bounding attachment

44
BOUNDING ATTACHMENT BOUNDING ATTACHMENT Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu- ayah- anak dan berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton (1978), bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu. Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain. Sedangkan menurut Nelson & May (1996), attachmen merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, Kenell (1992), bonding attachment bersifat unik , spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orangtua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan

Upload: rahma-enhahaha

Post on 21-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bounding Attachment

TRANSCRIPT

Page 1: Bounding Attachment

BOUNDING ATTACHMENT

 BOUNDING ATTACHMENT

Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi

bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan

batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu

interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan

keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak

antara ibu- ayah- anak dan berada dalam ikatan kasih.

Menurut Brazelton (1978), bonding merupakan suatu ketertarikan

mutual pertama antar individu, misalnya antara orang tua dan anak,

saat pertama kali mereka bertemu.

Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang

mengikat individu dengan individu lain. Sedangkan menurut Nelson & May (1996),

attachmen merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian

serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.

Menurut Klaus, Kenell (1992), bonding attachment bersifat unik ,

spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa

ikatan orangtua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan

selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda

keberadaan secara fisik tidak terlihat.

Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH Bonding attachment adalah kontak dini

secara langsung natara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III

sampai dengan postpartum.

Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang)

oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu

dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.

A.  CARA UNTUK MELAKUKAN BOUNDING ATTACHMENT

Page 2: Bounding Attachment

Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:1. Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi

akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan

, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

2. Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin

proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal

ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh

ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan

terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan

memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya,

dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena

refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan

merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan

keluarga.

3. Kontak mata

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan

bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang.

Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat

melihat pada orang tuanya.

4. Suara

Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua

menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin

bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan

menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan

berpaling kearah mereka.

5. Aroma

Page 3: Bounding Attachment

Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma

susu ibunya.

6. Entrainment

Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan

struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,

menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.

7. Bioritme

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat

membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan

waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.

8. Inisiasi Dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari

puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.

B.       KONDISI-KONDISI YANG MEMPENGARUHI PROSES BOUNDING ATTACHMENT

Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi

sebagai berikut :

1.    Kesehatan emosional orang tua

Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan

memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran

bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding

attachment ini.

2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak

Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain

tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap

orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment

terwujud.

Page 4: Bounding Attachment

3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan

Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting

untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan

suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang

penuh kepada bayinya.

4. Kedekatan orang tua ke anak

Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara

langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.

5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)

Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat /

normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.

C.      PERAN KEHADIRAN SEORANG AYAH

Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota

keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat

kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.n Namun

demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam

perkembangan psikologis anak yang baik nantinya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran

menjadi seorang ayah, diantaranya :

1. Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai

keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.

2. Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan

oleh :

- cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak

- kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana

perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.

- Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan keberhasilannya

sebagai seorang ayah)

Page 5: Bounding Attachment

- Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis   kelamin.

D.      STANDARDISASI CARA MENGEVALUASI INTERAKSI ORANG TUA – BAYI (Gray dan asosiasi tahun 1975).

Terdiri dari tiga observasi yang dibuat di ruang bersalin selama dan segera setelah bayi

lahir dan kembali selama dua sampai tiga hari periode post partum. Nilai 1-4 diberikan dalam

setiap observasi dan nilai tersebut dijumlahkan dalam setiap periode. Interaksi yang sangat

positif akan memberikan nilai 10 sampai 12 untuk setiap periode. Interaksi sangat negatif akan

memberikan skor 3-6. Konseling tindak lajut bagi orang tua dengan skor yang rendah merupakan

indikasi untuk mencegah penyalahgunaan akan dan megajarkan cara pengasuhan anak.

E.       RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI YANG BARU LAHIR

Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah keluaga merupakan satu hal yuang

membawa perubahan terhadap anggota keluarga lainnya. Mereka beradaptasi dan menyesuaikan

diri terhadap bayi yang baru dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah laku mengalami

perubahan, ada yang makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak sedikit juga yang

mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebut akan membawa pengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu nantinya. Akan tetapi sebelum menghadapi

respon terhadap bayi baru lahir, orang tua akan melalui suatu proses untuk menjadi orang tua.

Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan

bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika

ia dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dan masa

tenang setelah melahirkan disaat ibu merasa rileks, memberikan peluang ide la untuk memulai

pembentukan ikatan batin.

Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat

mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt suhu dan

sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat wasapada dan siap

untuk mempelajari dunia baru mereka.

Page 6: Bounding Attachment

Jika tidak ada komplikasi yang serius stelah bayi lahir dapat langsug diletakkan di atas

perut ibu , kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya telah terjadi

sejak masa kehamilanndanpada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai

tenaga kesehatan dapat menfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah

lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada

anak dapat terjadi.

F.       PRAKONDISI YANG MEMPENGARUHI IKATAN

Prakondisi yang mempengaruhi ikatan(mercer, 1996), yaitu:

1.    Kesehatan emosional orang tua

2.    Sistem dukungan social yang meliputi pasangna hidup, teman dan keluarga

3.    Suatu tigkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten

4.    Kedekatan orang tua dengan bayi

5.    Kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)

G.      TAHAP-TAHAP BOUNDING ATTACHMENT

1.    Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan

mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.

2.    Bounding (keterikatan)

3.    Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan indivudu lain

H.  ELEMEN-ELEMEN BOUNDING ATTACHMENT

Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. Elemen-

elemen bounding attachment meliputi:

1. Sentuhan

Sentuhan, atau indera peraba, dipakai seara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai

suatu sarana untuk mengenali bayi baru loahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan

ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni

pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama

kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya

memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai menenangkan bayi.

