) dari Porphyromonas gingivalis dapat membelah dan
mengaktifkan mediator tertentu dari pro- dan anti- inflamatori. Keseimbangan antara
kedua fungsi yang berlawanan ini dapat mempengaruhi keadaan inflamasi lokal pada
jaringan periodontal.
e. Degradasi fibrin.3
Beberapa gram negatif pigmen-hitam anaerob memiliki aktivitas fibrinolitik
yang mana akan mengurangi jeratan bakteri oleh fibrin untuk fagositosis.
f. Mengubah fungsi limposit.3
Sejumlah bakteri gram negatif dan Spirokheta pada flora subgingiva dapat
mengubah fungsi limposit dan memproduksi imunosupresif.
Proses destruksi jaringan yang terjadi merupakan akibat dari interaksi bakteri
atau substansi bakteri dengan sel pejamu, yang mana secara langsung maupun tidak
langsung mengarah kepada degradasi jaringan periodontal.
3
10
----------o0o----------
Universitas Sumatera Utara