bradikardi
DESCRIPTION
unfinishTRANSCRIPT
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien• Nama : Tn. S• Umur : 37 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Suku : Minangkabau• Alamat : Guguk
AnamnesaA
Keluhan Utama :Penurunan kesadaran sejak 1,5 jam SMRSA
Awalnya pasien sedang berada dikebun akan tetapi pasien tidak kembali kerumah setelahnya, setelah dicari pasien ditemukan sedang bersandar didekat
kebunnya dan tidak menyahut ketika dipanggilPasien juga mengeluhkan pusing
Sesak nafas (-)Nyeri dada (-)
Seorang pasien laki-laki usia 37 tahun masuk melalui IGD RSUD Arosuka pada tanggal 2016 dengan :
Riwayat Penyakit Dahulu :
-Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya
-Riwayat penyakit jantung tidak ada-Riwayat nyeri dada tidak ada
-Riwayat tekanan darah tinggi tidak ada-Riwayat penyakit diabetes melitus tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti ini
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
• Keadaan umum : sedang• Kesadaran : somnolen• Tekanan Darah : 110/70 mmHg• Frekuensi Nadi : 39x/menit, tidak kuat angkat• Frekuensi Nafas : 20x/menit• Suhu : 370C
Pemeriksaan Sistemik
Kulit •Tidak ditemukan kelainan
Kepala •Bentuk bulat simetris
Mata •Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik (-/-)
THT •Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Sistemik
Leher •JVP 5-2 cmH2O •Pembesaran kelenjar getah bening (-)•Tiroid tidak membesar
Thoraks•Paru :• Inspeksi : Normochest, simetris kanan=kiri, statis dan dinamis• Palpasi : Fremitus kanan=kiri• Perkusi : Sonor•Auskultasi : Vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
•
Jantung Inspeksi : iktus tidak terlihat Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS Perkusi : batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
batas jantung kanan : Linea Sternalis Dextrabatas atas : RIC II Sinistra
Auskultasi : BJ murni, irama reguler, bising (-)
Pemeriksaan Sistemik
Abdomen•: Inspeksi : Distensi (-)•Palpasi :Supel. Nyeri tekan di epigastrium (-).• Hepar & lien tidak teraba.•Perkusi : Timpani•Auskultasi : bising usus (+) normal
Punggung •Tidak ada kelainan
Ekstremitas •Akral hangat, perfusi baik CTR < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan 12/2/2016 Nilai Rujukan / Satuan
HGB 15,1 (L : 14-18) gr/ml
HCT 43 (L : 40 – 54) %
PLT 259.000 150-500 Ribu/mm
WBS 8.000 5-10 Ribu/mm
GDR 90 (70-110) M/DL
29 Februari 2016
Pemeriksaan EKGtanggal 29 Februari 2016, Pukul …..
• Irama : Sinus Bradikardi
• Heart Rate: 39 x/ menit
• Axis : Normoaxis
• Gel. P : Normal
• PR interval:
• Durasi QRS:
• Gel. Q :• Hipertrofi
Ventrikel:• ST segmen
: Isoelektris
• Gel. T :• Kesan :
tanggal 29 Februari 2016, Pukul 20: 24: 35
• Irama : Sinus Bradikardi
• Heart Rate: 64
x/ menit• Axis :
Normoaxis• Gel. P :
Normal• PR interval
: 0,08 s
• Durasi QRS:
Lebar 0,12 s ; gelombang delta
• Gel. Q : Q patologis di lead II, III, AvF
• Hipertrofi Ventrikel: -
• ST segmen:
Isoelektris• Gel. T :
Normal• Kesan :
Sinus bradikardi dengan HR 64 x/menit normoaxis + Wolff-Parkinson-White syndrome + old myocardial infarction inferior
Diagnosa Kerja
Bradikardia Simptomatik
Terapi• Konsul dr. Boy Hutapery, Sp.PD
• O2 3 L /menit• IVFD RL 12 jam /kolf• Sulfas Atropin 0,5 mg IV IGD pukul 20.05 WIB cek EKG ulang 5 menit
lagi HR: 65X/menit • Sulfas Atropin 3 x 0,5 mg (IV)• Salbutamol 2 x 2 mg (p.o)• Lansoprazole 1 x 1 tab (p.o)• EKG ulang besok pagi• Vital sign /4jam•
Follow Up
1 Maret 2016
S/ : Kesadaran (+)Sesak (-)
