belajar materi debit untuk siswa kelas vb sd...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL
BELAJAR MATERI DEBIT UNTUK SISWA KELAS VB SD KANISIUS
DEMANGAN BARU 1 MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Monicha Tri Lestari Haloho
NIM: 161134149
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan atas selesainya skripsi
ini. Dalam proses pembuatan skripsi ini tentu banyak pihak yang selalu
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti
mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Keluarga peneliti Simon Petrus Haloho (ayah), Cicilia Dwi Kuryanti (ibu),
Laurensia Monsilia Kurnia Sari Sihaloho (kakak), Laurensius Handre
Kurnia Adi Sihaloho (kakak) yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
dan semangat.
2. Sahabat-sahabat yang berjuang bersama, memberikan penghiburan, dan
penyemangat.
3. Almamater kebanggaan peneliti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
HALAMAN PERSEMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Serahkan jalanmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya dan Dia akan
bertindak. Serahkanlah jalanmu kepada Tuhan dan berharaplah pada-Nya, maka
Iapun akan mengadakan-Nya. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, berhadaplah
kepada-Nya, Ia akan menolongmu”
Mazmur 37:5
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur”
Filipi 4:6
HALAMAN MOTTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Mei 2020
Peneliti
Monicha Tri Lestari Haloho
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monicha Tri Lestari Haloho
Nomor Mahasiswa : 161134149
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATERI
DEBIT UNTUK SISWA KELAS VB SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 19 Mei 2020
Yang menyatakan
Monicha Tri Lestari Haloho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL
BELAJAR MATERI DEBIT UNTUK SISWA KELAS VB SD KANISIUS
DEMANGAN BARU 1 MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE
Monicha Tri Lestari Haloho
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2020
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil wawancara kepada guru dan
observasi penelitian terhadap siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Data yang peneliti dapatkan yaitu keterampilan komunikasi siswa termasuk dalam
kategori cukup, serta hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi debit
belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 65. Penelitian ini
bertujuan untuk membantu siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar untuk materi debit
dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah 28 siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru tahun ajaran
2019/2020. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa pedoman
wawancara, lembar observasi keterampilan komunikasi, dan tes evaluasi. Teknik
analisis data penelitian menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar. Nilai
rata-rata dari kondisi awal 50.3 (cukup komunikatif), pada siklus I meningkat
menjadi 60.8 (cukup komunikatif), dan di siklus II meningkat menjadi 78.2
(komunikatif). Nilai rata-rata hasil belajar di kondisi awal adalah 45 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 12.5%, pada siklus I rata-rata
meningkat menjadi 65.6 dengan persentase 46.4%, dan pada siklus II meningkat
menjadi 79.2 dengan persentase 92.9%.
Kata kunci: keterampilan komunikasi, hasil belajar, Think Pair Share (TPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVEMENT THE COMMUNICATION SKILL AND THE LEARNING
OUTCOMES OF DEBIT MATERIAL FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF
KANISIUS DEMANGAN BARU 1 ELEMENTARY SCHOOL USING THINK
PAIR SHARE LEARNING MODEL
Monicha Tri Lestari Haloho
Sanata Dharma University Yogyakarta
2020
This research is motivated by the result of interviews with teachers and
researcher’s observation of students in class VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
The data which the researcher got: students’ communication skills included in the
category of quite communicative, as well as student learning outcomes in
mathematics subject matter debit did not meet the KKM set by the school by 65.
This study aims to help students in fifth grade of Kanisius Demangan Baru 1
elementary school to improve communication skills and learning outcome for the
debit material by applying the Think Pair Share learning model.
This type of research is Classroom Action Research (CAR). The subjects of
the study were the grade VB students of Kanisius Demangan Baru 1 elementary
shcool amounted 28 students in the academic year of 2019/2020. The instruments
used in this study were interview guidelines, observation sheets of communication
skill, and test. Data analysis techniques used in this study were quantitative and
descriptive qualitative analysis.
The result of this study indicates an increase in communication skill and
learning outcomes using Think Pair Share learning model. This is indicated in the
increase in the average value of the initial conditions of 50.3 (Quite
communicative), cycle I increases by 65.5 (Quite communicative) and cycle II
experiencing an increase to78.2 (Communicative). The average value of learning
outcomes in the initial conditions is 45 with the percentage of students achieving
KKM of 12.5%, the first cycle increases to 65.6 with a percentage of 46.4%, and
in the second cycle increases to 79.2 with a percentage of 92.9%.
Keywords: communication skill, learning result, Think Pair Share (TPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Komunikasi dan
Hasil Belajar Materi Debit Untuk Siswa Kelas VB SD Kanisius Demangan
Baru 1 Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share” ini disusun
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari banyak dukungan dan doa yang tulus, oleh karena itu
peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I, yang
selalu memberikan pengarahan, semangat, dan dukungan sehingga
memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II, yang
selalu memberikan bantuan, semangat dan selalu terbuka untuk dimintai
saran sehingga memperkaya pengetahuan peneliti.
6. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) kelas 8D Angkatan 2016 yang selalu memberikan semangat dan
arahan selama menjalani proses perkuliahan.
7. Seluruh dosen Program Studi PGSD Univerisitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membimbing dan mendidik peneliti selama
menempuh gelar Sarjana Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Y. Hariyanta, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru 1
Yogyakarta yang telah memberikan izin serta terbuka dan berkenan
berdiskusi secara aktif selama proses penelitian.
9. Albertus Hartoyo, S.Pd. selaku guru kelas VB SD Kanisius Demangan
Baru 1 Yogyakarta yang senantiasa bersedia untuk memberi saran dan
berdiskusi secara aktif selama proses penelitian.
10. Siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 yang dengan senang hati,
bekerja sama, dan membantu menciptakan suasana pembelajaran aktif dan
menyenangkan.
11. Seluruh validator yang memberikan saran, pendapat, dan juga bantuan
dalam proses validasi perangkat pembelajaran dan instrumen lembar
observasi dalam penelitian
12. Kedua orang tua, bapak Simon Petrus Haloho dan ibu Cicilia Dwi
Kuryanti yang selalu memberikan doa, dukungan, saran, semangat serta
materi bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Mbah kakung Yulius Parman, dan mbah uti Yohana Sri Daryatmi yang
selalu memberikan doa, dukungan, serta semangat kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
14. Kedua kakak, Laurensia Monsilia Kurnia Sari Sihaloho, dan Laurensius
Handre Kurnia Adi Sihaloho yang selalu memberikan doa dukungan, dan
mendengarkan keluh kesah serta semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
15. Adelberta Lelita, Theresia Dwi Clara, Gloria Anneke, Agung Budi
Nugroho, Erika Yustiani, Kezia Natalia, yang selalu setia menemani,
memberikan semangat, dan selalu bersedia mendengarkan keluh kesah dan
memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman skripsi kolaboratif Adelberta Lelita, Gloria Anneke,
Theresia Dwi Clara, Kezia Natalia, Suzana Hutami Putri, Ira Oktaviani,
Dhesta Youlandi, Seniman Gulo, Nopy Nisky, Angelia Sekarati yang
selalu terbuka untuk berdiskusi dan saling memberikan dukungan satu
sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
17. Teman-teman kelas D angkatan 2016 yang memberikan semangat bagi
peneliti selama kuliah.
18. Semua yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun telah banyak
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan. Walaupun demikian, peneliti berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di tingkat sekolah
dasar.
Yogyakarta, 19 Mei 2020
Peneliti
Monicha Tri Lestari Haloho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………….……...…. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………….……… ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………...……………….…...…… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………..………………….………… iv
HALAMAN MOTTO………………………..………………….………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………...…....…… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………… vii
ABSTRAK…………………………………………...…….………….…… viii
ABSTRACT……………………………….………….…………..………… ix
KATA PENGANTAR………………………………………….………….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………...……………….. xix
DAFTAR TABEL………………………………………………...……….. xx
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………...……………...... xxii
BAB I PENDAHULUAN…………...…………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………. 6
C. Batasan Masalah………………………………………………... 7
D. Rumusan Masalah………………………………………………. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 8
F. Manfaat Penelitian……………………………………………… 8
G. Definisi Operasional……………………………………………. 9
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………... 11
A. Kajian Pustaka………………………………………………….. 11
1. Keterampilan Abad 21…………………………………….. 11
2. Keterampilan Komunikasi………………………………… 14
a. Pengertian Komunikasi……………………………….. 15
b. Pengertian Keterampilan Komunikasi………………... 15
c. Indikator Keterampilan Komunikasi…………………. 17
3. Model Pembelajaran Kooperatif…………………………... 22
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif………….. 22
b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS…………... 23
c. Langkah-Langkah Pembelajaran TPS………………... 24
d. Kelebihan Model Pembelajaran TPS…………………. 27
e. Kekurangan Model Pembelajaran TPS……….………. 28
4. Metode Pembelajaran…………………………………….... 30
a. Pengertian Metode Pembelajaran……………………..
b. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran……………………..
30
31
5. Media Pembelajaran………………………………………. 33
a. Pengertian Media Pembelajaran………………...…….
b. Jenis-Jenis Media Pembelarajan……………...……….
33
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
6. Pendekatan Saintifik……………………………………….. 35
7. Matematika…………………………………………..…..… 37
a. Pengertian Matematika………...……………………… 37
b. Tujuan Matematika…………………………………… 38
c. Materi Debit Untuk Kelas V SD……………………… 39
8. Hasil Belajar……………………………………………….. 42
a. Pengertian Hasil Belajar……………………………… 42
b. Macam-Macam Hasil Belajar………………………… 43
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar…… 45
9. Karakteristik Siswa Usia SD……………………………… 47
a. Gagasan Piaget………………………………………... 47
b. Gagasan Vygotsky………………………….………… 49
B. Penelitian Yang Relevan………………………………………. 50
C. Kerangka Berpikir……………………………………………... 53
D. Hipotesis Tindakan……………………………………………. 54
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………….. 56
A. Jenis Penelitian………………………………………………… 56
B. Setting Penelitian………………………………………………. 59
1. Tempat Penelitian…………………………………………. 59
2. Subjek Penelitian………………………………….......…… 59
3. Objek Penelitian…………………………………………… 59
4. Waktu Penelitian……………………………...…………… 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
C. Persiapan Penelitian…………………………………………… 59
D. Rencana Tindakan Setiap Siklus………………………………. 60
1. Siklus I…………………………………………………….. 61
a. Perencanaan Tindakan……………...………………… 61
b. Pelaksanaan Tindakan………...……………………… 61
c. Observasi……………………………………………… 62
d. Refleksi…..…………………………………………… 62
2. Siklus II…………………………………………………….. 62
a. Perencanaan Tindakan……………...………………… 62
b. Pelaksanaan Tindakan………...……………………… 63
c. Observasi……………………………………………… 63
d. Refleksi…..…………………………………………… 64
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 64
1. Non Tes……………………………………………………. 64
a. Wawancara…………………………………………… 64
b. Observasi……………………………………………… 65
c. Dokumentasi………………………………………….. 66
2. Tes…………………………………………………………. 66
F. Instrumen Penelitian…………………………………………… 67
1. Pedoman Wawancara……………………………………….. 67
2. Pedoman Observasi…………………………………………. 68
3. Studi Dokumentasi………………………………………….. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
4. Tes Evaluasi………………………………………………… 70
a. Evaluasi Siklus I………………………………………. 71
b. Evaluasi Siklus II……………...……………………… 71
G. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………… 71
1. Validitas…………………………………………………….. 71
a. Validitas Isi…………………………………………… 72
b. Validitas Konstruk……………………………………. 74
2. Reliabilitas………………………………………………….. 77
H. Teknik Analisis Data…………………………………………... 79
1. Analisis Data Keterampilan Komunikasi Siswa……………. 79
2. Analsis Data Hasil Belajar Siswa…………………………… 80
I. Indikator Keberhasilan………………………………………… 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………. 82
A. Kegiatan Pra Penelitian………………………………………... 82
1. Keterampilan Komunikasi Siswa………….……………….. 82
2. Hasil Belajar Siswa…………………………………………. 85
B. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus…………………………….. 86
1. Siklus 1……………………………………………………… 86
a. Perencanaan Tindakan……………………………...… 86
b. Pelaksanaan Tindakan………………………………… 87
c. Observasi……………………………………………… 94
d. Refleksi……………………………………………….. 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
2. Siklus II……………………………………………………... 98
a. Perencanaan Tindakan……………………………...… 98
b. Pelaksanaan Tindakan………………………………… 99
c. Observasi……………………………………………… 103
d. Refleksi……………………………………………….. 104
C. Analisis Hasil Penelitia………………………………………… 105
1. Analisis Data Keterampilan Komunikasi Siswa…………… 105
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa…………………………. 107
D. Pembahasan Penelitian…………..…………………………….. 111
E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian………………………… 115
BAB V PENUTUP…………………………………………………………. 117
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 117
B. Keterbatasan Penelitian………...……………………………… 118
C. Saran…………………………………………………………… 118
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 119
LAMPIRAN………………………………………………………...……… 125
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………….……… 341
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share... 25
Gambar 2.2 Literature Map…………………………………………….. 52
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir………………………………………… 54
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart……………………. 57
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keterampilan Komunikasi Siswa……. 107
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa………………….. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Kesamaan Tiap Indikator Menurut Para Ahli……… 18
Tabel 2.2 Indikator dan Deskriptor Keterampilan Komunikasi…….. 20
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran…...…...…….. 67
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Observasi Keterampilan Komunikasi…. 69
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I………………………….. 71
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II…………………………. 71
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran…...………… 72
Tabel 3.6 Hasil Validasi Guru 1 Siklus I……………………………. 73
Tabel 3.7 Hasil Validasi Guru 1 Siklus II………...…………………. 73
Tabel 3.8 Hasil Validasi Guru 2 Siklus I………………...………….. 73
Tabel 3.9 Hasil Validitas Guru 2 Siklus II…………………………... 73
Tabel 3.10 Hasil Validitas Dosen 1 Siklus I………………………….. 73
Tabel 3.11 Hasil Validitas Dosen 1 Siklus II…………………………. 74
Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi Siklus I…….. 75
Tabel 3.13 Hasil Validatas Soal Uraian Evaluasi Siklus I……………. 75
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi Siklus II…… 76
Tabel 3.15 Hasil Validitas Soal Uraian Evaluasi Siklus II……............ 76
Tabel 3.16 Kualifikasi Reliabilitas…………….…............................... 77
Tabel 3.17 Reliabilitas Statistics Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus
I……………………………………………………………
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 3.18 Reliabilitas Statistics Soal Uraian Siklus I…….................. 78
Tabel 3.19 Reliabilitas Statistics Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus
II. ………….…....................................................................
78
Tabel 3.20 Reliabilitas Statistics Soal Evaluasi Uraian Siklus II…...... 78
Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan……………..................................... 81
Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Observasi Ketrampilan Komunikasi
Siswa Pada Kondisi Awal…………………………………
82
Tabel 4.2 Observasi Ketrampilan Komunikasi Siswa Pada Kondisi
Awal……………………….......…………………………..
84
Tabel 4.3 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa……………...…... 86
Tabel 4.4 Hasil Skor Rangkuman Ketrampilan Komunikasi Siswa… 105
Tabel 4.5 Perbandingan Data Hasil Belajar Siswa……….................. 108
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penelitian…………............................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus……...……………………………………...…….. 126
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……………… 142
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Keterampilan Komunikasi……..…. 202
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban……………………….. 207
Lampiran 5 Analisis Butir Soal………………………………………. 221
Lampiran 6 Validasi Dosen dan Guru………………………………... 238
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Keterampilan Komunikasi………… 284
Lampiran 8 Hasil Belajar……………………………………………... 311
Lampiran 9 Observasi Kondisi Awal…………………………………. 314
Lampiran 10 Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi………………………… 319
Lampiran 11 Sampel Pekerjaan LKPD………………………………… 325
Lampiran 12 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian……………... 336
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian……………………………………... 337
Lampiran 14 Foto-Foto Penelitian……………………………………... 338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan abad 21 sebagai keterampilan 4C yang meliputi
keterampilan berpikir kritis (critical thinking), keterampilan komunikasi
(communication), keterampilan kolaborasi (collaboration), dan kreativitas
(creativity) (Greenstein dalam Redhana, 2019: 2240). Ciri-ciri dari
keterampilan berpikir kritis ialah memahami permasalahan pada soal yang
diberikan, memberikan alasan berdasarkan fakta yang relevan pada setiap
langkah dalam membuat keputusan, mengecek kembali secara menyeluruh
mulai dari awal sampai akhir (Fridanianti dkk, 2018: 11). Ciri-ciri dari
keterampilan komunikasi ialah mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang
matematika, membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun
pertanyaan yang relevan, menjelaskan ide, situasi, relasi matematika secara
lisan dan tulisan dengan menggunakan benda nyata, gambar, dan grafik
(Sumarmo dalam Nuraeni dan Luritawaty, 2010: 6). Ciri-ciri dari
keterampilan kolaborasi ialah setiap anggota melakukan kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dan saling ketergantungan, individu bertanggung
jawab atas dasar belajar dan perilaku masing-masing (Suryani, 2017: 197).
Ciri-ciri dari kreativitas ialah mampu menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan ide, membuat ide-ide baru dan menambahkan ide,
memperbaiki, menganalisa, dan mengevaluasi ide-ide orisinial untuk
memaksimalkan usaha kreatif (National Education Association, 2010: 25).
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta pada Rabu, 4 September 2019,
peneliti memperoleh informasi bahwa siswa sering bermalas-malasan untuk
mencatat materi sebagai catatan sehingga siswa sering lupa mengenai materi
yang diajarkan, sering tidak menuliskan kalimat matematika dalam menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
soal yang diberikan, masih ada beberapa siswa yang masih pasif untuk
bertanya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut siswa belum optimal dalam
menerapkan keterampilan komunikasi. Siswa sering tidak memeriksa kembali
jawaban dari tugas yang diberikan guru. Berdasarkan ciri-ciri tersebut siswa
belum optimal dalam menerapkan keterampilan berpikir kritis. Siswa kurang
dapat bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan atau hanya berpatokan
dengan teman yang dianggap lebih mampu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut
siswa belum optimal dalam menerapkan keterampilan kolaborasi. Siswa juga
kebanyakan masih mengikuti pendapat teman saat berdiskusi dan tidak
memberikan pendapatnya sendiri. Berdasarkan ciri-ciri tersebut siswa belum
optimal dalam menerapkan kreativitas. Dari data yang didapatkan oleh
peneliti, permasalahan yang paling banyak dialami oleh siswa yaitu pada
keterampilan komunikasi.
Menanggapi permasalahan pada saat wawancara peneliti
menyimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa
berkaitan dengan indikator keterampilan komunikasi. Adapun ciri-ciri dari
keterampilan komunikasi (1) mendengarkan ketika teman sebaya atau guru
sedang berpendapat, (2) mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak
dimengerti, (3) berani berpendapat dihadapan teman sebaya dan guru, (4)
menjawab pertanyaan dari benda-benda tertentu atau gambar ke dalam ide
matematika, (5) menjelaskan atau menghubungkan ide, situasi, relasi
matematika secara lisan dan tulisan dengan benda tertentu atau gambar. Untuk
menguatkan data peneliti melakukan observasi untuk mata pelajaran
matematika.
Peneliti melakukan observasi pada Senin, 7 Oktober 2019 pada mata
pelajaran matematika materi pecahan. Jumlah siswa yang diobservasi ada 28
siswa. Rubrik observasi yang digunakan pada saat observasi yaitu 5 indikator
keterampilan komunikasi yang diambil dari 3 ahli dan dijabarkan menjadi 10
deskriptor (dapat dilihat pada lampiran 3). Dari hasil observasi peneliti
menemukan bahwa 12 orang siswa komunikatif, 5 orang siswa cukup
komunikatif, dan 11 orang siswa kurang komunikatif. Rata-rata dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keterampilan komunikasi siswa kelas VB SD Demangan Baru 1 yaitu 50.3
dengan kategori cukup komunikatif. Ciri-ciri siswa yang belum maksimal
dalam keterampilan komunikasi tampak ketika siswa juga belum aktif
bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi pecahan yang tidak dimengerti
yang tidak sesuai dengan deskriptor c. Siswa belum berani mengangkat tangan
untuk bertanya ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi
pecahan yang tidak sesuai dengan deskriptor d. Siswa belum mampu
menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi pecahan yang
bertentangan dengan deskriptor e. Siswa belum menuliskan jawaban dari
pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika yang bertentangan
dengan deskriptor g. Siswa belum mampu mempresentasikan dengan suara
jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan materi pecahan
menggunakan benda tertentu yang berkaitan dengan deskriptor i.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi di kelas VB
SD Demangan Baru 1 disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi pada
mata pelajaran matematika di kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
kurang maksimal. Oleh sebab itu peneliti tertarik melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan
hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1. Dari hasil
wawancara, guru menghendaki peneliti melakukan PTK untuk materi
selanjutnya yaitu materi debit. Maka dari itu peneliti melakukan studi
dokumentasi untuk mendapatkan kondisi awal untuk hasil belajar siswa pada
materi debit.
Hasil studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Kanisius
Demangan Baru 1 Yogyakarta diperoleh dari data 1 tahun terakhir yaitu tahun
2018/2019 untuk materi debit. Jumlah siswa kelas VB pada tahun ajaran
2018/2019 adalah 24 siswa. Dari hasil studi dokumentasi terdapat siswa yang
telah mencapai nilai KKM sebanyak 3 siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai nilai KKM sebanyak 21 siswa. Oleh karena itu, jika dihitung secara
persentase siswa yang telah mencapai KKM adalah 12.5%. Rata-rata nilai
kelas diperoleh 45 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pelajaran matematika adalah 65. Data hasil belajar siswa pada materi debit
membuktikan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai KKM.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, observasi di kelas VB SD
Demangan Baru 1, dan studi dokumentasi dapat disimpulkan bahwa
keterampilan komunikasi dan hasil belajar pada materi debit di kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 kurang maksimal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB peneliti ingin
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
karena model TPS tersebut memberi banyak waktu kepada siswa agar dapat
berpikir, merespon, dan saling membantu. Model pembelajaran ini diterapkan
dengan membagi siswa kedalam kelompok kecil untuk memberikan
kesempatan siswa untuk saling membantu dalam belajar agar terjadi
peningkatan hasil belajar. Selain itu dalam kelompok kecil siswa dapat belajar
dengan semangat dan bekerja sama dalam kelompok dengan saling
mengungkapkan ide/pendapatnya (Elhefni, 2011: 304). Sintaks model
pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu: think (berpikir), pair (berkelompok),
share (berbagi).
Model ini dapat meningkatkan deskriptor dari keterampilan
komunikasi pada materi debit yaitu: pada sintaks pertama think (berpikir)
siswa dapat berpikir secara individu mengenai permasalahan yang diberikan
oleh guru tentang materi yang akan diajarkan. Deskriptor yang dapat
ditingkatkan dari sintaks ini yaitu siswa mau memperhatikan ketika guru
menjelaskan mengenai materi debit (deskriptor a), siswa menyalin kembali
apa yang sudah disampaikan oleh guru atau teman untuk mendapatkan ide
mengenai materi debit (deskriptor b), siswa aktif bertanya ketika ada sesuatu
mengenai materi debit yang tidak dimengerti (deskriptor c), siswa berani
mengangkat tangan untuk bertanya ketika ada sesuatu yang belum dipahami
mengenai materi debit (deskriptor d). Pada sintaks kedua pair (berkelompok)
siswa berkelompok secara berpasangan sesuai dengan yang sudah ditunjukkan
guru berdasarkan tingkat kognitifnya. Deskriptor yang dapat ditingkatkan
pada sintaks ini yaitu siswa menanggapi pendapat teman saat berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengenai materi debit (deskriptor e), siswa memberikan ide atau gagasan saat
berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor f), siswa menuliskan jawaban
dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika (deskriptor g),
siswa menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit
(deskriptor j). Pada tahap ketiga share (berbagi) setiap pasangan
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk menghasilkan ide baru.
Deskriptor yang dapat ditingkatkan dari sintaks ini yaitu siswa menanggapi
pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor e), siswa
membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda tertentu (deskriptor
h), siswa mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok
berkaitan dengan materi debit menggunakan benda tertentu (deskriptor i).
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) tersebut juga sebagai upaya supaya membuat suasana belajar menjadi
menyenangkan. Hal-hal yang dapat membuat siswa menjadi mau belajar yaitu
dipengaruhi berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal. Upaya dalam
menggunakan model pembelajaran TPS dengan didukung oleh media
pembelajaran merupakan faktor eksternal untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi debit. Metode yang digunakan yaitu metode demonstrasi,
tanya jawab pemberian tugas, tanya jawab, dan kerja kelompok. Sedangkan
media yang digunakan pada penelitian yaitu media obyek fisik (botol air
mineral, selang, panci, galon, ember), dan audio visual (video berisi soal-soal
serta penyelesaian materi debit).
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) juga karena terinspirasi oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Prihastuti, & Riyadi (2014) dengan judul
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Model
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)”. Materi yang dipilih yaitu sifat-sifat
bangun segiempat dan keliling serta luas bagun segiempat dengan jumlah
subjek yaitu 28 siswa kelas VII E SMP N 2 Pajangan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah angket dan observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran TPS dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
proses pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Hal
ini terlihat pada nilai rata-rata pada pra siklus sebesar 58.85 (kategori sedang)
dengan ketuntasan belajar kelas mencapai 28.57% (kategori rendah). Setelah
diadakan penelitian siklus I rata-rata menjadi 72.62 (kategori tinggi) dengan
ketuntasan belajar kelas mencapai 53.57% (kategori sedang). Pada siklus II
nilai rata-rata meningkat menjadi 85.20 (kategori sangat tinggi) dengan
ketuntasan belajar kelas mencapai 89.29% (kategori sangat tinggi). Hasil
penelitian tersebut memberi inspirasi bagi peneliti untuk menerapkan model
pembelajaran TPS untuk meningkatkan keterampilan siswa dan hasil belajar
pada materi debit untuk siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1. Dari
penelitian sebelumnya tersebut yang menjadi pembeda dengan penelitian yang
dilakukan peneliti adalah subjek yang diteliti dan materi yang akan diajarkan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti melakukan PTK yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Komunikasi dan Hasil Belajar Materi Debit Untuk
Siswa Kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 Menggunakan Model
Pembelajaran Think Pair Share”. Teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Rencana yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah 2 siklus yang setiap siklusnya terdapat
dua pertemuan dengan target untuk siklus I dan II pada keterampilan
komunikasi yaitu 75. Hal ini dikarenakan keterampilan komunikasi yang harus
diasah secara terus menerus dan untuk nilai 75 sudah masuk kedalam kategori
komunikatif. Sama seperti keterampilan komunikasi untuk hasil belajar target
yang digunakan pada siklus I dan siklus II yaitu 75. Hal ini dikarenakan untuk
nilai tersebut sudah melampaui dari batas KKM pada mata pelajaran
matematika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Rendahnya keterampilan komunikasi pada materi debit pada siswa kelas
VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi debit pada siswa kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1.
3. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran siswa
kurang menarik baik siswa sehingga hasil pembelajaran siswa menjadi
kurang memuaskan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti akan membatasi masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Peneliti hanya meneliti siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
2. Objek yang diteliti adalah keterampilan komunikasi dan hasil belajar
matematika materi debit.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
4. Mata pelajaran yang diteliti, yaitu matematika dengan materi debit pada
KD 3.3 Menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan
merupakan hasil bagi antara jarak dengan waktu, debit sebagai hasil bagi
antara volume dan waktu, dan KD 4.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan,
debit).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
dan hasil belajar matematika dan siswa kelas VB SD Demangan Baru 1
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 pada materi debit?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dalam materi debit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
siswa kelas VB SD Demangan Baru 1 semester ganjil tahun pelajaran
2019/2020?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar dalam materi debit siswa kelas VB
SD Demangan Baru 1 semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah:
1. Menjelaskan penerapan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan keterampilan
komunikasi dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VB di SD
Kanisius Demangan Baru 1 semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020
dalam materi debit.
2. Mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dalam materi
debit siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 semester ganjil tahun
pelajaran 2019/2020.
3. Mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi debit
kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 semester ganjil tahun pelajaran
2019/2020.
F. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua macam,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang mampu
meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi debit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi
debit pada pembelajaran matematika sehingga mempermudah sekolah
dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan.
b. Bagi guru dan calon guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
maupun calon guru sebagai bahan masukan untuk melaksanakan
pembelajaran yang lebih efektif menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS)
c. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi dan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS).
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sekaligus menambah
pengetahuan serta wawasan untuk mengatasi permasalahan siswa
dalam materi debit kelas V menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
G. Definisi Operasional
1. Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi adalah kemampuan mengadakan hubungan dua
arah atau interaksi baik secara verbal maupun non verbal dengan
menggunakan gambar, isyarat, simbol, ekspresi wajah atau tulisan
sehingga pesan atau informasinya dapat dipahami dengan baik
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama melakukan
kegiatan belajar yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bertanggung jawab
atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan
pembelajaran anggota-anggota yang lain, menekankan penyelesaian
masalah secara berkelompok, dan guru sebagai fasilitator dalam
pemecahan masalah.
4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Model pembelajaran TPS adalah model yang menuntut siswa untuk dapat
bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar
berempati, saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan, menerima
pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak
diterima.
5. Matematika
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang berisi bahasa
simbolis, yang memiliki fungsi praktis dan teoritis untuk memungkinkan
manusia dapat berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide-ide
mengenai elemen dan kuantitas.
6. Debit
Debit adalah kecepatan aliran air pada waktu tertentu dengan satuannya
yaitu liter/detik, cm3/menit, liter/jam, atau m3/jam
7. Karakteristik Siswa Kelas V
Siswa kelas V berada pada rentang usia 6-12 tahun, yang dimana usia
tersebut berada dalam tahap operasional konkret (siswa mampu
mengoperasikan logikanya yang terikat dengan objek yang sifatnya
konkret)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Keterampilan Abad 21
Semua keterampilan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil
menghadapi tantangan, kehidupan yang semakin kompleks dan penuh
dengan ketidakpastian, serta berhasil dalam hidup dan karir di dunia kerja
merupakan keterampilan abad ke-21. Seseorang tidak memiliki
keterampilan ini sejak lahir, melainkan keterampilan ini diperoleh dari
proses latihan, belajar, atau pengalaman (Redhana, 2019: 2240).
Keterampilan abad 21 diorganisasikan dalam 4 kategori yaitu: (1) cara
berpikir: kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, memecahkan masalah,
mengambil keputusan, dan belajar untuk belajar. (2) cara untuk bekerja:
berkomunikasi dan bekerja sama. (3) alat untuk bekerja: pengetahuan
umum dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi. (4) cara
untuk hidup: karir, tanggung jawab pribadi dan sosial termasuk kesadaran
akan budaya dan kompetensi (Dewi, 2015: 3).
Keterampilan belajar dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21
adalah keterampilan 4C yang terdiri dari kreativitas (creativity),
kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kemampuan berkolaborasi
(collaboration), dan kemampuan berkomunikasi (communication) (Fadel
dalam Sani, 2019: 52). Keterampilan abad ke-21 yang meliputi
keterampilan hidup dan karier; keterampilan inovasi dan belajar yang
kemudian dikenal dengan istilah 4C (critical thinking, communication,
collaboration, dan creativity). Critical thinking merupakan proses kognitif
untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi secara cerdas. Seseorang
yang berpikir kritis mampu menjawab berbagai alasan dari suatu keadaan,
situasi, dan peristiwa. Contoh seseorang memiliki kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kritis antara lain mampu membandingkan dan membedakan, membuat
kategori, teliti dalam melihat bagian-bagian kecil dan keseluruhan, mampu
menerangkan sebab adanya suatu peristiwa, mampu membuat urutan,
mampu menentukan sumber yang dipercayai, dan cerdas dalam membuat
ramalan. Communication adalah kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi. Kompetensi komunikasi meliputi aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan mengelola pertukaran pesan
verbal dan nonverbal berdasarkan patokan-patokan tertentu. Seseorang
yang memiliki kompetensi komunikasi dapat dipastikan memiliki
pemahaman terhadap berbagai proses komunikasi dalam berbagai
konteksnya. Mereka mampu melakukan komunikasi verbal dan non verbal
secara tepat, bersikap positif terhadap komunikasi, dan memahami apa
yang harus dilakukan dalam berbagai peristiwa komunikasi. Collaboration
adalah bentuk interaksi sosial yaitu aktivitas kerjasama yang ditunjukkan
untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling
memahami tugasnya masing-masing. Untuk mengembangkan kompetensi
kolaboratif, pembelajaran yang disarankan antara lain melalui belajar aktif,
konstruktif, kontekstual, dan bersifat sosial. Pembelajaran kolaboratif akan
menghasilkan sinergi antara intelektualitas siswa dengan kompetensi
sosialnya. Creativity adalah proses mental yang memunculkan gagasan
atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada. Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain berani mengambil
resiko, mampu mendefinisikan dan merumuskan masalah, berperan dalam
mengambil masalah, toleran terhadap masalah yang ambigu, dan
mengahargai sesama di lingkungan sekitar (Yani & Ruhimat, 2018: 47).
(National Education Association dalam Redhana, 2019: 241) telah
mengidentifikasi keterampilan abad 21 sebagai keterampilan “The 4C”
yang meliputi berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan untuk melakukan
berbagai analisis, penilaian, evaluasi, rekonstruksi, pengambilan keputusan
yang mengarah pada tindakan yang rasional dan logis. Kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merupakan keterampilan untuk menemukan hal baru yang belum ada
sebelumnya, bersifat orsinil, mengembangkan berbagai solusi baru untuk
setiap masalah, dan melibatkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
baru, bervariasi, dan unik. Keterampilan komunikasi merupakan
keterampilan untuk mengungkapkan pemikiran, gagasan, pengetahuan,
ataupun informasi baru, baik secara tertulis maupun lisan. Keterampilan
kolaborasi merupakan keterampilan bekerja bersama secara efektif dan
menunjukan rasa hormat kepada anggota tim yang beragam, melatih
keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Keterampilan abad 21 sebagai keterampilan 4C yang meliputi
keterampilan berpikir kritis (critical thinking), keterampilan komunikasi
(communication), keterampilan kolaborasi (collaboration), dan kreativitas
(creativity) (Greenstein dalam Redhana, 2019: 2240). Ciri-ciri dari
keterampilan berpikir kritis ialah memahami permasalahan pada soal yang
diberikan, memberikan alasan berdasarkan fakta yang relevan pada setiap
langkah dalam membuat keputusan, mengecek kembali secara menyeluruh
mulai dari awal sampai akhir (Fridanianti dkk, 2018: 11). Ciri-ciri dari
keterampilan komunikasi ialah mendengarkan, berdiskusi dan menulis
tentang matematika, membaca presentasi matematika tertulis dan
menyusun pertanyaan yang relevan, menjelaskan ide, situasi, relasi
matematika secara lisan dan tulisan dengan menggunakan benda nyata,
gambar, dan grafik (Sumarmo dalam Nuraeni dan Luritawaty, 2010: 6).
