Bedah Potensi Surabaya Nov 18, 2010 No Comments by admin

Acara Bedah Potensi Kabupaten Pamekasan yang dilaksanakan secara on-air di Radio Suara Surabaya dihadiri langsung oleh Bupati Pamekasan pada hari Jum’at tanggal 4 Juni 2010 jam 08.00 dengan tema PELUANG INVESTASI DI PAMEKASAN.

Acara yang didengar langsung oleh banyak kalangan ini sangat menarik karena mengupas tuntas peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan di Pamekasan. Karena pendengar setia Radio Suara Surabaya ini sebagian besar adalah kalangan eksekutif, maka diharapkan akan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Pamekasan. Berikut ulasan lengkapnya. SEGMEN 1     :

Seperti apa perkembangan kondisi ekonomi makro Pamekasan ?

JAWABAN        :

Angka pertumbuhan ekonomi Pamekasan selalu mengalamipeningkatan.Pada tahun 2008, mengalami kenaikan sebesar16,18 persen yaitu dari 4,76 persen pada tahun 2007 menjadi5,53 persen pada tahun 2008; dan pada tahun 2009 naik lagimenjadi 5,63 persen, sehingga angka pertumbuhan ekonomiPamekasan berada pada angka diatas Jawa Timur yangdiperkirakan berada pada kisaran 4,9 hingga5 persen.Kondisi yang baik tersebut karena didukung oleh tingkat inflasi�yang relatif terkendali yaitu sebesar 8,15 persen pada tahun2008 dan pada tahun 2009 terjadi deflasi sebesar 3,01 persenyaitu menjadi hanya 5,14 persen.Kondisi ekonomi makro tahun 2009, meskipun terjadi deflasisebesar 3,01 persen, akan tetapi aktivitas ekonomi di masyarakattidak stagnan. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat PDRBtahun 2009 yang mengalami kenaikan sebesar 10,58 persenyaitu dari 3,80 trilyun rupiah pada tahun 2008 menjadi4,21 trilyun rupiah pada tahun 2009.

SEGMEN 2     :

Bagaimana perkembangan struktur ekonomi  dan tingkat kemakmurandi Pamekasan ?

JAWABAN        :

Di Pamekasan, telah mulai terjadi pergeseran struktur ekonomi, yaitu naiknyapersentase sektor perdagangan, jasa, keuangan, listrik dan bangunan

meskipun kecil yaitu naik pada kisaran angka satu persen, sehingga sektorpertanian turun 0,72 persen pada tahun 2009, yaitu dari 55,67 persen padatahun 2008 turun menjadi 54,95 persen pada tahun 2009.Begitu juga pada pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita mengalamikenaikan sebesar 6,88 persen yaitu dari 4,28 juta rupiah pada tahun 2008,naik menjadi 4,58 juta rupiah tahun 2009.Bila kita cermati kontribusi kelompok sektor primer yaitu pertanian selamaperiode 2007-2009 trend-nya turun, walaupun landai. Sedangkan kelompoksektor tersier yaitu jasa-jasa cenderung naik meski tidak signifikan. Hal inijuga diikuti oleh kelompok sektor sekunder yaitu industri. Gejala ini di satupihak dapat diinterpretasikan sebagai sinyal positif, yaitu kelompok sektorprimer menstimulus kelompok sektor sekunder/industri dan kelompok sektortersier/jasa-jasa untuk berkembang lebih maju. Fenomena ini masih belumcukup menunjukkan terjadinya transformasi ekonomi sektoral dari agrariske industri.Tingkat pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih tinggi yaitu 5,63 pada tahun2009 dibanding tingkat pertumbuhan penduduknya yang pada tahun 2009hanya 1,99 persen. Hal ini berindikasi bahwa tingkat kemakmuran pendudukKabupaten Pamekasan semakin meningkat.Pendapatan perkapitan masyarakat kita tahun 2008 sebesar 4,29 juta rupiahdan meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar 4,58 juta rupiah.Oleh karena itu, penduduk miskin kami berkurang sangat signifikan yaitu padatahun 2008 sebesar 43,62 persen dan pada tahun 2009 menjadi hanya27,48 persen. Begitu juga Desa tertinggal pada tahun 2006 sebanyak 144 desadan pada akhir tahun 2009 turun menjadi 77 desa.PDRB ADHB Tahun 2008 – 2009

