brp-etika-hukum-2015-2016(ff-fkg-fik)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
1/78
Buku Rancangan Pembelajaran
Modul:
Etika, Hukum dalam BidangKesehatan
Ilmu Kedokteran Gigi, Ilmu Keperaatan, Ilmu!armasi
Rumpun Ilmu Kesehatan "I #emester Genap $%&'($%&)
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 1
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
2/78
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 2
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
3/78
Etika dan Hukum Kesehatan merupakan landasan kerja bagi petugas
kesehatan sebelum melaksanakan tugas profesionalnya. Dalam program pendidikan
sarjana kesehatan, salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki oleh peserta
didik adalah mampu menerapkan etika pro*esi kesehatan. Oleh karena itu
peserta didik perlu dibekali dengan pengetahuan berkaitan dengan prinsip etika
kesehatan serta penerapannya dalam praktek sehari-hari.
Selain etika, tenaga kesehatan juga bersinggungan erat dengan hukum
terutama yang terkait dengan bidang kesehatan. Peserta didik perlu memahami
aspek legal praktek kesehatan. Dasar-dasar etika dan hukum kedokteran dan
kesehatan harus diberikan sejak dini dalam proses pendidikan sebagai landasan
aal bagi mahasisa untuk membangun kerangka pikir agar tidak salah dalam
mengambil keputusan etis serta dalam mengantisipasi proses hukum di kemudian
hari.
!odul pengantar ini terdiri dari " SKS dan diberikan pada semester ".
!etode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran aktif #student
centered active learning$ disamping %eramah pemantapan dari narasumber. Peserta
didik berpartisipasi se%ara aktif dalam pembahasan setiap topik dan menyelesaikan
penugasan baik indi&idu maupun kelompok. !etode e&aluasi meliputi penugasan
mandiri dan kelompok, presentasi kelompok, ujian tulis dan partisipasi dalam
diskusi serta penilaian partisipasi dalam diskusi oleh 'utor dan peer group. Etika
akademik sangat dijunjung tinggi selama proses pembelajaran dan mempengaruhi
proses penilaian dan keberhasilan belajar peserta didik.(spek perilaku etika memerlukan pelatihan kasus dan praktek dalam
kegiatan sehari-hari dengan pasien atau melalui kerja lapangan yang diterapkan di
fakultas masing-masing dalam modul lanjutan.
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
Pendahuluan
3
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
4/78
B+B I
I!-RM+#I "M"M
)ama Program Studi*jenjang + umpun Kesehatan * S)ama !odul + Etika dan Hukum Kesehatan.Kode modul + /0S122223Semester + "Peserta + 4K5, 44, 4/K
6umlah SKS + " SKS!etoda pembelajaran + %ollaborati&e learning, %ase based dis%ussion,presentasi
pleno,%eramah narasumber!odul prasyarat + -Pendukung modul + -/ntegrasi antara modul + -
.eskripsi modul
Dalam program pendidikan sarjana kesehatan, salah satu kompetensi utama yang
harus dimiliki oleh peserta didik adalah mampu menerapkan etika profesi
kesehatan. Oleh karena itu peserta didik perlu dibekali dengan pengetahuan
berkaitan dengan prinsip etika kesehatan serta penerapannya dalam praktek
sehari-hari. !ata kuliah ini merupakan modul terintegrasi dalam umpun /lmu
Kesehatan #4akultas Kedokteran, 4akultas Kedokteran 5igi, 4akultas Kesehatan
!asyarakat, 4akultas /lmu Keperaatan dan 4akultas 4armasi$ yang dilaksanakan
dalam tahap akademik. Selain etika, tenaga kesehatan juga bersinggungan erat
dengan hukum terutama yang terkait dengan bidang kesehatan. Peserta didik perlu
memahami aspek legal praktek kesehatan. (spek perilaku etika dan legal
memerlukan penerapan lanjutan melalui kegiatan akademik dan profesi di fakultas
masing-masing.
!odul pengantar ini terdiri dari " SKS dan diberikan pada semester ". !etode
pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran aktif #Student
Centered Active Learning$ disamping %eramah pemantapan dari narasumber.
!etode e&aluasi meliputi penugasan mandiri dan kelompok, presentasi kelompok,
ujian tulis dan partisipasi dalam diskusi serta penilaian partisipasi dalam diskusi
oleh 'utor dan peer group.
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 4
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
5/78
B+B II
K-MPE/E#I
Kompetensi
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasisa mampu memiliki kesadaran atau
keaspadaan moral mengenai aspek etika, dilema etika, dan penerapan etika
dalam praktek serta mampu memahami dan berperilaku menurut hak dan
keajibannya sesuai kebijakan pelayanan kesehatan /ndonesia.
#ubkompetensi
• !enjelaskan kaidah dasar bioetika yang ada dalam kasus beserta alasannya
• !enjelaskan dilema etika yang ada dalam kasus menggunakan kerangkalogika prima fa%ie
• !enjelaskan konteks prima fa%ie yang ada dalam kasus
• !emformulasikan penyelesaian masalah etika dalam kasus
• !enjelaskan value based ethics yang ada dalam kasus
• !enjelaskan nilai etika sosial budaya yang ada dalam kasus
• !enjelaskan nilai etika yang ada dalam dirinya sendiri serta
membandingkannya dengan orang lain
• !enjelaskan persamaan dan perbedaan etika antar profesi kesehatan
•
!enjelaskan aturan hukum terkait kasus• !enjelaskan kategori kasus malpraktek medis
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 5
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
6/78
Bagan Alir Kompetensi
Memiliki kesadaran atau kewaspadaanmoral mengenai aspek etika, dilema
etika, dan penerapan etika dalam
praktek, serta mampu memahami dan berperilaku menurut hak dan
kewajibannya sesuai kebijakan
pelayanan kesehatan Indonesia
Mampu menjelaskan aspek
etika, disiplin, dan hukum
dalam praktek kesehatan
Mampu melakukan telaah
etika dan hukum dalam berbagai situasi dan
memberikan saran
pemecahan masalah
Mampu menjelaskan etika
dan hukum pada profesi
masing-masing tenagakesehatan
Mampu menjelaskan value
pribadi dan value oranglain dan atau lingkungan
Memformulasikan masalahetika dan hukum yang ada
dan rencana
penyelesaiannya
Menjelaskan kaidah dasar
bioetika dan hukum
mengenai kesehatan
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 6
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
7/78
Peserta modul adalah mahasiswa semester kedua Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi dan
Fakultas Ilmu Keperawatan dari lulusan Sekolah enengah !mum "S!#$
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
Karakteristik !ahasisa
%
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
8/78
&pa'ila di'eri kasus terkait 'ioetika, mahasiswa mampu(
• en)elaskan kaidah dasar 'ioetika *ang ada dalam kasus 'eserta alasann*a
• en)elaskan dilema etika *ang ada dalam kasus menggunakan kerangka logika prima +aie
• en)elaskan konteks prima +aie *ang ada dalam kasus
• em+ormulasikan pen*elesaian masalah etika dalam kasus
• en)elaskan value based ethics *ang ada dalam kasus
• en)elaskan nilai etika sosial 'uda*a *ang ada dalam kasus
• en)elaskan nilai etika *ang ada dalam dirin*a sendiri serta mem'andingkann*a dengan orang
lain
(pabila diberi kasus terkait hukum kedokteran dan kesehatan, mahasisa mampu+
• en)elaskan aturan hukum terkait kasus
• en)elaskan kasus *ang tergolong dalam malpraktek medis
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
Sasaran Pembelajaran
-
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
9/78
0ingkupbahasan
/opik #ubtopik Bahan Bacaan
Bioethics BioethicsTheory
Deontology Teleology Virtue ethicsPrinciplism ethics
. 7ertens, K. #"22"$. Etika 6akarta.Penerbit P' 5ramedia Pustakatama.
". 4ran8 !agni8 S, Etika Dasar, 9ogyakarta+ Penerbit Kanisius,"22"
3. 7eau%hamp '0 : ;hildress 64.Prin%iples of 7iomedi%al Ethi%s.)e 9ork + O
>. ?eat%h !. 7iomedi%al Ethi%s.)e 6ersey + Prenti%e Hall,/n%."222
@. 7ioetika dan Hukum Kedokteran
#Sampurna, Syamsu, SisajaAPustaka DiparA "22B$
1. 7uku Kode Etik Kedokteran/ndonesia.
B. 7uku Kode Etik Kedokteran 5igi/ndonesia
C. 7uku Kode Keperaatan/ndonesia
=. 7uku Kode Etik (poteker/ndonesia
BasicBioethicsPrinciples
Bene!cence"onmale!cence
Autonomy #ustice
$oral pluralism
$edical %ndicationPatient pre&erence'uality o& li&e
Conte(tual &eaturesValue basedethics
Value &ormationValue clari!cationCultural valueEthnocentrism
Medical0a
)ealth andmedicalregulation
*ood medical practice%n&ormed consent $edical secrecy $edical +ecords
/ no "= tahun "22> tentangPraktek Kedokteran / )o 31 tahun "22= tentangKesehatan Keperaatan nomor 3C tahun"2>!edi%al 0a, Ethi%s, and 7ioethi%sfor Health Profession #0eis : 'amparo, Da&idplus publishing$7ioetika dan Hukum Kedokteran#Sampurna, Syamsu, SisajaAPustaka DiparA "22B$ / )o >>tahun "22= tentang umah sakitPeraturan !enteri Kesehatan no"=2 tahun "22C tentangPersetujuan 'indakan KedokteranPeraturan !enteri Kesehatan no"1= tahun "22C tentang ekam!edis
PP nomor @ tahun "22= tentangPekerjaan Kefarmasian
$edical$alpractice
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
uang 0ingkup
.
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
10/78
Modul Etika dan Hukum Kedokteran meliputi proses sebagai berikut:
+1 -rientation
• ,uliah %nterakti&
6adal kuliah dapat dilihat pada jadal mingguan #lihat lampiran $. 'erdapat >
kuliah interaktif
pada modul ini yaitu+
&. Pengantar 7ioetika dan prinsip prima fa%ie " jam
". Pengantar kuliah ?alue 7ased Ethi%s " jam
3. Pengantar Etika dengan kajian kekhususan profesi " jam
2. Pengantar Hukum Kedokteran dan Kesehatan " jam
B1 3ase Based 0earning 4.iskusi Kelompok5 dan Role Pla6
!ahasisa akan diberi kasus yang harus didiskusikan dalam kelompok serta
hasilnya dipresentasikan dalam pleno. Selain itu ada kegiatan role play berdasarkan
kasus yang telah didiskusikan oleh kelompok.
. DK + memahami kaidah dasar bioetika
> jam
". DK "+ memahami kaedah etik kekhususan profesi " jam
3. DK 3+ Kasus etika 7ayi Kembar Siam " jam
>. DK >+ Pembahasan kasus yang berhubungan dengan Kode etik dan Hukum
" jam
>. Persiapan ole play kasus etika bayi kembar siam " jam
@. DK @+ %ard game hukum kedokteran dan kesehatan
" jam
31 !eedback
Pleno
&. Pleno / + Kaidah dasar bioetik " jam
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
!etode Pembelajaran
1/
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
11/78
". Pleno // + )ilai Etika dengan Kekhususan Profesi " jam
$1 Pleno /// + ole Play 7ayi Kembar Siam " jam
Panduan Kegiatan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran kegiatan
Mahasisa juga diajibkan mengerjakan tugas indi7idu 6aitu:
. esume kuliah pakar yang diserahkan langsung setelah selesai pertemuan
". !embuat 0aporan 'ugas !andiri #0'!$ pada setiap sesi diskusi berdasarkan
materi yang sedang dibahas. 'ugas diketik dalam kertas (>, huruf times ne
roman ukuran ", spasi ,@. !aksimal @22 kata.
