belajar dan pembelajaran priint

10
NAMA : ANGGI PRATIWI NIM : A1C113021 KELA : PEND. KIMIA REGULER TEORI Behavioristik Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi dari adanya stimulus dan respon. Teori-Teori Belajar Behavior Menurut Ahli 1. Teori Belajar Menurut Thorndike Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). 2. Teori Belajar Menurut Watson

Upload: rina-safitri

Post on 08-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

belajar dan pembelajaran

TRANSCRIPT

NAMA: ANGGI PRATIWINIM: A1C113021 KELA: PEND. KIMIA REGULER

TEORI BehavioristikMenurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi dari adanya stimulus dan respon.Teori-Teori Belajar Behavior Menurut Ahli1. Teori Belajar Menurut ThorndikeMenurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000).2. Teori Belajar Menurut WatsonWatson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah maka akan dapat diramalkan perubahan-perubahan apa yang dapat terjadi setelah seseorang melakukan tindakan belajar.3. Teori Belajar Menurut Clark HullClark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).

Teori Belajar KognitifTeori belajar kognitif merupakan suatu teori yang lebih mementingkan proses daripada hasil belajar itu sendiri. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual. Konsep ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu prosese internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Bagi penganut aliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Teori-teori menurut para ahli1. Jean PiagietMenurut Jean Pieget, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu:1. Asimilasi penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. Contohnya adalah siswa telah mengatahui terciptanya tata surya dengan berbagai teori lalu dikenalkan kembali dengan teori pembentukan bumi.2. Akomodasi yaitu penyusuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Contohnya adalah siswa harus menjelaskan mengenai teori-teori pembentukan bumi.3. Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Siswa dapat memperoleh berbagai informasi untuk memperluas pengetahuannya dengan mencari sumber lain dari internet, buku-buku dan bukan hanya terpaku pada guru saja.

2. AusubelMenurut Ausubel, siswa akan belajar dengan baik jika pengatur kemajuan (belajar) atau advance organizer didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa.Contohnya adalah mebuat pelajaran semenarik mungkin agar peserta didik dapat bersemangat dalam belajar dan dapat memahami pelajaran tersebut.

3. BrunerMenurut Bruner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya.Contohnya adalah mengadakan praktikum untuk matakuliah geografi yang terdiri dari berbagai cabang dapat membantu mahasiswa dalam hal pemahaman yang lebih mudah ditangkapnya dibandingkan dengan hanya belajar teori saja. Dengan adanya pengalaman dan eksperimen akan membuat mahasiswa dapat menarik kesimpulan dari hal-hal yang telah dilalui olehnya.

Teori Belajar Pengalaman/Fungsional dan HumanismTeori fungsional merupakan aliran psikologi yang timbul di Amerika Serikat, dengan tokoh-tokohnya William James, John Dewey dan James Rowland Angel. Aliran ini menganggap proses mental yang berupa cerapan indera, emosi, pemikiran sebagai fungsi dari organism biologis dalam penyesuaian terhadap lingkungannyaserta pengendalian lingkungannya.Contohnya adalah bahasa merupakan alat untuk menyampaikan dan memahami dalam pentransferan ilmu pengetahuan. Bahasa yang digunakan dalam hal ini haruslah yang dimengerti olah semua peserta didik agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Teori Belajar HumanismMenurut teori ini, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia, proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.1. Arthur CombsBelajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.Contohnya ada seorang murid yang tidak menyukai pelajaran fisika bukan karena ia bodoh tetapi mereka enggan dan terpaksa untuk mempelajari hal yang tidak disukainya. Guru disini berperan untuk merubah persepsi murid dan meyakinkan bahwa fisika merupakan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan.

2. MaslowMaslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hierarkis. Kebutuhan dasar itu ialah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta,kasih sayang dan kepemilikan, kebutuhan self esteem, dan kebutuhan aktualisasi diri.Contohnya seorang murid harus mendapatkan penghargaan saat ia mencapai nilai tertinggi dikelasnyakarena hal tersebut merupakan salah satu kebutuhan individu.

Konsep Belajar ZPD (Zone of Proximal Development) dan Aplikasinya dalam Proses Pembelajaran

Konsep Zona Perkembangan Proksimal (zone of proximal development) dikemukakan oleh Lev Vygotsky. Menurutnya, perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai masalah secara mandiri. Ini disebut sebagai kemampuan intramental. Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika di bawah bimbingan orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten. Ini disebut kemampuan intermental. Jarak antara keduanya, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial ini disebut zona perkembangan proksimal.

KAJIAN DARI TEORI-TEORI DIATAS

Menuru teori behavior, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Menurt teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau otput yang berupa respon.Menurut teori behavior, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang memengaruhi proses belajar, proses belajar tidak sekedar pembentukan atau shaping.Konsep belajar kognitif berbeda dengan konsep belajar behavior, konsep belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan anatra stimulus dan respon. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleksSedangkan teori belajar pengalaman/fungsinya lebih mementigkan kecerdasan yang kita dapat dengan menggunakan sebaik-baiknya indra yang kita miliki dan teori humanis ini lebih memntingkan kebebasan/hak/kebutuhan belajar yang kita suka dan membuat kita nyaman tanpa ada paksaan, mengajak kita belajar untuk mengenal juga lingkungan sekitar, belajar sambil mengenal indivu-individu lain di sekitar kita yang mana teori ini mempunyai tujuan untuk memanusiakan manusia.