blefaritis
DESCRIPTION
mmmTRANSCRIPT
DISUSUN OLEH:SITTI JAIFAH JALIAS
110 208 027
LAPORAN KASUSBLEFARITIS SKUAMOSA
Pembimbing:dr. Hj. Azizah Anoez, Sp.M
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. ARUmur : 45 tahunJenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Rappocini raya
lorong 3Tanggal pemeriksaan : 28 Oktober
2015
ANAMNESIS
Gatal dan nyeri pada kedua kelopak mata dialami pasien sejak kurang lebih 1 minggu sebelum ke poliklinik mata. Pasien juga merasa panas pada kedua kelopak mata. Pada pagi hari mata terasa lengket disertai banyak kotoran putih kekuningan di tepi kelopak mata serta bulu mata sering rontok. Pasien juga mengeluh kelopak mata sedikit bengkak dan merasa tidak nyaman. Benjolan pada kelopak mata (-), mata berair (-), tak tahan cahaya (-). Riwayat penyakit yang sama sebelumnya (+), riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-), riwayat penyakit sistemik, DM (-) HT (-).
PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Segmen Anterior
No Pemeriksaan OD OS1 Palpebra Udem (+), Hiperemis (+)
Krusta (+)
Udem (+), Hiperemis (+)
Krusta (+)
2 Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
3 Silia Sekret (+) Sekret (+)
4 Konjungtiva Hiperemis(-)
Hiperemis (-),
Inj.Perikorneal(+)
5 Kornea Jernih Jernih
6 Bilik mata depan Normal Normal
7 Iris Coklat, kripte (+) Coklat, Kripte (+)
8 Pupil Bulat, sentral, RC (+), RCTL (+) Bulat, sentral, RC (+), RCTL (+)
9 Lensa Jernih Jernih
10 Gerakan Bola Mata
Kesegala arah Kesegala arah
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi Nyeri tekan ODS (-) Massa tumor ODS (-) Glandula pre-aurikuler ODS tidak ada pembesaranPemeriksaan Visus VOD : 20/30 VOS : 20/30Pemeriksaan Tonometri TOD : 15,6 mmHg TOS : 14,3 mmHg
RESUME
Perempuan 45 tahun datang ke poliklinik Balai Kesehatan Mata Masyarakat, dengan keluhan Gatal dan nyeri pada kedua kelopak mata dialami pasien sejak kurang lebih 1 minggu sebelum ke poliklinik mata, disertai rasa panas (+), banyak secret (+) pada pagi hari disertai krusta berwarna putih kekuningan di margo palpebral, silia pada palbepbra rontok (+). Benjolan pada palpebra (-), mata berair (-), fotophobia (-). Riwayat penyakit yang sama sebelumnya (+), riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-), riwayat penyakit sistemik, DM (-) HT (-).
Pada pemeriksaan oftalmologis, segmen anterior ODS ditemukan palpebra udem (+), hiperemis (+), krusta kekuningan (+), terdapat secret pada silia. Pemeriksaan Visus, VOD : 20/30 VOS : 20/30. Pemeriksaan Tonometri TOD: 15,6 mmHg, TOS : 14,3 mmHg. Pada palpasi, nyeri tekan (-), massa tumor (-).
TERAPI
Eyelied hygiene Kompres air hangat atau cairan bikarbonat 3% dengan menggunakan shamp bayi.
Doksisiklin 2 x 100 mg (oral)Oxytetrasiklin zalf 3 dd 1 app ODS
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :• Kelenjar:
• kelenjar sebasea• kelenjar moll atau kelenjar keringat• kelenjar zeis• kelenjar meibom
• Otot seperti:• M. Orbikularis okuli (menutup bola mata)• M. Levator palpebra (mengangkat kelopak
mata)• Tarsus (jaringan ikat)• Pendarahan: A. palpebra• Persarafan:
• Ramus frontal N. V (kelopak mata atas)• N. V cabang ke II (kelopak mata bawah)
Blefaritis anterior :
kelopak mata bagian luar,
tempat dimana bulu mata tertanam.