Ciri-ciri dari keterampilan kolaborasi ialah setiap anggota melakukan kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama dan saling ketergantungan, individu
bertanggung jawab atas dasar belajar dan perilaku masing-masing
(Suryani, 2017: 197). Ciri-ciri dari kreativitas ialah mampu menggunakan
berbagai cara untuk menghasilkan ide, membuat ide-ide baru dan
menambahkan ide, memperbaiki, menganalisa, dan mengevaluasi ide-ide
orisinial untuk memaksimalkan usaha kreatif (National Education
Association, 2010: 25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dari pendapat para ahli di atas keterampilan abad 21 merupakan
keterampilan yang penting untuk dimiliki seseorang dalam menghadapi
tantangan kehidupan yang kompleks yang dimana keterampilan ini tidak
dimiliki sejak lahir melainkan harus selalu diasah. Adapun keterampilan
abad 21 yaitu keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi,
keterampilan kolaborasi, dan kreativitas. (1) keterampilan berpikir kritis
(critical thinking) merupakan keterampilan agar dapat menganalisis
informasi, mengevaluasi, dan mengambil keputusan yang logis. (2)
keterampilan komunikasi (communication) merupakan keterampilan untuk
mengungkapkan gagasan baik secara lisan dan tertulis. (3) keterampilan
kolaborasi (collaboration) merupakan bentuk interaksi sosial untuk dapat
bekerja bersama secara efektif dan menunjukkan rasa empati. (4)
kreativitas (creativity) merupakan keterampilan untuk membuat sesuatu
yang baru atau membuat suatu hubungan baru dari sesuatu yang sudah
ada. Pada penelitian ini peneliti akan meneliti salah satu keterampilan dari
keterampilan 4C yaitu keterampilan komunikasi. Peneliti memilih
keterampilan komunikasi berdasarkan dari data hasil wawancara dan
observasi mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan
berkaitan dengan keterampilan komunikasi
2. Keterampilan Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Salah satu keterampilan 4C adalah keterampilan komunikasi.
Kata “komunikasi” berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang
berarti dengan dan bersama dengan, dan umus, yaitu kata bilangan
yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion
dalam bahasa Inggris menjadi yang berarti kebersamaan, persatuan,
persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Untuk ber-communio
diperlukan usaha dan kerja. Dari kata itu dibuat kata kerja
communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang,
bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda
communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi
komunikasi. Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang
menjadi asal kata komunikasi, secara harafiah komunikasi berarti
pemberitahuan, pembicaraan, pertukaran pikiran, atau hubungan
(Naim, 2010: 17).
Menurut (Harold Lasswell dalam Efendy, 2011: 10)
komunikasi meliputi jawaban dari pertanyaan yang diajukan tersebut
yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Fungsi dari
komunikasi meliputi menyampaikan infomasi, mendidik, menghibur,
mempengaruhi. Pendapat lain mengenai komunikasi yaitu komunikasi
sebagai suatu proses pertukaran ide, pesan dan kontak, serta interaksi
sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Melalui
komunikasi, manusia bisa mengenal satu sama lain, menjalin
hubungan, membina kerja sama, saling memengaruhi, bertukar ide dan
pendapat, serta mengembangkan suatu masyarakat dan budaya. Bisa
dikatakan bahwa komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia dan manusia yang tidak berkomunikasi akan sulit berkembang
dan bertahan (Nofrion, 2018: 1)
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran ide,
pesan dari seseorang kepada orang lain sebagai bentuk interaksi sosial
melalui media tertentu yang termasuk ke dalam aktivitas pokok dalam
kehidupan manusia. Komunikasi merupakan hal yang penting di
kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik dapat memudahkan
siswa dalam mengemukakan ide yang dimiliki sehingga dapat
memahami materi yang diberikan guru. Komunikasi yang selalu dilatih
akan menjadikan keterampilan komunikasi yang harus selalu diasah.
b. Pengertian Keterampilan Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan dasar
yang harus dimiliki siswa untuk memahami sebuah materi. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memiliki keterampilan komunikasi tinggi maka akan tinggi pula hasil
belajar siswa (Sari, Sesunan, & Nyeneng, 2019: 73). Komunikasi
merupakan proses pertukaran ide sebagai bentuk interaksi sosial dalam
kehidupan manusia. Keterampilan komunikasi adalah suatu cara siswa
untuk menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan secara lisan
maupun tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus,
ataupun demonstrasi (Prayitno dalam Hadiyanto, 2017: 11).
Keterampilan komunikasi adalah keterampilan individu untuk
menyampaikan dan menerima pesan sesuai dengan konteks.
Komunikasi membantu siswa untuk mengartikulasi gagasan dan
pikiran baik secara lisan dan tertulis. Komunikasi dikatakan tepat
apabila siswa mampu menyampaikan pesan sesuai dengan situasi dan
konteks yang tengah dihadapi. Sementara itu, komunikasi
dikategorikan efektif jika pendengar dengan mudah memahami isi
pesan yang disampaikan pembicara (Sajidan dkk, 2018: 24).
Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan untuk
mengungkapkan pemikiran, gagasan, pengetahuan, ataupun informasi
baru, baik secara tertulis maupun lisan. Keterampilan ini bukan hanya
berkaitan dengan kemahiran seseorang menyusun dan menuliskan
simbol-simbol tertulis, tetapi juga mengungkapkan pikiran, pendapat,
sikap dan perasannya secara jelas serta sistematis sehingga dapat
dipahami oleh orang yang menerimanya (Redhana, 2019: 241). Pada
konteks pembelajaran, keterampilan komunikasi dapat dimaknai
sebagai keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang
siswa karena keterampilan ini bertujuan untuk menggali pengetahuan
sebanyak-banyaknya serta untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi dalam
pembelajaran menjadi lebih efektif karena terbangun komunikasi
antara guru dengan siswa, ataupun diantara sesama siswa sehingga
tujuan pembelajaran menjadi tercapai (Marfuah, 2017: 151).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan komunikasi adalah kemampuan mengadakan hubungan
dua arah atau interaksi baik dengan komunikasi lisan dan tertulis
menggunakan gambar, isyarat, simbol, ekspresi wajah atau tulisan,
sehingga pesan atau informasinya dapat dipahami dengan baik.
Keterampilan komunikasi terbagi atas dua yaitu lisan dan tertulis.
Keterampilan komunikasi lisan merupakan kemampuan seseorang
dalam berkomunikasi melalui berbicara dan umpan balik dapat
diberikan secara langsung, sedangkan keterampilan komunikasi tertulis
adalah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain, akan
tetapi melalui tulisan. Pada penelitian ini peneliti hanya mengamati
keterampilan komunikasi lisan dan tertulis yang dibuat berdasarkan 5
indikator yang diperluas menjadi 10 deskriptor.
c. Indikator Komunikasi
Beberapa indikator keterampilan komunikasi menurut
(Sumarmo dalam Nuraeni dan Luritawaty, 2010: 6), yaitu:
(1) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-
ide matematika.
(2) Menjelaskan ide, situasi, relasi matematika secara lisan dan tulisan
dengan benda nyata, gambar dan grafik.
(3) Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika.
(4) Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pertanyaan
yang relevan.
(5) Membuat dan menyusun argument.
Sedangkan menurut (Djumhur dalam Astuti & Leonard, 2004:
21), indikator-indikator keterampilan komunikasi adalah sebagai
berikut:
(1) Siswa ikut menyampaikan pendapat tentang masalah yang dibahas.
(2) Siswa ikut berpartisipasi aktif dalam menanggapi pendapat yang
diberikan siswa lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(3) Siswa mau mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak
dimengerti.
(4) Siswa mendengarkan secara serius ketika siswa lain
mengemukakan pendapat.
Adapun pendapat lain mengenai indikator-indikator
keterampilan komunikasi dikemukakan oleh (Anggraini dkk, 2014:71)
yaitu sebagai berikut:
(1) Menyatakan benda-benda nyata, gambar, atau diagram ke dalam
ide matematika.
(2) Menentukan ide-ide penting dari suatu kalimat terkait
permasalahan yang diberikan dan menyajikannya ke dalam kata-
kata, lambang matematika, dan bilangan.
(3) Memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan.
Adapun kesamaan-kesamaan yang diperoleh dari setiap
pendapat para ahli mengenai indikator keterampilan komunikasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tabel Kesamaan Tiap Indikator Menurut Para Ahli
Indikator Komunikasi Menurut Para Ahli
Sumarmo (dalam
Nuraeni dan
Luritawaty, 2010: 6)
Djumhur (dalam
Astuti, 2004: 21)
Anggraini dkk,
2014:71
1) Mendengarkan,
berdiskusi dan
menulis tentang
matematika.
Siswa mendengarkan
secara serius ketika
siswa lain
mengemukakan
pendapat.
2) Membaca
presentasi
matematika
tertulis dan
menyusun
pertanyaan yang
relevan.
Siswa mau mengajukan
pertanyaan ketika ada
sesuatu yang tidak
dimengerti.
3) Membuat dan
menyusun
argument
- Siswa ikut
menyampaikan
pendapat tentang
masalah yang
dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
- Siswa ikut
berpartisipasi aktif
dalam menanggapi
pendapat yang
diberikan siswa lain.
4) Menghubungkan
benda nyata,
gambar, dan
diagram ke dalam
ide-ide
matematika.
Menyatakan benda-
benda nyata, gambar,
atau diagram ke dalam
ide matematika.
5) Menjelaskan ide,
situasi, relasi
matematika
secara lisan dan
tulisan dengan
benda nyata,
gambar dan
grafik.
- Menentukan ide-
ide penting dari
suatu kalimat
terkait
permasalahan yang
diberikan dan
menyajikannya ke
dalam kata-kata,
lambang
matematika, dan
bilangan.
- Memahami,
menafsirkan, dan
menilai ide yang
disajikan.
Dari kesamaan indikator-indikator menurut para ahli di atas,
peneliti merangkum dan membuat 5 indikator keterampilan
komunikasi untuk penelitian ini. Indikator yang diperoleh kemudian
dijabarkan ke dalam keterampilan komunikasi lisan dan tertulis dan
terdapat 10 deskriptor sebagai acuan untuk menilai keterampilan
komunikasi siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Keterampilan komunikasi siswa dapat meningkat apabila
menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk membantu siswa
dalam melatih keterampilan komunikasi berdasarkan indikator serta
deskriptor yang sudah dibuat berdasarkan hasil observasi sebelum
melakukan penelitian. Adapun indikator serta deskriptor yang
digunakan pada penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel 2.2 Indikator dan Deskriptor Keterampilan Komunikasi
No Indikator Deskriptor
Lisan Tulisan
1. Mendengarkan
ketika teman
sebaya atau guru,
berpendapat
Mau memperhatikan
ketika guru
menjelaskan mengenai
materi debit (a)
Menyalin kembali apa
yang sudah
disampaikan oleh guru
atau teman untuk
mendapatkan ide
mengenai materi debit
(b)
2. Mengajukan
pertanyaan ketika
ada sesuatu yang
tidak dimengerti
- Aktif bertanya
ketika ada sesuatu
mengenai materi
debit yang tidak
dimengerti (c)
- Berani
mengangkat
tangan untuk
bertanya ketika
ada sesuatu yang
belum dipahami
mengenai materi
debit (d)
3. Berani berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru
- Menanggapi
pendapat teman
saat berdiskusi
mengenai materi
debit. (e)
- Memberikan ide
atau gagasan saat
berdiskusi
mengenai materi
debit (f)
4. Menjawab
pertanyaan dari
benda-benda
tertentu atau
gambar ke dalam
ide matematika
Menuliskan jawaban
dari pertanyaan
dengan menggunakan
kalimat matematika
(g)
Membuat laporan
sederhana dengan
menggunakan benda
tertentu (h)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5. Menjelaskan atau
menghubungkan
ide, situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau
gambar
Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok berkaitan
dengan materi debit
menggunakan benda
tertentu (i)
Menuliskan
kesimpulan dari hasil
percobaan mengenai
materi debit (j)
Dari tabel di atas dapat dilihat deskriptor yang akan digunakan
sebagai acuan untuk melihat keterampilan komunikasi siswa. Adapun
deskriptor yang digunakan dalam penelitian adalah mau
memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi debit
(deskriptor a), menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh
orang lain untuk mendapatkan ide mengenai materi debit (deskriptor
b), aktif bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi debit yang tidak
dimengerti (deskriptor c), berani menangangkat tangan untuk bertanya
ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi debit
(deskriptor d), menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai
materi debit (deskriptor e), memberikan ide atau gagasan saat
berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor f), menuliskan jawaban
dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika (deskriptor
g), membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda tertentu
(deskriptor h), mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil
kerja kelompok berkaitan dengan materi debit (deskriptor i),
menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit
(deskriptor j). Untuk melihat keterampilan siswa dalam pembelajaran
diperlukan model pembelajaran yang sesuai agar dapat membantu
meningkatkan keterampilan siswa. Adapun model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif karena dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif siswa diminta untuk
berdiskusi bersama kelompok yang dimana dengan berdiskusi dapat
melatih keterampilan komunikasi siswa dengan saling mengungkapkan
ide yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang memiliki ciri khas
berkelompok adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif merupakan model dengan aktivitas pembelajaran kelompok
yang diorganisis oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus
didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-
kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap siswa bertanggung
jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan
pembelajaran anggota-anggota yang lain (Roger dalam Huda, 2011:
29). Model pembelajaran kooperatif juga merupakan model sebagai
kelompok kecil pembelajar/siswa yang bekerja sama dalam satu tim
untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau
mencapai satu tujuan bersama (Artz & Newman dalam Huda, 2011:
32). Sedangkan menurut (Suparmi, 2012: 113) model pembelajaran
kooperatif merupakan model yang membentuk strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian tugas kelompoknya,
setiap siswa harus saling bekerja sama, saling membantu untuk
memahami materi pelajaran
Dari pendapat para ahli di atas tampak bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang membentuk menjadi kelompok
kecil agar siswa yang bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri
dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang
lain, menekankan penyelesaian masalah secara berkelompok, dan guru
sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah. Terdapat banyak sekali
jenis dari model pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu: model
jigsaw, model think pair share, model decision making, model group
investigation, model mind mapping, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS)
Salah satu jenis dari model pembelajaran kooperatif adalah
Think Pair Share (TPS). Think “berpikir”, Pair “berpasangan”, Share
“berbagi”. Model Think Pair Share merupakan jenis pembelajaraan
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
(Trianto dalam Elhefni, 2011: 309). Model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) memberi banyak waktu untuk berpikir, merespon, dan
saling membantu. Model ini dirancang dalam kelompok kecil untuk
memberikan kesempatan sukses bagi semua siswa, dan dapat
mendorong siswa untuk bersemangat dalam bekerjasama dan saling
mengungkapkan ide/pendapatnya (Elhefni, 2011: 304). Sedangkan
menurut (Hamdayama, 2014: 201) Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi
dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan. Menurut (Shoimin, 2014:
208) model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa
waktu untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini relatif
lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur
tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa.
Dari pendapat para ahli di atas model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) adalah model yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi
serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan. Pada penelitian
ini peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) karena dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
siswa. Dapat dilihat dari pengertian serta sintaks model TPS yang
dimana siswa diminta untuk berdiskusi dan mengutarakan hasil
pemikirannya dengan teman kelompoknya. Agar terciptanya situasi
pada pembelajaran yang komunikatif dan aktif peneliti membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kelompok siswa dalam kelompok kecil yang merupakan salah satu dari
sintaks TPS agar tujuan pembelajaran dapat terpenuhi.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) mempunyai beberapa
komponen (Shoimin, 2014: 210), yaitu:
a. Think (Berpikir)
Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berpikir sendiri
mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berpikir menuntut
siswa untuk lebih tekun dalam belajar dan aktif mencari referensi
agar lebih mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang
diberikan guru
b. Pair (Berpasangan)
Setelah berpikir, siswa kemudian diminta untuk mendiskusikan
hasil pemikirannya secara berpasangan. Tahap diskusi merupakan
tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa guna
memperdalam pengetahuan mereka.
c. Share (Berbagi)
Setelah berdiskusi, siswa diminta untuk berbagi hasil pemikiran
yang telah dibicarakan bersama pasangannya kepada seluruh kelas.
Tahap berbagi menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan
pendapatnya secara bertanggung jawab, serta mampu
mempertahankan pendapat yang telah disampaikannya
Tahap-tahap dalam pembelajaran TPS (Hamdayama, 2014:
202), sebagai berikut:
(1) Tahap Pendahuluan
Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi dan
memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pembelajaran. Pada
tahap ini, guru menjelaskan aturan main serta menginformasikan
batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(1) Tahap Think (berpikir)
Pada tahap ini, siswa diberi batasan waktu oleh guru untuk
memikirkan jawabannya secara individu terhadap pertanyaan yang
diberikan. Dalam penentuannya, guru harus mempertimbangkan
pengetahuan dasar siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan.
(2) Tahap Pair (berpasangan)
Pada tahap ini, guru mengelompokkan siswa secara
berpasangan. Guru menentukan bahwa pasangan setiap siswa
adalah teman sebangkunya kemudian siswa mulai bekerja dengan
pasangannya untuk mendiskusikan jawaban atas permasalahan
yang diberikan oleh guru.
(3) Tahap Share (berbagi jawaban)
Pada tahap ini, siswa dapat mempresentasikan jawaban kepada
kelas. Setiap anggota dari kelompok dapat memperoleh nilai dari
hasil pemikiran mereka.
(4) Tahap Penghargaan
Siswa mendapat penghargaan berupan nilai baik secara
individu maupun kelompok. Nilai individu berasal dari hasil
jawaban pada tahap think, sedangkan nilai kelompok berasal dari
jawaban pada tahap pair dan share, terutama pada saat presentasi
memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas
Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menerapkan
tahap-tahap model TPS dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran TPS
Share Think Pair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berikut mengenai penjelasan dari gambar di atas:
(1) Think
Siswa diberikan pertanyaan yang terkait dengan materi
pembelajaran. Masing-masing siswa diberikan 4-5 menit untuk
berpikir secara individu terlebih dahulu terkait dengan pertanyaan
atau isu yang diberikan. Kemudian guru dan siswa membicarakan
mengenai materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini peneliti akan
mengamati keterampilan komunikasi siswa yang mau
memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi debit
(deskriptor a), menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh
guru atau teman untuk mendapatkan ide mengenai materi debit
(deskriptor b), aktif bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi
debit yang tidak dimengerti (deskriptor c), berani mengangkat
tangan untuk bertanya ketika ada sesuatu yang belum dipahami
mengenai materi debit (deskriptor d).
(2) Pair
Guru mengelompokkan siswa menjadi berpasangan dengan
teman yang sudah ditentukan oleh guru. Guru dapat mengecek apa
yang didiskusikan oleh setiap pasangan siswa. Pada tahap ini
peneliti akan melihat keterampilan komunikasi siswa pada saat
menanggapi pendapat teman saat berdsikusi mengenai materi debit
(deskriptor e), memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi
mengenai materi debit (deskriptor f), menuliskan jawaban dari
pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika (deskriptor
g), menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi
debit (deskriptor j).
(3) Share
Dalam kelompok setiap pasangan saling berbagi ide terkait
hasil pemikiran setiap pasangan sehingga menghasilkan ide baru
dan menuliskannya, kemudian setiap pasangan berbagi hasil
pemikiran dalam kelas. Setiap pasangan yang presentasi wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
saling membantu untuk mengungkapkan hasil diskusi mereka.
Pasangan lain dapat memberikan masukan atau pertanyaan. Pada
sintaks ini peneliti melihat keterampilan siswa pada saat
menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit
(deskriptor e), membuat laporan sederhana dengan menggunakan
benda tertentu (deskriptor h), mempresentasikan dengan suara jelas
tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan materi debit
menggunakan benda tertentu (deskriptor i).
d. Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Jika dilihat dari langkah-langkah yang ada pada model
pembelajaran TPS, dapat terlihat kelebihan dari model Pembelajaran
TPS (Hamdayama, 2014: 203), yaitu:
(1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan model
pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan waktunya untuk
mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh
guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu
memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikan pada
pertemuan selanjutnya.
(2) Memperbaiki kehadiran tugas yang diberikan oleh guru pada setiap
pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha
hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak
hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
memengaruhi hasil belajar mereka
(3) Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai,
kecenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di kelas
hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab
semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara
aktif dalam proses belajar mengajar, model pembelajaran TPS akan
lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode
konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(4) Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model
pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas
hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain
hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan
pembelajaran TPS hal ini dapat meminimalisir sebab semua siswa
akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru
(5) Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam proses belajar
mengajar adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan
pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat
diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran,
hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal
Kelebihan model Think Pair Share (TPS) menurut (Shoimin
2014: 211) adalah
(1) TPS mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam
setiap kesempatan
(2) Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respon
siswa
(3) Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam
mata pelajaran
(4) Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama
diskusi
(5) Siswa dapat belajar dari siswa lain
(6) Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk
berbagi atau menyampaikan idenya.
Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
kelebihan dari model pembelajaran TPS adalah meningkatkan
kepekaan, dan toleransi. Sistem kerja sama yang diterapkan dalam
model pembelajaran TPS menunut siswa untuk dapat bekerja sama
dalam tim, dan mempunyai kesempatan untuk berbagi atau
menyampaikan idenya sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif
jika pendapatnya tidak diterima, dan setiap siswa dalam kelompoknya
mempunyai kesempatan untuk berbagi atau menyampaikan idenya.
e. Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Selain mempunyai kelebihan model TPS juga memiliki
kekurangan. Adapun kekurangan model Think Pair Share (TPS)
menurut (Assyafi dalam Lestari dan Ningrum, 2016: 27) yaitu:
(1) Membutuhkan kerjasama secara bersamaan dari berbagai aktivitas
(2) Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas
(3) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita
waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat
membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat
meminimalkan jumlah waktu yang terbuang
(4) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
(5) Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan
kelompok, karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan
(6) Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan
pelaksanaannya
(7) Model pembelajaran think pair share belum banyak diterapkan di
sekolah
(8) Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara
mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berpikir
memecahkan masalah secara berkelompok, hal ini merupakan
kesulitan sendiri bagi siswa
(9) Jumlah kelompok yang terbentuk banyak
Pendapat lain diungkapkan oleh (Kasimuddin, 2016: 59)
mengenai kekurangan dari model Think Pair Share (TPS) yaitu:
(1) Jika jumlah kelas sangat besar, maka guru akan mengalami
kesulitan dalam membimbing siswa yang membutuhkan perhatian
lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(2) Pemahaman tentang konsep dalam setiap pasangan akan berbeda
sehingga akan dibutuhkan waktu tambahan untuk pelurusan konsep
oleh guru dengan menunjukkan jawaban yang benar
(3) Lebih banyak waktu yang diperlukan untuk mempresentasikan
hasil diskusi karena jumlah pasangan yang sangat besar.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kekurangan yang sering terjadi dari model Think Pair Share (TPS)
yaitu: (1) Jumlah kelompok yang dihasilkan banyak dan butuh waktu
lebih untuk mempresentasikan hasil diskusi, (2) Mengubah kebiasaan
siswa belajar dari yang dengan belajar berpikir memecahkan masalah
secara berkelompok, (3) Bisa terjadi perselisihan karena perbedaan
pendapat yang mengakibatkan perlu waktu lebih untuk meluruskan
permasalahan, (4) Jika jumlah kelas ganjil maka akan ada satu siswa
yang tidak memiliki pasangan.
Kekurangan yang dirasakan oleh peneliti pada saat melakukan
penelitian menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
yaitu jumlah kelompok yang banyak sehingga membuat peneliti
menjadi sedikit kewalahan pada saat mengkondisikan kelas, dan sering
terjadinya perbedaan pendapat antar siswa. Dalam proses pembelajaran
selain penggunaan model pembelajaran terdapat metode juga
diperlukan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
4. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menurut (Djamarah dalam Afandi dkk,
2013: 15) adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru agar penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir. Sedangkan menurut (Afandi dkk,
2013: 16) metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
materi dan mekanisme metode pembelajaran. Menurut (Suyono dan
Harianto, 2014: 9) metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan
dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode
pembelajaran dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses
yang teratur, suatu jalan atau cara teratur untuk melakukan
pembelajaran. Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum
antara lain: ceramah, diskusi, eksperimen, demonstrasi, pemberian
tugas, sosiodrama, kerja kelompok, tanya jawab, proyek, dll.
Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa metode adalah salah satu cara yang digunakan pada saat proses
pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran juga diperlukan media sebagai cara
untuk menyampaikan materi dan agar pembelajaran tidak terasa
membosankan. Bentuk komunikasi juga tidak akan berjalan tanpa
bantuan sarana untuk dapat menyampaikan pesan. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk membantu melancarkan komunikasi dengan
menggunakan media pembelajaran.
b. Jenis-Jenis Metode
Menurut (Kurniawan, 2014: 42) terdapat bermacam-macam
metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, yaitu: (a)
metode ceramah yaitu dimana informasi, keterangan, prosedur,
peraturan, bahasan atau materi pembelajaran disampaikan secara lisan
oleh guru yang sebelumnya telah diolah sehingga siswa lebih banyak
menerima pesan, (b) metode diskusi adalah tukar menukar informasi,
pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud
untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang materi yang dipelajari atau untuk mempersiapkan dan
menyelesaikan keputusan bersama, (c) metode latihan, dimana metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ini digunakan untuk membentuk keterampilann atau ketangkasan atas
apa yang telah dipelajari, (d) metode demonstrasi dan eksperimen
adalah dua hal yang berbeda tetapi memiliki kesamaan yakni untuk
memperoleh pemahaman yang mendalam tentang terjadinya maupun
cara kerja sesuatu, (e) metode pemberian tugas dimana guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas kemudian siswa juga
bertugas untuk mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada guru,
(f) metode kerja kelompok dimana siswa bekerja secara berkelompok,
terdapat pembagian kerja yang jelas, adanya motivasi kerja yang baik,
situasi belajar yang menyenangkan, dan adanya kompetisi antar
kelompok, (g) metode tanya jawab merupakan bentuk komunikasi dua
arah yang memungkinkan terjadinya dialog antara guru dan siswa
dimana guru bertanya siswa menjawab atau sebaliknya, siswa bertanya
guru menjawab.
Pendapat lain dikemukakan oleh (Sanjaya, 2009: 147)
menyebutkan beberapa metode pembelajaran yang biasa digunakan
guru, antara lain: (1) metode ceramah merupakan cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung
kepada sekelompok siswa, (2) metode demonstrasi adalah metode
menyajikan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan, (3) metode diskusi adalah
metode pembelajaran yang mendapatkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan
suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa serta untuk membantu suatu keputusan. Diskusi
lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan
secara bersama-sama, (4) metode simulasi yaitu berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat
diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip,
atau keterampilan tertentu. Simulasi terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya sosiodrama, psikodrama, dan role playing.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas terdapat bebebrapa jenis
metode pembelajaran, namun hanya beberapa yang sering digunakan
oleh guru diantaranya yaitu: metode ceramah, metode diskusi, metode
demonstrasi, metode pemberian tugas, metode tanya jawab, dan
metode diskusi. Adapun metode yang digunakan peneliti yaitu metode
tanya jawab, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode
diskusi, metode penugasan. Penggunaan metode juga akan maksimal
degan menggunaan penggunaan media agar tujuan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik.
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan sebagai alat bantu komunikasi antar guru dan
siswa dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2014: 6). (Miarso dalam
Sanaky, 2013: 4) menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada diri pembelajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa media
merupakan sarana atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Menurut Association for Education and Technology atau
disingkat AECT (dalam Anitah, 2010: 4) mendefinisikan bahwa media
sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi.
Manfaat dari media bagi siswa menurut (Sanaky, 2013: 6), yaitu: (1)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) dapat memberikan dan
meningkatkan variasi belajar bagi siswa, (3) Dapat memudahkan siswa
untuk berpikir dan menganalisis, (4) siswa dalam kondisi dan situasi
belajar yang menyenangkan, (5) siswa dapat memahami materi
pelajaran secara sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
media adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk memudahkan
siswa dalam berpikir serta memberikan dorongan kepada siswa untuk
mau belajar, dan pembelajaran akan lebih menyenangkan. Salah satu
mata pelajaran yang sering menggunakan media di dalamnya adalah
mata pelajaran matematika. Media digunakan sebagai alat bantu agar
siswa menjadi lebih paham materi yang diajarkan.
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut (Anderson dalam Sungkono, 2008) Ada 10 jenis
penggolongan media beserta contohnya sebagai berikut: 1) Audio yaitu:
Kaset audio, siaran audio, CD, dan telepon, 2) Cetak: buku pelajaran,
modul, brosur, dan gambar, 3) Audio-cetak: kaset audio yang
dilengkapi bahan tertulis, 4) Proyeksi visual diam: overhead
transparansi, film bingkai (slide), 5) Proyeksi audio visual diam: film
bingkai (slide) bersuara, 6) Visual gerak: film bisu, 7) Audio visual
gerak: film gerak bersuara, video, televisi, 8) Obyek fisik: benda nyata,
model, specimen, 9) Manusia dan lingkungan: guru, pustakawan, dan
laboran, 10) Komputer.
Pendapat lain dikemukakan oleh (Sanjaya, 2012: 118)
mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat kategori yaitu:
berdasarkan sifatnya, media dibagi menjadi 3 macam (1) media auditif,
yaitu hanya dapat didengar saja, meliputi radio, kaset, perekam suara
dan piringan hitam. (2) media visual yaitu media yang hanya dapat
dilihat tanpa mengandung unsur suara, meliputi slide, foto, lukisan, dan
gambar. (3) media audio visual yaitu mengandung unsur suara dan
gambar, misalnya rekaman video dan slide suara.
Terdapat berbagai macam jenis media. Media pembelajaran yang
digunakan pada saat penelitian adalah media obyek fisik yang
digunakan pada siklus I pertemuan 1 yaitu berupa botol yang berbeda
ukuran dan selang yang berbeda ukuran untuk menghitung debit
sebagai perbandingan antara volume dan waktu. Siklus I pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yaitu botol-botol yang sudah diberi satuan pada debit untuk mengukur
pengukuran volume air menggunakan satuan debit. Siklus II pertemuan
1 yaitu panci, galon, dan ember sebagai media untuk mengukur debit di
kehidupan sehari-hari, dan media audio visual yang digunakan pada
Siklus II pertemuan 2 yaitu dengan menggunakan ppt dan video yang
berisi soal-soal cerita yang berkaitan dengan debit. Melalui media
tahapan pembelajaran matematika dapat terlaksana dengan baik karena
dapat digunakan sebagai penanaman konsep dasar dari materi yang
akan dipelajari. Penggunaan media pembelajaran dapat terbantu dengan
penerapan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5M dalam proses
pembelajaran (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan).
6. Pendekatan Saintifik
Di dalam kurikulum 2013 yang sekarang mulai diterapkan di
sebagian sekolah-sekolah menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep
atau prinsip yang ditemukan (Sufairoh, 2016: 120).
Pendekatan saintifik akan mengantarkan seseorang pada pencarian
ilmu dengan langkah tertentu. Siswa yang telah menerapkan langkah dan
pendekatan saintifik akan terbiasa berpikir ilmiah, yaitu berpikir secara
analisis, kritis, dan rasional. Adapun langkah-langkah nyata dari
pendekatan saintifik yaitu yang memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis
(Musfiqon, 2015: 55).
Proses pembelajaran saintifik memuat aktivitas: (1) mengamati
yaitu menyatakan tahap mengamati dilakukan dengan menggunakan
seluruh panca indra untuk memperoleh informasi. Sebuah benda dapat
diobservasi untuk mengetahui karakteristiknya, misalnya: warna, bentuk,
suhu, volume, berat, bau, suara, dan teksturnya. Pengamatan yang cermat
sangat dibutuhkan untuk dapat menganalisis suatu permasalahan atau
fenomena (Sani, 2014: 54), (2) menanya yaitu suatu tahap lanjutan setelah
memahami masalah atau mengamati. Pertanyaan dapat muncul dari
adanya masalah, maka sangat penting untuk cermat dalam melihat
kesenjangan antara fakta dan kenyataan. Kegiatan menanya dapat dilatih
dengan meminta siswa untuk merumuskan beberapa pertanyaan yang akan
digunakan untuk pengumpulan data melalui wawancara (Yani dan
Ruhimat, 2018:104), (3) mencoba yaitu upaya menyatakan hal serupa
yaitu mencari informasi dan mengumpulkan data harus mengetahui
pertanyaan penelitian kemudian merumuskan jawaban sementara
(hipotesis) selanjutnya mencari data dengan penyelidikan (Yani dan
Ruhimat, 2018:114), (4) menalar yaitu aktivitas untuk menarik kesimpulan
berdasarkan pendapat, data, fakta, atau informasi. Pengolahan informasi
melalui menalar diperoleh dari pengamatan atau percobaan untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya (Sani,
2014: 66). (5) mengkomunikasikan yaitu tahap untuk memberikan
kesempatan siswa untuk menambah wawasan dan pengetahuannya agar
lebih luas lagi (Yani dan Ruhimat, 2018:132).
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah: (1) untuk meningkatkan kemampuan intelek,
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, (2) untuk membentuk
kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu masalah secara
sistematik, (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan, (4) diperolehnya hasil
belajar yang tinggi, (5) untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan
ide-ide, (6) untuk mengembangkan karakter siswa (Daryanto, 2014:54).
Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar
dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Adapun aktivitas dari pendekatan saintifik adalah melalui mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasikan/mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan. Kelima langkah ini membantu siswa
dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan sehingga dapat mempengaruhi hasil
belajarnya. Pendekatan saintifik dengan menerapkan 5M (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasikan/mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan) dapat digunakan pada mata pelajaran
matematika materi debit.
7. Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang
mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol yang
terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan
berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan bermasyarakat sehari-hari (Susanto, 2013: 185). (Lerner
dalam Agustin, 2011: 47) berpendapat bahwa matematika selain
sebagai bahasa simbolis, matematika juga merupakan bahasa universal
yang memungkinkan manusia berpikir, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas (Johson dan
Myklebust dalam Agustin, 2011: 47) menambahkan bahwa
matematika sebagai bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis dan
teoritis. Fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan
kuantitatif, sedangkan fungsi teoritisnya untuk mempermudah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berpikir. Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 menyatakan
bahwa pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan (1) memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma
secar luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, (2)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan
masalah yang meliputi: kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh, (4) mengkomunikasikan dengan simbol, tabel, diagram,
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah dan (5) memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika (Misnati, Radijin, Aisyah, 2018: 127)
Berdasarkan beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang berisi
bahasa simbolis, yang memiliki fungsi praktis dan teoritis untuk
memungkinkan manusia dapat berpikir, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide-ide mengenai elemen dan kuantitas. Salah
satu materi yang ada pada mata pelajaran matematika adalah materi
debit.
b. Tujuan Matematika
Tujuan pembelajaran matematika adalah meningkatkan
keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan dan meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Artinya, matematika
sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi atau
pengetahuan tentang pembelajaran matematika (Muhlisrarini,
2014:148). Pendapat lain diungkapkan (Susanto, 2013: 190) mengenai
tujuan khusus pembelajaran matematika di sekolah dasar yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1) Memahami konsep matematika dengan cara menjelaskan dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, menjelaskan gagasan
dan pernyataan tentang matematika.
3) Memecahkan suatu masalah, merancang suatu model matematika,
dan menganalisa tentang solusi yang diperoleh
4) Menyampaikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan suatu masalah dalam matematika
5) Menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat lain mengenai tujuan umum pendidikan matematika
(Soedjadi, 2000: 43) yaitu:
1) Mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi perubahan dan
perkembangan zaman yang semakin berkembang. Hal tersebut
diharapkan agar siswa dapat berpikir secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur, efektif, dan efisien.
2) Mempersiapkan siswa agar bisa menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan pembelajaran matematika secara umum adalah (1) membantu
siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam memecahkan
masalah, (2) membantu siswa untuk terampil dalam menggunakan
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, (3) membantu siswa
untuk memahami dan menyampaikan pengetahuan matematika
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media.
c. Materi Debit Untuk Kelas V SD
Pada pembelajaran matematika pengukuran sederhana terdapat
materi Debit yang diajarkan pada kelas V Sekolah Dasar. Kompetensi
dasar yang akan digunakan pada penelitian ini adalah KD 3.3
menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan
sebagai perbandingan jarak dengan waktu, debit sebagai perbandingan
volume dan waktu) pada ranah pengetahuan. KD 4.3 menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang
berbeda (kecepatan, debit). Debit adalah bagian materi dari
pengukuran pada matematika. Secara garis besar debit merupakan
kecepatan jumlah air pada waktu tertentu. Pengukuran debit dapat
dihitung dengan persamaan berikut.
Satuan debit adalah perubahan volume air tiap satuan waktu.
Satuan debit bergantung pada satuan volume, dan satuan waktu yang
digunakan. Satuan yang sudah dipelajari yaitu:
Km : Kilometer
Hm : Hektometer
Dam : Dekameter
M : Meter
Dm : Desimeter
Cm : Centimeter
Mm : Milimeter
Satuan volume yang lain adalah liter, milliliter. Hubungan
antara liter, milliliter dengan meter, desimeter serta satuan lainnya
dapat dilihat di bawah ini:
1 liter = 1 dm3
1 liter = 1 dm3 = 1000 cm3
1 liter = 1000 cm3 = 1000 m
1 m3 = 1.000.000 cm3
Kalender dan jam berfungsi untuk mengetahui waktu:
1 jam = 60 menit 1 bulan = 30 hari
1 jam = 3600 detik 1 bulan = 4 minggu
1 menit = 60 detik 1 windu = 8 bulan
1 minggu = 7 hari 1 dasawarsa = 10 tahun
Debit =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Volume dalam debit dinyatakan dalam satuan m3, dm3, cm3,
atau liter. Waktu dinyatakan dalam satuan detik, menit, atau jam. Jadi,
satuan debit adalah liter/detik, cm3/menit, liter/jam, atau m3/jam. Pada
saat pengisian kolam air atau wadah lain dengan keran, semakin
banyak volume air yang mengalir dari keran, semakin cepat juga
waktu pengisiannya. Sebaliknya, semakin sedikit volume air yang
mengalir dari keran, semakin lama waktu pengisiannya. (Saptorini,
2009:136)
Contoh Soal:
1. Ayah akan mengisi bak mandi. Bak itu dapat menampun 900 liter
air bila penuh. Ternyata dalam 1 jam bak air itu sudah penuh.
Berapakah debit air bak mandi itu dalam tiap menit?
Jawab :
Diketahui : volume = 900 liter
Waktu = 1 jam = 60 detik
Ditanya : Debit = … liter/menit
Jawab :
Debit =
=
= 15 liter/menit
Jadi, debit air bak mandi tersebut adalah 15 liter/menit
2. Sebuah bak mandi volumenya 750 m3, karena bocor air berkurang
hingga tersisa 400 m3 dalam waktu 50 menit. Berapa debit air yang
berkurang?
Jawab :
Diketahui : volume awal = 650 m3
Volume akhir = 200 m3
Waktu = 50 menit
Ditanya : Debit …?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Debit =
=
= =
= 7 m3/detik
Jadi, debit air yang berkurang adalah 7 m3/detik.
Adapun indikator pencapaian dari materi pengukuran debit
pada penelitian ini adalah (1) mengenal satuan debit, (2) mengubah
debit satuan dengan satuan waktu sama tetapi satuan volume berbeda,
dan mengubah debit dengan satuan volume sama, tetapi satuan waktu
berbeda, (3) memecahkan permasalahan debit di kehidupan sehari-hari
(4) menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan satuan debit.
Jadi debit adalah kecepatan jumlah air pada waktu tertentu yang
dimana banyaknya air tersebut dinamakan volume. Dengan
mempelajari mata pelajaran matematika pada kurikulum 2013
menggunakan penekanan pada pendekatan saintifik pada proses
pembelajaran. Dengan mempelajari materi debit siswa dapat
meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengetahui hasil belajar
dari kegiatan pembelajaran. Peneliti ingin mengajarkan ini karena hasil
belajar dari materi debit kurang maskimal.
8. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu (Brahim dalam Susanto, 2013: 5). Pendapat lain dikemukakan
oleh (Susanto, 2013: 56) hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh siswa selama melakukan kegiatan belajar. Kemampuan yang
diperoleh itu menyangkut pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh siswa. (Gagne dalam Dahar, 2011: 118)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kegiatan mengajar
yang selalu mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam mengajarkan
suatu pokok bahasan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama melakukan
kegiatan belajar yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mencakup perubahan
tingkah laku, pengetahuan, keterampilan, dan nilai siswa.
c. Macam-Macam Hasil Belajar
Menurut (Ratnawulan & Rusdiana, 2015: 58) pada umumnya
hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu ranah
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Mata pelajaran praktik lebih
menekankan pada ranah psikomotrik, sedangkan mata pelajaran
pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Dalam
paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil
(produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif,
yang kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes
objektif. Sementara penilaian dalam aspek efektif dan psikomotorik
sering diabaikan. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan
sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama, disiplin,
komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan
kemampuan mengendailikan diri. Adapun ranah-ranah yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
(1) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapiannya melalui keterampilan manipulasi, yang melibatkan
otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotorik adalah ranah yang
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya menulis, memukul,
melompat, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(2) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir,
termasuk kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
(3) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat,
konsep diri, nilai, dan moral.
Teori Taksonomi Bloom (dalam Darsono, 2000: 315) hasil
belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara
lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
(1) ranah kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pembahasan, penerapan,
analisis, sintesis, dan penilaian, (2) ranah afektif yaitu berkenaan
dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai, (3)
ranah psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-
benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe
hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor
karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif
juga harus menjadi bagian dari penilaian dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
hasil belajar dibagi menjadi 3 ranah bagian, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik. (1) ranah kognitif adalah berhubungan
erat dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu
termasuk kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. (2) ranah
afektif adalah ranah yang berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif meliputi lima jenjang mencakup watak perilaku seperti sikap,
minat, konsep diri, nilai, dan moral. (3) ranah psikomotorik adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ranah yang berhubungan dengan hasil belajar yang pencapiannya
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya menulis. Untuk
penelitian yang dilakukan peneliti. Peneliti fokus terhadap hasil belajar
kognitif dan hasil belajar psikomotorik, karena sesuai dengan
penelitian yang menggunakan KD 3 sebagai aspek pengetahuan dan
KD 4 sebagai aspek keterampilan.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa,
yaitu kemampuan yang dimiliki siswa, sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri siswa, yaitu lingkungan (Sudjana dalam Susanto, 2013:
15). Pendapat lain mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, diantaranya: kecerdasan, kesiapan anak,
bakat anak, kemampuan belajar, minat anak, model penyajian materi,
pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi
masyarakat (Ruseffendi dalam Susanto, 2013: 14)
(1) Kecerdasan Anak: kecerdasan anak sangat mempengaruhi terhadap
cepat dan lambatnya dalam menerima suatu informasi. Kecerdasan
anak juga membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa
tersebut mampu mengikuti pelajaran atau tidak.
(2) Kesiapan dan Kematangan: kesiapan atau kematangan merupakan
tingkat perkembangan dimana individu tahu organ tubuh berfungsi
dengan sebagaimana mestinya. Kesiapan atau kematangan juga
mempengaruhi dalam proses pembelajaran.
(3) Bakat Anak: bakat anak adalah kemampuan yang dimiliki setiap
anak untuk mencapai keberhasilan di waktu yang akan datang.
(4) Kemauan Belajar: kemauan belajar juga mempengaruhi hasil
belajar dimana kemauan yang tinggi dan rasa tanggung jawab
berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya
(5) Minat: minat adalah salah satu faktor penting dalam mempengaruhi
hasil belajar siswa. Siswa yang memusatkan perhatiannya terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
suatu pelajaran memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan
akhirnya mempengaruhi hasil yang diinginkan.
(6) Model Penyajian Materi Pelajaran: model penyajian materi
pelajaran yang bisa menyenangkan dan tidak membosankan dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
(7) Pribadi dan Sikap Guru: siswa dalam belajar tidak hanya melalui
bacaan atau guru, tetapi melalui contoh baik dari sikap yang kreatif
dan inovatif dalam perilakunya.
(8) Suasana Pengajaran: suasana pengajaran yang tenang dan aktif
diantara siswa dengan guru dapat memberikan nilai positif dalam
proses belajar mengajar.
(9) Kompetensi Guru: keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh
kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional adalah
guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasainya
dengan baik.
(10) Masyarakat: dalam pendidikan, lingkungan masyarakat dapat
mempengaruhi kepribadian siswa.
Pendapat lain dikemukakan (Wasliman dalam Susanto, 2013:
12) yang berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
(1) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
yang dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya, yang meliputi
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, sikap, kondisi
fisik dan kesehatan.
(2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa yang
mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor tersebut yaitu keluarga,
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
contohnya kecerdasan, motivasi belajar, sikap, minat dan perhatian,
kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri siswa baik lingkungan maupun non lingkungan,
misalnya keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarkaat. Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dipengaruhi oleh proses
perkembangan siswa. Hal itu dikarenakan semakin tinggi tahap
perkembangan siswa maka akan semakin banyak pula faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor eksternal yang ada dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran, materi dan media yang
digunakan. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakterisitik siswa dan media yang menarik
menjadikan siswa mampu untuk mempunyai keterampilan komunikasi
dan mengkaitkan dengan hasil belajar.
9. Karakteristik Siswa Kelas V SD
a. Gagasan Piaget
Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ada empat
tahap perkembangan kognitif. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar
atau dibalik, karena tahap sudah mengandalkan terbentuknya tahapan
sebelumnya. Adapun tahap perkemabangan menurut Piaget (Santrock,
2017: 49), yaitu:
a) Tahap sensorimotor
Rentang usia bagi anak baru lahir sampai dengan usia 2 tahun. Ciri
pada tahap ini berdasarkan tindakan dan langkah demi langkah.
Tahap ini ditandai dengan anak cenderung menggunakan indera
(penglihatan, peraba, pembau, dan pendengaran) untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Anak belum dapat menggunakan bahasa
untuk berbicara dengan menggunakan simbol.
b) Tahap praoprasional
Rentang usia 2 tahun sampai dengan 7 tahun. Dalam tahap ini anak
sudah mengenal penggunaan simbol atau bahasa tanda dan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
intuitif. Anak belajar untuk merepresentasikan objek dengan
gambaran dan kata-kata. Anak bersifat egosentris yang berarti anak
sulit untuk menerima pendapat orang lain.
c) Tahap Operasional Konkret
Rentang usia 7 tahun sampai dengan 11 tahun. Tingkatan ini
merupakan permulaan berpikir rasional. Ini berarti anak memiliki
operasi-operasi logis yang diterapkannya pada masalah-masalah
yang konkret. Selama periode ini bahasa juga berubah. Anak-anak
menjadi kurang egosentris dan lebih sosiosentris dalam
berkomunikasi. Mereka berusaha untuk mengerti orang lain dan
mengemukakan perasaan dan gagasan-gagasan mereka pada orang
dewasa dan teman-teman. Proses berpikir pun menjadi kurang
egosentris dan mereka sekarang dapat menerima pendapat orang
lain.
d) Tahap Opersional formal
Rentang usia dalam tahap ini yaitu 11 tahun hingga dewasa.
Ditandai dengan pemikiran abstrak, dan masalah dipecahkan
melalui penggunaan eksperimen sistematik
Dalam teori Piaget siswa SD kelas V berada pada usia 7-12
tahun termasuk dalam tahapan operasional konkret, sehingga
diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Tahap operasi konkret ditandai dengan adanya
sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan nyata atau anak
mengoperasikan secara konkret. Piaget juga mengatakan bahwa,
seorang anak akan mengalami proses kognitif melalui beberapa tahap
yaitu asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi yaitu proses
untuk memahami pengalaman baru berdasarkan skema yang telah ada.
Akomodasi adalah proses memodifikasi struktur kognitif yaitu,
penyesuaian pengetahuan yang ada dengan informasi dan pengalaman
yang baru. Ekuilibrasi adalah proses memulihkan keseimbangan antara
pemahaman sekarang dan pengalaman baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Gagasan Vygotsky
Perkembangan kognitif anak menurut Vygotsky didasarkan
pada dua gagasan utama. Pertama, dia berpendapat bahwa
perkembangan intelektual dapat dipahami hanya dari sudut konteks
historis dan budaya yang dialami anak-anak. Kedua dia percaya bahwa
perkembangan bergantung pada sistem tanda yang ada bersama
masing-masing orang ketika mereka bertumbuh: simbol-simbol yang
diciptakan budaya untuk membantu orang berpikir, berkomunikasi,
dan memecahkan masalah, misalnya, bahasa, sistem menulis, atau
sistem berhitung suatu budaya (Slavin, 2008: 59). Penerapan teori
Vygotsky dalam pengajaran mempunyai dua implikasi utama. Pertama
adalah keinginan menyusun rencana pembelajaran kerja sama di antara
kelompok-kelompok siswa yang mempunyai tingkat-tingkat
kemampuan yang berbeda. Pengajaran pribadi oleh teman yang lebih
kompeten dapat berjalan efektif dalam meningkatkan pertumbuhan
dalam zona perkembangan proksimal. Kedua pendekatan Vygotsky
terhadap pengajaran menekankan perancahan, dengan siswa yang
mengambil makin banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka
sendiri. Misalnya, dalam pengajaran timbal balik, guru memimpin
kelompok-kelompok kecil siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang
bahan pelajaran yang telah mereka baca dan secara bertahap
mengalihkan tanggung jawab untuk memimpin diskusi tersebut kepada
siswa (Slavin, 2008: 62). Vygotsky juga menekankan pentingnya peran
guru sosial dalam belajar. Guru, teman sebaya, dan orang tua bisa
memberikan rangsangan sosial dan kultural bagi anak sehingga
memungkinkan terjadinya perkembangan. Selain itu kerja sama
dengan teman sebaya mendorong anak untuk belajar secara efektif.
Vygotsky meyakini bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu
terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual
siswa (Ibrahim & Nur dalam Rusman, 2013: 244).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dalam teori perkembangan anak menurut Vygotsky didasarkan
pada perkembangan kognitif yang diarahkan oleh budaya dan interaksi
sosial. Pembelajaran dilakukan dengan kerja sama di antara kelompok
siswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Guru bisa
berkolaborasi dengan siswa serta memfasilitasi untuk membangun
pengetahuan siswa dengan cara berdiskusi dan tanya jawab.
B. Penelitian Yang Relevan
Prihastuti, & Riyadi (2014) meneliti Upaya Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematika siswa kelas VII E SMP N 2 Pajangan pada mata
pelajaran matematika dengan materi sifat-sifat bangun segiempat dan keliling
serta luas bangun segiempat. Penelitian ini dilakukan dengan subjek sebanyak
28 siswa. Pada data awal diperoleh nilai rata-rata kemampuan komunikasi
pada pra siklus sebesar 58.85 dengan ketuntasan belajar kelas mencapai
28.57%. Setelah diadakan penelitian pada siklus I nilai rata-rata menjadi 72.62
dengan ketuntasan belajar kelas mencapai 53.57%. Pada siklus II nilai rata-
rata meningkat menjadi 85.20 dengan ketuntasan belajar kelas mencapai
89.29%.
Musliy (2016) meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi jarak dan kecepatan di kelas VI SD Negeri 22
Wakorsel. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep
siswa dalam pembelajaran matematika dengan materi jarak dan kecepatan
khususnya pada soal cerita dengan menggunakan model Think Pair Share,
sehingga hasil belajar matematika siswa meningkat. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VI yang berjumlah 22 orang siswa. Dari hasil peneltiian
didapatkan data bahwa berdasarkan hasil tersformatif siswa keseluruhan pada
siklus I mencapai skor rata-rata 59.38. Hasil tersebut berada pada kualifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
cukup sehingga peneliti melanjutkan untuk siklus II. Pada siklus II persentase
ketuntasan belajar telah mencapai skor rata-rata 100%. Pemahaman tersebut
berada pada kualifikasi sangat tinggi, dari jumlah 32 orang siswa pada siklus
II pada keseluruhan siswa berkemampuan diatas kategori baik yaitu sangat
tinggi. Hal ini dikatakan bahwa hasil belajar siswa menjadi meningkat dari
siklus I sampai siklus II karena ditandai rata-rata kelas dari 59.38 menjadi
74.06. Sedangkan persentase ketuntasan belajar meningkat dari 75% menjadi
90.63% kemudian tes akhir tindakan meningkat 100%.
Trisnawati (2016) meneliti Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) Pada Siswa Kelas VB SD Muhammadiyah 1 Sorong. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika materi pecahan yang dapat ditingkatkan melalui model
pembelajaran Think Pair Share. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Terjadi peningkatan pada jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu
pada siklus I persentase siswa yang tuntas belajar sebesar 28.94% dan yang
tidak tuntas belajar sebesar 71.06%. Sedangkan pada siklus II, persentase
siswa yang tuntas belajar sebesar 78.95% dan yang tidak tuntas belajar sebesar
21.05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunakan model
pembelajaran TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VB SD
Muhammadiyah 1 Sorong. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata siklus I
sebesar 5.84 dengan standar deviasi 1.47 menjadi sebesar 8.09 dengan standar
deviasi 1.42 pada silus II. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas dan menumbuhkan
keberanian siswa mengemukakan pendapat serta rasa takut terhadap pelajaran
matematika.
Relevansi dari ketiga penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana variabel-variabel penelitian di atas
yaitu keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS). Penelitian-penelitian di atas menggunakan populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yaitu tidak hanya pada siswa SD tetapi juga siswa SMP. Maka dari itu,
peneliti mengambil ketiga penelitian di atas sebagai pendukung penelitian ini,
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar melalui model
pembelajaran TPS. Dalam penerapannya, model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) mampu meningkatkan variabel yang di teliti namun
dilakukan pada siswa SMP. Pada beberapa penelitian yang sudah pernah
dilakukan belum banyak yang melakukan penelitian dengan mengukur
keterampilan komunikasi dan hasil belajar secara rinci dan dilakukan pada
siswa Sekolah Dasar. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan peneliti
memiliki kekhasan yaitu mencoba menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk mengetahui peningkatan
keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi debit pada siswa kelas V
SD. Berikut ini merupakan bagan dari penelitian yang relevan:
Gambar 2.2 Literatur Map
Penelitian Yang Relevan
Leny Prihastuti,
Ahmad Riyadi (2014)
“Upaya
Meningkatkan
Kemampuan
Komunikasi
Matematika melalui
Model Kooperatif
Tipe Think Pair Share
(TPS)”
Musliy (2016)
“Penerapan Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS)
Untuk meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran
Matematika Materi
Jarak Dan Kecepatan
Di kelas V SD Negeri
22 Wakorsel”
Nika Fetria
Trisnawati (2016)
“Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika
Siswa Dengan
Menggunakan Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS)
Pada Siswa Kelas VB
SD Muhammadiyah 1
Sorong”
Yang saya teliti Peningkatan
Keterampilan Komunikasi dan
Hasil Belajar Siswa Kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 Pada
Materi Debit Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
C. Kerangka Berpikir
Pada abad 21 terdapat keterampilan yang biasa disebut dengan
keterampilan 4C. Seseorang tidak memiliki keterampilan ini sejak lahir
melainkan keterampilan ini harus diasah secara terus menerus. Keterampilan
4C yang dimaksud yaitu keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
keterampilan komunikasi (communication), keterampilan kolaborasi
(collaboration), dan kreativitas (creativity). Salah satu keterampilan yang
dapat membuat siswa dapat mengungkapkan pendapatnya sehingga dapat
mendapatkan ide baru yaitu dengan menerapkan keterampilan komunikasi.
Keterampilan komunikasi terdiri dari keterampilan komunikasi verbal dan
non-verbal. Komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-
kata, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan keterampilan non-verbal
yaitu komunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Indikator dari keterampilan
komunikasi yaitu: mendengarkan ketika teman sebaya atau guru berpendapat,
mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti, berani
berpendapat dihadapan teman sebaya dan guru, menjawab pertanyaan dari
benda-benda tertentu atau gambar ke dalam ide matematika, menjelaskan atau
menghubungkan ide, situasi, relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan
benda tertentu atau gambar.
Siswa yang memiliki keterampilan komunikasi tinggi maka akan tinggi
pula hasil belajarnya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar
pada mata pelajaran matematika materi debit. Siswa kelas V SD berada pada
usia 10 atau 11 tahun dan masuk pada tahap operasional konkret. Yang berada
pada rentang usia 7-11 tahun. Pada tahap ini ditandai dengan pemikiran yang
mulai beroperasi logis, mampu memecahkan masalah konkret, dan pemikiran
berbasis pengalaman. Untuk mendukung adanya peningkatan terhadap
keterampilan dan hasil belajar dibutuhkan model pembelajaran yang
mendukung. Salah satu model pembelajaran yang tepat adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Model TPS dapat
memberikan siswa waktu untuk berpikir dan merespon serta saling membantu
satu sama lain dan saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
penggunaan model TPS dapat diterapkan metode dan model pembelajaran
yang mendukung agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Hal ini
dikarenakan media, metode, dan model pembelajaran termasuk ke dalam salah
satu factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, kerangka berpikir
dan rumusan yang telah disajikan maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis
bahwa:
1. Upaya meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar
matematika kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 dalam materi debit
melalui penerapan model Think Pair Share (TPS) yakni dengan
menggunakan langkah-langkah pada model pembelajaran Think Pair
Share, yaitu:
(a) Think (Berpikir)
(b) Pair (Berkelompok)
(c) Share (Berbagi)
Kondisi di lapangan :
Rendahnya keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi debit pada siswa
kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
Solusi :
Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Kondisi Akhir :
Peningkatan keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi debit untuk
siswa kelas VB SD Kanisius Demangan baru 1 Menggunakan Model Think
Pair Share (TPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Penggunakan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatan
keterampilan komunikasi siswa pada materi debit di kelas VB SD Kanisius
Demangan Baru 1 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
3. Penggunaan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi debit di kelas VB SD Kanisius Demangan Baru
1 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III membahas tentang jenis penelitian, seting penelitian,
persiapan penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrument
penelitian, teknik pengujian instrument, dan analisis data beserta indikator
keberhasilan. Peneliti membahas kesembilan topik tersebut secara berurutan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
(Suyadi 2012: 3) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap suatu kegiatan belajar
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan.
(Arikunto dalam Taniredja, 2011: 16) mendefinisikan penelitian tindakan
kelas sebagai suatu kegiatan pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran
yang berupa tindakan yang dimunculkan di dalam kelas. Penelitian Tindakan
Kelas adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang
melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki
pemahaman situasi atau praktik pendidikan (Arifin, 2011: 98).
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan teori
dari model yang diadopsi dari (Kemmis dan Mc Tagart dalam Arikunto, 2010:
17). Model penelitian ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi dalam satu sistem siklus yang saling terkait antara satu langkah dan
langkah berikutnya. Jika rancangan kegiatan pada siklus I belum berhasil,
maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan pertimbangan
perbaikan atau peningkatan tindakan dari siklus sebelumnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian kegiatan
penelitian dalam bentuk tindakan dan refleksi diri yang melibatkan guru dan
dimunculkan dan terjadi di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja sebagai guru, sehingga kemampuan siswa menjadi meningkat. Di
bawah ini adalah kerangka penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis &
McTaggart:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:17)
Penelitian tindakan kelas pada umumnya terdiri dari empat langkah
penting yang diuraikan (Sukardi, 2012: 212) sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan Tindakan merupakan serangkaian tindakan terencana
yang dapat meningkatkan hal yang telah terjadi dan diamati sebelumnya.
Dalam menyusun perencanaan tindakan harus menekankan pada sifat-sifat
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
strategi yang mampu menjawab tantangan atau masalah yang muncul
sehingga rencana tindakan harus berorientasi ke depan.
Pada tahap ini hampir sama dengan mempersiapkan apa yang perlu
dilakukan ketika akan melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal-hal yang
harus dipersiapkan dalam perencanaan tindakan yaitu materi
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, media
pembelajaran
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari tindakan yang telah
direncanakan yang dapat meliputi strategi pembelajaran, materi ajar, dan
sebagainya. Pelaksanaan tindakan perlu dilakukan secara terkontrol dan
seksama dan dilakukan dengan hati-hati, karena merupakan kegiatan
praktis yang terencana dan dibantu atau mengacu pada rencana yang
rasional dan terstruktur.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan merupakan tindakan mendokumentasi implikasi tindakan
yang diberikan kepada subjek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti maupun berkolaborator. Pada tahap kegiatan
pengamatan, peneliti mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi
selama penelitian. Pengamatan perlu dilakukan dengan hati-hati untuk
mengatasi keterbatasan tindakkan yang dilakukan oleh peneliti.
Pengamatan yang baik adalah pengamatan yang fleksibel dan terbuka
dalam mengamati hal-hal yang terjadi dalam penelitian.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan sarana yang dilakukan untuk melakukan
pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan peneliti yang telah
dicatat melakukan kegiatan pengamatan. Dalam kegiatan refleksi peneliti
berusaha mencari alur pemikiran yang logis untuk menyelesaikan masalah
yang muncul dalam perencanaan dan tindakan. Hasil kegiatan refleksi
dapat menimbulkan kemungkinan yang terjadi terhadap subjek penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
misalnya diberhentikan, dimodifikasi atau dilanjutkan kegiatan
selanjutnya.
B. Seting Penelitian
Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat,
subjek, objek, dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius Demangan
Baru 1 yang beralamat di Jl. Demangan Baru No.22, Caturtunggal,
Kec.Depok, Kab. Sleman, Prov. D.I. Yogyakarta
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta, tahun pelajaran 2019/2020
berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki, dan 12 siswa
perempuan
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan komunikasi dan
peningkatan hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
pada mata pelajaran matematika materi debit dengan menggunakan model
Think Pair Share (TPS).
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020 yang dimulai dari tanggal 14 November 2019 sampai 23
November 2019. Pengambilan data observasi dilakukan pada 23 Oktober
2019 dan melalui wawancara dengan guru kelas VB SD Demangan Baru 1
pada 4 September 2019.
C. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal
yang diperlukan, diantaranya (1) meminta izin kepada kepala sekolah untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD Kanisius Demangan Baru 1, (2) peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menyusun instrumen wawancara dan observasi, (3) peneliti melakukan
wawancara kepada guru kelas VB untuk mengetahui hasil belajar siswa dan
keterampilan 4c yang kurang dari siswa, terutama pada mata pelajaran
matematika (4) peneliti melakukan observasi di kelas VB SD Kanisius
Demangan Baru 1 selama proses pembelajaran matematika (5) peneliti
mengumpulkan data objektif sebagai data dokumentasi kelas VB SD Kanisius
Demangan Baru 1, (nama siswa dan daftar nilai matematika tahun ajaran
2018/2019), (6) peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul selama
proses pembelajaran dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, yaitu
mengenai hasil belajar dan keterampilan komunikasi. Kemudian peneliti
menentukan solusi untuk memperbaiki permasalahan yang ada (7) peneliti
merumuskan masalah dan hipotesis mengenai peningkatan keterampilan
komunikasi dan hasil belajar siswa kelas VB pada mata pelajaran matematika,
(8) peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi ajar, serta media pembelajaran yang akan digunakan, (9)
peneliti menyusun instrument pembelajaran (silabus, RPP, LKPD, soal
evaluasi dan instrument penelitian yang terdiri dari lembar pengamatan, (11)
peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrument observasi
penelitian kepada ahli, (11) peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung yang diperlukan dalam kegiatan belajar, dan (12) peneliti
melaksanakan penelitian.
D. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Setelah melakukan persiapan, langkah yang dilakukan peneliti
selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian dalam dua siklus. Rencana
pelaksanaan penelitian untuk masing-masing siklus dipaparkan sebagai
berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I, peneliti melaksanakan pembelajaran sebanyak dua
pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menit). Berdasarkan rancangan perangkat pembelajaran yang sudah
disusun oleh peneliti siklus I dipaparkan sebagai berikut :
a. Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi: silabus, RPP, materi ajar, media
pembelajaran, LKPD, menyusun alat evaluasi pembelajaran, membuat
instrument penelitian, dan menyiapkan alat dokumentasi. Perangkat
pembelajaran yang disusun diterapkan sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Selain itu
peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan untuk mengumpulkan
data keterampilan komunikasi siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I akan dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada
pertemuan pertama materi yang akan diajarkan yaitu pengenalan debit
sebagai perbandingan volume dan waktu. Media yang digunakan yaitu
botol air mineral dengan dua ukuran yang berbeda dan selang yang
berbeda ukuran. Tujuan dari percobaan ini adalah membandingkan
kecepatan air yang mengalir dengan menggunakan selang berukuran
sedang dan selang berukuran kecil ke wadah yang berbeda ukuran.
Kemudian siswa juga menghitung debit air yang diperoleh dari volume
botol dibagi dengan masing-masing waktu yang dibutuhkan.
Pada pertemuan kedua, materi yang diajarkan yaitu mengubah
satuan debit. Media yang akan digunakan yaitu botol air mineral yang
sudah dibuat takaran berdasarkan satuan debit yaitu ada satuan
sentimeter, desimeter, dan millimeter. Hal ini bertujuan agar siswa
mempraktikkan secara langsung air dari botol takaran tertentu
dipindahkan ke botol yang memiliki takaran berbeda. Dengan begitu,
siswa diharapkan dapat semakin memahami materi debit dengan
mengubah satuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Observasi
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati kegiatan siswa dan
mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan di
setiap pertemuan. Hal ini dilakukan peneliti untuk melihat
permasalahan yang dialami siswa dan melihat siswa yang memenuhi
kriteria keterampilan komunikasi selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat peneliti untuk
melihat keterampilan komunikasi siswa. Pengamatan juga digunakan
untuk melihat kendala-kendala pada saat mengimplementasikan model
pembelajaran. Peneliti juga melihat peningkatan hasil belajar dengan
memberikan soal evaluasi siklus I yang dilakukan setelah
melaksanakan pertemuan 2. Peneliti mendokumentasikan tindakan
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Untuk soal evaluasi
siklus I, peneliti memberikan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
e. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran serta
kendala yang terjadi pada saat pembelajaran. Refleksi juga melihat
ketercapaian indikator selama proses pembelajaran. Refleksi bertujuan
untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan
keberhasilan atau tidak, dan melihat kendala yang dialami siswa
selama proses pembelajaran. Jika siklus I belum berhasil mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka penelitian tetap
akan dilanjutkan ke siklus II untuk lebih memantapkan hasil penelitian.
Pada siklus II peneliti memperbaiki perangkat pembelajaran yang
bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I.
2. Siklus II
a. Perencanaan Kegiatan
Pada siklus II perencanaan yang dilakukan hampir sama dengan
siklus sebelumnya. Akan tetapi, peneliti mengkaji RPP yang telah
dibuat pada siklus I. Peneliti memperbaiki RPP berdasarkan kesulitan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kesulitan yang dialami pada siklus I, kemudian melaksanakan siklus II.
Perencanaan tindakan pada siklus II lebih mendekatkan debit dalam
permasalahan sehari-hari. Pada pertemuan 1 masih dirancangkan
eksperimen dengan percobaan, sedangkan pada pertemuan 2
eksperimen dilakukan dengan mengerjakan soal-soal cerita yang
berkaitan dengan debit
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan sama seperti di siklus sebelumnya, siklus
II juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan 1,
peneliti mengajarkan mengenai penerapan rumus debit untuk
diterapkan pada permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.
Media yang digunakan yaitu alat-alat yang ada di kehidupan sehari-
hari yaitu galon, ember, dan panci. Siswa melakukan percobaan
dengan menghitung debit air yang mengalir dari keran hingga alat-alat
tersebut terisi penuh. Untuk menghitung waktu agar alat-alat tersebut
penuh digunakan stopwatch.
Pada siklus II pertemuan 2, siswa diberikan kesempatan untuk
melihat video berisi soal-soal dan cara penyelesaian yang berkaitan
dengan debit. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk
mengerjakan soal yang telah dibuat. Hal ini dilakukan untuk mengukur
tingkat pemahaman dari siswa mengenai materi debit. Soal-soal yang
dikerjakan harus menggunakan kalimat matematika.
c. Observasi
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati kegiatan siswa dan
mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan di
setiap pertemuan. Hal ini dilakukan peneliti untuk melihat perilaku
yang muncul dan memenuhi kriteria keterampilan komunikasi selama
proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
sudah dibuat peneliti untuk melihat keterampilan komunikasi siswa.
