blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2013/11/fieldtrip-klimat.docx · web viewtotal masa uap...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan praktikum lapang klimatologi ini dapat disusun.
Laporan ini merupakan hasil dari praktikum dasar klimatologi di Kebun
praktikum FP UB Kepuharjo.Makalah ini di buat mengingat pentingnya
kurikulum di lingkup Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Laporan yang di
sajikan membahas dasar-dasar pengamatan unsur-unsur cuaca dan pengenalan
alat-alat pengamat cuaca di Kebun Praktikum FP UB Kepuharjo.Dan juga di
lengkapi dengan pembahasan pendekatan klimatologi pada dunia pertanian.
Kami juga merngucapkan banyak terima kasih kepada kakak-kakak
pendamping praktikum lapang yang telah banyak membantu kami dalam proses
praktikum lapang di Kebun praktikum FP UB Kepuharjo.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum
sempurna oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan selanjutnya.Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Malang,08 Desember 2011
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
II. Tinjauan Pustaka
II.1Suhu
II.1.1 Definisi Suhu
II.1.2 Macam-macam thermometer
II.1.3 Faktor yang mempengaruhi suhu
II.2Kelembaban
II.2.1 Definisi Kelembaban
II.2.2 Macam-macam Higrometer dan kegunaannya
II.2.3 Faktor yang mempengaruhi kelembaban
II.3 Hukum Beer
II.3.1 Definisi Hukum Beer
II.3.2 Kegunaan dan cara kerja Luxmeter
II.3.3 Faktor yang mempengaruhi hokum beer
III. Metodologi
III.1 Waktu dan Tempat
III.2 Peralatan yang digunakan
III.3 Cara Kerja
IV. Hasil dan Pembahasan
IV.1 Hasil
IV.1.1 Suhu
IV.1.1.1 Suhu Mikro
IV.1.1.2 Suhu Tanah
IV.1.2 Kelembaban
IV.1.3 Luxmeter
IV.2 Grafik
IV.2.1 Suhu
IV.2.1.1 Suhu Mikro
IV.2.1.2 Suhu Tanah
IV.2.2 Kelembaban
IV.2.3 Luxmeter
IV.3 Pembahasan
IV.3.1 Suhu
IV.3.1.1 Suhu Mikro
IV.3.1.2 Suhu Tanah
IV.3.2 Kelembaban
IV.3.3 Luxmeter
V. Penutup
V.1Kesimpulan
V.2 Saran
V.3 Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Klimatologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
semua kajadian yang terjadi di bumi ini kususnya yang terjadi di atmosfer.
Di atmosfer banyak terdapat unsur-unsur cuaca seperti suhu, kalembaban,
radiasi matahari, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Laporan ini akan membahas lebih jelas tentang unsur-unsur tersebut,
seperti : suhu, kelembaban, dan salah satu hukum yang membahas tentang
besarnya intensitas radiasi matahari pada suatu tanaman yang di sebut Hukum
Beer.
Laporan ini dibuat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
Diharapkan dengan laporan ini kita bisa lebih mengetahui labih jelas tentang
unsur-unsur cuaca tersebut.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Mengetahui bagaimana cara membaca alat-alat yang di gunakan
untuk mengukur unsur-unsur cuaca.
1.2.2 Mengetahui secara langsung faktor yang mempengaruhi unsur-
unsur cuaca tersebut.
1.3 MANFAAT
1.3.1 Dapat menggunakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur
unsur-unsur cuaca.
1.3.2 Dapat menerapkan dasar-dasar teori yang sudah dijelaskan pada
saat praktikum tentang unsur-unsur cuaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Suhu
2.1.1 Definisi Suhu
Suhu adalah tingkat derajat panas suatu benda.
(Hartanto,2010)
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan
skala tertentu dengan menggunakan thermometer .
( Kertosapoetro, 1986)
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda.
(Sunaryo,2010)
2.1.2 Macam-macam Termometer dan Kegunaanya
1. Termometer Laboratorium
(Anonymousa, 2011)
Termometer ini digunakan di laboratorium untuk mengukur
suhu air dingin atau air yang sedang di panaskan.
Menggunakan raksa sebagai penunjuk suhu. Raksa
dimasukkan kedalam pipa kapiler lalu dibungkus kaca tipis dengan
tujuan agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.
Skala yang di gunakan antara 0°C-100°C. Suhu 0°C
menyatakan suhu es mencair dan suhu 100 °C menyatakan suhu air
mendidih.