3. !enyusun &alue %lari%ation*penilaian pribadi berdasarkan nilai pribadi kasus
kembar siam menggunakan table yang sudah tersedia.
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 11
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
12/78
&1 #umber da6a Manusia
arasumber kuliah
o
/anggal 8udul arasumber
1 17 Februari
!1"
#aidah $asar %ioetika dan &rinsip
&rima Facie
&rof $r dr 'gus &urwadianto, $FM, (), (pF,
Msi
* Maret
!1"
+alue %ased thics &rof $r dr 'gus &urwadianto, $FM, (), (pF,
Msi
* *! Maret
!1"
#uliah #ekhususan Fakultas Materi
tika dan #ode tik.
FF / 0atur atmika, M2(i2, 'pt2, me (tepani
(itepu, M2(c2, 'pt2
F#3 / $r2 )arum (asanti, #risnawati, (p24rt2
#.
FI# / $r2 #risna 5etti
6 7 'pril !1" #uliah mum dan )ukum
#esehatan.
&rof2 $r2 'gus (ardjono, (), M)
arasumber Pleno dan Role Pla6
o
/anggal 8udul Penanggung 8aab
1 1" Maret !1" &leno 1 #asus mum. $r2 drg2 Mia $amiyanti, M2&d2drg2 )enni #oesmaningati, (p2 &ros #2
8emov.
0atur atmika, M2(i2,'pt2
8e9i 8iadhi (yahdi, M2Farm2, 'pt2
$r2 #risna 5etti$r2 tty 8ekawati, (#p2 M#M2
1* 'pril !1" &leno #asus #ekhususan &rofesi. $r2 drg2 8atna Meidyawati, 2)2, (p#3#.
drg2 :ada Ismah, (p24rt2
0atur atmika, M2(i2,'pt2
me (tepani (itepu, M2(c2, 'pt2
$r2 #risna 5etti
$r2 tty 8ekawati, (#p2 M#M2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
Sumber daya
12
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
13/78
/utor .iskusi Kelompok
Grup /utor !akultas Email
) ; 1 8e9i 8iadhi (yahdi, M2FarmFF
re9i2riadhi
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
14/78
Tutor Pengganti
o /utor 3adangan !akultas
1 0atur atmika, M2(i2, 'pt2FF
Marista 3ilang Mauldina, M2Farm2, 'pt2FF
* $r2 5ati 'fianti, M:2FI#
6 I Made #ariasa, MM2, M2#ep2, (p #M%2FI#
@ Masfuri, (2#p2, M:2FI#
Re7ieer Pen6usunan Modul:
;atur 6atmika, !.Si., (pt.Dr. drg. !ia Damiyanti, !.Pd.
Dr. 9ati (anti, !).
Penaggungjaab modul: ;atur 6atmika, !.Si., (pt.
)arasumber + C orang
'utor + = orang
Penanggung 6aab pleno + 1 orang
Pengaas ujian + = orang
Sekretariat + orang
$1 Peralatan dan !asilitas
Peralatan
o 8enis 8umlah "nit 7uku an%angan Pembelajaran = E
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
15/78
!asilitas
. uang kuliah dengan kapasitas 3C2 mahasisa sebanyak ruangan #> kali
pertemuan$
". uang kuliah dengan kapasitas @2 mahasisa sebanyak 3 ruangan #" kali
pertemuan$
3. uang kuliah dengan kapasitas 2 mahasisa sebanyak > ruangan #3 Kali
pertemuan$
>. uang diskusi mahasisa dengan kapasitas "2 mahasisa sebanyak =
ruangan #2 kali pertemuan$
@. uang ntuk 'S dan (S mahasisa dengan kapasitas 2 mahasisa
sebanyak > ruangan #" kali$
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 15
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
16/78
91 Matriks kegiatan
Pertemua
nTanggal Materi
Aktivitas
PembelajaranTugas Penilaian Ruangan Fasilitas SDM
1 1!-Feb-1"&enjelasan
&rogram
&enjelasan dari
&engelola Modul
'uditorium
#apasitas
*A! orang.
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
* :arasumber
&engelola
Modul.
17-Feb-1"#uliah tika
mum
#uliah Interaktif >eori
tika dan #$%.
:arasumber / &rof2 $r2
'gus &urwadianto
D>M / 8esume #uliah
$ikumpulkan pada
'khir #uliah ke kelas
tutor masing-masing.
'uditorium#apasitas
*A! orang.
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
1 &emateri
#uliah mum
* 6-Feb-1"
&engenalan
#$% #asus
(ederhana.
&embahasan #asus
#$% yang sederhana>ugas D>M #asus
mum $ikumpulkan
di (0D paling
lambat, (elasa 1 Mar
1", pukul *2@B.
&embagian >ugas
dilakukan oleh >utor
1B ruangan
kapasitas !
orang
Dayar, (lide
&rojector 1B >utor #elas dibagi menjadi
kelompok kecil
contohnya /
%eneficence dan
:onmaleficence,
'utonomi dan ustice.&enyiapan &resentasi
6 -Mar-1" #asus
mum
#$%.
D>M %orang 1 /
4bservasi
&roses
$iskusi
oleh >utor
%orang /
&enilaian
(esama
Mahasisw
1B ruangan
kapasitas !
orang
Dayar, (lide
&rojector
1B >utor
&embuatan file ppt
&resentasi dan $iskusi
#elas
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 16
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
17/78
a %orang @
/
&resentasi
B-Mar-1" LIBUR !"PI
@ 1"-Mar-1"
&leno I
#asus
mum.
&resentasi #elompok
$iundi * kali
presentasi.
>ugas Makalah per
#elompok
mpan
%alik
* ruangan
kapasitas 1@!
orang
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
" :arasumber 1
ruangan pleno,
narasumber.
" *-Mar-1"
#uliah
&engantar
+alue %ased
thics
#uliah Interaktif oleh
&rof2 $r2 'gus
&urwadianto
D>M / 8esume #uliah
$ikumpulkan pada
'khir #uliah ke kelas
tutor masing-masing.
'uditorium
kapasitas *A!
orang
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
1 :arasumber
7 *!-Mar-1"
#uliah &anel
Materi
tika dan
#ode tik
#ekhasan
dari masing-
masing
Fakultas.
Materi dari :arasumber
Fasil FI#, F#3, FF.
D>M / 8esume #uliah
$ikumpulkan pada
'khir #uliah ke kelas
tutor masing-masing.
* ruangan
kapasitas 1@!
orang
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
" :arasumber
A "-'pr-1"
$iskusi
#elompok
#asus
&rofesi.
&ada setiap kelas,
mahasiswa dibagi
menjadi * kelompokFakultasnya sama.
D>M / )asil 'nalisis
&emicu dari berbagai
'spek #$%2 (etiapmahasiswa membuat
analisis kasus dari
salah satu tinjauan
#$%, eg2
%eneficence.2
$ikumpulkan melalui
(0D paling lambat
(elasa, *1 Maret 1@,
pukul *2@B
%orang 1 /4bservasi
&roses
$iskusi
oleh >utor
%orang /
&enilaian
(esama
Mahasisw
a %orang @
/
&resentasi
1B ruangan
kapasitas !
orang
Dayar, (lide
&rojector 1B >utor
(etiap #elompok
diberikan &emicu
#asus &rofesi masing-
masing.
$iskusi #elompok dan
&resentasi
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 1%
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
18/78
B 1*-'pr-1"
&leno II
#asus
&rofesi
E&emicu II.
(etiap ruangan pleno
terdiri dari * kelas
File &pt dikumpulkan
di (0D, paling
lambat 8abu, A 'pr
1@, pukul *2@B
* ruangan
kapasitas 1@!
orang
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
" :arasumber 1
ruangan pleno,
narasumber.
(etiap kelas
bertanggung jawab
untuk
mempresentasikan 1
kasus pemicu $apat
dilakukan dengan
undian.
1! !-'pr-1" >(
>ergantung
model ujian
apakah akan
menggunaka
n scele atau
tidak.
1B >utor
11 7-'pr-1"
#uliah
mum
dan )ukum
#esehatan.
#uliah Interaktif
dan )ukum #esehatan.
:arasumber / &rof2
'gus F).
D>M / 8esume #uliah
$ikumpulkan pada
'khir #uliah ke kelas
tutor masing-masing.
'uditorium
#apasitas
*A! orang.
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
1 :arasumber
1 6-May-1"
&embahasan
#asus yang
%erhubunga
n dengan
#ode tik
dan )ukum
$iskusi #elompok dan
&resentasi Mahasiswa
membawa kode etik
profesi dan yg
berkaitan, diskusi, dan
presentasi.
1B ruangan
kapasitas !
orang
(lide
&rojector1B >utor
1* 11-May-1" 0ard 3ame
1B ruangan
kapasitas !
orang
Dayar, (lide
&rojector 1B >utor
16 1A-May-1"#asus %ayi
#embar
&ersiapan 8ole &lay
Membagi peran dan
Membuat skenario.
>ugas Makalah
#elompok
$ikumpulkan ! Mei
1@.
1B ruangan
kapasitas !
orang
Dayar, (lide
&rojector 1B >utor
1@ @-May-1" 8ole &lay
* ruangan
kapasitas 1@!
orang
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
" :arasumber 1
ruangan pleno,
narasumber.
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 1-
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
19/78
1" 1-un-1" '(
>ergantung
model ujian
apakah akan
menggunaka
n scele atau
tidak.
Dayar, (lide
&rojector,
(ound
(ystem
1B >utor
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 1.