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri (staphyloccus
blepharits) atau ketombe di kepala
dan alis mata (blefaritis
seboroik), alergi (jarang)
Blefaritis posterior :
kelopak mata bagian dalam, bagian yang
kontak langsung dengan bola mata.
disebabkan karena produksi
minyak oleh kelenjar di
kelopak mata yang berlebihan
(blefaritis meibom) dan kelainan kulit
yang lain seperti jerawat atau
ketombe.
EPIDEMIOLOGI
WHO: Blefaritis staphylococcal
wanita usia rata-rata 42 tahun Sindrom mata kering 50%
Blefaritis seboroik pria dan wanita rata-rata usia 50 tahun Sindrom mata kering 33%
Blefaritis meibom pria dan wanita usia rata-rata 50 tahun Sindrom mata kering 20-40%
PATOFISIOLOGI
minyak berlebiha
n
invasi mikrobakte
ri
Kerusakan sistem imun
atau kerusakan
yang disebabkan
oleh produksi toksin
bakteri , sisa buangan dan
enzim.
diperberat dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar
meibom.
Blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit.
sering terdapat pada orang yang berambut minyak.
Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.
Gejala: panas dan gatal.
BLEFARITIS SKUAMOSA
DIAGNOSA
Anamnesapemeriksaan eksternal mata, termasuk
struktur kelopak mata, tekstur kulit dan penampilan bulu mata.
Evaluasi margin kelopak mata, dasar bulu mata dan bukaan kelenjar meibom menggunakan cahaya terang dan pembesaran.
Evaluasi kuantitas dan kualitas air mata
GAMBARAN KLINIK
Gejala : Merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata terasa gatal,
panas dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata
dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka
terhadap cahaya terang. kelopak mata sukar dibuka.
Tanda : Skuama pada tepi kelopak Jumlah bulu mata berkurang Obstruksi dan sumbatan duktus meibom Sekresi Meibom keruh Injeksi pada tepi kelopak Abnormalitas film air mata
PENATALAKSANAAN
Menjaga kebersihan kelopak mata, seperti secara teratur membersihkan
kelopak mata, untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi.
Saat membersihkan kelopak mata, dapat digunakan kompres air hangat.
Pada awal pengobatan, dapat dilakukan 4x sehari, selama 5 menit setiap kalinya. Selanjutnya, dapat dilakukan pengompresan sekali sehari, cukup beberapa menit.
Jika terdapat dermatitis seboroik maka harus diobati terlebih dahulu.
Jika terdapat kutu, dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.
Jika kelenjar kelopak mata tersumbat, maka perlu dilakukan pemijitan pada kelopak mata untuk mengeluarkan sisa yang mengumpul
Cairan air mata buatan atau minyak pelembut
Jika pasien menggunakan lensa kontak, sebaiknya disarankan untuk menghentikan pemakaiannya terlebih dahulu selama proses pengobatan.
Antibiotik:
• salep antibiotik (erythromicyn atau sulfacetamide) atau
• antibiotik per oral (tetracycline).
Pada blefaritis akibat alergi:
• steroid lokal atau sistemik• antihistamin.
KOMPLIKASISindrom mata kering
paling sering kondisi dimana mata pasien tidak bisa
memproduksi air mata yang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat.
Gejala: nyeri, atau kering, sekitar mata, dan ada yang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram.
Pengobatan: obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk bisa menggantikan air mata.
Konjungtivitis terjadi ketika ada bakteri di dalam kelopak
mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk pada
penglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan
hilang setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan.
Pengobatan: Antibiotik tetes mata
Kista meibom Adalah pembengkakan yang terjadi pada
kelopak mata. kista umumnya tanpa rasa sakit, kecuali
jika disertai dengan infeksi Pengobatan:
kompres hangat bedah sederhana
PROGNOSISMenyebabkan komplikasi dan terjadi
kekambuhan, bila tidak ditangani dengan segera dan tepat.
Tidak menyebabkan kerusakan pandangan dan penglihatan.