bioethics dan biolaw

8/17/2019 Bioethics Dan Biolaw

1/25

BIOETHICS DANBIOLAW

Oleh

Dr. SETYO TRISNADI,Sp.F,S.H.


2/25

I. PENDAHULUAN

Profesi kedokteran

Diatur oleh norma etika dan hukum.

Landasanna adalah moral aitu nilai !aik atau

!uruk.

"elan##aran norma etika $melakukan per!uatan

tidak semestina terkait d# sikap dan perilaku dokter

% misconduct & men'adi (akupan !idan# etika.

"elan##aran norma hukum $men##an##u atau

mem!ahaakan kepentin#an umum)salah

men#o!ati % malpractice& men'adi (akupan !idan#

hukum.


3/25

Etika

*en##unakan hati nurani untuk selalu melakukanhal+hal an# !aik dan !enar, men#hindari per!uatanan# tidak !aik dan salah.

Etika proesi merupakan etika terapan a#arkelompok proesional men#aplikasikan a'aran moraldan etika #una men'a#a mutu tindakan, kehormatanproesi serta harkat dan marta!at manusia !aikse!a#ai su!ek maupun o!ek.

Dalam Islam,etika dan moral ini ds! akhlak an#!erarti sikap dan tin#kah laku makhluk terhadap al+-halik dan sesama makhluk.


4/25

Hukum

*en#in#inkan a#ar oran# men#hormati

kepentin#an dan hak oran# lain.

*en#hormati apa an# telah men'adikesepakatan, termasuk tradisi an# telah

diterima masarakat dalam kurun aktu

lama.

*erupakan mekanisme sosial untuk

meme(ahkan masalah.


5/25

Etika dan Hukum

-edua norma perlu dihaati dan dilaksanakanden#an sun##uh+sun##uh oleh setiap dokter dalammenan#ani masalah kesehatan pasien.

*elan##ar kedua norma men#andun# sanksi. *elan##ar norma etika diadili oleh *-E- $*a'elis

-ehormatan Etika -edokteran& merupakan lem!a#adi!aah or#anisasi proesi. *elan##ar disiplin

diadili oleh *-D-I $*a'elis -ehormatan Disiplin-edokteran Indonesia&. Dokter melan##ar norma hukum diadili leat

peradilan umum.


6/25

II. ETIKA KEDOKTEAN

Definisi !"#as$o%& '(()*

1. Code of behaviour especially profession, i

seperan#kat aturan perilaku proesional di

!idan# medis.

2. The study of the moral of human conduct , i

studi tentan# nilai, moral dan akhlak perilaku

dokter.

3. In accordance with principles of profesional conduct ,i sesuai den#an prinsip perilaku

proesional dokter.


7/25

Landasan Etika

Dokter harus memperhatikan prinsip+prinsip etika

$*oral prin(iples&, aitu /

0. 1enei(en(e 2 non malei(en(e $to do #ood, not

harm&.

3. 4usti(e $as a airness and as distri!uti5e 'usti(e&.

6. Fidelit $ke'u'uran 2 kesetiaan terhadap tu#as

an# diem!an&.

7. Autonom $men#hormati hak pasien untuk

mem!uat keputusan atas medi(al 'ud#ment&.


8/25

Ni#ai+ni#ai mora# etika

kedokteran

0. *oral 5alue relatin# to people ho seek

medi(al attention.

3.

*oral 5alue relatin# to (lient $patient&.6. *oral 5alue relatin# to (o+orkers.

7. *oral 5alue relatin# to so(iet $so(ial

(onte8t&.

9. Moral value relating to profession.


9/25

Pe#an$$aran disi,#in

kedokteran

"elan##aran thd kaidah+kaidah dalampenerapan ilmu kedokteran $moral valuerelating to profession&.

Sesuai d# pasal 99 aat $0& ::"-,pene#akan disiplin adalah pene#akan aturan+aturan dan atau penerapan keilmuan dalampelaksanaan pelaanan.

Harus memahami dan melaksanakan trilogyof clinical case management; yi diagnosistreatment prognosis.


10/25

Kom,etensi dokter !Ne% Sout-

Wa#es edi/a# Board*

Medical !nowledge.

Clinical s!ill.

Clinical "udgment. #umanistic $uality.

Comunication s!ill.


11/25

III. HUKU KESEHATAN

Definisi dan ruan$ #in$ku,

Deinisi / seperan#kat kaidah an men#atur

seluruh aspek an# !erkaitan den#an upaa

dan pemeliharaan di !idan# kesehatan.

Ruan# lin#kup / kesehatan 'asmani, rohani

dan sosial.

Hukum kedokteran / ruan# lin#kupna

masalah+masalah proesi kedokteran, 'adi!a#ian dari hukum kesehatan.


12/25

Sum0er -ukum kese-atan

::D 0;79.

-:H"idana.

-:H"erdata.

:: -esehatan No.36)0;;3 2 :: No. 6


13/25

Latar 0e#akan$ UU Kese-atan

Adan1a ke0utu-an akan 2

"en#aturan pem!erian 'asa keahlian. Tin#kat kualitas keahlian tena#a kesehatan. -eterarahan.