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
20/78
E7aluasi Hasil Belajar
&1 E7aluasi keberhasilan belajar mahasisa
o Komponen Kegiatan Bobot)ilai kognitif (S 32 G
'S "2 G 'ugas /ndi&idu 2 G 'ugas Kelompok 2G
)ilai Proses Penilaian 4asil "2 GPenilaian sesama 2 G
&%%
a5 "jian sumati*
b5 Kegiatan Mahasisa
Diskusi
'ugas /ndi&idu
$1 E7aluasi Program
• Seluruh kegiatan dalam 7P terlaksana
• Perubahan jadal tidak lebih dari "2G dari jadal kegiatan tertulis
• Kurang dari "2G mahasisa lulus dengan nilai ;
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
E&aluasi
2/
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
21/78
B-R+G &: -B#ER;+#I PR-#E# .I#K"#I -0EH /"/-R
&enilaiE>utor/======================== )ari, >anggal/ =======================
No Nama Peserta
Sikap/Tenggang
rasa (Sensitivity)
( 10-20)
Partisipasidlm diskusi
(Participation)
(10-20)
PengetahuanAwal
(Experience)
(10-20)
KeeranianArgumentasi
(Risk)
(10-20)
Keterukaan(Openness)
(10-20)
!umlah
("0-100)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Mata #uliah / tika dan )ukum #esehatan #elas / ====================
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
B-R+G $: PEI0+I+ /EM+ .+ .IRI #E.IRI 4Peer +ssesment5
:ama Mahasiswa /======================== )ari, >anggal/ ====================
Mata #uliah / tika dan )ukum #esehatan #elompokE#elas / =================
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 21
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
22/78
Isilah kotak yang ada dalam tabel dibawah ini dengan tanda sesuai #engan penilaian an#a tentang
partisipasi anggota lain #an an#a sen#iri #alam proses kegiatan kelompok serta #alam
men$elesaikan tugas%
ilai Parameter
! Ti#ak perna& #atang
@ $ua kali tidak hadir, kalau hadir tidak berpartisipasi dan tidak aktif
@ $ua kali tidak hadir, tetapi bila hadir mau berpartisipasi dan menyelesaikan tugas sekedarnya,
atau satu kali tidak hadir, kalau hadir tidak berpartisipasi aktif dan menyelesaikan tugas
sekedarnya
"@ 0ukup baik/ satu kali tidak hadir, tapi bila hadir tidak cukup kooperatif dan kurang
berpartisipasi aktif serta meyelesaikan tugas sekedarnya
7@ (atu kali tidak hadir, tetapi bila hadir berpartisipasi aktif dan kooperatif serta berusaha
menyelesaikan tugasnya dengan baik2
A@ %aik/ hadir terus, cukup kooperatif dan berpartisipasi aktif serta berusaha mengerjakan tugasnya
dengan baik2
B@ %aik sekali/ hadir terus, konsisten mengerjakan tugasnya dengan baik dan persiapan yangmantap, selalu kooperatif serta berpartisipasi aktif2
ama anggota kelompok ' ( )( *( +( ,( -( Keterangan
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
/idak ada nilai 6ang sama untuk lebih dari 9 orang1 < dirisendiri-Pengisian borang ini bersi&at rahasia dan segera diberikan kepada &asilitator.
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
B-R+G 9: PEI0+I+ M+K+0+H KE0-MP-K
&enilaiE>utor/======================== )ari, >anggal/ =======================
Mata #uliah / tika dan )ukum #esehatan #elas / ====================
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 22
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
23/78
Penilai
.
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
B-R+G 2: PEI0+I+ 0/M
&enilaiE>utor/======================== )ari, >anggal/ =======================
Mata #uliah / tika dan )ukum #esehatan #elas / ====================
No Nama PesertaParameter Penilaian Nilai Total
Pemahaman#ateri ($si) Sistematika %ahasa
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016
ASP&K 'A$AN Kelompok Kelompok Kelompok
$si danSistematik
a
PelengkapFormat (Spasi, Huru, !umla" "al
4#8 $
(0 10)Pem%a"asan
&uatan 'si (Sesuai topik$
nalisis sesuai )engan ketentuan
(0 *0)
*eerensi
(0 10)
%ahasa a. &u)a" )imengerti
b. Hu%ungan antar kata %aik
Penulisan "uru )an kata
+aik
(0 20)
Total Nilai
23
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
24/78
(0 *0) (0 20) (0 20)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1920
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
B-R+G ': PEI0+I+ PRE#E/+#I
&enilaiE>utor/======================== )ari, >anggal/ =======================
Mata #uliah / tika dan )ukum #esehatan #elas / ====================
&emicu / =======================
:ama &enyaji #elompok I/ :ama &enyaji #elompok III/
12 ====================
2 ====================
12 ====================
2 ====================
:ama &enyaji #elompok II/ :ama &enyaji #elompok I+/
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 24
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
25/78
1 ====================
2 ====================
1 ====================
2 ====================
oAspek $ang #inilai
Rentang
ilai
ILAI K"L.MP.K
Kel I Kel II Kel III Kel I/ Keterangan
1Sistematika penyajian
pembuka, isi, penutup.!-!
0aktu kesesuain alokasi
waktu yang ditetapkan.!-1!
*
Ba&asa pilihan ragam
dan laras bahasa, pilihan
kata, penggunaan kalimat
efektif, definisi
!-1!
6
Materi #ualitas dan
efektivitas penggunaan
alat peraga.
!-1!
@
Kesesuaian ba&an
presentasi dengan materi
konten.
!-!
"#ejelasan re1erensi
sumber.!-1!
7
&elibatan anggota
kelompok dalam
menjawab pertanyaan
!-!
ILAI T.TAL
&enilai,
==================== .
Rumpun Ilmu Kesehatan "ni7ersitas Indonesia
&+A,'AS$ 'NT'K T'T (&.#)TA'N AK$K 201"
Program *'-#.' 2015
&o)ul /tika )an Hukum )i %i)ang -ese"atan
ama utor
Semester 1 2
ate
a"un mulai %eker!a )i .'
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 25
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
26/78
No Komponen ang diealuasi Skor
1 2 3 4
A Proses
1 Fasil menun!ukkan antusiasme2 Fasil selalu tepat aktu
3 Fasil tetap %era)a )i ruangan selama )iskusi
4 Fasil proakti memonitor proses )iskusi
5 Fasil %ertana untuk memiu kemampuan %erpikir kritis
ma"asisa
6 Fasil mem%erikan kesempatan ang sama pa)a ti)ap
ma"asisa untuk mengemukakan pen)apat
7 Fasil akti mengingatkan anggota kelompok %ila )iskusi
menimpang )ari topi
8 Fasil seara akti mengingatkan ma"asisa untuk
mengealuasi )an merangkum "asil )iskusi9 Fasil mengealuasi proses )iskusi )an mem%erikan umpan
%alik
% &aluasi
10 Fasil selalu memeriksa )an mengem%alikan atatanlog%ook pa)a aktuna
5atatan 6
:oret (;$ pa)a !aa%an ang an)a anggap tepat 1 < sangat ti)ak setu!u 2 < ti)ak setu!u
3 < setu!u 4 < sangat setu!u
Keterangan:
1$ 0utor selalu gem'ira, antusias dan 'ersaha'at
2$ 0utor selalu tepat waktu1$ Selalu terlam'at "pada 1// sesi#2$ Selalu terlam'at "le'ih dari 5/ sesi#3$ Kadangkadang terlam'at "kurang dari 5/ sesi#4$ Selalu tepat waktu
3$ 0utor selalu 'erada di ruang diskusiunul han*a di awal dan akhir sesi diskusiKeluar dari ruangan le'ih dari 3 kaliKeluar dari ruangan kurang dari 3 kali0etap dalam ruangan selama diskusi
4$ 0utor proakti+ memonitor proses diskusi( memastikan 'ahwa diskusi 'er)alan sesuairenana, dan tiap anggota kelompok 'erpartisipasi dalam diskusi$
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 26
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
27/78
5$ 0utor 'ertan*a untuk memiu kemampuan 'erpikir kritis mahasiswa( pertan*aan tanpatanpa mengarahkanmenga)arkan $
6$ 0utor mem'eri kesempatan *ang sama pada tiap mahasiswa untuk mengemukakanpendapatn*a ( seara 'i)aksana memotiasi mahasiswa *ang pasi+ dan memantaumahasiswa *ang dominan dalam 'erdiskusi$
%$ &pa'ila diskusi keluar dari topik, 0utor seara akti+ mengingatkan kelompok agar kem'alimenin)au tu)uansasaran 'ela)ar pemiu *ang didiskusikan$
-$ 0utor seara akti+ men)elaskan pada mahasiswa agar melakukan ealuasi danmerangkum hasil diskusi$
.$ 0utor melakukan ealuasi )alann*a proses diskusi dan mem'erikan umpan 'alik terkaitdengan proses diskusi *ang 'erlangsung$
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 2%
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
28/78
Panduan .iskusi Kelompok I: Pendalaman Kaidah .asar Bioetikao !ahasisa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui S;E0E
o 'iap kelompok berdiskusi mengenai %he%klist 7ene%en%e, )onmale%en%e,
(utonomi, dan justi%e melalui kasus yang telah disediakano (pabila mahasisa mengalami kesulitan dalam memahami poin-poin dalam
%he%klist, mahasisa dapat bertanya pada 'utor kelompoko aktu diskusi 22 menit. (pabila sebelum aktu habis mahasisa telah
selesai dengan keempat KD7, minta mahasisa untuk mendiskusikan kasusdengan %he%klist yang berbeda
o Sepuluh menit terakhir, 'utor memberikan rangkuman mengenai pendalaman
Kaidah Dasar 7ioetika
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 2-
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
29/78
a7tar Tilik Autonomi
Kriteria A#a Ti#ak A#a N/A
12 Menghargai hak menentukan nasib sendiri,
menghargai martabat pasien
2 >idak mengintervensi pasien dalam membuat
keputusan pada kondisi elektif.
*2 %erterus terang
62 Menghargai privasi
@2 Menjaga rahasia pasien
"2 Menghargai rasionalitas pasien72 Melaksanakan informed consent
A2 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
B2 >idak mengintervensi atau menghalangi autonomi
pasien
1!2 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
112 (abar menunggu keputusan yang akan diambil pasien
pada kasus non emergensi
12 >idak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 2.
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
30/78
a7tar Tilik !usti8e
Kriteria Ada Tidak Ada N/A1$ em'erlakukan segala sesuatu seara uniersal
2$ engam'il porsi terakhir dari proses mem'agi *ang telahia lakukan
3$ em'eri kesempatan *ang sama terhadap pri'adi dalamposisi *ang sama
4$ enghargai hak sehat pasien "a++orda'ilit*, eualit*,aessi'ilit*, aaila'ilit*, ualit*#
5$ enghargai hak hukum pasien
6$ enghargai hak orang lain
%$ en)aga kelompok *ang rentan "*ang paling dirugikan#
-$ 0idak melakukan pen*alahgunaan
.$ i)ak dalam makro alokasi1/$ em'erikan kontri'usi *ang relati+ sama dengan
ke'utuhan pasien
11$ eminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuann*a
12$ Kewa)i'an mendistri'usi keuntungan dan kerugian "'ia*a,'e'an, sanksi# seara adil
13$ engem'alikan hak kepada pemilikn*a pada saat *angtepat dan kompeten
14$ 0idak mem'eri 'e'an 'erat seara tidak merata tanpaalasan sahtepat
15$ enghormati hak populasi *ang samasama rentanpen*akitgangguan kesehatan
16$ 0idak mem'edakan pela*anan pasien atas dasar S&7&,
status sosial, dll
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 3/
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
31/78
a7tar Tilik Nonmale7i8en8e
Kriteria Ada Tidak ada N/A
1 &enolong pasien emergensi
2 -on)isi untuk menggam%arkan kriteria ini a)ala" # pasien )alam kea)aan amat %er%a"aa ()arurat$%eresiko
"ilangna sesuatu ang penting (gaat$# )okter sanggup menega" %a"aa atau ke"ilangan terse%ut# tin)akan ke)okteran ta)i ter%ukti eekti- manaat %agi pasien = kerugian )okter ("ana mengalami
resiko minimal$
6 &engo%ati pasien ang luka7 i)ak mem%unu" pasien (ti)ak melakukan eut"anasia$
8 i)ak meng"inamenai makimemanaatkan pasien
9 i)ak meman)ang pasien "ana se%agai o%!ek
10 &engo%ati seara ti)ak proporsional
11 &enega" pasien )ari %a"aa
12 &eng"in)ari misrepresentasi )ari pasien
13 i)ak mem%a"aakan ke"i)upan pasien karena kelalaian
14 &em%erikan semangat "i)up
15 &elin)ungi pasien )ari serangan
16 i)ak melakukan "ite ollar rime )alam %i)ang kese"atan
keruma"#sakitan ang merugikan pi"akpasienkeluargana
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 31
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
32/78
a7tar Tilik %ene7i8en8e
Kriteria Ada Tidak Ada N/A
1$ engutamakan altruisme "menolong tanpa pamrih, rela'erkor'an untuk kepentingan orang lain#
2$ en)amin nilai pokok harkat dan marta'at manusia
3$ emandang pasienkeluargasesuatu tak han*a se)auhmenguntungkan dokter
4$ engusahakan agar ke'aikanman+aatn*a le'ih 'an*akdi'andingkan dengan ke'urukann*a
5$ Paternalisme 'ertanggung )awa''erkasih sa*ang
6$ en)amin kehidupan'aikminimal manusia%$ Pem'atasan goal-based
-$ aksimalisasi pemuasan ke'ahagiaanpre+erensi pasien
.$ inimalisasi aki'at 'uruk
1/$ Kewa)i'an menolong pasien gawatdarurat
11$ enghargai hakhak pasien seara keseluruhan
12$ 0idak menarik honorarium diluar kepantasan
13$ aksimalisasi kepuasan tertinggi seara keseluruhan
14$ engem'angkan pro+esi seara terusmenerus
15$ em'erikan o'at 'erkhasiat namun murah16$ enerapkan Golden Rule Principle
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 32
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
33/78
Pemi2u Kasus 3Pengenalan KDB4
Kasus Pemicu Beneficence
Ba&an #iskusi5 B""FI6"6"
:s2 (itta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya2 Ia selalu datang lebih awal di tiap shift
agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya2 (eperti di hari (abtu yang hujan deras hari itu, :s2 (itta
tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat
bangsal dengan lebih detil2 :s (itta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah,
nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu2 Ia
kemudian menuliskan semua datanya pada lembar perawatan2 #etika dokter bangsal datang, :s2 (itta
memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi
lanjutan bagi pasien-pasien yang dirawatnya2
5he8k ,ist %ene7i8en8e
Kriteria A#a Ti#ak
7Bertentangan
7A
12 Mengutamakan altruisme menolong tanpa pamrih, rela
berkorban untuk kepentingan orang lain.