2. Termometer Ruang
(Anonymousb, 2011)
Termomometer ini dipasang pada tembok ruamh atau
kantor dan dogunakan untuk mengukur suhu udara pada saat
tertentu. Skala yang digunakan antar – 50 °C-50°C.
3. Termometer Klinis
(Anonymuosc,2011)
Termometer ini disebut juga termometer demam.
Digunakan untuk mengukur suhu tubuh kita dengan cara menjepit
pada ketiak atau ditempelkan ke dahi. Ketika termometer mengenai
tubuh kita, suhu tubuh kita membuat raksa naik disepanjang pipa
kapiler. Raksa akan berhenti jika suhu raksa sudah sama dengan
suhu tubuh kita. Skala yang digunakan diantara 35 °C-43°.
4. Termometer Six Bellami
(Anonumousd,2011)
Termometer ini disebut juga termometer maximum
minimum.Digunakan untuk mengukur suhu dalam sebuah rumah
kaca, yaitu rumah yang di gunakan untuk menanam tanaman untuk
bahan penelitian.
Suhu minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu
maksimim terjadi pada siang hari.
5.Termometer Gas
(Anonymouse,2011)
Termometer gas lebih teliti dari pada termometer
cairan.Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah
dan lebih tinggi dari pada termometer cairan. Skala termometer ini
antara -250°C-1500°C.
6. Termometer Platina
(Anonymousf,2011)
Prinsip thermometer ini adalah ketika suhu naik ,maka
hambatan listrik platina naik. Hambatan listrik diukur dengan teliti
oleh sebuah rangkaian jembatan.
Keuntungan termometer platina adalah ketelitiannya, peka,
dan mempunyai jangkauan suhu yang lebar, yaitu antata -2.500 °C-
1500 °C. Lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang
berubah-ubah
7. Termometer Termistor
(Anonymousg,2011)
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan
termistor turun. Hambatan listrik diujkur dengan suatu rangkaian
yang mengandung sebuah sekala yang di kalibrasi dalam derajat
suhu.Keuntungan tarmometer ini adalah dapat dihubungkan
kerangkaian lain atau computer.Kelemahan termometer ini adalah
jangkauan suhunya terbatas, yaitu antar -25°C-180°C.
8. Termometer Termokopel
(Anonymoush,2011)
Termometer ini terdiri daridua kawat yang di buat dari
bahan logam yang berbeda jenis dan dihubungka ke sebuah
amperemeter. Prinsip kerjanya adalah suhu berbeda akan
menghasilkan arus listrik yang berbeda pula.Keuntungan
termometer ini adalah pada ukurannya yang kacil, dapat mengukr
suhu dengan cepat, dapat dihubungkan kerangkaian lain atau
komputer dan memiliki jangkauan suhu yang luas yaitu antara -100
°C-1.500 °C. Kelemahan termometer ini adalah kurang teliti jika
dibandingkan termometer gas dan termometer platina.
9. Termometer Bimetal
(Anonymousi,2011)
Termometer ini mengandung sebuah keping bimetal tipis
berbentuk spiral.Prinsipnya, makin besar suhu, keping bimetal
semakin melengkung untuk menunjukan suhu yang lebih besar.
10. Pyrometer
(Anonymousj,2011)
Pyrometer adalah etrmometer yang digunakan untuk
mengukur suhu yang sangat tinggi ( di atas 1000 °C), sperti suhu
pada peleburan logam atau suhu pada permukaan matahari.Prinsip
kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipancarkan olah benda
tersebut.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu
a. Sudut Datangnya Sinar Matahari ; mempengaruhi panas tidaknya
tempat yang disinari
b.Tinggi Rendahnya Tempat ; Semakin tinggi kedudukan suatu
tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin rendah,
begitu juga sebaliknya
c.Angin dan Arus Laut ; Misalnya, angin dan arus dari daerah yang
dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga
akan menjadi dingin.
d.Lamanya Penyinaran ; semakin lama semakin panas begitupun
sebaliknya
e.Awan ; Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke
bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang
diterima bumi relatif sedikit
2.2 Kelembapan
2.2.1 Definisi Kelembapan
* Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di
atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan
uap air.
(Wikipedia, 2011)
* Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara
yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban
nisbi (ctual) maupun ctual tekanan uap air. Kelembaban mutlak
adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air
atau tekanannya) per satuan volume. Kelembaban nisbi
membandingkan antara kandungan/tekanan uap air ctual dengan
keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap
air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada
keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan ctual
tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan
uap ctual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut
mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang
dibahas
(Handoko, 1994)
* Kelempan udara adalah banyaknya uap air yang ada diudara
meskipun uap airnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari
atmosfer , rata-rata kurang lebih dari 2 % masa keseluruhan. Total
masa uap air per satuan volume udara disebut kelembapan absolut (
absolute humidity ) umumnya dinyatakan dalam satuan kg/m3
(Hanum, 2009)
2.2.2 Macam Higrometer dan Kegunaanya
a) Higrometer Analog
(Anonymousk,2011)
Higrometer (hygrometer) adalah perangkat untuk menentukan
kelembaban atmosfer yang dapat menunjukkan kelembaban relatif
(persentase kelembaban di udara), kelembaban mutlak (jumlah
kelembaban) atau keduanya. Beberapa hygrometer standar hanya mampu
menginformasikan dua keadaan seperti pada kondisi udara kering atau
basah. Sedangkan jenis hygrometer lainnya merupakan bagian dari
perangkat yang disebut humidistats, yang digunakan untuk mengontrol
kelemban udara atau pengering untuk mengatur kelembaban udara.
b) Higrometer Digital yang dilengkapi alarm
(Anonymousl,2011)
Higrometer biasanya digunakan dalam peramalan cuaca,
memantau kelembaban di laboratorium, area penyimpanan dan pembuatan
tanaman, di mana tingkat kelembaban tertentu harus dijaga.
c) Higrometer rambut
(Anonymousm,2011)
Higrometer rambut adalah sebuah alat pengukur kelembaban udara
dengan satuan persen yang menggunakan prinsip muai panjang rambut
diman arambut akan memanjang ketika kelembaban udara bertambah.
Adapun rambut yang digunakan adalah rambutmanusia atau kuda yang
sudah dihilangkan lemaknya yang kemudian dikaitkan dengan pengungkit
(engsel) yang dihubungkan dengan jarum yang menunjuk kepada skala
sehingga memperbesar perubahan skala dari perubahan kecil dari
panjangnya rambut.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kelembapan
1) Evaporasi
Penguapan meyebabkan perbuahan kelembapan udarah jika evaporasi
tinggi maka kelambapan udar akan semakin besar
2) Tekanan Udara
Tekanan udara yang tinngi akan meningkanakn udara semakin besar hal
ini dikarenakan kapasitas tamping udarah rendah
3) Radiasi Matahari
Adanya radiasi matahari menyebabkan terjadi penguapan air udarah
semakin besar
4) Angin
Angin memudahkan uap air dari laut ke udarah jika sudah berkumpul
maka kelembapan udarah tinggi sehinga merubah upa air di atas udar
untuk membentuk awan. (Handoko,1994)
2.3 Hukum BEER
2.3.1 Definisi Hukum BEER
Hukum Lambert menyatakan bahwa proporsi berkas cahaya datang
yang diserap oleh suatu bahan/medium tidak bergantung pada intensitas
berkas cahaya yang datang. Hukum Lambert ini tentunya hanya berlaku
jika di dalam bahan/medium tersebut tidak ada reaksi kimia ataupun proses
fisis yang dapat dipicu atau diimbas oleh berkas cahaya datang tersebut
(Sentrabd, 2007).
Hukum Beer Lambert berbunyi: ''jika sebuah berkas cahaya
dilewatkan ke larutan maka ada sebagian cahaya yang akan di serap, ada
yang dilewatkan serta sebagian kecil yang dipantulkan’’
(Wikipedia,2011)
Lambert menyatakan bahwa apabila energi elektomagnetik
diabsorbsi oleh suatu larutan maka kekuatan energi yang akan
ditransmisikan kembali akan menurun secara geometri (secara
eksponensial) dengan jarak atau panjang yang ditempuh oleh gelombang
tersebut.
(Wikipedia, 2011)
(Anonymousn,2011)
2.3.2 Kegunaan dan Cara Kerja LUX Meter
Lux meter adalah instrument yang digunakan untuk mengukur
jumlah cahaya yang jatuh pada suat permukaan, alat ini saalah satu dari
pjoto meter portabel dan dikenal juga dengan nama photo meter elektrik
Konstruksi lux meter dengan foto resistor
(Anonymouso,2011)
Prinsip kerja
Cahaya yang diukur diterima oleh sel foto resistor. sel ini jika
terkena cahaya, maka nilai tahanannya akan berubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang diterimanya. Makin kuat intensitas cahaya yang
diterimanya, makin kecil ilai tahanan selnya, begitupun sebaliknya. Naik
turuynnya niklai tahanan ini dipergunakan untuk mengontrol aliran listrik
dc dari sumber tegangan yang tersedia. Perubahan besar arus oleh tahanan
ini selanjutnya ditera oleh sebuah miliamper kumparan putar yang sudah
dikalibrasi dengan kuat penerangan (lux) Adapun cara penggunaannya
adalah dengan mendekatkan alat ukur lux meter ke dekat sumber cahaya,
semakin dekat dengan sumber cahaya maka intensitas cahay asemakin
tinggi.
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Cahaya
Faktor yang mempengaruhi adalah konsentrasi larutan dan bentuk
wadah. Bagian sinar yang diserap akan tergantung pada berapa banyak
molekul yang beinteraksi dengan sinar. Bayangkan anda memiliki zat
warna organik yang kuat/tajam. Jika zat warna tersebut berupa larutan
pekat, maka akan diperoleh absorbansi yang sangat tinggi karena ada
banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar.
Akan tetapi, dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk
melihat warnanya. Absorbansinya sangat rendah. Jika ingin
membandingkan zat warna tersebut dengan senyawa lain, namun tidak
mengetahui konsentrasinya, maka tidak akan dapat dibuat perbandingan
dengan baik tentang senyawa mana yang menyerap sinar lebih banyak.
Bentuk wadah yang semakin panjang akan mempengaruhi panjang larutan
sehingga sinar akan lebih banyak diserap karena sinar berinteraksi dengan
lebih banyak molekul
(Sentrabd, 2007).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : Sabtu, 26 November 2011
Tempat : Desa Ngijo
3.2 Peralatan yang Digunakan
a) Suhu
Termometer
Untuk mengukur suhu
Pipa
Untuk ditancapkan di tanah sehingga melindungi termometer dari tanah
saat dilakukan pengukuran
Tiang
Untuk meletakkan termometer pada ketinggian yang ditentukan
Tali
Untuk mengikat termometer pada tiang dan pipa
Alat Tulis dan Buku Catatan
Untuk mencatat data hasil pengamatan
b) Kelembapan
Thermohygrometer
Untuk mengukur kelembapan dan suhu pada daerah pengamatan
Alat Tulis dan Buku Catatan
Untuk mencatat data hasil pengamatan
c) Hukum BEER
Lux meter
Untuk mengukur intensitas cahaya matahari pada tajuk tertentu
Alat Tulis dan Buku Catatan
Untuk mencatat data hasil pengamatan
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Suhu
a) Suhu mikro ternaungi
Persiapkan alat dan bahan
↓
Tancapkan tiang pada daerah yang ternaungi pohon
↓
Ikat termometer pada tiang menggunakan tali pada ketinggian 10 cm; 20
cm; 50 cm; 100cm; 200 cm
↓
Amati suhu yang tertera pada masing-masing termometer
↓
Catat hasilnya
b) Suhu mikro tak ternaungi
Persiapkan alat dan bahan
↓
Tancapkan tiang pada daerah yang tidak ternaungi pohon
↓
Ikat termometer pada tiang menggunakan tali pada ketinggian 10 cm; 20
cm; 50 cm; 100cm; 200 cm
↓
Amati suhu yang tertera pada masing-masing termometer
↓
Catat hasilnya
c) Suhu tanah ternaungi
Persiapkan alat dan bahan
↓
Masukkan pipa pada tanah yang ternaungi dengan kedalaman 10 cm; 30
cm; 50 cm; 100cm
↓
Ikat pangkal termometer dengan tali lalu masukkan kedalam pipa
↓
Amati suhu yang tertera pada masing-masing termometer
↓
Catat hasilnya
d) Suhu tanah tidak ternaungi
Persiapkan alat dan bahan
↓
Masukkan pipa pada tanah yang tidak ternaungi dengan kedalaman 10 cm; 30 cm;
50 cm; 100cm
↓
Ikat pangkal termometer dengan tali lalu masukkan kedalam pipa
↓
Amati suhu yang tertera pada masing-masing termometer
↓
Catat hasilnya
e) Kelembaban
Persiapkan alat
↓
Masukkan baterai kedalam alat
↓
Arahkan sensor pada titik yang ingin diamati pada daerah tersebut
↓
Amati data yang tertera pada alat
↓
Catat hasil
f) Hukum BEER
Persiapkan alat
↓
Tekan tombol ON pada lux meter
↓
Arahkan sensor pada tajuk atas dan bawah secara berurutan
↓
Amati angka yang paling sering muncul pada lux meter
↓
Catat hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1.1 Suhu Mikro
a. Suhu Mikro Ternaungi
Tanggal WaktuKetinggian
10 cm 20 cm 50 cm 100 cm 200 cm
26 November
2011
06.00 20,00 21,00 21, 00 22,00 23, 50
12.00 31,50 30,00 30, 50 31,00 32,50
16.00 30,00 28, 00 29,00 30,00 31,50
27 November
2011
06.00 24,80 23, 00 23,50 24,00 25,00
12.00 33,00 31,00 31,50 32,00 34,00
16.00 23,00 21, 50 21,00 22,00 23,00
Tanggal 26 November 2011
Ketinggian 10 cm = ( 20,00 + 31,50 + 30,00 +24,80 ) / 4 = 106,3 / 4 =
26,57
Ketinggian 20 cm = ( 21,00 + 30,00 + 28,00 + 23,00 ) / 4 = 102 /4 = 25,5
Ketinggian 50 cm = ( 21,00 + 30,50 + 29,00 +23,50 ) / 4 = 104 /4 = 26
Ketinggian 100 cm = ( 22,00 + 31,00 + 30,00 + 24,00 ) / 4 = 107 / 4
=26,575
Ketinggian 200 cm = ( 23,50 + 32,50 + 31,50 + 25,00 ) / 4 = 112 / 4 = 28
Tanggal 27 November 2011
Ketinggian 10 cm = ( 24,80 + 33,00 + 23,00 ) / 3 = 80,8 / 3 = 26,93
Ketinggian 20 cm = ( 23,00 + 31,00 + 21,50 ) / 3 = 75,5 /3 = 25,17
Ketinggian 50 cm = ( 23,50 + 31,50 + 21,00 ) / 3 = 76 / 3 = 25,33
Ketinggian 100 cm = ( 24,00 + 32,00 + 22,00 ) / 3 = 78 / 3 =26
Ketinggian 200 cm = ( 25,00 + 34,00 + 23,00 ) / 3 = 82 / 3 = 27,33
b. Suhu Mikro Tak Ternaungi
TanggalWakt
u
Ketinggian
10 cm 20 cm 50 cm 100 cm 200 cm
26 November 2011
06.00 22,00 23,00 24,00 24,00 24,00
12.00 32,50 33,00 33,00 34,00 34,50
16.00 30,00 30,50 31,00 31,50 31,50
27 November 2011 06.00 21,50 22,50 22,50 23,00 23,50
12.00 37,00 36,50 36,50 36,50 34,00
16.00 26,00 25,50 26,50 25,50 26,00
Tanggal 26 November 2011
Ketinggian 10 cm = (22,00 + 32,50 + 30,00 + 21,50 ) / 4 = 106 / 4 = 26,5
Ketinggian 20 cm = ( 23,00 + 33,00 + 30,50 + 22,50 ) / 4 = 109, 4 /4 =
27,25
Ketinggian 50 cm = ( 24,00 + 33,00 + 31,00 + 22,50 ) / 4 = 120,5 / 4 =
27,62
Ketinggian 100 cm = (24,00 + 34,00 + 31,50 + 23,00 ) / 4 = 112,5 / 4 =
28,12
Ketinggian 200 cm = ( 24,00 + 34,50 + 31,50 + 23,50 ) / 4 = 113,5 / 4 =
28,37
Tanggal 27 November 2011
Ketinggian 10 cm = ( 21,50 + 37,00 + 26,00 ) / 3 = 84,5 / 3 = 28,17
Ketinggian 20 cm = ( 22,50 + 36,50 + 25,50 ) / 3 = 84,5 / 3 = 28,17
Ketinggian 50 cm = ( 22,50 + 36,50 + 26,50 ) / 3 = 85,5 / 3 = 28,5
Ketinggian 100 cm = ( 23,00 + 36,50 + 25,50 ) / 3 = 85 / 3 = 28,33
Ketinggian 200 cm = ( 23,50 + 34,00 + 26,00 ) / 3 = 83,5 / 3 = 27,83
4.1.1.2 Suhu Tanah
a. Suhu Tanah Ternaungi
Tanggal WaktuKedalaman
10 cm 30 cm 50 cm 100 cm
26 November 2011
06.00 25,50 25,00 25,00 24,00
12.00 26,00 25,50 25,00 24,00
16.00 26,00 25,00 25,00 24,00
27 November 2011
06.00 26,00 25,00 24,50 23,50
12.00 26,00 26,00 25,00 25,00
16.00 25,00 25,00 24,50 25,50
Tanggal 26 November 2011
Kedalaman 10 cm = ( 25,50 + 26,00 + 26,00 + 26,00 ) / 4 = 103,5 / 4 =
25,87
Kedalaman 30 cm = ( 25,00 + 25,50 + 25,00 + 25,00 ) / 4 = 100,5 / 4 =
25,12
Kedalaman 50 cm = ( 25,00 + 25,00 + 25,00 + 24,50 ) / 4 = 99,5 / 4 =
24,87
Kedalaman 100 cm = ( 24,00 + 24,00 + 24,00 + 23,50 ) / 4 = 95,5 / 4 =
23,87
Tanggal 27 November 2011
Kedalaman 10 cm = ( 26,00 + 26,00 + 25,00 ) / 3 = 77 / 3 = 25,67
Kedalaman 30 cm = ( 25,00 + 26,00 + 25,00 ) / 3 = 76 / 3 = 25,33
Kedalaman 50 cm = ( 24,50 + 25,00 + 24,50 ) / 3 = 74 / 3 = 24,67
Kedalaman 100 cm = ( 23,50 + 25,00 + 25,50 ) / 3 = 74 / 3 = 24,67
b. Suhu Tanah Tak Ternaungi
Tanggal WaktuKedalaman
10 cm 30 cm 50 cm 100 cm
26 November 2011
06.00 26,00 26,00 26,00 27,00
12.00 30,00 29,00 28,00 27,00
16.00 31,00 29,00 29,00 27,00
27 November 2011
06.00 30,00 29,00 27,00 27,00
12.00 27,00 29,00 29,00 30,00
16.00 30,00 29,00 29,00 27,00
Tanggal 26 November 2011
Kedalaman 10 cm = ( 26,00 + 30,00 + 31,00 + 30,00 ) / 4 = 90 / 4 =
22,5
Kedalaman 30 cm = ( 26,00 + 29,00 + 29,00 + 29,00 ) / 4 = 113 / 4 =
28,25
Kedalaman 50 cm = ( 26,00 + 28,00 + 29,00 + 27,00 ) / 4 = 110 / 4 =
27,5
Kedalaman 100 cm = ( 27,00 + 27,00 + 27,00 + 27,00 ) / 4 = 108 / 4 =
27
Tanggal 27 November 2011
Kedalaman 10 cm = ( 30,00 + 27,00 + 30,00 ) / 3 = 87 / 3 = 29
Kedalaman 30 cm = ( 29,00 + 29,00 + 29,00 ) / 3 = 87 / 3 = 29
Kedalaman 50 cm = ( 27,00 + 29,00 + 29,00 ) / 3 = 85 / 3 = 28,33
Kedalaman 100 cm = ( 27,00 + 30,00 + 27,00 ) / 3 = 84 / 3 = 28
4.1.1.3 Kelembaban
Tanggal Jam
Ternaungi Tidak Ternaungi
T ( 0C )
RH ( %
)
T (0C
)
RH
( % )
26 November
2011
06.00 24,10 78,00 24,50 74,00
12.00 28,30 71,00 35,00 60,00
16.00 27,20 78,00 27,40 45,00
27 November
2011
06.00 23,90 89,00 27,70 76,00
12.00 32,10 71,00 36,90 65,00
16.00 26,00 83,00 26,00 83,00
4.1.1.4 Luxmeter
Tanggal WaktuIntesitas Tiap Tajuk
Tanaman
Range
Luxmeter
26 November
2011
06.00
Atas : 303 C
Tengah : 53 C
Bawah : 48 C
12.00
Atas : 1072 C
Tengah : 730 B
Bawah : 925 B
16.00
Atas : 502 C
Tengah : 380 B
Bawah : 444 B
27 November
2011
06.00
Atas : 748 B
Tengah : 210 B
Bawah : 243 B
12.00
Atas : 1595 C
Tengah : 1105 B
Bawah : 1048 B
16.00
Atas : 629 A
Tengah : 476 A
Bawah : 521 A
1. 26 November 2011
Jam 06.00
A = 303 x 100 x 0,133 = 4029,9
T = 53 x 100 x 0,133 = 704,9
B = 48 x 100 x 0,133 = 638,4
ͽ Ln 638,4 = Ln 4029,9 – 5A
6,45 = 8,3 – 5A
5A = 1,85
A = 0,37
A = 37%
RTC = 638,4 x 100 % = 15,84 %
4029,9
Jam 12.00
A = 10722 x 100 x 0,133 = 14257,6
T = 730 x 100 x 0,133 = 970,9
B = 925 x 100 x 0,133 = 1230,25
ͽ Ln 1230,25 = Ln 14257,6 – 5A
7,12 = 9,56 – 5A
5A = 2,44
A = 0,488
A = 48,8%
RTC = 1230,25 x 100 % = 8,63 %
14257,6
Jam 16.00
A = 502 x 100 x 0,133 = 6676,6
T = 380 x 100 x 0,133 = 505,4
B = 444 x 100 x 0,133 = 590,52
ͽ Ln 590,52 = Ln 6676,6 – 5A
6,38 = 8,8 – 5A
5A = 2,42
A = 0,484
A= 48,4%
. RTC = 590,52 x 100 % = 8,84 %
6676,6
2. 27 November 2011
Jam 06.00
A = 748 x 10 x 0,133 = 994,84
T = 210 x 10 x o,133 = 279,3
B = 243 x 10 x 0,133 = 323,19
ͽ Ln 323,19 = Ln 994,84 – 5A
5,78 = 6,9 – 5A
5A = 1,12
A = 0,224
A= 22,4%
RTC = I1 = 0,32 x 100 % = 32 %
I0
Jam 12.00
A = 1595 x 100 x 0,133 = 21213,5
T = 1105 x 10 x 0,133 = 1469,65
B = 1048 x 10 x 0,133 = 1393,84
ͽ Ln 1393,84 = Ln 21213,5 – 5A
7,24 = 9,96 – 5A
5A = 2,72
A = 0,544
A = 54,4%
Jam 16.00
A = 629 x 10 x 0,133 = 83,657
T = 476 x 1 x 0,133 = 63,308
B = 521 x 1 x 0,133 = 69,293
ͽ Ln 69,293 = Ln 83,657 – 5A
4,24 = 4,42 – 5A
5A = 0,18
A = 0,036
A = = 3,6%
RTC = I1 x 100%
I0
= 69,293 x 100% = 83 %
83,657
4.2 Grafik
4.2.1 Suhu Mikro
10 20 50 100 20023.5
2424.5
2525.5
26
26.527
27.528
28.5
Suhu Mikro Ternaungi
26 November 201127 November 2011
ketinggian
suhu
10 20 50 100 20025.5
26
26.5
27
27.5
28
28.5
29
Suhu Mikro Tak Ternaungi
26 November 201127 November 2011
ketinggian
suhu
4.2.2 Suhu Tanah
10 30 50 10022.5
23
23.5
24
24.5
25
25.5
26
26.5
Suhu Tanah Ternaungi
26 November 201127 November 2011
kedalaman
suhu
10 30 50 10025.5
26
26.5
27
27.5
28
28.5
29
29.5
Suhu Tanah Tak Ternaungi
26 November 201127 November 2011
kedalaman
suhu
4.2.3 Kelembaban
4.2.4 Luxmeter
06.00 12.00 16.000
10
20
30
40
50
60
Lux Meter
26 November 201127 November 2011
waktu
nila
i A (d
alam
%)
4.3.1.1 Suhu Mikro
A. Analisis Hasil pada hari sabtu antara thermometer suhu mikro ternaungi dan
tak ternaungi disertai perbandingan literature
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lapang dapat diketahui bahwa
hasil dari pengukuran suhu ternaungi dan tidak ternaungi yang di lakukan pada
tanggal 26 November 2011,suhu mikro tertinggi terjadi pada kedalaman 200 cm
dan suhu mikro terendah pada kedalaman 20 cm. Hal ini terjadi karena pengaruh
angin,radiasi matahari dan kerapatan vegetasi. Pengaruh angin yaitu jika
kecepatan angin semakin cepat maka suhu semakin rendah dan semakin lambat
kecepatan angin maka suhu mikro juga semakin tinggi. Sedangkan radiasi
matahari sendiri semakin besar radiasi matahari yang dipancarkan oleh matahari
maka semakin tinggi pula suhu mikro dan sebaliknya. Dari segi kerapatan
vegetasi semakin banyak vegetasi maka semakin rendah suhu mikro.
(Tim dosen,2011)
B. . Analisis Hasil pada hari minggu antara thermometer suhu mikro ternaungi
dan tak ternaungi disertai perbandingan literature
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lapang dapat diketahui bahwa
hasil dari pengukuran suhu mikro ternaungi dan tidak ternaungi yang di lakukan
pada tanggal 27 November 2011, suhu mikro tertinggi terjadi pada kedalaman cm
dan suhu mikro terendah pada kedalaman 20 cm. Hal ini terjadi karena pengaruh
angin,radiasi matahari dan kerapatan vegetasi. Pengaruh angin yaitu jika
kecepatan angin semakin cepat maka suhu semakin rendah dan semakin lambat
kecepatan angin maka suhu mikro juga semakin tinggi. Sedangkan radiasi
matahari sendiri semakin besar radiasi matahari yang dipancarkan oleh matahari
maka semakin tinggi pula suhu mikro dan sebaliknya. Dari segi kerapatan
vegetasi semakin banyak vegetasi maka semakin rendah suhu mikro.
(Tim dosen,2011)
4.3.1.2 Suhu Tanah
A. Analisis Hasil pada hari sabtu antara thermometer suhu tanah ternaungi dan
tak ternaungi disertai perbandingan literature
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lapang dapat diketahui
bahwa hasilpengukuran suhu tanah ternaungi dan tidak ternaungi yang dilakukan
pada tanggal 26 November 2011 suhu tanah terbesar pada kedalaman 10 cm
terendah pada kedalaman 100 cm. Hal ini dipengaruhi oleh zona perakaran,radiasi
matahari, dan evaporasi. Pengaruh Zona perakaran semakin ke dalam maka
semakin rendah suhu tanah,karena keadaan suhu di dalam tanah lembab.
Sedangkan radiasi matahari yaitu semakin semakin besar radiasi matahari yang
dipancarkan oleh matahari maka semakin tinggi pula suhu tanah dan sebaliknya.
Dan yang terakhir adalah pengaruh evaporasi yaitu semakin besar evaporasi dan
menghasilkan banyak uap air maka suhu tanah akan turun dan sebaliknya.
(Tim dosen,2011)
B Analisis Hasil pada hari sabtu antara thermometer suhu tanah ternaungi dan tak
ternaungi disertai perbandingan literature
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lapang dapat diketahui
bahwa hasilpengukuran suhu tanah ternaungi dan tidak ternaungi yang dilakukan
pada tanggal 27 November 2011 suhu tanah terbesar pada kedalaman 10 cm
terendah pada kedalaman 100 cm. Hal ini dipengaruhi oleh zona perakaran,radiasi
matahari, dan evaporasi. Pengaruh Zona perakaran semakin ke dalam maka
semakin rendah suhu tanah,karena keadaan suhu di dalam tanah lembab.
Sedangkan radiasi matahari yaitu semakin semakin besar radiasi matahari yang
dipancarkan oleh matahari maka semakin tinggi pula suhu tanah dan sebaliknya.
Dan yang terakhir adalah pengaruh evaporasi yaitu semakin besar evaporasi dan
menghasilkan banyak uap air maka suhu tanah akan turun dan sebaliknya.
(Tim dosen,2011)
4.1.3.3 Kelembaban
4.1.3.4 Luxmeter
A. Analisis Hasil antara hari sabtu dan minggu disertai perbandingan literature
Berdasarkan pengamatan yang kamilakukan di lapang dapat diketahui
bahwa hasil pengukuran Luxmeter pada tanggal 26 november 2011 nilai A
tertinggi adalah pada pukul 12.00 dan yang terendah pada pukul 06.00.halini
dipengaruhi oleh radiasi matahari,kerapatan tajuk, dan sinar datang matahari.
Pengaruh radiasi matahari yaitu semakin besar radiasi mataharimaka pengukuran
luxmeter juga semakin besar dan sebaliknya. Sedangkan pengaruh kerapatan tajuk
yaitu semakin rapat tajuk tanaman maka semakin besar pengukuran luxmeter dan
sebaliknya. Dan yang terakhir adalah sinar datang matahari yaitu bagian tanaman
yang terkena langsung sinar matahari maka semakin besar pengukuran
luxmeter,namun bagian tanaman yang membelakangi sinar datang matahari
pengukuran luxmeter semakin kecil.
(Tim dosen,2011)
B. . Analisis Hasil antara hari minggu disertai perbandingan literature
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di lapang dapat diketahui
bahwa hasil pengukuran Luxmeter pada tanggal 26 november 2011 nilai A
tertinggi adalah pada pukul 12.00 dan yang terendah pada pukul 06.00.halini
dipengaruhi oleh radiasi matahari,kerapatan tajuk, dan sinar datang matahari.
Pengaruh radiasi matahari yaitu semakin besar radiasi mataharimaka pengukuran
luxmeter juga semakin besar dan sebaliknya. Sedangkan pengaruh kerapatan tajuk
yaitu semakin rapat tajuk tanaman maka semakin besar pengukuran luxmeter dan
sebaliknya. Dan yang terakhir adalah sinar datang matahari yaitu bagian tanaman
yang terkena langsung sinar matahari maka semakin besar pengukuran
luxmeter,namun bagian tanaman yang membelakangi sinar datang matahari
pengukuran luxmeter semakin kecil. Pada pukul 16.00 kami melakukan
pengukuran luxmetermenggunakan luxmeter dengan skala 1 karena saat itu dalam
keadaan mendung.
(Tim dosen,2011)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan