batik

4
BATIK Teknik celup/colet warna dengan malam sebagai perintang Kata batik diambil dari kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Batik meruju pada teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang, warna corak “malam” (wax/lilin) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Kain yang biasa difunakan untuk membatik adalah kain mori. Macam kain mori diantaranya - Primisima yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik alusan. - Prima yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap. - Biru (medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar berwarna putih kebiruan untuk bahan sandang. - Blacu yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar berwarna agak kecoklatan. - Birkolin yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik lukis. Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik yang diakui UNESCO adalah batik tulis, batik cap kombinasi, batik cap. Maksudnya batik yang pengerjaannya menggunakan perintang lilin/malam dalam pembuatan polanya. Adapun printing atau sejenis printing berpola batik itu bukan batik. Alat dan bahan membatik - Kain mori - Kompor - Wajan (tulis), wajan datar/Teflon (cap) - Malam (lilin) - Canting/cap - Koran sebagai alas - Bentangan kayu (tulis), alas cetak/busa (cap) - Kuas/spons - Ember & plastic untuk pewarnaan Langkah membuat batik: 1. Pemolaan : Pembuatan pola pada kain “molani” (misal desain motif ornament/ragam hias). Sebelum kain digunakan, ada baiknya kain dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa bahan sintetis/ supaya lemas. 2. Pemalaman (pemberian malam dengan canting/cap) 3. Pewarnaan (bisa di oles/di colet dan bisa dicelup). Pewarnaan bisa dengan warna alam atau warna sintetis (buatan industri). Warna sintetis : napthol, remasol, indigosol (pewarnaan dingin)

Upload: luluk-lathifah

Post on 17-Jul-2015

220 views

Category:

Art & Photos


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batik

BATIK

Teknik celup/colet warna dengan malam sebagai perintang

Kata batik diambil dari kata “amba” (bahasa jawa) yang

berarti menulis dan “nitik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau

membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Batik

meruju pada teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting

atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang,

warna corak “malam” (wax/lilin) yang diaplikasikan di atas kain,

sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris

teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.

Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan

warna dengan malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin

malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak

menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki.

Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau

corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan

malam sebagai bahan perintang warna. Kain yang biasa difunakan

untuk membatik adalah kain mori. Macam kain mori diantaranya

- Primisima yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik

alusan.

- Prima yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap.

- Biru (medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar berwarna

putih kebiruan untuk bahan sandang.

- Blacu yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar berwarna

agak kecoklatan.

- Birkolin yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik lukis.

Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai

Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi

(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)

sejak 2 Oktober 2009. Batik yang diakui UNESCO adalah batik

tulis, batik cap kombinasi, batik cap. Maksudnya batik yang

pengerjaannya menggunakan perintang lilin/malam dalam pembuatan

polanya. Adapun printing atau sejenis printing berpola batik itu

bukan batik.

Alat dan bahan membatik

- Kain mori

- Kompor

- Wajan (tulis), wajan datar/Teflon (cap)

- Malam (lilin)

- Canting/cap

- Koran sebagai alas

- Bentangan kayu (tulis), alas cetak/busa (cap)

- Kuas/spons

- Ember & plastic untuk pewarnaan

Langkah membuat batik:

1. Pemolaan : Pembuatan pola pada kain “molani” (misal desain

motif ornament/ragam hias). Sebelum kain digunakan, ada

baiknya kain dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa

bahan sintetis/ supaya lemas.

2. Pemalaman (pemberian malam dengan canting/cap)

3. Pewarnaan (bisa di oles/di colet dan bisa dicelup). Pewarnaan

bisa dengan warna alam atau warna sintetis (buatan

industri).

Warna sintetis : napthol, remasol, indigosol (pewarnaan

dingin)

Page 2: Batik

Napthol (pengikat warna dengan garam naptol/garam

Diazo)

Remasol (pengikat warna dengan waterglass)

Indigosol (pengikat warna dengan HCL)

** Pewarna wenter tidak bisa digunakan dalam proses

pembuatan batik karena proses pewarnaannya panas

(kain ikut direbus).

Contoh :

Pewarnaan dengan ‘Remasol’

- 10 gram Remasol ditambah 1 gelas air panas (pekat), bisa

ditambah 1 gelas air lagi (lebih cerah)

- Oleskan warna remasol yang sudah ditambah air ke kain,

bisa dengan kuas/spons.

- Setelah agak kering warna dikunci, supaya tidak luntur

dengan waterglass.

Penguncian warna (fiksasi)

Bahan fiksasi :

1 kg waterglass + 10 gram kostik + 5 gram soda abu + ½

liter air

Waktu fiksasi minimal 2 jam – 24 jam

- Setelah warna dikunci, bilas dengan air dingin biasa

sampai bekas waterglass hilang (licin).

4. Pelorodan malam pada kain (kain direbus sehingga malam

lorod/leleh). Sebelum melorod malam, kain dianjurkan

dibasahi terlebih dahulu. Setelah dilorod, bilas kain dengan

air dingin dan jemur.

TUGAS

PEMBUATAN BATIK CAP

(APLIKASI MOTIF ORNAMEN PADA KAIN SPREI, TAPLAK &

SARUNG BANTAL)*

ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN CAP

1. Kertas gambar

2. Pensil

3. Kertas karbon (kalau ada)

4. Kayu randu (papan/blabak), ukuran max. 15 cm

Misal. buat 2 potongan kayu randu, misal 10x10 cm 2 potong

5. Gergaji triplek

6. Amplas kasar dan halus

7. Cutter/pemes

8. Paku dan palu

9. Lem kayu

10. Kain mori (pengecapan pada proses selanjutnya)

LANGKAH

1. Buat pola pada kertas

Page 3: Batik

2. Jiplak pola di kertas pada kayu randu yang sudah

dipotong.

3. Potong kayu sesuai pola/desain dengan gergaji. Rapikan

dengan cutter, haluskan dengan amplas.

4. Rekatkan hasil potongan desain pada kayu randu lainnya

(sebagai alas) dengan lem kayu.

5. Buat gagang/pegangan untuk mempermudah pemakaian.

Paku gagang kayu tersebut.

ALAT DAN BAHAN PENGECAPAN (alas cetak)

1. Cap/stempel dari kayu

2. Baki/nampan berbentuk persegi panjang

3. Busa/spons (kalau bisa warna hitam) dengan ukuran sama

dengan baki

4. Kain bekas sebagai alas

5. Plastik sebagai alas

6. Kain mori

7. Kompor

8. Koran

LANGKAH

1. Siapkan baki yang sudah terisi air.

2. Taruh busa diatasnya, kemudian kain bekas dan terakhir

plastic untuk alasnya.

Page 4: Batik

Plastik

Kain

Busa basah

Baki+air

3. Rapikan peletakkan kain & plastik.

4. Letakkan kain mori diatas plastic. Alas cetak siap digunakan.

Alat dan bahan proses pewarnaan

1. Pewarna sintesis ex remasol

2. Spons

3. Kuas

4. Plastic

5. Bentangan/jepit jemuran

6. Ember