bantu ske 2 kardio

13
“Strategi dalam penanganan Angina. Jika aliran koronaria adekuat, Pasokan O 2 akan seimbang terhadap kebutuhan O 2 (garis hitam horizontal). Angina dikarateristikkan oleh berkurangnya supply oksigen oleh koronaria versus kebutuhan oxygen (garis tegas biru). Dalam kasus yang sama,ini bissa diperbaiki dengan meningkatkan supplu oksigen (box kiri: revaskularisasi, nitrates dan calcium channel blockers). atau, obat yang digunakan untukmengurangi kebutuhan oksigen (box kanan: nitrates, beta blockers, and calcium channel blockers) yag mengakibatkangambaran garis horisontal biru putus-putus” Klasifikasi dan Farmakokinetik Nitroglycerin (merupakan bahan aktif dari bahan peledak dinamit) sangat penting dalam penatalaksanaannya dan dengan ketersediaannya dalam berbagai macam bentuk dan wujud akan memberikan jarak durasi keaktifan yang bervariasi dari obat golongan nitrat ini yaitu 10–20 min (sublingual) dan 8–10 h (transdermal). Dikarenakan penanggulangan dari serangan akut dan pencegahan dari serangan akut tersebut, kedua-duanya merupakan aspek yang penting dalam terapi,

Upload: polandeka

Post on 02-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yarsi

TRANSCRIPT

Page 1: Bantu Ske 2 Kardio

“Strategi dalam penanganan Angina. Jika aliran koronaria adekuat, Pasokan O2 akan seimbang

terhadap kebutuhan O2 (garis hitam horizontal). Angina dikarateristikkan oleh berkurangnya supply

oksigen oleh koronaria versus kebutuhan oxygen (garis tegas biru). Dalam kasus yang sama,ini bissa

diperbaiki dengan meningkatkan supplu oksigen (box kiri: revaskularisasi, nitrates dan calcium

channel blockers). atau, obat yang digunakan untukmengurangi kebutuhan oksigen (box kanan:

nitrates, beta blockers, and calcium channel blockers) yag mengakibatkangambaran garis horisontal

biru putus-putus”

Klasifikasi dan Farmakokinetik

Nitroglycerin (merupakan bahan aktif dari bahan peledak dinamit) sangat penting dalam

penatalaksanaannya dan dengan ketersediaannya dalam berbagai macam bentuk dan wujud akan

memberikan jarak durasi keaktifan yang bervariasi dari obat golongan nitrat ini yaitu 10–20 min

(sublingual) dan 8–10 h (transdermal). Dikarenakan penanggulangan dari serangan akut dan

pencegahan dari serangan akut tersebut, kedua-duanya merupakan aspek yang penting dalam

terapi, Farmakokinetik pada dosis yang berbeda dari obat ini menghasilkan perbedaan yang

signifikan.

Nitroglycerin (glyceryl trinitrate) secara cepat dimetabolismedi liver dan otot-otot polos. Obat

lainnya yaitu dinitrate (glyceryl dinitrate), yang dimana mempunyai efek vasodilatasi yang signifikan,

Page 2: Bantu Ske 2 Kardio

dan yang paling lamban adalah mononitrate, yang dimana kurang aktif dari obat-obat sebelumnya.

Dikarenakan aktifitas enzim pada hati sangat tinggi, metabolisme lintas pertama pada itroglycerin

sangat tinggi sekitar 90 %. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kadar obat dalam darah secara

cepat, serangan akut agina digunakan preparat sublingual.

Obat nitrat lainnya mirip dengan nitrogliserin baik secara pharmakokinetik maupun farmakodinamik. Isosorbit dinitrat yg merupakan obat jenis lainnya juga sering digunakan, tersedia dalam bentuk oral dan sublingual. Isosorbide dinitrate secara cepat dimetabolisme di liver dan otot polos menjadi bentuk aktif isosorbide mononitrate. Isosorbide mononitrate juga tersedia secara terpisah dengan pengguaan secara oral. Dan ada juga Amyl nitrite yang sangat mudah menguap dan merupakan vasodilator aktif tercepat yang digunakan pada angina secara inhalasi and rapid-acting vasodilator tetapi sekarang jarang diresepkan.

Mekanisme Kerja

Page 3: Bantu Ske 2 Kardio

“Mekanisme relaksasi otot polos yang diperankan oleh calcium channel blockers dan nitrate.

Kontraksi dihasilkan dari posporilasi oleh myosin rantai ringan/myosin light chain(MLC) diperantarai

olehmyosin light-chain kinase (MLCK). MLCK diaktivasi oleh Ca2+, jadi calcium channel blockers

menghambat langsung proses ini. Relaksasi akan terjadi pada saat posporilasi rantai ringan

megalami deposporilasi, suatu proses yang difasilitasi oleh cyclic guanosine monophosphate (cGMP).

Nitratedan sumber dari nitric oxide (NO) lainnya meningkatkan sintesis cGMP, dan terdapat senyawa

phosphodiesterase (PDE) inhibitors yang berfungsi megurangi metabolisme dari cGMP. (eNOS:

endothelial nitric oxide synthase; GTP: guanosine triphosphate.)”catatan : akibat sel endotel

mengalami kerusakan maka NO tidak bisa dihasilkan.

Isradipine (DynaCirc)

Oral: 2.5, 5 mg capsules

Oral controlled-release: 5, 10 mg tablets

Nicardipine (Cardene, others)

Oral: 20, 30 mg capsules

Oral sustained-release (Cardene SR): 30, 45, 60 mg capsules)

Parenteral (Cardene I.V.): 2.5 mg/mL

Nifedipine (Adalat, Procardia, others)

Oral: 10, 20 mg capsules

Oral extended-release (Procardia XL, Adalat CC): 30, 60, 90 mg tablets

Nisoldipine (Sular)

Oral extended-release: 8.5, 17, 25.5, 34 mg tablets

Verapamil (generic, Calan, Isoptin)

Oral: 40, 80, 120 mg tablets

Oral sustained-release: 100, 120, 180, 240 mg tablets or capsules

Parenteral: 2.5 mg/mL for injection

Page 4: Bantu Ske 2 Kardio

Atenolol (generic, Tenormin)

Oral: 25, 50, 100 mg tablets

Parenteral: 0.5 mg/mL for IV injection

Betaxolol

Oral (Kerlone): 10, 20 mg tablets

Ophthalmic (generic, Betoptic): 0.25%, 0.5% drops

Bisoprolol (generic, Zebeta)

Oral: 5, 10 mg tablets

Carteolol

Oral (Cartrol): 2.5, 5 mg tablets

Ophthalmic (generic, Ocupress): 1% drops

Esmolol (Brevibloc)

Parenteral: 10 mg/mL for IV injection; 250 mg/ mL for IV infusion

Labetalol (generic, Normodyne, Trandate)

Oral: 100, 200, 300 mg tablets

Parenteral: 5 mg/mL for injection

Levobunolol (Betagan Liquifilm, others)

Ophthalmic: 0.25, 0.5% drops

Nadolol (generic, Corgard)

Oral: 20, 40, 80, 120, 160 mg tablets

Nebivolol (Bystolic)

Oral: 2.5, 5, 10 mg tablets

Penbutolol (Levatol)

Page 5: Bantu Ske 2 Kardio

Oral: 20 mg tablets

Pindolol (generic, Visken)

Oral: 5, 10 mg tablets

Abciximab (ReoPro)

Parenteral: 2 mg/mL for IV injection

Alteplase recombinant [t-PA] (Activase*)

Parenteral: 50, 100 mg lyophilized powder to reconstitute for IV injection; 2 mg for catheter clots

Aminocaproic acid (generic, Amicar)

Oral: 500 mg tablets; 250 mg/mL syrup

Parenteral: 250 mg/mL for IV injection

Anisindione (Miradon)

Oral: 50 mg tablets

Antihemophilic factor [factor VIII, AHF] (Alphanate, Bioclate,* Helixate,* Hemofil M, Koate-HP,

Kogenate,* Monoclate, Recombinate,* others)

Parenteral: in vials

Anti-inhibitor coagulant complex (Autoplex T, Feiba VH Immuno)

Parenteral: in vials

Dalteparin (Fragmin)

Parenteral: 2500, 5000, 10000, 15000, 18000 anti-factor Xa units/0.2 mL for SC injection only

Danaparoid (Orgaran)

Parenteral: 750 anti-Xa units/vial

Page 6: Bantu Ske 2 Kardio

Factor VIIa: see Coagulation factor VIIa recombinant

Factor VIII: see Antihemophilic factor

Factor IX complex, human (AlphaNine SD, Bebulin VH, BeneFix*, Konyne 80, Mononine,

Profilnine SD, Proplex T, Proplex SX-T)

Parenteral: in vials

Desirudin (Iprivask)

Parenteral: 15 mg for injection

Bivalirudin (Angiomax)

Parenteral: 250 mg per vial

Cilostazol (generic, Pletal)

Oral: 50, 100 mg tablets

Clopidogrel (generic, Plavix)

Oral: 75 mg tablets

Heparin sodium (generic, Liquaemin)

Parenteral: 1000, 2000, 2500, 5000, 10,000, 20,000, 40,000 units/mL for injection

Lepirudin (Refludan*)

Parenteral: 50 mg powder for IV injection

Phytonadione [K1 ] (generic, Mephyton, Aqua-Mephyton)

Oral: 5 mg tablets

Parenteral: 2, 10 mg/mL aqueous colloidal solution or suspension for injection

Protamine (generic)

Parenteral: 10 mg/mL for injection

Reteplase (Retavase*)

Page 7: Bantu Ske 2 Kardio

Parenteral: 10.4 IU powder for injection

Streptokinase (Streptase)

Parenteral: 250,000, 750,000, 1,500,000 IU per vial powders to reconstitute for injection

Tenecteplase (TNKase*)

Parenteral: 50 mg powder for injection

Mekanisme terbentuknya pembekuan (trombus)

“Pembentukan Trombus pada lokasi kerusakan dinding vaskuler (EC, endothelial cell) dan peranan dari platelets and dan faktor pembekuan. Reseptor mpada membran platelet terdiri dari glycoprotein (GP) Ia receptor, berikatan dengan collagen (C); GP Ib receptor, berikatan dengan von Willebrand factor (vWF); dan GP IIb/IIIa, yang dimana berikatan dengan fibrinogen and macromolecule lainnya. Antiplatelet prostacyclin (PGI2 ) dilepaskan dari endotelium sebagai penghambat agregasi. Substansi Aggregasi trombosit dilepaskan melalui proses yang terdiri dari adenosine diphosphate (ADP), thromboxane A2 (TXA2), and serotonin (5-HT). Dan aktivasi faktor intrinsik dan ekstrinsik.” Disinilah obat-obat antitrombotik mengambil peranan untuk menghambat salah satu dari proses proses pembekuan tersebut diatas.

Page 8: Bantu Ske 2 Kardio

Pencegahan

Bahwa pencegahan penyakit kardiovaskular terbagi menjadi dua yaitu pencegahan

primer dan sekunder. Pencegahan primer merupakan pencegahan dini pada individu yang

memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular atau belum mengalami kejadian kardiovaskular,

sedangkan pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada individu yang

telah mengalami kejadian kardiovaskular.

Aspirin telah ditemukan sejak 200 tahun yang lalu dan digunakan sebagai antipiretik

(obat penurun panas) dan analgesik (menghilangkan nyeri). Kemudian pada tahun 1973

diketahui bahwa kandungan dalam aspirin yaitu Acetyl Salicylic Acid (ASA) bisa mengurangi risiko

penyakit jantung dan stroke.

Acetyl Salicylic Acid (ASA) dapat berperan sebagai pencegahan primer dan sekunder

penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun, ASA juga dapat dikonsumsi oleh orang muda yang

memiliki minimal 1 faktor risiko sebagai pencegahan.

ASA bekerja terhadap butir trombosit (platelet) sehingga trombosit tidak gampang

menggumpal dan bekerja pada lapisan dalam pembuluh darah (endotel) menghasilkan vasodilator

agent yang menyebabkan pembuluh darah melebar.

Pemakaian ASA dosis rendah terbukti dapat menurunkan risiko stroke iskemik sebesar 24%.

Juga menurunkan risiko stroke non-fatal, infark miokard (kerusakan otot jantung) non-fatal, atau

kematian akibat penyakit kardiovaskular pada wanita usia 65 tahun ke atas sebesar 26%.

Hal ini merupakan temuan yang diperoleh Women?s Health Study, suatu studi terlama dan

terbesar yang pernah dilakukan dengan ASA dosis rendah terhadap 40.000 wanita usia 65 tahun ke

atas yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner atau serebrovaskular (gangguan

pembuluh darah otak).

Hanya saja di Indonesia, ASA termasuk obat ethical atau memerlukan resep dokter, sehingga

penggunaannya harus berdasarkan instruksi dokter. Tidak seperti di luar negeri seperti di Amerika

dimana ASA merupakan obat yang dijual bebas karena di sana terjadi wabah kegemukan dan jumlah

kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sangat tinggi.

Kelemahan ASA adalah menyebabkan iritasi lambung, sehingga sebaiknya memilih sediaan ASA

dengan salut enterik. Salut enterik ini menyebabkan tablet akan larut di usus halus dan bukan terurai

dalam lambung sehingga tidak merangsang asam lambung secara berlebihan. Dr. Rosalina

Page 9: Bantu Ske 2 Kardio

menambahkan bahwa ASA dikontraindikasikan bagi pasien yang memiliki tukak (luka) usus dan

lambung.

Bedah/operasi pintas koroner dalam istilah asingnya disebut sebagai Coronary Artery Bypass

Graft (CABG), dilakukan dengan membuat saluran baru melewati bagian arteri koroner yang

mengalami penyempitan atau penyumbatan. Ini dimaksudkan agar kekurangan pasokan darah

termasuk oksigen ke bagian ujung (distal) dari penyempitan dapat diatasi. Bagian yang menyempit

tetap seperti semula. Ya, andaikan suatu saat kemudian terjadi penyumbatan total pada bagian yang

menyempit, maka pasokan darah untuk otot jantung tadi tetap terjamin.

Saluran baru yang dipasang dapat diambil dari pembuluh darah balik di tungkai bawah. Biasanya

dari vena saphena, dapat juga dari pembuluh nadi (arteri) ditangan yaitu dari arteri radialis, arteri

brachialis atau dari pembuluh darah yang memperdarahi susu yang disebut arteria mammaria.