Peneliti juga melihat peningkatan hasil belajar dengan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
soal evaluasi siklus II yang dilakukan setelah melaksanakan pertemuan
2. Peneliti mendokumentasikan tindakan yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang
dilakukan pada siklus II untuk melihat ketercapaian indikator selama
proses belajar mengajar. Kegiatan refleksi ini peneliti lakukan untuk
mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan
keberhasilan atau tidak sesuai dengan target yang sudah disepakati
dengan guru, dan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus
I. Kemudian kegiatan lain yang dilakukan peneliti adalah mengolah
data hasil soal evaluasi siklus II yang akan dijadikan sebagai hasil
akhir dari siklus II yang sudah dilakukan. Jika, siklus II sudah
mencapai target, dan pemahaman siswa sudah semakin meningkat,
maka peneliti menghentikan sampai pada siklus II.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah tes dan non-tes. Teknik pengumpulan data dengan tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang digunakan peneliti
berupa soal pilihan ganda dan essay yang diberikan kepada siswa setiap akhir
siklus pembelajaran. Teknik pengumpulan data non-tes yang digunakan
peneliti adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik
pengumpulan data non-tes yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan
kelas ini sebagai berikut
1. Non Tes
a) Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dan
informasi yang dilakukan secara lisan (Mulyatiningsih, 2013: 32).
Peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali kelas VB SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kanisius Demangan baru 1 berkaitan dengan strategi yang digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran Matematika di kelas dan
kekurangan siswa pada keterampilan 4C. Tujuan peneliti melakukan
kegiatan wawancara adalah untuk mengetahui informasi kondisi awal
hasil belajar serta mengetahui informasi mengenai keterlaksanaan
pembelajaran selama di kelas. Peneliti menggunakan bentuk
pertanyaan tak berstruktur. Oleh karena itu, dalam pedoman
wawancara hanya memuat secara garis besar yang akan ditanyakan
kepada wali kelas.
b) Observasi
Observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan langsung
mengamati terhadap objek. Sambil melakukan observasi, dilakukan
pencatatan terhadap gejala-gejala yang tampak pada diri subjek,
kemudian diseleksi untuk dipilih yang sesuai dengan tujuan pendidikan
(Djamarah, 2010: 247). Tujuan utama observasi adalah (1) untuk
mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik
yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang
sesungguhnya maupun dalam situasi buatan, (2) untuk mengukur
perilaku kelas (baik perilaku guru maupun perilaku peserta didik),
interaksi antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat
diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skills) (Arifin:
2010: 153).
Apabila dilihat dari teknis pelaksanannya, observasi dapat
ditempuh melalui tiga cara , yaitu (Arifin, 2010 :153):
1. Obervasi langsung, yaitu obervasi yang dilakukan secara langsung
terhadap objek yang diselidiki
2. Observasi tak langsung, yuitu observasi yang dilakukan melalui
perantara, baik teknik maupun alat tertentu
3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara
ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang
diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi langsung
untuk mengamati proses kegaitan pembelajaran di kelas tanpa
mengganggu proses kegiatan belajar. Observasi ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan keterampilan komunikasi siswa materi
pecahan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan sesuai
dengan format lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
c) Dokumentasi
Dokumen merupakan suatu cara untuk mengetahui sesuatu dengan
melibatkan catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, yang
berhubungan dengan orang yang diselidiki. Teknik dokumentasi
adalah suatu cara yang sering dipakai dalam upaya mencari factor-
faktor penyebab anak didik mengalami kesulitan belajar melalui
dokumentasi anak didik itu sendiri (Djamarah, 2011: 247).
Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu data hasil belajar
siswa kelas VB pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2020 pada
materi debit.
2. Tes
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes yang berbentuk
pilihan ganda, dan essay. Tes merupakan metode pengumpulan data
penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang
(Mulyatiningsih, 2013: 25). Sedangkan menurut (Arikunto, 2010: 193) tes
adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Alat ukur tes sering digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian mengenai hasil belajar atau prestasi
belajar untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Ada dua bentuk tes
uraian, yaitu bentuk tes uraian objektif dan subjektif. Bentuk tes uraian
objektif, yaitu jawabannya singkat dan melengkapi, serta sistem penskoran
dapat dibuat dengan jelas dan rinci (Arikunto, 2008: 162). Tes pilihan
ganda adalah sejenis tes objektif yang memiliki beberapa varian jawaban.
Bentuk tes pilihan ganda ini, dapat mengukur pengetahuan yang luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dengan tingkat domain yang bervariasi. Item tes pilihan ganda memiliki
semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi
objektivitas (Sukardi dalam Rusdiana & Ratnawulan, 2015: 196).
Tes dalam penelitian ini dilakukan setiap akhir siklus (post-test). Tes
akhir atau post-test dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi
yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa atau belum.
Peneliti menggunakan soal tes bentuk pilihan ganda dan essay yang
berjumlah 10 soal tes pilihan ganda, dan 5 soal tes essay. Tes dalam
penelitian ini diberikan di setiap akhir siklus I, dan akhir siklus II.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
panduan wawancara, lembar pedoman observasi, dan soal evaluasi berupa
pilihan ganda dan essai.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun oleh peneliti sebelum melakukan
wawancara dengan guru kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Pedoman wawancara disusun untuk membantu dan mempermudah peneliti
dalam mendapatkan data awal mengenai proses pembelajaran di kelas VB
SD Kanisius Demangan Baru 1 khususnya pada mata pelajaran
matematika. Pedoman wawancara yang sudah dibuat dapat dilihat pada
tabel 3.1
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran
No Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1. Berapa jumlah siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun
ajaran 2019/2020?
2. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas?
3. Apakah ada kendala yang bapak hadapi dalam pembelajaran
matematika? Apabila ada dalam materi apa?
4. Menurut bapak, apa penyebab siswa kesulitan dalam materi tersebut?
5. Apakah selama pembelajaran bapak sudah menggunakan media
pembelajaran yang mendukung?
6. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika?
7. Apakah bapak pernah menggunakan model pembelajaran tertentu pada
saat proses pembelajaran? Jika ada model pembelajaran apa?
8. Apakah ada permasalahan lain di kelas yang tidak berhubungan dengan
materi pelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
9. Bagaimana karakteristik siswa kelas VB di SD Kanisius Demangan Baru
1 pada tahun ajaran 2019/2020?
10. Apakah bapak/ibu pernah menerapkan model pembelajaran Think Pair
Share dalam pembelajaran matematika?
Berdasarkan hasil wawancara guru kelas VB pada tanggal 4
September 2019 mendapat informasi bahwa perhatian siswa selama proses
pembelajaran matematika sangatlah kurang. Hal ini disebabkan salah
satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai
dengan keadaan siswa. Guru juga belum pernah menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS), untuk itu peneliti melakukan
penelitian menggunakan model pembelajaran model TPS untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas VB
SD Kanisius Demangan Baru 1 pada pembelajaran matematika materi
debit.
2. Pedoman Observasi
Lembar observasi disusun untuk memperoleh gambaran langsung
tentang keterampilan komunikasi siswa dalam proses pembelajaran
dikelas. Pedoman observasi keterampilan komunikasi yang dibuat oleh
peneliti tersebut menggunakan 5 indikator keterampilan komunikasi
sebagai fokus penelitian. Lima indikator keterampilan komunikasi tersebut
diambil dari 3 ahli, kemudian dikembangkan menjadi 10 deskriptor.
Peneliti melakukan pengisian pada lembar pengamatan dengan memberi
tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan kondisi awal di kelas VB.
Tujuan pengisian lembar observasi adalah untuk mengetahui dan
membandingkan keterampilan komunikasi pada saat pembelajaran
berlangsung pada pra penelitian, siklus I dan siklus II. Kisi-kisi instrument
observasi keterampilan komunikasi siswa dapat peneliti sajikan pada tabel
3.2 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Observasi Keterampilan Komunikasi
No Indikator Deskriptor No. Aspek
Pengamatan Lisan Tulisan
1. Mendengarkan
ketika teman
sebaya atau guru,
berpendapat
Mau
memperhatikan
ketika guru
menjelaskan
mengenai materi
debit (a)
Menyalin
kembali apa
yang sudah
disampaikan
oleh orang lain
untuk
mendapatkan
ide mengenai
materi debit (b)
a,b
2. Mengajukan
pertanyaan ketika
ada sesuatu yang
tidak dimengerti
- Aktif bertanya
ketika ada
sesuatu
mengenai
materi debit
yang tidak
dimengerti (c)
c, d
- Berani
mengangkat
tangan untuk
bertanya
ketika ada
sesuatu yang
belum
dipahami
mengenai
materi debit
(d)
3. Berani
berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
- Menanggapi
pendapat
teman saat
berdiskusi
mengenai
materi debit.
(e)
e,f
- Memberikan
ide atau
gagasan saat
berdiskusi
mengenai
materi debit (f)
4. Menjawab
pertanyaan dari
benda-benda
tertentu atau
gambar ke dalam
Menuliskan
jawaban dari
pertanyaan
dengan
menggunakan
g,h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ide matematika kalimat
matematika (g)
Membuat
laporan
sederhana
dengan
menggunakan
benda tertentu
(h)
5. Menjelaskan atau
menghubungkan
ide, situasi, relasi
matematika
secara lisan dan
tulisan dengan
benda tertentu
atau gambar
Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok
berkaitan dengan
materi debit
menggunakan
benda tertentu. (i)
Menuliskan
kesimpulan dari
hasil percobaan
mengenai
materi debit. (j)
i,j
Berdasarkan tabel 3.2 menjelaskan indikator keterampilan komunikasi
yang diambil dari beberapa ahli dan dikembangkan menjadi 10 deskriptor
oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan keterampilan komunikasi
pada siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi
mengenai hasil belajar siswa. Data awal siswa diperoleh dari dokumen
nilai matematika materi debit tahan ajaran 2018/2019, selain itu peneliti
juga melakukan dokumentasi dengan cara mengambil foto pada saat
proses pembelajaran berlangsung pada saat penelitian.
4. Tes Evaluasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berupa soal pilihan ganda dan essay. Soal pilihan ganda terdiri dari 10 soal
dan soal essay terdiri dari 5 soal yang disusun berdasarkan indikator yang
disesuaikan dengan kurikulum 2013. Desain kisi-kisi instrument penelitian
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran
matematika dengan materi debit sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a. Evaluasi Siklus I
Pada soal evaluasi siklus 1 peneliti membuat soal pilihan ganda
sejumlah 10 soal dan soal essay sejumlah 5 soal. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi soal Evaluasi Siklus I
Indikator Soal No. Soal
Menentukan hasil perhitungan
debit sebagai perbandingan antara
volume dan waktu
Pilihan Ganda Uraian
1,2,3,4,5,7 1,4
Memecahkan permasalahan debit
dari berbagai macam satuan debit
sebagai perbandingan antara
volume dan waktu
6,8,9,10 2,3,5
b. Evaluasi Siklus II
Pada soal evaluasi siklus II, peneliti membuat soal pilihan
ganda sejumlah 10 soal dan soal essay sejumlah 5 soal. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator Soal No. Soal
Memecahkan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan debit sebagai
hasil bagi antara volume dan
waktu
Pilihan Ganda Uraian
2,4,5,7,8 1,3,6,9,10
Menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan debit
sebagai hasil bagi antara volume
dan waktu
2,5 1,3,4
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur) (Arifin,
2011: 245). Validitas mengandung arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas tes perlu
dilakukan untuk mengetahui kualitas tes dan kaitannya mengukur hal yang
seharusnya diukur (Saifuddin dalam Sutoyo, 2012: 71). Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menngunakan penelitian isi, dan penelitian konstruk. Validitas terdiri dari
tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas instrument penilaian dipandang dari
segi isi (content) materi pelajaran yang dicakup oleh instrument
penilaian tersebut (Farida, 2017: 159). Untuk instumen yang berbentuk
tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarakan
(Sugiyono, 2014: 182). Validitas isi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal evaluasi berbentuk essay dan pilihan ganda. Peneliti
menghitung validitas soal siklus I dengan menggunakan korelasi
product moment pearson. Soal evaluasi siklus I dan siklus II terdiri dari
15 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian. Jika hasil perhitungan
menunjukkan rhitung > rtabel maka soal-soal tersebut dinyatakan valid.
Tetapi jika rhitung < rtabel maka soal-soal tersebut dinyatakan tidak valid.
1) Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti
selanjutnya divalidasi dosen dan dua orang guru melalui expert
judgment sebelum digunakan dalam pembelajaran.
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran
(Arikunto, 2010).
Nilai Keterangan
0 – 20 Sangat Kurang Layak
21 – 40 Kurang Layak
41 – 60 Cukup Layak
61 – 80 Layak
81 – 100 Sangat Layak
Berikut merupakan hasil validasi perangkat pembelajaran.
Hasil validasi yang pertama yaitu hasil validasi silabus, RPP,
LKPD dan Kunci LKPD, Lembar Penilaian dan Kunci Lembar
Penialain yang dilakukan oleh validator pertama yaitu seorang guru
yang sudah PPG yang ada di SD Kanisius Demangan Baru 1,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
validator kedua yaitu seorang guru kelas VA sekaligus ahli
matematika, dan validator ketiga yaitu dari dosen Univeristas
Sanata Dharma sekaligus ahli PTK. Adapun penialiaannya dapat
dilihat pada tabel 3.6 sampai 3.11
Tabel 3.6 Hasil Validitas Guru 1 Siklus I
No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 88,8 88,8 88,8 Sangat Layak
2. RPP 89,6 94,8 92,2 Sangat Layak
3. LKPD 78,75 81,25 80 Layak
4 Lembar Penilaian 91,6 83,3 87,45 Sangat Layak
Tabel 3.7 Hasil Validitas Guru 1 Siklus II No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 88,8 88,8 88,8 Sangat Layak
2. RPP 89,1 87,5 88,3 Sangat Layak
3. LKPD 82,8 84,2 83,5 Sangat Layak
4 Lembar Penilaian 83.3 83,3 83.3 Sangat Layak
Tabel 3.8 Hasil Validitas Guru 2 Siklus I No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 100 100 100 Sangat Layak
2. RPP 81,6 81,6 81,6 Sangat Layak
3. LKPD 82,8 84,2 83,5 Sangat Layak
4 Lembar Penilaian 94,4 80,5 87,4 Sangat Layak
Tabel 3.9 Hasil Validitas Guru 2 Siklus II No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 94,4 94,4 94,4 Sangat Layak
2. RPP 78,3 79,1 75,7 Layak
3. LKPD 78,9 80,2 79,55 Layak
4 Lembar Penilaian 83,3 83,3 83,3 Sangat Layak
Tabel 3.10 Hasil Validitas Dosen 1 Siklus I No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 76 76 Layak
2. RPP 92,1 78,9 85,5 Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. LKPD 90 90 90 Sangat Layak
4 Lembar Penilaian 84 89,5 86,7 Sangat Layak
Tabel 3.11 Hasil Validitas Dosen 1 Siklus II No Aspek Penilaian Pertemuan Rata-
Rata
Kriteria
1 2
1 Silabus 76 76 Layak
2. RPP 82 79,6 80,8 Layak
3. LKPD 90 78,1 84 Sangat Layak
4 Lembar Penilaian 86,3 81,8 84 Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan
diperoleh data bahwa semua perangkat pembelajaran termasuk
dalam kategori sangat layak dan layak. Dengan demikian,
perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.
b. Validitas Konstruk
Validasi konstruk adalahukuran sejauh mana hasil pengukuran
dianggap mencerminkan konstruk tertentu dalam pengukuran
psikologis (Farida, 2017: 160). Validitas konstruk merujuk pada sejauh
mana sebuah tes benar-benar mengukur sebuah konstruk teoritis.
Validitas konstruk dapat diketahui dengan cara melihat apakah
asesmen memperkirakan perilaku dan reaksi yang diramalkan oleh
konstraknya (Friedman, dalam Sutoyo, 2012: 75). Suatu soal dikatakan
valid apabila koefisien korelasi product moment atau r-hitung lebih
besar daripada r-product moment atau r-tabel dengan N sejumlah
sampel siswa yang diambil dan taraf signifika n 5% atau 0,05.
Uji coba instrument soal pada penelitian ini dilakukan dengan
memberikan soal kepada siswa kelas VIB SD Kanisius Demangan
Baru 1 yang berjumlah 25 siswa. Selanjutnya hasil diujikan
menggunakan korelasi product moment yang terdapat pada aplikasi
SPSS 23. Sesuai dengan jumlah sampel siswa yang diambil sebanyak
25 siswa dengan taraf signifikan 5%, maka r-product moment atau r-
tabel adalah 0,396. Berikut adalah tabel perhitungan validasi melalui
SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Evaluasi Siklus 1
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,536** 0,396 Valid Dipakai 1
2. 0,354 0,396 Tidak Valid Dibuang -
3. 0,579** 0,396 Valid Dipakai 2
4. 0,739** 0,396 Valid Dipakai 3
5. 0,739** 0,396 Valid Dipakai 4
6. 0,653** 0,396 Valid Dipakai 5
7. 0,507** 0,396 Valid Dibuang -
8. 0,739** 0,396 Valid Dipakai 6
9. 0,455* 0,396 Valid Dibuang -
10. 0,714** 0,396 Valid Dipakai 7
11. 0,679** 0,396 Valid Dipakai 8
12. 0,552** 0,396 Valid Dipakai 9
13. 0,519** 0,396 Valid Dibuang -
14. 0,536** 0,396 Valid Dibuang -
15. 0,676** 0,396 Valid Dipakai 10
Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Uraian Evaluasi Siklus 1 No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,620** 0,396 Valid Dipakai 1
2. 0,123 0,396 Tidak Valid Dibuang -
3. 0,535** 0,396 Valid Dibuang -
4. 0,570** 0,396 Valid Dipakai 2
5. 0,217 0,396 Tidak Valid Dibuang -
6. 0,595** 0,396 Valid Dipakai 3
7. 0,300 0,396 Tidak Valid Dibuang -
8. 0,586** 0,396 Valid Dipakai 4
9. 0,475 0,396 Tidak Valid Dibuang -
10. 0,667** 0,396 Valid Dipakai 5
Keterangan :
* : koefisien korelasi yang dipakai signifikan pada
taraf signifikansi 1% (0,01)
** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada
taraf signifikansi 5% (0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,418* 0,396 Valid Dipakai 1
2. 0,330 0,396 Tidak Valid Dibuang -
3. 0,678** 0,396 Valid Dipakai 2
4. 0,643** 0,396 Valid Dipakai 3
5. 0,742** 0,396 Valid Dipakai 4
6. 0,334 0,396 Tidak Valid Dibuang -
7. 0,467* 0,396 Valid Dipakai 5
8. 0,155 0,396 Tidak Valid Dibuang -
9. 0,483* 0,396 Valid Dipakai 6
10. 0,742** 0,396 Valid Dipakai 7
11. 0,678** 0,396 Valid Dipakai 8
12. 0,238 0,396 Tidak Valid Dibuang -
13. 0,523** 0,396 Valid Dipakai 9
14. 0,096 0,396 Tidak Valid Dibuang -
15. 0,433* 0,396 Valid Dipakai 10
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Uraian Evaluasi Siklus 1 No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,324 0,396 Tidak Valid Dibuang -
2. 0,274 0,396 Tidak Valid Dibuang -
3. 0,311 0,396 Tidak Valid Dibuang -
4. 0,501* 0,396 Valid Dipakai 1
5. 0,389 0,396 Tidak Valid Dibuang -
6. -0,18 0,396 Tidak Valid Dibuang -
7. 0,742* 0,396 Valid Dipakai 2
8. 0,511** 0,396 Valid Dipakai 3
9. 0,620** 0,396 Valid Dipakai 4
10. 0,422* 0,396 Valid Dipakai 5
Keterangan :
* : koefisien korelasi yang dipakai signifikan pada
taraf signifikansi 1% (0,01)
** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada
taraf signifikansi 5% (0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang
yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada
kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang
berbeda, atau dalam kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi dalam
Sutoyo, 2012: 64). Reliabilitas adlah derajat konsistensi instrument yang
bersangkutan (Arifin, 2011: 248) Untuk menentukan tinggi rendahnya
koefisien reliabilitas dapat ditentukan berdasarkan kualifikasi reliabilitas
seperti pada tabel 3.16 (Masidjo, 2010: 243)
Tabel 3.16 Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Dari 15 soal evaluasi siklus I yang dinyatakan valid, kemudian peneliti
menghitung reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan aplikasi SPSS
22. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.17
Tabel 3.17 Reliability Statistics Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
Tabel 3.17 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi pilihan ganda
siklus I dari yang valid berjumlah 14 soal adalah 0,857. Tingkat reliabilitas
soal dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan
reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil perhitungan
reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang tinggi, karena berada dalam
taraf koefisien korelasi antara 0,71 – 0,90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 3.18 Reliability Statistics Soal Evaluasi Uraian Siklus I
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi uraian I
dari yang valid berjumlah 7 soal adalah 0,705. Tingkat reliabilitas soal
dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan
reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil perhitungan
reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang cukup, karena berada dalam
taraf koefisien korelasi antara 0,41 – 0,70
Pada siklus II peneliti menghitung reliabilitas 10 soal yang valid
dengan menggunakan aplikasi SPSS 22. Hasil perhitungan reliabilitas
pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.19 berikut ini
Tabel 3.19 Reliability Statistics Soal Evaluasi Pilihan ganda Siklus
II
Tabel 3.19 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi pilihan
ganda siklus I dari yang valid berjumlah 10 soal adalah 0,799. Tingkat
reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil
perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil
perhitungan reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang tinggi, karena
berada dalam taraf koefisien korelasi antara 0,71 – 0,90.
Tabel 3.20 Reliability Statistics Soal Evaluasi Uraian Siklus II
Tabel 3.20 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi pilihan
ganda siklus I dari yang valid berjumlah 5 soal adalah 0,605 Tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil
perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil
perhitungan reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang cukup, karena
berada dalam taraf koefisien korelasi antara 0,41 – 0,70.
H. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, ada dua data yang akan dianalisis yaitu data
mengenai hasil belajar dan keterampilan komunikasi siswa. Teknik analisis
data yang peneliti gunakan dalam penelitian terdiri dari dua macam, yaitu
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif. Analisis kuantitatif
digunakan untuk menguraikan capaian hasil belajar siswa yang ditinjuai dari
evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II. Analisis kualitatif deskriptif digunakan
untuk menguraikan keterampilan komunikasi siswa yang ditinjau dari hasil
pengamatan
1. Analisis data keterampilan komunikasi siswa
Data mengenai keterampilan komunikasi siswa diperoleh melalui nilai
rata-rata data pengamatan dan kuisioner. Analisis keterampilan komunikasi
siswa dapat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi dari kedua
siklus. Peningkatan keterampilan komunikasi dapat dihitung dengan
langkah-langkah berikut:
a. Pengamatan
1) Melakukan perhitungan keterampilan komunikasi setiap siswa
menggunakan rumus:
2) Melakukan perhitungan rata-rata keterampilan komunikasi secara
keseluruhan dengan menggunakan rumus
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3) Menghitung rata-rata keterampilan komunikasi siswa untuk setiap
siklus
2. Analisis data hasil belajar siswa
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari hasil nilai soal
evaluasi. Analisis hasil belajar dapat dilakukan dengan cara
membandingkan kondisi awal dengan hasil pekerjaan soal evaluasi setiap
akhir siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan langkah
sebagai beriku
1) Penilaian evaluasi siklus I Pilihan Ganda
2) Penilaian evaluasi siklus II Essay
3) Penilaian evaluasi siklus II Pilihan Ganda
4) Penilaian evaluasi siklus II Essay
5) Menghitung rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan
menggunakan rumus:
6) Menghitung presentase siswa yang telah mencapai KKM dengan
menggunakan rumus:
x 100
x 100
x 100
x 100%
x 100
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
I. Indikator Keberhasilan
Pada penelitian ini, variable yang akan ditingkatkan oleh peneliti adalah
hasil belajar dan keterampilan komunikasi. Indikator keberhasilan dari
penelitian ini dapat dilihat dari keteracapaian target setiap indikator yang telah
ditentukan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
3.21
Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan
Variabel
Penelitian
Indikator Kondisi
Awal
Target
Keterampilan
komunikasi
siswa
Nilai rata-rata
keterampilan
komunikasi
siswa
50,3 75
Hasil belajar
siswa
Nilai rata-rata
hasil belajar
siswa
45 75
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui target siklus I dan II untuk
untuk target pada keterampilan komunikasi adalah 75. Sedangkan untuk hasil
belajar adalah 75,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan
pembahasan kegiatan pra penelitian, deskripsi pelaksanaan setiap siklus, hasil
penelitian, dan pembahasan penelitian.
A. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melaksanakan beberapa
persiapan terlebih dahulu. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas
VB SD Kanisius Demangan Baru 1 dan melaksanakan observasi di kelas VB.
Wawancara dan observasi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi
mengenai masalah yang terjadi ketika pembelajaran matematika. Setelah
melaksanakan wawancara dan observasi, peneliti menemukan permasalahan
yang terjadi pada siswa saat pembelajaran matematika berlangsung.
Permasalahan tersebut yaitu kurangnya keterampilan komunikasi siswa dan
hasil belajar matematika pada materi pecahan. Permasalahan pada hasil belajar
siswa dapat dilihat dari nilai mata pelajaran matematika pada saat
melaksanakan ulangan harian. Permasalahan pada hasil belajar siswa kelas VB
SD Kanisius Demangan Baru 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keterampilan Komunikasi Siswa
Data kondisi awal keterampilan komunikasi siswa diperoleh hasil
pengamatan yang dilaksanakan pada Rabu, 23 Oktober 2019. Dalam
pengumpulan data tersebut peneliti menggunakan lembar pengamatan
yang berfungsi sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan siswa
kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 dengan jumlah 28 siswa. Data
kondisi awal keterampilan komunikasi siswa tersaji pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Observasi Keterampilan Komunikasi Siswa
Pada Kondisi Awal
No Nama Data Pengamatan Kriteria
1 Siswa A 40 Kurang Komunikatif
2 Siswa B 50 Cukup Komunikatif
3 Siswa C 30 Kurang Komunikatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4 Siswa D 30 Kurang Komunikatif
5 Siswa E 60 Cukup Komunikatif
6 Siswa F 50 Cukup Komunikatif
7 Siswa G 50 Cukup Komunikatif
8 Siswa H 50 Cukup Komunikatif
9 Siswa I 40 Kurang Komunikatif
10 Siswa J 30 Kurang Komunikatif
11 Siswa K 70 Komunikatif
12 Siswa L 60 Cukup Komunikatif
13 Siswa M 60 Cukup Komunikatif
14 Siswa N 70 Komunikatif
15 Siswa O 30 Kurang Komunikatif
16 Siswa P 70 Komunikatif
17 Siswa Q 60 Cukup Komunikatif
18 Siswa R 40 Kurang Komunikatif
19 Siswa S 80 Komunikatif
20 Siswa T 70 Komunikatif
21 Siswa U 60 Cukup Komunikatif
22 Siswa V 50 Cukup Komunikatif
23 Siswa W 70 Komunikatif
24 Siswa X 50 Komunikatif
25 Siswa Y 30 Kurang Komunkatif
26 Siswa Z 50 Komunikatif
27 Siswa AB 30 Kurang Komunikatif
28 Siswa AC 30 Kurang Komunikatif
Jumlah 1410
Rata-Rata 50.3 Cukup Komunikatif
Keterangan:
Sangat Komunikatif = -
Komunikatif = 12
Cukup Komunikatif = 5
Kurang Komunikatif = 11
Sangat KurangKomunikatif = -
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa keterampilan
komunikasi siswa pada kondisi awal menunjukkan 12 siswa dengan
kategori komunikatif (42.8%), 5 siswa dengan kategori cukup komunikatif
(17.8%), 11 siswa dengan kategori kurang komunikatif (39.2%). Rata-rata
keterampilan komunikasi siswa berdasarkan hasil pengamatan adalah 50.3
dengan kategori kurang komunikatif. Perhitungan rata-rata kondisi awal
keterampilan komunikasi diperoleh dari skor data pengamatan dijumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kemudian dibagi jumlah siswa yaitu 28 siswa. Berdasarkan hasil observasi
pada pra penelitian, peneliti mendapati bahwa ada 5 deskriptor yang
hasilnya tergolong rendah. Adapun deskriptor-deskriptor tersebut terdapat
pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Observasi Keterampilan Komunikasi Siswa Pada Kondisi
Awal
Kode Deskriptor Jumlah Siswa
Yang Memenuhi
Deskriptor Lisan Tulisan
a Mau memperhatikan
ketika guru
menjelaskan mengenai
materi pecahan
19 siswa
b Menyalin kembali apa
yang sudah disampaikan
oleh guru atau teman
untuk mendapatkan ide
mengenai materi
pecahan
15 siswa
c Aktif bertanya ketika
ada sesuatu mengenai
materi pecahan yang
belum dimengerti
12 siswa
d Berani mengangkat
tangan sebelum
bertanya ketika ada
sesuatu yang belum
dipahami
10 siswa
e Menanggapi pendapat
teman saat diskusi
mengenai materi
pecahan
8 siswa
f Memberikan ide atau
gagasan saat berdiskusi
mengenai materi
pecahan
19 siswa
g Menuliskan jawaban
dari pertanyaan dengan
kalimat matematika
10 siswa
h Membuat laporan
sederhana dengan 16 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menggunakan benda
terntentu
i Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok berkaitan
dengan materi debit
menggunakan benda
tertentu
11 siswa
j Menuliskan kesimpulan
dari hasil percobaan
mengenai materi
pecahan
21 siswa
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 19 siswa
yang dapat memenuhi deskriptor a, 15 siswa yang dapat memenuhi
deskriptor b, 12 siswa yang dapat memenuhi deskriptor c, 10 siswa yang
dapat memenuhi deskriptor d, 8 siswa yang dapat memenuhi deskriptor e,
19 siswa yang dapat memenuhi deskriptor f, 10 siswa yang dapat
memenuhi deskriptor g, 16 siswa yang dapat memenuhi deskriptor h, 11
siswa yang dapat memenuhi deskriptor I, dan 21 siswa yang dapat
memenuhi deskriptor j.
Berdasarkan data di atas peneliti mendapati bahwa terdapat 5 deskriptor
yang masih perlu diperbaiki yaitu pada deksriptor: (c) aktif bertanya ketika
ada sesuatu mengenai materi pecahan yang belum dipahami, (d) berani
mengangkat tangan sebelum bertanya ketika ada sesuatu yang belum
dipahami, (e) menangapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi
pecahan, (g) menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunkan
kalimat matematika, (i) mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil
kerja kelompok berkaitan dengan materi pecahan menggunakan benda
tertentu.
2. Hasil Belajar Siswa
Data kondisi awal hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius
Demangan Baru 1 diperoleh dari nilai matematika pada saat menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
ulangan harian pada semester ganjil tahun 2018/2019, yang disajikan pada
tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Tahun
Ajaran
KKM Rata-Rata Ketuntasan Jumlah
Siswa Ya Tidak
2018/2019 65 45 3 siswa
(12,5%)
21 siswa
(87,5%)
24 siswa
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kondisi awal nilai
matematika materi debit tahun ajaran 2018/2019 adalah 45. Perhitungan
kondisi awal nilai matematika materi debit diperoleh dari jumlah nilai
siswa pada nilai semester satu tahun ajaran 2018/2019 dibagi jumlah
siswa.
B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada siklus I pertemuan 1, peneliti menyiapkan RPP 1 dengan
materi konsep dasar debit yaitu debit sebagai perbandingan volume
dan waktu. Untuk mendukung RPP yang dilakukan peneliti, peneliti
juga menggunakan media pembelajaran berupa botol air mineral
dengan ukuran 600ml dan 1.500 ml, peneliti juga menggunakan selang
dengan ukurang besar dan kecil untuk mengukur debit sebagai
perbandingan antara volume dan waktu. Selain itu, peneliti juga
menyiapkan stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan
selama memindahkan dari botol satu ke botol lain. Media ini
digunakan untuk eksperimen yang akan dilakukan bersama
kelompoknya dengan cara membandingkan kecepatan air yang
mengalai dengan menggunakan selang kecil dan sedang untuk botol
berukuran 600ml dan 1500 ml. untuk menjawab LKPD. Metode yang
digunakan oleh peneliti yaitu tanya jawab, demonstrasi, dan diskusi,
dan pemberian tugas. Peneliti juga menyiapkan instrument non tes
yaitu lembar observasi yang berisi 10 deskriptor (a-j) yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
peneliti dan dua orang rekan mahasiswa untuk mengukur keterampilan
komunikasi siswa.
Pada siklus I pertemuan 2, peneliti menyiapkan RPP 2 dengan
materi mengubah satuan debit. Media pembelajaran yang digunakan
peneliti adalah botol mineral yang diberi satuan debit (desimeter,
sentimeter, dan millimeter) sebagai botol takaran. Setiap kelompok
mendapat 3 botol untuk menjawab LKPD. Metode pembelajaran yang
digunakan sama seperti dipertemuan 1. Peneliti juga menyiapkan
lembar observasi keterampilan komunikasi yang digunakan untuk
mengamati keterampilan komunikasi siswa. Peneliti juga akan
memberikan tes evaluasi dalam bentuk 10 soal pilihan ganda dan 5
soal uraian untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi debit.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada siklus 1 ini dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu
pertemuan 1 pada Kamis, 14 November 2019 pada pukul 07.40 –
08.50. Pertemuan kedua pada Sabtu, 16 November 2019 pada pukul
08.50 – 09.25 serta dilanjutkan dengan 1 jam pelajaran tambahan
untuk melakukan tes akhir siklus 1 di kelas VB SD Kanisius
Demangan Baru 1 Yogyakarta. Setiap pertemuan dilakukan selama 2
jam pelajaran yakni 2x35 menit.
1) Pertemuan Pertama
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada Kamis, 14 November
2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti melaksanakan
penelitian dengan bertindak sebagai guru matematika Pada
pertemuan pertama ini akan mempelajari materi tentang
pengenalan debit sebagai perbandingan volume dan waktu. Selama
proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh dua orang rekan
mahasiswa yang bertugas untuk mendokumentasikan serta
membantu dalam proses pengamatan keterampilan komunikasi
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Di awal pembelajaran, guru mengucapkan salam dan
membimbing siswa untuk berdoa. Doa dipimpin oleh salah satu
orang siswa yang pada hari itu mendapatkan jadwal memimpin doa
sesuai dengan nomor urut. Kemudian guru melakukan absensi dan
ada sebanyak 28 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Guru
memberikan bacaan dengan judul “Kegiatan Dini Di Pagi Hari”.
Pada saat apersepsi, guru memberikan gambar air yang mengalir
dari kran ke dalam bak mandi dan mengajukan beberapa
pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa. Selanjutnya siswa
diberi motivasi dengan menyanyikan lagu Bangun Tidur secara
bersama-sama. Kemudian guru memberikan orientasi dengan
menjalaskan tujuan dan manfaat pembelajaran serta skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru melanjutkan dengan kegiatan inti. Pada tahap ini guru
dibantu oleh dua orang observer mulai melakukan kegiatan
pengamatan untuk mengetahui keterampilan komunikasi siswa.
