biodiesel bab i
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Biodiesel BAB I
1/4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. SMART Tbk. Surabaya adalah perusahaan yang memproduksi minyak
goreng dari kelapa sawit. Di PT. SMART Tbk, proses pengolahan minyak goreng
berada di unit refinery. Pada unit tersebut, terdapat suatu proses yang sangat
penting yaitu proses bleaching atau proses pemucatan bahan baku dalam
pengolahan minyak nabati (oung, !"#$%. Proses bleaching merupakan proses
pemurnian minyak goreng yang bertu&uan untuk menghilangkan 'at'at pembawa
warna berupa α-Carotene, β-Carotene, chlorofil , xanthofil dan lainlain yang
merupakan )itamin. *ntuk proses bleaching memerlukan penambahan bleaching
earth (+%. Bleaching earth merupakan bahan akti- yang digunakan sebagai
absorben pada proses pemucatan untuk menghilangkan atau menyerap pigmen
warna secara -ikik yang terdapat di dalam Crude Palm Oil (P/% sehingga
dihasilkan minyak yang lebih &ernih.
Bleaching earth terdiri dari beberapa &enis antara lain0 abentonit, simnit dan
arang akti-. Pada unit refinery pemurnian minyak kelapa sawit menggunakan a
bentonit sebagai bleaching agent pada proses bleaching P/. +entonit atau
(Mga%/Al1/23Si/1#41/ adalah &enis mineral lempung, dengan komposisi
kimianya 5#67 terdiri dari mineral monmorillonite (pembangun struktur
bentonit% (Rou8uerol, !"""%. Bleaching earth perlu diakti)asi dengan
menggunakan asam berupa 41S/9 (asam sul-at% sehingga ter&adi pertukaran antara
mineral kation (Al2:, a1:, Mg1:% dengan ion 4:. Secara bersamaan, asam &uga
mengekstrak alumina dari struktur bleaching earth (bentonit% sehinggameningkatkan luas permukaan internal bleaching earth (bentonit% maka kapasitas
adsorpsi pun bertambah.
Pada proses bleaching P/ menggunakan bleaching earth dilakukan dengan
kadar antara 6,37 hingga 17 dari massa P/. Apabila pada tahun 16!6, P/
yang diman-aatkan men&adi minyak goreng sebesar ;,1 &uta ton, maka dalam
proses pemurnian P/ diperlukan bleaching earth sebesar !19.666 ton per tahun
(
-
8/17/2019 Biodiesel BAB I
2/4
terutama pada proses bleaching menghasilkan limbah dengan komposisi terbesar
berupa blotong yang disebut spent bleaching earth.
+erdasarkan Peraturan Pemerintah =omor !6! Tahun 16!9 tentang
Pengelolaan >imbah +ahan +erbahaya dan +eracun, yang menggantikan
Peraturan Pemerintah =omor !# dan #3 Tahun !""", spent bleaching earth masuk
dalam kategori limbah +2 dengan kode limbah +9!2, dengan sumber limbah
berasal dari proses industri oleochemical dan?atau pengolahan minyak hewani
atau nabati dengan kategori bahaya 1 (limbah +2 kategori 1 merupakan limbah +2
yang mengandung +2, memiliki e-ek tunda (delay effect %, berdampak tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub
kronis atau kronis%, dan &uga dapat menimbulkan polusi serta reaksi pembakaran
akibat &enuh dengan minyak yang tertahan. Sehingga limbah spent bleaching
earth dibuang pada suatu lahan khusus (landfill %.
Di dalam spent bleaching earth memiliki kandungan minyak nabati yang
tinggi yaitu sekitar 16967, sehingga merupakan suatu bahan yang sangat
potensial untuk diman-aatkan kembali. Pada penelitian ini dilakukan suatu upaya
recovery oil dari spent bleaching earth.
-
8/17/2019 Biodiesel BAB I
3/4
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
>aporan Akhir ini, yaitu0
• Spent bleaching earth yang digunakan berasal dari proses unit refinery atau
pemurnian di PT. SMART Tbk.
• Spent bleaching earth yang digunakan pada bulan April Mei 16!;.
• Pengambilan minyak dari spent bleaching earth dengan metode ekstraksi
pelarut.
• Peman-aatan minyak hasil ekstraksi men&adi biodiesel.
• Peneliti menggunakan pelarut heksan teknis.
• Peneliti hanya menggunakan katalis 41S/9 .
• Peneliti menggunakan )ariabel
-
8/17/2019 Biodiesel BAB I
4/4
1. *ntuk membuat biodiesel dari minyak yang dihasilkan dari proses
ekstraksi dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut.
2. *ntuk mengetahui kualitas biodiesel yang dihasilkan.
9. *ntuk mengamati pengaruh penambahan