Page 7: Bounding Attachment

2. Kontak mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan

bayi akan menggunakan lebih banyak wktu utuk salaing memandang. Beberap ibu mengatakan,

dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat degan bayinya

3. Suara

Saling mendenganr dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua

menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenag dan

berpaling kea rah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.

4. Aroma

Perilaku lain yang terjalaina antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma / bau

masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar

dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.

5. Entraiment

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka

menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa

mengikut nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mula berbicara. Irama ini

berfungsi member umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi

efektif yang positif.

6. Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibuya.

Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua

dapat membantu proses ini dengan member  kasih sayang yang konsisten dan dengan

memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat

meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.

7. Kontak dini

Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir

merupakan hal yang penting hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982),

ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:

Page 8: Bounding Attachment

1.    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat

2.    Reflek menghisap dilakukan dini

3.    Pembentuk kekebalan aktif dimulai

4.    Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak;(Body warmth (kehangatan tubuh),

Waktu pemberian kasih saying, Stimulasi hormonal)I.     PRINSIP-PRINSIP DAN UPAYA MENINGKATKAN BOUNDING ATTACHMENT

1. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).

2. Sentuhan orang tua pertama kali.

3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.

4. Kesehatan emosional orang tua.

5. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.

6. Persiapan PNC sebelumnya.

7. Adaptasi.

8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.

9. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi,

menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.

10. Fasilitas untuk kontak lebih lama.

11. Penekanan pada hal-hal positif.

12. Perawat maternitas khusus (bidan).

13. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan.

14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

K. DAMPAK POSITIF BOUNDING ATTACHMENT

- Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social

- Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

L. HAMBATAN BOUNDING ATTACHMENT

- Kurang support sistem

Page 9: Bounding Attachment

- Ibu dengan risiko

- Bayi dengan risiko

- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan

M. RESPON AYAH DAN KELUARGA

Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan, terutama bila hal ini

merupakan anak yang pertama. Sebelum bayi tiba di rumah, ia merupakan bagian terbesar dari

keluarganya yang terdiri dari dua orang. Aktivitas siang hari dimana mudah disesuaikan dengan

pasangannya malam hari tanpa gangguan. Kini rumah menjadi tidak terkendali, makan menjadi

tidak terjadwal, tidur mengalami gangguan dan hubungan seksual untuk sementara

ditangguhkan. Ayah harus dilibatkan dalam perwatan anak dan pemeliharaan aktivitas rumah.

Dengan berbagai tanggung jawab seperti ini, mereka menjadi bagian dari pengalaman mengasuh

anak. Sebagai akibat, pasangan menjadi lebih dekat.

Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri. Tentu

sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara

fisik dan emosi ketika waktu persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting

sekali. Di satu pihak, sang ayah ungkin merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan

persalinan tetapi pada sisi lain ini adalah bayinya juga.

Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan juga gembira

serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi, perasaan komitmen dan cinta membanjir ke

permukaan menghilangkan kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai

keterikatan dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan penghargan yang besar dan cinta kepada

istri lebih dari pada sebelumnya. Pada waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk

merawat baka ini salam 20 tahun ke depan dapat membuat sang ayah lemah.

Page 10: Bounding Attachment

Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin. Misalnya, saat istrinya

melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai

waktunya membaw pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti

penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya dari permulaaan juga

memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional dengan istirnya.

Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan harus membantu

memakaikan popok, memandikan dan membuat senang bayi. Kebalikan dengan sterotype kuno,

pekerjaan ini bukanlah pekerjaan eksklusif wanita. Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak

mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya

ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya saja. Alangkah

baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya menerima

tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hari.

N.  SIBLING RIVALLY

Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan anak adalah kelahiran adik baru. Kehamilan

itu sendiri merupkan waktu ideal bagi anak-anak untuk memahami darimana bayi berasal dan

bagaimana bayi itu dilahirkan. Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru,

bergairalah karena mendapat teman bermain baru, takut akan ditelantarkan dan sering kecewa

ketika sang adik tidak mau segera bermain. Akan tetapi persaingan sengit yang ditakutkan oleh

banya orang tua bukan tidak dapat dihindari. Temperamen anak tertentu itu dan cara orang tua

memperlakukan anak adalah faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaingan yang

terjadi di antara saudara kandung.

Tidak mudah memang untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara menyesuaikan diri

dengan kebutuhan bayi baru dan membantu anak yang lebih besar mengatasi perubhahn itu.

Usahakan agar anak yang lebih besar mendapat beberapa keistimewaan, mungkin dengan waktu

tidur lebih larut atau waktu khusus untuk perhatian yang tidak terbagi untuknya. Pastikan pula

bahwa anak yang lebih kecil dilindungi dari perlakuan marah dan suka memerintah dari anak

yang lebih besar, lebih kuat dan lebih pandai. 

Page 11: Bounding Attachment

Percekcokan yang bercampur dengan permainan yang menyenangkan adalah pola yang

lazim di antara kakak dan adik. Tidak bijaksana bila kit mengharapkan seseorang anak selalu

bertindak adil menurut standar orang dewaasa. Barna gkali lebih baik mengajar semua anak

karena tidak bertengkar atau memarahi mereka semua ketika mereka berkelahi daripada

mencoba menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah. Walaupun tanpa bisa dihindari

sekali waktu mungkin bertindak berlebihan, waspadalah agar seorang anak jangan selalu diberi

dukungan dengan mengorbakan anak lain.

Jika saudara kandung adalah anak prasekolah, dia akan lebih dapat lebih memahami apa

yang sedang terjadi. Dengan mempersiapkan dia selama kehamilan, orang tua dapat membantu

mengurangi kebingungan atau rasa irinya. Dia dapat memahami fakta dasar dari situasi tersebut

dan dia kemungkinan akan sangat ingin tahu tentang orang yang ingin dia ketahui ini.