Pada tahap pertama think guru memberikan video mengenai
percobaan menghitung aliran debit air. Guru bertanya mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan demonstrasi yang sudah mereka
lihat pada video ternyata ada beberapa siswa yang aktif bertanya,
namun ada juga hanya diam namun ikut memperhatikan.
Kemudian guru membimbing siswa untuk dapat menemukan
pengertian dan contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai
debit. Guru menggambarkan tabel rumus debit di papan tulis, dan
siswa diminta untuk menemukan ide untuk membuktikan rumus
debit menggunakan tabel rumus debit. Guru menjelaskan mengenai
pengertian debit dan contoh debit di kehidupan sehari-hari. Guru
juga tidak lupa untuk bertanya apakah siswa paham dengan materi
yang diajarkan guru dan memberikan kesempatan jika ada hal yang
ingin ditanyakan. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi pada
saat siswa mau memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
materi debit (deskriptor a), siswa menyalin kembali apa yang sudah
disampaikan oleh guru atau teman untuk mendapatkan ide
mengenai materi debit (deskriptor b), siswa aktif bertanya ketika
ada sesuatu mengenai materi debit yang tidak dimengerti
(deskriptor c), siswa berani mengangkat tangan untuk bertanya
ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi debit
(deskriptor d).
Untuk tahap pair siswa diminta untuk berkelompok sebanyak
dua orang. Untuk memudahkannya guru meminta siswa untuk
berkelompok dengan kelompok yang sudah dipilih oleh peneliti
dan wali kelas sesuai dengan kemampuan kognitif siswa agar dapat
saling melengkapi dan membantu. Kemudian siswa diajak untuk
melakukan suatu percobaan, tak lupa peneliti memberikan contoh
sebuah demonstrasi untuk mengukur debit. Percobaan yang
dilakukan menggunakan 2 botol berukuran 600 ml, dan 2 botol
berukuran 1500ml serta selang berukuran kecil dan sedang
kemudian satu botol sudah terisi penuh dengan air kemudian botol
yang lain dalam keadaan kosong. Tugas siswa adalah
memindahkan air yang ada di botol yang berukuran 600, berisi air
ke botol yang berukuran 600 ml dalam keadaan kosong dengan
menggunaan selang serta dihitung waktunya menggunakan
stopwatch yang sudah diberikan guru. Begitu juga dengan botol
1500 ml. Kemudian siswa secara berpasangan melakukan
percobaan seperti demonstrasi yang sudah dilihat untuk menjawab
soal LKPD 1 untuk membuat laporan sederhana. Pada saat
melakukan percobaan masih banyak siswa yang tidak
mendengarkan ketika peneliti mencoba menjelaskan prosedur dari
percobaan sehingga banyak kelompok yang keliru melakukan
percobaan dan harus mengulang kembali. Percobaan dilakukan di
luar kelas dan dibantu oleh guru. Pada sintaks ini peneliti
malakukan observasi pada saat siswa menanggapi pendapat teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
saat berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor e), siswa
memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi mengenai materi
debit (deskriptor f), siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan
dengan menggunakan kalimat matematika (deskriptor g), siswa
menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit
(deskriptor j).
Untuk tahap ketiga share siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil dari kerja kelompok yang sudah
dilakukan. Guru terlebih dahulu mempersilahkan siswa apabila ada
kelompok yang bersedia mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas terlebih dahulu. Siswa yang tidak sedang presentasi
dapat bertanya kepada kelompok presentasi dan kelompok
presentasi dapat memberikan tanggapan pendapat. Guru dan siswa
melakukan pengecekan jawaban dari kelompok presentasi.
Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas percobaan
yang sudah dilakukan. Kemudian guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat bertanya apabila ada hal yang belum
dimengerti dari materi yang sudah dipelajari. Pada sintaks ini
peneliti melakukan observasi pada saat siswa menanggapi
pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor
e), siswa membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda
tertentu (deskriptor h), siswa mempresentasikan dengan suara jelas
tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan materi debit
menggunakan benda tertentu (deskriptor i).
Untuk kegiatan penutup siswa dan guru membuat kesimpulan
dari kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan lembar
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa dari pembelajaran
yang sudah dilakukan dan dikerjakan secara individu. Kemudian
guru dan siswa melakukan refleksi untuk pembelajaran yang sudah
dilakukan. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk
dikerjakan dirumah sebagai kegiatan untuk mengasah pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
siswa dengan memberikan lembar pengayaan bagi siswa yang
menurut guru sudah paham untuk materi yang sudah diajarkan
berupa kisi-kisi untuk materi selanjutnya dan lembar remedial bagi
siswa yang menurut guru belum paham dari materi yang sudah
dipelajari sebagai latihan. Setelah itu guru dan siswa berdoa
bersama dan guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhiri
pembelajaran.
2) Pertemuan Kedua
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada Sabtu, 16 November
2019. Peneliti melaksanakan penelitian dengan bertindak sebagai
guru matematika yang mengajar materi berbagai macam satuan
debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu. Di awal
pembelajaran guru mengucapkan salam dan membimbing siswa
untuk berdoa. Doa dipimpin oleh salah satu orang siswa yang
sudah mendapatkan giliran sesuai dengan nomor urut. Kemudian
guru melakukan absensi untuk mengetahui apakah ada yang tidak
hadir. Pada pertemuan kali ini semua siswa dapat hadir dan
mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir dan siswa diminta
untuk mengumpulkan PR yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Pada saat literasi, guru memberikan tampilan di lcd
berupa puisi dengan judul Kolam Renang. Kemudian saat
apersepsi guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan seputar satuan debit. Selanjutnya siswa
diberi motivasi dengan melakukan tepuk Beat secara bersama-
sama. Kemudian guru memberikan orientasi dengan menjelaskan
tujuan dan manfaat pembelajaran serta skenario pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Guru melanjutkan dengan kegiatan inti. Pada tahap ini guru
dibantu oleh dua orang observer mulai melakukan kegiatan
pengamatan untuk mengetahui keterampilan komunikasi siswa.
Pada tahap pertama think guru memperlihatkan tangga satuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
masih acak. Kemudian siswa diminta untuk mengurutkan tangga
satuan ke posisi yang tepat. Setelah itu guru membimbing siswa
untuk dapat menemukan urutan tangga satuan dengan tepat. Guru
juga tidak lupa untuk bertanya apakah siswa paham dan
memberikan kesempatan jika ada hal yang ingin ditanyakan. Pada
tahap ini peneliti melakukan observasi pada saat siswa mau
memperhatikan ketiga guru menjelaskan mengenai materi debit
(descriptor a), siswa menyalin kembali apa yang sudah
disampaikan oleh guru atau teman untuk mendapatkan ide
mengenai materi debit (deskriptor b), siswa aktif bertanya ketika
ada sesuatu mengenai materi debit yang tidak dimengerti
(deskriptor c), siswa berani mengangkat tangan untuk bertanya
ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi debit
(deskriptor d).
Untuk tahap yang kedua pair siswa diminta untuk
berkelompok sebanyak dua orang dan masih sama dengan
pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mengajak siswa untuk
melakukan suatu percobaan, tak lupa guru memberikan contoh
sebuah demonstrasi untuk menemukan persamaan dari satuan debit
menggunakan botol yang sudah diberikan ukuran sesuai dengan
satuan debit (cl, ml, dl), kemudian siswa secara berpasangan
melakukan percobaan untuk menjawab soal LKPD 1 dengan
mengisi botol yang tidak ada tanda satuan debitnya kemudian
memindahkan air sesuai dengan soal yang ada pada LKPD 1
dengan melihat satuan debit pada botol kemudian dipindah ke
botol yang sesuai dengan apa yang ditanyakan pada soal.
Percobaan dilakukan di dalam kelas dan dibantu oleh guru. Setelah
itu siswa diminta untuk membuat laporan sederhana dari percobaan
yang sudah dilakukan. Pada sintaks ini peneliti malakukan
observasi pada saat siswa menanggapi pendapat teman saat
berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor e), siswa memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
ide atau gagasan saat berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor
f), siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan
menggunakan kalimat matematika (deskriptor g), siswa
menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit
(deskriptor j).
Untuk tahap ketiga share siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil dari kerja kelompok yang sudah
dilakukan. Sebelumnya guru mempersilahkan kelompok yang
ingin mempresentasikan hasil pekerjaannya terlebih dahulu. Siswa
yang tidak sedang presentasi dapat bertanya kepada kelompok
presentasi dan kelompok presentasi dapat memberikan
memberikan tanggapan pendapat. Guru dan siswa melakukan
pengecekan jawaban dari kelompok presentasi. Kemudian guru dan
siswa membuat kesimpulan atas percobaan yang sudah dilakukan.
Kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk dapat
bertanya apabila ada hal yang belum dimengerti dari materi yang
sudah dipelajari. Pada sintaks ini peneliti melakukan observasi
pada saat siswa menanggapi pendapat teman saat berdiskusi
mengenai materi debit (deskriptor e), siswa membuat laporan
sederhana dengan menggunakan benda tertentu (deskriptor h),
siswa mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja
kelompok berkaitan dengan materi debit menggunakan benda
tertentu (deskriptor i).
Untuk kegiatan penutup siswa dan guru membuat kesimpulan
dari kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan lembar
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa dari pembelajaran
yang sudah dilakukan. Kemudian guru dan siswa melakukan
refleksi untuk pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru
memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk dikerjakan dirumah
sebagai kegiatan untuk mengasah pengetahuan siswa dengan
memberikan lembar pengayaan bagi siswa yang menurut guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sudah paham untuk materi yang sudah diajarkan berupa kisi-kisi
untuk materi selanjutnya dan lembar remedial bagi siswa yang
menurut guru belum paham dari materi yang sudah dipelajari
sebagai latihan kemudian guru mengucapkan salam penutup.
Pada jam selanjutnya peneliti masuk ke dalam kelas untuk
memberikan soal evaluasi siklus I agar mengetahui pengetahuan
siswa mengenai materi yang sudah diberikan. Soal dikerjakan
secara individu. Ketika semua sudah selesai, semua siswa
mengumpulkan soal evaluasi dan guru mengucapkan salam
penutup.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan
pengamatan terkait keterampilan komunikasi. Berdasarkan data yang
diperoleh pada siklus I pertemuan 1 terdapat 1 siswa sangat
komunikatif, 9 siswa komunikatif, 10 siswa cukup komunikatif, dan 8
siswa kurang komunikatif. Dari data yang diperoleh, peneliti
menganalisis ada 4 deskriptor yang kurang maksimal yaitu 22 siswa
belum mampu mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil
kerja kelompok berkaitan dengan materi debit menggunakan benda
tertentu (deskriptor i), 17 siswa belum berani mengangkat tangan
untuk bertanya ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai
materi debit (deskriptor d), 15 siswa belum mampu menanggapi
pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor e),
14 siswa belum mampu menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan
menggunakan kalimat matematika (deskriptor g).
Pada siklus I pertemuan 2 terdapat 10 siswa komunikatif, 17
siswa cukup komunikatif, 1 siswa sangat kurang komunikatif. Dari
data yang diperoleh, peneliti menganalisis ada 3 deskriptor yang
kurang masimal yaitu 19 siswa belum mampu mempresentasikan
dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan
materi debit menggunakan benda tertentu (deskriptor i), 15 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
belum mampu menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai
materi debit (deskriptor e), 14 siswa belum mampu menuliskan
jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika
(deskriptor g).
Dari hasil data yang diperoleh dari deskriptor yang kurang siklus
I pertemuan 1 ada 4 deskriptor dan siklus I pertmuan 2 ada 3
deskriptor. Peneliti menyimpulkan ada 3 deskriptor yang kurang
maksimal pada siklus I yaitu pada deskriptor e, deskriptor g, dan
deskriptor i. Sedangkan deskriptor d yang kurang maksimal pada
pertemuan 1 sudah mengalami peningkatan pada pertemuan 2.
Selain keterampilan komunikasi, hasil belajar juga mengalami
peningkatan. KKM pada mata pelajaran matematika di kelas V SD
Kanisius Demangan Baru 1 yaitu 65. Pada data awal hasil belajar
siswa memiliki rata-rata sebesar 45 (12.5%). Terdapat 3 siswa yang
sudah mencapai KKM, kemudian mengalami peningkatan pada siklus
I yaitu 65.6 (46.4%) Terdapat 13 siswa yang sudah mencapai KKM.
(data hasil observasi keterampilan komunikasi dapat dilihat pada
lampiran 7 dan data hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada
lampiran 8)
d. Refleksi
Berdasarkan data dari observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata keterampilan komunikasi siswa 60.8 (cukup komunikatif) dan
rata-rata hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
yaitu 65.6 (46.4%) sehingga dari hasil tersebut belum mencapai target
keberhasilan, sebab target keberhasilan yang ditentukan pada
keterampilan komunikasi yaitu 75, dan target keberhasilan pada hasil
belajar yaitu 75. Maka dari itu, peneliti melanjutkan penelitian ke
siklus II.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 3 deskriptor yang kurang
maksimal yaitu deskriptor e, g, dan i. Jadi peneliti perlu memerlukan
tentang metode dan media pembelajaran yang dapat membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mampu untuk dapat menanggapi pendapat teman, mampu
mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok,
dan menuliskan jawaban kalimat matematika. Untuk meningkatkan
deskriptor e, g dan i peneliti melakukan kegiatan dengan menekankan
metode tanya jawab sebagai latihan agar siswa dapat menanggapi
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Peneliti juga akan menggunakan
sistem reward bagi siswa yang aktif pada saat pembelajaran dan mau
lebih dahulu mempresentasikan kerja kelompoknya dengan jawaban
yang tepat agar siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan
punishment kepada siswa yang tidak menuliskan jawaban dengan
menggunakan kalimat matematika.
Untuk meningkatkan hasil belajar peneliti akan memberikan
permasalahan dari kehidupan sehari-hari serta menggunakan media
berupa alat-alat yang ada di kehidupan sehari-hari yang dapat dihitung
debitnya dan video berisi soal-soal debit dan penyelesaiannya.
Tujuannya agar siswa lebih memahami materi debit yang ada di
kehidupan sehari-hari.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Pada siklus I pertemuan 1 peneliti menyiapkan RPP 1 dengan
mengajarkan materi debit pada kehidupan sehari-hari. Untuk
mendukung materi yang diajarkan peneliti menggunakan media
pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi yang
diajarkan. Adapun media yang digunakan yaitu alat-alat yang ada di
kehidupan sehari-hari seperti ember, galon, panci dan menggunakan
stopwatch untuk menghitung waktu pada saat melakukan percobaan
menghitung debit. Metode yang digunakan yaiut metode tanya jawab,
demonstrasi, dan diskusi. Selain itu peneliti menggunakan sistem
reward bagi siswa yang aktif pada saat pembelajaran dan mau lebih
dahulu mempresentasikan kerja kelompoknya dengan jawaban yang
tepat agar siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
punishment kepada siswa yang tidak menuliskan jawaban dengan
menggunakan kalimat matematika. Pada siklus II pertemuan 1 peneliti
hanya akan melakukan observasi untuk melihat peningkatan
keterampilan komunikasi siswa yang dibantu oleh dua rekan peneliti.
Pada siklus II pertemuan 2, materi yang diajarkan peneliti yaitu
soal-soal yang berkaitan dengan debit. Untuk mendukung materi yang
diajarkan, peneliti menggunakan media pembelajaran berupa video
mengenai soal-soal debit serta cara penyelesaiannya. Media ini
digunakan dengan upaya agar siswa dapat lebih memahami cara dari
penyelesaian soal-soal cerita materi debit. Metode yang digunakan
yaitu sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada siklus II pertemuan 2
ini peneliti melakukan observasi pada keterampilan komunikasi dan
hasil belajar siswa melalui soal evaluasi dengan 10 soal pilihan ganda
dan 5 soal uraian. Pada saat observasi keterampilan komunikasi
peneliti dibantu oleh dua orang rekan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktu
70 menit atau 2x35 menit. Pertemuan pertama peneliti laksanakan pada
Kamis, 21 November 2019 pukul 08.50-09.25 dilanjutkan pukul 09.45-
10.20. Pertemuan kedua pada Sabtu, 23 November 2019 pukul 07.40-
08.50 dan dilanjutkan dengan pukul 09.10 untuk membagikan soal
evaluasi siklus II.
Peneliti melaksanakan pertemuan siklus II ini sebanyak dua kali
dengan menggunakan media pembelajaran yaitu menggunakan barang-
barang yang sering digunakan tanpa disadari dapat menghitung debit
dari benda tersebut. Adapun pelaksanaan tiap pertemuan pada siklus II
adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada Kamis, 21
November 2019. Peneliti melaksankan penelitian dengan bertindak
sebagai guru matematika yang mengajar materi permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan debit sebagai
hasil bagi antara volume dan waktu dengan menerapkan RPP 3
yaitu RPP siklus II pertemuan 1. Di awal pembelajaran guru
mengucapkan salam dan membimbing siswa untuk berdoa. Doa
dipimpin oleh salah satu orang siswa yang sudah mendapatkan
giliran sesuai dengan nomor urut. Kemudian guru melakukan
absensi untuk mengetahui apakah ada yang tidak hadir. Pada
pertemuan kali ini semua siswa dapat hadir dan mengikuti
pembelajaran dari awal hingga akhir. Pada saat literasi, guru
memberikan bacaan mengenai air terjun. Kemudian saat apersepsi
guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan mengenai kegiatan sehari-hari yang berhubungan
dengan debit. Selanjutnya siswa diberi motivasi dengan
menyanyikan lagu debit dengan nada dasar naik delman.
Kemudian guru memberikan orientasi dengan menjelaskan tujuan
dan manfaat pembelajaran serta skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Guru melanjutkan dengan kegiatan inti. Pada tahap ini
peneliti dan observer mulai melakukan pengamatan untuk melihat
keterampilan komunikasi siswa. Pada tahap pertama think siswa
diminta mengamati video mengenai percobaan menghitung debit
dengan air mengalir ke dalam ember. Kemudian siswa dan guru
melakukan kegiatan tanya jawab tentang demonstrasi dari video
tersebut. Lalu, siswa diminta untuk menemukan hasil dari
percobaan di video yang sudah diamati. Siswa dibimbing guru
untuk menemukan kesimpulan hasil percobaan yang tepat dari
video yang sudah diamati Guru juga tidak lupa untuk bertanya
apakah siswa paham dan memberikan kesempatan jika ada hal
yang ingin ditanyakan. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi
pada saat siswa mau memperhatikan ketika guru menjelaskan
mengenai materi debit (deskriptor a), siswa menyalin kembali apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
yang sudah disampaikan oleh guru atau teman untuk mendapatkan
ide mengenai materi debit (deskriptor b), siswa aktif bertanya
ketika ada sesuatu mengenai materi debit yang tidak dimengerti
(deskriptor c), siswa berani mengangkat tangan untuk bertanya
ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi debit
(deskriptor d).
Untuk tahap yang kedua pair siswa diminta untuk
berkelompok sebanyak dua orang sama seperti kelompok pada
pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mengajak siswa untuk
melakukan undian dari percobaan yang akan dilakukan. Percobaan
yang dilakukan ada 3 yaitu mencari debit menggunakan panci,
galon, diregen dengan menggunakan aliran air yang sama untuk
tiap alat yang akan diuji coba, tak lupa guru memberikan contoh
sebuah demonstrasi untuk mencari debit dari salah satu benda yaitu
panci untuk dihitung debitnya, kemudian siswa secara berpasangan
melakukan percobaan seperti demonstrasi yang sudah dilihat untuk
menjawab soal LKPD 1. Dalam melakukan percobaan siswa
dibantu oleh peneliti. Setelah itu siswa diminta untuk membuat
laporan sederhana dari percobaan yang sudah dilakukan. Siswa
diingatkan untuk menggunakan kalimat matematika pada saat
menjawab pertanyaan dan apabila siswa lupa maka aka nada
pengurangan nilai. Pada sintaks ini peneliti malakukan observasi
pada saat siswa menanggapi pendapat teman saat berdsikusi
mengenai materi debit (deskriptor e), siswa memberikan ide atau
gagasan saat berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor f), siswa
menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat
matematika (deskriptor g), siswa menuliskan kesimpulan dari hasil
percobaan mengenai materi debit (deskriptor j).
Untuk tahap ketiga share siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil dari kerja kelompok yang sudah
dilakukan. Kelompok yang mau terlebih dahulu mempresentasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
hasilnya akan diberikan nilai tambahan. Siswa yang tidak sedang
presentasi dapat bertanya kepada kelompok presentasi dan
kelompok presentasi dapat memberikan memberikan tanggapan
pendapat. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas
percobaan yang sudah dilakukan. Kemudian guru memberikan
kesempatan siswa untuk dapat bertanya apabila ada hal yang belum
dimengerti dari materi yang sudah dipelajari. Pada sintaks ini
peneliti melakukan observasi pada saat siswa menanggapi
pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor
e), siswa membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda
tertentu (deskriptor h), siswa mempresentasikan dengan suara jelas
tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan materi debit
menggunakan benda tertentu (deskriptor i).
Untuk kegiatan penutup siswa dan guru membuat kesimpulan
dari kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan lembar
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa dari pembelajaran
yang sudah dilakukan. Kemudian guru dan siswa melakukan
refleksi untuk pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru
memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk dikerjakan dirumah
sebagai kegiatan untuk mengasah pengetahuan siswa dengan
memberikan lembar pengayaan bagi siswa yang menurut guru
sudah paham untuk materi yang sudah diajarkan berupa kisi-kisi
untuk materi selanjutnya dan lembar remedial bagi siswa yang
menurut guru belum paham dari materi yang sudah dipelajari
sebagai latihan. Setelah itu guru dan siswa berdoa bersama dan
guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran.
2) Pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada Sabtu, 23
November 2019. Peneliti melaksankan penelitian dengan bertindak
sebagai guru matematika yang mengajar materi menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan debit sebagai hasil bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
antara volume dan waktu Selama proses pembelajaran, peneliti
dibantu oleh dua orang rekan peneliti yang bertugas untuk
mendokumentasikan dan mengamati keterampilan komunikasi
siswa. Di awal pembelajaran guru mengucapkan salam dan
membimbing siswa untuk berdoa. Doa dipimpin oleh salah satu
orang siswa yang sudah mendapatkan giliran sesuai dengan nomor
urut. Kemudian guru melakukan absensi untuk mengetahui apakah
ada yang tidak hadir. Pada pertemuan kali ini semua siswa dapat
hadir dan mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Pada
saat literasi, guru memberikan bacaan puisi mengenai sungai.
Kemudian saat apersepsi guru menggali pengetahuan siswa dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan sehari-hari
yang berhubungan dengan debit. Selanjutnya siswa diberi motivasi
dengan melakukan permainan “Tepuk Beat”. Kemudian guru
memberikan orientasi dengan menjelaskan tujuan dan manfaat
pembelajaran serta skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru melanjutkan dengan kegiatan inti. Pada tahap ini
peneliti dan dua rekan lain melakukan pengamtaan untuk melihat
keterampilan komunikasi siswa. Pada tahap pertama think siswa
diminta mengamati video soal-soal debit. Kemudian siswa dan
guru mencoba melakukan penyelesaian dari soal-soal debit yang
ada pada video. Guru juga tidak lupa untuk bertanya apakah siswa
paham dan memberikan kesempatan jika ada hal yang ingin
ditanyakan. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi pada saat
siswa mau memperhatika ketiga guru menjelaskan mengenai
materi debit (deskriptor a), siswa menyalin kembali apa yang sudah
disampaikan oleh guru atau teman untuk mendapatkan ide
mengenai materi debit (deskriptor b), siswa aktif bertanya ketika
ada sesuatu mengenai materi debit yang tidak dimengerti
(deskriptor c), siswa berani mengangkat tangan untuk bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ketika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai materi debit
(deskriptor d).
Untuk tahap yang kedua pair siswa diminta untuk
berkelompok sebanyak dua orang sama seperti dengan pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru meminta siswa untuk memperhatikan
contoh soal permasalahan debit yang ada pada video, kemudian
siswa secara berpasangan membuat soal-soal yang berkaitan
dengan permasalahan debit di kehidupan sehari-hari di LKPD 1.
Siswa diingatkan kembali untuk menggunakan kalimat matematika
ketika menjawab pertanyaan, apabila siswa tidak melakukan maka
akan diberi pengurangan nilai. Pada sintaks ini peneliti malakukan
observasi pada saat siswa menanggapi pendapat teman saat
berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor e), siswa memberikan
ide atau gagasan saat berdsikusi mengenai materi debit (deskriptor
f), siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan
menggunakan kalimat matematika (deskriptor g), siswa
menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit
(deskriptor j).
Untuk tahap ketiga siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil dari kerja kelompok yang sudah dilakukan. Kelompok yang
mau mempresentasikan hasilnya terlebih dahulu akan mendapatkan
nilai tambahan. Siswa yang tidak sedang presentasi dapat bertanya
kepada kelompok presentasi dan kelompok presentasi dapat
memberikan memberikan tanggapan pendapat. Kemudian guru dan
siswa membuat kesimpulan atas percobaan yang sudah dilakukan.
Kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk dapat
bertanya apabila ada hal yang belum dimengerti dari materi yang
sudah dipelajari. Pada sintaks ini peneliti melakukan observasi
pada saat siswa menanggapi pendapatteman saat berdiskusi
mengenai materi debit (deskriptor e), siswa membuat laporan
sederhana dengan menggunakan benda tertentu (deskriptor h),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
siswa mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja
kelompok berkaitan dengan materi debit menggunakan benda
tertentu (deskriptor i).
Untuk kegiatan penutup siswa dan guru membuat kesimpulan
dari kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan lembar
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa dari pembelajaran
yang sudah dilakukan. Kemudian guru dan siswa melakukan
refleksi untuk pembelajaran yang sudah dilakukan. Setelah itu guru
dan siswa berdoa bersama dan guru mengucapkan salam penutup
untuk mengakhiri pembelajaran.
c. Observasi
Sama seperti pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan
terkait keterampilan komunikasi siswa pada saat pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 terdapat 6
siswa sangat komunikatif, 13 siswa komunikatif, dan 9 siswa cukup
komunikatif. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II
pertemuan 2 terdapat 14 siswa sangat komunikatif, 12 siswa
komunikatif, 2 siswa cukup komunikatif. Dari data yang diperoleh
peneliti menganalisis terdapat 2 deskriptor yang kurang maksimal
yaitu siswa belum mampu menanggapi pendapat teman saat berdiskusi
mengenai materi debit (deskriptor e) dengan 14 siswa pada pertemuan
1 dan 8 siswa pada pertemuan 2, dan siswa belum mampu
mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok
berkaitan dengan materi debit menggunakan benda tertentu (deskriptor
i) dengan 17 siswa pada pertemuan 1 dan 9 siswa pada pertemuan 2.
Walaupun kurang maksimal dari 8 deskriptor lain, namun 2 deskriptor
yang kurang maksimal juga meningkat.
Selain keterampilan komunikasi, hasil belajar juga mengalami
peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa memiliki rata-rata
sebesar 65.6 (46.6%) dengan 13 siswa yang sudah mencapai KKM
kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 79.2 (92.9%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dengan 26 siswa yang sudah mencapai KKM. (data hasil observasi
keterampilan komunikasi dapat dilihat pada lampiran 7, dan data hasil
belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 8)
d. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II siswa kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 dengan menerapkan model Think Pair
Share berjalan sesuai dengan apa yang peneliti harapkan. Peneliti
melakukan analisis diakhir siklus II untuk menentukan refleksi
diantaranya adalah (1) terdapat peningkatan keterampilan komunikasi
siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model Think Pair Share yaitu pada kondisi awal 50.3 dengan kategori
cukup komunikatif, siklus I yaitu 60.8 dengan kategori cukup
komunikatif, dan pada siklus II yaitu 78.2 komunikatif. Walaupun ada
2 deskriptor yang kurang maksimal peningkatannya dari 8 deskriptor
lainnya, namun 2 deskriptor yang kurang ini tetap meningkat dari
siklus I ke siklus II. (2) adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan
nilai rata-rata pada kondisi awal yaitu 45, pada siklus I yaitu 65.6, dan
pada siklus II yaitu 79.2. Berdasarkan data di atas pada siklus II
terdapat 7 siswa dengan kategori sangat komunikatif, 20 siswa dengan
kategori komunikatif, dan 1 orang cukup komunikatif. Untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi harus dilakukan terus menerus
agar hasilnya semakin baik kedepannya. Untuk hasil belajar pada
siklus II terdapat 26 siswa (92.9%) yang sudah mencapai KKM, dan 2
siswa (7.1%) yang belum mencapai KKM.
Peningkatan yang terjadi juga didukung dari media yang
disediakan guru untuk membantu meningkatkan keterampilan
komunikasi siswa dan membantu siswa untuk paham materi yang
diajarkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 sudah meningkat dan sudah memenuhi
target yaitu 75 baik untuk keterampilan komunikasi serta hasil belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan layak untuk dihentikan. Maka peneliti menghentikan penelitian
pada siklus II.
C. Analisis Hasil Penelitian
Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar pada materi debit siswa kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS). Penelitian berlangsung selama 2 siklus yang setiap
siklusnya berlangsung dua pertemuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh,
peneliti melakukan analisis terhadap keterampilan komunikasi siswa dan hasil
belajar siswa.
1. Analisis Data Keterampilan Komunikasi Siswa
Data keterampilan komunikasi siswa dapat dilihat berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama dan kedua
pada masing-masing siklus I dan siklus II. Siklus I pertemuan 1
dilaksanakan pada kamis, 14 November 2019 dan sabtu, 16 November
2019. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada kamis, 21 November 2019
dan sabtu, 23 November 2019. Peningkatan data keterampilan komunikasi
siswa diperoleh dari data pengamatan kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
Perbandingan setiap siklus tersaji pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Skor Rangkuman Keterampilan Komunikasi Siswa
No Nama Kondisi
Awal
Kategori Siklus
I
Kategori Siklus
II
Kategori
1 Siswa A 40 Kurang
Komunikatif 45
Cukup
Komunikatif 65 Komunikatif
2 Siswa B 50 Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
3 Siswa C 30 Kurang
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif
4 Siswa D 30 Kurang
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 85
Sangat
Komunikatif
5 Siswa E 60 Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif 85
Sangat
Komunikatif
6 Siswa F 50 Cukup
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
7 Siswa G 50 Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif 85
Sangat
Komunikatif
8 Siswa H 50 Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
9 Siswa I 40 Kurang
Komunikatif 45
Cukup
Komunikatif 90
Sangat
Komunikatif
10 Siswa J 30 Kurang
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
11 Siswa K 70 Komunikatif 70 Komunikatif 80 Komunikatif
12 Siswa L 60 Cukup
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 65
Cukup
Komunikatif
13 Siswa
M 60
Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif
14 Siswa N 70 Komunikatif 80 Komunikatif 80 Komunikatif
15 Siswa O 30 Kurang
Komunikatif 55
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
16 Siswa P 70 Komunikatif
80 Komunikatif 90 Sangat
Komunikatif
17 Siswa Q 60 Cukup
Komunikatif 70 Komunikatif 75 Komunikatif
18 Siswa R 40 Kurang
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif
19 Siswa S 80 Komunikatif
90 Sangat
Komunikatif 85
Sangat
Komunikatif
20 Siswa T 70 Komunikatif
60 Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
21 Siswa U 60 Cukup
Komunikatif 70 Komunikatif 80 Komunikatif
22 Siswa V 50 Cukup
Komunikatif 60
Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif
23 Siswa
W 70
Komunikatif 70 Komunikatif 95
Sangat
Komunikatif
24 Siswa X 50 Komunikatif
55 Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif
25 Siswa Y 30 Kurang
Komunkatif 50
Cukup
Komunikatif 80 Komunikatif
26 Siswa Z 50 Komunikatif
70 Komunikatif 90 Sangat
Komunikatif
27 Siswa
AB 30
Kurang
Komunikatif 50
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
28 Siswa
AC 30
Kurang
Komunikatif 45
Cukup
Komunikatif 75 Komunikatif
1410 1705 2190
50,3
60,8 Cukup
Komunikatif
78,2 Komunikatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata keterampilan
komunikasi siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Peningkatan
dapat dilihat pada rata-rata kondisi awal keterampilan komunikasi siswa
sebesar 50.3 dengan kategori cukup komunikatif, siklus I sebesar 60.8
dengan kategori cukup komunikatif, sedangkan pada siklus II sebesar 78.2
dengan kategori komunikatif. Dari peningkatan setiap siklus, maka target
akhir siklus yang telah ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai yaitu 75.
Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keterampilan Komunikasi Siswa
0
20
40
60
80
100
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Peningkatan Keterampilan Siswa Kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
Target Rata-Rata
Berdasarkan hasil grafik 4.1 dapat diketahui bahwa ada peningkatan
setiap siklusnya. Kondisi awal dengan rata-rata 50.3, siklus I sebesar 60.8,
dan siklus II sebesar 78.2.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa diukur melalui data yang diperoleh
dari kondisi awal, soal evaluasi, siklus I, dan soal evaluasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Perbandingan data hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II tersaji pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Perbandingan Data Hasil Belajar Siswa
No Nama KKM Kondisi
Awal
Siklus
I
Siklus
II
1 Siswa A 65 45 62.9 74.3
2 Siswa B 65 45 57.1 74.3
3 Siswa C 65 45 34.3 62.9
4 Siswa D 65 45 54.3 74.3
5 Siswa E 65 45 94.3 100.0
6 Siswa F 65 45 48.6 71.4
7 Siswa G 65 45 51.4 80.0
8 Siswa H 65 45 62.9 100.0
9 Siswa I 65 45 85.7 77.1
10 Siswa J 65 45 51.4 82.9
11 Siswa K 65 45 71.4 77.1
12 Siswa L 65 45 54.3 71.4
13 Siswa M 65 45 54.3 71.4
14 Siswa N 65 45 88.6 94.3
15 Siswa O 65 45 82.9 80.0
16 Siswa P 65 45 82.9 85.7
17 Siswa Q 65 45 77.1 74.3
18 Siswa R 65 45 48.6 71.4
19 Siswa S 65 45 65.7 91.4
20 Siswa T 65 45 91.4 82.9
21 Siswa U 65 45 82.9 97.1
22 Siswa V 65 45 57.1 80.0
23 Siswa W 65 45 85.7 74.3
24 Siswa X 65 45 82.9 82.9
25 Siswa Y 65 45 60.0 74.3
26 Siswa Z 65 45 65.7 77.1
27 Siswa AB 65 45 42.9 60.0
28 Siswa AC 65 45 40.0 74.3
Total 1260 1837,1 2217,1
Rata-Rata 45 65,6 79,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap siklus
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada data kondisi awal
diperoleh dari nilai ulangan harian semester ganjil tahun ajaran 2018/2019
pada materi debit. Rata-rata hasil belajar siswa pada saat ulangan harian
yaitu 45. Untuk hasil belajar siswa pada siklus I dengan menerapkan
pembelajaran koopertif tipe menggunakan model Think Pair Share (TPS)
mendapatkan rata-rata sebesar 65.6. Melihat rata-rata pada siklus I belum
memenuhi target sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II.
