blefaritis

16
BLEFARITIS - FORMAT PRESENTASI SOCA Identitas pasien & analisis faktor resiko yang dimiliki pasien Keluhan subjektif yang menjadi masalah + hipotesis penyebab RPD, RPK, R.Pengobatan, R.Kebiasaan Tanda Objektif yang ditemukan dari : Pemeriksaan Fisik : Hasil Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, Radiologi) Identifikasi Masalah/ Diagnosa yg dihadapi pasien ini Pengkajian (assesment) Diagnosis / Differential Diagnosis yg ditegakkan Tinjauan Pustaka ANATOMI MATA Organ luar Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata. Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata. Organ dalam Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah: • Kornea • Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. • Sklera • Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.

Upload: arwita-sari

Post on 18-Aug-2015

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan Soca Blefaritis

TRANSCRIPT

BLEFARITIS - FORMAT PRESENTASI SOCAIdentitas pasien & analisis faktor resiko yan di!iliki pasien"el#$an s#%&ektif yan !en&adi !asala$ ' $ipotesis penye%a%RP() RP") R*Peno%atan) R*"e%iasaanTanda O%&ektif yan dite!#kan dari + Pe!eriksaan Fisik+ ,asil Pe!eriksaan pen#n&an -La%oratori#!) Radioloi.Identi/kasi Masala$0 (ianosa y di$adapi pasien iniPenka&ian -asses!ent. (ianosis 0 (i1erential (ianosis yditeakkanTin&a#an P#stakaANATOMI MATAOrgan luar Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata. Organ dalamBagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebutadalah: Kornea Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. Sklera Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimetertetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter. Pupil dan iris Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata. Lensa mata Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensamata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. Retina atau Selaput Jala Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retinayang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik. Saraf optikSaraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak. Palpebra1 Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya yang berlebihan.2 Tdd : Palpebra superior dan inferior3 Permukaan suferficial ditutupi oleh kulit dan permukaan dalam diliputioleh membran mukosa conjunctiva.4 Conjunctiva membentuk ruang potensial yaitu saccus conjunctivalis.5 sudut lateral fissura palpebra lebih tajam dari medial.6 Sudut medial dan bola mata dipisahkan oleh rongga sempit (lacus lacrimalis) dan terdapat tonjolan kecil ( caruncula lacrimalis)LAPISAN BOLA MATA Mata tertanam pada adiposum orbitae, terdapat 3 lapisan : Tunika fibrosa : 1 Bagian posterior yang opak2 Sclera3 Bagian anterior yang transparan4 Cornea Tunika Vasculosa Pigmentosa : 1 Choroidea2 Corpus Cilliary3 Iris dan pupil4 Tunika Nervosa :Retina Otot-otot penggantung bola mataVaskularisasi bola mataAda 2 sistem vaskularisasi bola mata :1. Sistem arteri siliar, terdiri dari : Arteri siliaris anterior (9) Arteri siliaris posterior brevis (7) Arteri siliaris longus (4)2. Sistem arteri SentralisRetina (12) PersarafanSaraf yang bertangung jawab terhadap mata manusia adalah saraf optikus (Nervus II). Bagian mata yang mengandung saraf optikus adalah retina. Saraf optikus adalah kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak.Sedangkan saraf yang menggerakkan otot bola mata adalah saraf okulomotoris (Nervus III), saraf ini bertanggungjawab terhadap pergerakan bola mata, membuka kelopak mata, dan mengatur konstraksi pupil mata.Saraf lainnya yang mempengaruhi fungsi mata adalah saraf lakrimalis yang merangsang dalampembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari matakiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer.A. DEFINISIBLEFARITISBlepharitis adalah suatu peradangan pada kelopak mata dan terjadi dalamdua bentuk, anterior (bagian luar kelopak mata) dan posterior (bagiandalam kelopak mata). Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihandi dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukaioleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.B. EPIDEMIOLOGIPada 5% dari total jumlah penyakit mata yang dilaporkan pada rumahsakit (sekirtar 2-5% berasal dari konsultasi pasien yang punya kaitan denganpenyakit mata).Menurut WHO, blefaritis staphylococcal sering terjadi pada wanita padausia rata-rata 42 tahun dan biasanya disertai dengan mata kering pada 50% kasus,blefaritis seboroik umumnya terjadi pada pria dan wanita pada rata-rata usia 50tahun dan disertai mata kering pada 33% kasus, sedangkan pada blefaritis meibom juga umum terjadi pada pria dan wanita pada usia rata-rata 50 tahun, dan disertaisyndrom mata kering sekitar 20-40%.C. ETIOLOGIBerdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi:Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,tempat dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkanoleh infeksi bakteri (staphyloccus blepharits) atau ketombe di kepala danalis mata (blefaritis seboroik). Walaupun jarang, dapat juga disebabkankarena alergi.Blefaritis posterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam,bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapatdisebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yangberlebihan (blefaritis meibom) yang akan mengakibatkan terbentuknyalingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. Selain itu, dapatpula terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jerawat atau ketombe.Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:BLEFARITIS BAKTERIAL1. Blefaritis superfisialBila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus makapengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dansulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah.Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjarMeibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yangbiasanya menyertai.2. Blefaritis SeboroikBlefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun),dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekretyang keluar dari kelenjar meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemiadan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion,hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukarpenanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan danmembersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidihangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dandibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten,keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.3. Blefaritis SkuamosaBlefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama ataukrusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinyaluka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit didaerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak.Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Padablefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margopalpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkanperdarahan. Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepikelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai denganmemperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritisskuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.4. Blefaritis UlseratifMerupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibatinfeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarnakekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang kecil danmengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yangterbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertaiperdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut danlebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan padablefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanyadisebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luaspengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parutyang juga dapat berakibat trikiasis.5. Blefaritis angularis.Blefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak disudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata(kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan padafungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus.Biasanya kelainan ini bersifat rekuren. Blefaritis angularis diobati dengan sulfa,tetrasiklin dan seng sulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudutmata yang akan menyumbat duktus lakrimal. 6. MeibomianitisMerupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tandaperadangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlupengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalamberulang kali disertai antibiotik lokal.BLEFARITIS VIRUS1. Herpes zosterVirus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf trigeminus. Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dengan usia lanjut. Bilayang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpeszoster pada mata dan kelopak mata atas.Gejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan tanda-tandayang terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badanberasa demam. Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea bilamata terkena. Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf trigeminus superfisialmerupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes zoster mata.2. Herpes simplek Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yangsama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak. Dikenal bentuk blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan denganterbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang mengakibatkan keduakelopak lengket.BLEFARITIS JAMUR1. Infeksi superficial2. Infeksi jamur dalam3. Blefaritis pedikulosis.Kadang-kadang pada penderita dengan hygiene yang buruk akan dapatbersarang tuma atau kutu pada pangkal silia di daerah margo palpebra.D.PATOGENESIS/PATOFISIOLOGIPatofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karenaadanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak matayang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaannormal ditemukan di kulit. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secaralangsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistemimun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisabuangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat denganadanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.E. GEJALA KLINISGejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.Gejala :1. Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.2. Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah.Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok.3. Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang.Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.Tanda : Skuama pada tepi kelopak Jumlah bulu mata berkurang Obstruksi dan sumbatan duktus meibom Sekresi Meibom keruh Injeksi pada tepi kelopak Abnormalitas film air mataF. KRITERIA DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata. Banyak kasus blefaritis dapat didiagnosa dengan menanyakan tentangtanda, dan melakukan pemeriksaan mata serta memeriksa adakah penyakit yangbisa mendukung seperti dermatitis seboroik dan rosea.Diagnosis BandingDiagnosis banding dari blefaritis adalah:1. Sel skuamosa, sel basal, atau karsinoma sel sebasea pada kelopak mata;2. Dermatitis (contohnya dermatitis kontak, dermatitis atopik);3. Infeksi (contohnya impetigo)G. KOMPLIKASIKomplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yangpaling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkinsebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain sepertikaca mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang.1.Syndrome mata kering.Adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis.Syndrome mata kering atau biasa juga ketahui sebagai keratokonjungtivissica) adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air matayang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. Ini bisa menyebabkanmata kekurangan air dan menjadi meradang. Syndrome mata kering dapatterjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis seboroik, dandermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air matayang kurang baik.Gejalanya ditandai dengan nyeri, atau kering, sekitar mata, dan adayang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. Semuagejala syndrome mata kering ini dapat dihilangkan dengan baik denganmenggunakan obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk bisa menggantikan air mata.obat tetes mata ini bisa didapatkan di apotek atau toko obat tanpa harus dengan mengunakan resep dokter.2.Konjungtivitis.Konjungtivitis adalah peradangan pada mata. Ini terjadi ketika adabakteri di dalam kelopak mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk padapenglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes matadisarankan untuk megurangi gejala, atau untuk menghindari infeksiberulang. Akan tetapi, pada beberapa kasus masih didapatkan bahwapenggunaan antibiotik tetes tidak lebih cepat memperbaiki kondisidibanding dengan menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpapengobatan apapun.3.Kista meibomAdalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. Ini bisa terjadiketika salah satu kelenjar meibom meradang dan menyebabkanblefaritis.kista umumnya tanpa rasa sakit, kecuali jika disertai denganinfeksi, yang memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres hangat untuk kista bisa membuat kista mengecil, akan tetapi kista itu sering menghilangdengan sendirinya. Jika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan denganbedah sederhana dengan anastesi lokal.4.Bintil pada kelopak mataBintil pada kelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yangterbentuk di luar kelopak mata. Ini disebabkan karena infeksi bakteri padafolikel bulu mata (yang berlokasi di dasar bulu mata). Pada kasus ringanbisa disembuhkan dengan kompres Hangat pada daerah sekitar bintil.Namun pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotic salep dan tablet.H. PENATALAKSANAANBersihkan dengan garam fisiologis hangat kemudian diberikan antibiotik yang sesuai. Pada blefaritis sering dilakukan kompres hangat. Pada infeksi ringan,diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asamborat. Bila terjsdi blefaritis menahun, maka dilakukan penekanan manual kelenjarmeibum untuk mengeluarkan nanah. Pada blefaritis seborik, kelopak harusdibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti 1%.Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi keratolitiknya. Kompres hangatselama 5-10 menit, tekan kelenjar meibom dan bersihkan dengan sampo bayi.Diberikan juga antibiotik sistemik, tetrasiklin 2x250 mg atau eritromisin 3x250mg atau sesuai dengan hasil kultur. Pengobatan pada infeksi virus bersifatsimtomatik, antibiotik diberikan bila etrdapat infeksi sekunder. Bila disebabkan jamur, infeksi superfisial diobati dengan griseofulvin 0,5-1mg gram sehari dengandosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejalamenurun.Bila disebabkan kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram.Pada infeksi jamur sistemik, bila duisebabkan aktinomises atau nokarida diobatidengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotikspektrum luas. Amfoterisin Bdiberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis dan lainnya. Dimulai dengan 0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lmbat selama 6-8 jam dalamdekstrosa 5%. Dosis dinaikan sampai 1mg/kg BB, namun total tidak lebih dari 2gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejalaberkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal. Pada blefaritis akibat alergidapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dengan pemakaian lama.Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.I. PROGNOSISPada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.