SEKTOR SATUAN 2007 2008 2009

Pertanian trilyun 1,87 2,12 2,31

Pertambangan trilyun 0,03 0,04 0,04

Industri Pengolahan trilyun 0,04 0,04 0,05

Listrik Dan Air Bersih trilyun 0,04 0,05 0,05

B a n g u n a n trilyun 0,16 0,19 0,22

Perdagangan, Hotel dan Restoran trilyun 0,43 0,5 0,57

Pengangkutan Dan Komunikasi trilyun 0,14 0,15 0,17

Keuangan, Persewaan Dan Jasa trilyun 0,18 0,21 0,23

Jasa  -  Jasa trilyun 0,44 0,51 0,57

Jumlah 3,33 3,8 4,21

Pergeseran struktur ekonomi

Sektor 2007 2008 2009

Primer 57,08 56,64 55,88

Pertanian 56,05 55,67 54,94

Pertambangan & Penggalian 1,03 0,97 0,94

Sekunder 7,21 7,35 7,48

Industri Pengolahan 1,15 1,13 1,11

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,22 1,22 1,18

Bangunan 4,84 5,00 5,19

Tersier 35,71 36,01 36,64

Perdagangan, Hotel dan Restoran 12,91 13,27 13,56

Pengangkutan dan Komunikasi 4,13 4,03 4,08

Keuangan, Persewaan dan Jasa 5,41 5,44 5,48

Jasa-jasa 13,26 13,27 13,52

PERTUMBUHAN EKONOMI

Sektor 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 4,14 3,53 4,17 3,44

2. Pertambangan & Penggalian 3,16 3,51 2,16 2,13

3. Industri Pengolahan 2,93 3,12 3,93 3,91

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4,18 4,47 6,9 6,86

5. Bangunan 5,42 7,19 8,49 8,68

6. Perdagn, Hotel & Restoran 6,72 7,74 8,98 9,27

7. Pengangkutan & Komunikasi 4,01 4,52 7,96 8,01

8. Keuangan, Persewaan & Jasa 4,33 5,33 6,33 6,37

9. Jasa-jasa 5,98 6,64 7,75 8,00

Jumlah 4,52 4,76 5,53 5,63

 

URAIAN SATUAN 2007 2008 2009

PDRB ADHB Juta Rp. 3.332.240,11 3.802.957,84 4.205.497,99

Pendapatan Perkapita ADHB Rupiah 3.817.932,51 4.285.580,51

4.580.555,35

Pertumbuhan Ekonomi Prosen 4,76 5,53 5,63

Pertumbuhan penduduk Prosen 4,67 2,02 1,99

Inflasi Prosen 7,39 8,15 5,14

Desa Tertinggal Desa 144 - 77

Jumlah Penduduk Jiwa 818.604 835.101,00 851.690

Jumlah Penduduk Miskin Jiwa 377.653 364.271 234.019

Jumlah Rumah Tangga RTM   207.488 219.179

Jumlah Rumah Tangga Miskin RTM   110.983 109.017

 SEGMEN 3     :

Potensi apa saja seandainya ada investor yang akan masuk di Pamekasan ?

JAWABAN        :

o Pertama, potensi bawang merah varitas lokal yaitu varietas

manjung yang sudah ditetapkan oleh Menteri Pertanian pada bulan Mei 2008 sebagai varietas unggul nasional. Luas lahan bawang merah yang sudah ditanami oleh masyarakat seluas 1.505 ha dengan produksi 10.513 ton atau 7,15 ton per hektar dengan umur tanam yang lebih pendek daripada varietas lainnya yaitu hanya 55 hari. Adapaun harga di pasaran Pamekasan sekitar 4.500 rupiah per kilo. Potensi lahan yang bisa dikembangkan untuk tanaman bawang merah, sebenarnya bisa mencapai 5.200 ha atau tiga kali lipat lebih dari luas lahan yang sekarang, seandainya pasar hasil panen petani kita sudah lebih jelas dari yang sekarang.

o Kedua adalah jagung. Luas tanam tahun 2009 adalah 45.241 ha dengan produksi sebesar 121.900 ton atau 2,69 ton per hektar. Produktifitas tahun 2009 kemarin mengalami kenaikan meskipun tipis dibanding tahun 2008 yang hanya 2,50 ton per hektar atau 97.864 ton. Perlu diketahui bahwa jenis jagung yang ditanam petani kita sebesar 15 persen adalah jagung lokal yaitu 18.300 ton atau 2,5 ton perhektar dan jagung hibrida 103.600 ton atau 6 ton per hektar

o Ketiga adalah rumput laut. Potensi areal pengembangan

rumput laut tersebar di 2 Kecamatan Pesisir Selatan Pamekasan (Pademawu, dan Tlanakan) dan di 2 Kecamatan Pesisir Utara Pamekasan (Batumarmar dan Pasean) potensi tersebut saat ini baru dimanfaatkan 50 Ha dari potensi pengembangan 950 Ha Pesisir Selatan, dan 800 Ha Pesisir Utara.

Rumput laut pamekasan saat ini baru di produksi di Kecamatan Pademawu, dengan hasil produksi kering 268 Ton pertahun.

Kegiatan budidaya rumput laut menggunakan pola kemitraan Inti Plasma antara KUB dan Eksportir. Ada 5 KUB dan 1 Eksportir yang sudah bermitra.Jenis rumput laut yang di intoduksikan di tanam di pesisir mengikuti permintaan pasar. Yakni jenis Cottoni dimana kualitas produk Cottoni kering Pamekasan masih terbaik di Pulau Madura. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya minat Eksportir untuk membeli produk Pamekasan, salah satunya adalah dari PT. HELMI KARAGINAN INDONESIA, sebagai Eksportir perwakilan dari produsen pengelola rumput laut terbesar di dunia (SHANGHAI BRILLIANT GUM) china.