Setelah peneliti melanjutkan siklus II, hasil yang diperoleh selama
pembelajaran pada siklus II memperoleh rata-rata hasil belajar siswa
sebanyak 79.2. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pembelajaran
menggunakan model kooperatif tipe Think pair Share (TPS) menunjukkan
adanya peningkatan pada hasil belajar siswa kelas VB dengan pencapaian
target pada siklus II yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 75.
Dengan demikian peneliti tidak melanjurkan penelitian ke siklus
berikutnya. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Peningkatan Hasil Belajar Kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1
Target Rata-Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan hasil grafik 4.2 dapat diketahui bahwa ada peningkatan
setiap siklusnya dengan target yang telah ditetapan yaitu 75. Kondisi awal
dengan rata-rata 45, siklus I sebesar 65.6, dan siklus II sebesar 79.2.
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target
Akhir
Siklus
Capaian
Siklus I
Capaian
Siklus
II
Keterampilan
Komunikasi
Siswa
Nilai rata-rata
keterampilan
komunikasi
50.3
75
60.8
78.2
Hasil Belajar
Siswa
Nilai rata-rata
hasil belajar
siswa
45 75 65.6
79.2
Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
10.7%
- 46.4%
92.9%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dua variable yang
menjadi objek penelitian mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Untuk perolehan rata-rata keterampilan komunikasi ssiwa pada setiap
siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada kondisi awal rata-rata
keterampilan siswa yaitu 50.3, siklus I mengalami peningkatan dengan rata-
rata 60.8, dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 78.2. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa dan keterampilan komunikasi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) melebihi target yang telah ditetapkan
oleh peneliti.
Sedangkan untuk perolehan hasil belajar siswa pada kondisi awal rata-
rata sebesar 45 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 10.7%,
siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 65.6 dengan
persentase 46.4%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
83.4 dengan persentase 92.9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
peneliti telah berhasil meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran koooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Think Pair Share (TPS) sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh
peneliti.
D. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan
hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
Selain itu peneliti juga menggunakan metode dan media pembelajaran untuk
mendukung pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas
dilakukan dengan menggunakan model dari Kemmis dan Mc Tagart yang
terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010:17)
1. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) Dapat Meningkatakan Keterampilan Komunikasi dan Hasil
Belajar.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh data bahwa adanya
peningkatan pada keterampilan komunikasi dan hasil belajar sesuai dengan
target yang ditentukan. Dapat diketahui, hasil dari keterampilan
komunikasi siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 pada kondisi
awal yaitu 50.3 dengan kategori cukup komunikatif, siklus I 60.8 dengan
kategori cukup komunikatif, dan siklus II 78.2 dengan kategori
komunikatif. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh siswa ke as VB SD
Kanisius Demangan Baru 1 juga meningkat dari kondisi awal yaitu 45
siklus I 65.6 dan meningkat pada siklus II yaitu 79.2. Peningkatan tersebut
terjadi karena penerapan model Think Pair Share (TPS) yang
membiasakan siswa untuk berpikir terlebih dahulu kemudian,
berkelompok dengan teman dan saling berkomunikasi untuk
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan, dan setelah itu
mencoba mempresentasikan hasil diskusi di depan teman-teman dan guru.
Hal tersebut dapat dilihat pada sintaks TPS yang kedua yaitu share
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
(berbagi). Selain itu, peneliti juga mengajak siswa untuk mencoba aktif
dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan baik secara individu
maupun kelompok. Dimana siswa diajak untuk dapat mempresentasikan
hasil diskusinya, dan membuat laporan sederhana.
Dari hasil observasi siklus I dan siklus II, peneliti mendapatkan data
bahwa ada beberapa siswa yang masih kurang maksimal dalam
keterampilan komunikasi secara lisan yaitu: siswa menanggapi pendapat
teman saat berdiskusi mengenai materi debit (deskriptor e), dan siswa
mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok
berkaitan dengan materi debit menggunakan benda tertentu (deskriptor i).
Hal tersebut terjadi karena sesuai dengan salah satu pendapat Assyafi yang
menuliskan bahwa kekurangan model TPS yaitu membutuhkan kerjasama
secara bersamaan dari berbagai aktivitas, dan pendapat Kasimuddin yang
menuliskan lebih banyak waktu diperlukan untuk mempresentasikan hasil
diskusi karena jumlah pasangan yang sangat besar maka sulit bagi siswa
untuk percaya diri sehingga harus mengasah keterampilan komunikasi
lisannya.
2. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Memerlukan Media
Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian di siklus I, peneliti mendapatkan data
bahwa masih ada siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan debit dengan tujuan untuk merangsang rasa ingin
tahu siswa dalam belajar, bahwa volume pada wadah yang berbeda-beda
dapat mempengaruhi debit air. Dengan demikian siswa dapat memahami
materi debit tentang volume debit melalui media tersebut. Selain itu
peneliti menggunakan media berupa video mengenai soal-soal debit dapat
mengasah kemampuan siswa untuk dapat mengerjakan soal-soal cerita
mengenai materi debit. Media seperti galon, ember, dan panci untuk
dihitung debitnya termasuk golongan media objek fisik yang bertujuan
untuk memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret tentang debit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
air yang sangat dipengaruhi oleh volume dari wadah. Sedangkan media
video mengenai soal-soal debit termasuk golongan media audio visual.
Media pembelajaran berupa galon, ember, dan panci untuk dihitung
debitnya serta video mengenai soal-soal dan penyelesaiannya yang peneliti
gunakan cukup efektif dalam membantu siswa dalam menjawab
permasalahan dan meningkatkan hasil belajar siswa dari kondisi awal,
walaupun masih ada bebebrapa siswa yang masih kesulitan. Media yang
digunakan sesuai dengan teori Piaget yang mengatakan bahwa siswa kelas
V yang berada pada tahap operasional konkret membutuhkan obyek nyata
dalam memahami materi. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam
pemilihan dan penggunaan media sesuai dengan tahap perkembangan
siswa.
3. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Memerlukan Metode
Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian di siklus I terdapat siswa belum mampu
menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit, belum
mampu menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan
kalimat matematika, dan mempresentasikan degan suara jelas tentang hasil
kerja kelompok berkaitan dengan materi debit menggunakan benda
tertentu. Melihat permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya metode
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pada saat penelitian
yaitu penekanan pada metode tanya jawab dan diskusi sebagai latihan agar
siswa mau menanggapi pertanyaan atau pendapat dari orang lain. Metode
lainnya yang dapat digunakan yaitu pemberian tugas dengan menerapkan
sistem punishment apabila siswa tidak menuliskan kalimat matematika dan
reward apabila siswa aktif dalam pembelajaran dan mau untuk terlebih
dahulu mengajukan diri pada saat presentasi. Dengan menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan bersama dengan teman kelompoknya akan
membantu siswa untuk saling membantu satu sama lain agar permasalahan
yang dikerjakan dapat terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tujuan dari penerapan metode yang digunakan yaitu sebagai upaya
untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Penerapan metode yang digunakan sesuai dengan kelebihan
dari model TPS yang diungkapkan oleh Shoimin yaitu menyediakan waktu
berpikir untuk meningkatkan kualitas respon siswa, siswa menjadi lebih
aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata pelajaran, siswa lebih
memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi, dan setiap siswa
dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau
menyampaikan idenya.
4. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Mendukung Pendekatan
Saintifik
Salah satu karakteristik model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
adalah model yang memberi banyak waktu untuk berpikir, merespon, dan
saling membantu. Berdasarkan pendapat dari Elhefni model TPS
dirancang dalam kelompok kecil untuk memberikan kesempatan sukses
dalam belajar bagi semua siswa, dan dapat mendorong siswa untuk
bersemangat dalam bekerjasama dan saling mengungkapkan
ide/pendapatnya. Sebelum mempelajari materi debit pada tahap think
siswa diajak untuk mencoba menyelesaikan permasalahan mengenai
materi debit dari gambar mengisi air dari keran ke dalam bak mandi
(mengamati). Selanjutnya, siswa dilatih untuk berani bertanya mengenai
kesulitan untuk menentukan penyelesaian pada debit (menanya).
Setelah itu pada tahap pair siswa diminta berkumpul dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang siswa yang sudah ditentukan
guru. Tugas dalam kelompok yaitu melakukan percobaan tentang
memasukkan air melalui keran ke dalam ember/galon/panci untuk dihitung
debitnya (mencoba). Selanjutnya siswa diminta untuk menghitung debit
air dengan cara membandingkan volume dengan waktu pengisian tiap
benda sekaligus siswa berdiskusi untuk dapat membandingkan antara alat
satu dengan alat lainnya (menalar). Kemudian pada tahap share siswa
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
(mengkomunikasikan). Dengan demikian pendekatan saintifik terintegrasi
dengan model Think Pair Share (TPS)
5. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Melatih Berpikir Kritis,
Kolaborasi, dan Kreativitas
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam konteks ini
adalah membantu siswa dalam memahami konsep materi debit serta
melatih keterampilan komunikasi siswa. Pada tahap pertama yaitu think
(berpikir) siswa diberikan pertanyaan mengenai materi yang akan
dipelajari berkaitan dengan debit, kemudian siswa diberi waktu untuk
berpikir secara individu terlebih dahulu terkait dengan pertanyaan atau isu
yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis
dimana siswa diajar untuk mampu menganalisis materi yang diajarkan
oleh guru. Pada tahap kedua yaitu pair (berkelompok) ini berkaitan
dengan keterampilan kolaborasi, dimana siswa dibentuk kelompok yang
setiap kelompoknya berisi dua orang siswa yang sudah ditentukan setiap
kelompok diminta untuk melakukan percobaan untuk menjawab LKPD
yang sudah diberikan guru. Pada tahap ketiga yaitu share (berbagi) ini
berkaitan dengan kreativitas, dimana siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya baik secara lisan maupun
tulisan. Kreativitas siswa bisa terlihat ketika siswa menuliskan jawaban
menggunkaan kalimat matematika dari pertanyaan yang ada pada LKPD
yang diberikan oleh guru.
E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Dari hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat menyimpulkan
adanya kelebihan dan kekurangan penelitian sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi dan hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan
Baru 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Penggunaan media diperlukan saat menerapkan model Think Pair
Share (TPS) dalam proses pembelajaran.
c. Pendekatan Saintifik yang menjadi kekhasan kurikulum 2013 dapat
dilakukan oleh guru dengan menggunakan model Think Pair Share
(TPS).
d. Langkah-langkah pada model Think Pair Share (TPS) dapat melatih
siswa memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis,
kolaborasi, dan kreativitas.
2. Kekurangan
Terdapat 7 siswa dari 28 siswa yang sudah mencapai kategori sangat
komunikatif. Artinya, model Think Pair Share (TPS) yang sudah
diterapkan oleh peneliti belum maksimal dalam memfasilitasi semua siswa
untuk mencapai keterampilan komunikasi yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini, peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran akan di paparkan di bawah ini :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan
pada siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1, peneliti menyimpulkan
sebagai berikut ini:
1. Proses penerapan model pembelajaran koooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dalam upaya meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil
belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran
2019/2020 dengan menerapkan tiga langkah yang meliputi think
(berpikir), pair (berkelompok), share (berbagi).
2. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1.
Untuk rata-rata keterampilan komunikasi siswa pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan. Pada kondisi awal rata-rata keterampilan
komunikasi siswa yaitu 50.3 dengan kriteria cukup komunikatif, siklus I
mengalami peningkatan rata-rata 60.8 dengan kriteria cukup komunikatif,
dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 78.2 dengan kriteria
komunikatif.
3. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Demangan Baru 1. Peningkatan
pada hasil belajar ditunjukkan dari rata-rata kondisi awal sebesar 45
dengan persentase siswa yang mencapai KKM sejumlah 12.5%, siklus I
rata-rata meningkat menjadi 65.6 dengan persentase siswa yang mencapai
KKM 46.4%, kemudian untuk siklus II meningkat menjadi 79.2 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM 92.9%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memiliki keterabatasan dalam
melaksanakan pembelajaran siklus I hingga siklus II.
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seharusnya dilakukan oleh guru wali
kelas yang diteliti, tetapi pada penelitian ini peneliti yang melakukan
penelitian. Hal ini dikarenakan guru belum memahami tentang model
pembelajaran Think Pair Share (TPS).
2. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian kurang sehingga
materi belum disampaikan secara maksimal.
3. Peneliti mengalami kesulitan pada saat mengkondisikan siswa karena
tempat percobaan dilakukan di lantai 1 sedangkan kelas yang dilakukan
untuk penelitian dilakukan di lantai 2 sehingga banyak waktu yang
terbuang.
4. Peningkatan keterampilan komunikasi kurang maksimal. Hal tersebut
dikarenakan katerampilan tidak dapat diajarkan dalam waktu yang singkat
melainkan harus dilatih secara terus menerus.
C. Saran
1. Peneliti lain sebaiknya tidak hanya satu kali menerapkan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran matematika,
supaya siswa dapat memiliki keterampilan komunikasi.
2. Keterampilan komunikasi perlu dilatihkan kepada siswa di setiap
pembelajaran (tidak hanya pada mata pelajaran matematika).
3. Peneliti lain dapat menggunakan model-model pembelajaran inovatif
lainnya untuk melatih keterampilan komunikasi siswa misalnya model
pembelajaran Think Talk Write (TTW).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, C., dan Wardani. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press.
Agustin, M. (2011). Permasalahan Bealajar dan Inovasi Pembelajaran Panduan
Untuk Guru, Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: PT Refika Aditam
Anggraini, A., & Leonard. (2015) Peran Kemampuan Komunikasi Matematika
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Jurnal Formatif Vol 2 No 2.
Hal104 Diakses di laman
https://www.researchgate.net/publication/323571802
Anggraini, S., Lia dan Kirana, N. (2014). Desain Komunikasi Visual; Dasar-
Dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia
Anitah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: Yumma Pressindo.
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Karya.
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media
Aris, S. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Baharuddin & Esa, N. W. (2015). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: A
Ruszz Media
Dahar, R. W. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Darsono. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Dewi, F. (2015). Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21
Calon Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
Jurnal Pendidikan Vol.9/No.2/Januari-2015Hal 1-15 Diakses di laman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=&url=https://ejournal
.upi.edu/index.php/
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. S. B. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Rosdakarya
Elhefni (2011) Model Pembelajaran Koopeartif Tipe Think Pair Share dan Hasil
Belajar Di Sekolah. Jurnal Pendidikan Vol XVI, No 02. Hal 303- 3017.
Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.ra
denfatah.ac.id/index.
Fridanianti, Purwanti, & Murtianto. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
dalam Menyelesaikan Soal Aljabar Kelas VII SMP Negeri 2 Pangkah
Ditinjau Dari Gaya Kognitif, Reflektif, dan Kognitif Impulsif. Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika Vol.9/No.1/Juli.2018. Hal 11-20.
Diakses di laman
https://journal.upgris.ac.id/index/php/axioma/artcile/view/2221
Hadiyanto (2017) Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol.7/No.1/Juni 2017. halaman
11-18 Diakses di laman
https://media.neliti.com/media/publications/177556-ID-kemampuan-
komunikasi-matematis-dalam-pem.pdf/
Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Ida, F. (2017). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kasimuddin. (2016). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Makassar. Jurnal Pendidikan
Fisika. Vol.4/No.1. Hal 54 -72. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.
neliti.com/media/publications/121288-ID-penggunaan-model-
pembelajaran-kooperatif.pdf/
Kurnianti, Nurmaharani, Sugiarti, Sunardi, & Yudianto. (2017). Pengembangan
Indikator 4C’s Yang Selaras Dengan Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Matematika SMA/MA Kelas X Semester 1. Jurnal Pendidikan
Matematika, Ilmu Matematika, dan Matematika Terapan. Vol 7/No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2/Desember-2017. Hal 197-210. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ojs.fkip
Kurniawan (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Lestari & Ningrum, (2016). Pengaruh Penggunaan Cooperative Learning Tipe
Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa
Kelas X Semester Genap SMK Kartikatama 1 Metro T.P 2015/2016.
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.4/No.1 Hal 21-34. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ojs.fkip
.ummetro.ac.id/index.php/
Masidjo. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Miftahul, H. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Misnati, Radjiin, & Aisyah (2018). Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share
Pada Pembelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains.
Vol.1/No.1/Juni-2018. Hal 126-132. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.rese
arhgate.net/publication/321831307/
Mulyatiningsih, E. (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Musfiqon, H. M dan Nurdyansyah. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Muslisrarini (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.
Jakarta: Grafindo Persada.
Musliy (2016) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Materi Jarak Dan Kecepatan Di Kelas V SD Negeri 22
Wakorsel. Jurnal humanika. Vol.1/No.16/Maret-2016. hal 1-13. Diakses di
laman http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/1227/
Naim, N. (2010). Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Nana S. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
National Education Association. (2010). Preparing 21st Century Student For a
Global Society, An Educator’s Guide to the “Four Cs”. Diakses di laman.
http://www.nea.org/assets/docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf.
Nike Fitria Trisnawati (2016) Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SIswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Pada Siswa kelas VB SD Muhammadiyah 1 Sorong. Jurnal Ilmu
Kependidikan. Vol.3/No.2. Hal 26-30. Diakses di laman
https://www.researchgate.net/publication/330659059/
Nofrion. (2018). Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT Kencana
Nuraeni, R., & Luritawaty, I. P. (2016) Mengambangkan Kemampuan
Komunikasi Matematik Siswa melalui Strategi Think Talk Write. Jurnal
Pendidikan Matematika STKIP Garut. Vol.5/No.2 Hal 105. Diakses di
laman https://media.neliti.com/media/publications/226596-
mengembangkan-kemampuan-komunikasi-matem-c329e879.pdf/
Prihastuti, L., & Riyadi, A. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS). Jurnal Derivat. Volume.1/No.1/Juli-2014. Halaman 29-34. Diakses
di laman https://www.neliti.com/publications/76566/upaya-
meningkatkan-kemampuan-komunikasi-matematika-melalui-model-
kooperatif-tipe/
Ratnawulan, Elis & Rusdiana. (2015). Evaluasi Belajar. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Redhana, W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke 21 Dalam
Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol. 13/No. 1. Ha.
2239-2253. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.r
esearchgate.net/publication/318013627_
Rusdiana, H. A., & Ratnawulam, E. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandug:
Pustaka Setia
Rusman, (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Rusman. (2013). Metode-Metode Pembelajaran: Mengambangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sajidan, Baedhowi, Triyanto, Totalita, & Masykuri (2018). Peningkatan
Pembelajaran dan penilaian Pembelajaran Abad 21 Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sanaku, A. H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Sani, R. A (2019) Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Press
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Sanjaya, W. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Santrock, J. W. (2011) Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2.(terjemahan Sarah
Genis B) Jakarta: Erlangga
Saptorini, K. (2009). Ringkasan Matematika SD Panduan Lengkap dan Praktis.
Bandung: Penerbit Kaifa
Sari, Sesunan, & Nyeneng. (2019) Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair
Share Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Ditinjau Dari Keterampilan
Berkomunikasi. Jurnal Pendidikan Fisika Vol.VII/No.1/Maret 2019. Hal. 68-
80. Diakses di laman
https://www.google.com.url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.rese
archgate.net/publication/334019268
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Slavin, R. E (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik
(terjemahan). Banding Bandung: Nusa Media
Soedjadi (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjimat, Dwi, A., & Nyoto, A. (2016). Tranformasi Pendidikan 21 Sebagai
Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia DI Era Global. Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol.1/No.16. Hal. 263-278. Diakses di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://reposito
ry.unikama.ac.id/840/32/2632
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi. (2012). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Suparmi (2012) Pembelajaran Kooperatif Dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal
Pembangunan Pendidikan. Vol.1/No.1/ Juni 2012. Hal 108-117. Diakses
di laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.
uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Sutoyo, A. (2012). Pemahaman Individu (Observasi, Checlist, Interview,
Kuesioner, dan Sosimetri). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogyakarta: DIVA Press
Suyono & Harianto. (2014). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Taniredja, T. & Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta
Widoyoko, E. P (2013). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Widoyoko, E. P. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Widyoko, Eko, P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Yani, A., dan Ruhimat, M. (2018). Teori dan Implementasi Pembelajaran
Saintifik Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
1a. Lampiran Silabus Siklus Id
Lampiran 1. Silabus Siklus
Lampiran 1. Silabus Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
1b. Lampiran Silabus Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
2a. Lampiran RPP Siklus I Pertemuan 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus I Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru 1
Kelas/Semester : VB/ 1 (ganjil)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Debit
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 14 November 2019
I. Tujuan
Matematika
3.3.1.1
Melalui kegiatan berdiskusi tentang debit dan melakukan
percobaan bersama kelompok tentang debit, siswa mampu
menentukan minimal 3 hasil perhitungan menggunakan tabel
perhitungan debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu
dengan tepat (memahami → konseptual)
4.3.1.1
Melalui kegiatan percobaan bersama kelompok menggunakan dua
buah botol yang berbeda ukuran untuk menentukan debit, siswa
mampu membuat sebuah laporan sederhana sebagai hasil
perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume
Lampiran 2. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
4.3.2.1
dan waktu dengan tepat (presisi → keterampilan)
Melalui presentasi di depan kelas, siswa mampu menunjukkan hasil
dari laporan sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit
sebagai perbandingan antara volume dan waktu dengan percaya diri
dengan tepat (artikulasi → keterampilan)
II. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan
rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
III. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Mupel Kompetensi Dasar Indikator
1. Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara
tidak langsung sebagai suatu
dampak pengiring.
- Kompetensi sosial (sikap sosial
disiplin dan tanggung jawab)
dicapai secara tidak langsung
sebagai suatu dampak pengiring.
3.3 Menjelaskan
perbandingan dua besaran
yang berbeda (kecepatan
merupakan hasil bagi antara
3.3.1 Menentukan hasil perhitungan
menggunakan tabel perhitungan
debit sebagai perbandingan antara
volume dan waktu (C3-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
jarak dengan waktu, debit
sebagai hasil bagi antara
volume dan waktu
Menerapkan)
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan dua besaran
yang berbeda (kecepatan,
debit)
4.3.1 Membuat laporan sederhana
sebagai hasil perhitungan dari
konsep debit sebagai perbandingan
antara volume dan waktu (P2-
Memanipulasi)
4.3.2 Menunjukkan hasil dari
laporan sederhana sebagai hasil
perhitungan dari konsep debit
sebagai perbandingan antara
volume dan waktu (P2 –
Memanipulasi)
IV. Materi Pembelajaran
1. Matematika : Debit sebagai perbandingan volume dan waktu
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Cooperative Learning tipe Think Pair Share (TPS)
3. Metode : Penugasan, tanya jawab, diskusi,, presentasi, demonstrasi
4. Teknik : -
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
Penggalan 1 (2 x 35 menit)
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks
Think Pair
Share
( TPS)
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Keterampilan
Komunikasi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembukaan
1) Salam pembuka, doa, dan
absensi.
2) Literasi: Siswa membaca
bacaan yang berjudul
“Kegiatan Dini di pagi hari”
3) Apersepsi : Siswa
mengamati gambar air yang
mengalir dari kran ke dalam
bak mandi
dan guru bertanya untuk
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
menggali pengetahuan
siswa
a. Apakah maksud dari
gamba r tersebut?
b. Pernahkah kalian melihat
gambar tersebut dalam
kehidupan sehari-hari?
kapan?
c. Pernahkan kalian
menghitung berapa lama
air akan penuh untuk
memenuhi bak?
4) Motivasi: Siswa
menyanyikan lagu “Bangun
Tidur”
5) Orientasi: Guru
menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran serta
skenario pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Kegiatan inti Tahap I :
Think
(Berpikir)
6) Siswa mengamati video
mengenai percobaan
menghitung aliran debit air
(Mengamati- Berpikir
Kritis - Kreatif)
7) Siswa melakukan kegiatan
tanya jawab bersama guru
tentang demonstrasi dari
video tersebut (Menanya –
Komunikatif -
Keberanian)
8) Siswa dibimbing guru untuk
menemukan pengertian dan
contoh dalam kehidupan
sehari-hari mengenai debit
(Menalar –Kreatif)
9) Siswa diminta untuk
menemukan ide untuk
membuktikan rumus debit
menggunakan tabel rumus
debit (Mencoba – Berpikir
kritis - kreatif)
10) Siswa bersama guru
membuat kesimpulan dari
pengertian dan rumus debit
secara bersama-sama
(Mengkomunikasikan –
o Mengajukan
pertanyaan
ketika ada
sesuatu yang
tidak
dimengerti
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Komunikatif)
11) Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya jika ada hal
yang belum dimengerti
(Menanya –
Mengkomunikasikan -
Keberanian)
Tahap II:
Pair
(Berkelom
pok)
12) Siswa diminta untuk
berkelompok secara
berpasangan (Kolaborasi –
Kerja Sama)
13) Siswa secara berpasangan
melakukan percobaan
seperti demonstrasi yang
sebelumnya sudah
dicontohkan oleh guru
untuk mengukur debit
menggunakan 2 botol yang
besar volumenya berbeda
dengan menggunakan
selang untuk menjawab soal
LKPD 1 (Menalar –
Kreatif – Tolong
Menolong)
14) Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD 1
secara berpasangan
mengenai hasil dari
percobaan mencari debit
(Mencoba – Berpikir
krits, Komunikatif –
Kerja Sama)
15) Siswa dalam kelompok
dibimbing oleh guru untuk
menyelesaikan tugas yang
telah diberikan (Mencoba-
Berpikir kritis –
Tanggung Jawab)
16) Siswa membuat laporan
sederhana dari percobaan
yang sudah dilakukan
(Mencoba – Kreatif -
Kreatif)
o Menjawab
pertanyaan
Menjelaskan
ide, situasi,
relasi
matematika
secara lisan dan
tulisan dengan
benda nyata,
gambar, atau
grafik
Tahap III:
Share
(Berbagi)
17) Siswa mempresentasikan
hasil diskusinya di depan
kelas
(Mengkomunikasikan-
komunikasi - Keberanian)
18) Siswa yang tidak presentasi
bisa bertanya kepada siswa
o Mendengar
kan ketika
teman
sebaya,
guru, dan
orang lain
sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
yang sedang presentasi
(Menanya - Komunikatif
– Menghargai,
Keberanian)
19) Siswa bersama guru
membuat kesimpulan
mengenai percobaan yang
telah dilakukan (Menalar-
Komunikatif –
Musyawarah Mufakat)
20) Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya jika ada hal
yang belum dimengerti
(Menanya– Komunikaitf-
Keberanian)
berpendapat
o Mengangga
pi pendapat
yang
diberikan
oleh teman
sebaya,
guru, dan
orang lain
Kegiatan
Penutup
21) Kesimpulan: Siswa
bersama guru
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari (Menalar –
komunikatif –
Musyawarah Mufakat)
22) Siswa mengerjakan lembar
evaluasi (Mencoba –
Berpikir kritis – Kerja
Keras)
23) Siswa bersama guru
melakukan refleksi
- Bagaimana perasaanmu
setelah menjalankan
pembelajaran hari ini?
Mengapa?
- Apakah kamu merasa
kesulitan pada saat
menjalankan pembelajaran
hari ini? Jika ada
bagaimana caramu untuk
menghadapi kesulitanmu?
24) Tindak Lanjut : Siswa
diberikan tugas (bagi yang
belum paham materi
diberikan remedial, dan
yang sudah paham
diberikan pengayaan)
25) Guru bersama siswa berdoa
dan mengucapkan salam
dan mempersilahkan siswa
untuk pulang (Menghargai
perbedaan agama dan
kepercayaan)
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
a. Media
1. Power point pembelajaran
2. Gambar air keran mengalir
3. Video percobaan menghitung debit air
b. Alat
1. Botol plastik dengan kapasitas 600 ml
2. Botol plastik dengan kapasitas 1.500 ml
3. Air
4. Selang
5. Stopwatch
6. Speaker
7. Laptop
8. LCD
c. Sumber Belajar
1. Buku paket pegangan guru dan siswa
1.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru:
Senang Belajar Matematika- SD/MI Kelas V. Jakarta:
Kemendikbud.
1.2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa:
Senang Belajar Matematika- SD/MI Kelas V. Jakarta:
Kemendikbud.
2. Materi Internet
a. Video menghitung aliran debit air
https://youtu.be/HhKTGp8qJI0/ diunduh pada tanggal 21
Oktober 2019, pukul 23.37 WIB
b. Gambar air keran mengalir
https://www.google.com/search?=air+pdam+surabaya diunduh
pada tanggal 13 November 2019, pukul 01.00 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
c. Gambar stopwatch
https://www.google.com/search?q=stopwatch&safe=strict&sxs
rf=/ diunduh pada tanggal 13 November 2019 pukul 00.29
WIB
d. Gambar selang ukuran kecil
https://image1ws.indotrading.com/s3/productimages/ diunduh
pada tanggal 13 November 2019 pukul 12.00 WIB
e. Gambar selang ukuran sedang.
https://s1.bukalapak.com/img/129807128/w1000/1_1_4_selang
_air_tebal_selang_bening_transparan_taman diunduh pada
tanggal 13 November 2019 pukul 12.10 WIB
f. Gambar botol plastik ukuran 600 ml.
www.tuquh.com/image/cache/data/Minuman/8886008101053-
500x500.jpg diunduh pada tanggal 13 November 2019 pukul
12.15 WIB
g. Gambar botol plastik ukuran 1.500 ml.
https://s0.bukalapak.com/img/0809305732/w1000/Botol_pet_A
qua_beserta_tutup_1500ml_.jpeg diunduh pada tanggal 13
November 2019 pukul 12.15 WIB
VIII. Penilaian
No Domain Mupel Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. Sikap
Spiritual
Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara tidak
langsung sebagai dampak pengiring
(nurturant effect)
2. Sikap
Sosial
Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara tidak
langsung sebagai dampak pengiring
(nurturant effect)
3. Pengetah
uan
Matematika 3.3.1
Menentukan
hasil
perhitungan
menggunakan
Tes tertulis Isian
Singkat
Soal isian
singkat
kunci
jawaban,
rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
tabel
perhitungan
debit (C3-
Menerapkan)
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
4. Keteramp
ilan
Matematika 4.3.1
Menuliskan
hasil
perhitungan
yang
berhubungan
dengan konsep
debit
4.3.2 Membuat
laporan
sederhana dari
hasil
perhitungan
dari konsep
debit untuk
menentukan
satuan debit
Non tes Unjuk
Kerja
Lembar
penilaian
unjuk kerja,
rubrik
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
5. Keteramp
ilan
Komunik
asi
Matematika 1. Mendengark
an ketika
teman
sebaya,
guru, dan
orang lain
sedang
berpendapat
2. Mengajukan
pertanyaan
ketika ada
sesuatu
yang tidak
dimengerti
3. Menanggapi
pendapat
yang
diberikan
oleh teman
sebaya,
guru, dan
orang lain
Observasi Skala sikap Lembar
observasi,
rubrik
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
4. Menjawab
pertanyaan
sesuai
dengan
perintah
yang
diberikan
5. Menjelaska
n ide,
situasi,
relasi
matematika
secara lisan
dan tulisan
dengan
benda nyata,
gambar,
atau grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran
1. Lembar literasi
2. Lembar Motivasi
3. Materi Pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD)
6. Lembar Evaluasi
7. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Sikap (Keterampilan
Komunikasi)
8. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Pengeetahuan
9. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan
10. Lembar Refleksi
11. Lembar Pengayaan
12. Lembar Remedial
Yogyakarta, 22 Oktober 2019
Guru Kelas VB Peneliti
Albertus Hartoyo., S.Pd Monicha Tri Lestari H
NIP. 196200115 199003 1 006 NIM. 161134149
Mengetahui
Kepala Sekolah
Y. Hariyanta., S.Pd.
G.9141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
Daftar Lampiran :
1. Lembar literasi
2. Lembar Motivasi
3. Materi Pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD)
6. Lembar Evaluasi
7. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Sikap
8. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek
Pengeetahuan
9. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek
Keterampilan
10. Lembar Refleksi
11. Lembar Pengayaan
12. Lembar Remedial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Literasi
Kegiatan Dini di Pagi hari
Dini akan pergi ke sekolah pagi ini. Setelah bangun, Dini
langsung pergi ke kamar mandi. Ternyata bak mandi di
rumahnya kosong. Ia pun menghidupkan kran air di kamar
mandi pada pukul 05.20 WIB sampai pukul 05.50 WIB.
Ternyata air yang mengisi bak tersebut hanya mampu mengisi
setengah bak saja. Kira-kira berapa jumlah air untuk dapat
memenuhi seluruh bak mandi di rumah Dini?
Motivasi
Bangun Tidur
Bangun tidur kuterus mandi
Jangan lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
❖ Debit
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan debit? Air yang mengalir melalui
kran untuk mengisi bak mandi jumlahnya dapat kamu hitung dengan
menggunakan debit. Debit adalah volume air yang mengalir dari suatu saluran
melalui suatu pipa dalam satuan waktu tertentu. Misalnya,
a. Debit air dari sebuah kran . Artinya dalam 1 detik mengalir
liter air dari kran.
b. Debit dari sebuah bak tampungan 5 . Artinya dalam 1 menit
mengalir 5 liter air dari bak tampungan tersebut.
c. Air mengalir dari kran ke bak mandi selama 5 menit sebanyak 100 liter.
Hal itu berarti setiap menit air mengalir sebanyak 20 liter.
Jadi, debit adalah jumlah air yang dipindahkan di dalam satuan waktu pada
titik tertentu. Biasanya debit air yang mengalir dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Keterangan :
D = Debit t = Waktu
V = Volume
Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Senang
Belajar Matematika- SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud
Materi Pembelajaran
Matematika
Debit = D =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Gambar 1.1 Air dari kran mengalir ke bak mandi
https://www.google.com/search?safe=strict&sa=G&hl=en
ID&sxsrf=ACYBGNRcuBdjaEOk_KJJFg1I60cxBrrpoA:1573581454721&q=air+pd
am+surabaya&tbm=isch&tbs=simg:/ diunduh pada tanggal 13 November 2019,
pukul 01.00 WIB
Gambar 1.2 Stopwatch untuk menghitung waktu dari air yang mengalir
https://www.google.com/search?q=stopwatch&safe=strict&sxsrf=ACYBGNTMOLYe
eaQZD40tGTUFZ22SSjsjsA:1573578675772&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
0ahUKEwi_ifuvleXlAhURcCsKHVqhAjAQ_AUIEigB&biw=1022&b
ih=529#imgrc=a5Oh48vUKrMqFM/: diunduh pada hari Rabu, 13 November 2019,
pukul 23.13 WIB
Media Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Gambar 1.3 Selang ukuran kecil
https://image1ws.indotrading.com/s3/productimages/co40161/p349652/53768f4d-
b892-4ac0-820c-212612903105w.jpg diunduh pada tanggal 13 November 2019 pukul
12.00 WIB
Gambar 1.4 Selang ukuran sedang
https://s1.bukalapak.com/img/129807128/w1000/1_1_4_selang_air_tebal_selang_ben
ing_transparan_taman_1_1_4_.jpg diunduh pada tanggal 13 November 2019 pukul
12.10 WIB
Gambar 1.5 Botol ukuran 600 ml
www.tuquh.com/image/cache/data/Minuman/8886008101053-500x500.jpg diunduh
pada tanggal 13 November 2019 pukul 12.15 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Gambar 1.6 Botol ukuran 1.500 ml
https://s0.bukalapak.com/img/0809305732/w1000/Botol_pet_Aqua_beserta_tutup_15
00ml_.jpeg diunduh pada tanggal 13 November 2019 pukul 12.15 WIB
Volume (liter) Waktu (detik) Debit
(……….)