Nyeri dada (-)O/ : KU Kes TD
Nd Nfs TSdg CMC 110/70 45x/i
20x/i 360C Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera tidak
ikterik -/-Thoraks :
Paru : Vesikular, Rh -/-, wh -/-
Cor : Inspeksi: iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus tidak teraba
Perkusi : batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
batas jantung kanan : Linea Sternalis Dextra
batas atas : RIC II Sinistra
Auskultasi : BJ murni, irama reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, distensi (-)Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik
2 Maret 2016
S/ : Kesadaran (+)Sesak (-)
Nyeri dada (-)O/ : KU Kes TD
Nd Nfs TSdg CMC 110/70 45x/i
20x/i 360C Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera tidak
ikterik -/-Thoraks :
Paru : Vesikular, Rh -/-, wh -/-
Cor : Inspeksi: iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus tidak teraba
Perkusi : batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
batas jantung kanan : Linea Sternalis Dextra
batas atas : RIC II Sinistra
Auskultasi : BJ murni, irama reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, distensi (-)Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik
Follow Up2 Maret 2016
P/ EKG tanggal 29 Februari 2016, Pukul 20: 24: 35
Irama : Sinus BradikardiHeart Rate : 45 x/ menit
Axis : N ormoaxisGel. P : Normal
PR interval : 0,08 s Durasi QRS : Lebar 0,12 s ; gelombang delta
Gel. Q : Q patologis di lead II, III, AvF
Hipertrofi Ventrikel: -ST segmen : ST elevasi V3 V4
Gel. T : Normal
Kesan : Sinus bradikardi dengan HR 45 x/menit normoaxis + Wolff-Parkinson-White syndrome + old myocardial infarction inferior
2 Maret 2016
Pemeriksaan 12/2/2016 Nilai Rujukan /
Satuan
Total kolesterol 132 (150-200) mg/dl
Trigliserida 59,4 (60-150) mg/dl
HDL-Kolesterol 36 (p>55, w>65) mg/dl
LDL-Kolesterol 84 (<150) mg/dl
Asam Urat 5,7 (2,5-7,7) mg/dl
Follow Up2 Maret 2016
A/ - Bradikardi Simptomatis- Inferior Miocardial infark
- Wolff-Parkinson-White Syndrome
Th/
Visite dr. Boy Hutapery, Sp.PDO2 3 L /menit
IVFD RL 12 jam /kolf IVFD RL 6 jam / kolfSulfas Atropin 3 x 0,5 mg (IV)Lansoprazole 1 x 1 tab (p.o)
Aspilet 1 x 80 mg p.oClopidogrel 1 x 75 mg p.o
Antasid 3 x CIEKG/ hari
Vital sign /4jamRujuk RSUP Dr.M Djamil Padang
Rangkuman
Keluhan Utama •Penurunan kesadaran sejak 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit
•Awalnya pasien sedang berada dikebun akan tetapi pasien tidak kembali kerumah setelahnya, setelah dicari pasien ditemukan sedang bersandar didekat kebunnya dan tidak menyahut ketika dipanggil.•Pasien juga mengeluhkan pusing. •sesak nafas (-), •Nyeri dada (-)
•tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. •Riwayat penyakit jantung, nyeri dada, tekanan darah tinggi, dan penyakit diabetes melitus disangkal.
SubjektifSeorang pasien laki-laki usia 37 tahun masuk melalui IGD RSUD Arosuka pada tanggal 29 Februari 2016 dengan
Rangkuman
Vital Sign
• keadaan umum : tampak sakit sedang, • kesadaran somnolen, • tekanan darah 110/70 mmHg,• frekuensi jantung 30 x/menit tidak kuat angkat, • frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 37 ºc
Thoraks •iktus tidak terlihat dan teraba di 1 jari medial LMCS, •batas jantung normal, •BJ murni, irama regular, bising (-)
Hasil Laboratorium•Hb 15,1 gr/ml ,• Ht 43%, •trombosit 259.000/mm, •leukosit 8.000/mm, •GDR 90 M/DL
Objektif
Rangkuman
EKG• kesan bradikardia dengan frekuensi nadi
39x/menit, • Wolff-Parkinson-White Syndrome, • infark miokard inferior.
•Bradikardia dengan frekuensi nadi 45x/menit,• Wolff-Parkinson-White Syndrome, •Infark miokard inferior & anteroseptal.
Objektif
Rangkuman
Diagnosis • Bradikardi Simptomatis
Data Penunjang
• penurunan kesadaran sejak 1,5 jam, dan pusing (+)
• pemeriksaan fisik ditemukan pasien tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 39 x/menit tidak kuat angkat, frekuensi nafas 20 x/menit
• pemeriksaan EKG didapatkan kesan bradikardi dengan frekuensi nadi 39x/menit, Wolff-Parkinson-White Syndrome, infark miokard inferior.
• Pada hari rawatan kedua, dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan kesan Bradikardia dengan frekuensi nadi 45x/menit, Wolff-Parkinson-White Syndrome, Infark miokard inferior & anteroseptal.
Assesment (penalaran klinis)
Rangkuman
Diagnosis• Bradikardi simptomatik• Infa rk Miokard inferior• Wolff-Parkinson-White Syndrome
Pengobatan
• O2 3 L /menit• IVFD RL 12 jam /kolf IVFD RL 6 jam / kolf• Sulfas Atropin 3 x 0,5 mg (IV)• Lansoprazole 1 x 1 tab (p.o)• Aspilet 1 x 80 mg p.o• Clopidogrel 1 x 75 mg p.o• Antasid 3 x CI• EKG/ hari• Vital sign /4jam• Rujuk RSUP Dr.M Djamil Padang
Pendidikan •Kepada pasien dan keluarga dijelaskan mengenai penyakit, penyebab dan komplikasi yang dapat terjadi
Plan
Tinjauan Pustaka
• Definisi : frekuensi nadi < 60x/menit. • dapat merupakan suatu fenomena fisiologis
normal atau hasil dari penyakit cardiac ataupun non-cardiac.
Bradikardi
Tinjauan Pustaka
Nodus SA
• Merupakan pembangkit impuls alamiah pada sistem konduksi jantung dengan laju 60-100 kali per menit.
• mempunyai sifat otomatisitas yang tertinggi dalam sistem konduksi jantung.
• terletak diatrium kanan pada batas antara vena cava superior dan atrium kanan.
• mendapatkan pasokan darah dari arteri nodus SA yang merupakan cabang dari arteri koroner kanan (pada 65% populasi) atau cabang dari arteri koroner sirkumfleks (pada 25% populasi).Oleh karena itu infark miokard inferior (biasanya akibat stenosis di arteri koroner kanan) bisa disertai komplikasi bradikardia
Nodus AV •mendapatkan pasokan darah dari arteri desenden posterior yang merupakan cabang dari arteri koroner kanan pada 80% populasi•infark miokard inferior paling sering menimbulkan komplikasi gangguan hantaran pada nodus AV (blok AV)
Bradikardi
Atrium Kanan atrium kiri : jalur bachman (Bachman’s bundle)
dipengaruhi : -simpatis : meningkatkan otomatisasi dan konduksi
-Parasimpatis : menekan otomatisasi dan konduksi
Nodus AV
His bundle
berkas cabang kanan dan kiri
serabut Purkinje
Miokard
Tinjauan PustakaBradikardi
Penyebab Intrinsik
•Proses degeneratif•Infeksi atau iskemia•Penyakit infiltratif (amiloidosis, sarkoidosis)•Penyakit kolagen (SLE, reumatoid artritis)•Trauma bedah (penggantian katup, koreksi penyakit jantung bawaan)
Penyebab Ekstrinsik
•Obat-obatan (penyekat beta, digoksin, antiaritmia)•Hipotiroid•Gangguan elektrolit•Hipotermia•Kelainan neurologis•Gangguan saraf otonom (sinkop neurokardiogenik, hipersensitif sinus karotis)
Secara umum bradikardia disebabkan oleh kegagalan pembentukan impuls oleh nodus sinoatrial (sinoatrial node = SA node) atau kegagalan penghantaran (konduksi) impuls dari nodus SA ke ventrikel (hambatan pada AV node)
Tinjauan Pustaka
• jarang menimbulkan gejala apabila frekuensi nadi tidak lebih rendah dari 50 x/menit.
• Saat frekuensi nadi lebih rendah dari 50x/ menit : jantung tidak memompa darah dalam jumlah yang cukup ke jaringan-jaringan tubuh. Keluhan : pusing, kelemahan, fatiq, tekanan darah rendah, instabilitas, sinkop(pingsan atau penurunan kesadaran).
Bradikardi
Tinjauan Pustaka
• Secara klinis bradikardia dapat ditemukan dalam bentuk :
• - sinus bradikardia, • -sindrom sinus sakit (sick sinus syndrome), • -gangguan hantaran pada nodus AV (blok AV).
Bradikardi
Tinjauan Pustaka
• sering ditemukan pada individu normal saat tidur dan pada individu dengan tonus vagal yang tinggi, seperti pada atlet dan dewasa muda sehat. SB juga dapat terjadi saat muntah atau sinkop vasovagal, operasi mata, peningkatan tekanan intracranial, tumor servikal, dan hipoksia berat.
• EKG : -adanya gelombang p sebelum kompleks QRS,– bentuk gelombang p yang normal, – interval PR sedikitnya 0,12 s
BradikardiSinus Bradikardia
Tinjauan Pustaka
• Patologi penyebab :• - - infark miokard akut. Paling sering. secara khusus berhubungan dengan infark
miokard inferior oleh karena dinding miokardial inferior dan nodus SA dan AV biasanya mendapatkan suplai dari arteri koroner kanan.
• - stimulasi vagal yang berlebihan dan atau penurunan tonus simpatis. • -pengaruh obat-obatan.
BradikardiSinus Bradikardia
Tinjauan Pustaka
• Umumnya SB tidak berbahaya bahkan kadang-kadang bermanfaat untuk memperpanjang waktu pengisian ventrikel. Tatalaksana SB tidak diperlukan bila tidak terdapat gejala dan gangguan hemodinamik
• Pada infark miokard akut bila tidak disertai gangguan hemodinamik : umumnya tidak memerlukan terapi khusus. Yang terpenting adalah memastikan hubungan antara gejala dengan bradikardia. Hal ini dapat dilakukan dengan pemantauan irama jantung 24 (holter monitoring), event recorder (perekam irama jantung yang dapat diaktifkan setiap ada gejala), dan loop recorder (alat perekam irama jantung yang ditanam dibawah kulit).
• infark miokard akut dan disertai gangguan hemodinamik : diberikan sulfas atropine (SA) 0,5 mg intravena dan dapat diulang seperlunya. Bila tidak membaik atau SB cenderung berulang maka harus dipasang pacu jantung sementera (temporary pacing).
BradikardiSinus Bradikardia
Tinjauan Pustaka
• adalah gangguan fungsi nodus SA yang disertai gejala• merupakan penyebab bradikardia tersering.. • disebabkan oleh disfungsi dari nodus sinoatrial (nodus SA) dengan
ketidakmampuannya dalam membangkitkan dan mengkondulsi impuls. • biasanya terjadi karena fibrosis idiopatik dari nodus dan juga berhubungan dengan
iskemia miokardial, pemakaian digoxin, dan operasi jantung
BradikardiSindrom Sinus Sakit (Sick Sinus
Syndrome)
Tinjauan Pustaka
• Gambaran EKG- Sinus Bradikardia Berat dan Persisten : Paling sering muncul
- blok sinoatrial periodic
- sinus arrest
BradikardiSindrom Sinus Sakit (Sick Sinus
Syndrome)
Tinjauan Pustaka
• Gambaran EKG-irama junctional atau ventricular escape rhythms, - sindrom braditakikardia, - paroksismal atrial flutter, - atrial fibrilasi
BradikardiSindrom Sinus Sakit (Sick Sinus
Syndrome)