"en#endalian !iaa. -e!e!asan masarakat menentukan

kepentin#anna dan identiikasi kea'i!anpemerintah.

"erlindun#an hukum pasien. "erlindun#an hukum tena#a kesehatan. "erlindun#an hukum pihak keti#a. "erlindun#an !a#i kepentin#an umum.


14/25

3un$si -ukum kese-atan

*en'a#a keterti!an di dalam masarakat.

*enelesaikan sen#kata an# tim!ul di

masarakat.*erekaasa masarakat.


15/25

Tu4uan dan a5as UUK

Tu'uan adalah untuk meni#katkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat !a#i setiaporan# a#ar teru'ud dera'at kesehatan masarakatan# optimal.

A>as /

0. "erikemanusiaan an# !erdasarkan -etuhanan Yan#*aha Esa.

3. *anaat.

6. :saha !ersama dan kekeluar#aan.

7. Adil dan merata perikemanusian dalam keseim!an#an.

9. -eper(aaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri.


16/25

Hak dan ke%a4i0an

Setiap oran# mempunai hak an# sama

dalam memperoleh dera'at kesehatan an#

optimal.

Setiap oran# !erkea'i!an ikut serta dalam

pemeliharaan dan penin#katan dera'at

kesehatan perseoran#an, keluar#a dan

lin#kun#an.


17/25

Tu$as dan tan$$un$ 4a%a0

,emerinta-

*en#atur, mem!ina dan men#aasi

penelen##araan upaa kesehatan.

*enelen##arakan upaa kesehatan an# merata

dan ter'an#kau masarakat. men##erakkan peran serta masarakat dalam

penelen##araan dan pem!iaaan kesehatan

den#an memperhatikan un#si sosial.

1ertan##un# 'aa! menin#katkan dera'at

kesehatan masarakat.


18/25

Ha#+-a# ,entin$ dari UUK

Adana paun# !a#i tindakan a!orsi atas indikasi medik. Sarat a!orsi /

0. -ondisi an# mene!a!kan anita hamil !erada dalamkeadaan !ahaa maut.

3. Harus meminta pertim!an#an le!ih dahulu dari tim ahli td ahlimedik, a#ama, hukum dan psikolo#i.

6. Harus ada inormed (onsent dari anita an#!ersan#kutan.4ika tidak sadar inormed (onsent dapat dimintadari suami atau keluar#ana.

7. "elaksanaan a!orsi dilakukan oleh dokter ahli kandun#an danke!idanan.

9. Tempat a!orsi ialah di sarana kesehatan an# memiliki tena#adan asilitas an# memadai.


19/25

"enem!uhan dan pemulihan kesehatan den#an

transplantasi.Den#an pem!atasan /0.Transplantasi or#an)'arin#an hana !oleh dilakukan

d# kemanusiaan.

3. "elaksanaanna oleh tena#a kesehatan an#

mempunai keahlian dan keenan#an.6. Tempat pelaksanaan ialah di sarana kesehatanan# mempunai persaratan ketena#aan danasilitas.

7. "en#am!ilan or#an)'arin#an harus memperhatikan

kesehatan donor.9. Harus ada persetu'uan donor dan ahli aris atau

keluar#ana.


20/25

Dimun#kinkanna melakukan upaa kehamilan diluar (ara alami. Den#an sarat+sarat /

0. Hana !oleh dilakukan terhadap pasan#an nikah$suami istri&.

3. Harus men##unakan sperma suami dan o5umistri.

6. Em!rio an# dihasilkan hana !oleh ditanamkanke dalam rahim istri.

7. "elaksanaanna di sarana kesehatan an#mempunai persaratan dan asilitas.

9. Dilakukan oleh tena#a kesehatan an#mempunai keahlian dan keenan#an.


21/25

Diakuina hak pasien untuk menentukannasi!na sendiri.

Releksi dari hak a>asi manusia %the right to

self determination&.

Diu'udkan dalam !entuk informed consent .

"asien !erhak menolak atau menerima

tindakan medik.


22/25


23/25

Di!entukna *a'elis Disiplin Tena#a -esehatan.

Terdiri dari ahli hukum, psikolo#i, a#ama, dan

sosiolo#i.

*em!erikan perlindun#an an# seim!an# antara

tena#a kesehatan dan penerima laanankesehatan.

*enentukan ada tidakna kesalahan atau kelalaian.

*em!eri sanksi hukuman terhadap tena#a

kesehatan an# melakukan kesalahan atau

kelalaian.


24/25

Adana paun# !a#i pro#ram -eluar#a1eren(ana.

Se(ara ormal tindakan pen#aturan terhadap

kelahiran dalam ran#ka men(iptakankeluar#a an# sehat dan harmonis tidak la#i

merupakan tindak pidana.


25/25

Ditetapkanna hukuman pidana an# san#at

!erat.

Tindakan pidana di luar -:H" an#

dirumuskan dalam :: No. 36)0;;3 tentan#

-esehatan hukumanna san#at !erat, aitumaksimal sampai 09 tahun pen'ara disertai

denda palin# !anak 9== 'uta rupiah.

:: No. 6

bioethics dan biolaw

Documents