36 6 6
63
………
9
Gambar 1.7 Tabel Perhitungan Debit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
II. Lakukanlah Percobaan di bawah ini, kemudian buatlah laporan sederhana!
1. Buatlah kelompok dengan jumlah kelompok 2 orang!
2. Siapkan 2 botol plastik dengan kapasitas 1.500 ml
3. Siapkan 2 botol plastik dengan kapasitas 600 ml
4. Mintalah 1 selang berkuran kecil dan 1 selang yang berukuran kecil
pada gurumu.
5. Siapkan stopwatch agar dapat mengetahui waktu dibutuhkan untuk
memindahkan air hingga botol pertama kosong.
6. Isi botol pertama dengan air hingga penuh.
7. Taruh botol dengan ukuran 1.500 pertama di atas kursi.
8. Taruh botol dengan ukuran 1.500 kedua di lantai.
9. Pindahkan air dari botol pertama ke botol kedua dengan menggnakan
selang.
10. Tekan stopwatch jika air sudah mulai mengalir.
11. Tekan stopwatch kembali jika air sudah berhasil dipindahkan.
12. Catatlah hasil percobaanmu pada tabel dibawah ini kemudian hitunglah
debit air tersebut dengan menggunakan rumus yang telah kalian
temukan.
13. Lakukan percobaan dengan langkah yang sama dengan botol kapasitas
600 ml
14. Bandingkan volume dan waktu masing-masing botol
15. Buatlah sebuah laporan sederhana dari percobaan yang sudah kamu
lakukan
No. Volume botol Waktu Perbandingan volume dan waktu
1. 600 ml
2. 1500 ml
LKPD 1
Nama Kelompok :
No urut :
Kelas :,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Laporan Percobaan
Judul Kegiatan :
Tanggal Percobaan :
Alat :
Bahan :
Langkah Kerja :
Hasil percobaan :
Pertanyaan :
a. Mengapa saat kita akan mencari debit air harus memilih benda yang
memiliki volume?
b. Apakah jika ingin menghitung debit harus selalu menggunakan air?
Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
I. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan menuliskan jawaban yang benar!
Volume (liter) Waktu (detik) Debit
(……….)
36 6 6
63
………
9
72 8
………
………
7 12
…..
56 63
……
48 23
432
24
……
800
……
32
112 8
………
1.344
24
…………
Evaluasi Nama :
No urut :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
KISI-KISI OBSERVASI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
No Indikator Deskriptor No. Aspek
Pengamatan Lisan Tulisan
1. Mendengarkan ketika
teman sebaya atau
guru, berpendapat
(think)
Mau memperhatikan
ketika guru
menjelaskan
mengenai materi debit
(a)
Menyalin
kembali apa yang
sudah
disampaikan oleh
orang lain untuk
mendapatkan ide
mengenai materi
debit (b)
a,b
2. Mengajukan
pertanyaan ketika ada
sesuatu yang tidak
dimengerti
(think)
- Aktif bertanya
ketika ada sesuatu
mengenai materi
debit yang tidak
dimengerti (c)
c,d
- Berani
mengangkat
tangan untuk
bertanya ketika
ada sesuatu yang
belum dipahami
mengenai materi
debit (d)
3. Berani berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
(pair)
- Menanggapi
pendapat teman
saat berdiskusi
mengenai materi
debit. (e)
e,f
- Memberikan ide
atau gagasan saat
berdiskusi
mengenai materi
debit (f)
4. Menjawab
pertanyaan dari
benda-benda tertentu
atau gambar ke
dalam ide
Menuliskan
jawaban dari
pertanyaan
dengan
menggunakan
g,h
Aspek Sikap
(Keterampilan
Komunikasi)
INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
matematika (pair)
kalimat
matematika (g)
Membuat laporan
sederhana dengan
menggunakan
benda tertentu (h)
5. Menjelaskan atau
menghubungkan ide,
situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau gambar
(share)
Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok berkaitan
dengan materi debit
menggunakan benda
tertentu. (i)
Menuliskan
kesimpulan dari
hasil percobaan
mengenai materi
debit. (j)
i,j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Deskriptor
Skor
Mendengarkan
ketika teman
sebaya atau guru,
berpendapat
Mengajukan
pertanyaan ketika
ada sesuatu yang
tidak dimengerti
Berani
berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
Menjawab
pertanyaan
dari benda-
benda tertentu
atau gambar
ke dalam ide
matematika
Menjelaskan atau
menghubungkan
ide, situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau
gambar
a b c d e f g h i j
1. Siswa A
2. Siswa B
3. Siswa C
4. Siswa D
5. Siswa E
6. Siswa F
7. Siswa G
8. Siswa H
9. Siswa I
10 Siswa J
11. Siswa K
12. Siswa L
13. Siswa M
14. Siswa N
15. Siswa O
16. Siswa P
17. Siswa Q
18. Siswa R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
19 Siswa S
20 Siswa T
21. Siswa U
22. Siswa V
23 Siswa W
24. Siswa X
25. Siswa Y
26 Siswa Z
27 Siswa AB
28. Siswa AC
Penskoran : x 100
: x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Keterangan
a : Mau memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi debit
b : Menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh guru atau teman untuk
mendapatkan ide mengenai materi debit
c : Aktif bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi debit yang belum dimengerti
d : Berani mengangkat tangan sebelum bertanya ketika ada sesuatu yang belum
dipahami mengenai materi debit
e : Menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit.
f : Memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi mengenai materi debit
g : Menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika
h : Membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda tertentu
I : Mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan
dengan materi debit menggunakan benda tertentu..
J : Menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester :V/ 1
Mupel Matematika
Indikator 3.3.1 Menentukan hasil perhitungan menggun akan tabel perhitungan debit
sebagai perbandingan antara volume dan waktu
Jenis Tes Tertulis → Tes Isian Singkat
Soal I. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan menuliskan jawaban yang
benar!
Volume (liter) Waktu (detik) Debit
(……….)
36 6 6
63
………
9
72 8
………
………
7 12
…..
56 63
……
48 23
432
24
……
800
……
32
112 8
………
1.344
24 …..
Kunci
Jawaban
Volume (liter) Waktu (detik) Debit
(liter/detik)
36 6 6
Aspek Pengetahuan
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
63 7
9
72 8 9
84 7 12
1.288
56 63
1.104
48 23
432
24 18
800 25
32
112 8 14
1.344
24 56
Perhitungan
Nilai
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Mupel Matematika
Indikator 4.3.1 Membuat laporan sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu
Jenis Kinerja
Lembar skala
penilaian
dan rubrik
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-4
//N
o
Nama siswa Indikator 4.3.1
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Dst..
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN KD-4
Aspek Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Aspek Yang
Dinilai
Skor
4 3 2 1
1. Sistematika
laporan dan
kelengkapan
laporan
Siswa mampu membuat
laporan dengan
sitematika sesuai dengan
format dan lengkap
Siswa mampu membuat
laporan dengan sitematika
sesuai dengan format
namun belum lengkap
Siswa mampu membuat
laporan dengan sitematika
namun lebih dari dua aspek
yang belum tepat
Siswa belum mampu membuat
laporan sesuai dengan format
2. Kebenaran
konsep ide yang
dipaparkan
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang tepat dan
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan
tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang tepat namun belum
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang kurang tepat dan
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan tepat
Siswa belum mampu membuat
laporan dengan jawaban yang
tepat dan tidak menuliskan
permasalahan serta jawaban
dengan tepat
3. Kejelasan dan
keruntutan
penulisan
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas dan
runtut sesuai dengan
format yang telah
disediakan dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas
namun ada 1 aspek yang
belum dituliskan sesuai
dengan format dengan
tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas namun
ada 2 aspek yang belum
dituliskan sesuai dengan
format dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas namun
ada lebih dari 2 aspek yang
belum dituliskan sesuai
dengan format dengan tepat
Mupel Matematika
Indikator 4.3.2 Mempertunjukkan hasil dari laporan sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu
Jenis Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lembar skala
penilaian
dan rubrik
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No Nama siswa Indikator 4.3.2
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1.
2.
Dst..
RUBRIK PENILAIAN
Aspek Yang Dinilai Skor
4 3 2 1
4. Kejelasan
presentasi :
- Bahasa yang
digunakan
- Suara
Siswa mampu
mempresentasikan
laporan yang dikerjakan
dengan Bahasa
Indonesia yang santun
dan baik, serta dengan
suara yang dapat
dijangkau seluruh siswa
Siswa mampu
mempresentasikan laporan
yang dikerjakan dengan
Bahasa Indonesia yang
santun dan baik, namun
suara belum dapat
dijangkau sebagian siswa
Siswa mampu
mempresentasikan
laporan yang dikerjakan
dengan Bahasa Indonesia
yang santun serta dengan
suara belum dapat
dijangkau oleh sebagian
besar siswa
Siswa belum mampu
mempresentasikan laporan
yang dikerjakan dengan
Bahasa Indonesia yang
santun dan baik, serta dengan
suara tidak dapat dijangkau
seluruh siswa
5. Pengetahuan:
- Penguasaan
materi
presentasi
- Dapat
Siswa mampu
menguasai materi yang
ditulis pada laporan dan
dapat menjawab
pertanyaan yang
Siswa mampu menguasai
materi yang ditulis pada
laporan dan dapat
menjawab pertanyaan
yang diajukan teman
Siswa mampu menguasai
materi yang ditulis pada
laporan dan dapat
menjawab pertanyaan
yang diajukan teman
Siswa belum mampu
menguasai materi yang
ditulis pada laporan dan
tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
menjawab
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
presentasi
diajukan teman dengan
tepat tanpa bantuan guru
dengan tepat dengan
bantuan guru
namun belum tepat teman dengan tepat
6. Penampilan :
- Presentasi
menarik
- Menggunakan
alat bantu
berupa media
pembelajaran
yang sesuai
- Kerapian,
kesopan, dan
percaya diri
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan dibuat
dengan rapi dan
menarik, mampu
menggunakan media
pembelajaran yang
sesuai, serta
berpenampilan rapi;
sopan; dan percaya diri
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan dibuat dengan
menarik, mampu
menggunakan media
pembelajaran yang sesuai,
serta berpenampilan sopan
namun masih ragu dalam
mengungkapkan pendapat
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan yang dibuat
namun kurang menarik,
mampu menggunakan
media pembelajaran,
namun penampilan
kurang rapi dan masih
ragu-ragu
Siswa belum mampu
mempresentasikan hasil dari
laporan yang dibuat cukup
menggunakan media
pembelajaran, namun
penampilan kurang rapi dan
masih ragu-ragu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Setelah belajar bersama teman dan guru, isilah lembar refleksi berikut ini!
Lembar Refleksi
1. Kegiatan yang paling aku senangi selama pembelajaran adalah _______________________________________________________
_______________________________________________________
____________
2. Manfaat yang kuperoleh setelah belajar adalah ________________________________________________________
________________________________________________________
__________
3. Kesulitan yang kualami selama pembelajaran adalah ________________________________________________________
________________________________________________________
__________
4. Aku tunjukkan perasaanku selama belajar hari ini dengan memilih
ekspresi wajah di bawah ini dengan memberi tanda centang ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan menggunakan cara panjang!
1. Volume bak mandi di rumah Budi adalah 80 liter. Jika waktu yang
diperlukan untuk mengisi bak mandi dari kondisi kosong adalah 20 menit,
maka debit air dari kran tersebut adalah … liter/menit
2. Selang air dari sebuah mobil pemadam kebakaran mengalirkan 150 liter
dalam waktu 30 menit. Debit air dari selang mobil pemadam kebakaran
tersebut adalah … m3/menit
3. Volume sebuah kolam ikan adalah 100 liter. Waktu yang diperlukan untuk
mengisi kolam ikan dengan air dengan selang sampai penuh adalah 10
menit. Debit air dari selang adalah … m3/menit
I. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan menuliskan jawaban yang benar!
Volume (liter) Waktu (detik) Debit
(……….)
35 5 ….
48
………
12
72 8
………
………
7 12
…..
5 63
Pengayaan
Nama :
No urut :
Kelas :
Remedial Nama :
No urut :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
2b. Lampiran RPP Siklus II Pertemuan 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus II Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru 1
Kelas/Semester : V/ 1 (ganjil)
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 21 November 2019
I. Tujuan
Matematika
3.3.1.1
Melalui kegiatan mencari soal-soal mengenai debit dan penjelasan dari
guru, siswa mampu minimal 2 (dua) memecahkan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan debit sebagai hasil bagi
antara volume dan waktu dengan tepat (memahami → konseptual)
4.3.1.1
4.3.2.1
Melalui kegiatan percobaan bersama kelompok mengukur debit ke air
ke wadah yang ditentukan, siswa mampu membuat sebuah laporan
sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit sebagai
perbandingan antara volume dan waktu (presisi → keterampilan)
Melalui kegiatan presentasi di depan kelas, siswa mampu
mempertunjukkan hasil dari laporan sederhana sebagai hasil
perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume dan
waktu (artikulasi → keterampilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
II. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutunya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan
rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
III. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Mupel Kompetensi Dasar Indikator
1. Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara
tidak langsung sebagai suatu dampak
pengiring.
- Kompetensi sosial (sikap sosial
disiplin dan tanggung jawab) dicapai
secara tidak langsung sebagai suatu
dampak pengiring.
3.3 Menjelaskan
perbandingan dua besaran
yang berbeda (kecepatan
merupakan hasil bagi antara
jarak dengan waktu, debit
sebagai hasil bagi antara
volume dan waktu
3.3.1 Memecahkan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan debit sebagai hasil
bagi antara volume dan waktu (C4 –
Menganalisis)
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan dua besaran
yang berbeda (kecepatan,
debit)
4.3.1 Membuat laporan sederhana
sebagai hasil perhitungan dari
konsep debit sebagai perbandingan
antara volume dan waktu (P2-
Memanipulasi)
4.3.2 Mempertunjukkan hasil dari
laporan sederhana sebagai hasil
perhitungan dari konsep debit
sebagai perbandingan antara volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
dan waktu (P2 – Memanipulasi)
IV. Materi Pembelajaran
Matematika : Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
debit sebagai hasil bagi antara volume dan wakt
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Cooperative Learning tipe TPS (Think Pair Share)
3. Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi,
demonstrasi
4. Teknik :
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
Penggalan 1 (2 x 35 menit)
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks TPS
(Think Pair
Share)
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Keterampilan
Komunikasi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembuka
1.Salam pembuka, doa,
dan absensi.
2.Literasi: Siswa
membaca bacaan
mengenai air terjun
3. Apersepsi : Siswa
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru untuk
membangun
pemikiran atau
pengetahuan siswa di
awal terhadap materi
yang akan dipelajari
(menalar – berpikir
kritis)
- Pernahkah kalian
melihat kegiatan
menghitung
jumlah air yang
mengalir pada
ember
- Disebut kegiatan
apakah itu?
- Pernahkah kalian
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
melihat kegiatan
debit lainnya?
Coba sebutkan!
4. Motivasi: Siswa
bersama guru
menyanyikan lagu
debit dengan nada
dasar naik delman
5. Orientasi: Guru
menyampaikan
tujuan dan mafaat
pembelajaran serta
skenario
pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti Think
(Berpikir)
6. Siswa mengamati
video mengenai
percobaan
menghitung debit
dengan air mengalir
ke dalam ember
(Mengamati)
7. Siswa melakukan
kegiatan tanya jawab
bersama guru
tentang demonstrasi
dari video tersebut
(Menanya –
Mengkomunikasika
n - Keberanian)
8. Siswa diminta untuk
menemukan hasil
dari percobaan di
video yang sudah
diamati (Menalar –
Berpikir Kritis -
Kreatif)
9. Siswa dibimbing
guru untuk
menemukan
kesimpulan hasil
percobaan yang tepat
dari video yang
sudah diamati
(Mencoba –
Berpikir kritis –
Musyawarah
mufakat)
10. Siswa diberi
kesempatan untuk
o Mengajukan
pertanyaan
ketika ada
sesuatu yang
tidak
dimengerti
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
bertanya jika ada hal
yang belum
dimengerti
(Menanya –
Komunikatif -
Keberanian)
Pair
(Berkelompok)
11. Siswa diminta untuk
berkelompok secara
berpasangan
(Kolaborasi)
12. Siswa diminta untuk
mengambil undian
dari percobaan yang
akan dilakukan.
Percobaan yang
dilakukan ada 3
yaitu mencari debit
menggunakan panci,
galon, diregen,
13. Siswa secara
berpasangan
melakukan
percobaan sesuai
dengan undian yang
diambil LKPD 1
(Menalar – Kreatif
– Tolong menolong)
14. Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD
1 secara berpasangan
(Mencoba –
Berpikir krits,
Komunikasi –
Kerja sama)
15. Siswa membuat
laporan sederhana
dari percobaan yang
sudah dilakukan
(Mencoba – Kreatif
– Kerja sama)
o Menjawab
pertanyaan
Menjelaskan ide,
situasi, relasi
matematika
secara lisan dan
tulisan dengan
benda nyata,
gambar, atau
grafik
Share
(Berbagi)
16. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya di
depan kelas
(Mengkomunikasik
an- komunikatif -
Keberanian)
17. Siswa yang tidak
presentasi bisa
bertanya kepada
o Mendengarka
n ketika
teman sebaya,
guru, dan
orang lain
sedang
berpendapat
o Menganggapi
pendapat yang
diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
siswa yang sedang
presentasi
(Menanya-
komunikasi -
Keberanian)
teman sebaya,
guru, dan
orang lain
Kegiatan
Penutup
18. Kesimpulan: Siswa
bersama guru
menyimpulkan
materi pembelajaran
yang telah dipelajari
(Menalar –
komunikatif –
Musyawarah
mufakat)
19. Siswa mengerjakan
lembar evaluasi
(Mencoba –
Berpikir kritis –
Kerja keras)
20. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
21. Siswa diberikan
soal-soal remedial
dan pengayaan oleh
guru
22. Guru bersama siswa
berdoa dan
mengucapkan salam
dan mempersilahkan
siswa untuk pulang
15 menit
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1) Media
1. Video percobaan menghitung debit air menggunakan kran yang
mengalir ke dalam ember
2. Panci, Galon, dan Diregen
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1, dan 2
2) Alat
1. Alat tulis
2. LCD dan proyektor
3) Sumber Belajar
1. Materi dari guru (Buku paket pegangan guru dan siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Senang
Belajar Matematika- SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Senang
Belajar Matematika- SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud.
4) Internet
1. Video mengukur debit air ke dalam ember
https://m.youtube.com/watch?v=EvEIzAe0dG4 diunduh pada tanggal
22 Oktober 2019 pukul 07.11 WIB
- Bacaan mengenai air terjun https://id.m.wikipedia.org/wiki/Air_terjun
diunduh pada tanggal 22 Oktober 2019 pukul 07.22
VIII. Penilaian
No Domain Mupel Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. Sikap
Spiritual
Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara tidak
langsung sebagai dampak pengiring
(nurturant effect)
2. Sikap Sosial Matematika - Kompetensi spiritual dicapai secara tidak
langsung sebagai dampak pengiring
(nurturant effect)
3. Pengetahuan Matematika 3.3.1
Memecahkan
permasalahan
dalam kehidupan
sehari-hari yang
berkaitan dengan
debit sebagai hasil
bagi antara
volume dan waktu
(C4 –
Menganalisis)
Tes
tertulis
Uraian Soal, kunci
jawaban dan
rubrik penilaian
4. Keterampilan Matematika 4.3.1 Membuat
laporan sederhana
sebagai hasil
perhitungan dari
konsep debit
sebagai
perbandingan
antara volume dan
waktu (P2-
Memanipulasi)
4.3.2
Penilaian
unjuk
kerja
Skala Lembar
penilaia
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Mempertunjukkan
hasil dari laporan
sederhana sebagai
hasil perhitungan
dari konsep debit
sebagai
perbandingan
antara volume dan
waktu (P2 –
Memanipulasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
IX. Lampiran
1. Lembar literasi
2. Lembar Motivasi
3. Materi Pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD)
6. Lembar Evaluasi
7. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Sikap (Keterampilan
Komunikasi)
8. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Pengeetahuan
9. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan
10. Lembar Refleksi
11. Lembar Pengayaan
12. Lembar Remedial
Yogyakarta, 9 September 2019
Guru Kelas VB Mahasiswa
Albertus Hartoyo., S.Pd Monicha Tri Lestari H
NIP. 1962001151990031006 NIM. 161134149
Mengetahui
Kepala Sekolah
Y. Hariyanta., S.Pd.
G.9141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Literasi
Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan di mana erosi kerap terjadi. Berikut beberapa contoh air terjun yang ada di Indonesia:
• Air Terjun Sigura-Gura, air terjun tertinggi di Indonesia
• Air Terjun Tumpak Sewu, air terjun terindah di Indonesia
• Air Terjun Penimbungan, air terjun di elevasi tertinggi di Indonesia
• Air Terjun Melanggar, air terjun terlebar di Indonesia
Sumber https://id.m.wikipedia.org/wiki/Air_terjun
Motivasi
DEBIT
Nada dasar:Naik Becak
Ayo kita belajar materi perbandingan
Volume dengan waktu untuk menghitung debit
Siapa yang tahu debit di tempat tinggal kita
Mari kita mencari contohnya
Contoh yang pertama adalah air mancur
Contoh yang kedua mengisi bak mandi
Contoh yang ketiga adalah air terjun
Mari kita pelajari bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
❖ Debit
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan debit? Air yang mengalir melalui
kran untuk mengisi bak mandi jumlahnya dapat kamu hitung dengan
menggunakan debit. Debit adalah volume air yang mengalir dari suatu saluran
melalui suatu pipa dalam satuan waktu tertentu. Misalnya,
b. Debit air dari sebuah kran . Artinya dalam 1 detik mengalir
liter air dari kran.
c. Debit dari sebuah bak tampungan 5 . Artinya dalam 1 menit
mengalir 5 liter air dari bak tampungan tersebut.
d. Air mengalir dari kran ke bak mandi selama 5 menit sebanyak 100 liter.
Hal itu berarti setiap menit air mengalir sebanyak 20 liter.
Jadi, debit adalah jumlah air yang dipindahkan di dalam satuan waktu pada
titik tertentu. Satuan-satuan debit antara lain liter/detik, dm2/menit, liter/jam,
liter/menit, dan lain-lain. Biasanya debit air yang mengalir dapat dihitung
dengan rumus berikut:
Materi Pembelajaran
Matematika
Debit = D =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Keterangan :
D = Debit
V = Volume
t = Waktu
Materi satuan volume dan waktu bisa dilihat menggunakan tangga satuan.
Untuk menghafalkan tangga satuan volume, dapat dihapalkan dengan cara
“KaMu-Harus-DApat-Masak-Daging-CaMpur-Mmie”. Setiap tangga haruis
dipahami oleh siswa pada satuan volume terdapat tanda kubik (pangkat 3).
Konversi satuannya seperti : liter = dm3, ml= cm3 = cc.
Gambar 1.1 Galon yang diisi air untuk diketahui debit airnya
Gambar 1.2 Panci yang diisi air untuk diketahui dehit airnya
Gambar 1.3 Mengisi air ke dalam derigen
Media Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
ii. Lakukanlah Percobaan di bawah ini, kemudian buatlah laporan
sederhana!
1. Buatlah kelompok dengan jumlah kelompok 2 orang
2. Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan undian
yang sudah diambil
a. Percobaan memasukkan air dengan kran ke dalam galon
b. Percobaan memasukkan air dengan kran ke dalam panci
c. Percobaan memasukkan air dengan kran ke dalam derigen
3. Lakukan percobaan dengan memasukkan air dengan kran ke dalam
media yang sudah ditentukan
4. Hidupkan kran bersamaan dengan menghidupkan stopwatch
5. Catat waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan air sampai penuh ke
media yang sudah ditentukan
6. Kerjakan hasil percobaan ke dalam laporan
LKPD 1
Nama Kelompok :
No urut :
Kelas :
Format Laporan
Judul Kegiatan :
Tanggal Percobaan :
Alat :
Bahan :
Langkah Kerja :
Hasil percobaan :
Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
I. Jawablah permasalahan debit di bawah ini dengan menggunakan cara panjang!
1. Volume sebuah kolam ikan adalah 8000 liter. Waktu yang diperlukan untuk
memenuhi sebuah kolam adalah 20 menit. Berapa Debit yang diperlukan untuk
memenuhi kolam ikan tersebut?
2. Siti membeli bensi 12 liter di pom bensin. Waktu yang diperlukan petugas pom
bensin untuk mengisi tangka mobil Siti adalah 4 menit. Debit bensin yang diisikan
ke tangki mobil Situ adalah … cm3/detik
3. Debit air mengalir dalam kran yaitu 8000 cm3 setiap 10 menit. Volume air yang
mengalir setiap jam adalah … liter
4. Sebuah air terjun dapat mengalirkan air 72.000 m3 dalam waktu 1 jam. Maka debit
air dalam waktu 1 jam adalah
5. Sebuah kolam akan terisi penuh dengan waktu 30 menit. Jika debit air 10
dm3/detik, maka volume kolam ikan tersebut adalah … liter
Evaluasi
Nama :
No urut :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
KISI-KISI OBSERVASI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
No Indikator Deskriptor No. Aspek
Pengamatan Lisan Tulisan
1. Mendengarkan ketika
teman sebaya atau
guru, berpendapat
(think)
Mau memperhatikan
ketika guru
menjelaskan
mengenai materi debit
(a)
Menyalin
kembali apa yang
sudah
disampaikan oleh
orang lain untuk
mendapatkan ide
mengenai materi
debit (b)
a,b
2. Mengajukan
pertanyaan ketika ada
sesuatu yang tidak
dimengerti
(think)
- Aktif bertanya
ketika ada sesuatu
mengenai materi
debit yang tidak
dimengerti (c)
c, d
- Berani
mengangkat
tangan untuk
bertanya ketika
ada sesuatu yang
belum dipahami
mengenai materi
debit (d)
3. Berani berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
(pair)
- Menanggapi
pendapat teman
saat berdiskusi
mengenai materi
debit. (e)
e,f
- Memberikan ide
atau gagasan saat
berdiskusi
mengenai materi
debit (f)
4. Menjawab
pertanyaan dari
benda-benda tertentu
atau gambar ke
dalam ide
Menuliskan
jawaban dari
pertanyaan
dengan
menggunakan
g,h
Aspek Sikap
(Keterampilan
Komunikasi)
INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN kKOMUNIKASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
matematika (pair)
kalimat
matematika (g)
Membuat laporan
sederhana dengan
menggunakan
benda tertentu (h)
5. Menjelaskan atau
menghubungkan ide,
situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau gambar
(share)
Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok berkaitan
dengan materi debit
menggunakan benda
tertentu. (i)
Menuliskan
kesimpulan dari
hasil percobaan
mengenai materi
debit. (j)
i,j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Deskriptor
Skor
Mendengarkan
ketika teman
sebaya atau guru,
berpendapat
Mengajukan
pertanyaan ketika
ada sesuatu yang
tidak dimengerti
Berani
berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
Menjawab
pertanyaan
dari benda-
benda tertentu
atau gambar
ke dalam ide
matematika
Menjelaskan atau
menghubungkan
ide, situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau
gambar
a b c d e f g h i j
1. Siswa A
2. Siswa B
3. Siswa C
4. Siswa D
5. Siswa E
6. Siswa F
7. Siswa G
8. Siswa H
9. Siswa I
10 Siswa J
11. Siswa K
12. Siswa L
13. Siswa M
14. Siswa N
15. Siswa O
16. Siswa P
17. Siswa Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
18. Siswa R
19 Siswa S
20 Siswa T
21. Siswa U
22. Siswa V
23 Siswa W
24. Siswa X
25. Siswa Y
26 Siswa Z
27 Siswa AB
28. Siswa AC
Penskoran : x 100
: x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Keterangan
a. : Mau memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi debit
b. : Menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh guru atau teman untuk
mendapatkan ide mengenai materi debit
c. : Aktif bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi debit yang belum dimengerti
d. : Berani mengangkat tangan sebelum bertanya ketika ada sesuatu yang belum
dipahami mengenai materi debit
e. : Menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit.
f. : Memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi mengenai materi debit
g. : Menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematika
h. : Membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda tertentu
i. : Mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan
dengan materi debit menggunakan benda tertentu..
j. : Menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester :V/ 1
Mupel Matematika
Indikator 3.3.1 Memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan debit sebagai hasil bagi antara volume dan waktu
Jenis Tes Tertulis → Uraian
Soal I. Jawablah permasalahan debit di bawah ini dengan menggunakan cara
panjang!
1. Volume sebuah kolam ikan adalah 8000 liter. Waktu yang diperlukan
untuk memenuhi sebuah kolam adalah 20 menit. Berapa Debit yang
diperlukan untuk memenuhi kolam ikan tersebut?
2. Siti membeli bensi 12 liter di pom bensin. Waktu yang diperlukan petugas
pom bensin untuk mengisi tangka mobil Siti adalah 4 menit. Debit bensin
yang diisikan ke tangki mobil Situ adalah … cm3/detik
3. Debit air mengalir dalam kran yaitu 8000 cm3 setiap 10 menit. Volume air
yang mengalir setiap jam adalah … liter
4. Sebuah air terjun dapat mengalirkan air 72.000 m3 dalam waktu 1 jam.
Maka debit air dalam waktu 1 jam adalah
5. Sebuah kolam akan terisi penuh dengan waktu 30 menit. Jika debit air 10
dm3/detik, maka volume kolam ikan tersebut adalah … liter
Kunci
Jawaban
1. Diketahui :
V = 8000 liter, Waktu = 20 menit
Ditanya : Debit yang diperlukan untuk memenuhi kolam ikan
tersebut?
D =
= = 400 liter/menit
2. Diketahui : V = 12 liter, Waktu = 4 menit.
Ditanya = Berapa debit bensin yang diisikan ke tangki mobil Situ
adalah … cm3/detik?
Jawab : Debit =
Aspek Pengetahuan
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Debit = = = 5 cm3/detik
3. Diketahui : Debit = 8000 cm3, Volume = 10 menit
Ditanya : Volume air yang mengalir setiap jam adalah … liter?
Jawab : 1 liter = 1000 cm3
D = 0,8 liter/ menit
D = 0,8 x 60
= 48 liter
4. Diketahu : Debit = 72.000 m3 , waktu = 3600 detik
Ditanya : Maka debit air dalam waktu 1 jam adalah?
Jawab : Debit =
= = 20 m3/ detik
5. Diketahui : Waktu = 30 menit, Debit = 10 dm3/detik
Ditanya : volume kolam ikan tersebut adalah … liter?
Jawab : Waktu = 30 menit = 1800 detik
Volume = Debit x Waktu
= 10 dm3/detik x 1800 detik
= 18.000 dm3
= 18.000 liter
Perhitungan
Nilai
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Mupel Matematika
Indikator 4.3.1 Membuat laporan sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu
Jenis Kinerja
Lembar skala
penilaian
dan rubrik
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No Nama siswa Indikator 4.3.1
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Dst..
INSTRUMEN PENILAIAN KD-4
Aspek Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
RUBRIK PENILAIAN
Aspek Yang
Dinilai
Skor
4 3 2 1
6. Sistematika
laporan dan
kelengkapan
laporan
Siswa mampu membuat
laporan dengan
sitematika sesuai dengan
format dan lengkap
Siswa mampu membuat
laporan dengan sitematika
sesuai dengan format
namun belum lengkap
Siswa mampu membuat
laporan dengan sitematika
namun lebih dari dua aspek
yang belum tepat
Siswa belum mampu membuat
laporan sesuai dengan format
7. Kebenaran
konsep ide yang
dipaparkan
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang tepat dan
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan
tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang tepat namun belum
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jawaban
yang kurang tepat dan
menuliskan permasalahan
serta jawaban dengan tepat
Siswa belum mampu membuat
laporan dengan jawaban yang
tepat dan tidak menuliskan
permasalahan serta jawaban
dengan tepat
8. Kejelasan dan
keruntutan
penulisan
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas dan
runtut sesuai dengan
format yang telah
disediakan dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas
namun ada 1 aspek yang
belum dituliskan sesuai
dengan format dengan
tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas namun
ada 2 aspek yang belum
dituliskan sesuai dengan
format dengan tepat
Siswa mampu membuat
laporan dengan jelas namun
ada lebih dari 2 aspek yang
belum dituliskan sesuai
dengan format dengan tepat
Mupel Matematika
Indikator 4.3.2 Mempertunjukkan hasil dari laporan sederhana sebagai hasil perhitungan dari konsep debit sebagai perbandingan antara volume dan waktu
Jenis Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lembar skala
penilaian
dan rubrik
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No Nama siswa Indikator 4.3.2
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
Dst..