Keempat, potensi sapi madura. Populasinya sekarang sudah 107.700 ribu ekor yang tersebar di 13 kecamatan. Atau hampir 70% dari petani Pamekasan yang berjumlah sekitar 170.000 petani.

Di Pamekasan dikembangkan sapi MADRASIN, dengan pusat pengembangan di Desa Plakpak, Lancar, Montok, Blumbungan. Populasi sekarang sudah lebih dari 10 ribu ekor.

Kelima adalah batik. Kami telah mendeklarasikan sebagai KOTA BATIK pada tahun 2009 yang ditandai dengan melukis batik sepanjang 1.530 meter oleh pembatik wanita, sehingga Pamekasan menerima sertifikat dari MURI. Sentra produksi batik ada di 11 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada. Untuk pemasaran, kami memfasilitasi dengan membangun Pasar Batik, mengikutsertakan disetiap pameran baik nasional maupun lokal. Direncanakan tahun ini akan dibangun kampung batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo sebgai bagian dari upaya pengembangan pemasaran batik dan mendukung penciptaan wisata ilmiah batik.

Keenam adalah potensi garam. Kegiatan produksi garam di Pamekasan tersebar di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Galis, Pademawu dan Tlanakan seluas 2.096 hektar dengan produksi sebesar 88.000 ton.

Sampai saat ini produksi garam di Pamekasan kualitasnya terbaik di Pulau Madura, karena tekstur substrat yang sangat sesuai untuk menghasilkan mutu garam super premium untuk kebutuhan konsumsi dan industri.

Sejalan dengan rencana swasembada garam nasional yang di inisiasi oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, saat ini di Kabupaten Pamekasan

akan didirikan Indonesia Salt Institute (Institut Garam Indonesia) dimana tercakup didalamnya kegiatan penelitian dan intensifikasi untuk meningkatkan mutu garam rakyat.

Secara kelembagaan untuk mendukung program swasembada tersebut, Pemerintah Daerah membentuk komisi garam dengan tugas pendampingan kepada kelompok usaha bersama petambak garam dan pengusaha garam, sehingga tercipta tata niaga garam yang menguntungkan kedua belah pihak.

SEGMEN 4     :

Diluar potensi agrobisnis, potensi apa saja seandainya ada investor yang akan masuk di Pamekasan ?

JAWABAN        :

Potensi lainnya yang bisa dikembangkan di Kabupaten Pamekasan adalah Pariwisata.Ada tiga Kecamatan pesisir yang mempunyai potensi wisata diantaranya Kecamatan Pademawu dengan Pantai Jumiangnya, Kecamatan Larangan dengan pantai Talang Siringnya, dan Kecamatan Pasean dengan Pantai Batu Kerbuynya.Khusus Kecamatan Pademawu, pengembangan pariwisata akan difokuskan menjadi kawasan ekonomi terpadu dimana kegiatan industri wisata bahari, industri perikanan tangkap dan perikanan budidaya, industri mina garam dan kawasan konservasi terpadu dalam satu kawasan ekonomi.Jenis wisata bahari yang ditawarkan di pesisir ini meliputi kegiatan Diving, Swimming, Sport Fishing, Snorkling, Boating, Parasailing, Viewing Sunset Sunrise, Wisata Ilmiah Rumput Laut, Wisata Ilmiah Garam, dan Wisata Ilmiah Mangrove.Potensi pariwisata ilmiah lainnya terletak kecamatan larangan dimana saat ini kami telah membuat master plan pengembangan kawasan pelabuhan terpadu pantai talang siring. Ditempat tersebut direncanakan bisa dibangun pelabuhan, tempat pelelangan ikan, area bermain, dan mall. Lokasi pengembangan ini sangat strategis karena tepat dipinggir jalan nasional.

SEGMEN 5     :

Apa saja kesiapan Pemerintah Kabupaten Pamekasan terkait dengan investasi ?

JAWABAN        :

kami telah bertekad bulat untuk menyongsong investasi di Pamekasan. Keseriusan kami telah kami canangkan dalam sebuah acara GELAR INVESTASI di hotel Bumi Surabaya pada awal tahun 2009 dengan tema Pamekasan Menjemput Asa.Oleh karena itu, kemudahan-kemudahan yang kami berikan adalah :

jaminan keamanan terhadap para investor yang akan berinvestasi di Pamekasan, perlu diketahui bahwa Pamekasan telah memperoleh anugrah pada tahun 2008 dari KPPOD.

mengawal langsung terhadap perijinan yang diperlukan, karena kami telah mempunyai perijinan satu atap

kami telah mempunyai Tim Koordinasi Pengembangan Investasi dan Percepatan Pembangunan Ekonomi

terkait dengan kelancaran usaha, telah ada dukungan dari para

ulama dan tokoh masyarakat.