2 Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
*2 Memandang pasienEkeluargaEsesuatu tak hanya sejauh
menguntungkan dokter
62 Mengusahakan agar kebaikanEmanfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya
@2 &aternalisme bertanggung jawabEberkasih sayang
"2 Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia
72 &embatasan goal-ased
A2 Maksimalisasi pemuasan kebahagiaanEpreferensi pasien
B2 Minimalisasi akibat buruk
1!2 #ewajiban menolong pasien gawat-darurat
112 Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12 >idak menarik honorarium diluar kepantasan
1*2 Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
162 Mengembangkan profesi secara terus-menerus
1@2 Memberikan obat berkhasiat namun murah
1"2 Menerapkan !olden Rule Princi"le
Ba&an #iskusi5 .MAL"FI6"6"
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 33
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
34/78
$okter &rima adalah seorang (pesialis %edah di kota Manokat, sebuah Ibu #ota #abupaten2 (elain
berpraktek di 8( #abupaten, ia juga membuka praktek pribadi di rumhanya pada pagi hari sebelum ke 8(
dan sore setelah dinas di 8(2 (uatu pagi ditempat praktek pribadinya, ia kedatangan seorang pasien dari
desa2 &asien itu korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri atas akibat benturan dengan sepeda motor
yang menabraknya2
#eadaan pasien saat datang masih sadar2 (etelah diperiksa, dokter &rima segera menganjurkan pasien
untuk masuk 8umah (akit karena harus menjalani pengawasan lanjut yang ketat observasi trauma tumpul
abdomen., namun pasien menolak2
#arena ia adalah pasien terakhir, dokter &rima kemudian mengajak pasien untuk ke 8( bersama-sama,
disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk melihat parah tidaknya penyakit pasien2 &asien setuju2
$okter &rima berpesan agar hasil pemeriksaan segera disampaikan padanya2
)asil pemeriksaan menunjukkan penurunan )b dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr &rima menemukan
perut mulai membesar dan kencang serta adominal ta" positif terdapat cairan bebasEdarah dalam rongga
perut.2 $okter &rima menyimpulkan sang pasien mengalami perdarahan dalam rongga perut yangkemungkinan diakibatkan oleh ruptur atau robeknya limpa2 $okter &rima langsung menjelaskan keadaan
sakit penderita dan rencana untuk operasi laparatomi2 >api walaupun sudah dijelaskan bahwa jika tidak
dioperasi maka perdarahan dalam rongga perut akan berlangsung terus dan akan mengakibatkan kematian,
pasien tetap menolak operasi namun bersedia masuk untuk perawatan2
%eberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan tidak sadar2 >indakan
yang harus segera diambil satu-satunya adalah operasi untuk menghentikan perdarahan2 $okter &rima
akhirnya melakukan tindakan operasi2 &asca operasi pasien membaik dan pulang dalam keadaan sehat2
6&e2k List onmale1i2en2e
Kriteria A#a Ti#ak
7
Bertentangan
7A
12 Menolong pasien emergensi
2 #ondisi untuk menggambarkan kriteria ini
adalah /
# pasien dalam keadaan amat berbahayadarurat.Eberesiko hilangnya sesuatu yang
penting gawat.
# dokter sanggup mencegah bahaya ataukehilangan tersebut
# tindakan kedokteran tadi terbukti efektif - manfaat bagi pasien kerugian dokter hanya
mengalami resiko minimal.
"2 Mengobati pasien yang luka
72 >idak membunuh pasien tidak melakukan
euthanasia.
A2 >idak menghinaEmencaci makiEmemanfaatkan
pasien
B2 >idak memandang pasien hanya sebagai objek
1!2 Mengobati secara proporsional112 Mencegah pasien dari bahaya
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 34
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
35/78
12 Menghindari misrepresentasi dari pasien
1*2 >idak membahayakan kehidupan pasien karena
kelalaian
162 Memberikan semangat hidup
1@2 Melindungi pasien dari serangan
1"2 >idak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan E kerumah-sakitan yang
merugikan pihak pasienEkeluarganya
Ba&an #iskusi5 AUT..MI
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 35
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
36/78
&ak $idik bekerja sebagai apoteker di 'potik G4bat MurahG2 )ari itu ia melayani seorang pasien yang
datang membawa resep dari dokter ahli penyakit dalam2 &asien meminta &ak $idik untuk menghitung
terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus keseluruhan obat2 (etelah memberikan
hitungan, pak $idik menanyakan apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya2 Ia menjelaskan pada
pasien bahwa seluruh obat yang diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik2 &asien kemudian
menanyakan berapa biaya yang perlu ia bayarkan apabila membeli obat generik2 Ia juga menanyakan
perbedaan dan persamaan obat paten dengan generik2 (etelah memberitahukan hasil penghitungan dan
menjelaskan persamaan dan perbedaan obat paten dan generik, &ak $idik menanyakan pada pasien, obat
jenis apa yang ingin ditebus oleh pasien2
5he8k ,ist Autonomi
Kriteria A#a
Ti#ak
7
Bertentangan
7A
12 Menghargai hak menentukan nasib sendiri,menghargai martabat pasien
2 >idak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
pada kondisi elektif.
*2 %erterus terang
62 Menghargai privasi
@2 Menjaga rahasia pasien
"2 Menghargai rasionalitas pasien
72 Melaksanakan informed consent
A2 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
B2 >idak mengintervensi atau menghalangi autonomi
pasien
1!2 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
112 (abar menunggu keputusan yang akan diambil pasien
pada kasus non emergensi
12 >idak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan
pasien
Ba&an #iskusi5 8USTI6"
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 36
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
37/78
$rg2 'di adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah lit di Menteng2 &asiennya banyak dan
sebagian besar dari kalangan menengah keatas, pasien-pasienny banyak namun teratur karena dilayani
sesuai urutan2 #etika sedang memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang seorang ibu bersama anaknya, >inoc
yang jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah2 &etugas loket melaporkan kondisi tersebut pada
doikter 'dy2 'tas petunjuk drg 'dy petugas diminta untuk menginformasikan kondisi tersebut pada pasien
yang lain sebelum ibu tersebut dilayani2 &asien yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya2 (etelah
dirawat dokter memberi obat yang menurut drg 'dy bisa dibeli di apotik mana saja2
5he8k ,ist !usti8e
Kriteria A#a Ti#ak
7Bertentanga
n
7A
12 Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2 Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang
telah ia lakukan*2 Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama
62 Menghargai hak sehat pasien affordability, e?uality,
accessibility, availability, ?uality.
@2 Menghargai hak hukum pasien
"2 Menghargai hak orang lain
72 Menjaga kelompok yang rentan yang paling dirugikan.
A2 >idak melakukan penyalahgunaan
B2 %ijak dalam makro alokasi
1!2 Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan
kebutuhan pasien112 Meminta partisipasi pasien sesuai dengan
kemampuannya
12 #ewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian
biaya, beban, sanksi. secara adil
1*2 Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang
tepat dan kompeten
162 >idak memberi beban berat secara tidak merata tanpa
alasan sahEtepat
1@2 Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
penyakitEgangguan kesehatan
1"2 >idak membedakan pelayanan pasien atas dasar ('8',
status sosial, dll
Pemi2u Kasus Umum
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 3%
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
38/78
Ruma& Sakit Se&at Selalu
8umah (akit (ehat (elalu merupakan rumah sakit tipe % yang terkenal di daerahnya2 %erada di
pusat #abupaten (ewu, rumah sakit ini menangani berbagai pelayanan kesehatan2 (ekitar seminggu ini aktivitas pelayanan rumah sakit meningkat, kunjungan pasien rawat jalan dan rawat
inap meningkat drastis2 )al ini disebabkan masyarakat banyak terkena penyakit diare dan demam
berdarah2 (elain itu, frekuensi kecelakaan meningkat2
&ada suatu hari, 8umah (akit disibukkan dengan pasien yang baru datang ke 3$2 $ia adalah
%upati (ewu yang mengalami kecelakaan2 Mobil yang ditumpangi &ak %upati mengalami pecah
ban, menabrak sebuah becak dan akhirnya menabrak pohon2 &ak %upati mengalami luka memar
pada bagian kepala dan trauma ringan2 %eliau langsung mendapat perawatan di bagian 3$2
#orban lain dari kecelakaan tersebut yaitu tukang becak datang dalam kondisi tidak sadarkan diri2
Ia mengalami patah kaki dan luka parah di bagian kepala2 >ukang becak tidak segera ditangani
karena masih menunggu proses administrasi selesai2 &asien lainnya, (upir %upati mengalami luka
parah dibagian muka karena adanya trauma di tulang rahang2 (upir tersebut dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi tidak sadar2 >indakan operasi diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut2 :amun,
operasi tersebut perlu dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut sehingga dokter jaga 3$
tidak melakukan operasi tersebut2 $ia memilih untuk menunggu dokter spesialis datang2 4perasi
baru dilakukan setelah dokter spesialis datang ke rumah sakit2 (eluruh korban pada akhirnya dapat
diselamatkan2
(eluruh korban kecelakaan menjalani rawat inap di 8umah (akit2 &erawat Mawar yang menanganiketiga pasien tersebut menanggulangi pasien tanpa membeda-bedakan latar belakang pasien
tersebut2 Ia memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan bekerja sesuai dengan standar operasional
prosedur rumah sakit2 &erawat Mawar juga terkadang bekerja lebih dari jam kerjanya dalam
melakukan perawatan pasien2 &erawat Mawar juga aktif dalam organisasi profesi dan sering
menghadiri seminar keprofesian2 )al ini dilakukan &erawat Mawar untuk dapat mengembangkan
ilmunya2
&erawat Mawar termasuk perawat dengan kinerja paling baik2 Ia sering membimbing perawat
yang baru dalam melaksanakan tugasnya2 Ia sering mengerjakan hal yang semestinya menjadi
menjadi tugas perawat lain2 >erkadang Ia menutupi kesalahan atau kelalaian perawat lain agar
rekannya tersebut tidak terkena sanksi dari rumah sakit2 )al ini dilakukan untuk menjaga
hubungan baik dengan rekan sejawat perawat2
(elama di rawat di rumah sakit, dokter menemukan kondisi patologis lain pada &ak %upati2
(etelah dilakukan pemeriksaan, &ak %upati mengalami kerusakan ginjal End #tage Renal
$isease. dokter menyampaikan informasi tersebut kepada %upati2 &ak %upati meminta dokter
untuk merahasiakan kondisi penyakitnya kepada keluarga atau kepada pihak lain2 Ini juga
berkaitan dengan rencana %upati untuk mencalonkan kembali menjadi %upati pada &ilkada *
bulan mendatang yang harus lulus tes kesehatan2 $okter memutuskan untuk tidak memberitahu
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 3-
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
39/78
keluarga mengenai kondisi &ak %upati2 'khirnya, &ak %upati dapat pulang dari rumah sakit
setelah dirawat selama * hari2
(etelah selama 1 minggu dirawat akhirnya kondisi tukang becak mulai membaik, biaya rumah
sakit dapat dibayar dari uang santunan &emerintah $aerah (ewu namun kini uang tersebut sudahhabis2 #eluarga meminta pasien untuk dapat pulang, dokter awalnya melarang karena masih perlu
untuk pemantauan kondisi2 :amun, karena keluarga beralasan sudah tidak dapat membayar biaya
pengobatan rumah sakit akhirnya dokter mengi9inkan pasien tersebut pulang2 Calaupun begitu,
dokter tetap menyarankan agar pasien tukang becak memeriksakan kondisinya secara rutin ke
rumah sakit2
#etika telah sadar &ak (upir merasa kaget dan marah mengenai apa yang menimpanya2 $ia
mengamati beberapa giginya dicabut ketika menerima tindakan operasi2 $ia tidak terima atas
tindakan ini dan menanyakan kepada dokter, mengapa operasi dilakukan tanpa i9in darinya atau
dari keluarganya H $okter menjelaskan alasan tindakan tersebut dilakukan2 :amun, pasien tetap
tidak terima dan ingin memperkarakan ganti rugi kepada rumah sakit2 &asien akhirnya dapat
pulang dari rumah sakit setelah dirawat selama @ hari2
(elama 1 bulan ketiga korban kecelakaan tersebut masih berobat jalan ke 8umah (akit (ehat
(elalu2 #esibukan rumah sakit meningkat karena menyebarnya penyakit seperti diare dan >%02
>ak jarang rumah sakit harus memberlakukan lembur untuk tenaga kesehatan tertentu2 )al ini
dapat meningkatkan risiko kesalahan yang dilakukan tenaga kesehatan ketika melakukan praktik
karena kelelahan2
#esibukan perawatan di 8umah (akit berdampak juga pada Instalasi Farmasi 8umah (akit
IF8(.2 #arena banyaknya pasien, pelayanan informasi obat dilakukan secara secukupnya2 %anyak
pasien yang tidak diberi informasi yang cukup mengenai pemakaian obat2 >erkadang kesibukan
sering menjadi alasan bagi yang bekerja di IF8( melakukan pekerjaan tidak sesuai (4&,
contohnya ketika terdapat obat yang tidak tersedia, asisten apoteker langsung mengganti obat
tersebut dengan merk lain 9at aktif sama. tanpa menginformasikannya pada dokter penulis resep
atau pasien, dia berpendapat bahwa tidak akan masalah karena harga tidak beda jauh2
8amainya penebus resep di IF8( memaksa 'poteker bekerja lebih cepat namun hal ini tentu akan
mengurangi ketelitian dalam memeriksa obat yang akan diberikan2 'poteker 'ndi salah
memberikan obat kepada (upir %upati2 #esalahan terjadi karena terdapat pasien dengan nama
depan yang sama2 'poteker 'ndi langsung menghubungi (upir beruntung obat tersebut belum
dikonsumsi, apoteker meminta maaf dan menjelaskan hal yang sebenarnya ke supir tersebut2
%egitulah keseharian yang terjadi di rumah sakit2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 3.
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
40/78
Kasus Pemi2u Kepera9atan
Mahasiswa sarjana keperawatan didampingi oleh pembimbing yang berasal dari institusi
pendidikannya mengkaji pasien yang sedang dirawat2 &asien perempuan berusia 1 tahun saat ini
tirah baring karena demam2 &asien dirawat sejak * hari yang lalu di ruang rawat kelas *2 &ada saat
pengkajian diperoleh data pasien belum mampu untuk duduk2 $emam sudah berangsur turun,
tampak letih dan belum bisa menghabiskan makanan2 &ada pengkajian lebih lanjut, diperoleh data
bahwa sejak dirawat pasien belum pernah mandi2 5ang menunggu pasien adalah nenek pasien
yang berusia mendekati 7! tahun2 4rang tua pasien tidak tinggal di kota yang sama dengan pasien2
Ibu bekerja di )ong #ong, 'yah bekerja diluar pulau2 :enek menjelaskan bahwa pasien sejak
masuk rumah sakit belum pernah mandi, makan juga belum pernah habis2 :enek menjelaskan
bahwa ia sudah tidak ada tenaga untuk membantu pasien, karena sejak sebelum dirawat pasien
juga dibantu oleh nenek dirumah2 &asien terlihat tidak bersih dan rambut juga sudah mengeluarkan
aroma yang tidak segar2
Mahasiswa dan pembimbing menyimpulkan bahwa pasien perlu dimandikan dan perlu disuapkan
makanan agar kulit bersih dan makan dapat membantu penyembuhan2 #emudian mahasiswa
menyiapkan waskom dan pergi kedapur untuk mencari air hangat2 (aat sedang menyiapkan
peralatan mandi, salah seorang perawat mendatangi mahasiswa dan pembimbing, lalu berkata /
angan mandikan pasien, biarkanlah keluarganya yang membantu, karena bila mahasiswa tidak
ada maka tidak ada tenaga yang akan membantu pasienG lalu perawat berlalu2
Mahasiswa dan pembimbing tercenung sebentar, lalu mereka berdua berdiskusi2
(oal/
12 ika saudara berada pada situasi ini, maka apa langkah-langkah yang akan saudara lakukanH
2 &ertimbangan yang saudara gunakan adalah pertimbangan etik dan hukum, jadi berilah
argumentasi saudara berdasarkan pendekatan etik dan hukumJ
Kasus Pemi2u Ke#okteran :igi
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 4/
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
41/78
Prett$ ingin 2antik%%%
&retty, seorang pelajar (M' merasa kecantikannya berkurang karena giginya yang tidak rapih2
(uatu hari ia datang ke klinik gigi di 8umah (akit 8(. di kota $epok dengan ditemani oleh ayahnya2
Mereka menunggu giliran dipanggil oleh bu dokter gigi drg elita.2 (etelah menunggu cukup lama
akhirnya mereka dapat bertemu dengan drg2 elita, seorang dokter gigi umum2 &retty menginformasikan
keluhannya mengenai adanya gigi gingsul di rahang atasnya dan menginginkan untuk dilakukan
pemasangan kawat gigi agar tampak lebih rapi2 #onsultasi dan tanya jawab berlangsung cukup lama,
termasuk mengenai biaya perawatan yang dirasa oleh &retty dan ayahnya cukup mahal2 'khirnya, setelah
melalui beberapa pertimbangan, &retty setuju agar perawatan dimulai pada hari itu juga2 (etelah &retty
menyatakan setuju lalu dilakukan pencetakan gigi sebagai persiapan pemasangan kawat gigi pada rahangatas dan bawah2 $rg2 elita tidak melakukan pemeriksaan lain seperti radiologi ataupun menjelaskan
kemungkinan yang dirasakan pasien setelah pemasangan kawat gigi, dan bagaimana melakukan perawatan
kebersihan gigi dan mulut selama memakai kawat gigi2 &retty hanya diinstruksikan untuk kontrol kawat
gigi setiap dua minggu sekali2
&erawatan telah berjalan selama dua tahun, namun &retty merasa giginya belum rapi2 #etika
ditanyakan mengenai hal tersebut, drg2 elita mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kasus &retty
termasuk kasus parah dan dia jarang sekali datang untuk kontrol2 drg2 elita meminta &retty untuk
melakukan pemeriksaan radiologi karena terdapat gigi yang terindikasi untuk dicabut terkait dengan
perawatan kawat giginya2 $ari hasil pemeriksaan gigi yang disarankan untuk dilakukan pencabutan ada
empat buah, namun &retty sebenarnya khawatir apabila dilakukan pencabutan sebanyak itu2 &retty
melakukan negosiasi, dan tetap minta yang dicabut jangan 6 gigi2 'khirnya gigi yang akan dilakukan
pencabutan hanya tiga buah2 (etelah dilakukan pencabutan gigi, untuk perawatan lanjutan drg2 elita
menawarkan &retty untuk melakukan kontrol di praktik pribadinya saja dengan alasan lebih ekonomis
dibandingkan biaya di 8(2 &retty setuju dengan hal tersebut dan melakukan kontrol selanjutnya di praktik
pribadi drg2 elita2 :amun selama perawatan ini, &retty menyimpan keraguan terhadap drg2 elita, karena
seringkali dia diinstruksikan melakukan pemeriksaan radiologi ulang dengan alasan dokumennya hilang2
ika dia bertanya pada drg2 elita tentang prosedur pemasangan karet yang berbeda-beda setiap kali kontrol,
drg2 elita cenderung gugup untuk memberikan penjelasan2 (uatu kali dia juga pernah ditanya oleh drg2
elita mengenai berapa jumlah gigi yang sudah dicabut, bukankah hal itu seharusnya ada catatannyaH &retty
semakin ragu222
&erawatan akhirnya memasuki tahun ketiga, &retty merasa kecewa dengan hasil perawatan
giginya2 (uatu hari ia melakukan diskusi dengan temannya yang juga memakai kawat gigi2 &retty akhirnya
baru tahu bahwa sebetulnya ada dokter gigi ahli yang memang khusus melakukan perawatan gigi untuk
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 41
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
42/78
kasus-kasus seperti dirinya, yaitu spesialis 4rtodonti (p2 4rt.2 &retty lalu memutuskan untuk pindah
perawatan ke drg2 'yu, (p2 4rt2 sebagaimana direkomendasikan temannya tersebut2 (etelah pertemuan
pertama dengan drg2 'yu, dia diminta untuk meminta surat pengantar perpindahan perawatan dari dokter
gigi yang merawat sebelumnya2 &retty kemudian meminta surat pengantar pada drg2 elita, namun beliau
bersikeras tidak akan memberikan surat pengantar apapun kepada pasien karena dalam dunia kedokteran
gigi tidak ada istilah surat pengantar2 Menurut drg2 elita, jika seorang pasien ingin pindah perawatan,
pasien dipersilakan langsung pindah dan segala risiko ditanggung pasien2
(ingkat cerita, proses pindah perawatan akhirnya dilakukan tanpa surat pengantar2 &retty diminta
oleh drg2 'yu untuk melakukan perawatan dari awal dan sebelumnya dilakukan pemeriksaan radiologi
foto panoramik dan sefalometri.2 $ari pemeriksaan tersebut, ditemukan gambaran dua gigi terpendam
yang seharusnya dicabut sehingga tidak menghambat proses perawatan2 4leh karena itu, sebelum dilakukan
perawatan ulang, drg2 'yu kemudian merujuk menkonsultasikan. &retty kepada drg2 'nto, seorang
spesialis %edah Mulut (p2 %M., untuk dilakukan operasi pengambilan dua gigi yang terpendam2 (etelah
itu drg 'yu mulai melakukan perawatan ulang pada &retty2 (etelah beberapa waktu, &retty merasa puas
melihat perubahan pada giginya2 3ambaran cantik yang ia inginkan semakin mendekati kenyataan2 &retty
semakin percaya diri untuk tersenyum2
K. %erdasarkan kejadian nyata, dengan pengembangan cerita dan perubahan nama tokoh, tempat dan
peristiwa2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 42
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
43/78
Kasus Pemi2u Farmasi
;ari $ang Melela&kan #i Apotek <
'ndi adalah seorang apoteker di 'potek L2 'potek L terkenal, ramai pengunjung, dan termasuk
salah satu apotek terbesar di daerah 52 'potek buka dari pukul !A2!! hingga 2!! %eberapa hari
ini, 'ndi tengah sibuk mempersiapkan dokumen penting 'potek karena mendengar kabar akan ada
inspeksi mendadak dari %&4M dalam beberapa hari ke depan2 $i apotek tersebut hanya terdapat
'ndi sebagai apoteker2 %eberapa pasien yang ingin meminta informasi obat ditolaknya, untuk
sementara seluruh penyerahan obat dilakukan oleh asisten apoteker2 (etelah menyelesaikan
dokumen tersebut, apoteker 'ndi kembali melaksanakan tugasnya dalam penyerahan obat2 &ada
hari tersebut, 'potek ramai pengunjung dan banyak tipe pasien yang datang ke 'potek L2
Menjelang siang sekitar pukul 1!2!! >n2 alak datang dengan ke apotek L untuk menebus resep,
dari komposisi obat tersebut diketahui kemungkinan pasien ini mengidap penyakit kelamin2
'sisten yang mengerjakan resep tersebut membicarakan penyakit yang diderita pasien dengan
pegawai lainnya2 'ndi menegur asisten tersebut2 &ada saat penyerahan obat, 'ndi mempersilakan
>n2 alak untuk masuk ke ruangannya2 'ndi memberikan informasi obat pada ruangannya untuk
menjaga privasi pasien2
(ekitar pukul 112!! keadaan apotek sepi2 >n2 'nonim datang menanyakan ketersediaan obat
'lpra9olam obat psikotropika.2 >n2 'nonim ingin membeli obat tersebut tanpa resep dokter2 4bat
tersebut sebenarnya tersedia di 'potek namun 'ndi tau bahwa obat tersebut sering
disalahgunakan2 ntuk menghindari hal yang tidak diinginkan, 'ndi mengatakan kepada pasien
obat tersebut tidak tersedia di apotek2
&ukul 12*!, :y2 Mawar datang dengan membawa resep dokter, setelah dilihat ternyata ada 1
tulisan obat. dalam resep yang tidak terbaca, 'ndi sudah berusaha untuk menghubungi dokter
tersebut namun tidak ada jawaban, 'ndi menyampaikan kepada pasien bahwa resep tersebut tidak
terbaca2 :y2 Mawar menyatakan Ia telah mencoba menebus resep tersebut ke beberapa apotek2
:amun, jawabannya selalu sama resep tidak terbaca2 :y2 Mawar setengah memaksa 'ndi untuk
memberikan obat yang tulisannya tidak terbaca tersebut2 :amun, 'ndi menolak permintaan :y2
Mawar secara halus2 'khirnya resep tersebut tidak jadi ditebus2 'ndi menyarankan :y2 Mawar untuk kembali ke dokter penulis resep2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 43
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
44/78
&ukul 1*2!B, >n2 'nonim datang kembali dengan membawa resep bertuliskan 'lpra9olam2 (etelah
diperiksa kelengkapan resep, resep memang memenuhi kelengkapan yang dipersyaratkan2 :amun,
'ndi ingin memastikan keabsahan resep, Ia mencoba menghubungi no telp doktek yang tertera
pada resep2 :amun, tidak ada jawaban2 Ia memutuskan untuk tidak memberikan obat tersebut2
'ndi kembali mengatakan kepada >n2 'nonim bahwa obat kosong
Menjelang (ore pengunjung di 'potek L meningkat2 'ntrian pun mulai memanjang2 (eluruh
pegawai 'potek sibuk melayani pengunjung2 :y2 'nggrek sudah menunggu 1,@ jam di 'potek L
untuk mengambil obat2 'khirnya, :y2 'nggrek marah karena resep yang $ia tebus tidak kunjung
selesai2 resep tersebut berisi 6 buat obat kulit yang seluruhnya racikan.2 &adahal sebelumnya :y2
'nggrek telah diberi informasi bahwa proses penyiapan resep agak lama karena seluruh obat
dalam resep tersebut adalah obat racikan yang penyiapannya memerlukan ketelitian2 Calaupun
telah diberi penjelasan oleh 'ndi, :y2 'nggrek tetap meminta penyiapan obatnya dipercepat
karena harus datang ke acara arisan2 #arena mempercepat pekerjaan, asisten akhirnya salah
mencampur obat, baru diketahui setelah obat dibawa oleh :y2 'nggrek, data pasien pun tidak
sempat dicatat sehingga pasien tidak dapat dihubungi2
&ukul 1"2!!, >n2 8 datang menebus resep namun mengaku uangnya tidak cukup >n2 8 meminta
keringanan kepada 'ndi, (olusi yang diberikan 'ndi adalah memberikan obat dalam jumlah
resep terlebih dulu2 >n28 menerimanya karena Ia tidak punya pilihan2 &adahal 'ndi dapat
memberikan solusi lain yaitu mengganti obatnya dengan obat generik yang harganya jauh lebih
murah2
(ekitar pukul 1A2!!2 'ntrian di 'potek semakin panjang karena memasuki jam pulang kantor,
'ndi melihat temannya >n2 N2 #arena termasuk teman baik, 'ndi mendahulukan pelayanan >n2 N2
(elain menebus resep untuk istrinya, >n2 N juga meminta cetiri9ine obat keras., obat alergi yang
biasa digunakannya, Ia terbiasa membeli di 'potek tersebut tanpa resep dokter2 'ndi mengetahui
hal tersebut dan langsung menyiapkan obatnya2 'ndi akhirnya selesai dan pulang dari 'potek
pukul 1A2!!2 ntuk pelayanan apotek hingga pukul 2!!, $ia mempercayakan penyerahan obat
pada 'sisten 'poteker senior2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 44
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
45/78
Kasus Ko#e "tik #an ;ukum
Kasus Fakultas Ilmu Kepera9atan
&ertolongan persalinan oleh &erawat $(2(eorang perawat menjadi tersangka oleh pihak berwajib setelah menolong seorang perempuan
berinisial :y2 F$ yang akan melahirkan2 #asus ini bermula pada tanggal 1 anuari !1" di
praktik klinik perawat $(2 (aat itu perawat $( diminta bantuan oleh suami :y2 F$ untuk
menolong istrinya yang akan melahirkan dan perawat $( menyetujui akan membantu persalinan
tersebut2 #emudian perawat $( melakukan pemeriksaan fisik Deopold, yaitu melakukan perabaan
pada bagian perut :y2 F$ untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kondisi janin yang
dikandungnya 2 )asil pemeriksaan &erawat $( menemukan bahwa taksiran berat badan bayi
cukup besar dan diperkirakan lebih dari 62@ kg sehingga perawat $( menganjurkan untuk merujuk
atau dirujuk ke rumah sakit, namun suami :y2 F$ menolak dan tetap minta ditolong oleh perawat
$(2
Menurut &erawat $(, :y2 F$ harus segera ditolong karena proses persalinan sudah dimulai, maka
dilakukan pertolongan persalinan, namun pada saat akan mengeluarkan kepala, terjadi macet di
jalan lahir keluar dan terjadi robekan di seputar perineum :y2 F$ yang menyebabkan terjadi
perdarahan hebat yang menyebabkan :y2 F$ meninggal dunia2 #eluarga :y2 F$ menuntut
pertanggung jawaban perawat $( dan melaporkan kasus yang dialami keluarga :y F$ kepada
pihak berwajib2
>ugas mahasiswa/
Mohon dipelajari kasus di atas dengan cermat2 (elanjutnya, identifikasi masalah etik dan hukum
yang ada pada kasus :y F$ dan perawat $(2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 45
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
46/78
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
47/78
Kasus Fakultas Farmasi
:alau Tak A#a Apoteker
'potek #ondang Caras terletak di #ota (ukasama dimiliki oleh %apak (lamet yang juga
merupakan seorang 'poteker2 &ada prakteknya sehari-hari biasanya &ak (lamet dibantu oleh
kedua apotekernya yang bernama :ina dan :ino2 &ada hari itu, :ina dan :ino tidak bisa masuk,
karena akan mengikuti seminar keprofesiannya2 &ak (lamet bingung siapa yang akan melayani
konsumen apoteknya, meskipun beliau adalah seorang apoteker namun sertifikat kompetensinya
telah habis2 #arena takut kehilangan pelanggan &ak (lamet, tetap memaksakan untuk membuka
apoteknya2
&ada suatu ketika, seorang pasien bernama 'ndo, 1A >ahun datang ke apotek membawa
resep dari dokter 8ara2 #arena apoteker penanggung jawab apotek dan apoteker pendamping :ina
dan :ino di apotek tersebut sedang pergi maka &ak (lamet meminta ndang asisten apotekernya
untuk dapat melayani 'ndo2 (etelah melihat resep tersebut ndang tidak yakin terhadap isi resep
tersebut karena tulisan dokter yang tidak terbaca2 (etelah memperhatikan resep tersebut denganseksama, dia juga tak menemukan nomor telp dokter yang dapat dihubungi untuk dilakukan
klarifikasi2 ndang berkeinginan mengembalikan resep tersebut kepada 'ndo, namun dihalangi
&ak (lamet2 &ak (lamet berusaha membaca resep tersebut meskipun juga tetap tidak terbaca, &ak
(lamet mencoba-coba memikirkan nama-nama obat yang mirip dengan tulisan dokter tersebut2
&ak (lamet meminta ndang untuk memberikan obat 'ntidiabetes 3lucovance dan menjelaskan
pemakaiannya kepada pasiennya langsung2 >anpa menanyakan keluhan penyakit 'ndo, ndang
lansung saja memberikan obat tersebut2 &adahal 'ndi hanya mengalami keluhan sakit kepala saja2
#arena kesalahan pemberian obat tersebut, akibatnya, pasien 'ndo mengalami hipoglikemia parah
dan terjadi kerusakan otak sehingga otak 'ndo kembali seperti anak umur * tahun2 %apak )alo
sebagai ayah dari pasien 'ndo, menuntut dokter 8ara dan apotek #ondang Caras atas kejadian ini2
Identifikasi dan 'nalisis #asus $iatas sesuai dengan #ode tik dan )ukum2 #ode tik 'poteker
dan )ukum #esehatan.
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 4%
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
48/78
Kasus Role Pla$
Fakultas Ke#okteran :igi
Kasus Etik /im Medis Pemisahan Ba6i Kembar #iam
8( $elima Merah 8($M. adalah 8( terkenal karena peralatannya karena serba baru 2 Dokasinya
di &2 elita #epulauan (eribu akarta2 Investor sekaligus pemiliknya adalah seorang mantan bankir yang
pernah mendekam di penjara 1 tahun penjara akibat korupsi, namun kini telah tobat2 $alam rangka
promosinya, ia berhasil mengkontrak belasan dokter terkenal se Indonesia selama 1 tahun ini untuk bekerja
purna waktu dengan honor yang GpantasG2 Ia mengumumkan di koran dan segenap media elektronik,
termasuk fitur infotainment, bahwa 8( $M siap melayani pelbagai kasus rujukan apapun, termasuk bayi
kembar siam2 %ila perlu bagi yang tak mampu, gratis2
$eni dan $ini adalah bayi kembar dempet thoraco-cephalo compleO usia * bulan yang resmi
menjadi pasien pertama untuk dipisahkan2 $eni adalah bayi laki-laki, sedangkan $ini perempuan yang
merupakan anak pasangan buruh tani desa Minuta, Dampung2 #embar siam $eni-$ini makin terkenal
ketika ada putaran kampanye terakhir pemilihan calon #ades setempat2 $ua calon #ades tadi sama-sama
berjanji akan membawa ke 8( $M untuk operasi pemisahan $eni-$ini2
$r2 lang, (), (pF, direktur 8( )($ membentuk >im 4perasi &emisahan $eni-$ini >4& $e-$i.
yang diketuainya2 'da 6 bidang dalam >4& $e-$i tersebut, yakni 1. %edah, . Medik dan *.2 Intensive
0are dan 6. tikolegal2 Ia merangkap #etua %idang tikolegal yang mengurus tentang informed-consent,
asuransi kesehatan istimewa $eni-$ini, surat keterangan medis pascabedah, publikasi dan keamanan2
(ebagai 'nggota %idang tikolegal adalah / Ms &renjak M&si, &h$ psikolog klinis anak., Manyar M(i,
M2#om humas.2
(ementara itu #etua >im %edah adalah &rof2$r2 Merak (p%' #. dan anggota . &rof $r2 %eo (p%( *.
dr2 :uri (p%> &h$, 6. dr2 %elibis (p%& #., dan @. dr2 alak (p%M2
#etua >im Medik adalah &rof2dr2 Merpati (p' ahli saraf anak., dengan anggota diantaranya 1. dr2
&rof2 #akatua (p&#. sub-sp jantung anak, *. dr2 #epodang, (p8ad#. sub-sp radiologi anak2
(edangkan #etua >im Intensive 0are adalah 1. &rof2 dr2 &ipit (p'n #-1. sub-sp jantung anak P
.spesialis farmakologi klinik, *. spesialis pulmonologiP 6. ahli #eperawatan
$alam pemeriksaan prabedah, nampak esofagus dan trakea hingga bronkhus kanan kembar siam tadi
terpisah2 :amun bifurkasio trakea ke arah bronkus kiri masih belum jelas terpisah antara $eni dan $ini2
$emikian pula ada lobus paru kiri yang melengket antara $eni dan $ini2 $r2 lang didampingi para ketua
bidang >4& $e-$i amat waspada dengan hal ini dan telah menyampaikan secara jelas ke orangtua bayi
dempet bahwa kemungkinan terburuk adalah keduanya tak tertolong2 #emungkinan berikutnya adalah
salah satu bayi akan dikorbankanG bila paru dan bronkus kiri yang melengket tadi tak bisa dipisahkan2
4rangtua mengangguk-angguk saja, termasuk dua balon #ades Minuta yang sama-sama mendampingi
mereka2 lang dalam wawancara pers dalam dan luar negeri mengatakan operasi akan berjalan B jam dan
mohon doa restuG masyarakat2 $ua balon #ades, secara terpisah di depan wartawan berjanji akan sama-
sama membantu finansial warganya
4perasi tengah berlangsung * jam2 &erlengketan salah satu bronkus sudah A!Q dilepas2 >iba-tiba
terjadi komplikasi, jaringan yang menyatuG tadi begitu rapuh2 >im bedah berkonsul dengan >im Medik dan I0 di meja operasi2 $isimpulkan saat itu tim klinis akan memilih salah satu bayi, sedangkan yang lain
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 4-
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
49/78
akan dikorbankanG2 lang dan tim lainnya bertugas menjelaskan ke orangtua untuk memilih mana bayinya
yang diprioritaskan2 #edua orangtua bingung, bahkan menangis, tak kuasa menyampaikan keputusan2
#ebetulan ayah si bayi didampingi oleh si &olan, balon #ades laki-laki sedusun di Minuta yang ingin lebih
mempertahankan $eni, sementara Ibu si bayi didampingi oleh si Fulan, balon #ades perempuan yang
sama-sama dari desa tetangganya, yang lebih membela $ini2
Merespon perkembangan, &olan beradu pendapat dengan Fulan, merasa sebagai wakil orangtuaG,
di depan >4& $e-$i, namun tidak segera kunjung selesai2 :yaris terjadi baku hantam antar dua balon
#ades tersebut2 lang dkk sempat bingung memilih siapa yang berhak2 #eributan tadi terdengar oleh semua
anggota >4& $e-$i yang berada di kamar operasi2 :amun anehnya, keributanpun menjalar2 Merpati ributG
karena Merak lebih memilih $eni utk diselamatkan karena prognosis dari sudut bedah lebih baik posisi
anatomis-fisiologis., sementara Merpati memilih $ini karena dari sudut medik ia lebih baik mencegah
status imuno-kompromais.2 'tas usul lang, mereka sepakat menunda pembedahan di atas meja operasi
selama maksimal 1@ menit ; dalam kondisi masih dibius - untuk menetapkan skala prioritas2 (udahlah,
utamakan $ini ajaJJJG, teriak dr2 %elibis2 #osmetis lebih elok kalo dia hidup nantinyaG lanjut spesialis
bedah plastik tersebut menghenyakkan perdebatan Merak ; Merpati2 (emuanya setuju2 langpun bersiapuntuk memberitahu keluarganya - bahwa $ini lah yang diutamakan untuk diselamatkan2
KKK
%aik dok, $ini yang diutamakan2 (aya terima,G ujar ibunya spontan, segera setelah lang
memberitahukan keputusan tim dokter intra-operatif2 (ang ibu kembar siam sambil melirik ke suaminya
yang masih nampak kebingungan2 3imana &akHG tanya lang ke bapaknya2 >iba-tiba &olan
memotong /G#ok alasannya kosmetis sih dokH (aya belum terima JJG, kata balon #ades yang seolah
berfirasat dirinya bakal kalah2 %elum sempat lang menjelaskan, tiba-tiba >( spesialis dari >im 0
menghampirinya2 Mas, hasil lab menunjukkan $ini )I+-nya positifJJG, ujarnya meyakinkan sambil
menjelaskan hasil tersebut baru saja 7 jam masa berlangsungnya operasi. diperoleh2 lang segera masuk
kembali ke ruang operasi2 $isitu ia melihat &rof2 %eo tengah mondar mandir2 #etika dihampirinya, %eo
membisikinya/ (aya bingung, hasil lab )I+ R. ini baru kuterima2 :amun anda lihat sendiri, operasi
sudah tinggal menutup jahitan luar saja secara plastik-rekonstruksiG2 &arkit dan lang sama-sama tahu
bahwa seharusnya pilihan prioritas dijatuhkan kepada $eni2
lang juga terhenyak2 bingung mau memberitahu hasilnya kepada ortu ketika tim bedah sudah mau
menutup operasinya dengan operasi plastik masing2 lang juga bingung ketika mau memberi tahu balon
kades2
Dimodifikasi dari Skenario Prof Agus P –RIK-UI 2014
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 4.
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
50/78
Kasus Role Pla$
Fakultas Farmasi
8umah (akit Caras 'bii99 yang berada di Ibu kota saat ini sedang menjadi buah bibir di
tengah masyarakat2 )al ini karena menyebarnya kabar adanya pasien mereka yang meninggaldunia setelah dilakukannya pemberian anestesi pada saat operasi2 &asien tersebut bernama Ibu
elita yang direncanakan melakukan operasi karena mengalami apendisitis2
$i temani oleh suaminya, Ibu elita masuk 8( pada hari (enin dengan keluhan nyeri pada
perut bagian bawah, mual muntah dan demam *Ao 02 (etelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
oleh $okter, Ibu elita didiagnosis mengalami apendisitis dan diharuskan dilakukan apendiktomi2
$okter menjadwalkan pelaksanaan apendiktomi pada hari 8abu2
&ada hari (elasa, perawat di ruang %edah melakukan penyiapan ruangan dan kebutuhan
obat untuk pelaksanaan operasi esok hari2 &erawat menuliskan segala kebutuhan ruang operasi
baik alat kesehatan maupun obat-obatan sesuai dengan resep yang dokter tuliskan pada rekam
medis dan memintanya pada Instalasi Farmasi 8umah (akit2 IF8( pada saat itu sedang saat sibuk2
#arena hari (enin kemarin mereka sedang stok opname dan banyak obat yang kosong2 (ehingga pada hari (elasa ini banyak obat maupun alat kesehatan yang datang dan menumpuk untuk
disimpan2 &etugas hari itu sejumlah 6 orang, :ana 'poteker yang menerima barang, :ina 'sisten
'poteker yang menyimpan pada rak-rak obat dan alkes serta ada 8ambo dan Mambo yaitu
apoteker yang bertugas menerima noteEresep dari ruang-ruang perawatan di rs dan
menyiapkannya2
8ambo menyiapkan obat sesuai dengan permintaan yang tertulis di noteEresep untuk pasien
rawat inap2 4bat dan alkes yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam baki-baki dan siap
diberikan ke perawat-perawat jaga diruangan2 (ebelum diberikan ke perawat biasanya dilakukan
cross c%eck oleh apoteker lain untuk melihat kesesuaian obat dan alkes yang disiapkan dengan
permintaan notaEresep dari ruangan2 :amun karena saat itu IF8( sedang sibuk dan perawat juga
menunggu lama, 8ambo memutuskan untuk memberikan baki-baki tersebut langsung ke perawat,termasuk ke ruang bedah2
&ada saat Ibu elita siap dilakukan operasi, sebelumnya perawat ruang bedah, telah
menyiapkan obat-obat termasuk obat anestesi kedalam spuit injeksi sesuai dengan kebutuhannya
sehingga dokter anestesi dapat langsung menyuntikkan kepadanya2 'nestesi yang direncanakan
adalah anestesi spinal dengan obat yang berisi %upivakain )0l dengan nama dagang %upika2
%eberapa detik setelah disuntikkan di sumsum tulang belakang, pasien terlihat kejang-kejang
kemudian tidak sadarkan diri dan meninggal2
(uami dari Ibu elita tidak terima atas meninggalnya sang istri2 %eliau hendak menuntut
dokter anestesi yang melakukan penyuntikan pada istrinya2 #arena ramainya kasus ini, $irektur
8( membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini, dan menuntuk tim ahli di luar staf
IF8( untuk dapat melakukan investigasi2(etelah dilakukan investigasi, ternyata terjadi kesalahan
pengambilan obat pada saat di IF8( dimana obat %upikaG tertukar lokasi penyimpanannya di rak
obat %upakiG yang isinya berbeda bukan merupakan anestesi melainkan antifibrinolitik asam
traneksamat2 #esalahan peletakan obat ini terjadi pada saat IF8( sedang menumpuk obat yang
harus disusun, dan bentuk sediaan ampul bening dan label pink yang sama serta nama yang mirip2
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 5/
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
51/78
Panduan Role Pla6
'entukan residen yang akan berperan dalam role play sesuai panduan, sebelumrole play dimulai, residen mempersiapkan diri bermain peran #gunakan tabelpengenalan peran dengan KD7$
" )arasumber memberikan panduan kerangka pemikiran masing-masing tokoh.Residen+
a menyusun kalimat yang mengandung KD7b melakukan analisis terhadap kalimat yang diungkapkan oleh rekan yang
lain% memberikan respons terhadap kalimat yang diu%apkan pemain lain dengan
kalimat yang mengandung KD7 yang tepat3 Pada hari role play, ruang kelas ditata sesuai ruang diskusi antara tim dokter dan
keluarga pasien> ole play terdiri dari 3 babak sesuai %erita yang telah diberikan@ esiden yang tidak ikut bermain peran ajib memperhatikan jalannya role play,
dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kesempatan yang diberikan
oleh narasumber
/abel pengenalan perano
Peran Isu etika= dilema etika 6gmuncul
+lasan Keterangantambahan
PemilikS
" Dr Elang3 4ulan> Dst
Pembagian peran )a 19 orang ang akan %ermain peran, aitu se%agai
1 +apak si -em%ar 2 '%u si -em%ar 3 :alon -a)es ' (Fulan$ 4 :alon -a)es '' (Polan$ 5 r /lang, SH, SpF, )irektur *S +HS
Anggota tim etikolegal61 Pren!ak &Psi, P" (psikolog klinis anak$
2 &anar &Si, &-om ("umas$
/im Medik Pro)r &erpati Sp (-$ a"li sara
nak (-etua$
". Prof. Dr. Kakatua 6P #K$ sub-sp jantung(nak3. dr.Kepodang, Spad #K$, sub-spesialis
radiologi anak
Tim %edahPro r &erak Sp+ (-$, a"li %e)a" anak (ketua$Pro )r +eo Sp+S (-$, a"li %e)a" sara,3 )r uri Sp+ P", a"li %e)a" t"oraks>. dr. 7elibis Sp7P #K$, a"li %e)a" plastik@. drg. 6alak Sp7!, a"li %e)a" mulut
Tim $ntensie 8areProf. Pipit, Sp6P #K$, sub-spesialis jantunganakdr. Kutilang, PhD #K$ Sp farmakologi klinik9 dr. Elang, SpP #K$, 4/;S, spesialis
pulmonologi
2 Dr. Parkit S.Kp, !Kep, ahli Keperaatan
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 51
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
52/78
Tamahan pemain61 -etua +oar)2 -etua &a!elis3 Panitera4 Saksi "li
PAN'AN 'NT'K T'T
Masalah etika yang diharapkan muncul pada babak I:# Ker)asama 0im# Koordinasi antar teman se)awat
# engetahui standar kompetensi masingmasing spesialisasi
Masalah etika yang diharapkan muncul pada babak II dan III: agaimana ara mengam'il keputusan etis seara tim
Role Play Ethical Reie!er "oard #Mootcourt$ 'entukan residen yang akan berperan dalam role play sesuai panduan, mg
sebelumnya" )arasumber memberikan panduan kerangka pemikiran masing-masing tokoh
sesuai panduan. /ngatkan residen yang akan bermain peran, untuk tidakmemberitahukan pada orang lain perihal panduan tersebut
3 Pada hari role play, diusahakan ruang kelas ditata sesuai ruang sidang
> esiden yang tidak ikut bermain peran ajib memperhatikan jalannya roleplay, dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kesempatan yangdiberikan oleh narasumber
9ang diharapkan mun8ul pada skenario6
# +agaimana melakukan si)ang et"ial reieer %oar)
# +agaimana men!a)i seorang saksi a"li
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 52
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
53/78
#KE+RI- > #I.+G MKEK
Dalam Pleno ditentukan format tokoh #dalam salah satu episode$ sbb +a Ketua Sidang !KEK #$ +b Sekretaris sidang !KEK #$ +
% (nggota !KEK #3$ +d Dr. Elang #sebagai teradu$ +e Dr. !erak #ikut teradu$ +f Prof, !erpati #ikut teradu$ +g Prof. Pipit +h (yah dari kembar dempet Dinii bayi (/DS #pengadu$ +i /bu dari kembar dempet +
j Saksi ahli +k Pembela /D/ +
l Ketua /D/ setempat +
" /ntisari aduan + informasi tidak akurat #disesatkan...$, merasa tertipu, dll...,
perlakuan ImembingungkanI tim dokter, hutang tetangga karena biayatinggal*menunggu peraatan, #berdasarkan KD7 autonomi dan justi%e$
3 /ntisari pembelaan + sudah gratis kok masih nuntut, sudah sesuai dengan etika, janji palsu balon kades bukan salah S, sudah menurunkan tim terbaik, dll#berdasarkan KD7 nonmale%en%e dan bene%en%e$
> Sidang !KEK harus seadil-adilnya berdasarkan temuan pelanggaran etik timdokter #kalau ada$ : dalil" pembelaannya, serta membuat putusannya
PR-#E."R +P+ ?G HR# .I/EMP"H
0angkah KomiteMedik R#BH#.
KomEtika R#BH#.
MKEK@ila6ah
Palu diketok + ;ek keabsahanpengadu
'ertulis*tidakPembentukan 'im majelisPalu diketok + pemeriksaanbukti" #rekam medik dll$!emeriksa pengadu!emeriksa teradu!emeriksa saksi ahli
!eminta tanggapan pembela#setiap saat$Pengambilan : pemba%aanputusanPernyataan banding 'im Dr
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 53
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
54/78
Panduan .iskusi : 3ard Game
PE.-M+ /"/-R .+0+M 3+R. G+ME
. 'utor membuka kegiatan %ard game.
". 'utor menjelaskan teknik permainan %ard game, seperti berikut+
• ;ard 5ame terdiri dari 3 babak, yaitu + Card *ame /0 )ak dan ,e1a2iban
dokter dan pasien3 Card *ame 40 $edical $alpractice %ndications5Prove3 Card*ame 60 *ood $edical5Clinical Practice
• aktu untuk tiap-tiap ;ard 5ame adalah satu jam #apabila aktu tidakmen%ukupi, %ard game dapat digabung, lih. %atatan penggabungan di baah$.
• 'iap-tiap peserta akan dibagikan kartu-kartu pasal dalam jumlah seimbang
bagi tiap peserta se%ara a%ak.
• 'utor akan mengo%ok kartu pemi%u*mempersilahkan salah satu peserta
mengambil kartu pemi%u.• (pabila kartu pemi%u telah terpilih, kelompok akan membahas Pemicu yang
tertera di atas kartu dengan menggunakan kartu pasal yang dipegangnya,berdasarkan 'opik ;ard 5ame saat itu.
• 'iap-tiap peserta boleh mengajukan kartu pasal yang dipegangnya dan
mengajukan argumentasi tentang pemilihan kartu pasal tersebut berkenaandengan pemi%u yang terpilih. Tutor dapat melontarkan argumentasi7argumentasi pemicu apabila
2a1aban kelompok atau kartu pasal yang seharusnya keluar belumterbahas 8Tutor memiliki kunci kartu pemicu yang harus keluar9
Apabila pembahasan melampaui dari kunci kartu pasal dalam panduan
Tutor: hal tersebut dapat dibenarkan: selama kelompok dapatmemberikan argumentasi yang logis
• Pada akhirnya akan terpilih jaaban kelompok terhadap pemi%u yang
diberikan.
• 6aaban tersebut berupa pasal-pasal yang terlibat dalam kasus pemi%u yangterpilih, disertai argumentasi logis dari kelompok terhadap pemi%u yangdiberikan.
• (pabila aktu masih men%ukupi, 'utor dapat mengo%ok kembali, kemudian
memilih satu kartu pemi%u untuk dibahas #tidak seluruh pemi%u harusterbahas$
• (pabila ada pasal dalam panduan yang perlu dibahas namun kartu tidak
ditemukan* hilang, 'utor dapat meminta mahasisa untuk membuka *
pasal tersebut se%ara langsung #le telah dibagikan pada mahasisa$
BRP Etika dan Hukum RIK-UI, 2016 54
-
8/18/2019 BRP-Etika-Hukum-2015-2016(FF-FKG-FIK)
55/78
/EKIK BERM+I 3+R. G+ME
Dalam ;ard 5ame + Hak dan Keajiban Dokter-Pasien, 'utor hanya membagikanse%araa%ak kartu-kartu pasal berikut ini+
. Kartu pasal ndang-ndang Praktik Kedokteran*Kedokteran 5igi.". Kartu pasal ndang-ndang Perlindungan Konsumen.
3. Kartu pasal ndang-ndang )o.31 tahun "22= tentang Kesehatan
>. Kartu Pasal Peraturan Pemerintah @*"22=. ttg Pekerj Kefarmasian
@. Kartu pasal Permenkes @" tahun "22B tentang /8in Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran
1. Kartu Pasal Permenkes )o. =""*==3.
B. Kartu Permenkes )o.HK.2".2"*!enkes *>C**"22 ttg i8in :
penyelenggaraan praktik peraat.
C. Kartu pasal Peraturan Konsil )omor > tahun "2 tentang Disiplin Profesional
Dokter dan Dokter gigi
=. Kartu SK. SKEP *23>* P7PD5/* ?* "22C ''5 KODE E'/K KEDOK'E() 5/5/
/)DO)ES/(
2.Kode Etik PP)/
Dalam ;ard 5ame "+ !edi%al !alpra%ti%e /ndi%ations*Pro&e, 'utor membagikanse%ara a%akkartu-kartu pasal berikut ini+
. Kartu pasal Kitab ndang-ndang Hukum Pidana". Kartu pasal Kitab ndang-ndang Hukum Perdata3. Kartu pasal Kitab ndang-ndang Hukum (%ara Pidana
Kartu-kartu pasal yang sebelumnya telah dibagikan dalam ;ard 5ame tidak ditarikkembali,masih tetap berada di tangan peserta dan akan dimainkan juga dalam ;ard 5ame
".
Dalam ;ard 5ame " ini, kelompok akan membahas !edi%al !alpra%ti%eindi%ations*pro&e denganmemahami denisi Kelalaian melalui pendekatan unsur >D #Duty, Derili%tion of
Duty, Damage,
dan Dire%t ;ausation$
!asing-masing unsur dibahas dengan mengajukan kartu pasal yang dipegang dandisertaidengan argumentasi penunjang.
Dalam ;ard 5ame 3+ 5ood !edi%al*;lini%al Pra%ti%e, kartu-kart