Begitu bayi lahir, anak yang lebih besar mersa kehilangan orang tuanya dan marah karena

bayi akan menjadi pusat perhatian baru. Tetapi dengan memuji dia karena telah memabtu dan

bertindak seperti “orang dewasa” akan membuat anak tahu bahwa dia juga mempunyai peran

baru yang penting untuk dimainkan. Pastikan bahwa anak mendapatkan waktu menjadi “orang

penting” dan diizinkan menjadi “bayi” sewaktu dia merasa perlu. Selain itu sering diberikan

kesempatan agar dia tahu bahwa ada scukup ruang dan cinta kasih dalam hati orang tua untuk

mereka berdua.

Jika saudara kandung sudah memasuki usia sekolah, dia mungkin tidak lagi merasa

terncam oleh pendatang baru dalam keluarga. Bahkan kemungkinan besar dia kagum dengan

proses kehamilan dan persalinan, serta ingin sekali bertemu dengan bayi yang baru.

………………………………………………………………………………….BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

a. perkembangan sistem organ fetus

Page 12: Bounding Attachment

Sekitar 1 bulan setelah fertilisasi ovum, semua organ fetus telah terbentuk sebagian (minimal) dan

selama dua tiga bulan keempat organ-organ fetus sama dengan organ neonatus. Perkembangan struktur

organ yang lebih kecil (struktur sel)lebih baik dan memerlukan lima bulan kehamilan sisanya untuk

menyempurnakan perkembangan. Bahkan ketika lahir, beberapa struktur tertentu (sistem saraf,ginjal,dan

hati) belum sempurna.

b. Pengertian Adaptasi fisiologi fetus

Fisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus. Neonatus

adalah individu yang baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan

intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Selain itu, neonatus adalah indivisu yang sedang bertumbuh.

c. Pengertian adaptasi neonatal

Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari

kehidupan di dalam uterus. Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus

kekehidupan di luar uterus.Kemampuan adaptasi fisiologis ini di sebut juga homeostasis.Bila terdapat

gangguan adaptasi, maka bayi akan sakit. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula

berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya

terpenuhi(Oksigen dan nutrisi)ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala

kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.

Perbedaan lingkungan fisik sebelum dan sesudah lahir (Timiras dalam Johnson, 1986), adalah sbb :

Sebelum Lahir Sesudah Lahir

1. Lingkungan fisik Cairan Udara

2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah

3. Simulasi sensoris Terutama kinestetik atau vibrasi Bermacam-macam stimulli

4. Gizi Tergantung zat gizi yang

terdapat dalam darah ibu

Tergantung tersedianya bahan

makanan dan kemampuan

saluran cerna

5. Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin

melalui plasenta

Berasal dari paru-paru ke

pembuluh darah paru-paru

Page 13: Bounding Attachment

6. Pengeluaran hasil

metabolisme

Dikeluarkan ke sistem

peredaran darah ibu

Dikeluarkan melalui paru-paru,

kulit, ginjal, dan saluran

pencernaan

2.2 Perubahan Sistem Pernapasan

Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi

lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigensi janin

sebelum bayi lahir adalah plsenta. Selama masa kehamilan bayi mengalami banyak perkembangan yang

menyediakan infrastruktur untuk mulainya proses pernapasan. Pada masa kehamilan di trimester II atau

III janin sudah mengembangkan otot-otot yang diperlukan untuk bernapas, alveoli juga berkembang dan

sudah mampu menghasilkan surfaktan, fosfolipid yang mengurangi tegangan permukaan pada tempat

pertemuan antara udara- alveoli. Ruang interstitial antara alveoli sangat tipis sehinga memungkinkan

kontak maksimum antara kapiler dan alveoli untuk pertukaran udara.

Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang

melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh tegangan

permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk pertama kalinya. Tetapi sekali membuka alveoli,

pernapasan selanjutnya dapat di pengaruhi pergerakan pernapasan yang relatif lemah. Untungnya

pernapasan bayi baru lahir yang pertamakali sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif

sebesar 50 mmHg dalam ruang intrapleura.

Pada bayi baru lahir, kekuatan otot–otot pernapasan dan kemampuan diafragma untuk bergerak,

secara langsung mempengaruhi kekuatan setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi yang baru lahir yang sehat

mengatur sendiri usaha bernapas sehingga mencapai keseimbangan yang tepat antar-oksigen, karbon

dioksida, dan kapasitas residu fungsional. Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40

kali permenit dengan rentang 30–60 kali permenit ( pernapasan diafragma dan abdomen ) apabila

frekuensi secara konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung, suara dengkur

atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam setelah kelahiran.

Rangsangan gerakan pernapasan pertama terjadi karena beberapa hal berikut :

1.      Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi mekanik)

Page 14: Bounding Attachment

2.      Penurunan PaO2 dan peningkatan PaO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus

(stimulasi mekanik).

3.      Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di salam uterus ( stimulasi sensorik).

4.      Refleks deflasi Hering Breur.

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir.Usaha

bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli,selain karena adanya surfaktan,juga karena

adanya tarikan nafas dan pengeluaran napas dengan merintih sehingga udara bisa gtertahan di dalam.

Cara neonates bernapas dengan cara bernapas difragmatik dan abdominal, sedangkan untuk frekuensi dan

dalamnya bernapas belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru

kaku, sehingga terjadi atelektasis. Dalan kondisi seperti ini(anoksia), neonatus masih mempertahankan

hidupnya karena adanya kelanjutan metabolism anaerobik.

a. Perkembangan paru-paru

Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang dan kemudian

bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjut sampai sekitar

usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin

memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan

mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan

permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.

b. Awal adanya napas

Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :

1)   Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat

pernafasan di otak.

2)   Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang

merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan,

kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan

serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.

3)   Penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan

merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya

kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.

