big 3

3
Hai, perkenalkan namaku devi dwi kristanti. Aku biasa di panggil Devi. Disini aku ingin menceritakan pengalaman yang tak terlupakan. Dari dulu aku memiliki cita-cita ingin menjadi seorang polisi wanita atau menjadi bagian dari angkatan- angkatan yang ada di indonesia. Saat usiaku 18 tahun aku mengikuti tes untuk menjadi anggota polri. Aku mengikuti tes brigpol atau Brigadir Polri. tahap pendaftaran dimulai saat mendekati ujian nasional. Saya juga memilii teman seperjuangan yaitu hilmi sifa’.Kami berjuangan bersama-sama. Kami mengikuti tes tahap pertama yaitu tes registrasi. Persyaratan yang dibutuhkan benar-benar menguras tenaga. Kita diharuskan ke sd, smp, sma, polres, dispenduk, tes urin, tes narkoba dan lain-lain. Akan tetapi rasa lelah itu hilang karena ini sudah menjadi cita-cita saya. Tahap registrasi telah selesai dan saya dinyatakan lolos dengan nomor 161. Saya merasa bangga. Kemudian kami semua yang dinyatakan lolos berkumpul di alun- alun untuk mendapatkan pengarahan dari bapak kapolres. Waktu itu saya bersama kedua orangtua saya. Setelah tahap registrasi di jember telah selesai maka tahap selanjutnya yaitu tahap tes kesehatan pertama yang dilaksanakan di polda surabaya. Disana saya bertemu dengan teman-teman seperjuangan dari berbagai daerah. Tes kesehatan tersebut tahapannya sangat panjang mulai dari pengukuran berat dan tinggi badan, kesehatan mulut, gigi, mata, telinga, dan lain-lain. Tes tersbut dilaksanakan hampir seharian dan pengumumannya sekitar jam 1 dini hari. Saat pengumuman siapa saja yang lolos dan tidak lolos dan ternyata saya dinyatakan tidak lolos. Saat itu saya merasa down sekali. Saya mengecewakan kedua orang tua saya. Tapi saya tidak sendiri, teman saya yaitu hilmi tenyata juga tidak

Upload: dhevi-dwi

Post on 30-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Hai, perkenalkan namaku devi dwi kristanti. Aku biasa di panggil Devi. Disini aku ingin menceritakan pengalaman yang tak terlupakan. Dari dulu aku memiliki cita-cita ingin menjadi seorang polisi wanita atau menjadi bagian dari angkatan- angkatan yang ada di indonesia. Saat usiaku 18 tahun aku mengikuti tes untuk menjadi anggota polri. Aku mengikuti tes brigpol atau Brigadir Polri. tahap pendaftaran dimulai saat mendekati ujian nasional. Saya juga memilii teman seperjuangan yaitu hilmi sifa.Kami berjuangan bersama-sama. Kami mengikuti tes tahap pertama yaitu tes registrasi. Persyaratan yang dibutuhkan benar-benar menguras tenaga. Kita diharuskan ke sd, smp, sma, polres, dispenduk, tes urin, tes narkoba dan lain-lain. Akan tetapi rasa lelah itu hilang karena ini sudah menjadi cita-cita saya. Tahap registrasi telah selesai dan saya dinyatakan lolos dengan nomor 161. Saya merasa bangga. Kemudian kami semua yang dinyatakan lolos berkumpul di alun- alun untuk mendapatkan pengarahan dari bapak kapolres. Waktu itu saya bersama kedua orangtua saya. Setelah tahap registrasi di jember telah selesai maka tahap selanjutnya yaitu tahap tes kesehatan pertama yang dilaksanakan di polda surabaya. Disana saya bertemu dengan teman-teman seperjuangan dari berbagai daerah. Tes kesehatan tersebut tahapannya sangat panjang mulai dari pengukuran berat dan tinggi badan, kesehatan mulut, gigi, mata, telinga, dan lain-lain. Tes tersbut dilaksanakan hampir seharian dan pengumumannya sekitar jam 1 dini hari. Saat pengumuman siapa saja yang lolos dan tidak lolos dan ternyata saya dinyatakan tidak lolos. Saat itu saya merasa down sekali. Saya mengecewakan kedua orang tua saya. Tapi saya tidak sendiri, teman saya yaitu hilmi tenyata juga tidak lolos. Kami menangis berdua. Kami sangat sedih sekali. Setelah pulang ke jember, saya menangis lagi saya menceritakan semuanya kepada ibu saya. Setelah kejadian setahun yang lalu, ibu saya menceritakan kepada saya bahwa sebenarnya ayah saya tidak setuju dengan cita-cita saya. Ibu saya menceritakan semuanya dan hal itu membuat saya tidak merasa sedih dan kecewa lagi atas kegagalan yang saya alami.

Name : Devi Dwi K.Nim : 141510601102Class : G

Hi, before I tell you about my unforgettable experience. I want to introduce my self. My name is Devi Dwi Kristanti. My nick name is Devi.Here, I want to share an unforgettable experience. From the beginning I have ideals want to be a police woman or be part of AKPOL in Indonesia. When I was 18 years old I take the test to become a member of the national police. I take the test brigpol or Brigadir Polri. Registration phase begins when approaching the national exam. I also have a comrade in arms. Her name is hilmi sifa'. We fought together. We take the test the first stage of the test registration. Requirements needed really draining. We are required to elementary school, junior high school, , senior high school, police station, dispenduk, urine tests, drug tests and others. But fatigue was lost because it has become my goal. Registration phase has been completed and I passed by the number 161. I feel proud. Then we all were passed gathered in the square to get a briefing from Mr. Chief of Police. At that time I was with my parents. After the registration stage in muddy been completed, the next stage is the first stage of medical tests carried out at the regional police of Surabaya. There I met with friends in arms from various regions. The medical tests are very long stages ranging from weight and height measurements, dental, eye, ear, and others. The test was carried out most of the day and the announcement about 1 am. When the announcement anyone who qualify and do not qualify, and it turns out I do not otherwise qualify. At that time I feel down. I disappointed my parents. But I am not alone, my friend is hilmi also not qualify. We cried together. We are very sad. After returning to the muddy, I cried again I told everything to my mother. After the incident a year ago, my mother told me that my father actually did not agree with my ideals. My mother told me everything and it makes me feel sad and disappointed again for the failure I experienced.