bank indonesia.doc

3
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia diatur dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tanggal 15 Januari 2004. Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan Bank Indonesia selaku lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti DPR, BPK, dan MA. Kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan departemen karena kedudukan Bank Indonesia berada di luar Pemerintah. Namun demikian meskipun berkedudukan sebagai lembaga negara yang independen, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Bank Indonesia dinilai kerjanya oleh DPR dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah dalam perumusan kebijakan moneternya. Untuk itu Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dalam rangka akuntabilitas dan kepada Pemerintah sebagai informasi. Tujuan Bank Indonesia Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, yang meliputi: 1. kestabilan terhadap barang dan jasa, yang diukur berdasarkan atau tercermin pada laju inflasi. 2. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang diukur berdasarkan atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain. Dalam mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mengarahkan kebijakannya untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi internal khususnya keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat, dengan kondisi ekonomi eksternal yang tercermin pada kinerja neraca pembayaran. Perwujudan keseimbangan ekonomi internal adalah terjaganya inflasi pada tingkat yang rendah, sedangkan dari sisi keseimbangan ekonomi eksternal adalah terjaganya nilai tukar rupiah pada tingkat perkembangan yang cukup kuat dan stabil. Tugas Bank Indonesia Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sesuai dengan undang-undang Bank Indonesia mempunyai tiga tugas, yaitu: 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank Kewenangan Bank Indonesia Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia. 1. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, BI memiliki kewenangan: a. menetapkan sasaran-sasaran moneter, dengan memperhatikan sasaran laju inflasi

Upload: juanita

Post on 24-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BANK INDONESIA

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia diatur dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tanggal 15 Januari 2004.Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan Bank Indonesia selaku lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti DPR, BPK, dan MA. Kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan departemen karena kedudukan Bank Indonesia berada di luar Pemerintah. Namun demikian meskipun berkedudukan sebagai lembaga negara yang independen, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Bank Indonesia dinilai kerjanya oleh DPR dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah dalam perumusan kebijakan moneternya. Untuk itu Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dalam rangka akuntabilitas dan kepada Pemerintah sebagai informasi.Tujuan Bank Indonesia

Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, yang meliputi:

1. kestabilan terhadap barang dan jasa, yang diukur berdasarkan atau tercermin pada laju inflasi.

2. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang diukur berdasarkan atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain.Dalam mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mengarahkan kebijakannya untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi internal khususnya keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat, dengan kondisi ekonomi eksternal yang tercermin pada kinerja neraca pembayaran. Perwujudan keseimbangan ekonomi internal adalah terjaganya inflasi pada tingkat yang rendah, sedangkan dari sisi keseimbangan ekonomi eksternal adalah terjaganya nilai tukar rupiah pada tingkat perkembangan yang cukup kuat dan stabil.

Tugas Bank Indonesia

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sesuai dengan undang-undang Bank Indonesia mempunyai tiga tugas, yaitu:1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bankKewenangan Bank Indonesia

Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

1. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, BI memiliki kewenangan:a. menetapkan sasaran-sasaran moneter, dengan memperhatikan sasaran laju inflasi

b. melakukan pengendalian moneter, dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter (operasi pasar terbuka, fasilitas diskonto, penetapan giro wajib minimum, dan imbauan).

2. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI diberi kewenangan:a. Menetapkan penggunaan alat pembayaran

meliputi mengeluarkan, mengedarkan, menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan yang digunakan, serta tanggal mulai berlakunya.b. Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran

meliputi kewenangan memberikan izin kepada pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem pembayaran, mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antar bank serta menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) transaksi pembayaran antarbank.

3. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI memiliki kewenangan:

a. memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank

b. menetapkan peraturan di bidang perbankan

c. melaksanakan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak langsung

d. mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan.

Independensi Bank Indonesia

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia memiliki lima indepensi, yaitu:1. Independensi Kelembagaan (Institutional Independence) Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

2. Independensi Sasaran Akhir (Goal Independence)

Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter yaitu sasaran inflasi mempunyai tingkat independensi yang rendah, karena harus berkoordinasi dengan pemerintah.3. Independensi Instrumen (Instrument Independence)

Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri sasaran-sasaran moneter dan melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen moneter yang lazim digunakan.4.Independensi Personal (Personal Independence)

Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apa pun dan dari pihak mana pun.

5.Independensi Keuangan (Financial Independence)

Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank Indonesia yang meliputi anggaran kegiatan operasional, anggaran kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan perbankan.Organisasi Bank Sentral

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan Gubernur terdiri atas:

1. Gubernur (sebagai ketua)

2. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)

3. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai anggota)

Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan tertinggi:

1. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur

2. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur

3. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat

Sejalan dengan tugas-tugas Bank Indonesia, organisasi Bank Indonesia dikelompokkan ke dalam tiga sektor utama, yaitu:

1. Sektor Moneter, dengan satuan kerja: a. Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter

b. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter

c. Direktorat Pengelolaan Moneter

d. Direktorat Pengelolaan Devisa

e. Direktorat Luar Negeri

f. Biro Kredit

2. Sektor Perbankan, dengan satuan kerja: a. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan

b. Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

c. Direktorat Pengawasan Bank 1 d. Direktorat Pengawasan Bank 2

e. Direktorat Pemeriksaan Bank 1 f. Direktorat Pemeriksaan Bank 2

g. Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat

h. Direktorat Perbankan Syariah

i. Unit Khusus Investigasi Perbankan

3. Sektor Sistem Pembayaran, dengan satuan kerja: a. Direktorat Pengedaran Uang

b. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kerja sektor utama, Bank Indonesia memiliki satu sektor pendukung yaitu:

Sektor Manajemen Intern, dengan satuan kerja: a. Direktorat Pengawasan Intern

b. Direktorat Hukum

c. Direktorat Teknologi Informasi

d. Direktorat Keuangan Intern

e. Direktorat Sumber Daya Manusia

f. Direktorat Logistik dan Pengamanan

g. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan

h. Unit Khusus Program Transformasi

i. Biro Gubernur

j. Biro Sekretariat

k. Unit Khusus Manajemen Informasi

l. Unit Khusus Museum Bank Indonesia

Saat ini Bank Indonesia memiliki 37 Kantor Bank Indonesia (KBI) di seluruh Indonesia dan empat Kantor Perwakilan (KPw) di luar negeri, yaitu New York, London, Tokyo, dan Singapura.