Page 15: Bounding Attachment

4)   Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.

c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :

1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru

2). Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.

Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup

dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya

meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk

mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak

kolaps pada akhir pernapasan.

Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang

menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen

dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.

d. Dari cairan menuju udara

Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama

persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secara

sectio cesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah

dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi

ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh

pembuluh limfe dan darah.

e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler

Page 16: Bounding Attachment

Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan

kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami

vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen

yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk

hipoksia.

Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan

membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi

luar rahim.

2.3 Perubahan Pada Sistem Sirkulasi

Penyesuaian sirkulasi sangat memungkinkan aliran darah yang adekuat melalui paru adalah satu

faktor penting selain mulainya pernapasan ketika lahir. Oleh karena itu paru tidak berfungsi terutama

selama kehidupan fetal,maka jantung fetus tidak perlu memompa banyak darah melalui paru.sebaliknya

jantung fetus harus memompa darah dalam jumlah besar melalui plasenta. Sebagian besar darah yang

masuk ke atrium kanan dari vena kava inferior langsung berjalan lurus melalui permukaan posterior

atrium kanan dan kemudian melalui foramen ovale langsung masuk ke dalam atrium kiri. Jadi, darah yang

di ogsigenisasi baik dari plasenta masuk ke sisi kiri jantung bukan ke sisi kanan jantung dan dipompa

oleh ventrikel kiri terutrama ke dalam pembuluh darah kepala dan anggota gerak bawah.

Darah yang masuk atrium kanan dari vena kava superior langsung berjalan turun melalui katup

trikuspidalis masuk ke dalam ventrikel kanan. Darah ini terutama darah deoksigenisasi dari daerah kepala

fetus, dan dipompa oleh ventrikel kanan masuk ke dalam arteria pulmonalis, kemudian terutama melalui

duktus arteriosus masuk ke dalam aorta desenden dan melalui arteria umbilikalis masukke plasenta,

tempat darah deoksigenisasi mengalami oksigenisasi.

2.4 Sistem Sirkulasi dan Hematologi

Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh paru yang besar (lebih

tinggi dibanding tahanan vascular sistemik) hanya 10% dari keluaran ventrikel kanan yang sampai paru,

sedangkan sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui duktus arteriosus bottali.

Page 17: Bounding Attachment

Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara mendadak (saat umbilical

cord dipotong/dijepit),tekanan atrium kanan menjadi rendah,tahanan pembuluh darah sistemik(SVR) naik

dan pada saat yang sama paru mengembang,tahanan vascular paru menyebabkan penutupan foramen

ovale menutup setelah beberapa minggu,aliran darah di duktus arteriosus bottali berbalik dari kiri ke

kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan duktus arteriosus secara fisiologis terjadi pada

umur bayi 10-25 jam yang di sebabkan kontraksi otot polos pada akhir atreri pulmonalis dan secara

anatomis pada usia 2-3 minggu.

Pada neonatus, reaksi pembuluh darah masih sangat kurang sehingga keadaan kehilangan darah,

dehidrasi,dan kelebihan volume juga sangat kurang untuk di toleransi. Manajemen cairan pada neonatus

harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Tekanan sistolik merupakan indicator yang baik untuk menilai

sirkulasi volume darah dan dipergunakan sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian volume.

Otoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir tetap terpelihara normal pada tekanan sistemik antara

60-130 mmHg. Frekuensi nadi bayi rata-rata 120x/menit dengan tekanan darah sekitar 80/60mmHg.

Perubahan pada Sistem Peredaran Darah

Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan

mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi

yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi dua perubahan besar, yaitu sebagai barikut :

Sistem sirkulasi darah janin yaitu melalui,

a.       Vena umbilical

1.      Berasal dari korda umbilika ke sisi bawah hati dan bawah darah kaya akan oksigen dan nutrisi.

2.      Vena ini punya satu cabang yang menghubungkan vena porta dan menyuplai hati.

b.      Ductus Venosus (dari vena ke vena)

1.      Menghubungkan vena umbilikal ke vena cava inverior.

2.      Pada titik ini, darah tercampur dengan darah deogsigenasi yang kembali dari bagian bawah tubuh.jadi,

darah terogsigenasi dengan baik .

c.       Foramen ovale

1.      Foramen ovale adalah lubang sementara antara atrium yang merupakan jalan masuk mayoritas darah dari

vena cava inferior menyebrang ke dalam atrium kiri.

Page 18: Bounding Attachment

2.      Alas an pengalihan ini adalah darah tidak perlu melalui paru-paru untuk mengumpulkan oksigen.

d.      Duktus arteriosus (dari arteri ke arteri)

Duktus dari arah dua percabangan arteri pulmoner ke aorta desenden, masuk ke titik dibawah tempat

terdapat arteri subklavia dan arteri carotid.

e.       Arteri hipogastik

Percabangan dari arteri iliaka interna dan jadi arteri umbilikal saat percabangan ini masuk ke korda

umbilical.Percabangan ini megembalikan darah ke plasenta. Darah perlu waktu 1,5 menit untuk

bersikulasi dan melalui perjalanan berikutnya.

Adaptasi ke kehidupan ekstrauterin

a.       Setelah anak lahir anak bernapas untuk pertama kalinya.maka, terjadilah penurunan tekanan dalam arteri

pulmonalis sehingga banyak darah yang mengalir ke paru-paru.

b.      Ductus arteriosus tertutup satu sampai dua menit setelah anak bernapas

c.       Dengan terguntingnya tali pusat, darah dalam vena cava inferior berkurang. Dengan demikian, tekanan

dalam atrium atau serambi kanan berkurang.

d.      Sebaliknya, tekanan dalam atrium kiri bertambah sehingga menyebabkan penutupan voramen ovale.

e.       Sisa ductus arteri menjadi ligamentum arteriosus.

f.       Sisa ductus venosus menjadi ligamentum teres hepatic.

g.      Arteri umbilikal menjadi ligamentum pesikoumbilical lateral kiri dan kanan.

Struktur anatomi khas sirkulasi fetal, paru tidak berfungsi selama kehidupan fetal dan hati hanya

berfungsi sebagaian, maka tidak perlu bagi jantung fetus untuk memompa banyak darah baik melalui paru

atau hati. Sebaliknya jatung fetus harus memompa darah dalam jumlah yang besar melalui plasenta. Oleh

karena itu, susunan anatomi sistem sirkulasi fetal bekerja sangat berbeda dengan sistem sirkulasi orang

dewasa.

Peredaran darah

Pada masa fetus, peredaran darah dimulai dari plasenta melalui vena umbilikalis lalu sebagian ke hati

dan sebagian lainnya langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri

darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh, sedangkan yang dari bilik kanan darah di pompa sebagian

ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.

Setelah bayi lahir, paru akan berkembang yang akan mengakibatkan tekanan arteriol dalam paru

menurun yang diikuti dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan. Kondisi ini menyebabkan tekanan

jantung kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung kanan, dan hal tersebutlah yang membuat

foramen ovale secarafungsional menutup. Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran. Oleh

Page 19: Bounding Attachment

karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik dan juga karena rangsangan

biokimia (PaO2 yang naik) serta duktus arteriosus yang berobliterasi. Hal ini terjadi pada hari pertama.

Aliran darah paru pada hari pertama kehidupan adalah 4-5 liter per menit/m² (gessner, 1965).

Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 2,96 liter/menit/m² dan bertambah pada hari kedua

dan ketiga (3,54 liter/m²) karena penutupan duktus arteriosus. Tekanan darah pada waktu lahir di

pengaruhi oleh jumlah darah yang melalui transfuse plasenta yang pada jam-jam pertama sedikit

menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.

·         Transisi Pada Darah

Pada umumnya bayi baru lahir ( BBL) dilahirkan dengan nilai hemoglobin ( Hb) yang tinggi.

Hemoglobin F adalah Hb yang dominan pada periode janin, namun akan lenyap pada satu bulan pertama

kehidupan selama beberapa hari pertama. Nilai Hb akan meningkat sedangkan volume plasma akan

menurun, akibatnya hematokrit normal hanya pada 51 – 56% neonatus. Pada saat kelahiran meningkat

dari 3% manjadi 6% , pada minggu ke-7 sampai ke-9 setelah bayi baru lahir akan turun perlahan. Nilai

Hb untuk bayi berusia 2 bulan rata-rata 12 g/dl.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hemoglobin pada bayi baru lahir :

1. waktu pengkleman tali pusat. Penundaan pengkleman tali pusat dapat meningkatakan volume darah

neonotus 25-40% , keuntungan penundaan pengkleman :

a. Volume yang besar meningkatkan perfusi kapiler baru

b. Berlanjutnya bolus darah teroksigenasi selama nafas pertama yang tidak teratur.

2. Pencapaian oksigenasi adekuat yang lebih cepat membuat penutupan struktur janin.

3. Posisi bayi baru lahir segera setelah lahir

Sedangkan darah merah BBL memiliki umur yang singkat , yaitu 80 hari , sedangkan sel darah merah

orang dewasa 120 hari. Pergantian sel yang cepata ini menghasilkan lebih banyak sampah metabolic

akibat penghancuran sel termasuk bilirubin yang harus di metabolisme. Muatan bilirubin yang berlebihan

ini menyebabkan ikterus fisiologis yang terlihat pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, terdapat hitung

retukulosit yang tinggi pada bayi baru lahir yang mencerminkan pembentukan sel darah merah baru

dalam jumlah besar.

Page 20: Bounding Attachment

Sel darah putih rata-rata pada bayi baru lahir memiliki rentang dari 10.000 hingga 30.000/mm .

peningkatan lebih lanjut dapat terjadi pada BBL normal selama 24 jam pertama kehidupan. Pada saat

menangis yang lama juga dapat menyebabkan hitung sel darah putih mengandung granulosit dalam

jumlah yang besar.

Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi :

a. Sirkulasi Darah Fetus

1)      Struktur tambahan pada sirkulasi fetus

a). Vena umbulicalis 

membawa darah yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar

b). Ductus venosus 

meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru

yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.

c). Foramen ovale 

merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra

d). Ductus arteriosus 

merupakan bypass yang terbentang dari venrtriculuc dexter dan aorta desendens

e). Arteri hypogastrica 

dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri

ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal sebagai arteri

hypogastica.

2)      Sistem sirkulasi fetus

a). Vena umbulicalis 

membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica

meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior

Page 21: Bounding Attachment

b). Ductus venosus 

merupakan  cabang – cabang dari venaumbilicalis dan mengalirkan sejumlahbesar darah yang mengalami

oksigenasi ke dalam vena cava inferior

c). Vena cava inferior 

mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari

vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium dextrum

d). Foramen ovale 

memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra

untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan

kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan

ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang

mengalami oksigenasi

e). Vena cava superior 

mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa

aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam venriculus

dexter

f). Arteria pulmonalis 

mengalirkan darah campuran keparu - paru yang nonfungsional,yanghanya memerlukan nutrien sedikit.

g). Ductus arteriosus :

mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok

darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior

h). Arteria hipogastrika 

merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung

leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal.

b. Perubahan yang terjadi pada saat lahir

Page 22: Bounding Attachment

1)      Penghentian pasokan darah dari plasenta

2)       Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru

3)      Penutupan foramen ovale

4)      Fibrosis

a). Vena umbilicalis

b). Ductus venosus

c). Arteriae hypogastrica

d). Ductus arteriosus

sirkulasi pulmonari : vena umbilikus, duktus venosus,foramen ovale,dan duktus anteriosus.

Sirkulasi Fetus

a.       Rintangan tinggi pada saat sirkulasi pulmonal.

b.      Rintangan rendah pada saat sirkulasi sistemik.

Terjadinya pergerakan darah dari sebelah kanan ke kiri.

a.       Foramen Ovale

Tekanan arteri sebelah kiri rendah karena darah yang kembali ke paru-paru adalah rendah dan tingginya

tekanan pada arteri sebelah kanan karena isis pada darah dari plasenta tinggi.

b.      Duktus Arteriosus

Rintangan tinggi pada sirkulasi pulmonary. Rintanga (resisten) rendah pada sirkulasi sistemik fetus dan

fungsi prostaglandin.

Sirkulasi Neonatal

a.       Banyak perubahan dalam sirkulasi ketika kelahiran. Bertambahnya aliran darah pada sirkulasi pulmonal

terjadi akibat turunnya resisten pada sirkulasi pulmonal sehingga paru-paru mengembang.

b.      Darah vena kembali daripada jantung meningkat.

c.       Tekanan arteri kiri meningkat,sedangkan arteri kanan berkurang mengakibatkan foramen ovale tertutup.

d.      Resisten sirkulasi sistemik lebih tinggi daripada resisten pulmonal dalam masa 24 jam. Fungsi

prostaglandin menyebabkan duktus arteriosus menutup.

e.       Arteri-arteri umbilikus mengerut dan aliran darah ke plasenta berhenti.

Page 23: Bounding Attachment

Perubahan Sirkulasi Fetal Waktu Lahir

a.       Hilangnya aliran darah dalam jumlah besar melalui plasenta.

Sebenarnya hal ini meningkatkan tekanan aorta serta tekanan atrium kiri.

b.      Tahapan vaskular paru sangat menurun.

Sebagai akibat dari pengembangan paru-paru. Pada fetus yang tidak mengembang, pembuluh darah

tertekan karena volume paru yang kecil. Segera setelah mengembang, pembuluh darah tersebut tidak lagi

tertekan dan tahanan terhadap aliran darah berkurang.

c.       Penutupan foramen ovale

Tekanan atrium kanan yang rendah dan tekanan atrium kiri yang tinggi, secara sekunder akan

berpengaruh terhadap perubahan tahanan paru dan sistem waktu lahir sehingga menyebabkan

kecenderungan darah mengalirkan balik dari atrium kiri ke atrium kanan bukan sebaliknya,seperti yang

terjadi dalam kehidupan fetal. Akibatnya katup kecil yang terletak diatas foramen ovale pada sisi kiri

septum atrium menutup lubang tersebut karena hal tersebut dapat mencegah aliran lebih lanjut.

d.      Penutupan duktus arteriosus

Efek yang sama terjadi dalam hubungannya dengan duktus arteriosus karena meningkatkan tahanan pada

paru dan mengurangi trahanan pada arteri purmonalis. Sebagai akibatnya, segera setelah lahir, darah

mulai mengalir balik dari aorta ke arteri pulmonalis bukan dengan arah sebaliknya dari aorta seperti

kehidupan fetal. Akan tetapi, hanya setelah beberapa jam dinding otot duktus arteriosus mengadakan

kontraksi nyata, dan dalam 8 hari kontraksi cukup untuk menghentikan aliran darah. Hal ini dinamakan

penutupan fungsional duktus arteriosus. Kemudian, terkadang selama bulan ke-2 kehidupan, biasanya

duktus arteriosus tertutup secara anatomi oleh pertumbuhan jaringan fibrosa.

Pembentukan Sel-Sel Darah

a.       Sel-sel darah berinti mulai dibentuk pada kantung kuning telur dan lapisan mesotel plasenta sekitar

minggu ke-3 perkembangan fetus. Satu minggu kemudian diikuti pembentukan sel-sel darah merah oleh

mesenkim dan endotel pembuluh darah fetus.

b.      Minggu ke-6, hati mulai membentuk sel darah.

c.       Pada bulan ke-3 dan seterusnya sumsum tulang mulai semakin membentuk sel-sel darah merah dan putih.

Sementara itu, struktur-struktur lain kehilangan kemampuannya sama sekali untuk membentuk sel-sel

darah.

2.5 Perubahan pada Sistem Gastrointestinal

Page 24: Bounding Attachment

Sebelum lahir, janin cukup bulan mempraktikkan perilaku mengisap dan menelan. Pada saat lahir,

reflek muntah dan batuk yang matur telah lenyap. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk

menelan dan mencerna sumber makanan dari luar cukup terbatas. Sebagaian besar keterbatasan tersebut

membutuhkan berbagai enzim dan hormon pencernaan yang dapat di saluran cerna ( mulai dari mulut

sampai dengan usus ).

Kamampuan absorpsi karbohidrat pada bayi baru lahir kurang efisien, sedangkan absorpsi

monosakarida ( glukosa ) telah efisien. Regurgitasi pada bayi baru lahir disebabkan oleh sfingter jantung,

sambungan esophagus bawah, dan lambung yang tidak sempurna. Kapasitas lambung pada bayi baru lahir

cukup bulan sangat terbatas, kurang dari 30cc. hal ini di sebabkan karena usus bayi baru lahir relatif tidak

matur dan sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien di bandingkan orang

dewasa sehingga gelombang peristaltiknya sukar untuk di prediksi. Lipatan dan vili dinding usus belum

berkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat

sehingga meningkatkan absorpsi yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan

usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produksi enzim mikrovilus. Epitel

sel yang tidak matur mempengaruhi usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya.

Pada awal kehidupan, bayi baru lahir menghadapi proses penutupan usus ( permukaan epitel usus

menjadi tidak permeable terhadap antigen ). Sebelum penutupan usus bayi akan rentan terhadap infeksi

virus / bakteri dan juga terhadap stimulasi allergen melalui penyerapan molekul-molekul besar oleh usus.

Kolon bayi baru lahir kurang efisien dalam menyimpan cairan daripada kolon orang dewasa sehingga

bayi cenderung mengalami kompilasi kehilangan cairan, misalnya gangguan diare.

2.6  Perubahan imunitas

Pada kehamilan 8 minggu telah ditemukan limfosit, dengan tuanya kehamilan maka limfosit juga

banyak di temukan dalam ferifer dan terdapat pula limfe. Sel –sel limfoid membentuk molekul

immunoglobulin gamma G yang merupakan gabungan immunoglobulin gamma A dan gamma M.

Gamma G dibentuk paling banyak setelah 2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin di dapat dari

ibu melalui plasenta. Bila terjadi infeksi maka janin mengadakan reaksi dengan plasmasitosis,

penambahan penambahan folikel limfoid dan sintesis gamma M immunoglobulin. Gamma A

immunoglobulin telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan segera setelah lahir,

khususnya sekret dari traktus digestifus,respiratorus,kelenjar ludah,pancreas dan traktus urogenital.

Gamma M immunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan setara dengan keadaan flora

normal dalam saluran pencernaan. Akan tetapi bayi hanya dilindungi oleh Gamma G immunoglobulin

Page 25: Bounding Attachment

dari ibu dan terbatas kadarnya juga kurangnya Gamma A immunoglobulin yang menyebabkan neonatus

berkemungkinan besar rentan infeksi dan sepsis.

Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan

terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami

maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau

meminimalkan infeksi.

Berikut beberapa contoh kekebalan alami:

a. perlindungan oleh kulit membran mukosa

b. fungsi saringan saluran napas

c. pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus

d. perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL

membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL

tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.

Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung

banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat

dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah

pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Bayi memiliki imunoglobulin waktu lahir, namun keberadaannya dalam rahim terlindung

membatasi kebutuhan untuk bereaksi pada kekebalan trhadap antigen tertentu. Ada tiga macam

imunoglobulin (Ig) atau antibodi (huruf menunjukan masing-masing golongan ),yaitu IgG,igA, dan IgM.

Hanya IgG yang cukup kecil melewati pembatas plasenta , IgG merupakan golongan antibodi yang sangat

penting dan kira-kira 75% dari seluruh antibodi. IgG mempunyai kekebalan terhadap infeksi kuman virus

tertentu. Pada waktu lahir, tingkat IgG bayi sama dengan atau sedikit lebih banyak daripada ibu. Tingkat

Ig ini memberikan kekebalan pasif selama beberapa bulan kehidupan.

IgM dan IgA tidak melintasi pembatas plasenta, namun dibuat oleh janin. Tingkat IgM pada

periode kehamilan besarnya 20% dari IgM orang bisa dan diperlukan waktu 2 tahun untuk dapat

menyamai tingkat orang dewasa. Tingkat IgM yang relative rendah membuat bayi rentan terkena infeksi.

Page 26: Bounding Attachment

IgM juga penting sebab sebagian besar antibodi yang terbentuk pada sewaktu terjadi respons primer

adalah golongan ini. Tingkat IgA sangat rendah dan diproduksi dalam waktu yang lama walaupun tingkat

salive sekresi mencapai tingkat oreang dewasa dalam kurun waktu 2 bulan. IgA melindungi dari infeksi

saluran pernafasan , saluran usus lambung ,dan mata. Sedangkan ,imunoglobulin jenis lainnya, yaitu IgD

dan IgE, tidak begitu berkembang pada masa awal bayi/neonatus.

2.7 Perubahan Sistem Ginjal

Bayi baru lahir memiliki rentang keseimbangan kimia dan rentang keamanan yang kecil.

Infeksi,diare, dan pola makan yang tidak teratur secara cepat dapat menimbulkan asidosis dan

ketidakseimbangan cairan seperti dehidrasi dan edema ketidakmaturan ginnjal dapat membatasi

kemampuan bayi baru lahir untuk mengeksresi obat. Biasanya sejumlah kecil urine terdapat pada

kandung kemih bayi saat lahir tetapi bayi baru lahir memungkinkan tidak mengeluarkan urine selama 12

24 jam. Berkemih sering terjadi selama periode ini.Berkemih 6-10x dengan warna urine pucat

menunjukan masukan cairan yan cukup. Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15 sampai 60

ml per kilogram /hari.

Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu,dimana dalam kandung kemih telah ada

air kemih yang diekresi kedalam air ketuban.Pada bayi baru lahir,kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc

dan produksi air kemih rata-rata 0,05 – 0,10 cc permenit.Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan

aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah meyebabkan retensi

cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat menyebabkan kehilangan natrium

dalam jumlah yang besar dan ketidak seimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu

mengonsentrasikan urine yang baik yang tercermin dalam berat urine ( 1,004 ) dan osmolitas urine yang

rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada bayi kurang bulan.

Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan, serinmgkali hanya 30

hingga 60 ml, seharusnya tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahir. Debris sel yang

banyak dapat mengidentifikasi adanya cedera atau iritasi di dalam sistem ginjal.

Fungsi ginjal belum sempurna karena :

a.       Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa

b.      Ketidakseimbangan luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal

c.       Renal blood flow relative kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa

Page 27: Bounding Attachment

2.8 Ikterus Neonatorum Fisiologis

Ikterus sendiri sebenarnya adalah perubahan warna kuning akibat deposisi bilirubin berlebihan pada

jaringan; misalkan yang tersering terlihat adalah pada kulit dan konjungtiva mata.

Sedangkan definisi ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir dengan

keadaan meningginya kadar bilirubun di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga kulit,

konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kucing.

 Ikterus juga disebut sebagai keadaan hiperbilirubinemia (kadar bilirubin dalam darah lebih dari 12

mg/dl). Keadaan hiperbilirubinemia merupakan salah satu kegawatan pada BBL karena bilirubin bersifat

toksik pada semua jaringan terutama otak yang menyebabkan penyakit kern icterus (ensefalopati

bilirubin) yang pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembang bayi.

Ikterus neonatorum dibedakan menjadi 2,yaitu :

1.      Neonatorum Fisiologis

Adalah keadaan hiperbirirubin karena faktor fisiologis merupakan gejala normal dan sering dialami bayi

baru lahir.

Ikterus ini terjadi atau timbul pada hari ke-2 atau ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 sampai    dengan

ke-6 dan akan menghilang pada hari ke-7 atau ke-10. kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak

lebih daro 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan akan menghilang pada hari ke-14.

Bayi tampak biasa, minum baik dan berat badan naik biasa.

Penyebab ikterus neonatorum fisiologis diantaranya adalah organ hati yang belum “matang” dalam

memproses bilirubin, kurang protein Y dan Z dan enzim glukoronyl tranferase yang belum cukup

jumlahnya. Meskipun merupakan gejala fisiologis, orang tua bayi harus tetap waspada karena keadaan

fisiologis ini sewaktu-waktu bisa berubah menjadi patologis terutama pada keadaan ikterus yang

disebabkan oleh karena penyakit atau infeksi.

2.      Ikterus Neonatorum Patologis

Adalah keadaan hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi. Ikterus neonatorum patologis ini

ditandai dengan :

a. Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan; serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl.

b. Peningkatan kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam.

Page 28: Bounding Attachment

c. Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg% pada bayi kurang bulan (BBLR) dan12,5   mg% pada

bayi cukup bulan.

d.Ikterus yang disertai proses hemolisis.

e. Bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl, atau kenaikan bilirubin serum 1 mg/dl/jam atau lebih 5

mg/dl/hari.

f. Ikterus menetap sesudah bayi berumur 10 hari (cukup bulan) dan lebih dari 14 hari pada   BBLR.

2.9 Perubahan Sistem Termogulasi

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan

adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang

hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu

dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada

lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang

bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil

ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu

meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus

menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak

coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam

waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan

lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan

asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan

berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai hipotermia

bila suhu tubuh turun dibawah 360C.Suhu normal pada neonatus adalah 36,5–37,0 Bayi baru lahir

mudah sekali terkena hipotermia yang disebabkan oleh:

a. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna.

b. Permukaan tubuh bayi yang relatife lebih luas.

c. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.

d. Bayi belum mampu mengatur possisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan.

Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah dan upaya mempertahankan

suhu tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6 – 12 jam pertama setelah

lahir. Misal: bayi baru lahir dibiarkan basah dan telanjang selama menunggu plasenta lahir atau meskipun

lingkungan disekitar bayi cukup hangat namun bayi dibiarkan telanjang atau segera dimandikan.

Gejala hipotermi :

Page 29: Bounding Attachment

1. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis, hipotonus, tidak kuat

menghisap ASI dan menangis lemah.

2. Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut jantung menurun.

3. Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai dan

lengan.

4. Muka bayi berwarna merah terang

5. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan

kegagalan fungsi jantung, perdarahan terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian.

Terdapat empat mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir

kelingkunganya.

a.       Konduksi

Panas dihantarkan dari tubuh bayi ketubuh benda di sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh

bayi. (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain

melalui kontak langsung). Contoh hilangnya pans tubuh bayi secara konduksi, ialah menimbang bayi

tanpa alas timbangan, tangan dpenolong yang dingin memegang bayi baru lahir,  menggunakan stetoskop

dingin untuk pemeriksaan bayi baru lahir.

b.       Konveksi

Panas hilang dari bayi ke udara sekitanya yang sedang bergerak (jumlah pans yang hilang tergantung

pad kecepatan dan suhu udara). Contoh hilanya panas tubuh bayi secara konveksi, ialah membiarkan atau

menempatkan bayi baru lahir dekat jendela, membiarkan bayi baru lahir diruangan yang terpasng kipas

angin.

c.       Radiasi

Panas di pancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya kelingkungan yang lebih dingin

(Pemindahan panas anatar dua objek yang mempunyai suhu berbeda). Contoh bayi mengalami kehilangan

panas tubuh secara radiasi, ialah bayi baru lahir di biarkan dalam ruangan dengan Air onditioner (AC)

tanpa di berikan pemanas(Radiant Warmer), bayi baru lahir dibiarkan keadaan telanjang, bayi baru lahir

di tidurkan berdekatan dengan ruangan yang dingin, misalnya dekat tembok.

Page 30: Bounding Attachment

d.       Evaporasi

Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembababan udara

(perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadu uap). Evaporasi di pengaruhi oleh jumlah panas

yang di pakai tingkat kelembaban udara, aliran udar yang melewati apabila bayi baru lahir di biarkan suhu

kamar 250C, maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi 200 perkilogram

berat badan (Perg BB), sedangkan yang di bentuk hanya satu persepuluhnya.

Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir, antar lain mengeringkan bayi secara

seksama, menyelimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat, menutup bagian kepala

bayi, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya.

2.10 Sistem Metabolisme

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan

penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar

glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1

sampai 2 jam).

Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :

a. melalui penggunaan ASI

b. melaui penggunaan cadangan glikogen

c. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.

BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan membuat glukosa

dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup.

Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan

terakhir dalam rahim.

Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan

menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak

Page 31: Bounding Attachment

sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan

glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan

(prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres

janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir).

Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,

apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada

awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di sel-sel otak.