RUBRIK PENILAIAN
Aspek Yang Dinilai Skor
4 3 2 1
1.Kejelasan presentasi
:
- Bahasa yang
digunakan
- Suara
Siswa mampu
mempresentasikan
laporan yang dikerjakan
dengan Bahasa
Indonesia yang santun
dan baik, serta dengan
suara yang dapat
dijangkau seluruh siswa
Siswa mampu
mempresentasikan laporan
yang dikerjakan dengan
Bahasa Indonesia yang
santun dan baik, namun
suara belum dapat
dijangkau sebagian siswa
Siswa mampu
mempresentasikan
laporan yang dikerjakan
dengan Bahasa Indonesia
yang santun serta dengan
suara belum dapat
dijangkau oleh sebagian
besar siswa
Siswa belum mampu
mempresentasikan laporan
yang dikerjakan dengan
Bahasa Indonesia yang
santun dan baik, serta dengan
suara tidak dapat dijangkau
seluruh siswa
2.Pengetahuan:
- Penguasaan
materi
Siswa mampu
menguasai materi yang
ditulis pada laporan dan
Siswa mampu menguasai
materi yang ditulis pada
laporan dan dapat
Siswa mampu menguasai
materi yang ditulis pada
laporan dan dapat
Siswa belum mampu
menguasai materi yang
ditulis pada laporan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
presentasi
- Dapat
menjawab
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
presentasi
dapat menjawab
pertanyaan yang
diajukan teman dengan
tepat tanpa bantuan guru
menjawab pertanyaan
yang diajukan teman
dengan tepat dengan
bantuan guru
menjawab pertanyaan
yang diajukan teman
namun belum tepat
tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
teman dengan tepat
3.Penampilan :
- Presentasi
menarik
- Menggunakan
alat bantu
berupa media
pembelajaran
yang sesuai
- Kerapian,
kesopan, dan
percaya diri
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan dibuat
dengan rapi dan
menarik, mampu
menggunakan media
pembelajaran yang
sesuai, serta
berpenampilan rapi;
sopan; dan percaya diri
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan dibuat dengan
menarik, mampu
menggunakan media
pembelajaran yang sesuai,
serta berpenampilan sopan
namun masih ragu dalam
mengungkapkan pendapat
Siswa mampu
mempresentasikan hasil
dari laporan yang dibuat
namun kurang menarik,
mampu menggunakan
media pembelajaran,
namun penampilan
kurang rapi dan masih
ragu-ragu
Siswa belum mampu
mempresentasikan hasil dari
laporan yang dibuat cukup
menggunakan media
pembelajaran, namun
penampilan kurang rapi dan
masih ragu-ragu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Setelah belajar bersama teman dan guru, isilah lembar refleksi berikut ini!
Lembar Refleksi
1. Kegiatan yang paling aku senangi selama pembelajaran adalah _______________________________________________________
_______________________________________________________
____________
2. Manfaat yang kuperoleh setelah belajar adalah ______________________________________________________
______________________________________________________
______________
3. Kesulitan yang kualami selama pembelajaran adalah ______________________________________________________
______________________________________________________
______________
4. Aku tunjukkan perasaanku selama belajar hari ini dengan memilih
ekspresi wajah di bawah ini dengan memberi tanda centang ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini menggunakan cara Panjang!
1. Dalam waktu 50 menit, kolam ikan di depan rumah yang tadinya kosong dapat
terisi air penuh. Jika debit saluran air 10 dm3/detik, maka volume kolam adalah
… liter
2. Dalam sebuah bak mandi terdapat 8000 liter air. Karena akan dibersihkan bak
dapat dikosongkan dalam waktu 20 menit. Debit air adalah …liter/detik
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan akuarium dengan volume 3.00 liter
dengan debit kran pembuangan air 15 liter/ menit adalah … menit
4. Sebuah penampungan air berbentuk tabung dengan volume 36 m3. Tabung dialiri
debit 120 liter/menit. Maka tabung tersebut akan penuh dalam waktu … jam
5. Debit air mengalir melalui kran 2500 cm3 setiap 10 menit. Volume air yang mengalir
setiap jam adalah … liter
I. Jawablah permasalahan debit di bawah ini dengan menggunakan cara panjang!
1. Volume sebuah kolam ikan adalah 8000 liter. Waktu yang diperlukan untuk
memenuhi sebuah kolam adalah 20 menit. Berapa Debit yang diperlukan untuk
memenuhi kolam ikan tersebut?
2. Siti membeli bensi 12 liter di pom bensin. Waktu yang diperlukan petugas pom
bensin untuk mengisi tangka mobil Siti adalah 4 menit. Debit bensin yang
diisikan ke tangki mobil Situ adalah … cm3/detik
3. Debit air mengalir dalam kran yaitu 8000 cm3 setiap 10 menit. Volume air yang
mengalir setiap jam adalah … liter
Remedial
Nama :
No urut :
Kelas :
Pengayaan
Nama :
No urut :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
3a. Lampiran Lembar Pengamatan Keterampilan Komunikasi
Lampiran 3.
LEMBAR OBSERVASI
Petunjuk Pengisian :
1. Amati komponen-komponen afektif yang tampak dalam proses
pembelajaran.
2. Ambil posisi tidak jauh dari siswa yang diamati pada saat melakukan
pengamatan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia jika muncul perilaku yang
sesuai dengan kriteria yang sedang diamati sesuai dengan descriptor pada
tabel lembar observasi keterampilan komunikasi.
KISI-KISI OBSERVASI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
No Indikator Deskriptor No. Aspek
Pengamatan Lisan Tulisan
1. Mendengarkan ketika
teman sebaya atau
guru, berpendapat
(think)
Mau memperhatikan
ketika guru
menjelaskan
mengenai materi debit
(a)
Menyalin
kembali apa yang
sudah
disampaikan oleh
orang lain untuk
mendapatkan ide
mengenai materi
debit (b)
a,b
Lampiran 3. Lembar Pengamatan
Keterampilan Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
2. Mengajukan
pertanyaan ketika ada
sesuatu yang tidak
dimengerti
(think)
- Aktif bertanya
ketika ada sesuatu
mengenai materi
debit yang tidak
dimengerti (c)
c, d
- Berani
mengangkat
tangan untuk
bertanya ketika
ada sesuatu yang
belum dipahami
mengenai materi
debit (d)
-
3. Berani berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
(pair)
- Menanggapi
pendapat teman
saat berdiskusi
mengenai materi
debit. (e)
e,f
- Memberikan ide
atau gagasan saat
berdiskusi
mengenai materi
debit (f)
4. Menjawab
pertanyaan dari
benda-benda tertentu
atau gambar ke
dalam ide
matematika (pair)
Menuliskan
jawaban dari
pertanyaan
dengan
menggunakan
kalimat
matematika (g)
g,h
Membuat laporan
sederhana dengan
menggunakan
benda tertentu (h)
5. Menjelaskan atau
menghubungkan ide,
situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau gambar
(share)
Mempresentasikan
dengan suara jelas
tentang hasil kerja
kelompok berkaitan
dengan materi debit
menggunakan benda
tertentu. (i)
Menuliskan
kesimpulan dari
hasil percobaan
mengenai materi
debit. (j)
i,j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan yang Anda lihat dikelas selama pembelajaran!
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Deskriptor
Skor
Mendengarkan
ketika teman
sebaya atau guru,
berpendapat
Mengajukan
pertanyaan ketika
ada sesuatu yang
tidak dimengerti
Berani
berpendapat
dihadapan teman
sebaya dan guru.
Menjawab
pertanyaan
dari benda-
benda tertentu
atau gambar
ke dalam ide
matematika
Menjelaskan atau
menghubungkan
ide, situasi, relasi
matematika secara
lisan dan tulisan
dengan benda
tertentu atau
gambar
a b c d e f g h i j
1. Siswa A
2. Siswa B
3. Siswa C
4. Siswa D
5. Siswa E
6. Siswa F
7. Siswa G
8. Siswa H
9. Siswa I
10 Siswa J
11. Siswa K
12. Siswa L
13. Siswa M
14. Siswa N
15. Siswa O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
16. Siswa P
17. Siswa Q
18. Siswa R
19 Siswa S
20 Siswa T
21. Siswa U
22. Siswa V
23 Siswa W
24. Siswa X
25. Siswa Y
26 Siswa Z
27 Siswa AB
28. Siswa AC
Penskoran : x 100
: x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Keterangan
a. : Mau memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi debit
b. : Menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh guru atau teman untuk
mendapatkan ide mengenai materi debi
c. : Aktif bertanya ketika ada sesuatu mengenai materi debit yang belum dimengerti
d. : Berani mengangkat tangan sebelum bertanya ketika ada sesuatu yang belum
dipahami mengenai materi debit
e. : Menanggapi pendapat teman saat berdiskusi mengenai materi debit
f. : Memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi mengenai materi debit
g. : Menuliskan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan kalimat matematik
h. : Membuat laporan sederhana dengan menggunakan benda tertentu
i. : Mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan
dengan materi debit menggunakan benda tertentu..
j. : Menuliskan kesimpulan dari hasil percobaan mengenai materi debit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
4a. Lampiran Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang kamu anggap benar!
1. Dalam sebuah bak mandi terdapat 120 liter air. Karena akan dibersihkan,
bak dapat dikosongkan dalam waktu 15 menit. Debit air tersebut adalah ….
a. 8 c. 0,8
b. 18 d. 1,8
2. Sebuah air terjun mampu mengalirkan air sebanyak 500 liter setiap
menitnya. Berarti debit air terjun tersebut dalam satuan liter/jam adalah….
a. 500 c. 5000
b. 3000 d. 30.000
3. Sebuah bak mandi dengan kapasitas168 liter akan diisi penuh. Berapa
menit waktu yang diperlukan untuk mengisis bak tersbeut jika diketahui
debitnya adalah 21 liter/menit?
a. 8 menit c. 12 menit
b. 13 menit d. 24 menit
4. Ibu membuka keran air dengan debit 9 . Berapa debit
keran air tersebut?
a. 9.000 c. 900
b. 1.200 d. 6.000
Nama Siswa :
No :
Kelas :
Lampiran 4. Soal Evaluasi dan
Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
5. Ayah mengisi bensin di SPBU dengan debit 12 . Berapa
debit bensin yang mengalir?
a. 12.000 c. 9.000
b. 720 d. 850
6. Volume bak mandi `1,2 m3. Di isi dengan air dari sebuah keran dengan
debit 20 . Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
bak mandi sampai penuh?
a. 40 menit c. 1 jam
b. 55 menit d. 1 jam 10 menit
7. Selang air dari sebuah mobil pemadam kebakaran mengalirkan air sebesar
1.500 m3 dan waktu yang dibutuhkan adalah 25 menit. Debit air yang
mengalir dari selang tersebut adalah … m3/menit?
a. 20 c. 40
b. 30 d. 50
8. Sebuah mobil tangki minyak sedang mengalirkan minyak sedang
mengalirkan minyak ke drum menggunakan selang dengan debit
12.000 . Berapa debit selang tersebut?
a. 2 c. 0,2
b. 1,2 d. 2,1
9. Kakak menampung air dari keran ke sebuah ember. Debit air yang
mengalir pada keran tersebut adalah 0,1 . Berapa
debit air yang mengalir?
a. 10 c. 6
b. 12 d. 0,1
10. Susanti sedang menyiram bunga dari keran ke sebuah ember. Debit air
yang mengalir pada keran tersebut adalah 15.000 . Berapa
air yang mengalir dari keran tersebut?
a. 150 c. 10
b. 15 d. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang paling tepat!
1. Nana membeli air minum dalam sebuah galon yang berkapasis 19 liter.
Selama 24 jam, Nana dan keluarganya menghabiskan 11 dm3 air
minum yang ada dalam galon. Berapa cm3 sisa air dalam galon?
2. Debit air yang keluar dari sebuah keran adalah 5liter/menit. Jika waktu
yang diperlukan untuk mengisi sebuah kolam sampai penuh adalah
120 menit. Berapakah volume air dalam kolam tersebut?
3. Petugas pom bensin sedang mengalirkan bensin dari mobil tangki ke
sebuah drum menggunakan selang dengan debit 50.000 .
Berapa debit selang tersebut?
4. Sebuah bak berisi 14 liter air. Ayah memindahkan air tersebut ke
dalam ember-ember kecil menggunakan selang hingga habis dalam
waktu 7 menit. Berapakah debit air dari selang tersebut?
5. Pak Fajar mengisi bak mandi dengan debit air keran 5.200 .
Berapa debit air keran yang digunakan Pak Fajar untuk
mengisi bak mandi?
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus
I. Pilihan Ganda
1. Diketahui : Volume = 120 liter
Ditanya : Debit dalam satuan
Jawab : Debit =
Debit = = 8 (a)
2. Diketahui : volume 500 liter setiap menit
Ditanya : debit dalam liter/jam
Jawab : Debit =
= = 30.000 (d
3. Diketahui : volume = 168 liter dan debitnya adalah 21 liter/menit
Diketahui : waktu dalam jam
Jawab : Waktu =
= = 8 (a
4. Diketahui : debit =
Ditanya : debit keran air dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Jawab : 9 = ….
9liter x 1000 = 9000 (a)
5. Diketahui : debit = 12
Ditanya : debit dalam
Jawab : = 12 . = ….
= 12
= 12 liter x 60
= 900 liter/jam ( c)
6. Diketahui : volume = 1,2 m3 dan debit 20 liter/menit
Ditanya : waktu
Jawab : Waktu =
=
= 60 menit (1 jam) (c)
7. Diketahui : Volume 1.500 m3 dan waktunya adalah 30 menit
Ditanya : debit = … m3/jam
Jawab : Debit =
= = 50 m3/menit (d
8. Diketahui : Debit selang = 12.000 .
Ditanya : Debit dalam
Jawab : 12.000 =
12.000 : 1000
= 12 liter
1 menit = 60 detik
= 0,2 (c)
9. Diketahui : debit air = o,1
Ditanya : debit dalam
Jawab : 1 liter = 1 dm3
1 menit = 60 detik
0,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
= = 0,1 liter x = 6 (c)
10. Diketahui : Debit air = 15.000 .
Ditanya :
Jawab : 15.000 . = …
15.000 : 1000 liter =
15 (b)
II. Essay
1. Diketahui: Kapasitas galon = 19 liter = 19 dm3
Selama 24 jam Pepi dan keluarganya 11 dm3
Ditanya: Berapa cm3 sisa air dalam galon?
Jawab : Sisa air dalam galon = 19 dm3 – 11 dm3
= 8 dm3
= 8 x 1000 = 8.000 cm3
2. Diketahui: Debit air yang keluar dari sebuah keran = 5liter/menit.
waktu yang diperlukan untuk mengisi sebuah kolam sampai
penuh adalah 120 menit.
Ditanya : Berapakah volume air dalam kolam tersebut?
Jawab : Volume = Debit x waktu
= 5 liter/menit x 120 menit
= 600 liter
3. Diketahui : Debit selang 50.000
Ditanya: Berapa debit selang tersebut?
Jawab: =
= 0,83
4. Diketahui : Sebuah bak berisi 14 liter air.
waktu 7 menit.
Ditanya : Berapakah debit air dari selang tersebut?
Jawab : = = 2 liter/menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
5. Diketahui: Debit air keran 520
Ditanya: Berapa debit air keran yang digunakan Pak Fajar untuk
mengisi bak mandi?
Jawab: 1 ml = 1 cm3
5.200
m3/menit = 0,0052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
4b. Lampiran Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang kamu anggap benar!
1. Sebuah tangki penyimpangan yang berisi penuh air mengalami kebocoran.
Setelah 25 menit, air dalam tangki berkurang setengah. Jika volume tangki
mula-mula adalah 800 dm3, debit air yang bocor dalam tangki tersebut
adalah…
a. 150 c. 960
b. 1.500 d. 2.500
2. Sebuah pancuran mengalirkan air 12 liter dalam waktu 10 menit. Debit air
yang keluar dari pancuran tersebut adalah …
a. 28 c. 72
b. 32 d. 64
3. Sebuah akuarium berbentuk kubus diisi penuh air dari selang selama 1.800
detik. Jika volume akuarium 36.000 cm3 debit aliran air dari selang adalah
…
a. 1,2 c. 1,02
b. 0,12 d. 0,102
4. Dalam 15 detik, keran air di bak mandi dapat mengeluarkan air sebanyak
30.000 dm3. Debit keran air tersebut adalah …
a. 1 c. 100
b. 10 d. 2.000
5. Debit air dalam sebuah pipa adalah 105 . Banyak air dari pipa
tersebut dalam waktu satu menit adalah … liter
a. 6,3 liter c. 6,5 liter
b. 6,4 liter d. 6,6 liter
Nama Siswa :
No :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
6. Sebuah akuarium berbentuk kubus diisi penuh dengan air dari selang
selama 180 detik. Jika Panjang rusuk akuarium 4 dm, maka debit aliran air
dari selang adalah…
a. 0,15 c. 0,35
b. 0,4 d. 0,10
7. Sebuah keran air dalam waktu 30 detik mengalirkan air sebanyak 3 liter.
Volume air yang mengalir dari keran tersebut selama 5 menit adalah …
liter
a. 30 liter c. 40 liter
b. 3 liter c. 20 liter
8. Sebuah bak mandi dalam keadaan kosong diisi menggunakan selang
selama 15 menit jika volume bak 150 liter maka debit air yang mengalir
adalah … liter/jam
a. 380 c. 400
b. 600 d. 480
9. Sebuah bak mandi akan diisi dengan air mulai pukul 06.30 sampai dengan
pukul 07.00 WIB. Dengan debit air yaitu 15 liter/menit. Maka berapa liter
volume dari air yang ada di dalam sebuah bak mandi tersebut?
a. 400 liter c. 300 liter
b. 350 liter d. 450 liter
10. Sebuah keran kamar mandi selama 1 jam dapat mengeluarkan air sebanyak
7,2 m3. Berapa debit air pada sebuah keran tersebut?
a. 4 c. 2
b. 5 d. 3
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat menggunakan cara
panjang!
1. Diketahui volume air pada sebuah kolam adalah 480 m3 dengan debit air
yaitu 80 liter/jam. Maka berapa menit waktu yang diperlukan untuk
mengisi bak mandi tersebut sampai penuh?
2. Anggota pemadam kebakan memandamkan api selama 20 menit. Mereka
menggunakan dua selang yang masing-masing menggunakan air dengan
debit 20 dan 30 . Berapa volume air yang
dikeluarkan seluruhnya?
3. Sebuah tangki penampungan air menampung 750.000 cm3 air. Karena
bocor, dalam waktu 10 menit volume tangki tersebut berkurang menjadi
200.000 cm3. Berapa debit air yang keluar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
4. Air dalam drum akan dialirkan ke dalam 40 galon dengan kapasitas setiap
galon 12 liter. Jika debit air yang dialirkan adalah 2 , Berapa
jam waktu paling cepat untuk mengisi semua galon?
5. Dua anak sedang membuat percobaan tentang debit air menggunakan dua
botol plastik yang sama. Botol pertama diberi lubang menggunakan paku
besi dan botol kedua diberi lubang menggunakan paku payung. Debit pada
botol pertama adalah 0,20 dan debit botol kedua adalah 0,10
. Berapa selisih volume air yang keluar dari kedua botol selama
15 menit
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. Diketahui : volume = 800 dm3
waktu = 25 menit
Ditanya : Debit?
Jawab : Volume = 800 x = 400 dm3
Debit = liter = dm3
=
=
=
= 960 (c)
2. Diketahui : volume = 12 liter
Waktu = 10 menit
Ditanya : Debit?
Jawab : Debit =
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
=12 liter x
= 72 ( c)
3. Diketahui : waktu = 1800 detik
Volume = 36.000 cm3
Ditanya : debit?
Jawab : Volume = 36.000 : 1000 = 36 dm3
Waktu = 1800detik = .. menit
= 1800 : 60 = 30 menit
debit =
=
= 1,2 dm3/menit (a)
4. Diketahui : waktu = 15 detik
volume = 3000 dm3
Ditanya : debit?
Jawab : Debit =
=
= 2.000 (d)
5. Diketahui : Debit air dalam sebuah pipa adalah 105
Ditanya : Banyak air dari pipa tersebut dalam waktu satu menit
adalah … liter
Jawab : 105 ml = .. liter
105 ml : 1.000 liter = 0,105 liter
1 menit = 60 detik
Volume = debit x waktu
= 0,105 liter x 60 detik
= 6,3 liter (a)
6. Diketahui : waktu = 180 detik
Panjang rusuk akuarium = 4 dm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Ditanya : Debit aliran air dari selang?
Jawab : volume kubus = s3
volume kubus = 43
volume akuarium = 64 dm3 = 64 liter
Terisi penuh setelah 180 detik
Debit =
= = 0,35 ( c)
7. Diketahui : waktu = 30 detik
Volume 3 liter
Ditanya : Volume air yang mengalir dari keran tersebut selama 5
menit?
Jawab : 5 menit = 300 detik
Debit =
= = 30 liter (a)
8. Diketahui : Waktu =15 menit
Volume 150 liter
Ditanya : debit air yang mengalir adalah …
Jawab : Debit =
= = = 600 (c)
9. Diketahui : waktu = 06.30 – 07.00
Debit = 15
Ditanya : berapa liter volume dari air yang ada di dalam sebuah bak
mandi?
Jawab : waktu = 06.30 – 07.00 = 30menit
Volume = debit x waktu
= 15 liter/menit x 30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
= 450 liter (d)
10. Diketahui : Waktu = 1 jam
Volume = 7,2 m3
Ditanya : berapa liter/detik debit air pada sebuah keran tersebut?
Jawab : waktu = 1 jam = 3.600 detik
Volume = 7,2 m3 = 7.200 dm3 = 7.200 liter
Debit =
= = 2 (c)
II. Essay
1. Diketahui : Volume = 480 m3
Debit = 80 liter/menit,
Ditanya : waktu dalam menit?
Jawab : Volume = 480 m3 = .. liter
= 480 x 1000 dm3
= 480.000 dm3 = 480.000 liter
Debit = 80 liter/jam = .. menit
= 80 liter x 60 menit = 4.800 liter/menit
Waktu =
=
= 100 menit
2. Diketahui : waktu = 20 menit
Debit 1 = 20
Debit 2 = 30
Ditanya : volume seluruhnya?
Jawab : Volume debit 1 =
Volume = Debit x Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
= 20 x 20 menit
= 20 x 1200 detik
= 24.000
Volume debit 2 =
Volume = Debit x Waktu
= 30 liter/detik x 20 menit
= 30 liter/detik x 1.200 detik
= 36.000
Volume seluruhnya = 24.000 + 36.000
= 60.000
3. Diketahui : volume 1 = 750.000 cm3
volume 2 = 200.000 cm3
w2aktu = 10 menit
Ditaya : debit air yang keluar dalam waktu 10 menit?
Jawab : Debit =
=
= x 1000 dm3
= 55
4. Diketahui : 40 galon dengan kapasistas air 12 liter
debit = 2
Ditanya ; waktu paling cepat?
Jawab : waktu =
=
=
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
=
= 4 jam
5. Diketahui : debit botol 1 = 0,20
debit botol 2 = 0,10
waktu = 15 menit
Ditanya : Selisih volume?
Jawab : Volume 1 = debit x waktu
= 0,20 x 15 menit
= 3 liter
Volume 2 = debit x waktu
= 0,10 x 15 menit
= 0,10 x (15 x 60 detik)
= 0,10 x 900 detik
= 90 liter
Selisih = volume 2 – volume 1 = 90 liter – 3 liter = 87 liter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 5. Analisis Butir Soal
5a. Lampiran Analisis Butir Soal Siklus I Pilihan Ganda
Skor Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
Item
10
Item
11
Item
12
Itm
13
Item
14
Item
15
11 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lampiran 5. Analisis Butir Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
8 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
5b. Lampiran Perhitungan Soal Siklus I Pilihan Ganda Menggunakan SPSS 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Data Validasi Siklus I Pilihan Ganda
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,536** 0,396 Valid
2. 0,354 0,396 Tidak Valid
3. 0,579** 0,396 Valid
4. 0,739** 0,396 Valid
5. 0,739** 0,396 Valid
6. 0,653** 0,396 Valid
7. 0,507** 0,396 Valid
8. 0,739** 0,396 Valid
9. 0,455* 0,396 Valid
10. 0,714** 0,396 Valid
11. 0,679** 0,396 Valid
12. 0,552** 0,396 Valid
13. 0,519** 0,396 Valid
14. 0,536** 0,396 Valid
15. 0,676** 0,396 Valid
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
5c. Lampiran Analisis Butir Siklus I Uraian
Skor Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10
31 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4
33 3 2 3 3 4 3 5 5 2 3
22 0 1 2 0 4 3 3 3 3 3
36 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4
38 2 3 3 2 4 5 4 5 5 5
21 0 2 0 0 5 3 3 3 2 3
23 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2
28 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2
27 0 1 3 0 4 2 5 5 5 2
24 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3
28 2 3 2 2 5 4 1 2 3 4
26 1 3 3 1 5 3 2 3 2 3
28 2 2 2 2 2 3 5 5 2 3
23 0 3 2 0 2 3 4 4 2 3
26 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2
25 2 2 1 2 4 4 1 2 3 4
34 3 2 2 3 5 4 2 5 4 4
25 0 1 2 3 0 4 4 4 4 3
25 2 2 1 3 2 3 4 2 4 2
21 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2
25 1 2 2 2 1 2 5 5 3 2
25 2 1 2 2 2 2 5 2 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
5d. Lampiran Perhitungan Soal Siklus I Uraian Menggunakan SPSS 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Data Validasi Soal Siklus I Uraian
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan Tindak
lanjut
No. soal
setelah
divalidasi
1 0,620** 0,396 Valid Dipakai 1
2. 0,123 0,396 Tidak Valid Dibuang -
3. 0,535** 0,396 Valid Dibuang -
4. 0,570** 0,396 Valid Dipakai 2
5. 0,217 0,396 Tidak Valid Dibuang -
6. 0,595** 0,396 Valid Dipakai 3
7. 0,300 0,396 Tidak Valid Dibuang -
8. 0,586** 0,396 Valid Dipakai 4
9. 0,475 0,396 Tidak Valid Dibuang -
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
5e. Lampiran Perhitungan Soal Siklus II Pilihan Ganda Menggunakan SPSS 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Data Validasi Soal SIklus II Pilihan Ganda
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,418* 0,396 Valid
2. 0,330 0,396 Tidak Valid
3. 0,678** 0,396 Valid
4. 0,643** 0,396 Valid
5. 0,742** 0,396 Valid
6. 0,334 0,396 Tidak Valid
7. 0,467* 0,396 Valid
8. 0,155 0,396 Tidak Valid
9. 0,483* 0,396 Valid
10. 0,742** 0,396 Valid
11. 0,678** 0,396 Valid
12. 0,238 0,396 Tidak Valid
13. 0,523** 0,396 Valid
14. 0,096 0,396 Tidak Valid
15. 0,433* 0,396 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
5f. Lampiran Analisis Butir Siklus II Uraian Menggunakan SPSS 23
Skor Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10
24 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2
19 2 3 0 2 0 4 2 2 2 2
26 3 2 3 1 1 4 3 3 3 3
31 3 2 3 2 2 4 4 3 4 4
30 3 2 0 3 3 4 5 5 2 3
25 3 1 3 2 0 4 3 3 3 3
32 3 2 1 3 4 3 4 4 4 4
36 3 3 2 3 2 4 4 5 5 5
24 3 2 3 0 0 5 3 3 2 3
24 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2
26 1 2 2 3 3 4 3 3 3 2
27 2 1 0 3 0 4 5 5 5 2
23 3 2 1 1 2 3 3 3 2 3
26 2 3 2 2 2 5 1 2 3 4
27 2 3 3 3 1 5 2 3 2 3
28 2 2 3 2 2 2 5 5 2 3
23 1 3 2 2 0 2 4 4 2 3
26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
22 3 2 0 1 2 4 1 2 3 4
32 3 2 2 2 3 5 2 5 4 4
31 2 3 4 5 0 2 4 4 4 3
33 4 5 4 3 2 3 4 2 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
27 4 3 2 3 2 4 2 2 3 2
29 2 3 3 2 1 3 5 5 3 2
27 2 2 3 2 2 2 5 2 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
5g. Lampiran Perhitungan Soal Siklus II Uraian Menggunakan SPSS 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Data Validasi Soal Uraian Siklus II
No
Soal
r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,324 0,396 Tidak Valid
2. 0,274 0,396 Tidak Valid
3. 0,311 0,396 Tidak Valid
4. 0,501* 0,396 Valid
5. 0,389 0,396 Tidak Valid
6. -0,18 0,396 Tidak Valid
7. 0,742* 0,396 Valid
8. 0,511** 0,396 Valid
9. 0,620** 0,396 Valid
10. 0,422* 0,396 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Lampiran 6. Validasi Dosen dan Guru
6a Lampiran Validasi Dosen PGSD Sanata Dharma
1. Silabus Siklus I
Lampiran 6. Validasi Dosen
dan Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
2. Silabus Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
3. Perangkat pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
4. Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
5. Perangkat pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
6. Perangkat pembelajaran Siklus II Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
6b. Lampiran Validasi Guru 1 (Guru Ahli Matematika SD Kanisius
Demangan Baru 1)
1. Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
2. Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
3. Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
4. Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
6c. Lampiran Validasi Dosen 2 (Dosen PGSD Sanata Dharma Ahli Validasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Keterampilan
7a. Lampiran Lembar Pengamatan Keterampilan Komunikasi Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 7. Lembar
Pengamatan Keterampilan
Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
7b. Lampiran Lembar Observasi Keterampilan Siswa Siklus I Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
7c. Lampiran Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi Siklus II Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
Lampiran 7d. Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi Siklus II Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
Lampiran 8. Hasil Belajar
8a. Lampiran Hasil Belajar Pada Kondisi Awal Tahun 2018/2019
Lampiran 8. Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
8b. Lampiran Hasil Belajar Pada Siklus I
NO NAMA KKM
SKOR
PG
SKOR
URAIAN
SKOR
TOTAL NILAI KETUNTASAN
1 Siswa A 65 7 15 22 62.9 Tidak Tuntas
2 Siswa B 65 5 15 20 57.1 Tidak Tuntas
3 Siswa C 65 2 10 12 34.3 Tidak Tuntas
4 Siswa D 65 4 15 19 54.3 Tidak Tuntas
5 Siswa E 65 8 25 33 94.3 Tuntas
6 Siswa F 65 2 15 17 48.6 Tidak Tuntas
7 Siswa G 65 8 10 18 51.4 Tidak Tuntas
8 Siswa H 65 7 15 22 62.9 Tidak Tuntas
9 Siswa I 65 7 23 30 85.7 Tuntas
10 Siswa J 65 8 10 18 51.4 Tidak Tuntas
11 Siswa K 65 5 20 25 71.4 Tuntas
12 Siswa L 65 4 15 19 54.3 Tidak Tuntas
13 Siswa M 65 6 13 19 54.3 Tidak Tuntas
14 Siswa N 65 8 23 31 88.6 Tuntas
15 Siswa O 65 9 20 29 82.9 Tuntas
16 Siswa P 65 9 20 29 82.9 Tuntas
17 Siswa Q 65 7 20 27 77.1 Tuntas
18 Siswa R 65 7 10 17 48.6 Tidak Tuntas
19 Siswa S 65 8 15 23 65.7 Tuntas
20 Siswa T 65 9 23 32 91.4 Tuntas
21 Siswa U 65 9 20 29 82.9 Tuntas
22 Siswa V 65 5 15 20 57.1 Tidak Tuntas
23 Siswa W 65 7 23 30 85.7 Tuntas
24 Siswa X 65 9 20 29 82.9 Tuntas
25 Siswa Y 65 6 15 21 60.0 Tidak Tuntas
26 Siswa Z 65 8 15 23 65.7 Tuntas
27
Siswa
AB 65 5 10 15 42.9 Tidak Tuntas
28
Siswa
AC 65 4 10 14 40.0 Tidak Tuntas
Total Nilai 1837.1
Rata - Rata 65.6
Presentase Siswa Tuntas 13 46.4%
Presentase Siswa Tidak
Tuntas 15 53.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
8c. Lampiran Hasil Belajar Pada Siklus II
NO NAMA KKM
SKOR
PG
SKOR
URAIAN
SKOR
TOTAL NILAI KETUNTASAN
1 Siswa A 65 8 18 26 74.3 Tuntas
2 Siswa B 65 8 18 26 74.3 Tuntas
3 Siswa C 65 7 15 22 62.9 Tidak Tuntas
4 Siswa D 65 8 18 26 74.3 Tuntas
5 Siswa E 65 10 25 35 100.0 Tuntas
6 Siswa F 65 7 18 25 71.4 Tuntas
7 Siswa G 65 10 18 28 80.0 Tuntas
8 Siswa H 65 10 25 35 100.0 Tuntas
9 Siswa I 65 7 20 27 77.1 Tuntas
10 Siswa J 65 10 19 29 82.9 Tuntas
11 Siswa K 65 7 20 27 77.1 Tuntas
12 Siswa L 65 7 18 25 71.4 Tuntas
13 Siswa M 65 7 18 25 71.4 Tuntas
14 Siswa N 65 8 25 33 94.3 Tuntas
15 Siswa O 65 8 20 28 80.0 Tuntas
16 Siswa P 65 10 20 30 85.7 Tuntas
17 Siswa Q 65 8 18 26 74.3 Tuntas
18 Siswa R 65 7 18 25 71.4 Tuntas
19 Siswa S 65 8 24 32 91.4 Tuntas
20 Siswa T 65 9 20 29 82.9 Tuntas
21 Siswa U 65 9 25 34 97.1 Tuntas
22 Siswa V 65 8 20 28 80.0 Tuntas
23 Siswa W 65 8 18 26 74.3 Tuntas
24 Siswa X 65 9 20 29 82.9 Tuntas
25 Siswa Y 65 8 18 26 74.3 Tuntas
26 Siswa Z 65 7 20 27 77.1 Tuntas
27
Siswa
AB 65 7 14 21 60.0 Tidak Tuntas
28
Siswa
AC 65 8 18 26 74.3 Tuntas
Total Nilai 2217.1
Rata - Rata 79.2
Presentase Siswa Tuntas 26 92.9%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 2 7.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
Lampiran 9. Observasi Kondisi Awal
9a. Lampiran Observasi Pada Kondisi Awal
Lampiran 9. Observasi
Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
Lampiran 10. Sampel Pekerjaan Soal Evalausi
10a. Lampiran Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 10. Sampel
Pekerjaan Soal Evalausi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
323
10b. Lampiran Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
325
Lampiran 11. Lampiran LKPD
11a. Lampiran LKPD SIklus I Pertemuan 1
1. LKPD
Lampiran 11. Lampiran LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
327
2. Lembar Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
328
11b. Lampiran Sampel Pekerjaan LKPD Siklus I Pertemuan 2
1. LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
329
2. Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
330
11c. Lampiran Sampel Pekerjaan LKPD Siklus II Pertemuan 1
1. Soal LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
331
2. Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
333
11d. Lampiran Sampel Pekerjaan LKPD Siklus II Pertemuan 2
1. Lampiran LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
2. Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
336
Lampiran 12. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
Lampiran 12. Surat Keterangan
Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
337
Lampiran 13. Surat Izin Penelitian
Lampiran 13. Surat Izin
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
338
Lampiran 14 Foto-Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
341
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Monicha Tri Lestari Haloho merupakan anak ketiga dari Bapak
Simon Petrus Haloho, dan Ibu Cicilia Dwi Kuryanti. Lahir di
Medan, 29 Juni 1998. Pendidikan dasar ditempuh di SD Budi Murni
2 Medan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan jenjang
pendidikan ke SMP Budi Murni 2 Medan hingga lulus pada tahun
2013. Setelah menyelesaikan Sekolah Menangah Pertama tahun
2013, kemudian melanjutkan studi di SMAN 3 Klaten dan lulus
tahun 2016. Sejak tahun 2016 terdaftar sebagai mahasiswi di Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI