blok 11

Upload: aldy-setiawan-putra

Post on 15-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mekanisme Pembentukan dan FungsiHormon Tiroid

TRANSCRIPT

Bentuk Panggul Menentukan Proses Kelahiran

Mekanisme Pembentukan dan Fungsi

Hormon Tiroid

Novi Anggriyani Hermawan

NIM : 102012035

Tahun ajaran : 2013/2014Email : [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Telp. 021-56942061

PendahuluanBanyak yang tidak menyadari datangnya gangguan tiroid. Inilah yang menyebabkan penderita tiroid semakin meningkat. Bentuk organ tubuh yang satu ini seperti kupu-kupu berada tepat dibawah laring. Meski kecil kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin yang berpengaruh besar terhadap tubuh kita.

Tiroid mempunyai fungsi sangat luas bagi tubuh kita maka dari itu bila terjadi peradangan akan mengakibatkan gangguan kesehatan semakin bertambahnya penderita gangguan tiroid ini dikarenakan banyak orang yang tidaka menyadari gejala dan dampak yang diakibatkan oleh gangguan tiroid. Penyebab lain juga bisa dikarenakan banyak penyakit yang gejalanyanya sama dengan tiroid dan menyebabkan keterlambatan diagnosa yang mengakibatkan tertundanya penanganan

IsiAnatomiTiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian depan trakea dan bawah dari laring (Gambar 1 dan 2). Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Kapsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea. Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan isthmus tiroid yang tipis dan kadang-kadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari isthmus di depan laring.6-9.Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apeks di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea. Kelenjar tiroid mempunyai panjang 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran darah kedalam tiroid oleh arteri tiroidea superior yang berasal dari arteri carotis external dan arteri tiroidea inferior dari thyrocervicalis (timbul dari arteri subclavia). Aliran darah keluar dari tiroid bagian atas dan tengah tiroid menuju ke vena jugularis interna sedangkan bagian bawah kanan dan kiri ke vena brachiocephalica kiri dan vena brachiocephalica kanan.

Persarafan kelenjar tiroid oleh nervus vagus baik secara simpatis maupun parasimpatis.2

Gambar 1 dan 2: letak serta bagian kelenjar tiroid secara anatomi.

HistologiTiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh epitel kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut koloid.3Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya dalam sirkulasi. Koloid atau triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini mensekresi hormon kalsitonin, suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis kalsium.

Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4.4

Fisiologi2.2 Fungsi

Efek pada laju metabolismeHormon tiroid meningatkan laju metabolisme basal tubuh keseluruhan. Hormon ini adalah regulaor utama terpenting bagi tingkat konsumsi 02 dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat.

Hormon tiroid bersifat lamban, namun durasi respon juga cukup panjang. Sebagian karena hormon tiroid tidak cepat mengalami penguraian, tetapi juga karena respon terus berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu setelah konsentrasi hormon tiroid plasma kembali ke normal.

Efek kalorinergikYang dimaksud dengan efek kalorinergik adalah efek penghasil panas. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme yang menyebabkan peningkatan produksi panas.

Efek pada metabolisme perantaraEfek pada metabolisme karbohidrat

Meningkatkan glikolisis, glukogenesis, kecepatan aborpsi dari GIT, dan sekresi insulin.

Efek pada metabolisme protein

Meningkatkan penguraian protein sehingga otot mengecil.

Efek pada metabolisme lemak

Meningkatkan metabolisme lemak --> lipid akan diangkut dari jaringan lemak --> meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas didalam plasma.

Mempercepat proses oksidasi asam lemak bebas oleh sel.

Efek pada metabolisme tulang dan CaHormon tiroid meningkatkan meningkatkan sebagian besar aktivitas metabolisme yang berkaitan dengan pembentukan tulang sehingga meningkatkan kebutuhan hormon paratiroid.

Efek pada metabolisme vitaminHormon tiroid meningkatkan jumlah kebutuhan berbagai enzim dan vitamin yang merupakan bagian penting dari beberapa enzim dan koenzim.

Efek pada berat badanPeningkatan produksi hormon tiroid menyebabkan penurunan berat badan.

Efek ini tidak selalu terjadi, karena hormon tiroid meningkatkan nafsu makan dan keadaan ini dapat melebihi keseimbangan perubahan kecepatan metabolisme.

Efek simpatomimetikMerupakan efek yang timbul dan menyerupai efek sistem saraf simpatis. Hormon tiroid meningkatkan respon sel sasaran terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), zat perantara kimiawi yang digunakan oleh sistem saraf simpatis dan hormon dari medula adrenal.

Efek pada sistem kardiovaskulerMelalui efeknya pada peningkatan ketanggapan jantung terhadap katekolamin dalam darah, hormon tiroid meningkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksijantung, sehingga curah jantung meningkat. Selain itu, sebagai respon terhadap beban panas yang ditimbulkan oleh efek kalorinergik hormon tiroid, terjadi vasodilatasi primer untuk menyalurkan kelebihan panas tersebut ke permukaan tubuh untuk dibuang ke lingkungan luar tubuh.5Efek pada pertumbuhan dan sistem sarafEfek pada tumbuh kembangHormon tiroid penting untuk pertumbuhan yang normal. Efek hormon tiroid dalam mendorong pertumbuhantampaknya merupakan efek sekunder dari efeknya pada hormon pertumbuhan. Hormon tiroid tidak saja merangsang sekresi hormon tiroid, tetapi juga mendorong efek hormon pertumbuhan (somatomedin) ada sintesis protein struktural baru dan pada pertumbuhan rangka.

Efek pada sistem sarafHormon tiroid mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls oleh saraf perifer. Kadar hormon tiroid yang abnormal dapat merubah perilaku dan bagi anak-anak yang defisiensi hormon tiroid sejak kecil bisa mengalami gangguan perkembangan.

Efek pada saluran cernaMeningkat nafsu makan dan asupan makanan

Meningkatkan getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna

Efek pada kulitBerhubungan dengan efek kalorinergik dan pembuangan panas dari hasil metabolisme melalui kulit.

Efek pada keenjar kelamin dan kelenjar mamaePada pria dengan sekresi hormon tiroid yang berlebihan menyebabkan impotensi, sedangkan pada sekresi yang menurun dapat mengkibatkan libido berkurang.

Pada wanita yang kekurangan sekresi hormon tiroid dapat menyebabkan menoragia, polimenore, periode menstruasi yang tidak teratur dan kadang-kadang menimbulkan amenore, serta libido yang berkurang. Bila kelebihan dapat menyebabkan oligomenore dan amenore.62.3 Pengaturan Sekresi Hormon TiroidDua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon ini merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul iodium yang terikat pada struktur asam amino.

2.3.1 Pembentukan, penyimpanan dan sekresi hormon (lihat gambar 3 dan 4) terdiri dari:

Semua langkah sintesis hormon tiroid berlangsung dalam molekul triglobulin yang terdapat di dalam koloid. Triglobulin itu sndiri dihasilkan oleh kompleks golgi/reikulum endoplasma sel folikel koloid. Tirosin menyatu kedalam molekul triglobulin sewaktu molekul besar ini diproduksi. Setelah diproduksi, triglobulin yang mengandung tirosin dikeluarkan dari sel folikel ke dalam koloid melalui eksositosis.

Tiroid menangkap iodium ari darah dan memindahkan ke koloid melalui suatu pompa iodium yang sangat aktif atau iodine trapping mechanism. Yaitu protein pembawa yang sangat kuat dan memerlukan energi yang terletak di membran luar sel folikel. Hampir semua iodium ditubuh dipindahkan melawan gradien konsentrasinya ke kelenjar tiroid untuk mensintesis hormon tiroid. Selain untuk sintesis hormon tiroid, iodium tidak memiliki manfaat lain di tubuh.

Didalam koloid, iodium dengan cepat melekat ke sebuah tirosin di dalam molekul triglobulin. Perlekatan sebuah iodium ke dalam tirosin menghasilkan monoiodotirosin(MIT) perlekatan dua iodium ke tirosin menghasilkan diiodotirosin (DIT).

Kemudian, terjadi proses penggabungan antara molekul-molekul tirosin yang berodium untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan dua DIT (masing-masing mengandung dua atom iodium) menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tirosin), yaitu bentuk hormon tiroid dengan empat iodium. Penggabungan satu MIT (dengan satu iodium) dan satu DIT (dengan dua iodium) menghasilkan triiodotironin atau T3. Penggabungan tidak terjadi antara dua molekul MIT.

Karena reaksi-reaksi ini terjadi di dalam molekul triglobulin, semua produk tetap melekat ke protein besar. Hormon-hormon tiroid tetap disimpan dalam bentuk ini di koloid sampai mereka diecah dan disekresikan.

Pengeluaran hormon-hormon tiroid ke dalam sirkulasi sistemik memerlukan proses yang agak rumit karena:

Sebelum dikeluarkan T3 dan T4 tetap terikat ke molekul triglobulin.

Hormon-hormon ini disimpan di lumen folikel sehingga sebelum dapat memasuki pembuluh darah yang berjalan di ruang interstitium, harus diangkut menembus sel folikel.

Proses sekresi hormon tiroid pada dasarnya melibatkan pemotong sebuah koloid oleh sel folikel, sehingga molekul triglobulin pecah dan sehingga T4 dan T3 dapat keluar bebas ke dalam darah. Apabila terdapat rangsangan yang sesuai untuk mengeluarkan hormon tiroid, sel-sel folikel memasukkan sebagian dari kompleks hormon triglobulin dengan memfagositosis koloid. Didalam sel,butir-butir koloid terbungkus membran menyatu dengan lisosom, yang kemudian enzim-enzimnya memisahkan hormon tiroid yang aktif secara biologis, T3 dan T4, serta iodotirosin yang nonaktif, MIT dan DIT. Hormon-hormon tiroid, karena sangat lipofilik dengan mudah melewati membran luar sel folikel dan masuk ke dalam darah. Sel-sel folikel memgandung suatu enzim yang dengan cepat mengeluarkan iodium dari MIT dan DIT, sehingga iodium dapat cepat di daur ulang untuk sintesis lebih banyak hormon. Enzim yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan iodium hanya dari MIT dan DIT yang tidak berguna, bukan dari T4 dan T3.

Setelah dikeluarkan ke dalam darah, hormon tiroid yang sangat lipofilik dengan cepat berikatan dengan beberapa protein plasma. Terdapat tiga protein plasma yang penting dalam pengikatan hormon tiroid: globuln pengikat tiroksin (thyroxine-binding globulin), albumin dan thyroxine-binding prealbumin.

Gambar 3: pengaruh TSH terhadap pembentukan hormon tiroid.

Gambar 4: proses pembentukan iodium menjadi MIT, DIT, T3 dan T4.2.3.2 sekresi hormon tiroid diatur oleh hipotalamus-hipofisis-tiroid

Thyroid-stimulating hormone (TSH), hormon tropik tiroid dari hipofisis anterior, adalah regulator fisiologi terpenting bagi sekresi hormon tiroid. Hampir semua langkah dalam pembentukan dan pengeluaaran hormon tiroid dirangsang oleh TSH.

Selain meningkatkan sekresi hormon tiroid, TSH bertanggungjawab untuk mempertahakn integritas struktural kelenjar tiroid. Tanpa adanya TSH, tiroid mengalami atrofi dan sekresi hormonnya berkurang. Sebaliknya, hormon ini mengalami hipertrofi dan hiperplasia pada sekresi TSH yang berlebihan.

Hormon tiroid, dengan mekanisme umpan balik negatif menghentikan sekresi TSH, sementara thyrotropin releasing hormon (TRH) dari hipotalamus menggiatkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior (lihat gambar 5).

Gaambar 5: pengaturan sekresi hormon tiroid.

2.4 Sumber makanan

Iodium adalah bahan utama yang digunakan untuk membentuk hormon tiroid (T3 dan T4). Berasal dari sayur dan seafood. Bila kekurangan konsumsi iodium dapat menyebabkan hipotiroidisime yang menimbulkan gondok, kretinisme, PenutupIbu tersebut mengalami gondok yang belum diketahui pasti karena hipotiroidisme (primer/kekurangan iodium) atau hipertiroidisme ( TSI/sekunder) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hipotesis diterima

Hormon-hormon kelenjar tiroid dihasilkan dan disimpan namun akan disekresikan ketika ada rangsangan.

Daftar PustakaRizzo C. Donald, Ph.D. Delmars Fundamentals Of Anatomy And Physiology. USA:Delmar: 2003. Page 263-5.Fred Avni. Imaging endocrine disease in children. Verlag Berlin Heidelberg : Springer: 2012. Page 38-9.Victor P. Eroschenko. Atlas of histology with functional correlations. 12th ed. Philadelphia: Lippincott williams and wilkins: 2005. Page 463.Barbara Young, James S. Lowe, Alan Stevens and John W. Heath. Wheaters functional histology. 5th ed. Philadelphia: Elsevier : 2006. Page. 333.Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia. Edisi 6. Jakarta: EGC: 2012. Hal. 645-51. Guyton A C dan Hall J E. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC: 2012. Hal. 1187-1199.Hans Tandra. Mencegah dan mengatasi penyakit tiroid. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2011. Hal. 8.